Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR PRAKTIKUM UJI KESADAHAN TOTAL, KALSIUM (Ca) DAN

MAGNESIUM (Mg) METODE TITRASI

Fika Afifah
Program Studi S1 Kesehatan lingkungan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
A. Latar Belakang
Air adalah materi esensial, merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,
sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi kuantitas maupun kualitas belum
tercukupi dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun
sosial. Di Indonesia pelayanan air bersih untuk skala yang besar masih terpusat di daerah
perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun
demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relative
kecil. (Dian Wuri Astuti, Muji Rahayu, 2015)
Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya
mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan
lainnya. Permasalahan yang sering dijumpai pada pelayanan air bahwa kualitas air tanah
maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air bersih
yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk digunakan.
Air yang layak digunakan, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan
fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan, sehingga
apabila ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak
untuk digunakan. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah
kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+dalam air yang keberadaannya biasa disebut kesadahan
air. Pada umumnya kesadahan menunjukkan jumlah kalsium karbonat dalam milligram
perliter atau bagian perjuta.
Kesadahan dalam air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah tangga
maupun untuk penggunaan industri. Berdasarkan PERMENKES RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih, kadar maksimum
kesadahan (CaCO3) yang diperbolehkan adalah 500 mg/L. Kesadahan air adalah
kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca)
dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang
memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral
yang rendah. (Simanjuntak, 2019)
Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan
ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk
menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan
menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau
menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam
satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air sadah
atau bukan yaitu dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah air
sadah, maka sabun akan sukar berbuih, kalaupun berbuih, buihnya sedikit. Kemudian untuk
mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan
pemanasan, sabun tetap sukar berbuih, berarti air yang anda gunakan adalah air sadah tetap.
Namun, ada cara yang lebih kompleks yaitu melalui titrasi.

B. Tujuan Praktikum
1. mengetahui dan memahami bagaimana cara menganalisis kesadahan dengan metode titrasi
(kompleksometri)
2. melakukan standarisasi Na2EDTA dengan metode titrasi (kompleksometri)
3. menentukan Kesadahan Total dan Kesadahan Tetap pada sampel air dengan metode titrasi
(kompleksometri)
4. Untuk membandingkan hasil Uji Kesadahan dengan standar baku mutu

C. Prinsip Praktikum
1. Air sampel yang telah ditambahkan larutan penyangga pH didiamkan selama 5 menit agar
bereaksi.
2. Air sampel yang telah ditambahkan indikator EBT dihomogenkan sampai berubah menjadi
warna merah keunguan.
3. Proses titrasi dengan larutan baku Na2EDTA dilakukan secara perlahan sampai terjadi
perubahan warna merah keunguan menjadi biru.

D. Tinjauan Umum Air Tanah


Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan yang berada
dibawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah,
kemudian terkumpul pada lapisan yang tidak dapat ditembus oleh air. Air bawah tanah
memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air,
baik untuk makhluk hidup, rumah tangga dan industri.
Menurut Rachmat F. Lubis, 2006 – Secara umum, air dalam tanah akan mengalir
sangat perlahan melalui celah yang sangat kecil dan atau melalui butiran antar batuan.
Batuan yang memiliki kemampuan menyimpan dan mengalirkan air tanah disebut akuifer.
Pengertian air tanah juga terdapat dalam Undang Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air, yaitu air yang terdapat dalam lapisan tanah atau baruan dibawah permukaan
tanah.

 Pengertian Air Tanah Menurut Para Ahli


Selain pengertian diatas, terdapat pula pengertian lain yang disampaikan oleh beberapa ahli
sebagai berikut:
 Menurut Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996 – Air Tanah adalah
sejumlah air dibawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur,
terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat pula disebut aliran
alami yang mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan.
 Menurut Soemarto, 1989 – Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam
lapisan geologi. Lapisan tanah yang berada dibawah permukaan tanah dinamakan lajur
jenuh (saturated zone) dan lajur yang tidak jenuh terletak diatas lajur sampai ke
permukaan tanah yang rongga-rongganya berisi air dan udara.
 Menurut Fetter, 1994 – Air tanah adalah air yang tersimpan pada lajur jenuh kemudian
bergerak sebagai aliran melalui batuan dan lapisan-lapisan tanah yang ada di bumi
hingga air tersebut kelaur sebagai mata air, terkumpul ke kolam, danau, sungai, dan laut.
Batas atas lajur jenuh air disebut dengan muka air tanah (water table)
 Menurut Asdak, 2002 – Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir
dibawah permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, perbedaan potensi
kelembapan tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air tanah memiliki jumlah yang jauh lebih
besar dibanding air permukaan. Menurut data UNESCO, 1978 dalam Chow et al, 1998
menyatakan bahwa 98% dari seluruh air di daratan tersimpan dibawah permukaan
tanah, pori-pori batuan, dan material butiran.(RimbaKita.com, 2019)

Oleh karena itu, sumber air tanah dapat dibagi menjadi 2 jenis sumber, yaitu:
1. Air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau retakan dalam formasi
batuan.
2. Air permukaan yang dapat berasal dari sungai, danau, dan reservoir yang meresap
melalui tanah dan batuan ke dalam tanah.

