Anda di halaman 1dari 15

VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

PENGEMBANGAN MAJALAH KIMIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 MLATI

Eko Yuliyanto1, Eli Rohaeti2


1
Pendidikan Kimia,Universitas Muhammadiyah Semarang
2
Pendidika Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta
email: ecko_mch@yahoo.com; rohaetieli@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji kualitas majalah kimia berdasarkan aspek kelayakan
materi, penyajian, bahasa dan gambar, dan (2) mengetahui perbedaan motivasi dan kreativitas peserta
didik di kelas yang menggunakan majalah kimia (kelas eksperimen) dan di kelas yang tidak
menggunakan majalah kimia (kelas kontrol) selama proses pembelajaran kimia. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan melalui tujuh tahap yaitu: penelitian
pendahuluan; perumusan tujuan; perancangan format produk dan pembuatan instrumen penilaian
majalah kimia; penyusunan instrumen variabel (motivasi dan kreaivitas); penyusuanan draft majalah
kimia; validasi oleh teman sejawat, ahli materi, ahli media dan pembelajaran, guru kimia; uji coba
kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Tahap uji coba lapangan menggunakan quasi exsperiment
dengan rancangan non-equivalent control group design dan penelitian ini melibatkan kelas kontrol
(n=29) dan kelas eksperimen (n=30) yang dipilih dengan teknik simple cluster random sampling dari
tiga kelas yang ada di SMA N 1 Mlati. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen
kualitas majalah kimia, lembar angket motivasi belajar, lembar observasi motivasi, lembar angket
kreativitas peserta didik, dan lembar observasi kreativitas peserta didik, dan lembar respon siswa.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) Hasil penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
pengembangan. (2) Majalah kimia untuk aspek materi oleh temen sejawat dan guru kimia dinilai
“sangat baik”, dan oleh ahli materi dan peserta didik dinilai “baik”. (3) Validasi majalah kimia dalam
aspek kelayakan penyajian oleh teman sejawat dinilai “sangat baik”, sedangkan oleh ahli media dan
pembelajaran, guru-guru kimia, serta peserta didik dinilai “baik”. (4) Validasi dalam aspek kelayakan
bahasa dan gambar oleh teman sejawat, ahli media dan pembelajaran, serta peserta didik dinilai
“sangat baik”, sedangkan guru menilai “baik”. Majalah kimia memiliki kelayakan materi, kelayakan
penyajian, dan kelayakan bahasa serta gambar yang baik sehingga majalah kimia layak digunakan
sebagai sumber belajar mandiri oleh peserta didik. Berdasarkan hasil uji lapangan yang dianalisis
menggunakan uji Multivariate Analisis of Variance (MANOVA) disimpulkan bahwa motivasi dan
kreativitas peserta didik secara simultan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda
signifikan (Sig.= 0,058; p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa majalah kimia belum mampu
meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta didik secara simultan.

Kata Kunci: majalah kimia, sumber belajar mandiri, motivasi, dan kreativitas

DEVELOPING A CHEMISTRY FOR IMPROVING THE LEARNING MOTIVATION AND


CREATIVITY OF YEAR-10 STUDENTS
OF SMA N 1 MLATI
Abstract
The study aims to (1) test the quality of chemistry magazine quality in the aspects of the
material, presentation, language, and images; (2) know the difference in motivation and creativity of
the students in the control class and experimental class. This study was a research and development
conducted in seven steps, i.e preliminary research; determining the purpose of product; designing
format of product and designing assessment of chemical magazine quality; designing instrument of
independent variables (motivation and creativity); validation by peer reviewer, material expert, media
and learning expert; limited try out; and field try out. The field try out used the quasi experiment with
the design of non-equivalent control group design. This research involved the control class (n=29) and
the experimental class (n=30) established using the simple random sampling technique from three
classes in SMA N 1 Mlati. The instruments to collect the data were the magazine‟s validity sheets,
1
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

motivation questionnaire, observation of motivation sheets, creativity questionnaire, observation of


creativity sheets, and students‟ response sheets. The results of the study show the following. (1) The
development of chemistry magazine is conducted in accordance with the procedures of media
development. (2) The magazine‟s validity on the material aspects by peer reviewer and chemistry
teacher is in a very good category, and on material aspect by material expert and students is in a good
category. (3) The magazine‟s validity on aspects of presentation by peer reviewer is in a very good
category, on aspects of presentation by media expert, chemistry teacher, and students is in a good
category. (4) The magazine‟s validity on the picture and language aspects by peer reviewer, media
expert, and students is in a very good category, on the picture and language aspects by chemistry
teachers is in a good category. The magazine‟s overall validity on material, presentation, picture and
language aspect is in a good category. The field testing results analyzed using the Multivariate
Analysis of Variance (MANOVA) concludes that the motivation and creativity of the students in both
the experimental class and the control class do not differ significantly (sig.= 0.058; p> 0.05). This
shows that the chemistry magazine has not been able to improve the motivation and creativity of the
students simultaneously.

Keyword: chemistry magazine, independent learning resources, motivation and creativity

menjadikan mereka akan mencari sumber


PENDAHULUAN
belajar di luar kelas. Oleh karena itu peserta
Ada banyak faktor yang dapat didik mencoba belajar mandiri dengan bantuan
mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. sumber belajar yang sesuai dengan keinginan
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari peserta peserta didik. Hal ini menjadikan pendidik
didik ataupun pendidiknya. Kualitas tanggap dengan kondisi seperti ini, yaitu
pembelajaran di kelas dapat diperoleh dari dengan cara menyediakan sarana belajar yang
respon siswa selama pembelajaran. Berdasarkan menarik. Berdasarkan hasil survei yang
survei di SMA N 1 Mlati diperoleh informasi dilakukan di SMA N 1 Mlati menunjukkkan
85% peserta didik kelas X menyatakan bahwa bahwa 80% peserta didik kelas X menyukai
guru kimia dalam mengajar tidak menarik. majalah sebagai bahan bacaan mereka. Hal ini
Beberapa ketidakmenarikan ini berupa adanya potensi pengembagan majalah kimia
kurangnya pembelajaran dengan praktik, sebagai sumber belajar kimia.
kurangnya intermeso dengan canda tawa, Berdasarkan informasi di SMA N 1 Mlati
penjelasan materi pelajaran terlalu cepat, guru belum ada perseorangan yang mengembangkan
kurang memahami kondisi siswa, situasi majalah kimia. Guru-guru kimia SMA N 1
pembelajaran terlalu tegang, tidak ada selingan Mlati juga belum pernah menggunakan majalah
menggunakan game, tidak ada intermeso kimia dalam proses pembelajaran kimia. Oleh
berupa cerita, dan media pembelajaran karena itu perlu adanya usaha pengembangan
monoton. majalah kimia sebagai sumber belajar kimia
Hal ini mengindikasikan motivasi belajar yang menarik sehingga akan dapat memotivasi
peserta didik dalam belajar kimia belum peserta didik belajar kimia dan siswa dapat
optimal dan selain itu juga minimnya motivasi menumbuhkembangkan sikap kreatif.
belajar diduga dapat menyebabkan kreativitas Proses belajar mandiri yang dilakukan
peserta didik rendah. Hal ini akan berpotensi peserta didik harus didukung oleh sumber
pada kurang maksimalnya prestasi hasil belajar belajar yang menarik dan sesuai dengan minat
kimia peserta didik. peserta didik. Sumber belajar ini berupa
Ada beberapa upaya untuk meningkatkan majalah yang isi materinya sesuai dengan
kualitas pembelajaran. Salah satu caranya Standar Isi, sehingga nantinya dengan adanya
melalui pengembangan sumber belajar terutama majalah ini dapat membantu peserta didik untuk
buku, baik buku pelajaran, buku bahan ajar, dan belajar secara mandiri dan mendapatkan
media cetak lainnya. kebermaknaan tentang mata pelajaran kimia
Adanya faktor yang mempengaruhi yang sedang dipelajari. Selain sumber belajar
proses dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran, penggunaan
menjadikan peserta didik mengalami kesulitan pendekatan pembelajaran juga penting, karena
dalam memahami materi pelajaran. Hal ini akan

