Jurnal 3
Jurnal 3
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji kualitas majalah kimia berdasarkan aspek kelayakan
materi, penyajian, bahasa dan gambar, dan (2) mengetahui perbedaan motivasi dan kreativitas peserta
didik di kelas yang menggunakan majalah kimia (kelas eksperimen) dan di kelas yang tidak
menggunakan majalah kimia (kelas kontrol) selama proses pembelajaran kimia. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan melalui tujuh tahap yaitu: penelitian
pendahuluan; perumusan tujuan; perancangan format produk dan pembuatan instrumen penilaian
majalah kimia; penyusunan instrumen variabel (motivasi dan kreaivitas); penyusuanan draft majalah
kimia; validasi oleh teman sejawat, ahli materi, ahli media dan pembelajaran, guru kimia; uji coba
kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Tahap uji coba lapangan menggunakan quasi exsperiment
dengan rancangan non-equivalent control group design dan penelitian ini melibatkan kelas kontrol
(n=29) dan kelas eksperimen (n=30) yang dipilih dengan teknik simple cluster random sampling dari
tiga kelas yang ada di SMA N 1 Mlati. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen
kualitas majalah kimia, lembar angket motivasi belajar, lembar observasi motivasi, lembar angket
kreativitas peserta didik, dan lembar observasi kreativitas peserta didik, dan lembar respon siswa.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) Hasil penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
pengembangan. (2) Majalah kimia untuk aspek materi oleh temen sejawat dan guru kimia dinilai
“sangat baik”, dan oleh ahli materi dan peserta didik dinilai “baik”. (3) Validasi majalah kimia dalam
aspek kelayakan penyajian oleh teman sejawat dinilai “sangat baik”, sedangkan oleh ahli media dan
pembelajaran, guru-guru kimia, serta peserta didik dinilai “baik”. (4) Validasi dalam aspek kelayakan
bahasa dan gambar oleh teman sejawat, ahli media dan pembelajaran, serta peserta didik dinilai
“sangat baik”, sedangkan guru menilai “baik”. Majalah kimia memiliki kelayakan materi, kelayakan
penyajian, dan kelayakan bahasa serta gambar yang baik sehingga majalah kimia layak digunakan
sebagai sumber belajar mandiri oleh peserta didik. Berdasarkan hasil uji lapangan yang dianalisis
menggunakan uji Multivariate Analisis of Variance (MANOVA) disimpulkan bahwa motivasi dan
kreativitas peserta didik secara simultan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda
signifikan (Sig.= 0,058; p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa majalah kimia belum mampu
meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta didik secara simultan.
Kata Kunci: majalah kimia, sumber belajar mandiri, motivasi, dan kreativitas
2
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
akan sangat membantu dalam proses transfer penelitian dilakukan di kelas X SMAN 1 Mlati,
informasi secara efektif dan efesien. Sleman, Yogyakarta.
Beberapa pendekatan yang digunakan
Subjek Penelitian
dalam pembelajaran kimia yaitu pendekatan
Science, Environment, Technology, and Society Penelitian ini melibatkan kelas kontrol
(SETS). Pendekatan SETS digunakan dalam (n=29) dan kelas eksperimen (n=30) yang
pengembangan majalah karena memiliki dipilih dengan teknik simple cluster random
keunggulan tertentu dalam proses transfer sampling dari tiga kelas X yang ada di SMA N
informasi. Kesan dinamis nantinya akan terlihat 1 Mlati.
pada setiap desain layout tiap halaman dalam Prosedur
majalah yang ditata sedemikian rupa agar tidak
monoton dan menimbulkan suasana baru atau Penelitian ini merupakan penelitian
fresh. Selain itu penggunaan kolaborasi pengembangan yang dilakukan melalui tujuh
pendekatan SETS, Chemo Entrepreneurship tahap yaitu: penelitian pendahuluan; perumusan
(CEP), dan penerapan Mind Mapping dalam tujuan; perancangan format produk dan
penulisan materi pelajaran, diharapkan akan pembuatan instrumen penilaian majalah kimia;
menciptakan “Joyfull Learning”. penyusunan instrumen variabel (motivasi dan
Berdasarkan kajian teori dan kajian kreaivitas); penyusuanan draft majalah kimia;
penelitian yang relevan, maka akan dilakukan validasi oleh teman sejawat, ahli materi, ahli
penelitian tentang perbedaan motivasi dan media dan pembelajaran, guru kimia; uji coba
kreativitas peserta didik pada penggunaan kelompok kecil; dan uji coba lapangan. Tahap
majalah kimia dan buku kimia biasa pada kelas uji coba lapangan menggunakan quasi
X di SMA N 1 Mlati. Penelitian ini exsperiment dengan rancangan nonequivalent
diprediksikan bahwa terjadi perbedaan motivasi control group design
dan kreativitas yang signifikan antara peserta Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
didik yang menggunakan sumber belajar
majalah kimia dan peserta didik yang Data yang diperoleh yaitu data kualitas
menggunakan sumber buku kimia biasa. majalah kimia aspek materi, penyajian dan
Permasalahan yang dikaji dan bahasa dan gambar oleh peer reviewer, ahli
diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu materi, ahli media dan pembelajaran, reviewer
pendidik di SMA N 1 Mlati belum pernah serta peserta didik; data hasil uji coba berupa
menggunakan majalah dalam proses skor motivasi belajar dan kreativitas peserta
pembelajaran kimia, ada kecenderungan didik sebelum dan sesudah pembelajaran; dan
motivasi belajar peserta didik di SMA N 1 data hasil observasi berupa kemunculan
Mlati kelas X dalam belajar kimia masih cukup motivasi belajar dan kreativitas peserta didik
rendah hal ini karena pembelajarannya belum selama proses pembelajaran.
menarik, ada kecenderungan kreativitas peserta Instrumen yang digunakan dalam
didik SMA N 1 kelas X Mlati dalam pelajaran penelitian ini ada 5 macam yaitu instrumen
kimia masih terbatas hal ini dikarenakan proses kualitas majalah kimia, lembar angket motivasi
pembelajarannya belum menarik. belajar, lembar observasi motivasi, lembar
METODE PENELITIAN angket kreativitas peserta didik, dan lembar
observasi kreativitas peserta didik.
Penelitian ini merupakan Research and
Development. Model pengembangan yang Teknik Analisis Data
digunakan yaitu model Borg and Gall 1) Analisis Data untuk Variabel Kualitas
(1983:772). Model Borg & Gall terdiri dari Majalah Kimia:
sepuluh langkah yang merupakan model
prosedural. Pada penelitian ini hanya dilakukan Penilaian kriteia menjadi diubah
hingga langkah ke-7 pada prosedur pada model menjadi skor, dengan skala Likert model
Borg and Gall. Penelitian ini menggunakan skala lima (S.Eko Putro Widoyoko,
pendekatan kuantitatif. 2012:106), selanjutnya skor total dan rata-
rata skor total dihitung untuk setiap sub
Waktu dan Tempat Penelitian komponen majalah kimia. Skor total rata-
Waktu penelitian dilakukan dari bulan rata tiap sub komponen dihitung dengan
Desember 2012 hingga Mei 2013. Tempat rumus:
3
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
5
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
Tabel 2. Data Hasil Penilaian Teman Sejawat Tabel 5. Data Hasil Penilaian Penilaian
Majalah kimia Oleh Ahli Materi
Rata-
Aspek Kategori
Responden Skor rata
Penilaian Kategori
Skor Aspek Penilaian Skor
Kelayakan I 4,125 Sangat Baik
Materi II 4,125 4,208 Sangat Baik Sistematika penyajian 5,00
III 4,375 Kemudahan dipahami 4,33 Sangat Baik
Kelayakan I 4,176
Penyajian II 4,000 4,216 Sangat Baik Merangsang kreativitas 5,00 Sangat Baik
III 4,470 Sangat Baik
Menumbuhkan motivasi 4,33
Kelayakan I 4,250
Bahasa II 4,125 Sangat Baik Menumbuhkan Sangat Baik
4,250 5,00
dan III 4,750 ketrampilan berpikir
Gambar Mengembangkan Sangat Baik
4,33
Skor total rata-rata 4,225 kecakapan akademik
Kesesuaian bahasa dan Sangat Baik
4,50
gambar
Keterpahaman bahasa 4,66 Sangat Baik
Tabel 3. Data Hasil Penilaian Majalah Kimia Ketepatan menggunakan
4,00 Baik
oleh Ahli Materi bahasa
Ketepatan penggunaan Sangat Baik
5,00
gambar
Aspek Penilaian Skor Kategori
Font majalah dan kualitas Sangat Baik
5,00
fisik
Mendukung tujuan
4,33 Sangat Baik Skor total rata-rata 4,65 Sangat Baik
Pendidikan
6
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
kreativitas (%)
oleh peserta didik aspek Bahasa dan 100 73 64 73
Persentase
55 59
Gambar
Rata- 50
Aspek Kategori
Responden Skor rata
Penilaian
Skor 0
I(atas) 4,250
II(atas) 4,438 Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
Kelayakan III(atas) 4,250
Bahasa IV(menengah) 4,125 Sangat Pertemuan ke-n
4,250 Baik
dan V(menengah) 4,063
Gambar VI(mengengah) 4,188
VII(bawah) 4,188 Gambar 2. Grafik Keterlaksanaan Kreativitas
VIII(bawah) 4,500
Berdasarkan angket yang diberikan kepada
Uji coba lapangan
peserta didik setelah proses pembelajaran maka
Majalah kimia yang telah divalidasi diperoleh informasi bahwa: Sebanyak 97%
oleh teman sejawat, ahli materi, ahli media dan peserta didik menyatakan pembelajaran
pembelajaran, guru-guru kimia dan berlangsung cukup baik, Sebanyak 80 %
diujicobakan pada skala kecil, selanjutnya peserta didik membaca majalah kimia cukup
majalah kimia diuji di lapangan. Subyek uji lengkap dan sebanyak 37% peserta didik
lapangan adalah peserta didik kelas X SMAN 1 menyatakan sangat setuju bahwa majalah kimia
Mlati, Sleman. Data pada uji coba lapangan mampu mempermudah dalam belajar kimia.
yaitu berupa angket kreativitas, angket motivasi Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar
dan hasil observasi motivasi dan observasi 3, 4 dan 5.
kreativitas peserta didik.
3%0%
Keterlaksanaan proses pembelajaran
sangat baik
dengan menggunakan majalah kimia dilakukan
oleh pengamat (observer). Pengamat 97% Cukup baik
memberikan tanda ceck list (√) jika descriptor Tidak Baik
variabel motivasi dan kreativitas yang diamati
pada peserta didik nampak. Pengamatan
terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran
Gambar 3. Diagram keterlaksanaan
dengan menggunakan majalah kimia dilakuan
pembelajaran kimia dengan sumber
sebanyak 5 kali pertemuan. Hasil pengamatan
belajar majalah kimia
selama 5 kali pertemuan secara jelas di sajikan
dalam Gambar 1 dan Gambar 2.
