Anda di halaman 1dari 75

PENGALAMAN TERBAIK (BEST PRACTICE)

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)

PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DARING) DENGAN MODEL


PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI FISIKA
MATERI GERAK MELINGKAR KELAS X MIPA 2

SMAN 1 MUARO JAMBI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi


Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengalaman Lapangan Persekolahan

Oleh :

RANI RAMADHAN

NIM. A1C317072

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020
i
ii
ABSTRAK

Pengenalan Lapangan Persekolahan merupakan salah satu mata kuliah


wajib Fakultas yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, penelitian dan
pemagangan. Tujuannya untuk memperkuat jati diri calon pendidik dan
membentuk kesiapan calon pendidik. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu melalui
pengamatan/observasi untuk mempelajari aspek-aspek pembelajaran pendidikan
di Sekolah Mitra. Pengenalan Lapangan Persekolahan ini berfungsi
mempersiapkan sarjana pendidikan (S1) dan sarjana lulusan non pendidikan untuk
menjadi guru professional. Tujuan lainnya dari PLP ini untuk mengetahui kendala
dan masalah di SMAN 1 Muaro Jambi. Waktu Pengumpulan data dilakukan
selama kegiatan PLP berlangsung selama 2 bulan pada tanggal 05 Oktober 2020
sampai 05 Desember 2020.
Terdapat beberapa program PLP yang telah dilaksanakan. Program-
program tersebut meliputi menganalisis kurikulum; menyusun perangkat
pembelajaran (RPP, media pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik, bahan
ajar, dan instrumen penilaian) secara online; melaksanaan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan ragam strategi pembelajaran dan media pembelajaran
secara online; pengelolaan kelas secara online; ppemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dalam pembelajaran, pelaksanaan penilaian dan evaluasi
pembelajaran; pengelolaan kegiatan kokurikuler dan ektrakurikuler; dan pekerjaan
administrasi guru.
Pada saat praktek mengajar di sekolah, mahasiswa praktikan berperan
langsung di dalam pembelajaran layaknya seorang guru. Mahasiswa praktikan
juga dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Selain melakukan
praktek mengajar dan mengelola administrasi dan perpustakaan sekolah, penulis
juga berperan aktif dalam kegiatan sekolah. Kegiatan sekolah tersebut meliputi
piket harian dan mengajar peserta didik serta membantu mengawasi peserta didik.
Dengan demikian, dengan adanya program tersebut, diharapkan mahasiswa
praktikan akan mempunyai bekal sebagai calon pendidik yang profesional.
Kendala yang terdapat di SMAN 1 Muaro Jambi adalah kurang tertariknya
peserta didik didalam pembelajaran online ditandai dengan kurangnya aktifitas
ketika pembelajaran berlangsung dan diikuti dengan hasil ulangan yang masih

ii
kurang baik.. Untuk mengatasi kendala tersebut maka dilakukanlah pembinaan
dengan menggunakan pendekatan personal, dan memvariasikan metode dalam
pembelajaran. Setelah melakukan langkah demi langkah di atas peserta didik tidak
lagi mengalami kendala tersebut.
Kata kunci : Praktik Lapangan Persekolahan (PLP), Fisika SMA, pembelajaran
daring.

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis berada dalam keadaan sehat walafiat dan dapat
menyelesaikan laporan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
Laporan ini penulis buat berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan
pengalaman langsung selama mengikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di SMAN 1 Muaro Jambi.
Laporan ini merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa FKIP prodi
S1 Pendidikan Fisika untuk menyelesaikan studinya sehingga kelak dari
pengalaman ini dapat menembah pengalaman dan wawasan yang lebih luas serta
dapat meciptakan nuansa yang terbarukan.
Keberhasilan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan
dari berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama
bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas dari pembimbing, untuk itu
penulis menyampaikan rasa terima kasih terutama kepada:

1. Bapak Ali Sadikin, S. Pd. I., M. Pd selaku kepala UPT PLP Universitas
Jambi.
2. Bapak Heryadi,S.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Muaro Jambi.
3. Ibu Dra. Jufrida, M.Si selaku dosen pembimbing selama penulis PLP di
SMAN 1 Muaro Jambi.
4. Ibu Ririn Munthomimah, S.Pd selaku guru pamong yang telah banyak
membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan PLP.
5. Bapak dan Ibu guru, seluruh staf pengajar dan karyawan yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam melaksanakan PLP di SMAN
1 Muaro Jambi.
6. Teman–teman PLP Universitas Jambi di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
Kepada semua pihak yang telah membantu, saya tidak bisa membalas jasa
yang telah diberikan, hanya kepada-Nya kami berserah diri semoga semua apa
yang telah diberikan mendapat imbalan yang setimbalnya.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat

iv
mengharapkan adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.
Amin yarabbal alamin
Jambi, 15 Desember 2020

Rani Ramadhan
NIM. A1C317072

v
DAFTAR ISI
COVER JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Pendekatan penyelesaian .................................................................. 4
1.3 Tujuan ............................................................................................... 5
1.4 Manfaat .............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

2.1 Sejarah SMAN 1 Muaro Jambi .......................................................... 6


2.2 Psikologi Belajar Peserta Didik ......................................................... 9
2.3 Motivasi Belajar ................................................................................. 11
2.4 Model Pembelajaran .......................................................................... 12
2.5 Media Pembelajaran........................................................................... 15
2.6 Pembelajaran Daring.......................................................................... 15
2.7 Lembar Kerja Peserta Didik............................................................... 17
2.8 Aplikasi Whatsapp ............................................................................. 23
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ......................................................... 24

3.1 Waktu dan tempat mengumpulkan data ............................................. 24


3.2 Subjek pengumpulan data .................................................................. 24
3.3 Instrumen pengumpulan data ............................................................. 24
3.4 Langkah-langkah daalam memecahkan masalah ............................... 25
3.5 Hambatan yang dihadapi dalam memecahkan masalah..................... 26
BAB IV HASIL YANG DICAPAI ................................................................ 27

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 29

vi
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 29
5.2 Saran .................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 30

LAMPIRAN .................................................................................................... 33

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 63

vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Daftar Nilai LKPD Siswa Kelas X MIPA 2....................................................

viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Bimbingan PLP ............................................................................ 33
2. Lembar Kegiatan PLP ............................................................................... 37
3. Daftar Hadir PLP ....................................................................................... 39
4. Jadwal Piket PLP ....................................................................................... 40
5. Dokumentasi Kegiatan PLP ...................................................................... 42
6. Instrumen RPP........................................................................................... 46

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat
menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa
menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat
manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan
dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia.

Tujuan pendidikan nasional menurut UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal


31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.” Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.”Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-
Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, maka guru


mempunyai tugas dan peranan yang sangat penting. Tugas seorang guru tidak
hanya memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi lebih jauh dari itu juga turut
membentuk pribadi anak didik agar menjadi manusia pembangunan sesuai dengan
yang dinyatakan dalam falsafah negara Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan
merupakan proses pendewasaan anak menuju sikap yang dapat mempertanggung

1
jawabkan segala pikiran maupun pola tingkah lakunya sehari-hari. Mengingat
beratnya tugas tersebut, maka seorang guru hendaknya menguasai 4 (empat)
kompetensi utama meliputi kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan
sosial sehingga dapat dihasilkan guru yang profesional.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berperan sebagai tempat


untuk mempersiapkan anak menghadapi kehidupan yang baik. Untuk membentuk
pribadi yang tangguh dalam menghadapi kemajuan zaman serta mengevaluasi
keberhasilan guru. Tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa diarahkan pada pengembangan manusia, dalam membangun
manusia seutuhnya perlu memiliki basic sains dan teknologi yang kuat. Hal
tersebut merupakan tugas dunia pendidikan sebagai keseluruhan proses, teknik
dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu ilmu pengetahuan
dari seorang kepada orang lain sesuai sengan standar yang dimiliki atau ditetepkan
sebelumnya dalam kurikulum.

Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan sebagai suatu lembaga yang


mencetak kader-kader pendidik dalam kurikulumnya terdapat suatu mata kuliah
yang berguna bagi kader pendidik untuk memperoleh pengalaman belajar
mengajar serta memperioritaskan kualitas mengajar seorang guru dalam
mempersiapkan diri sebelum terjun langsung kelapangan yang sebenarnya. Mata
kuliah ini adalah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Yang wajib diikuti
oleh mahasiswa dari semua jurusan yang ada di FKIP.

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) adalah suatu mata kuliah yang


menjadi kewajiban bagi mahasiswa Fakultas Keguaruan Ilmu Pendidikan, PPL
merupakan sarana pembelajaran yang akan menghantarkan mahasiswa sarjana
pendidikan mengenal, mengobsevasi, mempelajari, menganalisis aspek-aspek
pendidikan yang dapat mencakup perencanaan pembelajaran, proses
pembelajaran, penilaian hasil belajar, analisis hasil belajar, pelaporan hasil belajar,
manajemen pendidikan, administrasi pendidikan, tenaga pendidik dan
kependidikan serta hubungan pendidikan dengan masyarakat dan pemerintah.

