Anda di halaman 1dari 36

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan :

Pemagaran Jalan Lingkungan Mess dan Parkir RSUD Malingping


I. PENDAHULUAN
Proyek ini merupakan Pemagaran Jalan Lingkungan Mess dan Parkir RSUD Malingping,
Pelaksanaan Metoda dan koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat perlu
diperhatikan demi tercapainya hasil yang Cepat, tepat, dan sesuai dengan teknis yang sudah
di anjurkan dalam gambar maupun RKS.

I.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) & Strategi


Pelaksanaan di Lapangan
Sebelum melakukan pelaksanaan lapangan, perencanaan lapangan (Site Planning)
merupakan hal yang sangat penting, hal ini dibuat untuk mengatur penempatan peralatan,
stok material dan sarana penunjang lainnya yang di gunakan dalam pelaksanaan
pembangunan Proyek misalnya direksi keet, gudang stok material di lapangan dll.
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun
di halaman terbuka, dalam hal ini masih dalam lokasi proyek (Site).

Sistem Pengaturan perencanaan lapangan disini bertujuan agar :


1. Memudahkan pelaksanaan di lapangan, dalam hal ini tidak mengganggu
mobilisasi Proyek, baik didalam lapangan sendiri maupun mobilisasi yang
dilakukan dari luar lapangan.
2. Menjamin keamanan di dalam Site.
3. Menjamin terpeliharanya kesehatan dan keselamatan kerja dilapangan.
4. Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan oleh Direksi/konsultan
pengawas dilapangan.
5. Terjaminnya kebersihan lapangan, dalam hal ini supaya tidak mengganggu proses
pelaksanaan di lapangan dan tidak mengganggu pelaksanaan teknis lapangan.
6. Barang-barang atau hal-hal yang tidak diperlukan dilapangan agar di singkirkan
dari lapangan agar tidak mengganggu proses pekerjaan dilapangan.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu Listrik Kerja
dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau Genset, tapi sebaiknya harus
disediakan genset, selain untuk menghindari keterbatasan daya listrik yang dapat
menghambat pekerjaan dilapangan. Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari data
pekerjaan yang kami dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini merupakan Rumah 1 lantai.
Oleh karena itu strategi pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan kondisi lahan
yang sudah ada dengan tahapan-tahapan pelaksanaan volume pekerjaan serta waktu
pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan kontrak.

Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi pekerjaan yang akan
dilaksanakan adalah melakukan kegiatan secara parallel, artinya kegiatan dilakukan sesuai
dengan kondisi lokasi pekerjaan dimana pekerjaan dapat dilaksanakan secara serentak.
Oleh karena itu tiap kegiatan di masing-masing lokasi dialokasikan sumber daya yang
dibutuhkan sesuai dengan time schedule dan pada network planning yang kami rancang.

1
I.2. Management dan Administrasi Proyek.

Penanganan pekerjaan proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah
berpengalaman dalam proyek-proyek Bangunan dan Bangunan Penanganan Pemukiman
sehingga bila dilihat dari kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan benar-benar
terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak/terutama dari pihak
Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari pihak kementerian Perumahan Rakyat. Disamping
itu pelaksana-pelaksana lapangan yang dilibatkan dalam proyek ini merupakan tenaga-
tenaga yang profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya dan memiliki
produktivitas dalam melaksanakan proyek ini.

a. Struktur Organisasi.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang profesional yang
dipimpin oleh Project Manager (PM), Site Manager, Engineering dan pelaksana
lapangan serta staff yang terlibat yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal
ini untuk mempermudah dalam pelaksanaan di lapangan baik secara
administratif maupun secara teknis lapangan.
b. Koordinasi Lapangan.
Dalam hal ini kepala proyek (Project Manager) memimpin semua kegiatan yang
berlangsung pada proyek tersebut, baik itu di bidang administrasi proyek
maupun di bidang teknik hal ini bertujuan agar pekerjaan di lapangan dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana lapangan, adapun pembagian
tugas lapangan ini dibagi berdasarkan keahlian dan profesi masing-masing
seperti uraian di bawah ini :

 Untuk masalah engineering dan quantity surveyor, kepala proyek


dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.

 Kendala dan solusi masalah lapangan


Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas
paling lambat senin sore pada minggu berikutnya, untuk dimintakan
persetujuaannya, dalam bentuk buku terjilid sebanyak 5 (lima) set.

 Laporan Bulanan, dilampirkan :


 Kemajuan pekerjaan mingguan
 Bar Chart dan Curve S
 Struktur Organisasi
 Photo Dokumentasi
 Kendala dan solusi masalah lapangan
 Hasil Testing yang dilakukan

 Shop drawing yang telah disetujui


Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi
tugas paling lambat per tanggal 10 bulan berikutnya, untuk dimintakan
persetujuannya, dalam bentuk buku terjilid sebanyak 5 (lima) set.

2
 Asbuild-drawing
Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang mencakup, gambar
lokasi, lay out masing-masing lokasi, potongan memanjang, potongan
melintang, gambar potongan dan gambar detail, dengan skala yang
ditentukan. Gambar disampaikan dalam bentuk hard copy berupa 1
(satu) set kalkir ukuran A3, 3 (tiga) set copy gambar ukuran A3 dan 1
(satu) soft copy dalam bentuk CD atau flash disk.

Gambar ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas


setelah pekerjaan selesai atau paling lambat sebelum serah terima
kedua, untuk dimintakan persetujuannya.

 Album Photo Dokumentasi 100 %, yang terdiri dari Photo 0 %, 50 %


dan 100 %.

 Urusan keuangan, administrasi umum dan personalian, dalam hal ini


kepala proyek dibantu oleh personalian di bidangnya dan bagian
keuangan dan staffnya.

 Urusan logistik dan peralatan di lapangan, pimpinan proyek dibantu


oleh staff logistik dan peralatan. Untuk mencapai tujuan proyek yang
lebih cepat.

 Urusan keamanan dan keselamatan kerja di lapangan Quality


kontrol dan bagian K3 harus berperan aktif demi kelancaran proyek
tersebut.

Secara organisasi dan keterlibatan team yang tersebut di atas Project Manager dan
Site Manager bertanggung jawab secara penuh dalam pelaksanaan proyek ini. Dan
diharapkan dengan sistem tersebut, maka proyek akan berjalan dengan lancar dan
pencapaian proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
dengan mutu yang diharapkan.

I.3. Administrasi dan Pelaporan Proyek.


Tahapan pelaksanaan administrasi proyek dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

 Ijin Memasuki Lokasi


Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas, untuk
dimintakan persetujuannya.
 Ijin Pelaksanaan, dilampirkan :
 Shop drawing
 Hasil Pengukuran Lapangan dengan potongan melintang per 20 m, dan setiap
elevasi-elevasi dan ukuran-ukuran yang diperlukan
 Ijin Material

3
Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas, untuk
dimintakan persetujuannya.

