Pekerjaan :
Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu Listrik Kerja
dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau Genset, tapi sebaiknya harus
disediakan genset, selain untuk menghindari keterbatasan daya listrik yang dapat
menghambat pekerjaan dilapangan. Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari data
pekerjaan yang kami dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini merupakan Rumah 1 lantai.
Oleh karena itu strategi pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan kondisi lahan
yang sudah ada dengan tahapan-tahapan pelaksanaan volume pekerjaan serta waktu
pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan kontrak.
Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi pekerjaan yang akan
dilaksanakan adalah melakukan kegiatan secara parallel, artinya kegiatan dilakukan sesuai
dengan kondisi lokasi pekerjaan dimana pekerjaan dapat dilaksanakan secara serentak.
Oleh karena itu tiap kegiatan di masing-masing lokasi dialokasikan sumber daya yang
dibutuhkan sesuai dengan time schedule dan pada network planning yang kami rancang.
1
I.2. Management dan Administrasi Proyek.
Penanganan pekerjaan proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah
berpengalaman dalam proyek-proyek Bangunan dan Bangunan Penanganan Pemukiman
sehingga bila dilihat dari kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan benar-benar
terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak/terutama dari pihak
Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari pihak kementerian Perumahan Rakyat. Disamping
itu pelaksana-pelaksana lapangan yang dilibatkan dalam proyek ini merupakan tenaga-
tenaga yang profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya dan memiliki
produktivitas dalam melaksanakan proyek ini.
a. Struktur Organisasi.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang profesional yang
dipimpin oleh Project Manager (PM), Site Manager, Engineering dan pelaksana
lapangan serta staff yang terlibat yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal
ini untuk mempermudah dalam pelaksanaan di lapangan baik secara
administratif maupun secara teknis lapangan.
b. Koordinasi Lapangan.
Dalam hal ini kepala proyek (Project Manager) memimpin semua kegiatan yang
berlangsung pada proyek tersebut, baik itu di bidang administrasi proyek
maupun di bidang teknik hal ini bertujuan agar pekerjaan di lapangan dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana lapangan, adapun pembagian
tugas lapangan ini dibagi berdasarkan keahlian dan profesi masing-masing
seperti uraian di bawah ini :
2
Asbuild-drawing
Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang mencakup, gambar
lokasi, lay out masing-masing lokasi, potongan memanjang, potongan
melintang, gambar potongan dan gambar detail, dengan skala yang
ditentukan. Gambar disampaikan dalam bentuk hard copy berupa 1
(satu) set kalkir ukuran A3, 3 (tiga) set copy gambar ukuran A3 dan 1
(satu) soft copy dalam bentuk CD atau flash disk.
Secara organisasi dan keterlibatan team yang tersebut di atas Project Manager dan
Site Manager bertanggung jawab secara penuh dalam pelaksanaan proyek ini. Dan
diharapkan dengan sistem tersebut, maka proyek akan berjalan dengan lancar dan
pencapaian proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
dengan mutu yang diharapkan.
3
Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas, untuk
dimintakan persetujuannya.
II. PERSIAPAN
4
III. PEKERJAAN PEMASANGAN BOWPLANK
B. Pekerjaan Bowplank
Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus dilakukan adalah
pengukuran dan bila perlu perataan permukaan tanah. Tujuan utama dari pengukuran
adalah membuat pola bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar
denah rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan Tujuan
pekerjaan bouwplank:
Untuk menentukan elevasi lantai dari permukaan tanah, kurang lebih 0,00.
Untuk membantu presisi dan akurasi bangunan yang akan didirikan.
Dapat membantu dalam pasangan dinding bata dari as ke as.
Bouwplank diletakkan kurang lebih satu meter arah luar dari as bangunan atau pada
posisi yang dirasa aman terutama akibat galian pondasi.
II.3. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja, Gudang dan Tempat
penyimpanan material.
5
Luas Kurang lebih 32 M2 ( 4 m X 8 m ) dengan rangka kayu, atap asbes/seng
gelombang, dinding dan pintu serta plafon terbuat dari triplek, lantai plesteran
dan jendela naco seperlunya.
Peralatan-peralatan keet terdiri dari : meja rapat, meja kursi, meja kerja biasa,
white board dan keperluan lain demi mendukung pekerjaan proyek ini.