Guru yang profesional adalah guru yang mau mengerti dan cepat tanggap
atas kekurangan siswanya. Selayaknya sebagai seorang calon tenaga pendidik,

2
guru diharapkan peka terhadap permasalahan yang timbul dalam kelas selama
proses belajar mengajar (KBM). Dengan kegiatan inilah mahasiswa dapat
mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimilikinya untuk mendidik dan apa
saja yang diperlukan untuk meningkatkan keefektifan belajar dalam kelas. Guru
harus senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pengajar.

Kemampuan professional guru sangatlah menentukan dalam rangka


meningkatkan kualitas pendidikan, sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN
bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu
setiap jenjang dan jenis pendidikan. Tetapi hal ini tidak mungkin tecapai apabila
tidak disertai usaha dari guru itu sendiri untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Hal
ini didukung dengan Danarjati, dkk (2014) bahwa kompetensi guru adalah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus ada pada guru agar dapat
menunjukkan perilaku sebagai guru.

Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa kemampuan memberikan


pelajaran saja tanpa dibarengi dengan kemampuan mengorganisasi kelas tidak
akan memberikan prestasi belajar seperti yang diharapkan. PLP menjadikan ajang
pelatihan lapangan ini sebagai bentuk proses pencapaian jiwa-jiwa guru-guru
professional di masa yang akan datang.

Beberapa uraian diatas, telah ditemukan oleh Penulis dalam mengikuti


Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Penulis memperoleh beranekaragam
pengalaman dari kegiatan tersebut. Salah satunya sebuah kendala bagi peserta
didik untuk mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran fisika.
Kendala yang di alami oleh peserta didik tersebut adalah kurang tertariknya
mereka untuk mempelajari fisika tersebut dikarenakan motivasi yang dimiliki
siswa tersebut kurang. Dengan demikian, Penulis membuat sebuah pegalaman
terbaik Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMAN 1 Muaro Jambi.

1.2 Pendekatan penyelesaian


Adapun pendekatan penyelesaian yang dilakukan dalam pengalamain
terbaik ini adalah dengan pendekatan personal. Pendekatan personal merupakan

3
bimbingan yang dilakukan guru kepada masing-masing peserta didik. Pendekatan
personal bertujuan agar guru dapat membimbing setiap peserta didik yang
mempunyai kendala yang berbeda-beda.

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan
tujuan laporan ini sebagai berikut:

1. Memberikan informasi mengenai lingkungan fisik, administratif,


akademik dan sosial selama kegiatan PLP
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi peserta didik di SMAN
1 Muaro Jambi ketika proses belajar mengajar
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi oleh
peserta didik di SMAN 1 Muaro Jambi

1.4 Manfaat
Hasil penelitian yang telah di lakukan ini diharapkan dapat mempunyai
manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik: Dapat mengurangi kendala yang dihadapi peserta


didik, dan dapat mengatasi kendala yang dihadapinya.
2. Bagi guru: Dapat mengetahui kendala yang dihadapi peserta didik, dan
cara menanggulangi kendala yang dihadapi peserta didik
3. Bagi penulis: Dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
menanggulangi kendala yang dihadapi peserta didik dan berlatih untuk
merencanakan tindak disiplin yang akan diberikan kepada peserta didik.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah SMAN 1 Muaro Jambi
2.1.1 Sejarah SMAN 1 Muaro Jambi
SMAN 1 Muaro Jambi adalah sekolah menengah atas yang berada di jalan
Jambi – Muaro Bulian Km. 20 Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Berdiri sejak tahun 1990, sebelumnya bernama SMU Negeri 1 Jaluko atau Pijoan
dan setelah adanya pemekaran kabupaten dengan berdirinya Kabupaten Muaro
Jambi pada tahun 1999 sekolah ini berganti nama menjadi SMA N 1 Muaro
Jambi.

Identitas SMA Negeri 1 Muaro Jambi

NPSN : 10502792

Nama Sekolah : SMAN 1 MUARO JAMBI

Alamat : Jl. Jambi-Ma. Bulian Km. 20

Kelurahan : Pijoan

Kecamatan : Jambi Luar Kota

Kabupaten : Muaro Jambi

Provinsi : Jambi Luar Kota

Jenjang : SMA

Status : Negeri

Hasil Akreditasi : A

Identitas kepala sekolah dapat dilihat sebagai berikut :

 Nama dan Gelar : Heryadi, S. Pd.


 NIP : 197610102005011012
 Pendidikan Terakhir : S1
 Jurusan Ijazah :B

5
Visi SMAN 1 Muaro Jambi

Terwujudnya peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi


pekerti luhur, berbudaya, berwawasan lingkungan, unggul dalam prestasi, serta
kompetitif dalam dunia global.

Misi SMAN 1 Muaro Jambi

1. Membentuk insan yang taat terhadap Tuhan YME dan senantiasa


melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menumbuhkan dan membiasakan hidup disiplin, bertanggung jawab dan
saling menghargai sesama warga sekolah dan lingkungannya.
3. Menciptakan peserta didik berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
4. Menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa kepada seluruh
warga sekolah.
5. Menanamkan budaya cinta terhadap diri sendiri, sesamawarga sekolah,
dan lingkungan sekitar.
6. Menanamkan dan membiasakan toleransi anatar warga sekolah.
7. Meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan dan menumbuhkan
kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.
8. Menggerakkan warga sekolah untuk dapat mengolah sampah dan limbah
menjadi sesuatu yang bermanfaat sebagai salah satu upaya pencegahan
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
9. Membangun insan yang literat dan terbuka terhadap pengembangan
dunia luar melalui media visual.
10. Membimbing peserta didik untuk dapat bersaing di bidang akademis dan
non akademis di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, dan nasional.
11. Memotivasi peserta didik untuk dapat bersaing masuk perguruan tinggi
negeri dan perguruan tinggi ternama.
12. Membiasakan peserta didik untuk memanfaatkan IPTEK dalam proses
pembelajaran.

6
13. Menumbuhkan rasa optimis untuk menggunakan IPTEK dan
mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana
meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan SMAN 1 Muaro Jambi

1. Brtaqwa pada Tuhan YME


2. Berbudi pekerti luhur
3. Berbudaya
4. Berwawasan lingkungan
5. Unggul dalam prestasi
6. Kompetitif dalam dunia global
Susunan Organisasi

Suatu organisasi memiliki susunan pengurusan yang terdiri atas susunan


personil yang bergabung dalam suatu organisasi, melalui struktur maka dapat
dilihat tugas, wewenang dan bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut,
struktur juga dapat membentuk skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang
tugas masing-masing personil. Dengan adanya organisasi akan memudahkan
pimpinan mengadakan pengawasan, koordinasi dan juga termasuk didalam
pengambilan keputusan-keputusan yang diperlukan dalam tubuh organisasi.
Sedangkan organisasi tanpa struktur sulit untuk melaksanakan aktivitas dalam
melaksanakan kegiatan program kerja dan tujuan organisasi.
1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan


dan konseling. Kepala sekolah juga bertanggung jawab tentang kelancaran
pelaksanaan serta peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah
merupakan pemimpin, yang dalam kepemimpinannya di bantu oleh wakil kepala
sekolah.

Pada saat ini SMAN 1 Muaro Jambi dipimpin oleh Bapak Heriyadi, S.Pd., M.Pd.
Adapun tugas kepala sekolah adalah :

a. Membina dan memberi pengarahan


b. Mengembangkan program sekolah sesuai dengan kebijakan sekolah.

7
c. Menyesuaikan program sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat.
d. Menyusun jabatan petugas personalia sekolah.
e. Mengembangkan kemampuan staf personalia.
f. Menentukan judul-judul survey yang diperlukan sekolah.
g. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.
h. Bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana sekolah.
i. Kerjasama dengan pengurus komite sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah
Di SMAN 1 Muaro Jambi terdapat 6 (enam) orang wakil kepala sekolah,
yaitu :

Wakil Urusan Kurikulum

Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Muaro Jambi bagian wakil urusan


peningkatan mutu di tugaskan kepada Ibu Dra.Netty Yulia N. Bagian ini meliputi
semua kegiatan yang dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun program kerja tahunan


b. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan sistem
manajemen mutu.
c. Melakukan koordinasi penyusunan dokumen sistem manajemen mutu.
d. Mengkoordinasi pemeliharaan dokumen atau rekaman.
e. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi sistem manajemen
mutu.
f. Mengkoordinasi pelaksanaan audit eksternal/internal.
g. Melaporkan hasil pelaksanaan audit
h. Mengkordinir kegiatan tinjauan manajemen.
i. Melaksanakan tugas lain yang dittetapkan oleh Kepala Sekolah yang
berkaitan dengan penjaminan mutu diklat.