 Laporan Harian, berisi :


 Jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
 Jenis dan volume material yang akan digunakan
 Jumlah tenaga kerja, yang terdiri dari pekerja, Tukang, Kepala Tukang, Mandor
dan staff Kantor Lapangan.
 Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan
 Kondisi cuaca
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas, untuk
dimintakan persetujuannya.

 Laporan Mingguan, berisikan dan dilampiri :


 Kemajuan pekerjaan mingguan
 Bar Chart dan Curve S
 Struktur Organisasi
 Photo Dokumentasi

II. PERSIAPAN

II.1. Pembuatan Papan Nama Proyek.


Metode Pelaksanaan
Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari bahan triplek ukuran
4 ft X 8 ft X 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso ukuran 4 X 6 cm. Papan nama proyek
ditempatkan di lokasi yang muda dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas
lapangan. Pekerjaan ini dikerjakan dalam jangka waktu 1 hari kalender, dengan rincian
sebagai berikut:
Tenaga Kerja:
 Tukang kayu = 1 orang
 Tukang Cat = 1 orang
 Pekerja = 1 orang
Peralatan
 Gergaji, palu, sendok semen, pacul, sekop, ember dll.

Gambar papan nama proyek

4
III. PEKERJAAN PEMASANGAN BOWPLANK

A. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Pemasangan Bouwplank/Pengukuran dimulai sesudah lokasi pekerjaan bersih dari
semak-semak dan lainnya. Tiang bouwplank harus terpasang kuat, papan ketam halus
dan lurus pada sisi atasnya, tiap sudut harus siku. Untuk kayu bouwplank tiang kayu
digunakan kayu 5/7 cm dan papan bouwplank bagian atasnya diserut rata dan bersih
agar permukan peil bangunan yang telah ditentukan sama permukaannya.

B. Pekerjaan Bowplank
Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus dilakukan adalah
pengukuran dan bila perlu perataan permukaan tanah. Tujuan utama dari pengukuran
adalah membuat pola bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar
denah rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan Tujuan
pekerjaan bouwplank:

 Untuk menentukan elevasi lantai dari permukaan tanah, kurang lebih 0,00.
 Untuk membantu presisi dan akurasi bangunan yang akan didirikan.
 Dapat membantu dalam pasangan dinding bata dari as ke as.

Gambar pekerjaan bouwplank

Bouwplank diletakkan kurang lebih satu meter arah luar dari as bangunan atau pada
posisi yang dirasa aman terutama akibat galian pondasi.

II.3. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja, Gudang dan Tempat
penyimpanan material.

Fasilitas-fasilitas tersebut di atas disetujui oleh konsultan pengawas dengan ketentuan


yang tertera dalam BOQ yang di tawarkan adapun ketentuan-ketentuan yang dari
pekerjaan ini adalah :

5
 Luas Kurang lebih 32 M2 ( 4 m X 8 m ) dengan rangka kayu, atap asbes/seng
gelombang, dinding dan pintu serta plafon terbuat dari triplek, lantai plesteran
dan jendela naco seperlunya.
 Peralatan-peralatan keet terdiri dari : meja rapat, meja kursi, meja kerja biasa,
white board dan keperluan lain demi mendukung pekerjaan proyek ini.

II.4. Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.

Air kerja di lapangan menggunakan air sumur pompa di lokasi proyek atau suply dari
luar dan untuk listrik kerja diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama
pembangunan dengan cadangan dari generator set (GENSET).

II.4. Mobilisasi Peralatan.

Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang


diperlukan di lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu
melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam jangkauannya.

IV. PEKERJAAN STRUKTUR

A. PEKERJAAN TANAH & PONDASI.


1. Galian Tanah Bawah Pondasi.
Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan galian tanah. Pada umumnya
lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50 cm adalah lapisan tanah humus yang
sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik. Oleh karena itu dasar
pondasi tidak boleh diletakkan pada lapisan tanah humus ini. Untuk menjamin
kestabilan pondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang cukup besar, maka
dasar pondasi harus diletakkan pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan
tanah sampai mencapai lapisan tanah asli yang keras. Lebar galian tanah untuk
memasang pondasi dibuat secukupnya saja asal sudah dapat untuk memasang
pondasi, karena tanah yang sudah terusik sama sekali akan berubah baik sifatnya
maupun kekuatannya.
Bentuk tampang galian dapat bermacam-macam, tergantung jenis tanahnya. Bila
jenis tanahnya merupakan tanah lepas (misal pasir), maka luas tampangnya akan
semakin besar. Atau dapat dikatakan bahwa luas tampang sangat dipengaruhi
oleh sudut longsornya.

2. Urugan Pasir Bawah Pondasi.


Sebelum pasangan batu kali untuk pondasi dilaksanakan, maka harus didahului
dengan menebarkan pasir urug sebagai alas pondasi setebal kurang lebih 5
sampai dengan 10 cm dan batu kosong satu lapis sepanjang galian pondasi,
kemudian dipadatkan.

3. Pekerjaan Pondasi Batu Kosong.

6
Pekerjaan batu kosong adalah pekerjaan pasangan batu yang tidak
menggunakan adukan semen dan pasir, pasangan batu kosong disusun dibawah
pondasi yang berfungsi untuk mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak
merusak pondasi dan bangunan struktur diatasnya.

Syarat-syarat dan Langkah kerja.


 Pasir urug dicela-cela batu harus disiram dengan air, sampai pasir betul-
betul mengisi cela-cela batu kali.
 Pemakaian ukuran batu kali harus variatif.
 Susunan batu kali dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci
dengan batu yang ukurannya lebih kecil.
 Batu kali jangan blondos, tetapi batu pecah dengan tujuan agar bidang
sentuh antar permukaan batu belah lebih luas.

4. Pekerjaan Pondasi Menerus Batu Kali, Spesi 1 Pc : 4 Ps


Pondasi batu kali adalah pondasi yang menggunakan batu kali sebagai bahan
utamanya. Pondasi ini biasanya dibangun menerus mengelilingi denah bangunan
yang berfungsi mendistribusikan beban dinding dan kolom supaya beban
bangunan tersebar merata. Pondasi batu populer digunakan di kali cukup banyak
dan relatif murah. Pondasi batu kali pada umumnya berbentuk trapesium dengan
ukuran tinggi sesuai dengan gambar kerja.

Metode Pelaksanaan.
 Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar kerja
yang telah disetujui oleh direksi pengawas.
 Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi.
Walaupun disebut tahap pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya
pondasi saja yang dikerjakan, tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti
penggalian dan pemasangan jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic
tank yang sebenarnya juga merupakan “pondasi” sebagai sistem utilitas
yang akan menjamin keberlangsungan aktivitas di rumah anda nanti.
 Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena
pada tahap inilah semua bagian-bagian dasar yang merupakan tempat
keseluruhan konstruksi rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan
anda menggunakan bahan-bahan yang baik dengan ukuran yang tepat
karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah yang kuat.

