I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Tn R
Umur : 59 Tahun 0 bulan 21 hari
Alamat : Lingsar Lombok barat
Pekerjaan :-
Tanggal MRS : selasa 21 januari 2020
Tgl Pengkajian :
Penanggung Jawab : Tn F
No. Register : 366024
Dx. Medis : CKD
B. KELUHAN UTAMA
1. Saat MRS : Anak pasien mengatakan ada cairan di paru-paru
2. Saat pengkajian :Anak mengatakan sesak nafas dan nyeri dada sudah terasa selama 9
hari ini dan memberat di hari senin 21 januari 2020.
P: Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab nyerinya apa
Q: seperti tertekan benda berat
R: Klien mengatakan nyeri dada sampai terasa ke punggung
S: Skala nyeri yang dirakan 5 (Sedang) dari rentang skala nyeri 1-10
T: tidak tentu, biasanya terjadi secara mendadak
E. PEMERIKSAAN FISIK
AIRWAY : look = Ada sumbatan jalan nafas / ada sputum, terpasang
endotracheatube, terpasang ventilator, saturasi oksigen 90%
BREATHING : Klien bernafas spontan, RR: 14 x/mnt, gerakan dada simetris,
tidak menggunakan otot bantu pernafasan, bunyi nafas ronchi
CIRCULATION : TD: 156/88 mmHg, Nadi 88x/menit, akral dingin, suhu
36,50C, RR: 14 x/menit, SPO2: 99% CRT: <2 detik
DISABILITY : Ekstremitas atas dan bawah tidak ada keluhan
EXPOSURE : GCS E: 2; V: ETT; M: 3 (Soporo)
FULL Vital Sign & Five Intervention
- Nadi : 88 x / menit
- TD : 156/88 mmHg
- Suhu : 36,50C
- RR : 14 x / menit
- Pulse Oximetri : 99 % (Normal 96-100%)
- Monitor Denyut Jantung :95 x/menit (Normal 60-100 x/menit)
- Indwelling Kateter : Terpasang DC
HISTORY & HEAD TO TOE ASSESSMEMT
- History
- head To toe
Kepala:
Inspeksi : Bentuk kepala lonjong, rambut tampak uban, penyebaran
rambut merata, tidak ada lesi/luka, tampak bersih, tidak ada ketombe.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan pada kepala.
Leher
Inspeksi: tidak ada lesi atau/luka pada leher.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
nyeri tekan.
Dada (Thorax)
Jantung
Inspeksi: bentuk precordium keduaa dada simetris, pergerakan dinding
dada sama dan simetris
Palpasi: ictus kordis dapat dipalpasi, tidak terdapat pembesaran
Perkusi: ditemukan perkusi redup, batas jantung normal, tidak ada
perluasan
Auskultasi: tidak ada bunyi jantung tambahan, bunyi normal lupdup
Paru
Inspeksi: tidak terdapat retraksi dada dan tidak terlihat tambahan
otot bantu pernafasan, clavicula dan scapula simetris
Palpasi: vocal vremitus kedua sisi paru sama
Perkusi: perkusi paru sonor
Auskultasi: suara nafas vesikuler
Abdomen
Infeksi: perut terlihat buncit, tidak ada kelainan, dinding perut saat
respirasi terlihat simetris
Auskultasi : bising usus terdengar lambat, sekali setiap satu menit (Normal
5 – 30 x/menit)
Perkusi : perkusi abdomen suara timpani
Palpasi : tidak di dapatkan pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
pada abdomen
Alat kelamin
Terpasang DC 200 CC
Ekstremitas:
atas: tidak ada lesi/ luka, pergerakan normal
bawah: tidak ada lesi/ luka, pergerakan normal
5 5
5 5
4
Anak pasien mengatakan pasien adalah anak ke tiga dari enam bersaudara, dan
isterinya adalah anak ke dua dari dua bersaudara, mereka memiliki enam orang
anak perempuan, klien sekarang tinggal bersama dengan istrinya saja karrna
anaknya semua mempunyai rumah masing-masing
DO:
SPO2: 99%
Penurunan ekspansi paru
Sesak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan myeri dada ditandai pasien meringis kesakitan di
bagian dada sampai kepunggung
2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan sesak ditandai dengan penumpukan
cairan pada paru
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak ditandai dengan
adanya sutum pada saluran pernafasan
INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Setelah dilakukan tinfakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk 1. mengetahui penyebab nyeri
selama 3x24 Pasien tidak mengalami 2. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor 2. mengetahui tanda dan gejala nyeri
nyeri, dengan kriteria hasil: presipitasi 3. melihat keadaan umum pasien
Mampu mengontrol nyeri (tahu 3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 4. memberikan kenyamanan dan keamanan
penyebab nyeri, mampu 4. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan untuk pasien
menggunakan tehnik dukungan 5. meringatkan nyeri yang dirasakan pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi 5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti 6. menambah informasi pada pasien dan
nyeri, mencari bantuan) suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan keluarga tentang nyeri yang dialami dan
Melaporkan bahwa nyeri berkurang 6. Kurangi faktor presipitasi nyeri cara menangulanginya
dengan menggunakan manajemen 7. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
nyeri 8. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi,
Mampu mengenali nyeri (skala, distraksi, kompres hangat/ dingin
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri 9. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
nyeri berkurang 11. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
Tanda vital dalam rentang normal berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning. 1. Memberikan posisi yang Nyman untuk
selama 3x24 jam pasien menunjukkan 2. Berikan O2 pasien untuk mempermudah dalam
keefektifan jalan nafas dibuktikan 3. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam bernafas
dengan kriteria hasil : 4. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Melhat keadaan umum pasien
Mendemonstrasikan batuk efektif 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 3. Melihat ada tidaknya hipoventilasi
dan suara nafas yang bersih, tidak 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 4. Memudahan dalam mengatur pola nafas
ada sianosis dan dyspneu (mampu 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan jika terjadi sesak kembali
mengeluarkan sputum, bernafas 8. Monitor status hemodinamik 5. Mengeluarkan secret dalam saluran
dengan mudah, tidak ada pursed 9. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab pernafasan
lips) 10. Berikan antibiotik 6. Memberikan kelembabpan pada saluran
Menunjukkan jalan nafas yang paten 11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. pernafasan
(klien tidak merasa tercekik, irama 12. Monitor respirasi dan status O2 7. Memberikan kenyamanan pada pasien
nafas, frekuensi pernafasan dalam 13. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
rentang normal, tidak ada suara 14. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan
nafas abnormal) 15. peralatan : O2, Suction, Inhalasi
Mampu mengidentifikasikan dan
mencegah faktor yang penyebab.