2
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

akan sangat membantu dalam proses transfer penelitian dilakukan di kelas X SMAN 1 Mlati,
informasi secara efektif dan efesien. Sleman, Yogyakarta.
Beberapa pendekatan yang digunakan
Subjek Penelitian
dalam pembelajaran kimia yaitu pendekatan
Science, Environment, Technology, and Society Penelitian ini melibatkan kelas kontrol
(SETS). Pendekatan SETS digunakan dalam (n=29) dan kelas eksperimen (n=30) yang
pengembangan majalah karena memiliki dipilih dengan teknik simple cluster random
keunggulan tertentu dalam proses transfer sampling dari tiga kelas X yang ada di SMA N
informasi. Kesan dinamis nantinya akan terlihat 1 Mlati.
pada setiap desain layout tiap halaman dalam Prosedur
majalah yang ditata sedemikian rupa agar tidak
monoton dan menimbulkan suasana baru atau Penelitian ini merupakan penelitian
fresh. Selain itu penggunaan kolaborasi pengembangan yang dilakukan melalui tujuh
pendekatan SETS, Chemo Entrepreneurship tahap yaitu: penelitian pendahuluan; perumusan
(CEP), dan penerapan Mind Mapping dalam tujuan; perancangan format produk dan
penulisan materi pelajaran, diharapkan akan pembuatan instrumen penilaian majalah kimia;
menciptakan “Joyfull Learning”. penyusunan instrumen variabel (motivasi dan
Berdasarkan kajian teori dan kajian kreaivitas); penyusuanan draft majalah kimia;
penelitian yang relevan, maka akan dilakukan validasi oleh teman sejawat, ahli materi, ahli
penelitian tentang perbedaan motivasi dan media dan pembelajaran, guru kimia; uji coba
kreativitas peserta didik pada penggunaan kelompok kecil; dan uji coba lapangan. Tahap
majalah kimia dan buku kimia biasa pada kelas uji coba lapangan menggunakan quasi
X di SMA N 1 Mlati. Penelitian ini exsperiment dengan rancangan nonequivalent
diprediksikan bahwa terjadi perbedaan motivasi control group design
dan kreativitas yang signifikan antara peserta Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
didik yang menggunakan sumber belajar
majalah kimia dan peserta didik yang Data yang diperoleh yaitu data kualitas
menggunakan sumber buku kimia biasa. majalah kimia aspek materi, penyajian dan
Permasalahan yang dikaji dan bahasa dan gambar oleh peer reviewer, ahli
diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu materi, ahli media dan pembelajaran, reviewer
pendidik di SMA N 1 Mlati belum pernah serta peserta didik; data hasil uji coba berupa
menggunakan majalah dalam proses skor motivasi belajar dan kreativitas peserta
pembelajaran kimia, ada kecenderungan didik sebelum dan sesudah pembelajaran; dan
motivasi belajar peserta didik di SMA N 1 data hasil observasi berupa kemunculan
Mlati kelas X dalam belajar kimia masih cukup motivasi belajar dan kreativitas peserta didik
rendah hal ini karena pembelajarannya belum selama proses pembelajaran.
menarik, ada kecenderungan kreativitas peserta Instrumen yang digunakan dalam
didik SMA N 1 kelas X Mlati dalam pelajaran penelitian ini ada 5 macam yaitu instrumen
kimia masih terbatas hal ini dikarenakan proses kualitas majalah kimia, lembar angket motivasi
pembelajarannya belum menarik. belajar, lembar observasi motivasi, lembar
METODE PENELITIAN angket kreativitas peserta didik, dan lembar
observasi kreativitas peserta didik.
Penelitian ini merupakan Research and
Development. Model pengembangan yang Teknik Analisis Data
digunakan yaitu model Borg and Gall 1) Analisis Data untuk Variabel Kualitas
(1983:772). Model Borg & Gall terdiri dari Majalah Kimia:
sepuluh langkah yang merupakan model
prosedural. Pada penelitian ini hanya dilakukan Penilaian kriteia menjadi diubah
hingga langkah ke-7 pada prosedur pada model menjadi skor, dengan skala Likert model
Borg and Gall. Penelitian ini menggunakan skala lima (S.Eko Putro Widoyoko,
pendekatan kuantitatif. 2012:106), selanjutnya skor total dan rata-
rata skor total dihitung untuk setiap sub
Waktu dan Tempat Penelitian komponen majalah kimia. Skor total rata-
Waktu penelitian dilakukan dari bulan rata tiap sub komponen dihitung dengan
Desember 2012 hingga Mei 2013. Tempat rumus:
3
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

𝑋 6) Analisis Hasil Pengukuran Variabel


Rumus: X = 𝑛
Motivasi Belajar dan Kreativitas yang
Keterangan :
Dilakukan dengan Teknik Observasi.
X = Skor rata-rata tiap sub komponen
𝑋 = Jumlah skor tiap sub komponen a. Mengkonversi data dengan skala
n = Jumlah butir sub komponen binomial (jika variabel muncul = 1, jika
variabel tidak muncul = 0)
Skor total dan rata-rata skor total dihitung
untuk setiap komponen, selanjutnya skor b. Menjumlahkan skor semua indikator
akhir rata-rata yang diperoleh dikonversi yang terdapat pada lembar observasi;
menjadi tingkat kualitas produk secara c. Menghitung persentase skor dengan
kualitatif skala 5 dengan pedoman konversi rumus: Persentase hasil observasi
pengkategorian (Sukardjo, 2008:83) seperti 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
tersaji pada Tabel 1. = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100%
Tabel 1. Kriteria Skala Lima d. Menghitung rata-rata kedua observer,
sehingga diperoleh data rata-rata
Rentang Skor Kategori persentase kemunculan motivasi dan
4,206 < 𝑥 Sangat Baik sikap kreatif pada peserta didik.
3,402 < 𝑥 ≤ 4,206 Baik
2,598 < 𝑥 ≤ 3,402 Cukup HASIL PENELITIAN Dan PEMBAHASAN
1,794 < 𝑥 ≤ 2,598 Kurang Penelitian pendahuluan
𝑥 ≤ 1,794 Sangat Kurang Berdasarkan hasil observasi dan
penggalian informasi dengan menggunakan
2) Analisis Perubahan Motivasi Belajar atau
angket dari sebanyak 93 peserta didik kelas X
Kreativitas
diperoleh data bahwa 83% peserta didik sudah
Mengubah kriteria menjadi skor, memiliki buku kimia, 84% peserta didik
dengan skala Likert model skala lima. menyatakan bahwa buku-buku kimia yang ada
Pemberian skor dibedakan menjadi disekolah belum mencukupi peserta didik, 95%
pernyataan positif dan pernyataan negativ, peserta didik menyatakan belum pernah
menghitung skor total dan rata-rata skor membaca majalah kimia, 85% peserta didik
total data motivasi dan kreativitas, Skor menyatakan bahwa pembelajaran kimia di
akhir rata-rata yang diperoleh dikonversi sekolah belum menarik, 80% peserta didik
menjadi kategori skala 5 dengan pedoman menyatakan bahwa suka membaca majalah.
penilaian seperti terdapat pada Tabel 1.
Berdasarkan penelitian pendahuluan
3) Mentranformasi data motivasi dan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kreativitas dari data ordinal menjadi data kimia kelas X di SMA N 1 Mlati belum mampu
interval menarik peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran kimia dengan baik, hal ini
4) Menghitung selisih skor postes dengan
berpotensi minimnya motivasi peserta didik
pretes pada variabel motivasi dan
dalam mengikuti pembelajaran kimia.
kreativitas
Pengembangan suatu sumber belajar dirasa
5) Analisis Perbedaan Motivasi dan perlu, sehingga dapat menarik peserta didik
Kreativitas untuk belajar kimia.
Uji perbedaan peningkatan motivasi Perumusan tujuan
dan kreativitas kelas experimen dan kelas
Tujuan pada proses pembelajaran ditinjau
kontrol menggunakan uji Multivariate
dari materi yang digunakan dalam proses
Analisis of Varians (MANOVA). Uji
pembelajaran. Penyusunan materi berdasar
prasyarat yang harus dipenuhi sebelum
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
pengujian uji MANOVA adalah uji
Dasar(KD). SK yang digunakan yaitu:
normalitas, homogenitas, dan uji korelasi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas
antar variabel independen.
dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul,
sedangakan KD yang digunakan yaitu
mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam
4
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