7
 Sistem pemasangan pondasi yang tepat dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

Gambar pekerjaan pondasi.

 Pemasangan pondasi harus di hindarkan pada tanah lembek dan


berdampingan dengan tanah keras, sebaiknya di pasang dengan kondisi
tanah dengan kekerasan tanah yang merata, hal ini untuk menghindari
patahan pada pondasi.

Gambar pekerjaan pondasi.

5. Pekerjaan Pasang Sloof.


Lingkup pekerjaan ini ialah Pekerjaan Pengecoran beton bekisting,
pekerjaan pengecoran. Pekerjaan ini harus ditempatkan seperti yang
ditempatkan pada gambar kerja di lapangan.
Metode Pemasangan.

8
 Sebelum proses pengecoran sloof dilakukan, maka dipastikan patok-patok
di lapangan sudah tersetting dengan baik. Hal ini agar menjaga kerapian
dan ukuran sloof.
 Setelah Patok sudah tersetting dengan baik maka papan bekisting di
pasang sesuai dengan besaran sloof yang akan di pasang dilapangan.
 Setelah poin di atas selesai dilakukan besi beton sloof dirakit sesuai dengan
gambar yang telah di anjurkan dan sudah di setujui oleh direksi/konsultan
pengawas.

Gambar pekerjaan pondasi.

 Pada arah pertumbuhan, besi beton sloof disediakan overstek sepanjang


60 cm dan dibungkus dengan adukan dari campuran 1PC : 10 pasir dengan
dimensi yang sama dengan dimensi sloof.
 Material pengecoran sloof sebaiknya di aduk menggunakan Beton Molen
hal ini untuk mendapatkan kualitas beton yang baik dan rata.
 Pastikan bahwa jarak pembesian sudah tersetting dengan rapi sehingga
dan sesuai dengan gambar shop drawing.
Material yang bisa di Pakai.
 Besi Beton.
 Semen.
 Pasir Beton.
 Split ukuran 2 – 3 Cm.

Gambar pengecoran sloof.

9
6. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali yang Dipadatkan
Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi,
galian dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari lapisan
tanah humus dan lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan
dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit dengan tanah dasar. Bahan
timbunan diambil dari hasil galian setempat yang dipilih dan disetujui oleh
Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan dilaksanakan secara berlapis-lapis
didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan selanjutnya 20 cm dan
dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis elevasi rencana. Pemadatan
dilakukan dengan memakai stamper/Hand Compector.

7. Pekerjaan Roolag Pasangan Bata


Pondasi roolag pasangan bata berfungsinya bukan menyalurkan beban
bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi
amblas pada ujung lantai. Dengan kata lain fungsinya sama dengan sloof
gantung namun roolag bata tidak sekuat sloof gantung. Pondasi roolag bata
terbuat t dari tumpukan bata yang dirangkai dengan adukan beton.

B. PEKERJAAN DINDING & RANGKA BANGUNAN.

1. Pekerjaan Pasang Kolom.


Pasang rangka tulangan kolom tepat pada besi stek yang telah disediakan
pada sloof. Besi stek harus berada didalam rangka tulangan kolom. Lakukan
pengukuran agar rangka beton ini berdiri dengan tegak lurus dan ditahan
sementara dengan menggunakan kaso 5/7, bersamaan dengan ini lakukan
pekerjaan pasangan conblock.

Dengan ukuran kolom 20 X 15 cm, agar kolom dapat dibentuk dengan baik,
bekisting kolom harus dibuat seperti gambar di bawah. Untuk kolom tengah,
bekisting dibuat dengan bentuk 2 buah huruf “U” yang digabungkan di tempat
dimana beton segar akan dicurahkan. Untuk kolom sudut, bekisting dibuat
dengan bentuk huruf “G” dan huruf “F”.

10
Gambar bekisting kolom.

 Pekerjaan Pembesian.
Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi tapak, sloof,
kolom, balok, plat lantai, ringbalk dan tangga beton serta beton bertulang
yang lainnya, pemotongan dan pembentukan dilakukan berdasarkan table
bar-bending, pembengkokan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat PBI 71.
Contoh besi yang digunakan sebelumnya akan disampaikan kepada pemberi
tugas untuk dimintakan persetujuannya.

Material yang digunakan :


 Untuk besi beton dengan diameter < 10 mm, U-24
 Untuk besi beton dengan diameter < s/d 12 mm, U-32
 Untuk besi beton dengan diameter > 13 mm ( Ulir ), U-39

Tulangan pokok dan sengkang diikat kokoh dengan menggunakan kawat


beton, dan posisinya berada sesuai dengan jarak dan ketebalan selimut
beton, posisi besi harus dijaga agar tidak miring atau tidak stabil pada saat
pengecoran beton dilakukan
Untuk penyambungan dan pertemuan pembesian dilakukan overlap

11
sebesar 40 d, d = diameter besi, bagian bengkokan sepanjang 6d dan
membentuk sudut 45ᴼ. Pembesian dirakit dengan mengikat tulangan pokok
dengan sengkang, menggunakan kawat beton. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan penempatan pada gambar kerja.

Semua pembesian yang terpasang diberi tahu-tahu beton dengan kualitas


yang setara beton yang akan digunakan, untuk menentukan tebal selimut
beton.

Alat yang digunakan :


 Mesin potong besi untuk diameter 16 mm keatas (barcutter)
 Gunting besi s/d diameter 14 mm
 Alat pembengkok besi.

2. Kolom Praktis 15 X 15.


Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga
sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, pekerjaan kolom praktis dipasang
bersamaan dengan pasangan bata yaitu tiap 9-12 m2.
Langkah kerja kolom praktis adalah sebagai berikut :
 Memasang rangkaian tulangan secara vertical
 Memasang bekisting dimasing-masing sisi rangkaian tulangan dengan
jarak tulangan terluar dengan bekisting ±2 cm.
 Kemudian masukan adukan beton secara bertahap dan ditusuk-tusuk
dengan tongkat besi sampai padat. Pelaksanaan tersebut dilakukan
setiap tinggi antara 90 cm – 120 cm, supaya hasil cetakan tidak ada yang
keropos.

3. Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata Merah.


Pekerjaan pasangan dinding bata merupakan kunci utama dari semua
pekerjaan finishing karena itu pekerjaan ini harus dikerjakan dengan tepat dan
cermat karena jika pekerjaan ini tidak bagus maka akan berdampak buruk
terhadap pekerjaan atau sebagian besar terhadap pekerjaan finishing lainnya.
Misalnya jika dinding miring akan sangat mengganggu pekerjaan plafon,
penempatan posisi kusen pintu dan jendela dan jika tidak bisa terpasang dengan
baik akan sangat berakibat fatal terhadap pekerjaan lainnya.
Perhatian dan pengawasan sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan dinding,
karena bahan ini menggunakan dalam jumlah yang banyak serta melibatkan
tenaga kerja yang banyak juga. Managemen bahan dan tenaga yang baik sangat
berpengaruh sekali terhadap hasil pekerjaan ini.
Mengingat pekerjaan dinding ini sangat kasat mata, maka untuk itu pengawasan
terhadap mutu pekerjaan juga harus diperhatikan yaitu dengan melakukan
ceklist secara bertahap, untuk item pekerjaan dinding sehingga hasil akhir
pekerjaan ini sesuai dengan spesifikasi atau menjadi lebih baik.
Adapun kesalahan yang biasanya terjadi dalam sistem pemasangan pasangan
Batako ini yang perlu mendapat perhatian khusus dan perlu di hindarkan yaitu :

12
 Material tidak terkontrol.
 Dinding tidak vertical/Miring.
 Tebal dinding tidak sama.
 Sudutan/pertemuan dinding tidak siku.
 Dinding/Acian retak.

