Anda di halaman 1dari 5

BATIK INDONESIA

Batik merupakan suatu proses kesenian gambar di atas kain. Batik adalah kain yang memiliki
corak atau gambar dan pembuatannya menggunakan teknik khusus dengan cara membentuk pola
pada kain dengan menggunakan malam, teknik khusus ini juga berlaku pada proses
pengolahannya. Sebagaimana hal ini mencangkup dari segi teknik, teknologi, pengembangan
motif, dan budaya.
Dalam sejarahnya, Jawa sebagai perkembangan batik pertama di Indonesia. Pada dasarnya
pembuatan batik hanya di khususkan oleh pakaian raja dan keluarga serta pengikutnya. Seiring
berjalannya waktu pembuatan batik menjadi pengisi waktu senggang untuk ibu rumah tangga.
Dengan kemajuan zaman batik tidak hanya berkembang di Jawa saja, sekarang batik telah
tersebar hampir seluruh wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan hingga Papua. Batik
memiliki khas tersendiri dalam ragam hias dan corak di setiap daerahnya. Adanya tradisi kuno
Nusantara dan sifat nasional, hal ini dipercaya batik sebagai ikon budaya nasional dan dikenal
dengan istilah ‘Batik Indonesia’.
Dengan dikenalnya sebagai ikon budaya nasional, pemerintah menjadikan batik sebagai strategi
pemasaran Indonesia. Dalam menjalankan strateginya, pemerintah Indonesia mengadakan
festival batik tingkat internasional. Pemerintah memiliki peran penting dalam acara ini, dengan
mengadakan festival batik industri batik semakin berkembang dan maju.
Kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap batik, akhirnya pemerintah mendaftarkan batik ke
UNESCO. Dengan adanya bukti nyata yang disertakan, batik masuk sebagai nominasi Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi pada tanggal 3 September 2008. UNESCO
secara resmi menerima pada tanggal 9 Januari 2009 dan akan di proses berkelanjutan.
Pengujian tertutup yang dilakukan UNESCO berlangsung selama 4 hari, dimulai tanggal 11
sampai dengan 14 Mei 2009 bertempat di Paris. Setelah beberapa proses yang telah dilakukan
oleh UNESCO, pada 2 Oktober 2009 secara resmi batik diakui oleh UNESCO sebagai Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Non Bendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Berdasarkan pengakuan yang telah dikemukakan oleh UNESCO, 2 Oktober menjadi hari spesial
bagi bangsa Indonesia. Pemerintah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional,
sebagaimana hal ini telah disepakati oleh keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.
Blm cek
Adapun alasan yang dikemukakan oleh pihak UNESCO terkait peresmian batik sebagai warisan
kemanusiaan dan budaya salah satunya yaitu adanya keterkaitan antara status sosial, kebudayaan
lokal, alam, dan sejarah yang telah berhasil di timbulkan oleh batik itu sendiri. Sebagai identitas
bangsa Indonesia, batik menjadi bagian penting bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ibu Retno Marsudi yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri mengatakan pengakuan dari
pihak UNESCO merupakan tantangan dan kebaikan bagi Indonesia.
“Sepatutnya kita bersyukur atas pengakuan yang diberikan karena ini adalah wujud apresiasi
salah satu kekayaan bangsa terhadap dunia” kata Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia.
Sebagai warisan budaya dunia, yang telah diakui oleh UNESCO citra batik semakin meningkat.
Dengan ini dunia internasional melihat daya tarik yang terdapat pada batik. Akan banyak
dampak positif dari penetapan batik sebagai warisan budaya.
Penilaian batik sebagai ikon budaya memuat kehidupan manusia seperti ada keunikan dan
filosofi yang mendalam. Dalam pembuatannya batik terdapat teknik, simbolis, dan budaya yang
perlu diperhatikan. Dari segi motif yang dihasilkan terdapat filosofis dan esensi yang terkandung
didalamnya.
Di Indonesia batik menghasilkan beberapa motif yang berbeda. Perbedaan ini dapat kita lihat
dari daerahnya, seperti simbut (Banten), gentongan (Madura), parang (jawa), kawung (Jawa
Tengah), tujuh rupa (Pekalongan), pring sedapur (Jawa Timur), dan priyangan (Tasik).
Oleh karenanya, ada tanggung jawab yang harus dilakukan masyarakat Indonesia untuk menjaga
dan memajukan batik Indonesia agar tidak termakan zaman. Salah satu cara dalam merawat dan
melestarikan yaitu dengan memperingati hari batik.
Hari batik sebagai perayaan nasional dikenal warga Indonesia dengan istilah Batik Day. Dengan
ditetapkannya 2 Oktober sebagai hari batik, pada tanggal ini berbagai tingkatan masyarakat
Indonesia dari pejabat pemerintah, pegawai, maupun pelajar memperingati dengan cara
menggunakan batik.
