18710153
1. ANAMNESA
- Tanda Kardinal
- Bercak kulit yang mati rasa
- Penebalan saraf tepi (diketahui dengan pemeriksaan palpasi, dan evaluasi saraf )
- Ditemukan kuman tahan asam ( bahan pemeriksaan berasal dari apusan kulit
cuping telinga dan lesi pada kulit pada bagian yang aktif dan bisa juga dari biopsi
saraf)
- 1-5 lesi Hipopigmentasi / eritematosa, macula yang datar, papul yang meninggi,
infiltrate, plak eritema , nocus.
- Kerusakan saraf yang menyebabkan hilangnya sensasi yang jelas dan yang terkena
hanya satu cabang saraf
- BTA : negatif
- Tipe : Interminate (I), Tuberkuloid (T), Borderline Tuberkuloid (BT)
- Riwayat kontak dengan pasien kusta
- Latar belakang keluarga dengan Riwayat tinggal di daerah endemis dan keadaan
social ekonomi
- Riwayat pengobatan kusta
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Inspeksi :
Dengan pencahayaan yang cukup (sebaiknya dengan sinar oblik), lesi kulit (lokasi
dan morfologi ) harus di perhatikan.
1-5 lesi Hipopigmentasi / eritematosa, macula yang datar, papul yang meninggi,
infiltrate, plak eritema , nocus.
- Palpasi :
Kelainan kulit : nodus, infiltrat, jaringan parut, ulkus, khususnya pada tangan dan
kaki
- Kelainan saraf : pemeriksaan saraf tepi (pembesaran, konsistensi, nyeri tekan dan
nyeri spontan). Kerusakan saraf yang menyebabkan hilangnya sensasi yang jelas dan
yang terkena hanya satu cabang saraf.
- Test fungsi saraf :
Tes sensoris : rasa raba, nyeri dan suhu
Tes otonom
Tes motoris : voluntary muscle test
3. DIAGNOSA BANDING
Lesi Kulit :
- Macula hipopigmentasi : leukoderma, vitiligo, tinea versicolor , pityriasis alba,
morfea dan parut
- Plak eritema : tinea korporis , lupus vulgaris , lupus eritematous, granuloma anulare,
sifilis sekunder
- Ulkus : ulkus diabetic, ulkus kalosum
Gangguan saraf :
MEDIKAMENTOSA
- Pengobatan dengan MDT dengan lama pengobatan diberikan sebanyak 6 dosis yang
diselesaikan dalam 6 – 9 bulan.
6. EDUKASI
a. Saat mulai MDT
- Kusta disebabkan oleh kuman kusta dan dapat disembuhkan dengan MDT, bila
diminum teratur tiap hari sesuai dosis dan lama terapi yang ditentukan.
- Penjelasan tentang efek samping obat MDT seperti urin berwarna merah, bercak
kulit gatal, berwarna kekuningan dan perubahan warna kulit
- Penjelasan tentang gejala dan tanda reaksi kusta
- Cacat dapat timbul saat gejala atau setelah pengobatan dan dapat diobati
- Cari dan periksa kontak untuk konfirmasi dan pengobatan
- Perawatan diri harus dilakukan tiap hari secara teratur..
b. Saat RFT
- Beri selamat karena telah menyelesaikan pengobatan dan berarti telah sembuh
sehingga tidak memerlukan MDT lagi
- Bercak kulit yang masih Terisa memerlukan waktu lebih lama untuk menghilang
dan Sebagian masih menetap
- Mati rasa, kelemahan otot karena kerusakan saraf akan menetap
- Lapor segera apabila timbul gejala dan tanda reaksi kusta
- Walaupun sangat jarang terjadi beri penjelasan tentang gejala dan tanda relaps
- Tetap melaksanakan kegiatan rawat diri seperti biasanya.
VARISELA
1. ANAMNESIS
- Gejala prodromal : demam , nyeri kepala dan lesu sebelum timbul ruam dikulit
- Gatal
- Ruam kulit muncul dari wajah, scalp dan menyebar ke tubuh
- Lesi menyebar setrifugal (dari central ke perifer) sehingga dapat ditemukan lesi baru
di ekstremitas, sedangkan di badan lesi sudah berkrusta.
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Lesi berupa macula eritematosa yang cepat berubah menjadi vesikel “Dew drop on
rose petal appearance”
- Dalam beberapa jam sampai 1-2 hari vesikel dengan cepat berubah menjadi keruh,
menjadi pustul dan krusta kemudia mulai menyembuh
- Ciri khas varisela ditemukan lesi kulit berbagai stadium di berbagai area tubuh
- Umur lesi tidak sama dengan lesi yang lain dan polimorf
3. DIAGNOSA BANDING
- Dermatitis kontak
- Scabies impetigenisata
- Dermatitis herpetiformis
- Impetigo
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jarang diperlukan pada varisela tanpa komplikasi
- Pemeriksaan darah tepi , jumlah leukosit dapat sedikit meningkat,normal atau sedikit
menurun beberapa hari pertama.
- Enzim hepatic kadang meningkat
- Tzank test ditemukan sel datia berinti banyak ( tidak spesifik untuk varisela)
- Kultur virus dari cairan vesikel seringkali positif pada 3 hari pertama tetapi tidak
dilakukan karena mahal dan sulit.
- Deteksi antigen virus dengan PCR untuk kasus varisela yang berat atau tidak khas.
5. PENATALAKSANAAN
TOPIKAL
a. Lesi vesicular : bedak agar tidak pecah, dapat di tambahkan mentol 2%
b. Vesikel yang sudah pecah/ krusta : salep antibiotik
SISTEMIK
a. Antivirus :
- Asiklovir dosis bayi/anak 4x10-20 mg/kg (max 800 mg/hari) selama 7 hari,
Dewasa 5 x 800 mg/hari selama 7 hari
- Valasiklovir : untuk dewasa 3x1 gram / hari selama 7 hari.
SIMPTOMATIK
6. EDUKASI :
- Jangan menggaruk dan dijaga agar vesikel tidak pecah, biarkan mengering dan lepas
sendiri
- Istirahat pada masa aktif sampai semua lesi sudah mencapai stadium krustasi