Disusun Oleh:
5201180003
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Kontekstualisme dalam
Arsitektur” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Bapak Abdullah
Ali, ST. MT pada mata kuliah Teori Arsitektur II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kontekstualisme dalam Arsitektur bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Kesimpulan .......................................................................................................................11
PENDAHULUAN
Istilah ”kontekstual” bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan kondisi keterkaitan. Dengan kata lain konstektual bisa diartikan adanya keterkaitan
antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Di bidang arsitektur, dalam sebuah proses perencanaan
dan perancangan, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan karya baru yang
direncanakan. Hal-hal yang mempunyai keterkaitan tersebut antara lain adalah lingkungan,
budaya, gaya regional, karakter masyarakat, sejarah, dll.
Arsitektur bangunan gedung harus dirancang dengan memperhatikan bentuk dan karakteristik
arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya, serta harus mempertimbangkan perwujudan
kualitas bangunan gedung dan lingkungan. Sehingga proses analisa penentuan bentuk dan
penampilan bangunan juga harus memperhatikan karakteristik bangunan-bangunan yang terdapat
di lingkungan setempat.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca dalam memahami
Arsitektur dalam Kontekstualisme.
PEMBAHASAN
1. Bill Raun
Kontekstual menekankan bahwa sebuah bangunan harus mempunyai kaitan dengan
lingkungan (bangunan yang berada di sekitarnya). Keterkaitan tersebut dapat dibentuk
melalui proses menghidupkan kembali nafas spesifik yang ada dalam lingkungan
(bangunan lama) ke dalam bangunan yang baru sesudahnya. Dalam pemikiran
kontekstual, kehadiran bentuk bangunan bukan secara spontan, tetapi berdasarkan bentuk
yang telah diakui oleh masyarakat sekelilingnya. Prinsip ini mencakup pengertian bahwa
kehadiran suatu bentuk merupakan pengembangan atau variasi dari suatu kondisi yang
telah mapan sebelumnya.
2. Stuart E Cohen
Dalam pemikiran kontekstual, menganggap bahwa salah satu metode untuk mengetahui
keberadaan suatu bentuk dan bahasa arsitektur adalah berdasarkan pengakuan secara
resmi oleh masyarakat di sekitarnya. Hal ini berarti bentuk fisik yang telah mapan adalah
bentuk yang diakui dan terbiasa oleh pengamat sekitarnya.Pemikiran secara kontekstual
mempunyai prinsip bahwa bangunan yang muncul di kemudian waktu, untuk
mendapatkan pengakuan keberadaannya seharusnya merupakan tambahan yang terkait
(depent addition) dari lingkungan sekitarnya.Pemikiran kontekstual menganjurkan para
arsitek dan perancang untuk melihat dan mempelajari bangunan tradisional, bentuk-
bentuk asli, material setempat, untuk menangkap nafas dan ciri khas dari bentuk fisik
lingkungan.Untuk membentuk keterkaitan dalam kontekstual dapat diperoleh melalui
proses analogi dan seleksi bentuk arsitektur setempat yang telah sesuai dan diakui oleh
masyarakat dan lingkungan.
3. Brent C Brolin
Seorang arsitek atau perencana bangunan dianjurkan untuk memperhatikan dan
menghormati lingkungan fisik sekitarnya, mengutamakan kesinambungan visual antara
bangunan baru dengan bangunan, landmark dan gaya setempat yang keberadaannya telah
diakui sebelumnya. Berdasarkan uraian tentang kontekstual seperti tersebut di atas, dapat
disimpulkan adanya fungsi prinsip-prinsip kontekstual, sbb:
Antara tahun 1880-1890 terjadi revolusi Industri kedua dalam bentuk rasionalisasi
dan penggunaan mesin produksi. Dampak yang timbul akibat revolusi industri
diantaranya adalah timbulnya sistem fabrikasi di mana sebagian besar elemen bangunan
dibuat dipabrik, penggunaan mesin-mesin, teknologi baja tulangan, dsb. Sistem fabrikasi
tersebut memungkinkan pembangunan dalam waktu yang relatif singkat.
I. Contras (kontras/berbeda)
Kontras sangat berguna dalam menciptakan lingkungan urban yang hidup dan
menarik, namun yang perlu diingat bahwa kontras dapat dianalogikan sebagai
bumbu yang kuat dalam makanan yang harus dipakai dalam takaran secukupnya
dan hati-hati. Kontras menjadi salah satu strategi desain yang paling berpengaruh
bagi seorang perancang. Apabila diaplikasikan dengan baik dapat menjadi fokus
dan citra aksen pada suatu area kota. Sebaliknya jika diaplikasikan dengan cara
yang salah atau sembarangan, maka akan dapat merusak dan menimbulkan
kekacauan. Hal ini sesuai dengan pendapat Brent C. Brolin, bahwasanya kontras
bangunan modern dan kuno bisa merupakan sebuah harmoni, namun ia
mengingatkan bila terlalu banyak yang timbul sebagai akibat kontras, maka
efektifitas yang dikehendaki akan menurun sehingga yang muncul adalah
kekacauan.
Bila melihat definisi sebelumnya, secara umum ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, kondisi bangunan lama yang bisa dilihat dari bentuk, material, dan skala
bangunan. Kedua, karakter dan jiwa tempat bangunan tersebut berada yang bisa dilihat
dari motif atau pola desain setempat. Dari beberapa hal tersebut dapat dijabarkan
beberapa pendekatan desain arsitektur kontekstual yang bervariasi atau tidak sekadar
meniru.
Berikut ini terdapat beberapa contoh eksplorasi desain yang mengacu kepada arsitektur
kontekstual:
Pertama, mengambil motif-motif desain setempat, seperti bentuk massa, pola atau
irama bukaan, dan ornamen desain yang digunakan.
Ketiga, melakukan pencarian bentuk-bentuk baru yang memiliki efek visual sama
atau mendekati yang lama.
Contoh pendekatan ini adalah New Housing di Zwolle, Belanda. Pencarian bentuk-
bentuk baru pada bangunan terlihat pada penggunaan atap gable dengan versi lebih
modern.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Arsitur S. 2020. Pengertian Arsitektur Kontekstualisme, Sejarah, Ciri-ciri dan Contohnya. Diambil
dari https://www.arsitur.com/2018/10/arsitekturkontekstualisme-lengkap.html diakses pada
Februari, 2021.