Anda di halaman 1dari 6

LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL

oleh
HETIANI PURNAMA DEWI
Abstrak
Kebutuhan tekstil terus meningkat karena adanya pertambahan penduduk,
sebagaimana kita tau bahwa tekstil itu termasuk kebutuhan pokok yang mana itu
adalah kebutuhan yang diprioritaskan jadi jika itu harus selalu dipenuhi, apalagi
sekarang dunia tekstil sudah mengalami kemajuan untuk setiap musimnya
mengalami trend pakaian contohnya, dan itu industri tekstil bersaing untuk terus
menerus meningkatkan produksi.Sehingga perkembangan ekonomi industri tekstil
di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun, berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik (BPS). Karena untuk mencukupi kebutuhan pasar, jumlah industri
tekstil di Jawa Barat lebih dari 800 perusahaan dan mayoritas terletak di sekitaran
Bandung Raya. Tetapi industri tekstil sering dianggap lingkungan yang tidak
menyenangkan dikarenakan limbah hasil pengolahan yang di produksinya,
biasanya industri tekstil membuang limbah nya ke selokan yang nantinya akan
berbuara ke sungai, tanpa mementingkan akibat dari limbah yang diproduksi dari
pabrik tekstil, dan ini menyumbangkan dampak negatif ke Lingkungan.

Kata Kunci : Limbah, industri, tekstil

Pendahuluan

Sekarang dunia industri maupun 5%. Pertumbuhan ekonomi ini


perdagangan memiliki tantangan didorong karena pertumbuhan
besar, hal ini menuntut adanya strategi penduduk di Indonesia terus
efektif dalam mengembangan industri, meningkat, dikarenakan pertumbuhan
sehingga dapat bersaing dengan penduduk yang meningkat maka
negara-negara maju lainnya, terutama kebutuhan pun harus meningkat
dalam dunia pertekstilan, Seiring karena untuk memenuhi kebutuhan
dengan itu diperlukan konsep pasar.
pembangunan berkelanjutan untuk Kebutuhan tekstil terus
menaikan pemenuhan kebutuhan saat meningkat karena adanya
ini tanpa mengesampingkan pertambahan penduduk, sebagaimana
kebutuhan mendatang. kita tau bahwa tekstil itu termasuk
Indonesia adalah negara yang kebutuhan pokok yang mana itu
berkembang, perkembangan ekonomi adalah kebutuhan yang diprioritaskan
pada kuartal I 2019 mencapai 5,07% jadi jika itu harus selalu dipenuhi,
nilai pertumbuhan ekonomi mencapai apalagi sekarang dunia tekstil sudah
mengalami kemajuan untuk setiap sedunia. Kondisinya sangat
musimnya mengalami trend pakaian menghawatirkan , Kementrian
contohnya, dan itu industri tekstil Lingkungan Hidup dan Kehutanan
bersaing untuk terus menerus (KLHK) mendapati hasil masih
meningkatkan produksi. adanya pabrik-pabrik tekstil di
Sehingga perkembangan Bandung yang tidak memiliki
ekonomi industri tekstil di Indonesia Instalasi Pengolahan Air Limbah
terus bertambah dari tahun ke tahun, (IPAL), limbah ini tidak di olah dulu
berdasarkan data dari Badan Pusat tapi langsung dibuang begitu saja dan
Statistik (BPS). Karena untuk menyebabkan masyarakat susah untuk
mencukupi kebutuhan pasar, jumlah mendapatkan air bersih khususnya
industri tekstil di Jawa Barat lebih masyarakat yang tinggal dekat dengan
dari 800 perusahaan dan mayoritas sungai.
terletak di sekitaran Bandung Raya. Masyarakat harus tau bahwa
Tetapi industri tekstil sering limbah yang dihasilkan dari industri
dianggap lingkungan yang tidak pabrik itu adalah berbahaya, dan juga
menyenangkan dikarenakan limbah akan memengaruhi kehidupan
hasil pengolahan yang di produksinya, kedepannya, limbah yang dibuang ke
biasanya industri tekstil membuang sungai mengakibatkan air menjadi
limbah nya ke selokan yang nantinya kotor dan tidak bisa digunakan oleh
akan berbuara ke sungai, tanpa masyarakat untuk kebutuhannya, dan
mementingkan akibat dari limbah juga akan memberikan dampak
yang diproduksi dari pabrik tekstil, negatif untuk kesehatan apabila air itu
dan ini menyumbangkan dampak digunakan untuk kebutuhan sehari-
negatif ke Lingkungan. hari.
Untuk itu makalah ini dibuat Oleh karena itu pemilik pabrik
agar bisa meminimalisir limbah yang diharapkan bisa menyadari bahwa
dihasilkan dari industri tekstil yang limbah Yang dibuang langsung tanpa
nanti nya berdampak negatif bukan diolah dulu itu merupakan suatu
hanya kepada alam tetapi kpada kesalahan, memang dengan
masyarakat juga, disini saya akan mengolahnya dulu memerlukan biaya
sedikit menjelaskan langkah-langkah yang lebih tetapi mereka juga harus
yang akan mengurangi limbah yang ikut serta menjaga lingkungan, bukan
menumpuk menjadi lebih sedikit lagi, hanya mendapatkan keuntungan tanpa
sehingga ekosistem akan menjadi bertanggung jawab.
seimbang. Dengan limbah diolah dahulu
Dampak atau akibat dari limbah maka itu akan membantu
jika ditangani adalah limbah yang menyeimbangkan ekosistem agar
dibuang ke selokan yang nantinya ekosistem kita tetap terjaga, tidak
bermuara di sungai contohnya di tercemar. Alam memiliki kemampuan
Bandung ada sungai Citarum dan itu dalam menetralisir pencemaran yang
mendapatkan predikat sungai terkotor terjadi apabila jumlah nya kecil, akan
tetapi jika jumlahnya megitu besar ini memenuhi
akan menimbulkan terjadinya kebutuhan,kesejahteraan,maka limbah
perubahan keseimbangan lingkungan. yang dihasilkan juga bisa diolah
Mengurangi dampak limbah dengan memanfaatkan ilmu
terhadap lingkungan bisa dengan pengetahuan dan teknologi itu.
berbagai cara, misalnya pemilik Pengolahan limbah tekstil ini
pabrik harus mengolah limbah dulu dapat dilakukan dengan proses teknik
sebelum dibuang ke lingkungan, membran seperti ultrafiltrasi dan
pengolahanya memang membutuhkan nanofiltrasi adapun dengan cara lain
biaya lagi dibanding dengan akan dijelaskan dalam pembahasan.
membuang langsung, tetapi dengan Dan juga oleh pemerintah juga
melakukan hal itu akan mengurangi sudah membuat peraturan mengenai
dampak negatif limbah terhadap limbah, KEPUTUSAN MENTERI
lingkungan. NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
Oleh karena itu hal ini harus di nomor: KEP-51/MENLH/10/1995
cegah dengan cara mengolahnya tentang Bahan Baku mutu limbah cair
limbah yang dihasilkan industri bagi kesehatan industri.
sebelum dibuang ke sungai harus Berdasarkan latar belakang
memenuhi baku mutu yang sudah diatas, masalah yang akan dijadikan
ditetapkan, karena sungai merupakan fokus penelitian ini dapat dirumuskan
salah satu sumber air bersih bagi sebagai berikut :1)Darimana sumber
masyarakat jadi diharapkan tidak limbah industri tekstil? 2)Bagaimana
tercemar dan dapat digunakan untuk karakteristik limbah industri tekstil?
keperluan lain. 3) Bagaimana metode pengolahan
Dengan adanya kemajuan ilmu limbah industri tekstil? 4)Bagaimana
pengetahuan dan teknologi dan juga dampak dari limbah industri tekstil?
peningkatan jumlah penduduk yang
mengakibatkan kebutuhan di dunia
tekstil diharapkan disamping untuk