membentuk senyawa hidrokarbon, Analisis validasi empiris dilakukan


menggolongkan senyawa hidrokarbon dengan menggunakan SPSS 16.00. Cara
berdasarkan strukturnya dan hubungannya mengetahui kevalidan item tersebut
dengan sifat senyawa, menjelaskan proses membandingkan koefisien korelasi Pearson (r)
pembentukan dan teknik pemisahan fraksi- hasil perhitungan dengan koefisien korelasi
fraksi minyak bumi serta kegunaannya, dan kritis. Berdasarkan Sugiyono (2010:188)
menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam jika nilai r hitung > 0,30 dengan catatan jumlah
bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, sampel berkisar 30 orang. Hasil analisis dari
seni, dan estetika. analisis istrumen motivasi dari 30 item
pernyataan dengan SPSS 16.00, ada 4 item
Perancangan Format Produk
yang tidak valid yaitu nomor 3, 20, 23, dan 29.
Format tata letak rubrik mengacu pada Sedangkan instrumen kreativitas ada 8 item
majalah yang beredar di pasaran. Tata letak yang tidak valid yaitu pada nomor 3, 9, 10, 15,
yang diacu dari majalah yang ada di pasaran 20, 24, 28 dan 29.
yaitu cover depan dan cover belakang, redaksi,
Hasil perhitungan reliabilitas angket
daftar isi, jumlah halaman, ukuran kertas, jenis
motivasi menggunakan SPSS 16.00 dilihat
kertas, ukuran font, dan penyusunan tata letak
berdasarkan nilai Cronbach's Alpha sebesar
rubrik. Majalah ini terdiri dari cover depan,
0,898 sedangkan instrumen kreativitas sebesar
halaman isi berupa rubrik-rubrik dan cover
0,921. Berdasarkan Reynolds (2010:108)
belakang, majalah kimia ini terdiri dari 78
menyatakan bahwa reliabilitas suatu tes dapat
lembar halaman.
diterima dalam berbagai kondisi jika koefisien
Pembuatan Instrumen Penilaian Majalah reliabilitasnya 0,80 atau lebih. Oleh karena itu
Kimia instrumen kreativitas dan motivasi sudah
Instrumen penilaian majalah kimia reliabel.
dikembangkan berdasar pada instrumen Penyusuanan Draft Majalah Kimia
penilaian buku nonteks. Instrumen majalah
Produk majalah kimia dikembangkan
kimia terdiri dari tiga komponen yaitu
dengan menggunakan bantuan software
kelayakan materi, kelayakan penyajian, dan
Indesign CS 5 dan Corel Draw X3. Majalah
kelayakan bahasa dan gambar. Instrumen ini
buat dengan ukuran kertas 19,3 cm x 26 cm.
terdiri dari 41 item pernyataan. Instrumen ini
sebelum digunakan untuk menilai majalah Hasil Validasi Majalah Kimia
kimia materi hidrokarbon dan minyak bumi
Majalah kimia setelah divalidasi
divalidasi oleh Prof. Dr. Sukardjo.
diperoleh skor pada aspek materi, penyajian,
Penyusunan Instrumen Variabel Penelitian dan bahasa dan gambar. Validasi majalah kimia
dilakukan oleh teman sejawat, ahli materi, ahli
Instrumen motivasi peserta didik berupa
media dan pembelajaran serta guru kimia.
angket dengan skala Likert berupa 30 item
pernyataan. Instrumen ini divalidasi pada isi Teman Sejawat
atau konten dan validasi konstruk. Validasi isi
Hasil penilaian majalah kimia dari
dan konstruk pada instrumen motivasi
aspek kelayakan materi, penyajian dan bahasa
dilakukan oleh Prof. Dr. Sri Atun selain itu
seta gambar tersaji seperti pada Tabel 2.
instrumen ini juga divalidasi secara empiris.
Ahli Materi
Instrumen kreativitas berupa angket
dengan skala Likert berupa pernyataan Hasil penilaian majalah kimia dari
sebanyak 32 item. Instrumen ini dikembangkan aspek kelayakan materi oleh ahli materi secara
dengan melalui validasi isi atau konten, lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.
konstruk dan validasi empiris. Validasi konten
dan konstruk dilakukan oleh Dr. Insih
Wilujeng. Validasi empiris dilakukan dengan
cara mengujicobakan instrumen kepada peserta
didik kelas X di SMA N Mlati.

5
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

Tabel 2. Data Hasil Penilaian Teman Sejawat Tabel 5. Data Hasil Penilaian Penilaian
Majalah kimia Oleh Ahli Materi
Rata-
Aspek Kategori
Responden Skor rata
Penilaian Kategori
Skor Aspek Penilaian Skor
Kelayakan I 4,125 Sangat Baik
Materi II 4,125 4,208 Sangat Baik Sistematika penyajian 5,00
III 4,375 Kemudahan dipahami 4,33 Sangat Baik
Kelayakan I 4,176
Penyajian II 4,000 4,216 Sangat Baik Merangsang kreativitas 5,00 Sangat Baik
III 4,470 Sangat Baik
Menumbuhkan motivasi 4,33
Kelayakan I 4,250
Bahasa II 4,125 Sangat Baik Menumbuhkan Sangat Baik
4,250 5,00
dan III 4,750 ketrampilan berpikir
Gambar Mengembangkan Sangat Baik
4,33
Skor total rata-rata 4,225 kecakapan akademik
Kesesuaian bahasa dan Sangat Baik
4,50
gambar
Keterpahaman bahasa 4,66 Sangat Baik
Tabel 3. Data Hasil Penilaian Majalah Kimia Ketepatan menggunakan
4,00 Baik
oleh Ahli Materi bahasa
Ketepatan penggunaan Sangat Baik
5,00
gambar
Aspek Penilaian Skor Kategori
Font majalah dan kualitas Sangat Baik
5,00
fisik
Mendukung tujuan
4,33 Sangat Baik Skor total rata-rata 4,65 Sangat Baik
Pendidikan