Adapun wewenangnya sebagai berikut :

a. Menyusun dan mengembangkan dokumen


b. Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman.

8
c. Melakukan penjaminan mutu proses dan hasil
d. Membantu Kepala Sekolah dalam mengendalikan proses pendidikan
dan latihan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Bagian ini bertujuan agar siswa – siswi dapat memanfaatkan semua fasilitas
dan kesempatan di sekolah dalam kegiatan belajarnya agar tujuan sekolah tercapai
secara efektif dan efisien.Yang mana penanggung jawabnya adalah Bapak
Samsuri, S.Pd. Adapun Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

a. Mengolah, mengarahkan, dan membina organisasi kesiswaan yang


meliputi : osis, pramuka, kopsis, olahraga, dan lain-lain.
b. Menyusun rencana kegiatan pembinaan osis.
c. Melakukan koordinasi dengan wali kelas dan sebagian layanan BP/BK.
d. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
incidental.
e. Membina dan melaksanakan koordinasi, keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan.
f. Mengatur pemilihan calon siswa teladan.
g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan
luar sekolah.
h. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.
i. Menyusun pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala.
j. Mengatur mutasi siswa.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana

Bidang ini bertugas dalam melaksanakan dan menyusun program


pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah. Penanggung
jawabnya yaitu Ibu Endang Mulyati, S.Pd. Tugas dan wewenangnya adalah
sebagai berikut:

a. Merencanakan dan melaksanakan program pengembangan dan


pemeliharaan sarana prasarana.
b. Mengkoordinir pelaksanaan inventaris.

9
c. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi
tersebut
d. Menyusun program kegiatan sarana prasarana.
e. Melaksanakan analisis dan kebutuhan sarana prasarana.
f. Membuat usulan dan pengadaan sarana prasarana.
g. Memantau pengadaan bahan praktek siswa.
h. Melakukan penerimaan, pemeriksaan dan pencatatan barang ke dalam
buku induk.
i. Melaksanakan pendistribusian barang / alat ke unit kerja terkait.
j. Melaksanakan inventaris barang / alat per unit kerja.
k. Merekapitulasi barang/alat yang rusak ringan atau rusak berat.
l. Mengkoordinasikan dan mengawasi pemeliharaan, perbaikan,
pengembangan dan penghapusan sarana.
m. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi sarana prasarana.
n. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah.

Wakil Urusan Ketertiban dan Humas

Bagian ini di tanggungjawabi oleh Bapak Fitrah Sukma S.Pd. adapu tugas
dan wewenangnya, sebagai berikut :
Tugas :

a. Menyusun program kerja dan anggaran Humas


b. Membantu komite dalam pengembangan sekolah
c. Menfasilitasi hubungan antar warga sekolah dan komite
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan promosi sekolah
e. Memetakan DU / DI
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin)
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian kompetensi produktif
h. Mengkoordinasikan penelusuran lulusan

10
Wewenang :

a. Memeriksa dan menyetujui rencana praktik kerja industri tiap program


keahlian
b. Melakukan verifikasi kelayakan institusi pasangan
c. Memberikan pembekalan praktik kerja industri untuk siswa dan orang
tua/wali murid
d. Pengantaran ,Memonitoring dan Penjemputan peserta didik prakerin
e. Menyelesaikan permasalahan (apabila ada) selama pelaksanaan prakerin
f. Mengkoordinasikan kegiatan Bursa Kerja Khusus
g. Reorientasi peserta didik yang selesai prakerin

3. Komite Sekolah
Komite sekolah adalah organisasi persatuan antara orang tua siswa,
masyarakat, dan pihak sekolah yang bertujuan untuk melancarkan kegiatan
sekolah, terutama dalam hal operasional pembiayaan.
Majelis guru di SMAN 1 Muaro Jambi adalah berjumlah orang, terbagi
menurut bidang studi masing-masing. Guru mempunyai tanggung jawab atas
kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga dapat meningkatkan
sumber daya manusia yang berpotensi bagi pembangunan, karena keberhasilan
proses belajar mengajar terletak pada peran dan tugas guru dalam melaksanakan
tanggung jawabnya. Daftar majelis guru terdapat pada halaman lampiran.
Adapun tugas Guru adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang system sekolah dan kegiatan sekolah
secara langsung kepada orang tua siswa melalui kontak sehari-hari.
2. Mengembangkan kerjasama dengan orang tua siswa dan masyarakat.
3. Mendidik siswa dan melakukan proses belajar mengajar dengan baik.
4. Menerima informasi dan keluhan dari masyarakat untuk disampaikan
kepada wakil kepala sekolah bidang Humas.
5. Memelihara kode etik jabatan guru.

11
4. Tenaga Administrasi Dan Tata Usaha
Dalam usaha pendidikan atau sekolah tidak pernah terlepas dari tenaga
administrasi yaitu tata usaha. Pegawai-pegawai yang ada di tata usaha
bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan memiliki tugas menjalankan
ketatausahaan sekolah. Adapun tugas tata usaha adalah sebagai berikut:
1. Menyusun program tata usaha.
2. Mengelola keuangan sekolah.
3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
4. Membina dan mengembangkan karier pegawai tata usaha sekolah.
5. Menyusun perlengkapan administrasi sekolah.
6. Menyusun dan menyajikan data administrasi sekolah.
7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K.
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala.
5. Bimbingan Konseling
Guru bimbingan konseling mempunyai tugas dan wewenang di luar mata
pelajaran. Khususnya bagi siswa yang bermasalah. Melalui guru bimbingan
konseling diharapkan bagi para siswa yang memiliki masalah yang
mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar, maka guru BP/BK bertugas
menyelesaikan masalah siswa tersebut melalui proses, diharapkan setelah
berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling tersebut maka siswa yang
mempunyai masalah dapat menyelesaikannya dengan baik.
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan fasilitas yang dimaksud adalah alat-alat yang berkenaan untuk
menunjang kelancaran proses belajar mengajar pada SMAN 1 Muaro Jambi.

 Ruang kelas
 Perpustakaan
 Laboratorium bahasa
 Laboratorium komputer
 Laboratorium biologi
 Laboratorium kimia
 Laboratorium multimedia
 Laboratorium IPS

12
 Ruang kepala sekolah
 Ruang tata usaha
 Ruang guru
 Ruang osis
 Ruang pramuka
 Ruang piket
 Gudang
 Masjid
 UKS
 Greenhouse
 Tempat parkir
 Gedung olahraga
 Pedepokan seni
 Dan lainnya

b. Kegiatan non Akademis

Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas di SMA


Negeri 1 Muaro Jambi diasuh oleh guru Pembina bersama-sama dengan guru BK.
Pelaksanaannya secara regular setiap hari Sabtu dan pada hari-hari tertentu setelah
KBM pada sore hari dan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh masing-masing
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup :

 Futsal
 Teater
 Bola basket
 Paskibra
 Pramuka
 PMR (Palang Merah Remaja)
 Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
 Kesenian
 Tata busana dan Tata boga
 English Club

13
 Modern Dance
 Majalah Dinding
 Olimpiade Sains
 Lomba Cepat Tepat (LCC)
2.2 Psikologi Belajar Peserta Didik
Psikologi belajar memiliki ruang lingkup yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga pokok bahasan , yaitu masalah belajar , proses belajar , dan
situasi belajar .
a. Teori-teori belajar
Teori Belajar Behavioristik

Menurut pandangan ini, belajar adalah perubahan tingkah laku, dengan cara
seseorang berbuat pada situasi tertentu. Yang dimaksud tingkah laku disini
ialah tingkah laku yang dapat diamati ( berfikir dan emosi tidak menjadi
perhatian dalam pandangan ini, karena tidak dapat diamati secara langsung.
Diantara keyakinan prinsipil yang terdapat dalam pandangan ini ialah anak
lahir tanpa warisan kecerdasan, bakat, perasaan, dan warisan abstrak
lainnya. Semua kecakapan timbul setelah manusia melakukan kontak
dengan lingkungan. (J.B. Watson, E.L. Thorndike, dan B.F. Skinner).

Teori Belajar Kognitif

Belajar adalah proses internal mental manusia yang tidak dapat diamati
secara langasung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk
bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu, perubahan dalam tingkah
lauku hanyalah suatu refleksi dari perubahan internal dan tak dapat diukur
tanpa dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental. (aspek-aspek yang
tidak dapat diamati seperti pengetahuan, arti, perasaan, keinginan,
kreatifitas, harapan dan pikiran).

Teori Belajar Humanistik


Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat
memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan
lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan
individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-

14
nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan.
b. Prinsip-prinsip belajar
Prinsip-prinsip dalam belajar baik bagi peserta didik yang perlu
meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan
kualitas mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan
dan penguatan, serta perbedaan individual.