E. Tinjauan Umum Kesadahan


Metode ini digunakan untuk penentuan kesadahan total yang terdapat dalam air dan
air limbah dengan metode titrimetri EDTA dengan batas terendah 5 mg/L. Metode ini
digunakan untuk contoh uji air yang tidak berwarna. Air sadah adalah istilah yang digunakan
pada air yang mengandung kation penyebab kesadahan. Pada umumnya kesadahan
disebabkan oleh adanya logamlogam atau kation-kation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr,
Mn, Ca dan Mg, tetapi penyebab utama dari kesadahan adalah kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg). (Ikhsan, 2016)
Kalsium dalam air mempunyai kemungkinan bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat,
khlorida dan nitrat, sementara itu magnesium dalam air kemungkinan bersenyawa dengan
bikarbonat, sulfat dan khlorida. Tingkat kesadahan di berbagai tempat perairan berbeda-
beda, pada umumnya air tanah mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi, hal ini terjadi
karena air tanah mengalami kontak dengan batuan kapur yang ada pada lapisan tanah yang
dilalui air. Air permukaan tingkat kesadahannya rendah (air lunak), kesadahan non karbonat
dalam air permukaan bersumber dari calsium sulfat yang terdapat dalam tanah liat dan
endapan lainnya.
Tingkat kesadahan air biasanya digolongkan seperti ditunjukkan pada tabel berikut
ini :

Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesadahan


Mg/l Ca CO3 Tingkat Kesadahan
0 – 75 Lunak (soft)
75 – 150 Sedang (moderately hard)
150 – 300 Tinggi (hard)
>300 Tinggi sekali (very hard)

Kerugian yang ditimbulkan oleh air sadah antara lain :


 Menyebabkan sabun tidak berbusa (berbuih). Sabun akan berbusa jika ion Ca2+ dan Mg2+
diendapkan. Jadi air sadah mengurangi daya pembersih sabun, sehingga pemakaian sabun
menjadi boros.
 Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup pada ketel tersebut.
Hal ini mengakibatkan penghantaran panas dari ketel berkurang sehingga memboroskan
penggunaan bahan bakar. (Kuswanti, 2007)

Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat
saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga,
dan air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah membentuk
gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air
yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.Untuk menghilangkan
kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia (Giwangkara E, 2008).
Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya
Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan
konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3 (Ihsan, 2011).
Kesadahan terutama disebabkan oleh keberadaan ion-ion kalsium(Ca2+) dan magnesium
(Mg2+) di dalam air. Keberadaannya di dalam air mengakibatkan sabun akan mengendap
sebagai garam kalsium dan magnesium, sehingga tidak dapat membentuk emulsi secara
efektif. (Khadijah Afni, 2017)
Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya diarahkan pada penentuan kadar Ca2+
dan Mg2+. Kesadahan total didefinisikan sebagai jumlah miliekivalen (mek) ion Ca2+dan
Mg2+ tiap liter sampel air. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan
ketat untuk mencegah kerugian. Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang
digunakan harus terbebas dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium
karbonat cenderung mengendap pada permukaan pipa dan permukaan penukar panas.
Presipitasi (pembentukan padatan tak larut) ini terutama disebabkan
oleh dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai batas tertentu
walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan endapan ini dapat mengakibatkan
terhambatnya aliran air di dalam pipa. Dalam ketel uap, endapan mengganggu aliran panas
ke dalam air, mengurangi efisiensi pemanasan dan memungkinkan komponen logam ketel
uap terlalu panas. Dalam sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat menyebabkan
kegagalan ketel uap. Kerusakan yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat bervariasi
tergantung pada bentuk kristal, misalnya, kalsit atau aragonit.

Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat
oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.