Kesesuaian dengan IPTEK 4,00 Baik Uji coba kelompok kecil


Kesesuaian dengan Penalaran
3,33 Cukup
Peserta didik Uji coba kelompok kecil dilakukan
Skor total rata-rata 3,88 Baik
pada 8 orang. Uji coba kelompok kecil ini
Guru Kimia terdiri dari penilaian kelayakan materi,
kelayakan penyajian, dan kelayakan bahasa dan
Hasil penilaian majalah kimia oleh
gambar. Secara lengkap tersaji pada Tabel 6, 7
guru-guru kimia secara lengkap tersaji seperti
dan 8.
pada Tabel 4.
Tabel 6. Data Hasil Penilaian Majalah Kimia
Tabel 4. Data Hasil Penilaian Majalah Kimia
oleh peserta didik aspek materi
oleh Guru Kimia
Rata-
Aspek Rata-rata Kategori Aspek Kategori
Responden Skor Responden Skor rata
Penilaian Skor Penilaian
Skor
Kelayakan I 5,000 I(atas) 4,000
Materi II 4,125 Sangat II(atas) 4,250
III 3,500 4,225 Baik III(atas) 4,125
IV 4,250 Kelayakan IV(menengah) 3,750
4,141 Baik
V 4,250 Materi V(menengah) 4,250
Kelayakan I 4,647 VI(mengengah) 4,375
Penyajian II 3,941 VII(bawah) 4,500
III 3,529 4,094 Baik
VIII(bawah) 3,875
IV 4,412
V 3,941
Kelayakan I 4,625
Tabel 7. Data Hasil Penilaian Majalah Kimia
Bahasa II 4,125 oleh peserta didik aspek penyajian
dan III 3,688 4,163 Baik
Gambar IV 4,438 Rata-
Aspek Kategori
V 3,938 Responden Skor rata
Penilaian
Skor total rata-rata 4,159 Baik Skor
I(atas) 3,941
II(atas) 4,059
Ahli Media dan Pembelajaran III(atas) 3,941
Tahap penilaian majalah kimia oleh ahli media Kelayakan IV(menengah) 3,588
3,919 Baik
Penyajian V(menengah) 4,000
dan pembelajaran secara lengkap hasilnya
VI(mengengah) 3,824
tersaji dalah Tabel 5. VII(bawah) 4,118
VIII(bawah) 3,882

6
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

Tabel 8. Data Hasil Penilaian Majalah Kimia

kreativitas (%)
oleh peserta didik aspek Bahasa dan 100 73 64 73

Persentase
55 59
Gambar
Rata- 50
Aspek Kategori
Responden Skor rata
Penilaian
Skor 0
I(atas) 4,250
II(atas) 4,438 Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
Kelayakan III(atas) 4,250
Bahasa IV(menengah) 4,125 Sangat Pertemuan ke-n
4,250 Baik
dan V(menengah) 4,063
Gambar VI(mengengah) 4,188
VII(bawah) 4,188 Gambar 2. Grafik Keterlaksanaan Kreativitas
VIII(bawah) 4,500
Berdasarkan angket yang diberikan kepada
Uji coba lapangan
peserta didik setelah proses pembelajaran maka
Majalah kimia yang telah divalidasi diperoleh informasi bahwa: Sebanyak 97%
oleh teman sejawat, ahli materi, ahli media dan peserta didik menyatakan pembelajaran
pembelajaran, guru-guru kimia dan berlangsung cukup baik, Sebanyak 80 %
diujicobakan pada skala kecil, selanjutnya peserta didik membaca majalah kimia cukup
majalah kimia diuji di lapangan. Subyek uji lengkap dan sebanyak 37% peserta didik
lapangan adalah peserta didik kelas X SMAN 1 menyatakan sangat setuju bahwa majalah kimia
Mlati, Sleman. Data pada uji coba lapangan mampu mempermudah dalam belajar kimia.
yaitu berupa angket kreativitas, angket motivasi Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar
dan hasil observasi motivasi dan observasi 3, 4 dan 5.
kreativitas peserta didik.
3%0%
Keterlaksanaan proses pembelajaran
sangat baik
dengan menggunakan majalah kimia dilakukan
oleh pengamat (observer). Pengamat 97% Cukup baik
memberikan tanda ceck list (√) jika descriptor Tidak Baik
variabel motivasi dan kreativitas yang diamati
pada peserta didik nampak. Pengamatan
terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran
Gambar 3. Diagram keterlaksanaan
dengan menggunakan majalah kimia dilakuan
pembelajaran kimia dengan sumber
sebanyak 5 kali pertemuan. Hasil pengamatan
belajar majalah kimia
selama 5 kali pertemuan secara jelas di sajikan
dalam Gambar 1 dan Gambar 2.
17% 3% Sangat
Lengkap
Persentase motivasi

100 75
62,5 62,5
50 50 Cukup
50 80% Lengkap
(%)

Tidak
0
lengkap
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5

Pertemuan ke-n Gambar 4. Diagram Frekuensi Peserta Didik


Membaca Majalah Kimia
Gambar 1. Grafik Keterlaksanaan Motivasi
Tingkat Motivasi Peserta Didik
Respon peserta didik selama proses Data hasil motivasi belajar peserta
pembelajaran dengan menggunakan majalah didik baik data ordinal dan data interval. Data
kimia diperoleh dengan menggunakan angket motivasi peserta didik dalam bentuk data
yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. ordinal merupakan penjumlahan skor tiap item
dan kemudian dilakukan rata-rata, setelah itu
dikembalikan dalam kategori.

7
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

Data selengkapnya hasil penelitian pada Tabel 11. Distribusi Data ordinal Kreativitas
variabel motivasi dan kreativitas tersaji pada Peserta Didik
Tabel 9, Tabel 10, Table 11, dan Tabel 12. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kriteria Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
% % % %
Sangat
16,66 20 3,40 3,40
0% Sangat Baik
37% Baik 56,67 40 31,10 48,30
Setuju Cukup 26,67 36,67 58,60 44,90
Kurang 3,33 6,90 3,40
Cukup Setuju
63% Sangat
-
Kurang
Tidak Setuju
Tabel 12. Distribusi Data Interval Kreativitas
Peserta Didik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 5. Diagram kemampuan majalah kimia Deskripsi
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
dapat mempermudah dalam Mean 93,232 93,556 80,160 82,918
Standar 13,568 13,255 11,128 11,125
mempelajari kimia dan belajar kimia Deviasi
lebih menarik Varian 184,099 175,686 123,824 123,755
Tabel 9. Distribusi Data ordinal Motivasi Nilai 68,435 69,488 63,149 58,941
minimum
Belajar Peserta Didik Nilai 122,650 120,994 101,920 109,870
Maksimum
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kriteria Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Uji Normalitas
% % % %
Sangat Uji normalitas dilakukan dengan
10 13,33 10,34 -
Baik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov atau
Baik 50 43,33 58,62 66,60 Shapiro Wilk, dengan taraf signifikansi 5%.
Cukup 33,33 36,67 27,59 23,33
Kurang 6,67 6,67 3,45 - Kriteria keputusan yang digunakan yaitu terima
Sangat
- - 6,67
H0 jika nilai siginifikansi > 0,05. Hasil uji
Kurang normalitas selisih (gain) motivasi dan
kreativitas peserta didik terdapat pada Tabel 13.
Tabel 10. Distribusi Data Interval Motivasi
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
Belajar Peserta Didik
Variabel Kelas Sig. Hasil Ket.
Deskripsi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Motivasi Kontrol 0,067 Sig>α Normal
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Belajar Eksperimen 0,085 Sig>α Normal
Mean 89,659 92,090 87,586 87,703 Kontrol 0,200 Sig>α Normal
Standar 13,727 15,896 12,022 13,523 Kreativitas
Eksperimen 0,200 Sig>α Normal
Deviasi
Varian 188,437 252,689 144,537 182,874 Uji Homogenitas
Nilai 63,028 57,919 57,000 43,990
minimum Field (2009:152) menyatakan bahwa
Nilai 114,679 123,237 111,000 120,660
Maksimum
untuk menguji homogenitas antar kelompok
dapat menggunakan SPSS dengan Levene test.
Perbedaan Kreativitas dan Motivasi pada Uji homogenitas varians dilakukan dengan taraf
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol signifikansi 5%. Kriteria keputusan yang
Data yang akan dianalisis dalam digunakan adalah jika nilai siginifikansi > 0,05
penelitian ini adalah selisih (gain) kreativitas maka H0 diterima. Hasil uji homogenitas tersaji
dan motivasi belajar peserta didik. Analisis pada Tabel 14.
dilakukan untuk mengetahui perbedaan Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas Varians
kreativitas dan motivasi belajar peserta didik
Variabel Kelas Sig. Hasil Ket.
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji Motivasi Eksperimen 0,440 Sig>α Homogen
prasyarat yang harus dipenuhi sebelum uji Kreativitas dan kontrol 0,212 Sig>α Homogen
mutivariat adalah uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji korelasi. Uji Korelasi