Air kerja di lapangan menggunakan air sumur pompa di lokasi proyek atau suply dari
luar dan untuk listrik kerja diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama
pembangunan dengan cadangan dari generator set (GENSET).
6
Pekerjaan batu kosong adalah pekerjaan pasangan batu yang tidak
menggunakan adukan semen dan pasir, pasangan batu kosong disusun dibawah
pondasi yang berfungsi untuk mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak
merusak pondasi dan bangunan struktur diatasnya.
Metode Pelaksanaan.
Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar kerja
yang telah disetujui oleh direksi pengawas.
Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi.
Walaupun disebut tahap pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya
pondasi saja yang dikerjakan, tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti
penggalian dan pemasangan jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic
tank yang sebenarnya juga merupakan “pondasi” sebagai sistem utilitas
yang akan menjamin keberlangsungan aktivitas di rumah anda nanti.
Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena
pada tahap inilah semua bagian-bagian dasar yang merupakan tempat
keseluruhan konstruksi rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan
anda menggunakan bahan-bahan yang baik dengan ukuran yang tepat
karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah yang kuat.
7
Sistem pemasangan pondasi yang tepat dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
8
Sebelum proses pengecoran sloof dilakukan, maka dipastikan patok-patok
di lapangan sudah tersetting dengan baik. Hal ini agar menjaga kerapian
dan ukuran sloof.
Setelah Patok sudah tersetting dengan baik maka papan bekisting di
pasang sesuai dengan besaran sloof yang akan di pasang dilapangan.
Setelah poin di atas selesai dilakukan besi beton sloof dirakit sesuai dengan
gambar yang telah di anjurkan dan sudah di setujui oleh direksi/konsultan
pengawas.
9
6. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali yang Dipadatkan
Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi,
galian dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari lapisan
tanah humus dan lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan
dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit dengan tanah dasar. Bahan
timbunan diambil dari hasil galian setempat yang dipilih dan disetujui oleh
Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan dilaksanakan secara berlapis-lapis
didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan selanjutnya 20 cm dan
dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis elevasi rencana. Pemadatan
dilakukan dengan memakai stamper/Hand Compector.
Dengan ukuran kolom 20 X 15 cm, agar kolom dapat dibentuk dengan baik,
bekisting kolom harus dibuat seperti gambar di bawah. Untuk kolom tengah,
bekisting dibuat dengan bentuk 2 buah huruf “U” yang digabungkan di tempat
dimana beton segar akan dicurahkan. Untuk kolom sudut, bekisting dibuat
dengan bentuk huruf “G” dan huruf “F”.
10
Gambar bekisting kolom.
Pekerjaan Pembesian.
Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi tapak, sloof,
kolom, balok, plat lantai, ringbalk dan tangga beton serta beton bertulang
yang lainnya, pemotongan dan pembentukan dilakukan berdasarkan table
bar-bending, pembengkokan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat PBI 71.
Contoh besi yang digunakan sebelumnya akan disampaikan kepada pemberi
tugas untuk dimintakan persetujuannya.
11
sebesar 40 d, d = diameter besi, bagian bengkokan sepanjang 6d dan
membentuk sudut 45ᴼ. Pembesian dirakit dengan mengikat tulangan pokok
dengan sengkang, menggunakan kawat beton. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan penempatan pada gambar kerja.
12
Material tidak terkontrol.
Dinding tidak vertical/Miring.
Tebal dinding tidak sama.
Sudutan/pertemuan dinding tidak siku.
Dinding/Acian retak.
Oleh karena itu pemasangan ini perlu di cermati untuk menghindari kesalahan
tersebut, bahan, material, dan metode pemasangan yang akan dilakukan untuk
mencegah kesalahan tersebut yaitu :
a. Bahan yang dibutuhkan : Batu bata lokal, Pasir pasang, Semen, Besi beton, Air.
b. Bahan yang dibutuhkan : Concrete Mixer, Water pass, benang, jidar
alumunium & unting-unting.
c. Metode Pekerjaan pemasangan.
Pekerjaan bata ini dimulai setelah pekerjaan beton struktur selesai dilakukan.
Sebelum melakukan pekerjaan lokasi harus di bersihkan dari kotoran-kotoran
maka akan dimulai pekerjaan.
