Anda di halaman 1dari 2

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Jatikuwung
Desa Jatikuwung merupakan lahan yang sebagian besar mengandung tanah
vertisol dengan fisiologi lahan vulkanik dari batuan gunung api merapi. Lahan ini
sangat miring dan memungkinkan mengalami erosi alur dengan taraf yang rendah.
Tekstur tanah berupa lempung dengan perbandingan antara debu, pasir dan lempung
dan di dominasi oleh debu, dengan struktur, ukuran dan derajat yang bervariasi.
Perakaran berkurang dari lapisan yang teratas hingga lapisan terbawah.
Derajatnya kuat hingga sedang dengan ukuran yang halus. Konsistensi pada lahan ini
bersifat kering keras. Kandungan kapur (CaCO3) ditemukan hanya sedikit pada
lapisan atas dan semakin kebawah semakin berkurang. Aerasi dan draenasi pada lahan
pengamatan tergolong sedang sangat baik. Pengharkatan pada analsis pH termasuk
rendah.

2. Jumantono
Lahan di Jumantono terletak diantara pegunungan vulkanik dan aktivitas fluvial
dengan keadaan geologi lahan berupa formasi vulaknik dan bahan induknya batuan
vulkanik. Lahan tersebut memungkinkan terjadinya erosi permukaan dengan tingkat
sedang. Lahan berupa tanah alfisol dengan warna hitam-coklat, dengan vegetasi
berupa rumput, pohon dan tanamah budidaya seperti kacang tanah, mangga, dan
pohon singkong yang mampu bertahan pada lingkungan kering.
Tekstur tanah didominasi oleh lempung, dengan struktur, ukuran dan derajat
yang bervariasi. Daya topang semakin kebawah semakin kuat. Lahan pada lokasi ini
merupakan tanah yang bersifat asam. Warna tanah semakin ke lapisan atas akan
semakin gelap karena pengaruh bahan organik yang jumlahnya semakin ke atas juga
semakin banyak. Kandungan kapur (CaCO3) jarang ditemukan. Tanah di lokasi ke 3
ini cenderung bersifat masam dengan pH sekitar 5. Aerasi dan drainase baik sehingga
83
permeabilitasnya lambat.

3. Fakultas Pertanian UNS


Fisiografi lahan di kampus fakultas pertanian yaitu memiliki bentuk batuan
induk alluvial yang berkembang. Meskipun banjir/genangan tidak pernah terjadi
karena permukaannya yang cukup tinggi, tetapi lahan tersebut memiliki peluang
terjadinya erosi parit dengan tingkat yang besar.
Lahan berupa tanah entisol dengan warna hitam-coklat, dengan vegetasi berupa
pohon jati, johar, asem, dan akasia. Tekstur tanah berupa pasir dengan dominasi debu.
Adapun struktur, ukuran dan derajatnya bervariasi. Konsistensi tanah dari lapisan atas
ke bawah semakin keras. Aerasi-drainase setiap lapisan sangat baik. Lokasi tanah
entisols ini merupakan tanah yang bersifat asam. Kandungan kapur (CaCO3) tidak
ditemukan. Pengharkatan pada analisis lengas tanah yakni sedang dan rendah
sedangkan analisis pH-nya rendah.

B. Saran
1. Jatikuwung
Sebaiknya jika tanah vertisol pada Jatikuwung dilakukan pengolahan lebih baik
guna mengoptimalkan lahan.
2. Jumantono
Tanah memang memerlukan pengolahan, tetapi alangkah lebih baik jika
pengolahan tanah alfisol pada Jumantono tidak terlalu sering dilakukan karena dapat
mengurangi tingkat kesuburannya.
3. Fakultas Pertanian UNS
Alangkah baiknya jika sebelum praktikum dilakukan dulu pengecekan terhadap alat-alat. Hal
tersebut bertujuan agar saat praktikum berlangsung tidak ditemukan kendala dan semua
rangkaian dalam praktikum dapat dilaksanaka

Anda mungkin juga menyukai