Tingkat Kreativitas Peserta Didik Uji korelasi ini dilakukan dengan uji
Bartlett dan Pearson Product Moment. Uji
Bartlett digunakan untuk mengeathui
8
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

ada/tidaknya hubungan antara motivasi dan kreativitas peserta didik yang mengikuti
kreativitas, dan uji korelasi Pearson Product pembelajaran kimia dengan menggunakan
Moment digunakan untuk mengetahui derajat sumber belajar majalah kimia dan peserta didik
korelasi antara motivasidan kreativitas. Uji yang mengikuti pembelajaran kimia
korelasi ini dihitung menggunakan SPSS 16 for menggunakan buku kimia biasa.
Windows. Kriteria keputusan yang digunakan
Kajian Produk Akhir
adalah jika nilai siginifikansi < 0,05 maka H0
Kelayakan Materi
ditolak. Hasil uji korelasi tersaji pada Tabel 15.
Penilaian terhadap majalah kimia dari
Tabel 15. Hasil Uji Korelasi aspek kelayakan materi oleh beberpa validator
Variabel Sig. (r) Hasil Keterangan menunjukkan bahwa kualitas majalah kimia
Motivasi
Berkorelasi
minimal dikategorikan “baik”. Hasil penilaian
Belajar dan 0,001 0,421 Sig<α terhadap majalah kimia pada aspek materi oleh
signifikan
Kreativitas
teman sejawat mendapatkan kategori ”sangat
baik”, ahli materi menilai majalah kimia dengan
Uji Homogenitas Matriks Varian atau
kategori “baik”, guru-guru kimia menilai
Kovarian
majalah kimia dengan kategori “sangat baik”,
Uji homogenitas bertujuan untuk
sedangkan kelompok uji coba terbatas menilai
mengetahui apakah data pada kelompok
majalah kimia dengan kategori “baik”.
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
matriks kovarian variabel dependen yang Penilaian majalah kimia dari aspek
homogen atau tidak. Uji homogenitas matriks materi mencakup daya dukung tujuan
varian atau kovarian pada variabel terikat pendidikan, kesesuaian dengan perkembangan
dilakukan menggunakan SPSS 16 for windows, IPTEK, dan kesesuaian dengan penalaran
hasil uji homogenitas matriks varian atau peserta didik. Skor rata-rata yang diberikan oleh
kovarian terhadap motivasi dan kreativitas ahli materi merupakan skor paling rendah
berupa data Box’s M. Kriteria keputusan yang dibanding dengan validator yang lain hal ini
digunakan homogenitas matriks varian atau karena berdasarkan penilaian oleh ahli materi
kovarian adalah jika nilai siginifikansi > 0,05 pada aspek materi: kesesuaian majalah kimia
maka H0 diterima. Hasil uji Homogenitas terhadap IPTEK dikategorikan “baik”, dan
kmatriks kovarian variabel dependen tersaji kesesuaian bacaan dalam majalah kimia dengan
pada Tabel 16. penalaran peserta didik juga dikategorikan
“cukup” sedangkan untuk daya dukung majalah
Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas Matriks
kimia terhadap tujuan pendidikan dikategorikan
Box’s M F Df1 Df2 Sig. “sangat baik”.
4,433 1,421 3 6,083E5 0,234
Suatu sumber belajar dikatakan baik jika materi
Uji Manova yang dimuat sudah sesuai dengan jenjang yang
menjadi objek sasaran pengembangan. Majalah
Pengambilan keputusan dan penarikan
kesimpulan terhadap uji hipotesis terhadap kimia ini disusun dan diperuntukkan kepada
analisis Manova dengan kriteria penerimaan peserta didik SMA/MA. Materi-materi dalam
majalah kimia disajikan berbeda dengan buku
dan penolakan hipotesis adalah H0. Uji Manova
ini dilakukan pada taraf signifikansi 5%. H0 kimia biasa. Materi dalam majalah kimia
diterima jika signifikansi > 0,05 atau H0 ditolak disajikan dalam bentuk rubrik-rubrik materi
jika signifikansi < 0,05. Berdasarkan analisis uji yang saling berkaitan satu dengan yang lain,
Manova diperoleh hasil pada Tabel 17. sedangkan dari sisi kebenaran keilmuan tetap
selaras dengan bidang kimia.
Tabel 17. Hasil Uji Manova
Kelayakan Penyajian
Effect Value F Df1 Df2 Sig.
Hotelling‟s 0,10 2.988 Teman sejawat menilai majalah kimia
2 56 0,058
Trace 7 a
dengan kategori “sangat baik”, guru kimia
menilai majalah kimia dengan kategori “baik”,
Berdasarkan hasil uji Manova menunjukkan
ahli media dan pembelajaran menilai dengan
bahwa nilai F untuk uji statistik Hotelling’s
kategori “baik” sedangkan kelompok uji
Trace menunjukkan signifikansi 0,058 (nilai
terbatas menilai majalah kimia dengan kategori
sig. > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak
“baik”. Aspek penilaian kelayakan penyajian
ada perbedaan yang signifikan motivasi dan
9
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

pada majalah kimia meliputi: penggunaan Tabel 18. Orientasi Rubrik dalam Majalah
sistematika penyajian, kemudahan dipahami,
Orientasi dalam Majalah
menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan Nama Rubrik
Motivasi Kreativitas
lebih jauh, mengembangkan ketrampilan Topik utama √ √
berpikir, mengembangkan kecakapan Eksperimen √ √
akademik, mengembangkan kreativitas. Tahu lebih jauh √ √
Amazing! √ -
Berdasarkan Pusbukkur (2010:1) Profil ilmuwan √ -
kelayakan suatu buku non-teks ada beberapa hal Kimiawan berwirausaha √ √
salah satunya yaitu kelayakan penyajian. Hal ini Kimiawan tertawa - √
Apakah aku dan untuk - √
menjadi penting bahwa setiap buku non-teks apa aku?
termasuk ke dalamnya yaitu majalah kimia. Info senyawa-senyawa - √
Suatu buku non-teks dikatakan baik jika kimia dan lambang
bahayanya
kualitas penyajian materi, dikategorikan “baik”. Mind mapping √ √
Hasil pengembangan sumber belajar majalah Chem-browsing - √
kimia berdasar kelayakan penyajian Motivasi √ -