17% 3% Sangat
Lengkap
Persentase motivasi
100 75
62,5 62,5
50 50 Cukup
50 80% Lengkap
(%)
Tidak
0
lengkap
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
7
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
Data selengkapnya hasil penelitian pada Tabel 11. Distribusi Data ordinal Kreativitas
variabel motivasi dan kreativitas tersaji pada Peserta Didik
Tabel 9, Tabel 10, Table 11, dan Tabel 12. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kriteria Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
% % % %
Sangat
16,66 20 3,40 3,40
0% Sangat Baik
37% Baik 56,67 40 31,10 48,30
Setuju Cukup 26,67 36,67 58,60 44,90
Kurang 3,33 6,90 3,40
Cukup Setuju
63% Sangat
-
Kurang
Tidak Setuju
Tabel 12. Distribusi Data Interval Kreativitas
Peserta Didik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 5. Diagram kemampuan majalah kimia Deskripsi
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
dapat mempermudah dalam Mean 93,232 93,556 80,160 82,918
Standar 13,568 13,255 11,128 11,125
mempelajari kimia dan belajar kimia Deviasi
lebih menarik Varian 184,099 175,686 123,824 123,755
Tabel 9. Distribusi Data ordinal Motivasi Nilai 68,435 69,488 63,149 58,941
minimum
Belajar Peserta Didik Nilai 122,650 120,994 101,920 109,870
Maksimum
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kriteria Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Uji Normalitas
% % % %
Sangat Uji normalitas dilakukan dengan
10 13,33 10,34 -
Baik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov atau
Baik 50 43,33 58,62 66,60 Shapiro Wilk, dengan taraf signifikansi 5%.
Cukup 33,33 36,67 27,59 23,33
Kurang 6,67 6,67 3,45 - Kriteria keputusan yang digunakan yaitu terima
Sangat
- - 6,67
H0 jika nilai siginifikansi > 0,05. Hasil uji
Kurang normalitas selisih (gain) motivasi dan
kreativitas peserta didik terdapat pada Tabel 13.
Tabel 10. Distribusi Data Interval Motivasi
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
Belajar Peserta Didik
Variabel Kelas Sig. Hasil Ket.
Deskripsi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Motivasi Kontrol 0,067 Sig>α Normal
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Belajar Eksperimen 0,085 Sig>α Normal
Mean 89,659 92,090 87,586 87,703 Kontrol 0,200 Sig>α Normal
Standar 13,727 15,896 12,022 13,523 Kreativitas
Eksperimen 0,200 Sig>α Normal
Deviasi
Varian 188,437 252,689 144,537 182,874 Uji Homogenitas
Nilai 63,028 57,919 57,000 43,990
minimum Field (2009:152) menyatakan bahwa
Nilai 114,679 123,237 111,000 120,660
Maksimum
untuk menguji homogenitas antar kelompok
dapat menggunakan SPSS dengan Levene test.
Perbedaan Kreativitas dan Motivasi pada Uji homogenitas varians dilakukan dengan taraf
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol signifikansi 5%. Kriteria keputusan yang
Data yang akan dianalisis dalam digunakan adalah jika nilai siginifikansi > 0,05
penelitian ini adalah selisih (gain) kreativitas maka H0 diterima. Hasil uji homogenitas tersaji
dan motivasi belajar peserta didik. Analisis pada Tabel 14.
dilakukan untuk mengetahui perbedaan Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas Varians
kreativitas dan motivasi belajar peserta didik
Variabel Kelas Sig. Hasil Ket.
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji Motivasi Eksperimen 0,440 Sig>α Homogen
prasyarat yang harus dipenuhi sebelum uji Kreativitas dan kontrol 0,212 Sig>α Homogen
mutivariat adalah uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji korelasi. Uji Korelasi
Tingkat Kreativitas Peserta Didik Uji korelasi ini dilakukan dengan uji
Bartlett dan Pearson Product Moment. Uji
Bartlett digunakan untuk mengeathui
8
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
ada/tidaknya hubungan antara motivasi dan kreativitas peserta didik yang mengikuti
kreativitas, dan uji korelasi Pearson Product pembelajaran kimia dengan menggunakan
Moment digunakan untuk mengetahui derajat sumber belajar majalah kimia dan peserta didik
korelasi antara motivasidan kreativitas. Uji yang mengikuti pembelajaran kimia
korelasi ini dihitung menggunakan SPSS 16 for menggunakan buku kimia biasa.
