Team Teaching UG
Daftar Isi
Daftar Isi ............................................................................................................ 1
Etika Penggunaan Internet ................................................................................. 2
Internet dan Lingkup Intrapersonal .................................................................... 3
A Good Digital Citizen: Being & Well Being .................................................... 9
Virtual Community: Psikologi dan Internet dalam Lingkup Interpersonal ....... 13
Internet & Permasalahan Sosial ....................................................................... 26
Internet dan Persoalan Sosial Klinis ................................................................. 31
Living in Digital Era: Costs & Benefits ........................................................... 34
Cyber Sex & Game Online .............................................................................. 41
Human Centered Digital Transformasion ......................................................... 45
Psikoterapi dan Tes Inteligensi Online ............................................................. 50
1
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Netiquette: Etika dalam menggunakan layanan aplikasi; Cara yang benar / dapat
diterima dalam berkomunikasi di internet.
Netiquette Buruk
Flaming: Memprovokasi, penghinaan, mengejek, atau komentar kasar yang
menyinggun
Trolling: Memposting tulisan atau pesan menghasut dan tidak relevan
dengan topik yang dibicarakan di komunitas online; bertujuan provokasi dan
memancing emosi pengguna internet lain agar diskusi yang berlangsung jadi
kacau; pelakunya dapat disebut troller dan provokator.
Junking: Memposting sesuatu yang tidak berguna di internet.
2
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
3
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
IP, alamat MAC, nomor kartu SIM, atau nomor acak yang ditempatkan
di komputer Anda dalam sebuah cookie.
Profile: Representasi dari sesuatu secara garis besar; Suatu cara
bagaimana orang lain mengenali diri kita secara online.
Persona: Bagia dari partial identity; Hal-hal yang kita tunjukkan secara
online bagaimana kita ingin dikenal.
Contoh identitas online oleh Michelle Well:
Memberi contoh seorang gadis yang sedang berchatting dengan me-
nampilkan karakter yang kontradiktif dengan diri aslinya. Akhirnya,
semakin lama semakin jauh dengan kenyataan sosial yang ada,
bahkan tidak dapat menerima dirinya sendiri apa adanya. Bahaya
laten → terbentuk kepribadian online yang berbeda dari kenyataan.
Pendapat Erich Fromm dari contoh di atas: Kondisi tersebut disebut
neurosis yang mengakibatkan gangguan jiwa serius.
Pendapat Reid Steere: Jika internet digunakan untuk media eksplorasi
diri dengan kesadaran penuh, akan terjadi pertumbuhan sebagai hasil
refleksi diri secara utuh.
Penelitian Valkenburg et al (2005):
Survey dilakukan kepada 600 siswa usia 18 tahun
Alasan menggunakan chatting atau instant messaging
→ Eksplorasi diri untuk melihat reaksi orang lain
→ Kompensasi sosial untuk menghilangkan rasa malu
→ Fasilitasi sosial untuk membentuk suatu hubungan
50% remaja mempresentasikan dirinya sebagai individu yang
lebih tua dari usia sebenarnya.
Faktor seseorang mendaftar atau menjadi pengguna aktif dengan
identitas palsu (anonim):
Menutup jejak di dunia maya
Menjaga repputasi dan harga diri
4 dimensi internet yang digunakan remaja kota:
Informasi (Information Utility)
Kesenangan (Leisure / Fun Activity)
Komunikasi
Transaksi
Disinhibisi Online
Ketidakmampuan individu untuk mengontrol perilaku impulsif pikiran
atau perasaan dan terwujud ketika orang orang berkomunikasi secara
online dengan cara yang tidak biasa dilakukan ketika offline.
Penyebab Disinhibisi Online:
Anonimitas: Identitas pribadi atau informasi identitas pribadi
orang tersebut tidak diketahui.
Invisibilitas: Keadaan tidak terlihat secara fisik yang membuat
pengguna tidak perlu khawatir mengenai bagaimana kita
memandang orang lain dan sinyal emosional apa yang kita
kirimkan melalui ekspresi wajah.
4
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
5
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
6
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Etnis
Perkembangan internet dimulai dari benua Amerika lalu kemudia
Eropa yang menjadikan kawasan tersebut selalu terdepan dalam
pemanfaatannya.
Etnis Kaukasian masih merajai jumlah pengguna internet sampai saat
ini dengan sumbangan dari
Eropa dan US, diikuti oleh
Hispanic, Asia dan Afro.
Tingginya pengguna dari
etnis ini salah satunya
karena dukungan teknologi
yang optimal di negara
tempat bernaung.
Status Ekonomi
Ketersediaan intern.et di beberapa belahan dunia masih merupakan
privilege
Status ekonomi mempengaruhi
jaminan tersedianya fasilitas
untuk terkoneksi internet dalam
lingkup negara maupun individu.
Kondisi sosial ekonomi dan
budaya juga mempengaruhi
intensitas penggunaan internet.
(Penggunaan Internet di Indonesia
berdasarkan Tingkat Ekonomi)
Dampak Positif
Sosial
Memudahkan komunikasi dengan hadirnya banyak platform
Menghemat biaya dan juga waktu dalam melakukan komunikasi
Menambah banyak relasi dan juga teman
Mencegah individu menjadi kuper atau kurang pergaulan
Dapat saling tolong menolong atau membantu dalam memecahkan masalah
tanpa harus terikat lokasi dan tempat
Mempermudah penyampaian informasi terkini
Ekonomi & Bisnis
Berkembangnya Online Shop minimalkan lapak usaha dan menghemat
waktu transaksi
Pemasangan iklan dari barang yang dijual Promosi bisnis via internet
Memudahkan siapa pun untuk menjual dan membeli produk baik produk
nasional maupun internasional
Sumber bagi para pencari kerja
7
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Dampak Negatif
Sosial
Merasa tidak aman
Prostitusi online berkembang
Meningkatkan risiko terjadinya tindak kejahatan
Banyak konten konten internet yang tidak pantas
Banyak munculnya informasi hoax atau black campaign
Kesehatan
Dapat merusak mata, akibat terlalu lama menatap layar laptop atau komputer
Tubuh menjadi cepat lelah dan lemas
Jam tidur yang tidak beraturan
Dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental
Pengembangan Diri Individu
Berpengaruh pada penurunan prestasi
Menurunkan konsentrasi dan fokus
Ekonomi
Penipuan yang mengatasnamakan online shop
Toko toko offline bangkrut karena sepi pembeli
Keamanan
Banyak munculnya hacker yang mampu meretas situs
Lokasi seseorang bisa dilacak dengan mudah
8
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
9
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
10
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
11
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Digital Domain
Being Online
Akses & inklusi
Literasi media & informasi
Pembelajaran & kreativitas
Well-being Online
Etika & empati
Kesehatan & kesejahteraan
Kehadiran daring & komunikasi
Rights Online
Partisipasi aktif
Hak & tanggung jawab
Privasi & keamanan
Kesadaran konsumen
Civil Engagement
Mengacu pada perilaku yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi kebaikan
bersama (Lenzi et al., 2012; Zaff et al., 2008 dikutip dalam Jones & Mitchell, 2016)
Perilaku ini dapat mencakup partisipasi politik, tetapi juga dapat mencakup kerja
sukarela, amal pendukung, dan berbagi hobi dan keterampilan dengan komunitas
yang lebih besar (Sherrod et al., 2002; Youniss dan Levine, 2009 dikutip dalam Jones &
Mitchell, 2016).
12
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Kelompok
Definisi Kelompok: Kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi.
Definisi tersebut tersebut sangat cocok bila dikaitkan dengan kelompok
dalam pekerjaan dan kelompok sosial, namun kadar interaksi dan
pengaruhnya akan dapat berkurang bila kita mendefinisikan misalnya pada
kelompok penumpang di busway, atau kumpulan orang yang makan di suatu
restoran.
Jumlah interaksi yang terjadi pada sekumpulan orang yang berdekatan akan
berbeda-beda tergantung keadaan. Satu perubahan yang terjadi dapat mengubah
kumpulan orang itu menjadi sesuatu yang sesuai dengan definisi “kelompok.
Pada tingkat kelompok yang lebih tinggi anggota-anggotanya akan menjadi
representasi dari kelompok dan kelompok dapat berkembang menjadi eksklusif
jika anggota menunjukkan loyalitas dan komitmen, serta partisipasi aktif dalam
kegiatan kelompok. Keanggotaan dalam sebuah kelompok memiliki pengaruh
yang kuat dalam perilaku seseorang.
13
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Sebuah kelompok bertambah kuat saat makin banyak yang mengajukan diri
menjadi anggota, namun untuk diterima sangatlah sulit, kerena keanggotaan
kelompok akan memberikan status yang tinggi. Ketika kita berusaha keras untuk
menaklukan tantangan-tantangan dari kelompok tersebut, bisa jadi kita benar-
benar ingin menjadi bagian dari kelompok itu. Kohesivitas kelompok akan
membentuk identitas sosial bagi para anggotanya.
Kohesivitas: Daya baik positif atau negatif yang menyebabkan anggota
kelompok bertahan dalam kelompok (Taylor dkk, 2009)
Groupness
Kelompok online seringkali terlihat rapuh, namun ternyata dapat dibuktikan
bahwa rasa melekat (kohesi) yang kuat terhadap kelompok muncul secara
bertahap dan teratur.
Joan Korenman and Nancy Wyatt mencoba menguraikan beberapa variabel yang
berkontribusi pada kohesivitas kelompok dengan mengamati pola pada sebuah
grup mailing list (milis) yang anggotanya tertarik pada studi tentang peranan
perempuan dalam dunia pendidikan.
Tidak ada yang memoderatori grup ini, namun kontribusi anggota kelompok
umumnya sama, ada yang menjadi pusat perhatian, ada yang berpendapat dengan
semangat, dan sebagian lagi menyimak atau terkadang hanya sesekali memberi
komentar.
Hal-hal inilah yang membuat arti groupness / kelompok itu dirasakan:
Mereka merasakan groupness ini ada melalui hadirnya informasi yang
tersebar, rasa kebersamaan, dan adanya diskusi tentang pengalaman pribadi,
sedangkan pada percobaan online, adanya media perantara berupa komputer
dan internet dalam berkomuniksasi membuat kecenderungan untuk
menyesuaikan diri dengan kelompok berkurang.