Saturasi O2 dalam batas normal
Foto thorak dalam batas normal
IMPLEMENTASI
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi
Dx
1 selasa 21 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S: keluarga pasien mengatakan mengerti dan akan melakukan sesuai
januari 2020 termasuk instruksi perawat
2. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
21.00 WITA O:
faktor presipitasi
3. mengobservasi reaksi nonverbal dari P: Klien mengatakan nyerinya karena sakit yang dideritanya
ketidaknyamanan
Q: seperti tertekan benda berat
4. memantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan R: Klien mengatakan nyeri dada sampai terasa ke punggung
5. mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
S: Skala nyeri yang dirakan 3 (Sedang) dari rentang skala nyeri 1-10
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan T: tidak tentu, biasanya terjadi secara mendadak
6. mengurangi faktor presipitasi nyeri
- Nadi : 88 x / menit
7. mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
- TD : 156/88 mmHg
intervensi
8. menganjurkan tentang teknik non farmakologi: napas - Suhu : 36,50C
2 selasa 21 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi S: keluarga pasien mengatakan mengerti dan akan melakukan sesuai
januari 2020 2. Memasang mayo bila perlu instruksi perawat
3. Melakukan fisioterapi dada jika perlu O:
21.15 WITA
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Nadi : 88 x / menit
5. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan. - TD : 156/88 mmHg
1 Rabu, 22 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S: keluarga pasien mengatakan mengerti dan akan melakukan sesuai
januari 2020 termasuk instruksi perawat
2. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
15.00 WITA O:
dan faktor presipitasi
3. Observasi reaksi nonverbal dari P: Klien mengatakan nyerinya karena sakit yang dideritanya
ketidaknyamanan
Q: seperti tertekan benda berat
4. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan R: Klien mengatakan nyeri dada sampai terasa ke punggung
5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
S: Skala nyeri yang dirakan 3 (Sedang) dari rentang skala nyeri 1-10
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan T: tidak tentu, biasanya terjadi secara mendadak
6. Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Nadi : 88 x / menit
7. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
- TD : 156/88 mmHg
intervensi
8. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas - Suhu : 36,50C
3 Rabu, 22 1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning. S: keluarga pasien mengatakan mengerti dan akan melakukan sesuai
januari 2020 2. Berikan O2 instruksi perawat
3. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam O:
15.30 WITA
4. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Nadi : 85 x / menit
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction - TD : 140/80 mmHg
tambahan - RR : 16 x / menit
8. Monitor status hemodinamik - Pulse Oximetri : 99 % (Normal 96-100%)
9. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab - Monitor Denyut Jantung :95 x/menit (Normal 60-100
10. Berikan antibiotik x/menit)
11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
A : masalah terasi sebagian
keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2 P : intervensi dilajutkan
13. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk
mengencerkan sekret
14. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi
EVALUASI
- Nadi : 90 x / menit
- TD : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- RR : 18 x / menit
- Pulse Oximetri : 100 % (Normal 96-100%)
- Monitor Denyut Jantung :95 x/menit (Normal 60-100 x/menit)
- Indwelling Kateter : Terpasang DC
A: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 kamis, 23 S: keluarga pasien mengatakan pasien tidak sesak lagi
januari 2020 O: klien tampak merasa nyaman
15.10 WITA
- Nadi : 90 x / menit
- TD : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- RR : 18 x / menit
- Pulse Oximetri : 100 % (Normal 96-100%)
- Monitor Denyut Jantung :95 x/menit (Normal 60-100 x/menit)
- Indwelling Kateter : Terpasang DC
A: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
- Nadi : 90 x / menit
- TD : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- RR : 18 x / menit
- Pulse Oximetri : 100 % (Normal 96-100%)
- Monitor Denyut Jantung :95 x/menit (Normal 60-100 x/menit)
- Indwelling Kateter : Terpasang DC
A: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan