Pandangan Kristen)
Disusun Oleh:
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Berkat dan Rahmat-Nya
sehingga akhirnya makalah yang berjudul Tuhan Yang Maha Esa (dalam pandangan
Kristen) ini dapat diselesaikan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
Pendidikan Agama Kristen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Tuhan Yang Maha Esa (dalam pandangan Kristen) bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Makalah ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,
akhirnya penulis berharap Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................2
C. Metode Penulisan...........................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Keberadaan Tuhan Yang Maha Esa Dalam
Pandangan Agama Kristen.................................................3
B. Bukti Adanya Tuhan......................................................3
C. Allah sebagai Tritunggal dalam Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru............................................................4
D. Allah Sebagai Awal dari Pengetahuan..........................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................6
B. Saran .............................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1
b. Mengetahui Bukti Adanya Tuhan.
c. Mengetahui Allah sebagai Tritunggal dalam Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru.
d. Mengetahui Allah Sebagai Awal dari Pengetahuan
C. Metode Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Orang Kristen menerima kebenaran tentang keberadaan
Allah dengan iman. Tetapi iman ini bukanlah iman yang buta,
melainkan berdasarkan bukti, dan bukti ini ditemukan di
dalam Alkitab sebagai firman Allah dan wahyu Allah melalui
ciptaan-Nya. Wahyu Allah ini adalah dasar dari iman kita
tentang keberadaan Allah, dan membuat iman tersebut
seluruhnya bersifat masuk akal. Satu hal yang harus selalu
kita ingat adalah, bahwa hanya melalui iman saja maka kita
dapat menerima tentang kebenaran wahyu Allah dan mampu
memiliki pemahaman yang benar ke dalam isi iman itu.
Iman Kristen meyakini bahwa Allah itu adalah Esa. Hal
itu dapat kita lihat dalam ayat-ayat Alkitab berikut: Ulangan
6:4: Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita,
TUHAN itu esa, Maleaki 2:15: Bukankah Allah yang Esa
menjadikan mereka daging dan roh ,1 Timotius 1:17: Hormat
dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala
zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa!, 1 Tim
2:5: Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus
Yesus
Manusia sudah mempunyai kesadaran di dalam dirinya
tentang keberadaan Allah (meskipun hanya samar-samar),
tetapi Alkitab mengatakan bahwa manusia menolak kesaksian
ini (Roma 1:18-32). Tugas orang Kristen adalah
menghadapkan orang bukan Kristen pada Allah, bukan untuk
mempertimbangkan perkiraan bahwa mungkin Allah ada,
Melainkan mengubah konsep berpikir mereka dengan
menanamkan suatu keyakinan sebagai iman dasar bahwa
Allah yang benar adalah Allah yang terdapat dalam Tuhan
Yesus Kristus, seperti yang telah tertulis dalam Alkitab.
Sementara itu, Roh Kudus akan menolong mereka untuk
mengenal Allah dengan lebih baik dan memberikan suatu
kehidupan yang baru bagi mereka melalui kelahiran kembali.
Karena orang berdosa hanya dapat memperoleh pengetahuan
sesungguhnya tentang Allah melalui dilahirkan kembali oleh
Roh Kudus pada waktu mereka mendengar Injil.
3
Ada beberapa argumentasi yang menyatakan bukti
adanya Tuhan Allah, yaitu :
1. Argumentasi ontologies ini ingin membuktikan bahwa
Tuhan Allah ada, dengan menunjukkan kepada adanya
pengertian tentang Tuhan. Tiap orang memiliki
“Pengertian tentang Tuhan”. Oleh karena tiap orang
memiliki “pengertian tentang Tuhan”, maka Tuhan tentu
ada.