Tetap ada adu argumentasi dalam group, tapi minim provokasi.
Para anggota merasakan manfaat dan perasaan diterima dengan hangat
dalam lingkungan kelompok nya untuk berdiskusi tentang hal-hal yang
personal.
14
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Virtual Community
Kesatuan sosial yang muncul dari jaringan sosial ketika sejumlah orang
berdiskusi dalam waktu yang cukup lama, dengan perasaan yang cukup untuk
hubungan personal di dunia maya (Rheingold, 1993).
Hal-hal yang berkaitan dengan Virtual Community:
Identitas Sosial Norma Kelompok
Konformitas Polarisasi Kelompok
Identitas Sosial
Definisi Identitas sosial: Identitas individu yang tampil dalam setiap interaksi
sosial dimana di dalamnya mencakup nilai dan emosi-emosi penting yang
melekat dalam diri individu sebagai anggotanya (Taylor dan Moghaddam)
Berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga dari
keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu.
Dalam kelompok virtual, seringkali kita merasa misalnya “Saya merasa punya
ikatan dengan grup online ini”, atau “Saya punya banyak kesamaan dengan
sebagian besar anggota grup online ini”.
Tergambar misalnya melalui komentar-komentar yang ditulis untuk
menanggapi suatu postingan
Grup-grup online bisa memiliki jenis yang berbeda.
Misalnya, Facebook menggunakan jaringan virtualnya untuk tetap
mempertahankan interaksi selain dengan face-to-face dengan anggota yang
memang sudah saling mengenal.
Sedangkan Group online lainnya (misal IG) menghubungkan orang-orang yang
awalnya tidak saling mengenal namun memiliki kesamaan, namun pada akhirnya
mereka dapat bertemu langsung di kehidupan nyata. Ini adalah kejutan dari kesan
15
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
yang Anda bentuk melalui persona online yang kemudian diperkaya lewat
pertemuan tatap muka.
Kita dapat menyimpulkan bahwa pada kelompok virtual yang memang
anggotanya belum pernah bertemu langsung saat kelompok ini terbentuk,
mungkin memang para anggotanya tidak pernah ingin bertemu langsung dengan
anggota lainnya. Sense of groupness pada kelompok ini kemungkinan muncul
dari dinamika komunikasi yang berlangsung online.
Konformitas
Definisi Konformitas
Proses dalam diri anggota kelompok untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma yang ada dalam kelompok (Riggio, 2009).
Suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah
laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada dalam kelompok
(Baron, 2005).
Ada kalanya dalam suatu kelompok, semua anggota kelompok melakukan apa
yang diperintahkan. Ragu-ragu atau tidak, jika sudah merupakan keputusan
kelompok, maka setiap anggota akan mengikutinya. Ada kesediaan dari para
anggota untuk berusaha mengikuti apa-apa yang menjadi tatanan pada kelompok
yang diikutinya.
Dari luar, bentuk itu dilihat seperti gambaran sebuah kepatuhan, dan hal itu adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturan dan keseragaman pada sebuah
kelompok.
Istilahnya kita kenal sebagai Konformitas.
Bila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain
menampilkan perilaku tersebut (O’Sears, 1985).
Proses dalam diri anggota kelompok untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma yang ada dalam kelompok (Riggio, 2009).
Suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah
laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada (Baron, 2005).
Sejauh Mana Anggota Kelompok Cenderung Melakukan Konformitas?
(Diuraikan dalam Experiment Asc) Percobaan ini tidak menerapkan apapun bila
ada perbedaan jawaban. Artinya satu-satunya tekanan yang didapat oleh para
subjek berasal dari dalam dirinya, dimana:
Dia meragukan fakta yang diperolehnya sendiri karena ada tekanan secara
tidak langsung dari orang lain dalam kelompok yang memiliki jawaban atau
pendapat yang sama.
Ada subjek yang sebenarnya yakin dengan jawaban pilihannya, namun demi
menghindari resiko kecaman dari kelompok dia lebih memilih untuk
menyesuaikan dengan anggota lainnya
16
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Kalau pada percobaan Asc yang face-to-face, subjek cenderung banyak memilih
jawaban yang salah untuk menyesuaikan diri dengan jawaban kelompoknya.
Sedangkan pada percobaan online, adanya media perantara berupa komputer dan
internet dalam berkomuniksasi membuat kecenderungan untuk menyesuaikan
diri dengan kelompok berkurang.
Kenapa Orang Melakukan Konformitas?
Menghindari penolakan
Agar mendapatkan pujian
Karena mengandalkan orang lain untuk informasi yang dapat memandu
perilaku mereka, terutama dalam ketidakjelasan atau situasi yang
membingungkan
Mengidentifikasi kelompok dan memiliki keinginan untuk menjadi serupa
dengan anggotanya
Norma Kelompok
Definisi Norma Kelompok: Satu set asumsi atauharapan yang dipegang oleh
anggota kelompok atau organisasi mengenai tingkah lakuyang benar atau yang
salah, baik atau buruk, cocok atau tidak cocok, diizinkan atau tidak diizinkan
Secara online, norma juga muncul, meskipun isyarat yang digunakan orang untuk
membangun norma tersebut berbeda. Contoh pada email. Format bahasa dalam
email merupakan kombinasi antara percakapan telepon dan memo. Ada penataan
format yang formal dari penempatan tanggal, salam, dan penutup email. Tapi
dalam penggunaan dasar email oleh komunitas akademisi dan peneliti, media ini
terlihat lebih informal dan spontan.
Transmisi pesan yang cepat membantu mendorongnya menuju informalitas, dan
informalitas menyebabkan kebutuhan yang lebih fokus ke isi/pesan, juga
kemudian banyak sekali shortcut dalam bentuk singkatan dan disederhanakan
ejaan. IDK, BTW, ppl, dan thx adalah contoh gaya penulisan di email yang
banyak digunakan dan dipahami para anggota kelompok/komunitas. Pada surat
resmi kita akan melihat formalitas yang lebih terjaga, namun pada email cederung
mengikuti gaya informal.
Pun pada sms, wa, atau twitter yang terus berkembang. Pada twitter di tahun
2009-2012 mulai memasukkan lebih sedikit kata, dan kata-kata yang muncul
menjadi lebih pendek. Salah satu kemungkinannya adalah peningkatan
penekanan pada efisiensi, dengan lebih luas singkatan yang dipahami. Efisiensi
juga berkaitan dengan penggunaan smartphone untuk mengetik kalimat.
Meskipun Twitter adalah jaringan di seluruh dunia, masing-masing grup yang
terbentuk di Twitter juga mengadopsi norma yang berbeda. Tidak mengherankan,
remaja tweet berbeda dari reporter dan humas perusahaan manajer, misalnya.
17
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Kelompok sosial yang berbeda dapat menggunakan Twitter dan tagar dengan cara
yang berbeda juga, menciptakan norma kelompok yang berkontribusi pada
identitas dan kohesi kelompok.
18
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Ketika anggota kelompok gagal dalam membaca “sign” atau aturan dan
melanggar aturan tersebut maka perilaku yang tidak dapat diterima tersebu akan
mendapat teguran atau sanksi baik secara halus maupun keras.
Norma yang secara implisit dipahami oleh pengguna facebook adalah tidak sering
memperbarui status karena dianggap tidak pantas atau menghindari postingan
yang terlalu negatif, kasar atau emosional. Hal yang dapat dilakukan ketika
menemukan pengguna yang melanggar aturan ini, dapat melakukan unfollow
agar postingannya tidak muncul di news feed pengguna atau dapat melakukan
unfriend jika postingannya dianggap sangat mengganggu.
“One guy thought he was being funny and posted on my Wall. He was trying to make some
joke, but in it was totally calling me out for being a racist, so I deleted that then deleted him.”
“Seorang pria mengira dia lucu dan diposting di Dinding saya. Dia mencoba membuat
lelucon, tetapi di dalamnya benar-benar memanggil saya karena rasis, jadi saya
menghapusnya lalu menghapusnya.”
Pelanggaran ini juga terjadi pada seorang eksekutif suatu perusahaan yang
memiliki akun twitter kurang dari 500 follower ketika dia akan berangkat ke
afrika kemudian memposting suatu kata yang dianggap rasis dan menjadi viral
diseluruh dunia hingga akhirnya ia kehilangan pekerjaan di perusahaan tersebut.
“Going to Africa. Hope I don’t get AIDS. Just kidding, I’m white.”
“Pergi ke Afrika. Semoga saya tidak terkena AIDS. Bercanda, saya (orang berkulit) putih.”
Polarisasi Kelompok
Definisi Polarisasi Kelompok
Kecenderungan kelompok untuk membuat keputusan yang lebih ekstrim
daripada kecenderungan awal (group inclinations) dari masing-masing
anggotanya.
Perubahan sikap individu menjadi lebih ekstrim terhadap sesuatu hal akibat
hasil diskusi kelompok disebut dengan polarisasi kelompok (Stangor, 2004;
Forsyth,2010)
Awal fenomena ini berkaitan dengan “risky shift” (adanya pertukaran ekstrim
atau beresiko) yang terjadi dalam diskusi kelompok.
Contoh Polarisasi Kelompok
Studi yang melihat sikap dekriminalisasi ganja, dimana individu akan diminta
pendapatnya dari skala 1 sampai 9. 1 untuk sangat menentang dan 9 untuk sangat
mendukung. Setelah subjek memberikan pendapatnya, maka subjek digabungkan
dengan kelompok yang masing-masing berisi 3 orang untuk mencapai konsensus.
Menariknya, kelompok yang awalnya cenderung mendukung menjadi sangat
mendukung dan sebaliknya kelompok yang awalnya cenderung menentang
menjadi sangat menentang.
19
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
20
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Kemudian terjadi polarisasi dimana 80% dikodekan sebagai liberal, atau tidak
memiliki orientasi.
Studi lain mengenai polarisasi yang terjadi pada topik pembunuhan Dr. Tiller
yang dibunuh oleh aktivis anti aborsi. Banyak hashtag yang muncul salah satunya
#tiller. Percakapan seputar kelompok yang pro terhadap pilihan atau pro terhadap
kehidupan saling bertukar komentar.
Virtual Team
A virtual team (aka “virtual workgroup”): Sekelompok
orang yang berpartisipasi dalam proyek bersama
dengan melakukan upaya kolaboratif untuk mencapai
tujuan dan sasaran bersama. Orang-orang ini
melakukan tugas dan peker jaan dalam lingkungan kerja
virtual yang dibuat dan dimediasi melalui TI dan
teknologi perangkat lunak (McConell, 2010).
Virtual team bergantung pada infrastruktur internet karena mampu
mengumpulkan orang-orang dari belahan dunia manapun untuk bersama-sama
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Jenis-jenis Virtual Team
Global Virtual Team
Biasanya, tim-tim ini berlokasi di berbagai negara dan kota di seluruh
dunia.
Mereka dapat menjadi karyawan dari beberapa perusahaan yang
menggabungkan upaya dan sumber daya mereka (termasuk orang,
teknologi, uang)
Melakukan proyek out-sourcing bersama dan mencapai tujuan
bersama.
Local Virtual Team
Anggota grup kerja virtual lokal biasanya dimiliki oleh perusahaan
yang sama.
Perusahaan itu besar atau kecil, dan memiliki sumber daya yang cukup
(teknologi sangat penting)
Membangun dan memelihara tempat kerja tim virtual dan mengatur
karyawannya ke dalam kelompok jarak jauh yang produktif.
21
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
22
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
23
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
24
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Jenis Groupware
Synchronous groupware: Merupakan suatu perangkat lunak yang
memungkinkan sekelompok orang yang terpisah secara geografis untuk
mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang sama serta di waktu yang
bersamaan.
Video conference Google Meet
Skype Whiteboarding
Zoom
Asynchronous groupware: Merupakan suatu perangkat lunak yang
memungkinkan sekelompok orang yang terpisah secara geografis untuk
mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang sama namun dalam rentang
waktu yang berbeda.
Email File sharing system
Collaborative writing system Collaborative writing system
25
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Plagiasi
Definisi Plagiarisme: (turnitin) pencurian kesusastraan; Penjiplakan /
pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain, dan
menjadikannya seolah karangan & pendapatnya sendiri.
Tipe Plagiarisme:
Clone: Tindakan mengirimkan karya orang lain, kata demi kata, sebagai
milik sendiri.
Ctrl-C: Bagian tertulis yang berisi sebagian besar teks dari satu sumber
tanpa perubahan.
Find-replace: Tindakan mengubah kata dan frasa kunci tetapi
mempertahankan konten esensial dari sumber di sebuah makalah.
Remix: Tindakan memparafrasekan dari sumber lain dan membuat konten
cocok dengan mulus.
Recycle: Tindakan meminjam dengan murah hati dari pekerjaan
sebelumnya tanpa kutipan; Untuk menjiplak diri sendiri.
Hybrid: Tindakan menggabungkan sumber sumber yang dikutip dengan
sempurna dengan bagian yang disalin tanpa kutipan dalam satu makalah.
Mashup: Makalah yang mewakili campuran bahan yang disalin dari
beberapa sumber berbeda tanpa kutipan yang tepat.
404 Error: Bagian tertulis yang menyertakan kutipan ke informasi yang
tidak ada atau tidak akurat tentang sumber.
Aggregator: Menyertakan kutipan yang tepat, tetapi kertas tersebut hampir
tidak berisi karya asli.
Retweet: Makalah ini mencakup kutipan yang tepat, tetapi terlalu
bergantung pada susunan kata dan / atau struktur asli teks
Alasan melakukan plagiarisme: Tidak tahu & motivasi negatif.
Konsekuensi plagiarisme
Sanksi akademis (bagi mahasiswa [dalam pengerjaan skripsi] yang
melakukan plagiarism)
Konsekuensi hukum
Kelulusannya dibatalkan
Mengulang sidang dengan memperbaiki / merombak skripsi
Sanksi sosial
Cyberbullying
Cyberbullying dan cyber-victimization kurang lebih sama (Fanti, Demetriou, & Hawa, 2012)
26
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Online Buying
E-commerce / Electronic Commerce
Penjualan atau pembelian barang atau jasa, yang dilakukan melalui jaringan
komputer dengan metode yang secara spesifik dirancang untuk tujuan
menerima ataumelakukan pesanan (OECD 2009).
Barang atau jasa dipesan dengan metode tersebut, tetapi pembayaran dan
pengiriman utama barang atau jasa tidak harus dilakukan secara online.
Transaksi E-Commerce dapat terjadi antar usaha, rumah tangga, individu,
pemerintah, dan organisasi swasta atau publik lainnya.
Istilah dalam E-commerce
Cash on Delivery(COD): Pembeli bisa membayar pesanan secara tunai
pada saat pesanan tiba di tujuan.
Mobile money / E-money (uang elektronik): Transaksi uang dalam
sistem operator telekomunikasi maupun melalui kartu yang berupa
saldo.