Pokok Bahasan Mengenai Proses Belajar

a. Tahapan perbuatan belajar


b. Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama belajar
c. Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu
d. Pengarauh motivasi terahadap perilaku belajar
e. Signifikasi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan
dan keterbatasan kapasitas individu dalam belajar
f. Masalah proses lupa dan kemampuan individu memproses
perolehannya melalui transfer belajar
Proses Bahasan Mengenai Situasi Belajar

a. Suasana dan keadaan lingkungan fisik


b. Suasana dan keadaan lingkungan non-fisik
c. Suasana dan keadaan lingkungan sosial
d. Suasana dan keadaan lingkungan non-sosial
2.3 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan
kegigihan perilaku, perilaku yang temotivasi adalah perilaku yang penuh energi
(Suprijono, 2013). Selanjutnya menurut Kompri (2015) motivasi belajar
merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh
oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Menurut Hamzah B.
Uno (dalam Suprijono, 2013) dia mengklasifikasikan indikator motivasi belajar
sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil. (2) adanya dorongan
dan kebutuhan dalam belajar. (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan. (4)
adanya penghargaan dalam belajar. (5) adanya kegiatan yang menarik dalam

15
belajar. (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
peserta didik dapat belajar dengan baik.

Dari beberapa ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi dalam pelajaran memiliki hasrat untuk berhasil, memiliki harapan dan
cita-cita masa depan. Secara harfiah kejenuhan mempunyai arti padat atau penuh,
sehingga tidak mampu lagi memuat apapun, selain jenuh juga berarti jemu atau
bosan. Seorang peserta didik yang dalam keadaan jenuh, sistem akalnya tidak
dapat belerja dengan baik sebagaimana mestinya dalam memproses item-item
informasi atau pengalaman baru.

2.4 Model Pembelajaran


Menurut Ngalimun (2015: 24) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas. Dengan kata lain model pembelajaran adalah
suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola
mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk menentukan material/
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku media (film-film), tipe-
tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk
belajar).

Joolingen (dalam Rohim, dkk., 2012) menjelaskan bahwa discovery


learning adalah suatu tipe pembelajaran dimana siswa membangun pengetahuan
mereka sendiri dengan mengadakan suatu percobaan dan menemukan sebuah
prinsip dari hasil percobaan tersebut. Discovery learning merupakan komponen
dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara
belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri dan reflektif.

2.5 Media Pembelajaran


2.5.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Penggunaan media
pembelajaran sangat dianjurkan agar proses interaksi belajar mengajar antara guru
dan siswa tidak membosankan dan dapat menimbulkan minat belajar siswa.

16
Arsyad (2007:4) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Hamalik (2003:57) menuturkan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya
tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah suatu perantara komponen
sumber belajar yang menjadikan siswa berminat dalam belajar sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam
proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga
merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media
komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media
pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan
pembelajaran. Jadi media pelajaran dapat digunakan oleh pendidik sebagai alat
atau metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara
seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah.
2.5.2 Fungsi dan Manfaat Media
Levie & Lentsz (1982) yang dikutip Sanaky (2009: 6), mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: Fungsi Atensi,
Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif, Fungsi Kompensatoris.
1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkanperhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik
dengan materi pelajaran atau mata kuliah yang tidak disenangi oleh
mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media visual yang
diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan
semakin besar.

17
2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta
didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau
lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya
informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media
visual terlihat dari lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
3. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal
Sudjana dkk (2002: 2), mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap
jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati.
2.6 Pembelajaran Daring
Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk
pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang
ini. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti
kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.

18
Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam
jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang
dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring
sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa
melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk
materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan
secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran
melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti WhatsApp, Google
Classroom, Google Meet, Edmodo dan Zoom.
Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai
berikut:
1. Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
2. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
3. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
4. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
5. Bersifat fungsional dan siap melayani
Selama pelaksanaan model daring, peserta didik memiliki keleluasaan
waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun,
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan
guru pada waktu yang bersamaan, seperti menggunakan video call atau live
chat. Pembelajaran daring dapat disediakan secara elektronik menggunakan forum
atau message.

2.7 Lembar Kerja Peserta Didik


Rahmiati dan Pianda (2018) mengemukakan bahwa lembar kerja peserta
didik adalah lembaran lembaran tugas yang harus dikerjakan Peserta Didik yang
berisi petunjuk, langkah-langkah penyelesaian tugas dimana tugas nya berisi
permasalahan atau uraian yang menggiring peserta didik untuk memperoleh
pengetahuan dan membangun kerja dalam kelompok. Menurut Indrianingrum,
dkk (2018) lembar kerja peserta didik saat ini diterbitkan oleh penerbit dan bukan
dari guru, lembar kerja peserta didik ini biasanya berisi latihan soal dan materi
materi pembelajaran yang harus dikerjakan peserta didik.

19
Damayanti, dkk (2014) lembar kerja peserta didik yaitu materi ajar yang
sudah dikemas sedemikian rupa sehingga peserta didik diharapkan dapat
mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Selanjutnya Astuti dan Setiawan
(2013) menjelaskan bahwa lembar kerja peserta didik adalah panduan bagi peserta
didik dalam memahami keterampilan proses dan juga berbagai konsep materi
yang dipelajari.
Menurut Sasmito dan Mustadi (2015) kurikulum 2013 menuntut adanya
perubahan dari LKS menjadi LKPD, perbedaan antara keduanya selain pada kata
Siswa dan Peserta Didik adalah LKPD berisi muatan materi yang singkat dengan
soal yang lebih menarik dan kontekstual terhadap peserta didik. Nurliawati, dkk
(2017) menjelaskan bahwa pelajaran fisika pada umumnya merupakan pelajaran
yang harus dipahami bukan dihafal. Penggunaan media seperti LKPD menjadi
salah satu solusi atau alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dan penyajian LKPD dapat dikembangkan dengan berbagai
inovasi.
Fungsi LKPD menurut Andi Praswoto dalam Mouromadhoni,dkk (2016)
adalah sebagai bahan ajar yang dapat digunakan untuk meminimalkan peran
pendidik, namun lebih mengaktifkan peras peserta didik. Sehingga dapat
dikatakan bahwa LKPD sangat penting sebagai salah satu alternatif pembelajaran
yang dapat mengubah pembelajaran menjadi student center. Menurut Ernawati,
dkk (2017), lembar kerja peserta didik berfungsi juga untuk mempermudah
peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, kaya akan tugas untuk
berlatih dan melatih kemandirian belajar Peserta Didik.
Lee (2014) mengemukakan bahwa Lembar kerja Peserta Didik dapat
bermanfaat dalam banyak di prestasi akademik. Misalnya sebagai penunjang
untuk buku teks, lembar kerja peserta didik juga dapat berfungsi sebagai
penambah informasi. Selain itu, lembar kerja juga dapat digunakan peserta didik
untuk mengisi kekosongan; dimana hal tersebut dapat dijadikan untuk
memperluas pengetahuan. Lembar kerja peserta didik ini juga dapat diisi berbagai
maca materi dan pertanyaan yang menarik minat Peserta Didik ketika
dipasangkan dengan metode pengajaran yang tepat.

20
Sedangkan fungsi lembar kerja Peserta Didik (LKPD) menurut Wijayanti
dalam Ernawati, dkk (2017) antara lain :
1. Sebagai bahan ajar yang mempermudah Peserta Didik memahami
materi,
2. Sebagai bahan ajar yang bisa me-minimalisir peran guru dan
mengaktifkan peran Peserta Didik,
3. Sebagai bahan ajar ringkas dan berisi tugas,
4. Memudahkan pelaksanaan pembelajaran.
Langkah-langkah dalam penyusunan lembar kerja peserta didik menurut
Fajarini (2018), antara lain :
1. Perumusan KD yang harus dikuasai
2. Penentuan alat penilaian. Karena pendekatan pembelajaran yang
digunakan adalah kompetensi yang penilaiannya didasarkan
pada penguasaan kompetensi maka alat penilaian yang cocok
adalah Penilaian Acuan Kriteria (PAK) atau Criterian
Referenced Assesment.
3. Penyusunan Materi. Materi ini sangat tergantung pada KD.
Materi lembar kerja Peserta Didik dapat berupa informasi
pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi
yang akan dipelajari.
4. Struktur lembar kerja Peserta Didik secara umum diantaranya :
a. Judul, b. Petunjuk belajar, c. Kompetensi yang akan dicapai,
d. informasi pendukung, e. Tugas dan langkah kerja, f.
Penilaian.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Lembar kerja peserta


didik adalah suatu lembaran tugas yang merupakan penuntun pembelajaran bagi
peserta didik dalam bentuk panduan atau langkah kerja dalam penyelesaian tugas
untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

2.8 Aplikasi Whatsapp

21
Aplikasi Whatsapp merupakan aplikasi pengirim pesan yang tersedia untuk
iphone dan ponsel cerdas lainnya yang beroperasi menggunakan koneksi internet
telepon seperti sambungan 4G, 3G, EDGE atau Wifi untuk mengirim dan
menerima pesan, panggilam, foto, video, dokumen, dan pesan suara dari teman
atau keluarga. Whatapp merupakan aplikasi pesan intan atau instant messaging
(IM) yang memungkinkan penggunanya terhubung secara terus menerus dalam
jaringan dan berkomunikasi satu sama lain dalam bentuk teks.

Menurut Poore (2013) menyatakan pesan instan merupakan salah satu cara
berbicara secara real time dalam bentuk tulisan yang pada umumnya ditulis secara
singkat. Pembicaraan dilakukan dalam bentuk tulisan disebut text speak. Pesan
yang dikirim disebut pesan instan karena pengiriman antar pengguna dapat
langsung menerima dan membaca pesan yang dikirimkan oleh pengirim selama
masing-masing pengguna masih terhubung dalam jaringan dan layanan pesan
intan yang digunakan aktif.

Dalam laman resmi Whatsapp di dalam dijelaskan fitur-fitur yang dimiliki


dan keuntungan menggunakan layanan Whatsapp yaitu:

1. Tanpa biaya tambahan: WhatsApp menggunakan koneksi internet


telepon (4G/3G/2G/EDGE atau Wi-Fi, jika tersedia) untuk mengirim
pesan dan menelepon pengguna lain, sehingga tidak perlu digunakan
biaya tambahan untuk setiap pesan atau panggilan kecuali biaya untuk
sambungan internet.
2. Multimedia: Kemampuan multimedia untuk mengirim dan menerima
foto, video, dokumen, dan pesan suara.
3. Panggilan Whatsapp: Panggilan gratis yang dapat dimanfaatkan
pengguna untuk menelpon pengguna lain secara gratis bahkan untuk
panggilan antar negara.
4. Group Chat atau Obrolan Grup: yang memungkinkan pengguna
melakukan percakapan grup dengan beberapa kontak-kontak
WhatsApp sehingga dapat dengan mudah menjalin komunikasi dengan
beberapa pengguna sekaligus.

22
5. WhatsApp Web: dapat mengirim dan menerima pesan WhatsApp
secara langsung dari browser atau peramban komputer.
6. Tanpa biaya Internasional: Tidak ada biaya tambahan untuk mengirim
pesan WhatsApp internasional.
7. Tidak adanya Username dan PIN: Tidak diperlukan kode pin karena
WhatsApp bekerja persis seperti SMS dengan menggunakan nomor
telepon dan terintegrasi dengan buku alamat pada telepon.
8. Tidak diperlukan log in atau log out: karena pada perangkat WhatsApp
selalu terhubung dengan jaringan.
9. Terhubungun dengan kontak: Pembacaan kontak yang tersimpan pada
telepon secara otomatis dapat dengan mudah dan cepat terhubung
kekontak yang sudah menggunakan WhatsApp.
10. Fitur lain seperti pengiriman lokasi berdasar GPS telepon, bertukar
kontak, nada pemberitahuan khusus, simpan riwayat chatting, dan
siarkan pesan ke beberapa kontak sekaligus.

Berdasarkan uraian mengenai layanan Whatsapp dan fitur-fitur yang


dimilikinya, dapat diketahui bahwa aplikasi layanan Whatsapp menyediakan
layanan pesan instan yang berjalan pada beberapa platfrom seperti Android, iOS,
dan Windows yang memungkinkan penggunanya untuk saling mengirim pesan,
gambar, video, dokumen, dan sebagainya dengan jangkauan internasional tanpa
dibebani biaya tambahan melainkan menggunakan sambungan internet. Whatsapp
beroprasi seperti Short Message Service (SMS) dengan menggunakan nomor
ponsel sebagai identitas pengguna sehingga tidak memerlukan PIN atau ID
tertentu lainnya.

23
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Waktu dan tempat pengumpulan data


Waktu pengumpulan data yaitu pada tanggal 5 Oktober 2020 sampai 5
November 2020. Pengumpulan data bertempat di SMA N 1 Muaro Jambi.

3.2 Subjek pengumpulan data


Subjek pengumpulan data adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA 2
SMA N 1 Muaro Jambi, yang berjumlah 32 orang siswa.

3.3 Instrumen pengumpulan data


Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010). Hal ini diperkuat
dengan pendapat Arikunto (2000) yang menyatakan bahwa, pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar (1996), Instrumen Pengumpulan Data
adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi
kuantitatif tentang variabel yang karakteristik dan objektif. Jadi dapat disimpulkan
bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan dalam
sebuah penelitian untuk mengumpulkan data yang disusun secara sistematis.
Dalam penelitian pengembangan, jenis data yang dihasilkan adalah jenis
data kualitatif dan data kuantitiatif. Berdasarkan jenis data yang telah
diungkapkan maka instrumen yang digunakan adalah observasi pengamatan
kegiatan peserta didik.
3.4 Langkah-langkah dalam memecahkan masalah
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan di awali dengan refleksi dan analisis bersama
antara peneliti dan guru terhadap kemampuan belajar siswa, mengidentifikasikan
masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dari
hasil tersebut di atas peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

24
1. Menyusun RPP yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah
perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab anak dalam pembelajaran.
2. Menyiapkan bahan ajar yang akan di gunakan oleh anak pada proses
pembelajaran
3. Merencankan aspek-aspek yang diamati dan dinilai dari pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu persiapan, kejelasan materi, pengorganisasian,
latihan dan bimbingan serta penutup
4. Merencanakan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam ini
keberhasilan pembelajaran di tetapkan apabila 85% anak mencapai
ketuntasan belajar dengan nilai minimal 75, serta aktifitas guru dan anak
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan praktikan di bantu oleh guru melaksanakan
skenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan di dalam RPP yaitu
sebagai berikut:
1. Guru membuka pembelajaran di grup pembelajaran WhatsApp dan Zoom
meeting.
2. Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa melalui absen dan tugas
yang akan di kumpulkan pada tiap akhir pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan motivasi.
4. Guru memberikan materi pelajaran yang di selipkan tugas di dalamnya
yang kemudian akan di kumpulkan pada akhir pembelajaran
5. Siswa menanggapi materi yang sudah dijelaskan (Interaksi).
6. Siswa menyerahkan tugas pembelajaran kepada guru melalui grup
pembelajaran WhatsApp sesuai dengan batas waktu yang di tentukan
(biasanya jam 20.30)
7. Guru membagikan LKPD sebagai tambahan penilaian pengetahuan dan
merekam kegiatan percobaannya sebagai nilai keterampilan siswa
8. Siswa membuat laporan yang ditulis tangan kemudian di foto dikirim
dalam bentuk pdf/jpeg (Refleksi).

25
3.5 Hambatan yang dihadapi dalam memecahkan masalah
Dalam memecahkan kendala dan masalah pasti akan ada hambatan yang
mengiringinya. Adapun hambatan yang terjadi dalam penyelesaian kendala di
SMAN 1 Muaro Jambi adalah pada saat proses pebelajaran siswa sudah dapat di
katakan aktif dalam grup pembelajaran dan respon siswa juga sudah baik. Tetapi
pembelajaran belum dapat di katakan pembelajaran 2 arah atau belum bersifat
student center learning.
Pada saat proses pembelajaran dapat dikatakan bahwa siswa hanya
mengandalkan sumber dari guru saja, siswa tidak mencoba mencari sumber
belajar lain. Keaktifan siswa di grup pembelajaran WhatsApp pun hanya ketika di
berikan pertanyaan oleh guru. Jika dilihat dari cara belajar siswa, sebenarnya
pengetahuan mereka itu ada tetapi kurang ditampakkan. Cara berfikir siswa juga
hanya sebatas yang mereka bisa, meraka kurang mau berfikir secara kreatif dan
selalu menunggu gurunya. Hal ini menyebabkan pengajaran pada siswa dan yang
dilakukan tidak ada perubahan kemampuan peserta didik dalam memahami materi
fisika.
Di kelas X MIPA 2 seluruh siswanya sudah dapat melakukan kegiatan
pembelajaran daring melalui aplikasi Whatsapp. Tetapi tidak sedikit pula yang
tidak hadir tanpa keterangan dan ketika di tanyakan jawabannya adalah tidak ada
jaringan internet di rumahnya. Masalah ini masih menjadi masalah yang sangat
mempengaruhi pembelajaran karena ketika guru menggunakan media
pembelajaran berupa video pembelajaran siswa tidak bisa membukanya karena
membutuhkan jaringan internet yang stabil. Dan untuk pengumpulan tugas, ada
beberapa siswa yang juga tidak pernah mengumpulkan tugasnya.