Oleh karena itu pemasangan ini perlu di cermati untuk menghindari kesalahan
tersebut, bahan, material, dan metode pemasangan yang akan dilakukan untuk
mencegah kesalahan tersebut yaitu :
a. Bahan yang dibutuhkan : Batu bata lokal, Pasir pasang, Semen, Besi beton, Air.
b. Bahan yang dibutuhkan : Concrete Mixer, Water pass, benang, jidar
alumunium & unting-unting.
c. Metode Pekerjaan pemasangan.
Pekerjaan bata ini dimulai setelah pekerjaan beton struktur selesai dilakukan.
Sebelum melakukan pekerjaan lokasi harus di bersihkan dari kotoran-kotoran
maka akan dimulai pekerjaan.
Langkah-langkah :
 Marking center Line Pasangan bata di setiap ruangan/ lantai beton
(Marking Awal).
 Marking pasangan bata setebal pasangan bata.
 Buat marking pinjaman sejauh 50 cm, tergantung dari sistem
markingan dari pasangan bata 2 sisi.
 Pasang profil kayu atau besi untuk acuan kedua sisi pasangan bata
yang akan di pasang kemudian cek verticality kayu dengan pondulum
(unting-unting).
 Pasang Benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2
lapis bata.
 Pasangan tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m2 atau dinding
dengan jarak 4 m atau sesuai dengan gambar.

 Rendam bata dalam air.


 Adukan mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan komposisi :
umum ( 1 Pc : 5 Pasir ), Trassram ( 1 Pc : 3 Pasir ).
 Mortar awal berfungsi sebagai perataan awal.
 Pasangan Bata lapis pertama. Cek posisi pasangan terhadap marking,
jika sesuai dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai benang acuan

13
sesuai ketinggian 1 m, tebal spesi pada pasangan di usahakan 1 – 1.5
cm (tergantung gradasi pasir).
 Lanjutkan pemasangan setiap tinggi 1 meter.
 Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom struktur, apabila
ketinggian bata sudah mencapai 1.6 m dipasang angkur dari kolom
kepasangan bata (2 buah dengan jarak vertikal 500mm).
 Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur biasanya
diatasnya di pasang steyroform guna menghindari retak akibat
lendutan struktur.

4. Pekerjaan Ringbalk 15/20


Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak
diatas dinding bata, yang yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan
juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban
yang diterima oleh kuda-kuda.
Pemasangan Ring balok maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter.
Dimensi ring balok yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm
dengan tulangan pokok (besi beton) 4 diameter 8 mm dengan begel diameter 6
– 15 cm.
Langkah kerja.
 Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan
ring balok.
 Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah memasang mal
ring balok tersebut.
 Lakukan pengadukan beton.
 Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan adukan beton sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
 Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton mengeras.

5. Pekerjaan Pasang Sopi-sopi


Pekerjaan sopi-sopi hampir bersamaan dengan pembuatan balok cincin
atau ringbalk pada dinding tulangan antara ringbalk dengan tulangan sopi-sopi
harus tersambung. Setelah tulangan sopi-sopi berdiri tegak, pasang tali pada
ujung tulangan sopi-sopi hingga terbentuk segitiga yang menjadi panduan
untuk membuat sopi-sopi.
Selanjutnya susun beton pracetak untuk menjadi dinding pada sopi-sopi
sekaligus mengecor tulangan sopi-sopi yang berada di tengahnya. Pekerjaan
terakhir dari pembuatan sopi-sopi adalah mengecor tulangan atas pada sopi-
sopi sehingga membentuk segitiga yang kaku.

V. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. Pekerjaan Lantai
1. Pekerjaan Rabat Beton Lantai Tebal 5 cm.
Lingkup pekerjaan.

14
Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja
dan RKS.
Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan lantai untuk
mendapat persetujuan dari direksi lapangan.

Pekerjaan lantai yang akan di laksanakan adalah sebagi berikut :


 Pekerjaan Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5.
 Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5
 Lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5 dengan tebal 5 cm
 Permukaan harus rata sebelum di gunakan floor hardner
 Floor hardner digunakan durafax – grace atau setara.
 Tata cara penggunaannya sesuai brosur untuk itu.

2. Pekerjaan Urugan Pasir di bawah lantai


Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang urugan pasir yang
berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban, dengan
ketebalan 5-10 cm.
 Pada permukaan urugan tanah diberi urugan pasir padat setebal 5-10 cm.
 Pasir diratakan dengan menggunakan alat pemadat dan selalu dikontrol
ketebalan dari pasir tersebut.
 Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata.

3. Pekerjaan Urugan Tanah di Bawah Lantai


Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang urugan tanah
yang berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,
dengan ketebalan yang relatif.
 Pada permukaan tanah asli diberi urugan tanah padat.
 Tanah diratakan dan di padatkan dengan menggunakan alat pemadat
dan selalu dikontrol ketebalan dari tanah tersebut.
 Tanah kemudian dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan
rata.

4. Pekerjaan Lantai Keramik 40 X 40


Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 40 x 40 sebagai berikut :
 Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Buat adukan untuk pasangan keramik.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada
adukan yang sudah ditebar dengan dengan perekat acian. Kemudian

15
dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan
pasangan keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet
untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
 Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasngan lantai keramik
 Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
 Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.

5. Pekerjaan Keramik 20 X 40 untuk kamar mandi


Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 20 x 40 untuk kamar mandi sebagai berikut
:
 Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Buat adukan untuk pasangan keramik.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada
adukan yang sudah ditebar dengan dengan perekat acian. Kemudian
dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan
pasangan keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet
untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
 Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasngan lantai keramik
 Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
 Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.

6. Pekerjaan Pasang Batu Tempel Acak/ Batu templek


Disebut batu templek karena jenis batu ini dipasang dengan cara ditempelkan
secara acak di dinding. Meski demikian, pemasangan batu templek tidak boleh
dilakukan sembarangan dan harus dilakukan oleh seorang yang ahli di bidang ini.
Batu ini terbentuk dari perubahan tekanan dan suhu panas bumi, kemudian
dipotong dan dirapikan dengan bantuan mesin atau palu. Batu lempeng memiliki
beberapa kelebihan, yaitu tahan terhadap panas, hujan, dan jamur. Selain itu,
batu lempeng juga lebih terjangkau.

B. PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP

1. Pekerjaan plafond GRC Jayaboard 4 mm dan assesoris + Rangka Holow Plafond


kalsiboard adalah bagian konstruksi yang merupakan lapis pembatas antara
rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa dikatakan bagian tinggi

16
bangunan dibawah rangka atapnya. Plafond Kalsiboard adalah bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit bangunan. Pada
dasarnya plafond dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau
dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap.
Langkah kerja.
 Pelaksanaan pekerjaan plafond dilaksanakan setelah dudukan untuk alat
penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
 Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan
permukaan plafond yang rata air.
 Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan
baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan
 Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 meter.
 Sambungan antara lembar plafond yang terpasang serapat mungkin lalu
dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan
plafond.
 Pemasangan list plafond dipasang pada setiap permukaan antara dinding
dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.

2. Pasangan List Plafond


Pengertian list plafond adalah bagian dari plafond yang berfungsi untuk
menutupi bagian tepi plafond itu sendiri sehingga lebih expose.
Langkah kerja.
 Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat
karena jika meleset beberapa cm saja bisa berpengaruh pada saat
pemasangan list yang lain (terutama bagian sambungan sudut).
 Setelah itu potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi
dengan menggunakan cutter atau gergaji besi.
 Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list
pada dinding yang akan dipasang.
 “perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah
dipotong tadi. Oleskan perekat tersebut secara merata agar semua
bagian list dapat menempel pada dinding dan plafond secara merata.
 Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke
dinding dan plafond yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai
dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempeli
list).
 Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan
bagian atas dan bawah list dengan kape karena biasanya pada saat
penempelan, ada bekas “perekat” yang keluar. Perapihan dapat
dilakukan dengan amplas atau kape.
Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya
dengan menambah “perekat” atau membuat motif-motif yang seolah-
olah list tersebut keliatan sambung-menyambung.

17
3. Pasangan Atap Metal
Atap metal adalah atap yang terbuat dari bahan metal Zincalume yang ringan
namun kuat dan tidak membebani konstruksi bangunan.
Langkah kerja.
Pemasangan atap metal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah
atap tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga
pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada
sayap kiri atap.

4. Rangka Baja Ringan


Baja ringan adalah baja yang berkualitas tinggi dan ringan, namun kekuatan
baja tersebut tidak kalah dengan baja konvensional. Ketebalan pada baja ringan
ditentukan oleh fungsinya.
Langkah kerja.
 Tahap persiapan
Menyiapkan rencana pemasangan atap dan peletakan kuda-kuda
kemudian mengecek peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja.
 Levelling dan marking
Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku dengan
menggunakan alat waterpass, kemudian memastikan rangka dasar ring
balok mengikat semua bagian bangunan dan mengukur jarak yang
dibutuhkan antara kuda-kuda dan meteran, langkah terakhir dari
levelling dan marking yaitu memberikan tanda untuk meletakkan kuda-
kuda supaya sesuai dengan rancangan gambar atap yang sudah dibuat.
 Perakitan dan pemasangan kuda-kuda
Kuda-kuda harus dipasang secara hati-hati dan sesuai dengan nomor ring
balok kemudian memastikan sisi kanan dan kiri pada rangka kuda-kuda
tidak terbalik dan setelah itu mengencangkan ring balok supaya posisi
kuda-kuda tidak berubah, langkah selanjutnya :
a. Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda
b. Memastikan kedataran (levelling kuda-kuda)
c. Memasang balok nok
d. Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat.
e. Memasang reng
f. Memasang gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpuh pada ring balok
g. Kemudian memasang ceillng battens untuk memperkuat ikatan
antara kuda-kuda.
 Tahap akhir pemasangan
Memeriksa kembali apakah pemasangan kuda-kuda sudah sesuai dengan
gambar, kedataran nok pada semua sisi atap dan memastikan overhang
sudah terpasang dengan benar atau belum.

5. Pasangan Bubungan Metal

18
Bubungan adalah pertemuan dari dua bidang atap yang merupakan garis
miring menyudut .
Langkah kerja.
 Tentukan tinggi ukuran tinggi pasangan genteng metal bubungan
 Pasang benang pada dua buah profil, sesuaikan tinggi pemasangan
 Mulailah pemasangan genteng metal bubungan dimulai dari ujung garis
atap.

6. Pasangan Listplank Kayu


Listplank adalah bila papan atau beton yang dibuat untuk menahan air
hujan dan penutup rangka atap bagian luar. Listplank bisa terbuat dari papan,
beton cor dan lain sebagainya.
Langkah kerja.
 Tentukan model pemasangan listplank yang akan dikerjakan
 Pasang listplank tersebut secara memanjang sesuai dengan kebutuhan
atap dan perencanaan yang telah dibuat.
 Perhatikan jarak pemasangan antara sekrup yang sebaiknya tidak
terlalu jauh agar ikatanya semakin kuat (idealnya jarak 20 – 30 cm) dan
dipasang memanjang mengikuti listplank tersebut.
 Sesudah listplank berhasil dipasang, kemudian masing-masing sekrup
dan sambungan diberikan dempul.

C. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


1. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan
yang diperlukan, peralatan termasuk alat – alat bantu dan pengangkutan yang
di perlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat di capai hasil
pekerjaan yang maksima, meliputi :

1.1 Pekerjaan Daun Pintu Panel Kayu


 Metode pengerjaan
Meliputi semua pekerjaan seperti memasang, memahat, menyetel,
membuat lidah-lidah, spony dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan
untuk menyambung kayu dengan baik.
Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku, dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
Pekerjaan kayu di proyek ini adalah penyediaan bahan pembuatan dan
pemasangan untuk, kusen lengkap dengan pintunya untuk ruangan-
ruangan yang sesuai dengan gambar kerja.

 Bahan-bahan
 Rangka kayu dengan kualitas baik

19
 Pintu panil julusi kayu Kayu kanfer dengan rangka tepi kayu kanfer,
melamin.
 Menggunakan list kayu setebal 1cm mengelilingi seluruh ketebalan
pintu, dengan finishing cat.
 Semua permukaan daun pintu panil difinishing cat.

 Pelaksanaan
 Harus di lakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera di laporkan ke direksi lapangan
untuk mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
 Pemborong harus membuat gambar rencana, pembuatan ini
bertujuan untuk meminta persetujuan terlebih dahulu dari direksi
lapangan.
 Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 0.08 m
harus di pasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih
kecil dari 1.00 m harus di pasang bat rollag dengan adukan 1Pc :
3P.

 Pekerjaan Alat Perlengkapan Pintu & Jendela


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela seperti kunci, engsel dan
alat-alat Bantu lainnnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, dan triplek.