27
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
28
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
29
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Fulfillment Stage
Order tracking
Keeping or returning
Individual differenc berdasarkan jenis kelamin
Pria: Mementingkan kemudahan proses transaksi (metode
pembayaran); Memandang berbelanja sebagai fungsionalitas dalam hal
mencapai tujuannya (mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Wanita: Penting untuk dapat memeriksa item dan harga ongkos kirim;
Pengalaman belanja termasuk ke dalam aktivitas sosial.
“women shop to shop while men shop to buy” (Passyn et al, 2011)
Impulsive buying
Pembelian yang tidak Sulit untuk dikontrol
direncanakan Diikuti dengan respon emosional.
Pembelian impulsif secara online lebih mudah dikarenakan
Kartu kredit Belanja di rumah
Marketing secara langsung
Compulsive online shopping
Merasakan dorongan yang tidak terkendali, mengakibatkan aktivitas
belanja yang berlebihan, mahal dan memakan waktu berkakibat pada
kesulitan sosial, keuangan dan pribadi yang berat.
Hal yang dirasakan: Depresi, cemas dan emosi negatif lainnya.
Merasa kecewa karena tidak bisa mengendalikan diri.
Karakter individu: Rendahnya regulasi diri dan harga diri
Hal yang menyebabkan kecanduan
Access/availability: Dapat belanja 24/7 tanpa batasan.
Disinhibition: Pembeli merasa terjaga identitasnya (anonim) dan
merasa lebih bebas tanpa harus takut dengan penilaian orang lain.
Boundaries: Pengalaman belanja online yang tidak terbatas membuat
konsumen bebas browsing dari satu toko ke toko yang lain.
Reward/reinforcement: Ketika belanja online dapat menemukan
barang yang disukai dan penawaran yang bagus maka belanja akan
berlanjut dengan perasaan positif → menghabiskan waktu lama untuk
belanja online.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Online Buying
Faktor Psikologis
Persepsi Kepribadian
Motivasi Trust & Satisfaction
Attitude towards online buying & intention to buy online
Faktor Personal
Demografis Knowledge/skill Karakteristik website
Faktor Sosial
Reference groups: friendship groups, shopping groups, work groups,
virtual groups or communities, and consumer-action groups
Keluarga dan peran serta status sosial.
30
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
31
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
32
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
33
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
34
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Society 5.0
Masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan
ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat
mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik.
Diikuti oleh industry 4.0 yang pernah berfokus pada produksi sampai batas
tertentu.
Akan berusaha untuk menempatkan manusia di pusat inovasi.
Memanfaatkan dampak teknologi, integrasi teknologi dalam peningkatan
kualitas hidup, tanggung jawab sosial dan keberlanjutan.
Memberikan kemampuan untuk AI dan Big Data Analytics untuk
memanfaatkan sejumlah besar dari semua informasi data individu, dimana
AI dilatih (trained) untuk mampu membuat pola pikir tertentu untuk
memecahkan suatu masalah.
Mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat melalui penggunaan dan /
atau penerapan IoT.
Melalui kemajuan Society 5.0, mesin / teknologi dapat memberi manusia
informasi dan perspektif yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Namun, dunia akan selalu membutuhkan:
Kecerdasan manusia
Kebijaksanaan manusia
Keterampilan manusia
VUCA
Definisi: Merupakan sebuah era dimana terjadinya perubahan yang sangat cepat,
bahkan perubahan tersebut bisa membuat kekacauan pada satu sistem apabila
orang yang menjalankan sistem tersebut tidak dapat beradaptasi dengan baik.
VUCA merupakan singkatan dari:
Volatility: Perubahan yang sangat cepat dari lingkungan yang (umumnya)
labil, terjadi dalam skala besar.
Uncertainty: Ketidakpastian → sulit memprediksi secara akurat kejadian
atau peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang.
Complexity: Keterlibatan banyak faktor yang saling terkait satu sama lain.
Ambiguity: Kaburnya antara realitas dengan pemaknaan atas situasi yang
terjadi. Ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya.
35
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
36
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
“…the ability to find, evaluate, utilize, share, and create content using information
technologies and the Internet.” (Cornell University)
“…kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, berbagi, dan membuat
konten menggunakan teknologi informasi dan Internet.”
37
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
38
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah
diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya. (UU no 19 Tahun 2016)
Cyber risk / Resiko siber
Phishing: Taktik manipulasi dan penipuan melalui email, situs web, dan
pesan teks maupun suara untuk mencuri informasi atau hal.
Berdasarkan target: Spam (Widespread attack, unspecific identified
target) & Spear (personalized informasi, serangan ditargetkan terhadap
individu atau bisnis yang bernilai tinggi).
Baiting: Serangan social engineering online dan fisik yang menjanjikan
korban sebuah hadiah
Malware: Perangkat lunak korban akan dikirim malware dan memaksa
korban untuk membayar. Jika mereka membayar, malware tersebut akan
dihapus.
Pretexting: Menggunakan identitas palsu untuk menipu korban agar
memberikan informasi rahasia.