26
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai selama penulis melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan


Persekolahan (PLP) di SMAN 1 Muaro Jambi sangat banyak. Hasil yang dicapai
tidak hanya dari segi latihan mengajar saja tetapi juga pengalaman yang sangat
berharga. Pengalaman yang didapat seperti: mengelola kelas, membuat dan
menganalisis bahan ajar mulai dari analisis SKL, silabus, RPP, lampiran RPP dan
bagaimana membuat LKPD yang baik dan benar, kemudian interaksi antar guru dan
staf tata usaha, serta memahami karakter peserta didik yang beraneka ragam.
Pengalaman yang telah disebutkan diatas tentu saja sangat berguna bagi para
calon guru untuk menghadapi proses belajar mengajar yang sesungguhnya.
Pengalaman yang tidak kalah pentingnya adalah membina peserta didik yang
memiliki kendala atau masalah dalam pembelajaran. Dimana dimasa pandemi covid-
19 para calon pendidik dituntut untuk bisa menguasai pembelajaran dengan melalui
pembelajaran daring. Jadi guru perlu menyusun perangkat pembelajaran yang cocok
mulai dari menganalisis perangkat pembelajaran, media yang digunakan, evaluasi
dan kesiapan guru untuk bisa memahami setiap karakterk peserta didik melalui
online yang artinya ada kendala ruang dan jarak yang jauh bagi guru dalam
mengenali dan memahami peserta didik.
Masih ada peserta didik yang belum bisa mengikuti pembelajaran dengan aktif
melalui WhatsApp. Begitu juga pada saat pemberian tugas, masih ada beberapa
peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas. Pendekatan penyelesaian pembinaan
yang dilakukan dalam pengalamain terbaik ini adalah dengan pendekatan personal.
Pendekatan personal merupakan bimbingan yang dilakukan guru kepada masing-
masing peserta didik. Pendekatan personal bertujuan agar guru dapat membimbing
setiap peserta didik yang mempunyai kendala yang berbeda-beda. Dalam pendekatan
personal ini dilakukan dengan selalu mengingatkan peserta didik, menyanyakan
kendala yang dihadapi dalam mengumpulkan tugas dan selalu memberikan motivasi
belajar sebelum dilakukan pemebelajaran. Pendekatan ini dilakukan melalui via
daring yaitu dengan Whatsapp.

27
Tabel 3.1 Daftar Nilai LKPD Siswa Kelas X MIPA 2

NO NAMA NILAI LKPD

1 ABDUL ROZAK 90
2 AGNESSA SITIO 90
3 ALI IMRON 88
4 ANDI BILA APRIANI 87
5 AULA HABIB HASSANAH 88
AZZAHRA MIANNA
6 76
ERMAN
7 CINDI KLAUDIA -
DESWITA NURUL
8 -
HASANA
9 DIMAS JALU SAPUTRA 90
10 DWI PUTI ALINJA SARI 93
11 FARHAN AZIZI 92
12 HIKMA TASYA AULIA 75
13 FITRA TRI DARMA -
14 JESIKA BR NAINGGOLAN 85
15 LILYANA AGNESIA. S 90
16 LIDYA INDRIANI 93
17 MILLA RAHAYUNI 76
18 M. NURUL QODRI 91
NABILA PUTRI
19 -
RAMADHANI
20 NANI 76
21 NINA MARISA 94
22 NURUL HIDAYATUL 94
23 PUJI LESTARI 90
RAKA AGIL LEXEGA
24 -
PASHA
25 RENDI SAPUTRA -
26 RISKI MUSTIKA -
27 RTS MUSTIKA RIMBA -
28 SHOFIYAH 88
29 STEFVANI SINURAT 88
30 TRI DEVIN AFRIYANDA 90
31 WINDU TRI ANUGRAH 90

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah menggunakan LKPD dalam


pembelajaran adalah, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena menjadi

28
lebih menarik, siswa sangat antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada
dan mengerjakan kegiatan praktikum dalam lembar kerja peserta didik tersebut.
Pada Tabel 3.1 terdapat siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya, setelah
melakukan pendekatan secara personal, dapat di ketahui alasan mengapa peserta
didik yang bersangkutan tidak mengikuti pembelajaran atau belum mengumpulkan
tugas, hal ini umumnya di karenakan tidak adanya jaringan internet pada saat itu, da
nada beberapa peserta didik yang juga tidak memiliki ponsel pribadi jadi tidak dapat
setiap waktu menggunakan ponsel.Pada kasus ini guru di SMAN 1 Muaro Jambi
umumnya akan memberikan pembelajaran dengan cara luring.

29
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang dilakukan di SMAN 1 Muaro
Jambi telah banyak memberikan pengalaman bagi penulis. Dari uraian diatas penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Masalah yang dihadapi oleh peserta didik di SMAN 1 Muaro Jambi dalam
kegitan belajar mengajar adalah
a. Kendala masalah jaringan internet. Perbedaan daerah tempat tinggal
siswa mengakibatkan kualitas jaringan internet yang berbeda.
b. Kurangnya motivasi belajar peserta didik, sehingga keaktifan siswa
masih kurang apalagi dalam kondisi pembelajaran daring karena guru
tidak bisa memantau kegiatan siswa secara langsung.
2. Masalah yang ada di SMAN 1 Muaro Jambi dapat diatasi dengan dengan
memberikan dorongan pernyataan ataupun pertanyaan yang menarik
sehingga memotivasi siswa untuk aktif dalam kekgiatan pembelajaran dan
guru juga dapat memvariasikan metode dan model pembelajaran serta selalu
berkomunikasi dengan siswanya.
3. PLP membawa manfaat yang besar yaitu memperoleh banyak pengalaman
seperti ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik,
cara mengkondisikan kelas yang baik, cara berinteraksi secara langsung
dengan peserta didik dan bisa memanfaatkan teknologi dengan baik di masa
pandemi covid-19.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman selama mengikuti PLP, maka penulis
memberikan saran yaitu Bagi mahasiswa yang akan mengikuti PLP harus
mempersiapkan diri dengan baik serta dapat mengikuti kegiatan PLP dengan penuh
kesungguhan dan kesabaran, karena kegiatan ini sangat mendukung serta merupakan
titik awal keprofesionalan tugas kita sebagai guru di masa yang akan datang.

30
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, D.S., Ngazizah, N., dan K. E. Setiyadi. (2014). Pengenbangan Lembar


Kerja Siswa (LKS) dengan Ikuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA
Neger 3 Purworejo Kelas 10 2012/2013). Jurnal Radiasi, 3(1): 58-62

Ernawati, A., Ibrahim, M. M., dan A. Afif. (2017). Pengembangan Lembar Kerja
Siswa Berbasis Multiple Intelligences Pada Pokok Bahasan Substansi Genetika
Kelas Xii Ipa Sma Negeri 16 Makassar. Jurnal Biotek, 5(2): 1-18

Fajarini, A. (2018). Pengenbangan Bahan Ajar IPS. Jember: FTIK IAIN Jember

Hamalik, Oemar. (2003) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Persfektif Guru dan Siswa. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya Offset.

Mouromadhoni, K.R. (2016). Pengembangan Lkpd Ipa Materi “Tekanan Zat”


Berpendekatan Authentic Inquiry Learning Dan Pengaruhnya Terhadap Sikap
Ingin Tahu Dan Kemampuan Problem Solving Peserta Didik Smp. Jurnal
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 5(7)

Ngalimun, Fauzani, dan Salabi. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran.


Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rahmiati dan D. Pianda. (2018). Strategi dan Implementasi Pembelajaran


Matematika di diepan Kelas. Sukabum: CV Jejak

Rohim, Fathur, dkk. 2012. Penerapan Model Discovery Terbimbing Pada


Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.
Unnes Physics Education Journal.

Sanaky, A Hujair. 2009. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safria Insania Press.

31
Sasmito, L.F. dan A. Mustadi. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Tematik-Integratif Berbasis Pendidikan Karakter pda Peserta Didik Sekolah
Darsar. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(1): 70-81

Siregar dan Sari. 2020. Optimalisasi Pendekatan MIKiR Sebagai Solusi


Pembelajaran Abad 21 Bagi Guru SD Muhammadiyah Kota Medan. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. 4(3), hal 550-556.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori & Aplikasi


Paikem.Yogyakarta: Pustaka Belajar

32
LAMPIRAN

1. Lembar Bimbingan PLP

33
34
35
36
2. Lembar Kegiatan PLP

37
38
3. Daftar Hadir PLP

39
40
41
4. Jadwal Piket PLP

Jadwal Piket Tim PLP SMAN 1 Muaro Jambi

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Seluruh Mahasiswa Mahasiswa Seluruh Mahasiswa Mahasiswa


mahasiswa Pendidiksn Pendididkan mahasiswa Pendidikan Pendidikan
PLP SMAN Biologi Sejarah PLP Kimia Fisika dan
1 Muaro SMAN 1 Pendidikan
Jambi Muaro Olahraga
Jambi dan
Kesehatan

42
5. Dokumentasi Kegiatan PLP

Gambar 1. Tim PLP SMAN 1 Muaro Jambi

1. (b)
Gambar 2. Membersihkan dan melakukan inventaris alat laboratorium

Gambar 3. Mendiskusikan program kerja Tim PLP Universitas Jambi selama


melakukan PLP di SMAN 1 Muaro Jambi

43
Gambar 4. Pembuatan lubang tanam pohon di halaman depan sekolah

Gambar 5. Penanaman pohon di halaman depan sekolah

(a) (b)

Gambar 6. Senam bersama pada hari sabtu

44
Gambar 7. Peringatan Hari Guru

(a) (b)

45
(c) (d)
Gambar 8. Pembelajaran fisika di kelas X MIPA 2

46
6. Instrumen RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Nama : SMAN 1 Muaro Jambi Kelas/Semester : X / Ganjil
Sekolah
Mata : Fisika Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pelajaran
Materi/Sub : Gerak Melingkar
Materi
Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, pesertaa didik
mampu mendeskripsikan besaran-besaran dalam gerak melingkar, mampu menjelaskan karakteristik gerak
melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) dan perbedaannya, dan
mampu menganalisis aplikasi gerak melingkar pada kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Inti Penutup
1. Melalui media 1. Guru memberikan gambar/gif mengenai 1. Melalui media grup WhatsApp
WhatsApp grup materi gerak melingkar melalui media peserta didik menyimpulkan
kelas guru grup WhatsApp hasil pembelajaran yang sudah
menyapa peserta 2. Peserta didik mengidentifikasi gambar/gif dipelajari
didik dengan tersebut untuk kemudian didorong 2. Guru bersama peserta didik
mengucapkan memunculkan pertanyaan-pertanyaan dari melakukan refleksi tentang
salam dan peserta didik, antara lain berikut. kegiatan pembelajaran dengan
melakukan do’a a. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? mengajukan pertanyaan seperti
bersama b. Bagaimanakah hubungan kejadian berikut:
2. Peserta didik pada gambar/gif dengan konsep a. Bagaimana kesan
melakukan gerak melingkar? pembelajaran hari ini?
absensi melalui 3. Guru menyajikan materi pendahuluan dan 3. Guru memberikan apresiasi
aplikasi video pembelajaran melalui bantuan kepada peserta didik yang aktif
WhatsApp. aplikasi youtube untuk memberikan dan memberi motivasi untuk
3. Peserta didik penguatan pemahaman materi kepada yang lainnya serta memberikan
merespon secara peserta didik penguatan kepada peserta didik
aktif informasi 4. Guru membagikan LKPD tentang konsep untuk tetap semangat mengikuti
tentang hal-hal materi gerak melingkar melalui aplikasi pembelajaran
yang akan WhatsApp 4. Guru menutup kegiatan
dipelajari 5. Peserta didik mencari dan mengumpulkan pembelajaran dengan
termasuk informasi mengenai konsep materi gerak mengucapkan salam.
metode, media, melingkar melalui studi literature.
langkah 6. Peserta didik melakukan pengolahan hasil
pembelajaran, studi literatur dengan cara berdiskusi.

47
dan penilaian 7. Peserta didik menggeneralisasikan hasil
pembelajaran. kesimpulannya.
4. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan
dicapai pada
untuk materi
pertama..
Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Pada setiap akhir Pada akhir pertemuan, guru memberikan tugas Dengan observasi sikap melalui
pertemuan guru kepada peserta didik untuk membuat video interaksi pada saat pembelajaran
memberikan percobaan sesuai dengan LKPD yang telah daring dan pada saat
penugasan, dan tes diberikan kemudian mengumpulkannya pengumpulan tugas yang
tertulis pada waktu melalui media WhatsApp. dituliskan pada jurnal sikap.
tertentu untuk
mengukur apakah
siswa mampu
menerapkan konsep
gerak melingkar
dalam kehidupan
sehari-hari melalui
aplikasi WhatsApp.
Muaro Jambi, 16 November 2020
Kepala SMAN 1 Muaro Jambi Guru Mata Pelajaran

Heryadi, S.Pd Ririn Munthomimah,


NIP. 19761010 200501 1 012 S.Pd
NIP.
198404252009022006

48
LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : Sman 1 Muaro Jambi

Mata Pellajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI / Ganjil

Materi Pokok : Gerak Melingkar

Alokasi Waktu : 2 Minggu X 4 Jp@45 Menit

KI-3 Siswa mampu:


3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
KI-4 Siswa mampu:
4.5 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak
melingkar, makna fisis dan pemanfaatannya

Lampiran 1. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Gerak Melingkar

Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang lintasaannya melingkar.


Gerak melingkar di bagi menjadi 2 yaitu gerak melingkar beraturan (GMB) dan
gerak melingkar berubah beraturan (GMBB).

2. Gerak Melingkar Dengan Laju Konstan

Gerak melingkar dengan laju konstan atau yang biasanya di kenal dengan
gerak melingkar beraturan (GMB) adalah gerak suatu benda yang menempuh
lintasan melingkar dengan kelajuan atau kecepatan tetap, artinya percepatan
sudutnya adalah nol.

Rumus :

49
3. Variabel dalam Gerak melingkar dengan laju konstan (GMB)

Pada gerak belingkar dengan kelajuan konstan terdapat variabel-variabel


penting yaitu periode (T), frekuensi (f), kecepatan linier (v), kecepatan sudut ( ),
percepatan dan gaya sentripetal.

a. Periode (T) dan Frekuensi (f)


Peride adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi
pada benda yang berputar terhadap suatu proses tertentu untuk menempuh
satu kali putaran (saatu kali melingkar).
Rumus periode (T):

Keterangan :
T = periode (s)
n = jumlah putaran
t = waktu (s)
Frekuensi adalah banyak putaran yang dapat dilakukan oleh suatu titik
materi pada benda yang berputar terhadap suatu poros tertentu dalam selang
waktu sekon.
Rumus frekuensi (f):

Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
n = banyaknya putaran
t = waktu (s)

50
Tetrdapat hubungan antara frekuensi dan periode, secara matematis
dapat di tulis dengan:

Keterangan :
T = periode (s)
n = jumlah putaran
t = waktu (s)
f = frekuensi (Hz)
b. Kecepatan Linier (v) dan Kecepatan Sudut ( )
Keceptan linier adalah kecepatan yang selalu menyinggung lingkaran
atau hasil bagi panjang lintasan linier yang di tempuh partikel dengan selang
waktu tempuhnya.
Rumus :

Keterangan :
v = kecepatan linier (m/s)
S = panjang lintasan (m)
t = waktu (s)

51
Arah kecepatan linier ini selalu berubah sesuai dengan arah lintasan
yang di tempuhnya. Jadi, dalam hal ini yang tidak berubah (konstan) adalah
nilai kecepatan liniernya.
Kecepatan sudut dinyatakan sebagai sudut yang di tempuh di bagi
waktu tempuhnya.
Rumus :

Keterangan :
= kecepatan sudut (rad/s)
=periode (s)
f = frekuensi (Hz)
Besar kecepatan linier dan kecepatan sudut di hubungkan melalui
persamaan berikut:

Keterangan :
v = kecepatan linier (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
r = jari-jari putaran (m)
c. Percepatan Sentripetal dan gaya Sentripetal
Sebuah benda bergerak melingkar beraturan, meskipun bergerak
dengan laju linier yang tetap, tetapi memilkik kecepatan total yang tidak
tetap. Arah kecepatan linier benda tersebut selalu berubah-ubah mengikuti
arah garis singgung di setiap titik pada lingkaran. Perubahan kecepatan akan
menimbulkan percepatan. Dalam hal ini percepatan yang timbul hanya
bersifat mengubah arah gerak. Percepatan dalam gerak melingkar dinamakan
percepatan sentripetal.

52
Percepatan sentripetal selalu mengarah ke pusat lingkaran dan tegak
lurus terhadap arah kecepatan linier. Percepatan inilah yang menyebabkan
benda bergerak melingkar. Jika tidak ada percepatan sentripetal maka benda
akan terus bergerak lurus. Untuk benda yang bergerak melingkar dengan
kecepatan linier v dalam lintasan lingkaran berjari-jari r, besaarnya
perccepatan sentripetal di hasilkan oleh :

Keterangan :
= percepatan sentripetal (m/s^2)

Dalam dinamika gerak melingkar, kita harus meninjau gaya-gaya yang


bekerja di dalamnya. Hukum II Newton di gunakan dalam menggambarkan
gaya-gaya yang bekerja pada benda.
Gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar adalah gaya yang selalu
mengarah ke pusat lingkaran. Gaya yang bekerja mengarah ke pusat lingkaran
di sebut gaya sentripetal.

