Anda di halaman 1dari 3

9/4/2020

Pengantar PPh Badan

Intan Puspanita, S.E., M.Ak.

Sit Dolor Amet

Pengertian Badan
 Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha.
 Meliputi perseroan terbatas (PT), perseoran komanditer, perseroan lainnya,
BUMN/BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi,
dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan
lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
 Dari definisi di atas, definisi badan dalam UU KUP mencakup badan yang
berorientasi laba atau bisnis (profit oriented) maupun badan yang tidak
berorientasi laba seperti yayasan dan lembaga swadaya masyarakat (non-profit
oriented).
 Dalam penjelasan Pasal 1 UU PPh, subjek pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan disebut sebagai wajib pajak. Adapun yang disebut
dengan wajib pajak badan adalah badan yang telah memenuhi kriteria subjektif
(masuk dalam lingkup definisi badan) dan kriteria objektif (memiliki penghasilan
yang menjadi objek PPh).

1
9/4/2020

SUBYEK PAJAK BADAN

DALAM NEGERI: LUAR NEGERI

Badan didirikan di Badan yg tdk didirikan


Indonesia atau bertempat atau bertempat
kedudukan di Indonesia kedudukan di Indonesia

MENJALANKAN USAHA/
KEGIATAN MELALUI BUT DI IND
MENERIMA / MEMPEROLEH
PENGHASILAN DARI INDONESIA
TANPA MELALUI BUT

Bentuk Usaha Tetap

 Bentuk usaha yang dipergunakan oleh Subjek Pajak OP LN dan SP


Badan DN
 Untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan (pekerjaan
bebas) di Indonesia

2
9/4/2020

Bukan Subyek Pajak Badan


BADAN PERWAKILAN NEGARA ASING;

ORGANISASI INTERNASIONAL;
YANG DITETAPKAN OLEH MENKEU DGN SYARAT INDONESIA
MENJADI ANGGOTANYA DAN TDK MENJALANKAN USAHA /
KEGIATAN LAIN UNTUK MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI
INDONESIA SELAIN PEMBERIAN PINJAMAN KPD
PEMERINTAH YG DANANYA BERASAL DARI IURAN PARA
ANGGOTA

UNIT TERTENTU DARI BADAN PEMERINTAH dg syarat:


Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN atau APBD;
Penerimaan lembaga tersebut dimasukkan dalam anggaran Pemerintah
Pusat atau Daerah;
Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara

Anda mungkin juga menyukai