Privacy concern
Merupakan hak untuk menyesuaikan arus informasi pribadi, penekanannya
terletak pada hak individu
Privasi sering didefinisikan dalam IS dan banyak cabang penelitian ilmu
sosial dalam frasa seperti "kemampuan individu untuk mengontrol istilah di
mana informasi pribadi mereka diperoleh dan digunakan" (Culnan & Bies 2003)
Faktor yang dapat meningkatkan privacy concern & pencegahan
penyebaran informasi (Li, 2012)
Risiko dan kerentanan yang dirasakan;
Computer anxiety;
Pengalaman pelanggaran privasi yang pernah dirasakan;
Kepribadian seperti kesadaran sosial, ketelitian, keterbukaan terhadap
pengalaman; ketidakpercayaan sinis, paranoia,
Kritik sosial, dan kebutuhan psikologis akan privasi.
Faktor-faktor yang mengurangi privacy concern & mendorong penyebaran
informasi
Reputasi situs web;
Intervensi vendor seperti kebijakan privasi, keinformatifan situs web, dan
kehadiran sosial;
Sensitivitas informasi;
Efikasi diri dan pengendalian;
Kepribadian seperti keramahan (agreeableness).
Privacy Literacy (Rotman cited in Wissinger, 2017)
Understanding (memahami): Memahami bagaimana informasi pribadi
digunakan secara online.
39
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
40
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Cyber Sex
Definisi cyber sex
Cyber sex berhubungan dengan penggunaan internet untuk terlibat dalam
aktivitas pemuasan seksual. Cyber sex terdiri dari berbagai aktivitas,
termasuk menonton pornografi, melakukan obrolan seks, menggunakan
webcam seks, mencari pasangan seksual, atau terlibat dalam role-playing
seks 3D (Billieux Wery, 2017).
Aktivitas mengakses pornografi di internet, terlibat dalam real time yaitu
percakapan tentang seksual online dengan orang lain, dan mengakses
multimedia software (Juditha, 2020).
Munculnya internet telah memungkinkan keterlibatan berbagai macam potensi
perilaku seksual online (Griffiths, 2012).
Orang dewasa anak anak siapapun yang menggunakan teknologi dapat secara
tidak sengaja menemukan konten pornografi secara online dan mulai menjelajahi
jutaan gambar potensial yang berkaitan dari rumah atau kantor (Young, 2008).
Meskipun sudah melakukan filter namun banyak yang melaporkan bahwa konten
pornografi tetap dapat dilihat.
Tujuan individu
Kesenangan seksual
Memenuhi kebutuhan biologis
Memenuhi kebutuhan psikis & sosial
Karakteristik individu
Accesibility / aksesibilitas / mudah diakses
Affordability / keterjangkauan / mudah dijangkau
Anonymity / anonimitas / identitas yang tidak perlu diketahui
Data cybersex milenial (Juditha, 2020)
Sample: 168 orang
Usia: 18-25 tahun
Status: 75,6% belum menikah; 23,8% sudah menikah; 0,6% janda/duda
Hasil: 85% melakukan aktivitas cybersex, 15% tidak.
Media yang digunakan: 90,9% HP; 16,7% laptop; 6,8% PC; 2,3% tablet
Tempat: 89,9% rumah sendiri; 43% tempat kerja; 3,6% rumah teman; 1,4%
warnet; 0,7% kampus/sekolah.
Bentuk perilaku cyber sex
Online sexual compulsivity: Mencari aktivitas seksual online secara
berulang / terus-menerus
41
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Online Game
42
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
43
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
44
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Digital Devide
Ketidaksetaraan dalam akses ke Internet dan TIK
Akses, Adopsi, Implementasi
Akses: Ketersedian infrastruktur dan keterjangkauan layanan
Adopsi: Dilakukan oleh stake holder dipermudah oleh system yang
‘user friendly’ → User Interface.
Implementasi
How / Bagaimana
45
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Digital Transformation
Transformasi digital harus menjadi ‘system-wide’
Transformasi digital dapat menciptakan bentuk baru dari digital divide
Kepercayaan & keamanan adalah pusat dari kesuksesan transormasi digital
Krisis Covid mempercepat transformasi digital
Edukasi dan keterampilan ulang sangat penting untuk kesuksesan &
keberlanjutan transformasi digital.
Transformasi digital dapat membantu mempercepan implementasi dari
SDGS.
Transformasi digital dapat membangun kembali kooperasi global & men-
definisikan ulang globalisasi.
46
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
47
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Human centered design / Desain yang terpusat pada manusia: Proses untuk
memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terpenuhi, bahwa produk yang
dihasilkan dapat dimengerti dan digunakan, menyelesaikan tugas yang
diinginkan, dan pengalaman penggunaan yang positif dan menyenangkan.
“Memahami orang itu sulit… dan mendesain untuk orang bahkan lebih sulit.”
48
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
49
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Spearman & Wynn: Kecerdasan atau intelligence berasal dari bahasa latin
intelectus dan intelligentina yang berarti kekuatan yang melengkapi akal
pikiran manusia dengan gagasan abstrak yang universal.