Langkah-langkah :
Marking center Line Pasangan bata di setiap ruangan/ lantai beton
(Marking Awal).
Marking pasangan bata setebal pasangan bata.
Buat marking pinjaman sejauh 50 cm, tergantung dari sistem
markingan dari pasangan bata 2 sisi.
Pasang profil kayu atau besi untuk acuan kedua sisi pasangan bata
yang akan di pasang kemudian cek verticality kayu dengan pondulum
(unting-unting).
Pasang Benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2
lapis bata.
Pasangan tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m2 atau dinding
dengan jarak 4 m atau sesuai dengan gambar.
13
sesuai ketinggian 1 m, tebal spesi pada pasangan di usahakan 1 – 1.5
cm (tergantung gradasi pasir).
Lanjutkan pemasangan setiap tinggi 1 meter.
Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom struktur, apabila
ketinggian bata sudah mencapai 1.6 m dipasang angkur dari kolom
kepasangan bata (2 buah dengan jarak vertikal 500mm).
Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur biasanya
diatasnya di pasang steyroform guna menghindari retak akibat
lendutan struktur.
V. PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. Pekerjaan Lantai
1. Pekerjaan Rabat Beton Lantai Tebal 5 cm.
Lingkup pekerjaan.
14
Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja
dan RKS.
Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan lantai untuk
mendapat persetujuan dari direksi lapangan.
15
dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan
pasangan keramik yang telah dibuat.
Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet
untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasngan lantai keramik
Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.
16
bangunan dibawah rangka atapnya. Plafond Kalsiboard adalah bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit bangunan. Pada
dasarnya plafond dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau
dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap.
Langkah kerja.
Pelaksanaan pekerjaan plafond dilaksanakan setelah dudukan untuk alat
penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan
permukaan plafond yang rata air.
Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan
baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan
Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 meter.
Sambungan antara lembar plafond yang terpasang serapat mungkin lalu
dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan
plafond.
Pemasangan list plafond dipasang pada setiap permukaan antara dinding
dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.
17
3. Pasangan Atap Metal
Atap metal adalah atap yang terbuat dari bahan metal Zincalume yang ringan
namun kuat dan tidak membebani konstruksi bangunan.
Langkah kerja.
Pemasangan atap metal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah
atap tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga
pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada
sayap kiri atap.
18
Bubungan adalah pertemuan dari dua bidang atap yang merupakan garis
miring menyudut .
Langkah kerja.
Tentukan tinggi ukuran tinggi pasangan genteng metal bubungan
Pasang benang pada dua buah profil, sesuaikan tinggi pemasangan
Mulailah pemasangan genteng metal bubungan dimulai dari ujung garis
atap.
Bahan-bahan
Rangka kayu dengan kualitas baik
19
Pintu panil julusi kayu Kayu kanfer dengan rangka tepi kayu kanfer,
melamin.
Menggunakan list kayu setebal 1cm mengelilingi seluruh ketebalan
pintu, dengan finishing cat.
Semua permukaan daun pintu panil difinishing cat.
Pelaksanaan
Harus di lakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera di laporkan ke direksi lapangan
untuk mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
Pemborong harus membuat gambar rencana, pembuatan ini
bertujuan untuk meminta persetujuan terlebih dahulu dari direksi
lapangan.
Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 0.08 m
harus di pasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih
kecil dari 1.00 m harus di pasang bat rollag dengan adukan 1Pc :
3P.
20
e. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
konsultan pengawas/perencana.
Pekerjaan Engsel
Untuk panel-panel pada umumnya menngunakan engsel pinti merek
lokal, warna standar, di pasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel yang di pasang harus diperhitungkan
menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20
kg.
Persyaratan pelaksanaan
Engsel atas di pasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah di pasang ± 35 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel dipasang tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Untuk pintu bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu, engsel
bawah dipasang antara kedua engsel tersebut.
Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan
lantai.
21
Struktur dan Rangka Dinding
Kolom : kayu kelas II 10/10
Ringbalk : kayu kelas II 10/10
Balok anak : kayu kelas II 6/12
D. PEKERJAAN PELESTERAN
1. Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC : 4 Ps, tebal 15 mm
Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran.