Windows. Kriteria keputusan yang digunakan
Kajian Produk Akhir
adalah jika nilai siginifikansi < 0,05 maka H0
Kelayakan Materi
ditolak. Hasil uji korelasi tersaji pada Tabel 15.
Penilaian terhadap majalah kimia dari
Tabel 15. Hasil Uji Korelasi aspek kelayakan materi oleh beberpa validator
Variabel Sig. (r) Hasil Keterangan menunjukkan bahwa kualitas majalah kimia
Motivasi
Berkorelasi
minimal dikategorikan “baik”. Hasil penilaian
Belajar dan 0,001 0,421 Sig<α terhadap majalah kimia pada aspek materi oleh
signifikan
Kreativitas
teman sejawat mendapatkan kategori ”sangat
baik”, ahli materi menilai majalah kimia dengan
Uji Homogenitas Matriks Varian atau
kategori “baik”, guru-guru kimia menilai
Kovarian
majalah kimia dengan kategori “sangat baik”,
Uji homogenitas bertujuan untuk
sedangkan kelompok uji coba terbatas menilai
mengetahui apakah data pada kelompok
majalah kimia dengan kategori “baik”.
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
matriks kovarian variabel dependen yang Penilaian majalah kimia dari aspek
homogen atau tidak. Uji homogenitas matriks materi mencakup daya dukung tujuan
varian atau kovarian pada variabel terikat pendidikan, kesesuaian dengan perkembangan
dilakukan menggunakan SPSS 16 for windows, IPTEK, dan kesesuaian dengan penalaran
hasil uji homogenitas matriks varian atau peserta didik. Skor rata-rata yang diberikan oleh
kovarian terhadap motivasi dan kreativitas ahli materi merupakan skor paling rendah
berupa data Box’s M. Kriteria keputusan yang dibanding dengan validator yang lain hal ini
digunakan homogenitas matriks varian atau karena berdasarkan penilaian oleh ahli materi
kovarian adalah jika nilai siginifikansi > 0,05 pada aspek materi: kesesuaian majalah kimia
maka H0 diterima. Hasil uji Homogenitas terhadap IPTEK dikategorikan “baik”, dan
kmatriks kovarian variabel dependen tersaji kesesuaian bacaan dalam majalah kimia dengan
pada Tabel 16. penalaran peserta didik juga dikategorikan
“cukup” sedangkan untuk daya dukung majalah
Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas Matriks
kimia terhadap tujuan pendidikan dikategorikan
Box’s M F Df1 Df2 Sig. “sangat baik”.
4,433 1,421 3 6,083E5 0,234
Suatu sumber belajar dikatakan baik jika materi
Uji Manova yang dimuat sudah sesuai dengan jenjang yang
menjadi objek sasaran pengembangan. Majalah
Pengambilan keputusan dan penarikan
kesimpulan terhadap uji hipotesis terhadap kimia ini disusun dan diperuntukkan kepada
analisis Manova dengan kriteria penerimaan peserta didik SMA/MA. Materi-materi dalam
majalah kimia disajikan berbeda dengan buku
dan penolakan hipotesis adalah H0. Uji Manova
ini dilakukan pada taraf signifikansi 5%. H0 kimia biasa. Materi dalam majalah kimia
diterima jika signifikansi > 0,05 atau H0 ditolak disajikan dalam bentuk rubrik-rubrik materi
jika signifikansi < 0,05. Berdasarkan analisis uji yang saling berkaitan satu dengan yang lain,
Manova diperoleh hasil pada Tabel 17. sedangkan dari sisi kebenaran keilmuan tetap
selaras dengan bidang kimia.
Tabel 17. Hasil Uji Manova
Kelayakan Penyajian
Effect Value F Df1 Df2 Sig.