dikategorikan “baik” oleh karena itu majalah


kimia sudah layak untuk digunakan sebagai Tabel 19. Perbandingan Buku Teks
sumber belajar bagi peserta didik di SMA/MA. Pembelajaran Kimia biasa dan
Majalah Kimia
Penyajian materi dalam majalah kimia Jenis Buku Pendidikan
berbeda dengan buku-buku kimia biasa, salah Aspek
Buku teks Buku nonteks
(Pelajaran Kimia (Majalah Kimia)
satu yang membedakannya adalah rubrik. Biasa)
Perbedaan majalah kimia dan buku kimia biasa Materi Materi atau isi Materi terkait dengan
dapat dilihat pada Tabel 19. terkait dengan SK sebagian/salah satu
atau KD dalam SK atau KD dalam
Rubrik adalah suatu tema umum yang Standar Isi Standar Isi
Susuna materi Disusun dalam Disusun dalam bentuk
ada dalam majalah dan konten dalam setiap unit-unit atau Bab rubrik-rubrik yang
rubrik berbeda-beda.Setiap rubrik pada unik
pengembangan majalah kimia ini mempunyai Kegunaan Materi untuk Materi atau isi cocok
mempelajari suatu untuk mempelajari
orientasi tujuan dalam majalah kimia, yaitu subjek suatu materi dan
untuk meningkatkan motivasi belajar dan sikap pengetahuan dan sebagai bahan
kreativitas pada peserta didik. Pada majalah ini ilmu pengayaan atau
rujukan
disajikan rubrik-rubrik yang berorientasi untuk Tujuan Sebagai buku Sebagai buku
meningkatkan motivasi berimbang dan saling Penggunaan pegangan pokok tambahan bagi peserta
bagi peserta didik didik
melengkapi dengan rubrik-rubrik yang Instrumen Ada instrumen Tidak dilengkapi
diorentasikan untuk meningkatkan kreativitas Evaluasi evaluasi instrumen evaluasi
seperti yang terdapat dalam Tabel 18.
Kelayakan Bahasa dan Gambar Kualitas visual suatu media dapat
ditinjau dari beberapa hal. Smaldino, et.al
Teman sejawat menilai majalah kimia (2008:60) menyatakan bahwa elemen dalam
dengan kategori “sangat baik”, guru kimia visual desain yaitu arrangement, balance,
menilai majalah kimia dengan kategori “baik”, color, legibility, appeal sedangakan element
ahli media dan pembelajaran menilai dengan teks meliputi style, size, spacing, color and use
kategori “sangat baik” sedangkan kelompok uji of capital. Menurut Pusbukkur (2010:1)
terbatas menilai majalah kimia dengan kategori kelayakan suatu buku non-teks ada beberapa hal
“sangat baik”. yaitu kelayakan Isi/Materi, kelayakan
Penilaian majalah kimia meliputi penyajian, kelayakan bahasa dan kegrafikaan.
beberapa aspek yaitu kesesuian gambar dan Hal ini menjadi penting bahwa setiap
bahasa, keterpahaman bahasa atau gambar, buku non-teks termasuk ke dalamnya yaitu
ketepatan penggunaan bahasa, ketepatan majalah kimia. Suatu buku non-teks dikatakan
penggunaan gambar, dan penggunaan font baik jika kualitas kebahasaannya, materi,
tulisan serta kualitas fisik majalah kimia. penyajian dan kegrafikan dikategorikan
Bahasa dan gambar mempunyai pengaruh minimal “baik”. Hasil pengembangan sumber
terhadap suatu media atau sumber belajar. belajar majalah kimia berdasar kelayakan
bahasa dan gambar dikategorikan “baik” oleh
10
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

karena itu majalah kimia sudah layak untuk confidence, personal problems, time
digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta constraints, and ineffective instructional
didik di SMA/MA. strategies”.
Banyaknya faktor yang mempengaruhinya
Pembahasan Peningkatan Motivasi dan
motivasi peserta didik, menjadikan guru tidak
Kreativitas
dapat menjaga motivasi peserta didik konsisten
Penggunaan majalah kimia pada uji selalu ada pada diri peserta didik, seperti yang
lapangan memberikan hasil yang belum optimal dinyatakan oleh Lumsden (1997:1-4).
pada peningkatan motivasi dan kreativitas “There are many factors that contribute to
secara simultan. Berdasarkan hasil uji statistik students' interest and level of engagement in
dengan uji hipotesis menggunakan Manova learning, and teachers have little control
menunjukkn bahwa motivasi dan kreativitas over many of those factors” selain itu
tidak berbeda signifikan antara kelas kontrol Lumsden juga mengungkapkan bahwa
dan kelas eksperimen. Majalah adalah salah “When students enter school, their level of
satu media yang disarankan untuk remaja, interest and desire to engage in learning are
karena disukai, sehingga mereka tertarik untuk also heavily influenced by teachers,
membaca, seperti yang diungkapkan oleh Stein administrators, the school environment, and
(2011:659) menyatakan bahwa: their classmates.
“seventeen magazine made its debut in Berdasar pada penelitian Mac Iver and
1944, its was the firts publication to Reuman 1994 (Brewster & Fager, 2000:3)
recognize the potential of the teenage mengungkapkan bahwa teman sejawat juga
population, spesifically, teenage girls. The akan berpengaruh terhadap motivasi belajar
magazine was the initially created to peserta didik, akan tetapi bila tidak dari teman
provide information to teen readers who, up dapat juga berasal dari guru, orang tua, atau
to that point had no such written material orang lain.
produced specifically for them”. "Middle school and high school-age
Adanya majalah ini diharapkan dapat students' level of engagement in school is
memfasilitasi remaja untuk dapat mempelajari also highly influenced by peers. As students
dan menambah informasi-informasi ke dalam grow older, their motivation to engage in
dunia mereka dengan menarik. learning may be influenced by their social
Adanya ketertarikan remaja akan group just as much as, if not more than it is
sumber informasi berupa majalah, maka akan by teachers, parents, and other adults”
member peluang kepada pendidik untuk Jordan & Porath (2006:247) juga menyatakan
membantu mereka menerima informasi atau bahwa motivasi dipengaruhi oleh dua faktor
ilmu pengetahuan. Adanya ketertarikan dalam yaitu personal dan lingkungan. Faktor personal
diri anak remaja atau peserta didik SMA/MA meliputi:
maka dapat memperkuat motivasi belajar “personal needs, identity, self-consept, self-
mereka untuk mempelajari ilmu kimia melalui esteem, gender, self-effiacy, attribution for
majalah. Adanya peluang ini menjadikan succes or failure, self-regulation, theory of
peneliti mengembangkan majalah kimia sebagai intelegence, and enjoyment of learning
sumber belajar kimia bagi peserta didik
SMA/MA. Faktor lingkungan meliputi: “school
Membangkitkan motivasi peserta didik environment, classroom environment, degree of
bukanlah suatu hal yang mudah untuk match between learner and environment,
dilakukan, hal ini disebabkan adanya banyak learning goals), teachers’ theories of
faktor yang dapat mempengaruhi motivasi intelligence, and rewards”
belajar peserta didik. Motivasi dalam diri Motivasi peserta didik dalam belajar
peserta didik juga dipengaruhi oleh beberapa merupakan suatu wujud keinginan, kebutuhan,
hal seperti yang diungkapkan oleh Drew hasrat, kewajiban untuk berpartisipasi,
(Lewis, 2004:1). memperoleh kesuksesan dalam proses belajar.
“factors that can account for poor Motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu
motivation include perceived irrelevance of motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
courses to their everyday lives, unrealistic Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang
perceptions of their learning skills, low self- timbul dari dalam diri peserta didik,