 Bahan-bahan dan Persyaratan Bahan


a. Semua hardware yang di gunakan harus sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis bila terjadi
perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan
merek, pemborong wajib melaporkan hal tersebut kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu
harus di lakukan pengujian secara kasar dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus di pasang sesuai dengan
pintunya.
d. Pemborong wajib membuat shop drawing (Gambar Detail
Pelaksaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
gambar dokumen kontrak sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.

20
e. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
konsultan pengawas/perencana.

 Pekerjaan Engsel
Untuk panel-panel pada umumnya menngunakan engsel pinti merek
lokal, warna standar, di pasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel yang di pasang harus diperhitungkan
menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20
kg.

 Persyaratan pelaksanaan
 Engsel atas di pasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
 Engsel bawah di pasang ± 35 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
 Engsel dipasang tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
 Untuk pintu bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu, engsel
bawah dipasang antara kedua engsel tersebut.
 Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan
lantai.

Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus


rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah di tentukan oleh
pengawas apabila hal tersebut tidak tercapai, pemborong wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya.

1.2 Pekerjaan kayu


Bahan
 Kayu tang dipakai harus menggunakan kayu kelas I dan kelas II sesuai
dengan PKKI 1961 (NI-5) lampiran 1, kayu berkualitas baik, tua, kering
dan tidak terdapat kayu mudahnya (spint) sesuai dengan pasal III PKKI
mutu A.
 Kelembapan kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam
danpekerjaan kayu pintu harus kurang dari 16% dan untuk pekerjaan
kayu kasar harus kurang dari 18%.
Kelembapan tersebut dikirim ke tempat pekerjaan dan harus konstan
sampai bangunan selesai.
 Selama pelaksanaan, mutu kekeringan kayu harus dijaga dengan
menyimpan ditempat kering, terlindung dari panas dan hujan.
 Aica aibon sebagai bahan perekat digunakan untuk menempelkan
lembar tripleks.

Macam dan Lingkup Pekerjaan.

Konstruksi dan macam-macam pekerjaan menggunakan jenis kayu seperti


di bawah ini :

21
 Struktur dan Rangka Dinding
 Kolom : kayu kelas II 10/10
 Ringbalk : kayu kelas II 10/10
 Balok anak : kayu kelas II 6/12

2. Pekerjaan Pemasangan Kaca Tebal 3 mm


Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan pengambangan
(float glass).
Langkah kerja.
 Menyediahkan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehinngga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
detail gambar.
3. Pekerjaan Pasang BV
BV berfungsi sebagai ventilasi lebih sederhana dibandingkan dengan jendela.
Biasanya berukuran lebih kecil dari jendela yaitu 40 X 60 cm dan ventilasinya tidak
dapat di buka. BV biasanya dipasang di kamar mandi dan tempat-tempat yang
membutuhkan ventilasi udara dan sinar matahari masuk.
Cara pemasangan BV
 Siapkan alat dan bahan kemudian rentangkan benang berjarak dari
separuh tebal BV
 Siapkan adukan mortar semen
 Atur kedudukan BV menggunakan unting-unting dan benang agar tersusun
rapi
 Berikan adukan mortar agar BV dan dinding saling mengikat
 Ratakan adukan mortar tersebut menggunakang cepang (sendok perata)
 Cek kembali kedudukan BV apakah sudah sesuai pada tempatnya
kemudian bersihkan tempat di sekelilingnya.

D. PEKERJAAN PELESTERAN
1. Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC : 4 Ps, tebal 15 mm
Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran.
Pekerjaan dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal 3 hari.
Tahapan pekerjaan :
 Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.
 Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta
posisinya.
 Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari
penyusutan yang berlebihan.
 Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.

22
 Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan
jidar aluminium (pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
 Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
 Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu,
hal ini untuk menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum
berlanjut pada tahap acian.

2. Pekerjaan Acian Dinding


Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannya
maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan acian.
Tahapan pekerjaan :
 Lakukan kuring pasangan bata dengan di siram setiap hari, guna
menjaga penyusutan yang berlebihan.
 Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel
trower dan ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga
diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan
dinding.
 Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum
pekerjaan acian.
 Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas
semen.
Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3
hari.

3. Pekerjaan Plesteran Plesteran Ciprat 1 SP : 2 PP


Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran.
Pekerjaan dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal 3 hari.
Tahapan pekerjaan :
 Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.
 Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta
posisinya.

23
 Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari
penyusutan yang berlebihan.
 Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
 Metode plesteran dilakukan dengan cara diciprat menggunakan
mesin pompa beton (mortar)
 Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan
jidar aluminium (pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
 Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
 Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu,
hal ini untuk menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum
berlanjut pada tahap acian.

E. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian pada dinding tidak
basah lagi akibat penguapan air dari pasngan dinding.
Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
 Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran menggunakan kain
kasa.
 Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
 Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.
 Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-pori tembok terisi
dengan baik.
 Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya dibersihkan
dengan amplas.
 Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan satu lapis, dan
permukaanya dihaluskan dengan amplas.
 Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau besi sehingga
permukaannya terlihat rata dan halus.
Material yang digunakan :
 Cat tembok : setara SNI

24
Alat yang digunakan
 Kuas
 Roll Paint

2. Pekerjaan Cat Plafond


Cara mengecat plafond sama dengan pengecatan pada tembok. Jenis cat yang
digunakan adalah cat tembok. Hanya bedanya adalah plafond terletak di bagian atas
dalam posisi mendatar, sehingga diperlukan cara khusus dalam pengecatan plafond.
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond
 Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata.
 Proteksi area kerja dengan plastik terutama pada bagian lantai dan pintu
pintu/jendela untuk menghindari tumpahan cat.
 Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan
amplas.
 Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer ( untuk pengikat
cat).
 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk permukaaan
plafond minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan jenis cat emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

3. Pekerjaan Cat Kayu


Cat kayu berfunsi untuk mempertahankan kayu dari cuaca dan panas matahari
sehingga memperpanjang umur kayu itu sendiri.

Langkah kerja.
 Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, gunakan
kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
 Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball
politur (kain limbah kaos)
 Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner.
Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu
menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat
finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar
kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya kurang baik,
dan pada jangka waktu tertentu akan retak-retak dan keriput.
 Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu
dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup
pori-pori kayu. Mengerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
 Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas
ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-
benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih
terlihat), lakukan plamur ulang.
 Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada
yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang
diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).

25
 Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar
benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner
sehingga cat tidak mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng akan
mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner secukupnya, jangan
terlalu encer dan jangan terlalu kental.

VI. PEKERJAAN MEP

A. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Instalasi listrik dipasang sesuai dengan gambar wiring pada gambar kerja, kabel
ditarik pada sparing yang telah tersedia sesuai dengan data kabel pada gambar.
Sambungan kabel dilakukan pada pertemuan sudut pada bangunan atau pada titik-
titik sambungan kabel pada kabel penerangan luar. Untuk sambungan pada kabel
tanam diberi paku skun dan dibungkus dengan sealant ex 3M, sedangkan pada
bangunan ditutup dengan isolatip yang tahan panas. Penempatan panel, stop kontak,
saklar, meter Kwh, titik lampu dipasang dengan kuat sesuai gambar kerja.
Test commissioning dilakukan dengan test nyala, baik untuk lampu penerang dalam
bangunan maupun pada penerangan jalan.