Kajian Pustaka
Pengertian Limbah Industri Tekstil
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian,
proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan,
pencetakan dan proses penyempurnaan[ CITATION Put16 \l 1057 ]. Limbah industri
tekstil adalah sisa atau hampas yang dihasilkan dari pengolahan produksi tekstil
berupa sisa hasil pewarnaan, penyempunaan pencucian. Limbah tekstil
merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses
penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan,
pencetakan dan proses penyempurnaan sebuah bahan tekstil [ CITATION Kev16 \l
1057 ].
Sumber Limbah Industri
Di Indonesia terdapat banyak sekali Industri salah satunya adalah industi tekstil
yang menambah devisa penghasilan negara, dalam memenuhi kebutuhan maka
produksi diperbanyak dan itu memerlukan bahan yang banyak juga, seperti air dan
zat kimia yang digunakan dalam proses pengolahan tekstil dimulai dari serat
sampai menjadi pakaian yang siap digunakan . Limbah dan emisi merupakan non
product output dari kegiatan industri tekstil. Khusus industri tekstil yang di dalam
proses produksinya mempunyai unit Finishing- Pewarnaan (dyeing) mempunyai
potensi sebagai penyebab pencemaran air dengan kandungan amoniak yang
tinggi. Pihak industri pada umumnya masih melakukan upaya pengelolaan
lingkungan dengan melakukan pengolahan limbah (treatment). Dengan
membangun instalasi pengolah limbah memerlukan biaya yang tidak sedikit dan
selanjutnya pihak industri juga harus mengeluarkan biaya operasional agar
buangan dapat memenuhi baku mutu. Untuk saat ini pengolahan limbah pada
beberapa industri tekstil belum menyelesaikan penanganan limbah
industri[ CITATION Put16 \l 1057 ].