1. Air sadah sementara


Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO 3-),
atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau
magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa
tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca 2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang
terjadi adalah:
Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Air sadah tetap
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3 - dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi
berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4),
magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat
(MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena
kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan
air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan
air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat,
yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) –> MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion
Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.(Wikipedia,
2020)
F. Tinjauan Umum Metode Titrasi Kompleksiometri
Menurut Day dan Underwood (2006), titrasi kompleksometri merupakan
salah satu jenis titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan senyawa kompleks antara
ion logam target dengan zat pembentuk kompleks. Zat pembentuk kompleks yang
umum digunakan adalah asam etilenadiaminatetraasetat (EDTA) yang akan
membent uk kompleks kuat dengan perbandingan 1:1 dengan logam (Ward
danCarpenter, 2010).
pH larutan dalam titrasi kompleksometri harus dikontrol
(Nielsen,2010), karena akan menentukan selektivitas pembentukan kompleks antara
EDTA dengan logam target Kesadahan total yaitu ion Ca2+dan Mg2+ dapat ditentukan
melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap
semua kation tersebut. Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks
ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.
Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat kelarutan yang
tinggi. EDTA biasa dikenal sebagai asam etilen diamina tetraasetat, mengandung atom
oksigen dan nitrogen yang efektif dalam membentuk kompleks yang stabil dengan logam
lain yang berbeda. EDTA adalah ligan yang dapat berkoordinasi dengan satu ion logam
melalui dua nitrogen dan satu oksigennya.
Kompleksometri adalah suatu metode penetapan kadar Ca2+dan Mg2+didalamair
sadah dengan menggunakan EDTA (etilen diamin tetra asetat) sebagai
larutanstandart sekunder dan Buffer pH 10 serta indikator EBT (Erichrome Black T)
akan membentuk ikatan antara EDTA dan EBT yang berwarna merah anggur dan pada
saattitik akhir titrasi indikator EBT akan lepas sehingga membentuk kompleks warna biruyang
konstan dimana terbentuk ikatan antara EDTA dengan Ca2+dan Mg2+. (Hut abar at , 2019)

G. Uraian Prosedur
 Persiapan :
1. Membaca basmallah.
2. Mempersiapkan alat dan bahan menyesuaikan panduan praktikum Analisis Kesadahan.
Alat dan Bahan :
1. Erlenmeyer 1 buah
2. Buret dan statif 1 buah
3. Bulb 1 buah
4. Pipet ukur 1 buah
5. Pipet volume 1 buah
6. Spatula 1 buah
7. Corong 1 buah
8. Gelas kimia 1 buah
9. Gelas ukur 1 buah
10. Air sumur 100 ml
11. Indikator Erichrome Blac T (EBT) secukupnya
12. Indikator mureksid 30mg – 50mg
13. NaOH 1 N 2ml
14. Na2EDTA dihidrat 0,01 M 7ml
15. Larutan Penyangga pH 1ml – 2ml

 Pelaksanaan Pengujian :
3. Kesadahan Total :
1. Pipet 50 mL contoh uji dan masukkan kedalam labu Erlenmeyer 250 Ml
2. Ditambahkan 1 mL sampai 2 mL larutan penyangga Ph 10 +- 0,1
3. Ditambahkan seujung spatula kira-kira 30 mg sampai dengan 50 mg indicator EBT,
kemudian homogenkan sampai berubah warna menjadi warna merah keunguan
4. Lakukan titrasi dengan larutan baku Na2EDTA yang digunakan
5. Catat Volume larutan baku Na2EDTA yang digunakan
6. Apabila larutan Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi lebih dari 15 mL, encerkan
contoh uji dengan air suling dan ulangi langkah 1-5
4. Kesadahan Ca :
1. Diambil 50 ml contoh uji, masukkan kedalam labu Erlenmeyer 250 mL
2. Ditambahkan 2 ml larutan NaOH 1 N sampai dicapai pH 12 sampai dengan pH 13
3. Ditambahkan seujung spatula atau setara dengan 30 mg sampai dengan 50 mg indicator
mureksid, kemudian dihomogenkan sampai berubah warna menjadi merah muda
4. Lakukan titrasi dengan larutan baku Na2EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna
merah muda menjadi warna ungu
5. Catat Volume larutan baku Na2EDTA yang digunakan
6. Apabila larutan Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi lebih dari 15 mL, encerkan
contoh uji dengan air suling

Evaluasi :
5. Perhitungan Kesadah Total
Kesadahan Total (mg CaCO3/L)
=1000/Vs x VEDTA (a) x MEDTA X 100
= …………. mg/L

Ket :
-VS adalah volume larutan contoh uji (ml)
-VEDTA(a) adalah volume rata-rata larutan baku Na2EDTA untuk titrasi kesadahan
total (ml)
-MEDTA adalah molaritas larutan baku Na2EDTA untuk untuk titrasi (mmol/ml)