11
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

ketertarikan ini bukan untuk menghindari monitor the educational process, be


hukuman atau berharap untuk mendapatkan dedicated and responsive to his or her
suatu penghargaan, tetapi murni keinginan students, and be inspirational. The content
peserta didik belajar dengan baik. must be accurate, timely, stimulating, and
Pada tahun 1997 Dev (Brewster & pertinent to the student’s current and future
Fager, 2000:6) menyatakan bahwa: needs. The method or process must be
“intrinsically motivated students actively inventive, encouraging, interesting,
engage themselves in learning out of beneficial, and provide tools that can be
curiosity, interest, or enjoyment, or in order applied to the student’s real life. The
to achieve their own intellectual and environment needs to be accessible, safe,
personal goals” positive, personalized as much as possible,
and empowering.
Jadi, peserta didik yang sudah tertarik dan
termotivasi maka peserta didik akan merasa Motivasi peserta didik dapat dioptimalkan
nyaman, ingin tahu mendalam, dan sangat dengan cara memberikan motivasi secara
tertarik atau bahkan sangat ingin untuk berkelanjutan dan bervariasi. Oleh karena itu
mewujudkan tujuannya. pemberian motivasi yang tidak teratur dan tidak
Motivasi ekstrinsik merupakan suatu berkelanjutan tidak dapat meningkatkan dan
ketertarikan karena adanya tujuan lain yang mempertahankan motivasi dalam diri peserta
berasar dari luar diri peserta didik, motivasi didik dalam waktu yang lebih lama.
ekstrinsik ini berkebalikan dengan motivasi Majalah kimia adalah suatu media visual
intrinsik, sumber motivasinya dari luar diri yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi
peserta didik, contohnya peserta didik ingin peserta didik, akan tetapi media ini merupakan
mendapatkan hadiah, penghargaan, atau bahkan sebagian kecil media untuk meningkatkan
pujian dari guru, bukan karena memang dirinya motivasi peserta didik. Smaldino (2008:56)
ingin mendalami mata pelajaran dengan baik. menyatakan bahwa:
Motivasi peserta didik adalah hal “Visual can increase interest in a lesson.
penting dalam proses pembelajaran, hal ini Interest enhance motivation.Visual can
menjadi hal penting yang menjamin kelancaran motivate learners by attracting their
dalam proses pembelajaran perserta didik. attention, holding their attention, and
Peserta didik jika sudah termotivasi maka akan generating enggament in learning process”
mendapatkan hasil belajar yang terbaik,
Hasil dari penerapan majalah kimia dalam
meskipun banyak hal yang menghalangi proses
proses pembelajarna kimia di SMA N 1 Mlati
belajarnya. Peserta didik yang sudah
belum mampu meningkatkan motivasi dan
termotivasi baik intrinsik dan ditambah lagi
kreativitas peserta didik secara signifikan. Hal
dengan motivasi ekstrinsik akan jauh lebih baik
ini karena adanya hubungan saling
dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada
mempengaruhi antara motivasi dan sikap
tahun 2007 Palmer (Williams and Williams,
kreativitas peserta didik. Pada dasarnya
2011:2) menyatakan bahwa peserta didik yang
kreativitas dapat dipelajari, Wallas menyatakan
termotivasi yaitu peserta didik yang
dalam bukunya The art of Thought (Utami
memperhatikan, menyegerakan mengerjakan
Munandar, 2009:39), yang mengatakan bahwa
tugas, bertanya, membantu menjawab
proses kreatif meliputi empat tahap yaitu: 1)
pertanyaan guru, senang dan tertarik.
persiapan, 2) inkubasi, 3) iluminasi, 4)
Ada beberapa komponen sarana untuk
verifikasi. Tahap persiapan seseorang
membangkitkan motivasi peserta didik yaitu
mempersiapkan diri untuk memecahkan
peserta didik itu sendiri, pendidik, materi
masalah dengan belajar berpikir, mencari
pelajaran, metode pembelajaran, proses belajar
jawaban, bertanya kepada orang, mendapat
dan lingkungan belajar. Palmer, Debnath,
inspirasi dari buku dan sebagainya. Tahap
D’Souza and Maheshwari (Williams &
inkubasi, kegiatan mencari dan menghimpun
Williams, 2011:2) menyatakan bahwa ada
data atau informasi tidak dilanjutkan tahap
beberapa contoh yang dapat memotivasi peserta
selanjutnya akan tetapi “mengeramnya” dalam
didik secara simultan.
alam prasadar. Tahap iluminasi ialah tahap
“The student must have access, ability,
timbulnya “insght” atau”aha erlebnis”, saat
interest, and value education. The teacher
timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta
must be well trained, must focus and
proses-proses psikologis yang mengawali dan
12
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan Vansteenkiste, et. al (2006:1) menyatakan


baru. Tahap verifikasi atau tahap evaluasi ialah bahwa “that intrinsic goal framing (relative to
tahap saat ide atau kreasi baru tersebut harus extrinsic goal framing and no-goal framing)
diuji terhadap realitas. Pada tahap ini produces deeper engagement in learning
diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. activities, better conceptual learning, and
Proses divergen (pemikiran kreatif) harus higher persistence at learning activities”oleh
diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran karena itu motivasi intrinsik lebih
kritis). Oleh karena itu, suatu kreativitas dapat mempengaruhi dalam proses belajar, dibanding
dipelajari oleh semua orang dengan proses motivasi ekstrinsik.
tersebut. Apabila motivasi intrinsik pada peserta
Majalah kimia ini berperan didik dalam belajar kimia memang sudah
memberikan inspirasi-inspirasi melalui topik- rendah, maka dapat berpotensi menyebabkan
topik atau permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya kreativitas peserta didik. Hal ini
materi hidrokarbon dan minyak bumi, sehingga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
dapat membantu memunculkan sikap kreatif, beberapa peneliti dinyatakan bahwa:
akan tetapi hasilnya belum sesuai harpan “Internal motivation is an essential
peneliti. Berdasarkan hasil penelitian condition of creative acts, as articulated by
sebelumnya dinyatakan bahwa antara motivasi authors such as M.Csikszentmihalyi (1990),
dan kreativitas memiliki korelasi yang T.M. Amabile (1990), H. Gardner (1993), R.
signifikan, seperti yang diungkapkan oleh de Sternberg and T. Lubart (1995), E. Deci and
Jesusa, et. al (2013:1) menyatakan bahwa R. Ryan (2008), intrinsic motivation is
motivasi intrinsik berkorelasi positif dan conducive to creative thinking because it is
signifikan terhadap kreativitas. Hal ini related to task satisfaction and enjoyment”
menjadikan adanya saling mempengaruhi (Nair & Alkiyumi, 2011:2)
antara motivasi dan sikap kreatif. Nair dan
Berdasarkan pada Amabile (1986:15)
Alkiyumi (2011:2) menyatakan bahwa motivasi
menyatakan bahwa “he had provided principle
intrinsik berkorelasi signifikan dengan
that intrinsic motivation conducive to creativity,
kreativitas. Suatu studi yang dilakukan oleh
but extrinsic motivation not”. Selain itu pada
Sarsani (2008:155-170) menunjukkan bahwa
tahun 1996 Ford (Liu, et.al, 2012:183)
anak yang memiliki sikap kreatif yang tinggi
menjelaskan bahwa “considered motivation,
memiliki motivasi belajar yang tinggi pula.
including expectations and emotion, to be an
Kreativitas dapat dipengaruhi oleh
important factor influencing the creative
motivasi intrinsik, sehingga apabila
actions of individuals”.
motivasinya rendah maka kreativitasnya dapat
Pada tahun 1996 Amabile (Liu, et.al,
diperkirakan juga akan rendah. Sheldon‟s
2012:183) juga menyatakan bahwa “stressed
(1995:25-36) menyatakan “found that
that intrinsic motivation is essential for creative
participants high on the creative personality
performance and has the power to propel a
scale and in problem-solving (creativity) had
person in the pursuit of unachieved goals
greater orientation motivation, self-concept,
throughout the creative process” hal itu
and autonomy”.
menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik tidak
Perbedaan kreativitas dan motivasi
terlalu peran dalam meningkatkan sikap kreatif,
yang tidak signifikan antara kelas kontrol dan
dibanding motivasi intrinsik. Adanya dominasi
eksperimen hal ini dimungkinkan dipengarui
motivasi intrinsik meyebabkan majalah kimia
oleh faktor lain yang mempengaruhi motivasi
tidak optimal dalam meningkatkan motivasi
intrinsik. Jordan & Porath (2006:247)
intrinsik peserta didik dan berimplikasi pada
menyebutkan bahwa ada beberpa faktor yang
sikap kreatif peserta didik juga tidak meningkat
mempengaruhi motivasi peserta didik yaitu:
secara signifikan.
“personal needs, identity, self-consept, self-
esteem, gender, self-effiacy, attribution for Revisi
succes or failure, self-regulation, theory of Majalah kimia direview oleh beberapa orang,
intelegence, and enjoyment of learning” berikut ini saran-saran yang diberikan beberapa
Motivasi intrinsik lebih mendominasi dalam oleh validator:
diri peserta didik dan kreativitaspun juga akan
terpengaruh oleh adanya motivasi instrinsik.
13
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