B. PEKERJAAN PLUMBING
Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan tujuannya sebagai berikut
: Menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik.
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih ketempat tempat
yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pembuang tanpa mencemari bagian
penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan,adapun
pekerjaan plumbing adalah sebagai berikut :

1. Instalasi Air Bersih

Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih
dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak-bak
penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
air dalam kehidupan sehari-hari.

 Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.
 Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
 Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
 Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.

26
 Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
 Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
 Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
 Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
 Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa.

2. Kran Air
Memasang Kran tembok sebenarnya sangat mudah, tapi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan
 Hal yang pertama adalah sebelum kita mamasang kran pastikan bahwa
instalasi tembok dan pipa sudah benar-benar selesai dikerjakan hal ini untuk
menghidari Kran anda rusak oleh benturan dan goresan.
 Hal yang kedua adalah pastikan air yang akan dialirkan sudah besih dari
kotoran maupun sisa material bangunan. Biasa dilakukan dengan
mengalirkan air ke intalasi pipa beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk
menjamin kebersihan air serta menghidari kran anda tersumbat.
 Hal yang ketiga adalah pastikan Kran yang akan anda pasang memiliki tipe
drat yang sama. Pada umumnya adalah tipe drat PT1/2 atau PJ1/2. Bila
ternyata beda dan anda sudah terlanjur membeli Kran tersebut anda bisa
menggunakan Joint atau Connector yang dua dratnya sesuai dengan unjung
kran dan ujung pipa.

Selanjutnya cara memasang kran air


 Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah
supaya sambungan tidak bocor saat dialiri air.
 Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
 Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada
instalasi.

3. Floor Drain Stainless


Floor Drain adalah saringan pada tempat masuknya air bekas di kamar mandi /
toilet ke dalam pipa saluran pembuangan.
Umumnya floor drain terbuat dari bahan stainless steel tetapi ada juga yang
terbuat dari bahan cast iron / besi cor dan bahan plastik / PVC. Adapun langkah-
langkah masangan floor drain adalah sebagai berikut :
 Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk itu.
 Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan telah
disetujui oleh Pemilik Pekerjaan.
 Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan
ukuran sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.

27
 Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air.
 Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan
dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

4. Pasangan Kloset Jongkok


Kloset adalah tempat buang air besar, biasanya terbuat dari porselen dan
dipasang di dalam kamar kecil.
Adapun langkah-langkah pemasangan kloset jongkok adalah sebagai berikut :
 Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau
saluran feset ke arah septic tank (sekarang banyak digunakan sebagai alat
penampungan dan peresapan kotoran, beda dengan zaman dulu yang masih
menggunakan sungai bagi warga yang tinggal di pesisir sungai. atau kakus
sebagai lubang sementara-red). Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan
ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas standar, misalnya Wavin atau GGG.
Sebenarnya pemasangan pipa-pipa ini harus telah disiapkan semenjak
pembuatan pondasi rumah, jika membangun rumah baru. Jika belum
terpakai, tutup ujungnya dengan kantong plastik yang kuat dan tahan lama.
 Menentukan posisi kloset yang telah di tetapkan dalam gambar denah
rumah, atau mengubah posisinya dengan resiko memindahkan atau
memasang pipa saluran pembuangan baru.
 Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada bagian kloset
harus lebih tinggi dari septic tank, sehingga kotoran cepat mengalir ke
tempat peresapannya. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari
lantai kamar mandi atau keramik.
 Sebaiknya letakkan kloset pada sebelah kiri bak penampungan air, sehingga
mudah ketika istinja’. Sediakan ruangan sebesar 80 cm persegi untuk
menaruh kloset duduk. Ukuran ini dapat lebih besar sesuai dengan
ketersediaan ruang kamar mandi dan kenyamanan seseorang yang akan
menggunakan WC.
 Pemasangan kloset duduk dapat dilakukan setelah pemasangan keramik
lantai kamar mandi atau sebelumnya. Dua versi ini silakan Anda pilih mana
yang lebih mudah.
 Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset.
Gunakan adukan pasir dan semen 3 : 1. Susun batu bata dengan rapat pada
bagian pinggir atau dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran
lebih kecil dari kloset sebagai penampung ke arah lubang pipa. Dinding
lubang ini harus diplester dengan adukan semen dan pasir 1 : 2, kemudian
diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori tanah.
 Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau
belakang. Semua arah dapat di gunakan.
 Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak keramik yang baik.
Kemudian letakkan kloset di atasnya menggunakan aci atau adukan 1: 2.
Pada bagian pinggir atau tepi kloset di tutup dengan naad.

28
 Kelebihan pemasangan kloset setelah proses pasang keramik adalah Anda
tidak perlu lagi menggunakan waterpas sebagai peratanya. Dengan catatan
pasangan keramik sudah datar, atau jika pun miring sedikit, usahakan ke
arah depan, dan kanan kiri rata. Jika pemasangan kloset jongkok dilakukan
sebelum memasang keramik, Anda harus menggunakan waterpas untuk
mengukur sifat datarnya.

5. Instalasi Air Kotor


Instalasi air kotor adalah Instalasi air bekas atau air buangan yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga, yaitu semua jenis air buangan rumah tangga
yang berasal dari : mandi, dapur, mencuci, kakus, dan lain sebagainya.
Umum :
 Air kotor,WC,Urinoir disalurkan ke septictank.
 Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke saluran luar.
 Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi dengan pipa udara
(vent).
 Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke shaft yang
disediakan,perletakan pipa-pipa disesuaikan dengan kondisi shaft sehingga
memudahkan pemasangan dan perbaikan bila ada perubahan.
 Pipa – pipa di dalam shaft,harus diberi penguat,support dan access door
untuk maintenance.
 Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan instalasi air bersih air
buangan,pipa udara dan pipa talang datar.
 Pipa floor clean out,water closet,floor drain dan perlengkapan sanitair harus
dipasang penggantung yang kuat.

Metode Pelaksanaan:
 Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
 Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent cement dari
kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
 Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting logam,maka
menggunakan sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain faucet
elbow valve socket faufet socket dan lain –lain dan sambungan tersebut
diberi lem khusus.
 Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus
ditutup doop atau plug dengan bahan material yang sama.
 Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu terhadap kebocoran hal
ini dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
 Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah pada
saat jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5
krl,pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan
belokan.
 Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.