Hotelling‟s 0,10 2.988 Teman sejawat menilai majalah kimia
2 56 0,058
Trace 7 a
dengan kategori “sangat baik”, guru kimia
menilai majalah kimia dengan kategori “baik”,
Berdasarkan hasil uji Manova menunjukkan
ahli media dan pembelajaran menilai dengan
bahwa nilai F untuk uji statistik Hotelling’s
kategori “baik” sedangkan kelompok uji
Trace menunjukkan signifikansi 0,058 (nilai
terbatas menilai majalah kimia dengan kategori
sig. > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak
“baik”. Aspek penilaian kelayakan penyajian
ada perbedaan yang signifikan motivasi dan
9
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
pada majalah kimia meliputi: penggunaan Tabel 18. Orientasi Rubrik dalam Majalah
sistematika penyajian, kemudahan dipahami,
Orientasi dalam Majalah
menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan Nama Rubrik
Motivasi Kreativitas
lebih jauh, mengembangkan ketrampilan Topik utama √ √
berpikir, mengembangkan kecakapan Eksperimen √ √
akademik, mengembangkan kreativitas. Tahu lebih jauh √ √
Amazing! √ -
Berdasarkan Pusbukkur (2010:1) Profil ilmuwan √ -
kelayakan suatu buku non-teks ada beberapa hal Kimiawan berwirausaha √ √
salah satunya yaitu kelayakan penyajian. Hal ini Kimiawan tertawa - √
Apakah aku dan untuk - √
menjadi penting bahwa setiap buku non-teks apa aku?
termasuk ke dalamnya yaitu majalah kimia. Info senyawa-senyawa - √
Suatu buku non-teks dikatakan baik jika kimia dan lambang
bahayanya
kualitas penyajian materi, dikategorikan “baik”. Mind mapping √ √
Hasil pengembangan sumber belajar majalah Chem-browsing - √
kimia berdasar kelayakan penyajian Motivasi √ -
karena itu majalah kimia sudah layak untuk confidence, personal problems, time
digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta constraints, and ineffective instructional
didik di SMA/MA. strategies”.
Banyaknya faktor yang mempengaruhinya
Pembahasan Peningkatan Motivasi dan
motivasi peserta didik, menjadikan guru tidak
Kreativitas
dapat menjaga motivasi peserta didik konsisten
Penggunaan majalah kimia pada uji selalu ada pada diri peserta didik, seperti yang
lapangan memberikan hasil yang belum optimal dinyatakan oleh Lumsden (1997:1-4).
pada peningkatan motivasi dan kreativitas “There are many factors that contribute to
secara simultan. Berdasarkan hasil uji statistik students' interest and level of engagement in
dengan uji hipotesis menggunakan Manova learning, and teachers have little control
menunjukkn bahwa motivasi dan kreativitas over many of those factors” selain itu
tidak berbeda signifikan antara kelas kontrol Lumsden juga mengungkapkan bahwa
dan kelas eksperimen. Majalah adalah salah “When students enter school, their level of
satu media yang disarankan untuk remaja, interest and desire to engage in learning are
karena disukai, sehingga mereka tertarik untuk also heavily influenced by teachers,
membaca, seperti yang diungkapkan oleh Stein administrators, the school environment, and
(2011:659) menyatakan bahwa: their classmates.
