Anda di halaman 1dari 40

MARIA ANGELA BENU

1701040009
SISTEM PENCERNAAN

Organ Penyusun Sistem


Pencernaan Manusia Dan
Pengertian Anatomi Fisiologi Dari Organ
Sistem Sistem Pencernaan
Pencernaan

Kelainan Dari
Sistem
Pencernaan
Pencernaan adalah  Fungsi utama dari sistem ini
adalah untuk menyediakan
pemecahan makanan makanan, air, dan elektrolit
secara mekanik dan bagi tubuh dari nutrient
kimiawi menjadi bentuk yang dicerna sehingga siap
yang lebih sederhana diabsorpsi.
sehingga dapat diserap
oleh sel tubuh kita.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,
juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
Dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan atau tunika :
➢ Mukosa
➢ Submukosa
➢ Lapisan muskuler
➢ Serosa
1. Mukosa adalah lapisan terdalam dari
2. Submukosa adalah lapisan
dinding dan sebagian besar terbuat dalam dari mukosa.
dari dinding dan sebagian besar Mengandung jaringan ikat
terbuat dari jaringan epitel yang longgar, pembuluh darah,
mensekresi enzim dan mukus ke kelenjar, dan saraf. Pembuluh
dalam dari kanal. Lapisan ini sangat aktif
dalam menyerap nutrisi
darah di lapisan ini mengangkut
nutrisi yang diserap.

3. Lapisan muskuler. Lapisan ini 4.Serosa adalah lapisan terluar dari


saluran dan juga dikenal sebagi
terletak di luar submukosa. peritoneum viseral. Serosa
Terbuat dari lapisan jaringan mengeluarkan cairan serosa untuk
otot polos dan berkontraksi menjaga bagian luar saluran tetap
untuk menggerakkan material lembab atau basah dan untuk
melalui kanal. mencegah saluran melekat ke organ
lainnya
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai dari mulut disebut juga
rongga bukal dan rongga oral,terdapat saluran-saluran
yang menghubungkan mulut dengan tiga pasang kelenjar
air liur utama parotis, submandibularis daan sublingualis,
kelenjar-kelenjar ini mengsekresi enzim pitialin untuk
membasahi makanan selama pengunyahan an dan
memecah tepung menjadi maltosa,dalam mulut juga
terdapat gigi geligi. Untuk mengunyah dan memecahkan
makanan menjadi bagian-bagian kecil, sementara
makanan bercampur dengan cairan ludah untuk
memudahkan proses menelan. Ketika ditelan, makanan
melewati epiglotis, suatu katup yang mencegah makanan
masuk trakea ke paru-paru. Makanan yang ditelan
dinamakan bolus.
Rongga mulut terdapat tiga buag buah kelenjar ludah
1. Kelenjar parotis. Letaknya di 2. Kelenjar sub maksilaris.
bawah depan dari telinga di Terletak di bawah rongga
antara prosesus mastoid kiri mulut bagian belakang,
dan kanan os mandibular, duktusnya bernama duktus
duktusnya duktus stensoni. wantoni, bermuara di rongga
Duktus ini keluar dari glandula mulut dekat dengan frenulum
parotis menuju ke rongga mulut lingua
melalui pipi (muskulus
buksinator).

3. Kelenjar sub lingualis.


Letaknya di bawah selaput lendir
dasar ronggamulut bermuara di
dasar rongga mulut. Kelenjar
ludah di sarafi oleh saraf-saraf
tak sadar.
ANATOMI MULUT
Tenggorokan (Faring) Merupakan
penghubung antara rongga mulut
dan kerongkongan. Didalam
lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kelenjar limfe
yang banyak mengandung
kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak persimpangan
antara jalan nafas dan jalan
makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung,
di depan ruas tulang belakang.
Esofagus sebagai suatu tabung
yang tersusun atas otot,esofagus
membentang dari faring melalui
mediastinum kelambung. Saat
memelan sfingter krikofaringeal
bagian atas akan mengendur
sehingga makanan dapat masuk
ke esofagus,didalam esofagus
saraf glosofarengeal
mengaktifkan peristaltik
sehingga bolus makanan
bergerak menuju lambung
Penelanan, Atau Deglutisi Dibagi
Menjadi Tiga Fase