Karakteristik Air Limbah Tekstil


Karakteristik air limbah dapat digolongkan dalam sifat fisika, kimia dan
biologi. Dengan mengetahui jenis polutan yang terdapat dalam air limbah, dapat
ditentukan unit proses yang dibutuhkan sebagai berikut (Woodard, 2001).
Karakter Fisika
Karakter fisika air limbah meliputi temperatur, bau, warna, dan padatan.
Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah yang diterapkan
kedalam skala. Bau merupakan parameter yang subyektif. Pengukuran bau
tergantung pada sensitivitas indera penciuman seseorang. Adanya bau yang lain
pada air limbah, menunjukkan adanya komponenkomponen lain di dalam air
tersebut. Misalnya, bau seperti telur busuk menunjukkan adanya hidrogen sulfida.
Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh adanya materi disolved,
suspended, dan senyawa-senyawa koloidal, yang dapat dilihat dari spektrum
warna yang terjadi. Padatan yang terdapat di dalam air limbah dapat
diklasifikasikan menjadi floating, settleable,suspended atau dissolved.
Karakter Kimia
Karakter kimia air limbah meliputi senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa organik adalah karbon yang dikombinasi dengan satu
atau lebih elemen-elemen lain (O, N, P, H). Saat ini terdapat lebih dari dua
juta senyawa organik yang telah diketahui. Senyawa anorganik terdiri atas
semua kombinasi elemen yang bukan tersusun dari karbon organik.
Karbon anorganik dalam air limbah pada umumnya terdiri atas sand, grit,
dan mineral-mineral, baik suspended maupun dissolved. Misalnya: klorida,
ion hidrogen, nitrogen, fosfor, logam berat dan asam.
Karakter Biologi
Mikroorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dalam
semua bentuk air limbah, biasanya dengan konsentrasi 105-108 organisme/ml.
Kebanyakan merupakan sel tunggal yang bebas ataupun berkelompok dan mampu
melakukan proses kehidupan (tumbuh, metabolisme, dan reproduksi). Secara
tradisional, mikroorganisme 11 dibedakan menjadi binatang dan tumbuhan.
Namun, keduanya sulit dibedakan. Oleh karena itu, mikroorganisme kemudian
dimasukkan kedalam kategori protista, status yang sama dengan binatang ataupun
tumbuhan. Virus diklasifikasikan secara terpisah. Keberadaan bakteri dalam unit
pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi proses biologis. Bakteri juga
berperan penting untuk mengevaluasi kualitas air.[ CITATION AYa14 \l 1057 ]

KESIMPULAN
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa limbah tekstil adalah limbah yang dihasilkan
dari proses pengelantangan, pengkajian, pewarnaan,merserisasi, pemasakan.
Karakteristik dari limbah industri tekstil digolongkan menjadi tiga yaitu
karakteristik fisika, karakteristik kimia, karakteristik biologi. Penanganan limbah
industri bisa dilakukan dengan bergagai cara contohnya dengan program
pengolaan air, mengurangi pemakaian jumlah pewarna atau menggantinya.
Metode pengolahan limbah industri tekstil dapat dilakukan dengan Proses Pre-
Treatment, Proses Primer, dan Proses Sekunder.

Daftar Pustaka

Enrico. (2019, Januari 1). Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap
Lingkungan dan Aplikasi Teknik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi
Limbah. 13. Retrieved Desember 3, 2019
Hasan, K. (2016, juni). Pengolahan Limbah Tekstil. Pengolahan Limbah Tekstil
Dengan Teknologi Membran, 12. Retrieved November 27, 2019, from
researchgate.net/publication/303736772_Pengolahan_Limbah_Tekstil_den
gan_Teknologi_Membran
Hidayat, F. (2012, April 26). Makalah Limbah Tekstil. Retrieved Desember 3,
2019, from My blog fajar: http://ivehappywithfajar.blogspot.com/?m=1
Putra, A. A. (2016, September 18). Makalah Limbah Industri Tekstil. Retrieved
November 25, 2019, from Ary Andika Putra Blog:
https://aryandikaputera.blogspot.com/2016/09/makalah-limbah-industri-
tekstil.html?m=1
Ramadhan, T. (2014, Oktober 25). Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil
(PROSEDUR). Retrieved Desember 3, 2019, from Taufik Ramadhan 401
Wordpress: https://taufikramdhan401.wordpress.com/2014/10/25/metode-
pengolahan-limbah-industri-tekstil-prosedur/
Yadina, A. (2014). Baku Mutu Limbah Cair Industri. 22.

Anda mungkin juga menyukai