STEP 1 :
1. jurnal : tulisan khusus yang memuat artikel suatu bidang ilmu tertentu. Jurnal Ilmiah
mencakup semua bidang ilmu, seperti Ilmu Alam, Ilmu Sosial dan Humaniora.
2. gold standar : metode, prosedur atau pengukuran yang diterima secara luas sebagai yang terbaik
saat ini
4. eksperimental : penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002:33). Sistematis dan logis
5. trial klinik : pengujian khasiat obat baru pada manusia, dimana sebelumnya diawali oleh
pengujian pada binatang atau pra klinik (Katzung, 1989)
Pada dasarnya uji klinik memastikan efektivitas, keamanan dan gambaran efek
samping yang ada manusia akibat pemberian suatu obat. Uji klinik ini terdiri dari uji
fase I sampai fase IV (Ganiswara, 1995).
6. uji diagnostik : merupakan teknik untuk menilai keakuratan modalitas diagnostic baru
dibandingkan dengan modalitas diagnostic standar atau gold standar.
7. Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja (KBBI, 2002),
perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum
melaksanakan penelitian.
8. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk
mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di
perkuliahan kepada masyarakat luas. PKM memiliki lima sub program, yaitu PKM-Penelitian
(PKMP)
STEP 2 :
UJI KLINIS
1. Uji Klinis : merupakan penelitian eksperimental terencana yang dilakukan pada manusia. Pada uji
klinis, peneliti memberikan perlakuan atau intervensi pada peserta penelitian kemudian efek
perlakuan tersebut diukur dan dianalisis.
Uji Klinis mirip dengan Studi Kohort karena kelompok perlakuan dan control diikuti sampai waktu
yang ditentukan atau sampai menimbulkan efek, namun yang membedakan dengan kohort adalah,
pada kohort peneliti hanya mengobservasi, namun pada uji klinis peneliti memberikan perlakuan
sesuai dengan metode apa yang ingin dilakukan oleh peneliti.
2. Menentukan desain uji klinis : berdasarkan dengan hipotesis yang dibangun, dapat ditetapkan
desain yang dipergunakan apakah menyilang atau menggunakan desain yang lebih kompleks.
3. Menetapkan peserta penelitian : dari populasi tarjangkau (adalah bagian dari populasi target yang
merupakan sumber peserta yang akan diteliti. Menentukan kriteria peserta bias juga dengan kriteria
inklusi (penerimaan) dan eksklusi (penolakan).
4. Melakukan pengukuran data dasar : mencakup identitas pasien, data demografi, dan laboratorium
yang relevan dengan penelitian.
5. Melakukan randomisasi : merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk menentukan yang
mana peserta yang akan dapat perlakuan dan peserta mana yang menjadi control
6. Melakukan intervensi
7. Mengukur variable efek : variable tergantung (efek/outcomenya) yang aka diukur harus sudah
direncanakan sejak awal.
1. Dengan melakukan randomisasi sampling, maka factor bias dapat dikontrol secara efektif
2. Uji Diagnostik : salah satu metode penelitian yang digunakan untuk menilai akurasi suatu test
untuk diagnosis / skrining suatu penyakit dengan cara membandingkan hasil test dengan gold
standart.
2. untuk keperluan skrining (dilakukan dengan mencari penyakit pada subjek yang
asimtomatik, kemudian dapat dilakukan pemerisaan selanjutnya agar diagnosis dini dapat
ditegakkan
Langkah-langkah :
1. memastikan mengapa perlu uji diagnostic baru : harus dipastikan apakah uji yang saat ini tersedia
bersifat invasive, terlalu mahal, terlalu sulit atau memerlukan keahlian khusus, dan apakah uji yang
baru ini dapat menutupi kekurangan tersebut.
2. Menetapkan tujuan utama uji diagnostic : apakah digunakan untuk keperluan skrining, diagnosis
atau untuk memusnahkan penyakit.
4. menetapkan gold standar : anggapannya sebagai uji diagnostic yang terbaik yang telah tersedia
5. Melaksanakan pengukuran
6. Melakukan analisis.
EKSPERIMENTAL :
1. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.
7. Melakukan eksperimen
Terdapat tiga karakter dalam rancangan penelitian ini: (1) adanya kelompok kontrol, (2)
siswa ditarik secara random/acak dan ditandai untuk masing-masing kelompok, (3) sebuah
tes awal dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.
Rancangan Eksperiment Semu ( Quasi-Experimental Design)
Dalam rancangan ini biasanya menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secara
wajar,sehingga sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki karakteristik
berbeda. Apabila pada pascatest ternyata kedua kelompok itu berbeda mungkin saja
perbedaannya bukan disebabkan oleh perlakuan tetapi karena sejak awal kedua kelompok
sudah berbeda. Control terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen
tidak dilakuan karena akesperimen ini biasanya dilakukan dimasyarakat.