2. Argumentasi teleologis mengatakan karena alam semesta
mempertunjukkan desain yang begitu luar biasa, pastilah
ada seorang desainer Illahi. Contohnya, kalau saja bumi
lebih dekat atau lebih jauh beberapa ratus mil dari
matahari, bumi ini tidak akan mampu mendukung
kehidupan seperti yang ada sekarang ini. Jikalau unsur-
unsur alam di atmosfir kita berbeda beberapa persen saja
dari apa yang ada, semua mahluk hidup di atas bumi ini
akan binasa.
3. Argumentasi kosmologis/kausalitas. Setiap akibat pasti
ada penyebabnya. Alam semesta dan segala isinya adalah
akibat atau hasil. Pastilah ada sesuatu yang mengakibatkan
segalanya ada. Pada akhirnya, haruslah ada sesuatu yang
“tidak disebabkan” yang mengakibatkan segala sesuatu
ada. Sesuatu yang “tidak disebabkan” itu adalah Allah.
4. Argumentasi moral. Setiap kebudayaan dalam sejarah
selalu memiliki sejenis hukum/peraturan. Setiap orang
memiliki perasaan benar dan salah. Pembunuhan,
berbohong, mencuri dan imoralitas hampir selalu ditolak
secara universal. Dari manakah datangnya perasaan benar
dan salah ini kalau bukan dari Allah yang suci?
4
Allah karena terdapat tiga pribadi di dalam Allah sebagai satu
entitas. Ketiganya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Masing-masing pribadi dipahami memiliki kodrat atau esensi
yang identik, bukan sekadar kodrat-kodrat yang memiliki
kemiripan.
Allah Tritunggal merupakan sebuah konsep untuk
menjabarkan Sang Pencipta dalam iman Kristen. Untuk
memahami Allah harus dimulai dari kesadaran bahwa Allah
yang tak terbatas, melampaui akal manusia yang terbatas. Itu
sebabnya sesungguhnya manusia yang serba terbatas itu
tidak mungkin bisa mempelajari Allah yang tidak terbatas.
Tetapi hal itu tidak berarti bahwa manusia tidak bisa
menjelaskan siapa Allah. Tentunya manusia dapat mengenal
Allah sebatas Allah menyatakan diriNya kepada manusia di
dalam Firman Allah (Alkitab).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang Kristen menerima kebenaran tentang keberadaan
Allah dengan iman. Iman Kristen meyakini bahwa Allah
itu adalah Esa, Tetapi iman ini bukanlah iman yang buta,
melainkan berdasarkan bukti, dan bukti ini ditemukan di
dalam Alkitab sebagai firman Allah dan wahyu Allah
melalui ciptaan-Nya. Keberadaan Allah tidak dapat
dibuktikan ada atau tidak ada. Alkitab menyatakan bahwa
kita harus menerima fakta bahwa Allah itu ada melalui
iman. Trituggal berarti satu Allah yang Esa yang terdiri
5
dari tiga pribadi, Ketiganya tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.
B. Saran
Hendaknya kita sebagai umat Kristen tidak lagi
meragukan tentang keberadaan Tuhan Allah dalam
kehidupan kita, namun kita harus yakin dengan iman
yang kita miliki bahwa Tuhan itu selalu ada dalam hati
kita dalam kehidupan kita, Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita dalam keadaan apapun, semua alur
kehidupan kita Tuhan yang mengaturnya dan semua yang
kita miliki saat ini semua berasal dari Tuhan itu sendiri.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
barang siapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada,
dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh
mencari Dia".
(Ibrani 11:6).
DAFTAR PUSTAKA
http://pendalaman-injil.blogspot.com/2014/02/pelajaran-01-keberadaan-allah-dan.html?m=1
http://jonaagatos.weebly.com/bab-3-konsep-iman-kristen-tentang-tuhan-yang-maha-esa/konsep-iman-
kristen-tantang-tuhan-yang-maha-esa
https://www.gotquestions.org/Indonesia/Apakah-Allah-ada.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tritunggal
Sumber: buku ajar agama kristen Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Republik Indonesia. 2016