Hokum II Newton dapat digunakan untuk menggambarkan gaya-gaya dari


benda yang bergerak melingkar

4. Hubungan Rodaa-roda
a. Untuk roda sepusat, besar kecepatan sudut sama

53
b. Untuk roda-roda bersinggungan, besar laju liniernya sama

c. Untuk roda-roda yang dihubungkan dengan sabuk atau tali , berlaku


liniernya sama.

5. Gerak melingkar berubah beraturan


Gerak melimngkar berubah beraturan (GMBB) adalah gerak benda pada
lintasan melingkar dengan kecepatan sudut berubah-ubah dan percepatan sudut tetap.
Rumus :

54
( )

Keterangan :
= jarak sudut (rad)
= kec. Sudut awal (rad/s)
= kec. Sudut sesaat (rad/s)
a = percepatan sudut (rad/s^2)
t = waktu (s)

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Petunjuk:
4.5.1 Melakukan percobaan mengenai hubungan roda-roda

1. Pelajarilah materi tentang gerak melingkar terutama tentang konsep hubungan


roda-roda sebelum melakukan kegiatan percobaan
2. Lakukan kegiatan percobaan sesuai dengan LKPD yang telah di berikan oleh
guru.
3. Waktu pengerjaannya adalah sampai pada batas sebelum Ujian Akhir
Semester dilaksanakan.
4. Kumpulkan hasil percobaan dalam bentuk file pdf dan video percobaan
sebagai bukti telah dilaksanakannya percobaan.

55
Lampiran 3. Lembar Penilaian Pengetahuan

Tabel. Kisi-kisi Soal

IPK Materi Indikator Teknik Bentuk Nomor


Pembelajaran Soal Penilaian Instrumen Soal
Mengidentifikasi Periode dan Siswa dapat Tes Pilihan 1
bearan frekuensi frekuensi menentukan tertulis Ganda
frekuensi sudut, penyelesaian
periode, sudut permasalahan
tempuh, konsep gerak
kecepatan linier, melingkar
kecepatan sudut, pada konsep
percepatan, dan periode dan
gaya sentripetal frekuensi
ysng terdapat Perrcepatan Siswa dapat Tes Pilihan 2
pada gerak sudut menentukan tertulis Ganda
melingkar penyelesaian
dengan laju permasalahan
konstan konsep
percepatan
sudut dalam
kehidupan
sehari-hari
Kecepatan Siswa dapat Tes Pilihan 3
sudut menentukan tertulis Ganda
penyelesaian
permasalahan
konsep
kecepatan
sudut dalam
materi gerak

56
melingkar.

Kelajuan Siswa dapat Tes Essay 4


maksimum menentukan tertulis
penyelesaian
permasalahan
konsep
kelajuan
maksimum
materi gerak
melingkar.

Hubungan Siswa dapat Tes Essay 5


roda-roda menentukan tertulis
penyelesaian
permasalahan
konsep
hubungan
roda-roda
dalam materi
gerak
melingkar

57
Tabel Rumusan Soal

Indikator HOTS/LOT Rumusan Soal


Soal S (High/Low
Order
Thinking
Skiils)
Siswa dapat LOTS 1. (LOTS) Rara dan Ruri sedang berada di
menentukan dufan. Mereka bermain bianglala yang
penyelesaian berputar 15 kali per 5 menit. Besar frekuensi
permasalaha dan periode bianglala tersebut adalah ….
n konsep a. 12 s dan 10 Hz
periode dan b. 33 s dan 6 Hz
frekuensi c. 20 s dan 0,05 Hz
dalam d. 25 s dan 0,4 Hz
materi gerak e. 3,4 s dan 0,5 Hz
melingkar di
kehi.dupan
sehari-hari
Siswa dapat HOTS 2. (HOTS) Joshua memainkan sebuah benda
menentukan yang ia gerakkan secara melingkar dengan
penyelesaian kecepatan sudut bertambah besar. Pada
permasalaha waktu t, sudut yang ditempuh benda yang
n konsep dimainkan oleh Joshua dengan kecepatan
percepatan sudut adalah sebagai berikut
susut dalam t
materi gerak (s) (rad) (rad/s)
2 14 11
melingkar di 4 44 19
kehi.dupan 6 90 27
8 52 35
sehari-hari

58
Indikator HOTS/LOT Rumusan Soal
Soal S (High/Low
Order
Thinking
Skiils)

Jadi percepatan sudut benda yang


dimainkan oleh Joshua adalah ….
a. 4,5 rad/s^2 saat t adalah 6 s dan
berkurang secara bertahap
b. Konstan 4 rad/s^2
c. Konstan 8 rad/s^2
d. 15 rad/s^2 saat t adalah 8 s dan
bertambah dengan pertambahan tetap
e. 4,5 rad/s^2 saat t adalah 6 s dengan
bertambah secara bertahap

Siswa dapat LOTS 3. (LOTS) Sebuah karet melingkari roda-roda


menentukan yang berjari-jari 25 cm. Sebuah titik pada
penyelesaian kaert tersebut memiliki kecepatan 5 m/s.
permasalaha Kecepatan sudut roda tersebut adalah ….
n konsep (putaran/s)
kecepatan a. 2 putaran/s
sudut dalam b. 3 putaran/s
materi gerak c. 5 putaran/s
melingkar di d. 4,5 putaran/s
kehi.dupan e. 3,2 putaran/s
sehari-hari
Siswa dapat LOTS 4. (LOTS) Rara dan Ruri sedang bermain di
menentukan taman di dekat rumahnya. Disana mereka
penyelesaian bermain lempar bola, setelah lelah mereka

59
Indikator HOTS/LOT Rumusan Soal
Soal S (High/Low
Order
Thinking
Skiils)
permasalaha duduk di bangku taman. Ruri memegang dan
n konsep mengikat bola yang massanya 200 g dengan
kelajuan tali yang panjangnya 2m kemudian
maksimum memutarnya. Jika tali dapat menahan
dalam tegangan maksimum 40 N. Kelajuan
materi gerak maksimum bola adalah sebesar ….
melingkar di a. 5 m/s
kehi.dupan b. 10 m/s
sehari-hari c. 19,3 m/s
d. 25 m/s
e. 30 m/s

Siswa dapat LOTS 5. (LOTS) System roda-roda di bawah ini


menentukan menunjukkan roda B dan roda C sepusat,
penyelesaian roda B dan roda A di hubungkan dengan tali.
permasalaha Roda A, B, dan C memiliki jari-jari masing-
n konsep masing 30 cm, 15 cm, dan 40 cm. apabila
hubungan roda A di putar dengan kecepatan sudut 15
roda-roda rad/s maka kecepatan linier roda C adalah ….
dalam
materi gerak
melingkar di
kehi.dupan a. 8 m/s
sehari-hari b. 12 m/s
c. 16 m/s

60
Indikator HOTS/LOT Rumusan Soal
Soal S (High/Low
Order
Thinking
Skiils)
d. 18 m/s
e. 20 m/s

Kunci Jawaban

No. Kunci Jawaban Skor


1. c 15
2. b 25
3. e 20
4. c 20
5. b 20

61
Lampiran 4. Lembar Penilaian keterampilan (penilaian produk)

Mata Pelajaran : Fisika


Nama Proyek : Melakukan percobaan hubungan roda-roda
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1 Perencanaan bahan
Proses pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
2 b. Teknik percobaan
c. K3 (keamanan, keselamatan, dan
kenersihan)
Vidio Percobaan

a. Tampilan
b. Kesimpulan

Lampiran 4. Lembar Penilaian Sikap

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5

62
Muaro Jambi, 16 Novermber 2020
Kepala SMAN 1 Muaro Jambi Guru Mata Pelajaran

Heryadi, S.Pd Ririn Munthomimah, S.Pd


NIP. 19761010 200501 1 012 NIP. 198404252009022006

63
RIWAYAT HIDUP
Rani Ramadhan, perempuan yang lahir pada tanggal 25
September 1999 di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi. Penulis merupakan anak
pertama dari pasangan ayah yang bernama Muhammad
Munir dan Ibu yang bernama Eli Rahmah.

Penulis memulai pendidikan di SD 34 Sungai Saren dan


selesai pada tahun 2010, kemudian melanjutkan ketingkatan selanjutnya, yaitu
Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Baqiyatusshalihat Kuala Tungkal dan
menyelesaikan pendidikan tingkat pertama pada tahun 2014 dan kemudian
melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas ke Madrasah Aliyah Negeri Tanjung
Jabaung Barat dan menyelesaikan tingkat atas pada tahun 2017. Penulis melanjukan
studi pada tahun 2017 di program studi Pendidikan Fisika Reguler Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi dan sekarang penulis berada pada semeseter tujuh.

64

Anda mungkin juga menyukai