Teman Sejawat aspek kelayakan penyajian, teman sejawat


menilai “sangat baik”, sedangkan oleh ahli
Pada proses review oleh teman sejawat
media dan pembelajaran, guru-guru kimia,
mereview majalah kimia yang masih berupa
serta peserta didik menilai “baik”, (3) validasi
draf awal. Saran yang diberikan oleh teman
aspek kelayakan bahasa dan gambar oleh
sejawat untuk perbaikan majalah kimia yaitu:
teman sejawat, ahli media dan pembelajaran,
penulisan pada tanda baca yang tidak tepat,
serta peserta didik menilai majalah kimia
warna tulisan pada sampul majalah, kondisi
“sangat baik”, sedangkan guru menilai
tulisan dan gambar pada cover majalah,
“baik”.
penggunaan warna pada gambar dan tulisan
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada saat penyusunan draf, Mind Map masih
antara motivasi belajar dan sikap kreatif
belum operasional.
peserta didik pada pembelajaran kimia yang
Ahli Materi menggunakan majalah kimia dan pada
Berdasarkan beberapa saran yang diberikan pembelajaran kimia yang menggunakan buku
oleh ahli materi ada beberapa hal yang perlu pelajaran kimia biasa pada materi senyawa
diperbaiki yaitu: sumber gambar dan rubrik hidrokarbon, senyawa hidrokarbon dalam
harus jelas, susunan materi harus terstruktur kehidupan sehari-hari, dan minyak bumi.
dengan baik, adanya pengulangan materi SARAN
Ahli Media dan Pembelajarn Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, ada
Ahli materi menyampaikan perbaikan pada beberapa hal yang masih belum optimal dalam
sifat-sifat alkuna perlu ditambahkan dan pengembangan majalah kimia oleh karena itu
dilengkapi, ada beberapa bahasa yang tidak etis ada beberapa saran yang diberikan oleh peneliti
oleh karena itu perlu diperbaiki, Mind map yaitu:
supaya tata letaknya diposisikan pada bagian 1. Pencetakan majalah supaya dapat menekan
yang strategis sehingga lebih mudah dibaca biaya produksi majalah pada bagian sampul
peserta didik. menggunakan kertas ivory 230 gram dan pada
bagian isi menggunakan kertas HVS 80 gram
Guru Kimia (colourful).
Berdasar pada hasil review dan saran maka ada 2. Majalah kimia sebaiknya dicetak sebanyak
beberapa saran yang ditujukan untuk merevisi peserta didik di kelas, hal ini memungkinkan
majalah kimia yaitu: konsep pada materi memberi kesempatan kepada peserta didik
pembuatan labur, ada kosa kata yang tidak baik untuk belajar mandiri dengan majalah lebih
dalam rubrik kimiawan tertawa, penambahan intensif.
materi senyawa alifatik, siklik dan aromatik, 3. Hasil pengambangan majalah kimia meskipun
penggunaan istilah yang familiar dengan belum dapat meningkatkan motivasi dan
peserta didik seperti: Halogen radikal bebas, kreativitas peserta didik, akan tetapi apabila
mengevaluasi agen hepatoprotektif, majalah dikembangkan lebih lanjut sebaiknya
polimerisasi, plastizer, gas disperse vander menjalin kerja sama dengan forum guru
waals, dan lain-lain. seperti MGMP kimia, sehingga akan
mendapat lebih banyak dan lebih representatif
SIMPULAN DAN SARAN masukan tentang kebutuhan peserta didik di
Simpulan kelas.

Berdasarkah hasil penelitian yang telah DAFTAR PUSTAKA


dilakukan dapat disimpulkan yaitu: Amabile, T.M., Hennessey, B. A. & Grossman,
1. Kualitas majalah kimia yang dihasilkan B. S. (1986). Social influences on
ditinjau dari aspek kelayakan materi, creativity: the effects of contracted for
kelayakan penyajian, kelayakan bahasa reward. Journal of Personality and
bahasa dan gambar ditinjau beberapa validator Social Psychology, 50, pp.14-23
yaitu: (1) majalah kimia aspek materi dinilai
oleh temen sejawat dan guru kimia menilai Borg, W.R. and Gall, M.D. (1983).
“sangat baik”, ahli materi dan peserta didik Educational research: an introduction
menilai “baik”, (2) validasi majalah kimia fourth edition.New York: Logman

14
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013

Brewster, C. and Fager, J. (2000). Increasing assessment in education 2nd Edition.


Student Engagement and Motivation: New Jersy: Pearson Education
From Time-on-Task to Homework International

Field, A. (2009). Discovering stastitics using Sarsani, M.R. (2008). Do high and low creative
SPSS third edition. London: Sage children differ in their cognition and
Publication Ltd. motivation?.Creativity Research
Journal Volume 20, Issue 2, 2008 pages
Jordon, E. A. and Porath, M. J. (2006). 155-170
Educational psicology a problem-based
aproach. United State of America: Smaldino, S.E., Lowther, D.L., and Russell, J.
Pearson Educational.In D. (2008). Instructional Technology an
Media for Learning 9th edition. New
Jesusa, S.N.de, Rusb, C. L., Lensc, W., and Jersy: Pearson Education
Imaginário, S. (2013).
Intrinsic motivation and creativity Sheldon, K.M. (1995). Creativity and self-
related to product: a meta-analysis of determination in personality. Creativity
the studies published between 1990– Research Journal, 8(1), pp.25-36
2010. Creativity Research Journal
Volume 25, Issue 1, 2013 S. Eko Putro Widoyoko. (2012). Teknik
penyusunan instrumen penelitian.
Liu, E. Z-F., Lin,C-H., Jian, P-H., and Liou, P- Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Y. (2012). The dynamics of motivation
and learning strategy in a creativity- Stein, A. (2011). Fashioning teenagers: A
supporting learning environment in Cultural history of seventeen magazine.
higher Education. The Turkish Online Journalism and Mass Communication
Journal of Educational Technology Quarterly Autumn 2011; 88, 3;
January, volume 11, Issue 1 ProQuest Page. 659

Lewis, J. J. (2004). The independent learning Sugiyono. (2008). Metode penelitian


contract system: motivating kuantitatif, kualitatif, dan R & D.
students enrolled in college reading Bandung: Alfabeta
courses. Journal Article Excerpt
Vol.41, 2004 Sukardjo & Lis Permana S. (2008). Penilaian
hasil belajar kimia (tidak diterbitkan).
Lumsden, L. (1994). Student motivation to Yogyakarta: Universitas Negeri
learn. Eugene OR:ERIC Clearinghouse Yogyakarta
on Educational Management. Utami Munandar. (2009). Pengembangan
ED370200 kreativitas anak berbakat. Jakarta:
Pusbukkur dan PT.Rineka Cipta
Nair, S. and Alkiyumi, M.T. (2011).
Investigation the relationship between Vansteenkiste, M., Lens, W., and Deci, E. L.
intrinsic motivation and creative (2006). Intrinsic versus extrinsic
production on solving real problems. goalcontentsin self-determination
Journal Sosiohumanika, 4(2) 2011 theory: another look at the quality of
academic motivation. Journal
Pusat Perbukuan Depdiknas. (2010). Pedoman Educational Psychologist, 41(1), 19-31
penilaian buku pengayaan
pengetahuan. Jakarta: Depdiknas Williams, K.C. and Williams, C.C. (2011). Five
key ingredients for improving student
Reynolds, C.R., Livingston, R.B., and Willson, motivation. Research in higher
V. (2010). Measurement and education Journal

15
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang

Anda mungkin juga menyukai