William Stern: Intelegensi merupakan kapasitas atau kecakapan umum pada
individu secara sadaruntuk menyesuaikan pikirannya pada situasi yang
dihadapinya.
Model teori inteligensi
Teori Unifaktor
Teori ini membahas tentang kemampuan umum atau kemampuan
tunggal.
Menyangkut dirinya sendiri dalam berbagai situasi pemecahan
masalah, baik yang melibatkan memori, ruang atau mekanik.
Kapasitas umum itu timbul dari pertumbuhan fisiologis atau dari
belajar.
Teori 2 Faktor Spearman
Setiap orang memiliki kemampuan umum dan kemampuan khusus
yang berbeda-beda (khusus dan umum).
Orang yang intelegensinya tinggi untuk kemampuan umum memilki
kapasitas untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan seperti
matematika, bahasa, sains, sejarah, dsb.
Luasnya faktor kemampuan umum ditentukan pada gagasan, bahwa
fungsi otak tergantung pada ada dan tidaknya struktur atau koneksi
yang tepat bagi situasi atau masalah tertentu yang khusus.
Luasnya faktor khusus mencerminkan kerja khusus dari otak misalnya
terdiri dari: kemampuan verbal, kemampuan numerical, kemampuan
mekanikal, perhatian dan imajinasi.
Teori Multifaktor Thorndike
Tiga macam intelegensi yaitu:
Intelegensi sosial yaitu hubungan antara manusia, kemampuan untuk
menghadapi orang lain di sekitar diri sendiri dengan cara-cara yang
efektif.
Intelegensi konkret / mekanik yaitu berhubungan dengan benda,
kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas
gerak.
Intelegensi abstrak yaitu yang berkaitan dengan simbol verbal dan
matematik, kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan
atau simbol-simbol.
Teori intelegensi Guilford (1967)
Teori Triarkhis (Robert J. Sternber)
Teori Sampling (Goldfrey H. Thomson, 1916)
Teori Kemampuan Mental (Thurstone, 1983)
Aspek inteligensi
Alfred Binet → Inteligensi terdiri dari 3 komponen:
51
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
52
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
53
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
Psikoterapi Online
Apakah konseling dan psikoterapi berbeda?
BACP (British Association for Counseling and Psychoterapy) tidak membedakan
kedua istilah ini. konseling dan psikoterapi merupakan istilah umum yang
mencakup berbagai terapi melalui pembicaraan yang disampaikan oleh praktisi
terlatih yang berkerja dengan orang-orang, baik dalam jangka waktu yang pendek
54
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
atau panjang untuk membantu mereka mewujudkan perubahan yang efektif atau
meningkatkan well being
mereka.
Konseling dan psikoterapi
adalah layanan yang dicari oleh
klien untuk membantu mereka
menyelesaikan masalah
emosional, psikologis dan
hubungan dalam konteks
kerahasiaan dan batasan etika yang jelas, menggunakan intervensi berbasis bukti
untuk mendorong pemulihan jangka panjang, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan.
Setiap pemberian layanan kesehatan mental atau perilaku, termasuk (tidak
terbatas) pada terapi, konsultasi, dan psikoedukasi, oleh seorang praktisi
berlisensi kepada klien dalam pengaturan non-tatap muka melalui teknologi
komunikasi jarak jauh seperti telepon, email asinkron, obrolan sinkron, dan video
conference.
Praktek psikoterapi online
Surat & telepon: Pada awalnya para terapis menawarkan atau melakukan
treatment melalui surat dan telepon, berbeda dengan kondisi saat ini dimana
teknologi dan internet yang semakin berkembang.
Email: E-mail termasuk "asynchronous", artinya bahwa komunikasi tidak
terjadi secara "real time", melainkan setiap kali peserta memiliki
kesempatan untuk menanggapi satu sama lain. Beberapa terapis
menggunakan Web dengan layanan lengkap situs yang menyediakan opsi
pemrosesan pesan dan kartu kredit yang aman. Terapis lainnya cukup
bertukar pesan email standar dengan klien.
Synchronous: Saat ini dengan internet yang lebih cepat, banyak terapis
yang menawarkan praktik online “real time” seperti video conference atau
antarmuka berbasis obrolan gratis (misalnya AOL Instant Messenger, ICQ,
dan lain-lain).
Keuntungan psikoterapi online
Convenience & increase access: Dapat digunakan oleh orang dengan
mobilitas terbatas, batasan waktu dan akses terbatas ke layanan kesehatan
mental. Seperti Orang bekerja, tinggal di daerah terpencil, penyandang
disabilitas dan lain-lain.
Writing is therapeutic: Proses kontemplatif dalam menulis tentang
masalah atau konflik yang dialami oleh diri sendiri dapat menjadi terapi
untuk beberapa klien. Menulis mengenai pengalaman emosional umumnya
bermanfaat.
The zone of reflection: Begitu kontak berkelanjutan antara klien dan terapis
terjalin, ada peluang bagi kedua belah pihak untuk memasuki "zona
refleksi". Misalnya, dalam pertukaran email, proses normal terapi dimediasi
55
Psikologi dan Teknologi Internet Indah Nugraha Kristami
Team Teaching UG
56