Pekerjaan dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal 3 hari.
Tahapan pekerjaan :
Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.
Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta
posisinya.
Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari
penyusutan yang berlebihan.
Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
22
Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan
jidar aluminium (pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu,
hal ini untuk menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum
berlanjut pada tahap acian.
23
Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari
penyusutan yang berlebihan.
Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
Metode plesteran dilakukan dengan cara diciprat menggunakan
mesin pompa beton (mortar)
Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan
jidar aluminium (pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu,
hal ini untuk menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum
berlanjut pada tahap acian.
E. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian pada dinding tidak
basah lagi akibat penguapan air dari pasngan dinding.
Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran menggunakan kain
kasa.
Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.
Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-pori tembok terisi
dengan baik.
Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya dibersihkan
dengan amplas.
Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan satu lapis, dan
permukaanya dihaluskan dengan amplas.
Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau besi sehingga
permukaannya terlihat rata dan halus.
Material yang digunakan :
Cat tembok : setara SNI
24
Alat yang digunakan
Kuas
Roll Paint
Langkah kerja.
Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, gunakan
kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball
politur (kain limbah kaos)
Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner.
Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu
menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat
finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar
kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya kurang baik,
dan pada jangka waktu tertentu akan retak-retak dan keriput.
Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu
dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup
pori-pori kayu. Mengerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas
ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-
benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih
terlihat), lakukan plamur ulang.
Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada
yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang
diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).
25
Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar
benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner
sehingga cat tidak mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng akan
mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner secukupnya, jangan
terlalu encer dan jangan terlalu kental.
B. PEKERJAAN PLUMBING
Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan tujuannya sebagai berikut
: Menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik.
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih ketempat tempat
yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pembuang tanpa mencemari bagian
penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan,adapun
pekerjaan plumbing adalah sebagai berikut :
Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih
dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak-bak
penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
air dalam kehidupan sehari-hari.
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
26
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa.
2. Kran Air
Memasang Kran tembok sebenarnya sangat mudah, tapi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan
Hal yang pertama adalah sebelum kita mamasang kran pastikan bahwa
instalasi tembok dan pipa sudah benar-benar selesai dikerjakan hal ini untuk
menghidari Kran anda rusak oleh benturan dan goresan.
Hal yang kedua adalah pastikan air yang akan dialirkan sudah besih dari
kotoran maupun sisa material bangunan. Biasa dilakukan dengan
mengalirkan air ke intalasi pipa beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk
menjamin kebersihan air serta menghidari kran anda tersumbat.
Hal yang ketiga adalah pastikan Kran yang akan anda pasang memiliki tipe
drat yang sama. Pada umumnya adalah tipe drat PT1/2 atau PJ1/2. Bila
ternyata beda dan anda sudah terlanjur membeli Kran tersebut anda bisa
menggunakan Joint atau Connector yang dua dratnya sesuai dengan unjung
kran dan ujung pipa.
27
Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air.
Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan
dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
28
Kelebihan pemasangan kloset setelah proses pasang keramik adalah Anda
tidak perlu lagi menggunakan waterpas sebagai peratanya. Dengan catatan
pasangan keramik sudah datar, atau jika pun miring sedikit, usahakan ke
arah depan, dan kanan kiri rata. Jika pemasangan kloset jongkok dilakukan
sebelum memasang keramik, Anda harus menggunakan waterpas untuk
mengukur sifat datarnya.
Metode Pelaksanaan:
Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent cement dari
kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting logam,maka
menggunakan sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain faucet
elbow valve socket faufet socket dan lain –lain dan sambungan tersebut
diberi lem khusus.
Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus
ditutup doop atau plug dengan bahan material yang sama.
Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu terhadap kebocoran hal
ini dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah pada
saat jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5
krl,pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan
belokan.
Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.
29
6. Pekerjaan Pembuatan Septik Tank Lengkap dengan Resapan
Septic tank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari
WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata
dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan
diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan agar ada udara /
oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur.
Metode Pelaksanaan :
Buat ukuran septic tank dengan memperkirakan kapasitas penghuni rumah
Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar, yaitu 4 inchi,
jangan banyak belokan atau memakai elbow, agar kotoran mengalir dengan
lancar bebas hambatan.
Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga kotoran
cepat mengalir ke septic tank ketika di dorong oleh air siraman.
Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air
melimpah pada ruang resapan septic tank, sehingga jika cairan atau air
resapan penuh dapat mengalir keluar mengurangi tekanan udara yang
tersumbat.
Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang 2,2
meter. Tanah galian dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau jika tidak
memadai tempatnya, dapat dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus
sehingga memudahkan ketika memasang dinding batu bata.
Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat
adukan semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata
sebagaimana memasang dinding rumah. Dinding dan lantai septic
tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari
permukaan tanah untuk cor beton.
Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar
dan panjang septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian
diikat dengan kawat.
Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi,
tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral.
Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri lubang
pada bagian atas ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat
dari pipa PVC
Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah
padat dari kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat
dengan mudah masuk ke dalam septic tank.
30
dengan sumber air tanah yang melimpah. Metode Pelaksanaannya sebagai berikut
:
Siapkan peralatan untuk membuat sumur bor.
Bersihkan area yang akan dijadikan lokasi sumur bor.
Kemudian gali lokasi sumur bor kira-kira seukuran 50 x 50 cm dengan
kedalaman 50 cm.
Masukkan pipa pengebor ke dalam tanah kemudian rongga pada besi dialiri
air dengan menggunakan pompa air.
Kemudian putar pipa sampai menembus kedalaman tanah menggunakan
bantuan mesin pengebor.
Setelah selesai pengeboran, sekarang pemasangan Pipa, pipa yang paling
besar lebih dulu ditanam untuk menopang tanah supaya tidak ambruk,
kemudian pipa-pipa kecil ditanam didalam pipa besar tadi.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan pompa air.
31
FLOW CHART PEKERJAAN PLUMBING
START
PEKERJAAN PERSIAPAN
Lahan Kerja
Fasilitas Kerja
Material Yang Telah Disetujui
Shop Drawing yang Telah Disetujui
Tenaga Kerja
PEKERJAAN BOBOKAN
Jalur Pipa ke Titik Sanitary
Jalur Pipa Tembus Dinding
NOTE
PEKERJAAN INSTALASI
Dalam pekerjaan bobokan harus koordinasi
Pasangan Gantungan
dengan Sipil untuk start point keramik dinding
Jalur Pipa Tembus Dinding
dan lantai toilet.
PERBAIKAN
Pemasangan :
Pengetesan
- Pompa
Pipa No
- Tangki
Yes
No
TESTING - Pemasangan Valve
PERBAIKAN - Pemasangan Aksesor
Sanitary
Yes
TEST COMMISSIONING
FINISH
32
VII. Standar Peralatan Kerja Manual
A. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu petunjuk kerja instruktif
tentang bagaimana menggunakan Alat Kerja Manual.
B. APLIKASI
Instruksi ini berlaku untuk memberikan petunjuk cara pemakaian Alat Kerja
Manual untuk antara lain pekerjaan kayu, pekerjaan besi, pekerjaan mekanikal
elektrikal, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan dan lainnya dengan aman.
C. PROSEDUR
1. Ketentuan Umum
1.1 Cara kerja Penggunaan alat kerja manual adalah harus aman bagi pekerjaan
dan orang lain.
1.2 Hasis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi mutu dan keselamatan.
1.3 Tersedia alat pelindung diri dalam kondisi baik dan digunakan selama
pelaksanaan kerja.
1.4 Alat kerja harus aman untuk dipergunakan untuk keselamatan pekerja dan
orang lain.
1.5 Tenaga kerja yang menggunakan alat harus paham prinsip-prinsip K3 atas
kecelakaan akibat alat kerja tersebut.
2. Gambar Alat
BARCUTTER TANG
33
2.2 Pekerjaan Kayu
GERGAJI
SEKOP
34
2.4 Pekerjaan M & E
Pekerjaan Plumbing
Untuk pemipaan harus digunakan kunci pipa
II. APLIKASI
Instruksi kerja ini berlaku untuk semua pekerjaan transport material arah
horizontal secara manual atau menggunakan peralatan bantu baik alat berat atau
alat sederhana. Alat yang di pakai antara lain :
1. Alat sederhana : Hand Pallet, kerekan dan lain-lain.
2. Alat berat : Dump Truck, Treiller, dan lain-lain.
35