Sehubungan dengan pengakuan UNESCO, pemerintah memberikan solusi untuk para pengrajin
batik dalam proses pembuatannya yaitu dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Selama ini dalam pewarnaan pada kain batik meggunakan bahan yang berbahaya bagi
lingkungan, karena pewarna yang digunakan merupakan pewarna kimia dan hal ini dilakukan
berulangkali.
Blm cek
Dikenalnya batik di dunia internasional popularitas batik semakin tinggi. Keadaan ini dapat
memberikan kontribusi dan memajukan perekomian nasional Indonesia. Salah satunya sektor
batik dapat menyumbang devisa negara dan penyedia lapangan pekerjaan yang didalamnya
dominan industri kecil dan menengah.
Daya saing pada industri batik berada pada lingkungan persaingan dan perbandingan di atas rata-
rata dunia. Kemampuan daya saing yang besar ini sekaligus menjadi identitas bangsa yang
mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan Indonesia. Tingginya apresiasi masyarakat juga
menjadi salah satu poin akan meningkatnya popularitas batik di mata dunia.
Peristiwa ini dibuktikan dengan ekspor industri batik pada pasar utama Jepang, Amerika Serikat,
dan Eropa. Pendapatan pada tahun 2018 mencapai USD 52,44 juta dan di 2019 mencapai USD
17,99 juta. Jumlah tenaga kerjanya sendiri pada IKM batik mencapai 15.000 orang dan telah
tersebar di 101 titik. Dan berjalannya Industri Kecil Menengah (IKM) ini selalu dipantau oleh
Kementerian Perindustrian.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengatakan perekonomian Indonesia dalam sektor
batik harus semakin berkembang.
“Pemerintah harus terus mendorong dalam perkembangan industri batik agar para pengrajin dan
industri batik semakin semangat. Ditujukan agar masyarakat dunia semakin mengenal batik.”
jelas Airlangga Hartato, Menteri Perindustrian.
Sejak 1996 telah diselenggarakan promosi dalam mengembangkan batik oleh Yayasan Batik
Indonesia. Acara yang dibuat salah satunya yaitu membuat pagelaran batik yang lebih dikenal
dengan istilah Gelar Batik Nusantara (GBN). Dengan adanya acara ini diharapkan kerajinan
batik semakin meningkat dan lebih beragam.
Kerajinan batik Indonesia memiliki omset penjualan pasar yang relatif meningkat. Keyakinan ini
di dukung oleh pendapat pemerintah bahwa kerajinan batik atau IKM batik ini dapat membantu
krisis ekonomi global.
Salah satu strategi dalam persaingan pada pasar global yaitu dilakukan pengembangan desain
dan produk. Maka dari itu pada era globalisasi ini, perlu diperhatikan dukungan dalam mejaga
kualitas dan kuantitas barang dalam standar yang telah ditentukan.
Dengan demikian ada beberapa pengembangan program yang perlu diperhatikan seperti
peningkatan kemampuan SDM, sarana atau peralatan promosi, produksi maupun pengembangan
produk dan pameran batik baik di dalam atau luar negeri.
Inter
Dikenalnya batik dalam dunia internasional atau luar negeri, hal ini memberikan dampak positif
yang ditimbulkan untuk Indonesia. Pemakaian batik tidak hanya sebatas masyarakat nasional
saja saat ini batik telah tersebar hingga ke dunia internasional.
Kesenian kain batik dalam pembuatan pakaian tidak hanya sebatas desainer domestik saja
melainkan hingga ke mancanegara. Beberapa desainer internasional telah melirik kain batik
sebagai material atau bahan dasar uatama untuk merancang karyanya.
Kontribusi terbesar pada batik dipegang oleh presiden soeharto. Beliau lah yang mengenalkan
batik pertama kali pada kanca internasional dalam acara konferensi PBB. Presiden soeharto juga
disebut sebagai “Pahlawan Batik” karena banyak sejarah yang telah diberikan Soeharto dalam
memajukan batik.
Salah satu cara Soeharto dalam memajukan batik adalah dengan menggunakan kemeja batik
pada saat menyambut tamu kenegaraan dan memberikan cinderamata atau yang biasa disebut
dengan oleh-oleh kepada para tamu negara. Adapaun momen yang perlu kita ingat.
Pertama, dalam KTT ASEAN pada 1986 yang dilaksanakan di Bali. Acara ini berlangsung
selama empat hari dan dihadiri oleh Presiden AS ke-40 yaitu Ronald Reagan. Presiden AS
Ronald Reagan hadir bersama istri dan terlihat menggunakan baju batik. Kemeja batik yang
digunakan yaitu bermotif Sidoluhur dan sang istri mengenakan baju batik berwarna merah cerah.