1. Fase bukal terjadi secara sadar di dalam mulut ketika lidah menggerakkan
gumpalan makanan kembali ke dalam faring.
2. Fase faring terjadi secara tidak sadar ketika makanan memasuki faring,
sebagai berikut: langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup
nasofaring untuk mencegah masuknya makanan ke rongga hidung.
3. Fase esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. Otot lingkar
esofagus, yang biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat
ketika laring naik selama penelanan. Ketika makanan mencapai bagian bawah
esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan memasuki
lambung.
Lambung menampung makanan dan
mensekresikan cairan lambung, yang
mengubah makanan menjadi lembut
seperti bubur yang disebut kim
(chyme). Cairan lambung Terbuat
dari asam klorida yang disekresikan
oleh sel parietal dan sel chief yang
mensekresikan pepsinogen, bentuk
tidak aktif dari enzim pepsin. Pepsin
memulai pencernaan kimiawi dari
protein.
Fungsi lambung :
➢Penyimpanan makanan
➢Produksi kimus
➢Digesti protein
➢Produksi mukus
➢Produksi faktor intrinsic
➢Absorpsi
Lambung Adalah organ berbentuk J,
terletak pada bagian superior kiri rongga
abdomen di bawah diafrgma.
Regia-regia lambung terdiri dari bagian
kardia, fundus, bodi organ, dan bagian
pilorus.
 Anatomi dari lambung yaitu :
Gaster (lambung) merupakan
bagian dan saluran yang dapat
mengembang paling banyak
terutama di daerah epigaster,
lambung terdiri dari bagian
atas fundus uteri berhubungan
dengan esofagus melalui
orifisium pilorik, terletak di
bawah diafragma di. depan
pankreas dan limpa, menempel
di sebelah kiri fundus uteri.
Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa, submukosa, dan
jaringan muskularis) beserta modifikasinya
1. Muskularis eksterna pada bagian fundus dan bodi
lambung mengandung lapisan otot melintang (oblik)
tambahan. Lapisan otot tambahan ini membantu
keefektifan pencampuran dan penghancuran isi lambang.
2. Mukosa membentuk lipatan-lipatan(ruga) longitudinal
yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan
dinding lambung. Ruga terlihat saat lambung kosong
dan akan menghalus saat lambung meregang terisi
makanan
3. Ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga
yang bermuara pada sekitar 15 juta kelenjar lambung.
Kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya,
menghasilkan 2 L sampai 3 L cairan lambung. Cairan
lambung mengandung enzim-enzim pencernaan, asam
klorida, mukus, garam-garaman, dan air.
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang
merentang dari sfingter pilorus sampai ke katup ileosekal,
tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus
halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5
meter saat bekerja.
Fungsi usus halus yaitu mengakhiri proses pencernaan
makanan yang di mulai di mulut dan di lambung. Usus
halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.
a. Motilitas usus halus
Untuk mengalirkan dan
memproses makanan agar
bisa diabsorbsi dan
diteruskan ke bagian usus
besar, maka usus halus
melakukan gerakan-
gerakan sebagai berikut :
1. Gerakan pendulum :
gerakan mencampur
makanan dengan enzim-
enzim pencernaan
2. Gerakan segmentasi :
gerakan memotong-
motong makanan
3. Gerakan peristaltik :
gerakan mendorong
makanan ke arah
belakang
Intestinum minor adalah bagian
dari Sistem Pencernaan Makanan
yang berpangkal pada pilorusdan
berakhir pada seikum panjangnya
sekitar 6 m, merupakan saluran
paling panjang tempat proses
pencernaan dan absorpsi hasil
pencernaan yang terdiri dari:
Lapisan usus halus; mukosa
(sebelah dalam). Lapisan
melingkar ( M. sirkuler), lapisan
otot memanjang (M. longitudinal)
dan lapisan serosa (sebelah
luar).
▪Duodenum. Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda
melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum
ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini
bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus wirsungi /
duktus pankreatikus)

▪Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan


ke duodenum melalui duktus koledokus yang
fungsinya mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas juga menghasilkan
amylase, yang mencerna hidrat arang menjadi disakarida, dan tripsin yang berfungsi
mencerna protein menjadi asam amino atau albumin dan polipeptika. Dinding duodenum
mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang disebut kelenjar-
kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
Yeyunum dan Ileum, mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atas
adalah yayenum dengan panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar
4-5 m. Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior
dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai
mesenterium, dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang
antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara
yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah ileum
berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium
ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini
terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini, berfungsiuntuk mencegah
cairan dalam kolom assendens tidak masuk kembali kedalam ileum.
Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas
melalui lipatan mukosa dan mikrovili memudahkan
pencernaan dan absorpsi, lipatan ini dibentuk oleh
mukosa dan sub mukosa yang dapat memperbesar
permukaan usus.Pada penampang melintang vili dilapisi
oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-
macam hormon jaringan dan enzim yang memegang
peranan aktif dalam pencernaan.
Absorpsi makanan yang sudah dicernakan
seluruhnya berlangsung di dalam usus halus
melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler
dalam darah dan saluran limfe di sebelah
dalam permukaan vili usus.Sebuàh vilus berisi
lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan
otot yang di ikat bersama oleh jaringan limfoid
seluruhnya diliputi membran dasar dan
ditutupi oleh epitelium. Karena vili keluar dari
dinding usus maka bersentuhan dengan
makanan cair dan lemak yang diabsorbsi ke
dalam lakteal kemudian berjalan melalui
pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh
kapiler darah di vili dan oleh vena porta dibawa
ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Usus besar (intestinum mayor) merupakan
saluran pencernaan berupa usus
berpenampang luas atau berdiameter besar
dengan panjang kira-kira 1,5-1,7 meter, dan
lebarnya 5 – 6 cm
Usus besar tidak memiliki vili, tidak memiliki
plicae circulares (lipatan-lipatan sirkular),
dan diameternya lebih lebar, panjangnya
lebih pendek, dan daya regangnya lebih besar
dibandingkan usus halus. Serabut otot
longitudinal dalam muskularis eksterna
membentuk tiga pita, taeniae coli, yang
menarik kolon menjadi kantong-kantong
besar yang disebut haustra. Katup ileosekal
adalah mulut sfingter antara usus halus dan
usus besar.
Bagian bagian usus besar
a. Sekum adalah kantong tertutup yang
menggantung di bawah area katup ileosekal.
b. Apendiks vermiform, suatu tabung buntu
yang sempit berisi jaringan limfoid,
menonjol dari ujung sekum.
c. Kolon adalah bagian usus besar dari sekum
sampai rektum.
d. Rektum adalah bagian saluran pencernaan
selanjutnya dengan panjang 12 sampai 13
cm. Rektum berakhir pada saluran anal
danmembuka ke eksterior di anus.1)Mukosa
saluran anal tersusun dari kolumna rektal
(anal), yaitu lipatan-lipatan vertikal yang
masing-masing berisi arteri dan
vena.2)Sfingter anal internal otot polos
(involunter) dan sfingter anal eksternal otot
rangka (volunter) mengitari anus.
Fungsi usus besar adalah :
Usus besar mengabsorpsi 80%
sampai 90% air dan elektrolit dari
kimus yang tersisa dan mengubah
kimus dari cairan menjadi massa
semi padat,Usus besar hanya
memproduksi mukus.
Rektum (Bahasa Latin: regere,
“meluruskan, mengatur”) adalah
sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses.
➢Kanalis Anal : Kanalis anal (anal canal) adalah saluran dengan panjang sekitar 4 cm
yang dikelilingi oleh sfingter anus.
➢Rektum : Rektum (rectum) adalah sebuah ruangan dengan panjang sekitar 12
sampai 15 cm yang berada di antara ujung usus besar (setelah kolon sigmoid/turun)
dan berakhir di anus. Fungsi rektum adalah menyimpan feses untuk sementara waktu,
memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan membantu mendorong feses
sewaktu buang air besar. Ketika rektum penuh dengan feses, maka rektum akan
mengembang dan sistem saraf akan mengirim impuls (rangsangan) otak sehingga
timbul keinginan untuk buang air besar.
➢Sfingter Anal Internal : Sfingter anal internal (internal anal sphincter) adalah
sebuah cincin otot lurik yang mengelilingi kanalis anal dengan keliling 2,5 sampai 4 cm.
Sfingter anal internal ini berkaitan dengan sfingter anal eksternal meskipun letaknya
cukup terpisah. Tebalnya sekitar 5 mm. Fungsi sfingter anal internal adalah untuk
mengatur pengeluaran feses saat buang air besar.
➢Sfingter Anal Eksternal : Sfingter anal eksternal (external anal sphincter) adalah
serat otot lurik berbentuk elips dan melekat pada bagian dinding anus. Panjangnya sekitar
8 sampai 10 cm. Fungsi sfingter anal eksternal adalah untuk membuka dan menutup
kanalis anal.
➢Pectinate Line : Pectinate line (terjemahan masih dipertanyakan) adalah garis yang
membagi antara bagian dua pertiga (atas) dan bagian sepertiga (bawah) anus. Fungsi
garis ini sangatlah penting karena bagian atas dan bawah pectinate line memiliki banyak
perbedaan. Misalnya, jika wasir terjadi di atas garis pectinate, maka jenis wasir tersebut
disebut wasir internal yang tidak menyakitkan. Sedangkan jika di bawah, disebut wasir
eksternal dan menyakitkan. Asal embriologinya juga berbeda, bagian atas dari endoderm,
sedangkan bagian bawah dari ektoderm.
➢Kolom Anal : Kolom anal (anal column) atau kolom Morgagni adalah sejumlah lipatan
vertikal yang diproduksi oleh selaput lendir dan jaringan otot di bagian atas anus. Fungsi
kolom anal adalah sebagai pembatas dinding anus.
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki
dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada
bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu
Asini yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan, dan pulau
pankreas yangmenghasilkan hormon.