6. Kesadahan Calsium (Ca)


Kadar Kalsium (mg Ca/L)
= 1000/Vs x VEDTA (b) x MEDTA x 40
= ………. mg/L
Ket :
-Vs adalah volume larutan contoh uji (ml)
-VEDTA(b) adalah rata-rata larutan baku Na2EDTA untuk titrasi (mmol/ml)
-MEDTA adalah molaritas larutan baku Na2EDTA untuk titrasi (mmol/ml)

7. Kesadahan Magnesium (Mg)


Kadar Magnesium (mg Mg/L) =
= 1000/Vs (VEDTA(a) – VEDTA (b)) x MEDTA x 24,3
= ………….. mg/L

Ket :
-Vs adalah volume rata-rata larutan baku Na2EDTA untuk titrasi kesadahan total (ml)
-MEDTA adalah molaritas larutan baku Na2EDTA untuk titrasi (mmol/ml)

Dokumentasi :
8. Foto hasil perubahan warna titrasi
9. Mencatat lebih lanjut hasil yang didapat saat pengujian
Penutup :
10. Membersihkan peralatan
11. Mencuci tangan
12. Membaca hamdalah
Pihak terkait :
1. Koordinator
2. Upt. Lab
3. Petugas Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
4. Mahasiswa

H. Waktu dan Tempat


Pengambilan sampel yaitu pada hari ….. tanggal ………….. tempat pengambilan sampelnya
yaitu di …………………… Samarinda dan lokasi pemeriksaan sampelnya adalah di
Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

I. Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan :
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya
ion kalsium (Ca) dan magnisium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air
dengan kadar mineral yang rendah. Resin ion exchange atau resin penukar ion dapat
didefinisi sebagai senyawa hidrokarbon terpolimerisasi, yang mengandung ikatan silang
(crosslinking) serta gugus-gugus fungsional yang mempunyai ion-ion yang dapat
dipertukarkan.
Metode yang digunakan dalam analisa kadar kesadahan adalah kompleksometri
yaitu metode titrasi dimana titran dan titratnya saling membentuk kompleks netral yang
yang terdisosiasi dalam larutan.
 Saran :
 Kepada masyarakat sebaiknya lebih bisa menjaga kondisi air disekitarnya agar tidak
tercemar dan agar bisa dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari lebih lama.
 Besar harapan peneliti apabila melakukan penelitian yang berhubungan dengan
penukar ion dilakukan kembali dengan menggunakan variabel lain.
 Sebaiknya alat-alat praktikum digunakan sebagaimana mestinya, dijaga sesuai
dengan prosedur dan cara perawatan agar-alat praktikum ini tahan lama sehingga
tetap dapat bekerja dengan baik.
Referensi :
Dian Wuri Astuti, Muji Rahayu, D. S. R. (2015). Penetapan Kesadahan Total (Caco3) Air
Sumur Di Dusun Cekelan Kemusu Boyolali Dengan Metode Kompleksometri.
Media.Neliti.Com. https://media.neliti.com/media/publications/25029-ID-penetapan-
kesadahan-total-caco3-air-sumur-di-dusun-cekelan-kemusu-boyolali-denga.pdf
Hutabarat, V. D. . (2019). Penentuan Kesadahan Ca2+ dan Mg2+ Air Minum Kemasan Sebelum
dan Sesudah Treatment dengan Metode Titrasi Kompleksometri di PT. Tirta Investama
Langkat. Repositori USU. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21304
Ikhsan. (2016). PERCOBAAN III UJI KESADAHAN AIR. Prodlypresent.
http://ikhsankes.blogspot.com/2016/06/percobaan-iii-uji-kesadahan-air.html

Khadijah Afni, M. (2017). analisis faktor-faktor kualitas dan dampak air. Jurnal.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss/article/download/
Kuswanti, dkk. (2007). Kerugian Air Sadah. http://eprints.undip.ac.id/48622/4/BAB_II.pdf
RimbaKita.com. (2019). Air Tanah-Pengertian, Sumber, Jenis & Manfaat.
https://rimbakita.com/air-tanah/
Simanjuntak, P. N. (2019). Penetapan Kesadahan Total pada Beberapa Air Bersih di Kota
Medan dengan Metode Kompleksometri. Repositori Institusi USU.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24714/162410026.pdf?sequence=1&
isAllowed=y
Wikipedia. (2020). Kesadahan Air. https://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air

Anda mungkin juga menyukai