Kedua, pada 1990 sebagai masa pengenalan batik dan pemberian cinderamata untuk Nelson
Mandela. Pada saat itu Nelson Mandela tengah menjabat sebagai wakil ketua Kongres Nasional
Afrika. Pada 1997 Mandela datang lagi ke Indonesia dengan menggunakan pakaian batik dan
dengan jabatan yang berbeda yaitu sebagai Presiden Afrika Selatan.
Kecintaan mandela terhadap batik, sering sekali terlihat menggunakan batik dalam acara
kenegaraan. Berbagai forum kenegaraan baik nasional maupun internasional Mandela
mengenakan kemeja batik, salah satunya yaitu pada saat sidang PBB.
Ketiga, Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus ketua dalam kegiatan KTT APEC yang
dilaksanakan pada 1994. Dalam acara ini kostum yang dipilih Indonesia adalah batik. Terdapat
18 motif batik yang telah dirancang oleh Iwan Tirta. Rancangan batik ini dibuat dengan
menyesuaikan warna budaya negara dan dibalut dengan corak batik etnis Jawa dan akan
dibagikan ke 18 kepala negara peserta APEC.
Kini perjalanan batik tidak hanya dalam negeri saja tetapi hingga luar negeri. Batik yang dulunya
dianggap kuno sekarang telah bertransformasi menjadi modern. Beberapa orang beranggapan
batik sebagai kain kuno dan digunakan oleh orang tua saja. Tetapi tidak untuk sekarang, batik
memiliki banyak kegunaan dan manfaat.
Beberapa transformasi batik dalam era modern ini menjadi daya tarik sendiri bagi para milenial,
seperti menjadi kerajinan tangan, dekorasi rumah dan fesyen. Kaum muda menjadikan batik
sebagai bagian dari gaya hidup. Tidak ada lagi kata malu untuk memakainya.
Kesadaran mereka akan penggunaan batik ini memberikan dampak positif. Tak hanya sekedar
menggunakan batik dan menjadikan tanda penampilan tetapi mereka juga belajar mengenal,
mempelajari, sampai mencoba membuatnya sendiri.
Batik dikenal kritis oleh generasi milenial. Pemahaman ini juga didasari oleh tingginya minat
kaum muda pada batik. Tidak hanya berperan menjadi konsumen kaum muda juga membantu
dalam pelestarian budaya bangsa Indonesia.
Pada saat ini telah banyak keluar generasi pembatik, yang paham akan apa itu batik dan
merancang motif batik sesuai dengan masanya. Tidak hanya itu beberapa dari mereka juga
menciptakan pakaian batik dengan potong kekinian dan lebih menarik pastimya. Adapula dari
mereka yang hobi mengoleksi batik.
Sudah waktunya menganggap hanya batik identik untuk acara tradisional. Dengan adanya
pagelaran batik non tradisional, batik bukan lagi menjadi gaya busana untuk acara pernikahan
ataupun formal. Kini banyak cara dalam mengekspresikan penggunaan busana batik dan
aksesoris bermotif batik.
Bayak kalangan yang telah menggunakan batik dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga
orang tua. Batik sudah menjadi kain kebanggaan nusantara, kebanggaan ini diperlihatkan dari
mereka menggunakan batik pada saat beraktivitas sehari-hari seperti pekerja kantoran,
mahasiswa, pelajar, pekerja seni, wirausaha, dan ibu rumah tangga.
Pada hari-hari tertentu kantor swasta menetapkan karyawannya untuk menggunakan pakaian
batik dan di sejumlah kantor pemerintahan juga memberlakukan kebijakan yang sama. Motif
yang digunakan sesuai dengan selera masing-masing, tidak harus selalu seragam. Tanpa diminta
karyawan-karyawan ini telah menggunakan batik pada hari Jumat, mereka melakukan dengan
senang hati dan tanpa adanya paksaan.
Beberapa lembaga pendidikan juga mewajibkan peraturan yang sama yaitu mengenakan baju
batik. Setiap sekolah memiliki motif batik yang berbeda. Dengan ini keindahan batik nusantara
terangkat dengan sendirinya.
Masyarakat juga semakin meminati kain batik sebagai pakaian sehari-hari. Beberapa desainer
juga merancang batik sebagai aksesoris dan busana yang relatif modern. Dengan disesuaikannya
dengan acara, tanpa perlu takut untuk terlihat kuno ketika dipandang orang lain.
Dilihat dari kontribusi batik yang begitu besar, batik membawa banyak manfaat bagi negara dan
dunia. Sehingga kita harus bangga akan kekayaan budaya yang kita miliki. Maka dari itu
hendaknya kita selalu menjaga dan melestarikannya.

Anda mungkin juga menyukai