“seventeen magazine made its debut in Berdasar pada penelitian Mac Iver and
1944, its was the firts publication to Reuman 1994 (Brewster & Fager, 2000:3)
recognize the potential of the teenage mengungkapkan bahwa teman sejawat juga
population, spesifically, teenage girls. The akan berpengaruh terhadap motivasi belajar
magazine was the initially created to peserta didik, akan tetapi bila tidak dari teman
provide information to teen readers who, up dapat juga berasal dari guru, orang tua, atau
to that point had no such written material orang lain.
produced specifically for them”. "Middle school and high school-age
Adanya majalah ini diharapkan dapat students' level of engagement in school is
memfasilitasi remaja untuk dapat mempelajari also highly influenced by peers. As students
dan menambah informasi-informasi ke dalam grow older, their motivation to engage in
dunia mereka dengan menarik. learning may be influenced by their social
Adanya ketertarikan remaja akan group just as much as, if not more than it is
sumber informasi berupa majalah, maka akan by teachers, parents, and other adults”
member peluang kepada pendidik untuk Jordan & Porath (2006:247) juga menyatakan
membantu mereka menerima informasi atau bahwa motivasi dipengaruhi oleh dua faktor
ilmu pengetahuan. Adanya ketertarikan dalam yaitu personal dan lingkungan. Faktor personal
diri anak remaja atau peserta didik SMA/MA meliputi:
maka dapat memperkuat motivasi belajar “personal needs, identity, self-consept, self-
mereka untuk mempelajari ilmu kimia melalui esteem, gender, self-effiacy, attribution for
majalah. Adanya peluang ini menjadikan succes or failure, self-regulation, theory of
peneliti mengembangkan majalah kimia sebagai intelegence, and enjoyment of learning
sumber belajar kimia bagi peserta didik
SMA/MA. Faktor lingkungan meliputi: “school
Membangkitkan motivasi peserta didik environment, classroom environment, degree of
bukanlah suatu hal yang mudah untuk match between learner and environment,
dilakukan, hal ini disebabkan adanya banyak learning goals), teachers’ theories of
faktor yang dapat mempengaruhi motivasi intelligence, and rewards”
belajar peserta didik. Motivasi dalam diri Motivasi peserta didik dalam belajar
peserta didik juga dipengaruhi oleh beberapa merupakan suatu wujud keinginan, kebutuhan,
hal seperti yang diungkapkan oleh Drew hasrat, kewajiban untuk berpartisipasi,
(Lewis, 2004:1). memperoleh kesuksesan dalam proses belajar.
“factors that can account for poor Motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu
motivation include perceived irrelevance of motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
courses to their everyday lives, unrealistic Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang
perceptions of their learning skills, low self- timbul dari dalam diri peserta didik,
11
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
14
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 01 NOMOR 01 OKTOBER 2013
Field, A. (2009). Discovering stastitics using Sarsani, M.R. (2008). Do high and low creative
SPSS third edition. London: Sage children differ in their cognition and
Publication Ltd. motivation?.Creativity Research
Journal Volume 20, Issue 2, 2008 pages
Jordon, E. A. and Porath, M. J. (2006). 155-170
Educational psicology a problem-based
aproach. United State of America: Smaldino, S.E., Lowther, D.L., and Russell, J.
Pearson Educational.In D. (2008). Instructional Technology an
Media for Learning 9th edition. New
Jesusa, S.N.de, Rusb, C. L., Lensc, W., and Jersy: Pearson Education
Imaginário, S. (2013).
Intrinsic motivation and creativity Sheldon, K.M. (1995). Creativity and self-
related to product: a meta-analysis of determination in personality. Creativity
the studies published between 1990– Research Journal, 8(1), pp.25-36
2010. Creativity Research Journal
Volume 25, Issue 1, 2013 S. Eko Putro Widoyoko. (2012). Teknik
penyusunan instrumen penelitian.
Liu, E. Z-F., Lin,C-H., Jian, P-H., and Liou, P- Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Y. (2012). The dynamics of motivation
and learning strategy in a creativity- Stein, A. (2011). Fashioning teenagers: A
supporting learning environment in Cultural history of seventeen magazine.
higher Education. The Turkish Online Journalism and Mass Communication
Journal of Educational Technology Quarterly Autumn 2011; 88, 3;
January, volume 11, Issue 1 ProQuest Page. 659
15
Jurnal Pendidikan Sains
Universitas Muhammadiyah Semarang