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum


dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan
oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas
juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
(Anderson, 1999; Syaifuddin, 2012; Pearce, 2007; Sherwood, 2001).
Hati merupakan sebuah organ terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Hati juga memproduksi bile,
yang penting dalam pencernaan.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya
akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena
porta.Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan
zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum (Anderson, 1999;
Syaifuddin, 2012; Pearce, 2007; Sherwood, 2001).
▪ Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan.
▪ Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap –bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya.
▪ Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
▪ Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak,
serta berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol.(Anderson, 1999; Syaifuddin, 2012; Pearce, 2007; Sherwood, 2001).
Tubuh kantung empedu terbagi menjadi tiga bagian yaitu fundus, badan dan leher
❑Fundus Vesikafelea, merupakan bagian akhir dari kantung empedu.
❑Korpus (badan) Vesikafelea, yaitu bagian dari kantung empedu yang
didalamnya berisi cairan empedu. Jumlah cairan yang diproduksi dalam satu hari
adalah sekitar 600-1200 ml. Jumlah produksi ini dapat meningkat ketika tubuh
sedang mencerna lemak.
❑Leher Kantung Empedu, yaitu saluran tempat masuknya cairan/getah empedu
ke dalam korpus vesikafelea.
• Duktus Sistikus, yaitu saluran yang membentuk saluran empedu (Duktus
Koledokus) bersama dengan duktus hepatikus. Panjang saluran ini yaitu
sekitar 3 cm.
• Duktus Hepatikus, yaitu saluran yang keluar dari leher empedu dan
bersama dengan dukturs sistikus akan membentuk saluran empedu (Duktus
Koledokus).
• Duktus Koledokus (Saluran empedu), yaitu saluran yang akan membawa
cairan empedu ke duodenum (usus dua belas jari).
Gangguan pada sistem pencernaan
makanan dapat disebabkan oleh pola
makan yang salah, infeksi bakteri, dan
kelainan alat pencernaan.Gangguan-
gangguan ini antara lain :
1) Parotitis atau penyakit gondong
Parotitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus yang
menyerang kelenjar air ludah di
bagian bawah telinga akibatnya
kelenjar air ludah menjadi bengkak
atau membesar. Parotitis atau
penyakit gondong
2)Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi
penyakit pada rongga mulut yang
ditandai dengan rendahnya produksi
air ludah.Kondisi mulut yang kering
membuat makanan kurang tercerna
dengan baik.
3) Konstipasi (Sembelit)
Konstipasi adalah kesulitan atau
jarang defekasi yang mungkin karena
feses keras atau kering sehingga
terjadi kebiasaaan defekasi yang tidak
teratur, faktor psikogenik, kurang
aktifitas, asupan cairan yangtidak
adekuat dan abnormalitas
usus.Sembelit terjadi jika kim (bubur
makanan) masuk ke usus dengan
sangat lambat. Akibatnya, air terlalu
banyak diserap usus, maka feses
menjadi keras dan kering.
4. Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi
mukus yang di dalamnya juga
terkandung enzim. Jika
pertahanan mukus rusak, enzim
pencernaan akan memakan
bagian-bagian kecil dari lapisan
permukaan lambung. Hasil dari
kegiatan ini adalah terjadinya
tukak lambung.Tukak lambung
menyebabkan berlubangnya
dinding lambung sehingga isi
lambung jatuh di rongga
perut.Sebagian besar tukak
lambung ini disebabkan oleh
infeksi bakteri jenis tertentu.
5) Diare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair
(mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24
jam). Penyebab diare antara lain ansietas (stres),
makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai
dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan
hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai