Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pertemuan ke 3

Nama : Ina
Nim : 371961002
Kelas : Akuntansi Karyawan A
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

1. Bagaimana penerapan akuntansi sektor public terhadap akuntabilitas pemerintahahan


agar tidakterjadi kecurangan?
Jawaban :
Akuntansi Sektor Publik diterapkan demi tidak terjadi kecurangan.
Kecurangan terjadi akibat sistem yang belum memadai dan pengendalian yg kurang.
Dengan adanya Akuntansi sektor publik, kita bisa membangun kepercayaan dan
mempertanggung jawabkan segala kegiatan dan program Sektor Publik kepada
Masyarakat dan pengguna sektor tersebut.
2. Jelaskan mengenai perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi sektor swasta
dilihat dari tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban, system
akuntansi yang digunakan.
Jawaban :
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat
dengan membandingkan beberapa hal, yaitu :
Perbedaan
Sektor Publik
Sektor Swasta
Tujuan Organisasi
Nonprofit motive
Profit motive
Sumber Pendanaan
Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan aset negara,
dsb
Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva
Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham
Pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban kepada masyarakat (publik) dan parlemen (DPRD/DPRD)
Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditor.
Struktur Organisasi
Birokratis, kaku, dan hierarkis
Fleksibel, datar, pyramid, lintas fungsional, dsb
Karakteristik Anggaran
Terbuka untuk publik
Tertutup untuk publik
Sistem Akuntansi
Cash Accounting
Accrual Accounting
1. Tujuan Organisasi.
Setiap organisasi memiliki tujuan yang spesifik dan unik yang hendak dicapai. Dilihat
dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Perbedaannya yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada
sektor swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba (profit motive),
sedangkan pada sektor publik tujuan utama organisasi bukan untuk
memaksimumkan laba tetapi pemberian pelayanan publik (public service), seperti:
pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan, penegakan hukum, transportasi
publik, dan penyediaan barang kebutuhan publik (misalnya: penyediaan bahan
kebutuhan pokok masyarakat). Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan
finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan
operasionalnya dengan tujuan profitabilitas pada sektor swasta. Usaha pemerintah
untuk meningkatkan penerimaan negara, peningkatan laba pada perusahaan-
perusahaan milik negara atau milik daerah, upaya pemerintah daerah untuk
meningkatkan Pendapatan Aslli Daerahnya (PAD) adalah contoh adanya tujuan
finasial pada organisasi sektor publik. Jika pada sektor swasta tujuan finansial
diorientasikan pada maksimasi laba untuk memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham, maka pada sektor publik tujuan finansial diorientasikan untuk
maksimasi pelayanan publik, karena untuk memberikan pelayanan publik diperlukan
dana.
2. Sumber Pembiayaan.
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau
struktur pembiayaan. Struktur pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor
swasta dalam hal bentuk, jenis, dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber
pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for services, laba perusahaan
milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi
pemerintah, dan lain-lain pendapatan yang sah yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang telah ditetapkan. Sumber pembiayaan pada sektor
swasta lebih fleksibel dan memiliki variasi yang lebih banyak. Pada sektor swasta
sumber pembiayaan dipisahkan menjadi sumber pembiayaan internal dan sumber
pembiayaan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang
diinvestasikan kembali ke perusahaan dan modal pemilik. Sedangkan sumber
pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan
saham baru untuk mendapatkan dana dari publik. Kebijakan pemilihan struktur
modal pada sektor swasta lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, seperti
tingkat suku bunga, nilai tukar, dan tingkat inflasi. Sedangkan pada sektor publik,
keputusan pemilihan struktur pembiayaan tidak hanya dipengaruhi oleh
pertimbangan ekonomi semata, tetapi juga pertimbangan politik dan sosial.
3. Pola pertanggungjawaban.
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik
manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik
berasal dari masyarakat. Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal
dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepaa otoritas yang lebih tinggi, misalnya kepada pemerintah
pusat, dan pemerintah pusat kepada parlemen. Pertanggungjawaban horisontal
adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Pertanggungjawaban
manajemen merupakan bagian terpenting untuk menciptakan kredibilitas
manajemen baik di sektor publik maupun swasta. Tidak dipenuhinya prinsip
pertanggungjawaban dapat menimbullkan implikasi yang luas.
4. Struktur Organisasi.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis,
sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Struktur organisasi
pada sektor swasta dapat berbentuk datar, pyramid, lintas fungsional, dan lainnya
sesuai dengan pilihan organisasi. Struktur organisasi sangat erat hubungannya
dengan fungsi, strategi, dan tujuan organisasi. Salah satu faktor utama yang
membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik
yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk
pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan
struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan
berpengaruh terhadap struktur organisasi.
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder.
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor
swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia
perusahaan.
3. Apa yang menyebabkan pertama kali munculnya Akuntansi sektor Publik ? Dan apa yang
menjadi penyebab pada tahun 1970-an Akuntansi Sektor Publik melemah?
Jawaban :
Istilah sektor publik mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada waktu itu, sektor
publik sering dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait
dengan pembangunan dan lembaga pelaksanaan pembangunan. Pada tahun 1970-an
berbagai kritik muncul terhadap sektor publik yang keberadaannya dianggap tidak
efisien dan jauh tertinggal dengan kemajuan dan perkembangan yang terjadi di sektor
swasta. Baru pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara
industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang ada. Dengan adanya
perubahan pada sektor publik tersebut, terjadi pula perubahan pada akuntansi sektor
publik. Akuntansi sektor publik kemudian mengikuti dan menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap
praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik
negara/daerah, dan berbagai organisasi publik lainnya dibandingkan dengan pada masa-
masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan
transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.
Dalam pemerintah sendiri, sudah ,mulai ada perhatian yang lebih besar terhadap
penilaian kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang mencakup perlunya
dilakukan perbaikan sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi keuangan,
perencanaan keuangan dan pembangunan, sistem pengawasan dan pemeriksaan, serta
berbagai implikasi finansial atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah.
URGENSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih
efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas
aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat
dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola
urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik pada awalnya merupakan aktivitas yang
terspesialisasi dari suatu profesi yang relatif kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi
sektor publik sedang mengalami proses untuk menjadi displin ilmu yang lebih
dibutuhkan dan substansial keberadaannya.
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang
lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan,
domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan
daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD),
yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
universitas, dan organisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor
publik dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, akan tetapi
faktor politik, sosial, budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang signifikan.
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya.
Akan tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh
sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya,
akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi pada sektor
swasta.

Anda mungkin juga menyukai