29
6. Pekerjaan Pembuatan Septik Tank Lengkap dengan Resapan
Septic tank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari
WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata
dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan
diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan agar ada udara /
oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur.
Metode Pelaksanaan :
 Buat ukuran septic tank dengan memperkirakan kapasitas penghuni rumah
 Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar, yaitu 4 inchi,
jangan banyak belokan atau memakai elbow, agar kotoran mengalir dengan
lancar bebas hambatan.
 Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga kotoran
cepat mengalir ke septic tank ketika di dorong oleh air siraman.
 Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air
melimpah pada ruang resapan septic tank, sehingga jika cairan atau air
resapan penuh dapat mengalir keluar mengurangi tekanan udara yang
tersumbat.
 Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang 2,2
meter. Tanah galian dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau jika tidak
memadai tempatnya, dapat dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus
sehingga memudahkan ketika memasang dinding batu bata.
 Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat
adukan semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata
sebagaimana memasang dinding rumah. Dinding dan lantai septic
tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
 Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari
permukaan tanah untuk cor beton.
 Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar
dan panjang septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian
diikat dengan kawat.
 Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi,
tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
 Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral.
Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri lubang
pada bagian atas ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat
dari pipa PVC
 Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah
padat dari kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
 Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat
dengan mudah masuk ke dalam septic tank.

7. Sumur Bor Dangkal + Jet Pump


Sumur bor adalah salah satu jenis sumur buatan yang dibuat dengan bantuan
alat bor untuk mencapai kedalaman sumur yang cukup sehingga akan bertemu

30
dengan sumber air tanah yang melimpah. Metode Pelaksanaannya sebagai berikut
:
 Siapkan peralatan untuk membuat sumur bor.
 Bersihkan area yang akan dijadikan lokasi sumur bor.
 Kemudian gali lokasi sumur bor kira-kira seukuran 50 x 50 cm dengan
kedalaman 50 cm.
 Masukkan pipa pengebor ke dalam tanah kemudian rongga pada besi dialiri
air dengan menggunakan pompa air.
 Kemudian putar pipa sampai menembus kedalaman tanah menggunakan
bantuan mesin pengebor.
 Setelah selesai pengeboran, sekarang pemasangan Pipa, pipa yang paling
besar lebih dulu ditanam untuk menopang tanah supaya tidak ambruk,
kemudian pipa-pipa kecil ditanam didalam pipa besar tadi.
 Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan pompa air.

8. Pekerjaan Pembuatan Bak Kontrol


Bak kontrol merupakan bak berlubang lengkap dengan tutup di atasnya yang
umumnya perlu ditempatkan pada belokan saluran atau pada saluran tertutup
setiap panjang sekian meter. Selain itu bak kontrol juga perlu ditempatkan jika ada
perubahan ukuran saluran dan perubahan kemiringan saluran. Fungsi dari bak
kontrol adalah untuk untuk mempermudah perawatan dan mencegah terjadinya
sumbatan pada saluran air. Dengan adanya bak kontrol kita akan dengan mudah
mengetahui bagian mana saluran yang tersumbat dan dapat segera mengatasinya.
Metode Pelaksanaannya sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
 Tentukan titik mana yang akan dibuatkan bak control.
 Besi berfungsi sebagai tiang pondasi pada bak kontrol agar lebih kuat dan
tahan lama, setalah pondasi besi sudah terpasang lanjut ke pemasangan.
 Bisa Pakai Bata Merah / Batako untuk menjadi dinding pada bak kontrol,
panjang, lebar, & tinggi sesuai dengan saluran yang akan terhubung ke bak
kontrol. tetapi posisi bak kontrol harus lebih besar dari saluran air.
 Setelah dinding terpasang maka lakukan lah perapihan pada dinding bak
kontrol agar terlihat lebih rapi dan buat tutup bak kontrol nya juga jika suatu
saat bermasalah pada saluran air sangat lah mudah untuk mengecek nya.
 Sebetulnya yang sangat efektif bak kontrol dibersihkan 2 bulan sekali agar
tidak ada penyumbatan pada saluran.

31
FLOW CHART PEKERJAAN PLUMBING

START

PEKERJAAN PERSIAPAN
 Lahan Kerja
 Fasilitas Kerja
 Material Yang Telah Disetujui
 Shop Drawing yang Telah Disetujui
 Tenaga Kerja

PEKERJAAN PABRIKASI PEKERJAAN MARKING


 Gantungan Pipa  Jalur Pipa
 Pembuatan Ulir Pipa  Titik Sanitary
 Pengecatan Dasar

PEKERJAAN BOBOKAN
 Jalur Pipa ke Titik Sanitary
 Jalur Pipa Tembus Dinding

NOTE
PEKERJAAN INSTALASI
Dalam pekerjaan bobokan harus koordinasi
 Pasangan Gantungan
dengan Sipil untuk start point keramik dinding
 Jalur Pipa Tembus Dinding
dan lantai toilet.

PERBAIKAN

Pemasangan :
Pengetesan
- Pompa
Pipa No
- Tangki

Yes
No
TESTING - Pemasangan Valve
PERBAIKAN - Pemasangan Aksesor
Sanitary

Yes

TEST COMMISSIONING

FINISH

32
VII. Standar Peralatan Kerja Manual

A. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu petunjuk kerja instruktif
tentang bagaimana menggunakan Alat Kerja Manual.

B. APLIKASI
Instruksi ini berlaku untuk memberikan petunjuk cara pemakaian Alat Kerja
Manual untuk antara lain pekerjaan kayu, pekerjaan besi, pekerjaan mekanikal
elektrikal, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan dan lainnya dengan aman.

C. PROSEDUR
1. Ketentuan Umum
1.1 Cara kerja Penggunaan alat kerja manual adalah harus aman bagi pekerjaan
dan orang lain.
1.2 Hasis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi mutu dan keselamatan.
1.3 Tersedia alat pelindung diri dalam kondisi baik dan digunakan selama
pelaksanaan kerja.
1.4 Alat kerja harus aman untuk dipergunakan untuk keselamatan pekerja dan
orang lain.
1.5 Tenaga kerja yang menggunakan alat harus paham prinsip-prinsip K3 atas
kecelakaan akibat alat kerja tersebut.

2. Gambar Alat

2.1 Pekerjaan Pembesian :

BARCUTTER TANG

33
2.2 Pekerjaan Kayu

GERGAJI

2.3 Pekerjaan Pasangan

SENDOK SEMEN GEROBAK DORONG

SEKOP

34
2.4 Pekerjaan M & E
Pekerjaan Plumbing
Untuk pemipaan harus digunakan kunci pipa

KUNCI TOOL KIT

D. TRANSPORTASI MATERIAL DAN PERALATAN


I. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu petunjuk kerja
instruktif tentang metode kerja transportasi material proyek atau lainnya secara
umum.

II. APLIKASI
Instruksi kerja ini berlaku untuk semua pekerjaan transport material arah
horizontal secara manual atau menggunakan peralatan bantu baik alat berat atau
alat sederhana. Alat yang di pakai antara lain :
1. Alat sederhana : Hand Pallet, kerekan dan lain-lain.
2. Alat berat : Dump Truck, Treiller, dan lain-lain.

Tangerang, 2 Oktober 2020


CV. PUTRA DUA MANDIRI

Ahmad Syaiful Bahri


Direktur

35

Anda mungkin juga menyukai