Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKTUALISASI 

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

JUDUL:

PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA


DIET TINGGI PROTEIN DAN RENDAH KALIUM
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK E ND STAGE
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI UNIT HEMODIALISIS RSUD TOTO KABILA  

Oleh: 

SUCI TRISNAWATY DJUNU, S.Kep, Ns

 NIP : 19920330 201903 2 004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XI
KABUPATEN BONE BOLANGO

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO

2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN 

LAPORAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS

GOLONGAN III

ANGKATAN XI TAHUN 2019

JUDUL:

PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA


DIET TINGGI PROTEIN DAN RENDAH KALIUM
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK E ND STAGE
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI UNIT HEMODIALISIS RSUD TOTO KABILA  

 Nama : SUCI TRISNAWATY DJUNU, S.Kep,Ns

 NIP : 19920330 201903 2 004

Unit Kerja : RSUD TOTO KABILA

Bone Bolango, 02 Oktober

2019 Telah Disetujui 


Untuk diseminarkan pada hari Kamis tanggal 03 bulan Oktober tahun 2019  

COACH
MENTOR

Dr.Ir. H.NURDIN MOKOGINTA,


MM dr. RONALD IBRAHIM

 NIP. 195711301985121001  NIP.198209022009011004 


LEMBAR PENGESAHAN 

LAPORAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS

GOLONGAN III

ANGKATAN IX TAHUN 2019

JUDUL:

PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA


DIET TINGGI PROTEIN DAN RENDAH KALIUM
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK E ND STAGE
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI UNIT HEMODIALISIS RSUD TOTO KABILA  

 Nama : SUCI TRISNAWATY DJUNU, S.Kep,Ns

 NIP : 199203302019032004

Unit Kerja/Magang : RSUD TOTO KABILA

Bone Bolango, 03 Oktober 2019

Telah diseminarkan di hadapan penguji dan

disetujui Pada tanggal 03 bulan Oktober Tahun

2019

COACH MENTOR

Dr.Ir. H.NURDIN MOKOGINTA, dr. RONALD IBRAHIM


MM  NIP.198209022009011004 
 NIP. 195711301985121001
PENGUJI I PENGUJI II

ZURRIJATY KATILI, S.Pd NORMAN SYAUS, SE


 NIP. 196709061990012003 NIP. 197411132009011001
KATA PENGANTAR  

SegalapujibagiTuhan Yang MahaEsaatassegalalimpahanrahmatdankarunia-

 Nya, sehinggaPenulisdapatmenyelesaikanpenyusunanlaporandenganjudul
“Peningkatan Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik  End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila”.
Semogadenganpembuatanlaporaninipenulisdapatmengaktualisasikannilai-
nilaidasarAkuntabilitas, Nasionalisme, EtikaPublik, KomitmenMutudan Anti
Korupsi di tempattugasdanlingkunganmasyarakat.
UcapanterimakasihPenulisucapkankepadapihak-pihak yang
telahberkonstribusidalampembuatanrancanganaktualisasiini.  
1.  KepalaBadanPengembanganSumberDayaManusia (BPSDM) Provinsi
Gorontalo.
2.  Kepala Badan Kepegawaian PengembanganSumberDayaManusia (BKPSDM)
Kabupaten Bone Bolango.
3.  Kepala seksi pelayanan medis RSUD Toto Kabila dr. Ronald Ibrahim yang
sekaligus menjadi mentor dalam aktualisasi ini.
4.  KepalaBadanDiklatPelatihanDasar Provinsi Gorontalo.
5.  Bapak DR.Ir.H.Nurdin Mokoginta,

MMSelakuPembimbingdalampembuatanrancanganaktualisasi.
6.  Semuapihak yang tidakdapatpenulissebutkansatupersatu.
Penulismenyadaribahwalaporaninijauhdari sempurna,
olehkarenaitupenulismengharapkan sarandankritik yang
 bersifatmembangun.Akhirnya
 penulisberharapsemogalaporaninidapatbermanfaatbagipenulisdanpembacasemua.
Bone Bolango, 28 Agustus
2019 Penulis,
Suci Trisnawaty Djunu, S.Kep, Ns

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 2


1.3Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................... 3
2.1 Deskripsi Organisasi ........................................................................... 3
2.1.1. Profil Organisasi ........................................................................ 3
2.1.2. Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Organisasi ............... 6
2.2. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik .................................................. 8
2.3. Analisis Isu ......................................................................................... 10
2.4. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih .................................... 13
2.5. Nilai-nilai dasar PNS ......................................................................... 14
2.6. Matrix Rancangan .............................................................................. 15
2.7. Jadwal Kegiatan ................................................................................. 26
2.8. Kendala dan Antisipasi ..................................................................... 27

BAB IIIHASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI ..................................... 28


BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 52
4.1 Simpulan .............................................................................................. 52
4.2 Saran ............................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
BAB

I PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
 pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
 pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki


kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia berintegritas tinggi non parsial
dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan
tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM.
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud Undang-undang ASN
 pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN melaksanakan
tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi,
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap
hormat, sopan dan tanpa tekanan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan
 perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan yang
menyangkut kebijakan negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan informasi secara benar
dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan, tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain, memegang teguh nilai dasar ASN

1
dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN dan melaksanakan ketentuan
 peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
 bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
 pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di
instansi Rumah Sakit.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
 berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Rumah
Sakit adalah penanggungjawab penyelenggara kesehatan untuk jenjang tingkat

 pertama. Agar peran dan fungsi rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan
yang rujukan dapat lebih maksimal melayani masyarakat, maka setiap rumah
sakit
yang ada maupun yang didirikan harus mememenuhi standar. Rumah Sakit dapat
dikatakan telah bermutu apabila dalam melayani masyarakat telah sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditentukan dan pelanggan merasa puas.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1)  Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di
instansi tempat bekerja.
2)  Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3)  Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.
4)  Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsi ASN.
5)  Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
 NKRI.
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:

1)  Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS serta peran dan

kedudukannya. 2)  Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja

dan kenyamanan
masyarakat sebagai stakeholder .
3)   Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4)   Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
 peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake holder
 juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan
yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar .
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai dasar
 profesi PNS Peningkatan Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi
 protein dan rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik  End Stage yang
menjalani terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila dalam
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun Anggaran 2019. 
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Organisasi

2.1.1 Profil Organisasi

Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten yang berada


di Provinsi Gorontalo. Secara geografis, di sebelah timur Kabupaten Bone
Bolango berbatasan langsung dengan Kabupaten Bolaang Mongondow
(Sulawesi Utara) dan Kecamatan Donggala di sebelah utara, sebelah selatan
 berbatasan dengan Kota Gorontalo dan sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Telaga dan Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan aturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 132 tahun 1978 luas area Kabupaten Bone Bolango
adalah 1.984,31 km2 atau 16,24 persen dari total luas wilayah Provinsi
Gorontalo yang terdiri dari 18 Kecamatan dan 165 Desa/Kelurahan. Sebagian
 besar wilayah Bone Bolango (48,65 %) terletak pada ketinggian antara 100
– 500 meter di atas permukaan laut.
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango terletak di Jalan Kesehatan
 No. 25 Desa Permata Kecamatan Tilongkabila memiliki luas tanah 8 Ha terdiri
dari 6 Ha areal persawahan dan 2 Ha bangunan gedung. RSUD Toto Kabila
terletak di Desa Permata Kec. Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango dengan
 batas – batas sebagai berikut :
a.  Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Huntu Utara Kecamatan Bulango
Selatan.
 b.  Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bongoime Kecamatan
Tilongkabila.
c.  Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Toto Utara
Kecamatan Tilongkabila.

d.  Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Dulomo Selatan


Kota Gorontalo.
Melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
402/MENKES/SK/VI/2009 tanggal 2 Juni 2009 tentang kelas Rumah Sakit
Umum Toto Kabila milik Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dengan
klasifikasi Kelas C.
Dalam perkembangannya RSUD Toto Kabila menjadi Badan Pengelola
 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bone Bolango Nomor :
130/KEP/BUP.BB/IV/2011 Tanggal 7 April 2011 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada
Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango, dan pada
tanggal 29 Juni 2012 RSUD Toto Kabila mendapat pengakuan dari Komisi
Akreditas Rumah Sakit (KARS) dengan Nomor Sertifikat : KARS-
SERT/700/VI/2012. Pada tahun 2014 RSUD Toto Kabila telah berubah status
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) secara penuh berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Bone Bolango Nomor 173.b/KEP/BUP.BB/130/2014
tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah
(PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila Kabupaten Bone
Bolango.

2.1.2 Visi, Misi,Falsafah, Nilai dan Tujuan Organisasi 

Sesuai dengan kedudukan tugas pokok dan fungsi serta struktur


organisasi yang ada, RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango telah
merumuskan perencanaan strategis dengan menetapkan visi, misi, tujuan,
strategis dan kebijakan yang akan dicapai sebagai acuan operasional kegiatan
dalam pencapaian tujuan akhir organisasi.
VISI
“ TER WUJUDNYA PELAYANAN KE SEHA TAN RUJUKAN YANG

C E M E R L A N G “   

Pernyataan visi RSUD Toto Kabila sepenuhnya mengacu pada pernyataan


visi Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dapat dipahami mengingat
RSUD Toto Kabila merupakan bagian integral dari Pemerintah Kabupaten
Bone Bolango. Sudah selayaknya visi RSUD Toto Kabila sepenuhnya
mendukung
 pemenuhan visi Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Dalam konteks tugas
 pokok dan fungsi RSUD Toto Kabila ini dapat dikerangkakan dan
diwujudkannya peningkatan akuntabilitas publik, transparansi dan adanya
 partisipasi segenap jajaran manajemen pemerintahan dan masyarakat.
Kemudian apabila dipadukan dengan perspektif  Balanced Scorecard, 
 pernyataan visi RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango setidaknya telah
memperlihatkan keseimbangan diantara perspektif utama suatu organisasi yaitu
: perspektif customer (stakeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan),
 perspektif internal business process (proses bisnis internal) dan perspektif
learning and growth (pembelajaran dan pertumbuhan).
Terwujudnya Sistem Kesehatan Nasional merupakan bagian dari visi
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango pada perspektif customer. Sistem
Kesehatan Nasional di masa depan dapat tercapai apabila tercipta suatu sistem
dan dasar pijakan yang jelas serta tidak berubah-ubah dalam menata
 pembangunan kesehatan di daerah ini. Dengan sistem tersebut diharapkan akan
tercapai pembangunan dan pengelolaan program / kegiatan kesehatan secara
 berkelanjutan.
MISI
Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan
tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil RSUD Toto Kabila.
Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkanlah misi RSUD Toto Kabila
yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang maih
abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh,

 pernyataan misi RSUD Toto Kabila memperlihatkan kebutuhan apa yang


hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan
 bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, RSUD Toto Kabila menetapkan
2 (dua) misi, yaitu :
1.  Memberikan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang
 berorientasi pada kepuasan pelanggan;
2.  Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
 profesional serta sarana prasarana pelayanan disemua bidang secara
transparan, efektif, efisien dan akuntabel
Jika dipadukan dengan perspektif  Balance Scorecard, pernyataan 2
(dua) misi RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango di atas setidaknya
telah memperlihatkan keseimbangan diantara perspektif utama suatu organisasi
yaitu
 perspektif customer (stakeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan),
 perspektif internal business process (proses bisnis internal) dan perspektif
learning and growth (pembelajaran dan pertumbuhan).
  MOTTO

“ Melayani Dengan Senyum “   


FALSAFAH
“ Pelayanan Kesehatan Diselenggarakan dengan Berlandaskan Etika dan
Profesionalitas “ 
TUJUAN
“ Menjadi Rumah Sakit yang Mampu Memberikan Pelayanan Prima dan
Inovatif dengan Didukung Oleh Sumber Daya Manusia yang Handal dan
Profesional “ 
 NILAI
  Senyum
  Integritas

  Responsibilitas
  Pengetahuan

  Komitmen
  Kasih Sayang
  Empathy

2.2  Deskripsi Isu/ Situasi Problematik

Masalah kesehatan masyarakat yang masih banyak dihadapi saat ini adalah
makin meningkatnya kasus PenyakitTidakMenular PTM, seperti Hipertensi,
Diabetus Militus (DM), stroke, kanker, dan penyakit kronis lainnya, dimana angka
kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada Tahun 1995 menjadi 59,5%
padaTahun 2007 (Riskesdas 2007).
Di RSUD Toto Kabila3 tahun terakhir di dapatkan jumlah pasien dengan
Gagal Ginjal Kronik pada level end stageyang sudah melakukan terapi hemodialisis
 paling tinggi diantara penyakit tidak menular lainnya. Didapatkan total pasien dalam
kurun waktu tersebut sebanyak 222 orang.
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena selain
 berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun
dan pengatur. Menurut penelitan yang dipublikasikan oleh Mohamad I. Djihu di
Manado pada tahun 2014 bahwa Protein berperan penting dalam transportasi zat besi
dalam tubuh. Kurangnyaasupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi
terhambat sehingga akan terjadi defisiensi besi Kekurangan zat besi menyebabkan
kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normalnya, keadaan ini disebut
anemia. Pada pasien gagal ginjal kronik, mengalami penurunan fungsi ginjal, salah
satu fungsi ginjal adalah memproduksi hormone eritropoetin yang berperan penting
dalam pembentukan sel darah merah. Mekanisme itu terganggu pada pasien dengan
gagal ginjal kronik yang menyebabkan umur sel darah merah pada penderita gagal

ginjal kronik kurang dari 120 hari.


Pada orang normal, kalium bermanfaat untuk menggerakkan otot dan baik
 bagi jantung. Namun pada pasien gagal ginjal kronik pada  stage  akhir, kalium
 berbahaya karena mempercepat denyut atau irama jantung.Kelebihan kalium disebut
Hiperkalemia. Hiperkalemia dapat menyebabkan aritmia,  yaitu perubahan irama
 jantung yang dapat membahayakan jiwa. Kondisi ini dapat memicu terjadinya
ventrikel fibrilasi yang menyebabkan jantung bagian bawah bergetar cepat, namun
tidak memompa darah. Jika hiperkalemia tidak segera mendapat penanganan, maka
 bisa membuat jantung berhenti berdetak dan menyebabkan kematian.
Pada pasien gagal ginjal stadium akhir, biasanya sudah melakukan
hemodialisis, mereka akan mengalami kelebihan kalium dalam darah atau
hiperkalemia. Diet rendah kalium sangat membantu. Pasien gagal ginjal dengan
hiperkalemia harus membatasi buah dan kalium tinggi. Yaitu pisang, alpukat, durian,
nangka dan leci.Isu yang diangkat dalam makalah ini adalah isu terkait masih
rendahnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik  End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila. Berdasarkan hasil
observasi

di RSUD Toto Kabila, terdapat beberapa isu yang diangkat antara lain :
1)  Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan
rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik  End Stage yang menjalani
terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila.
Hal ini terkait masih rendahnya paparan pasien tentang informasi mengenai
 pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium terhadap penyakit tersebut.
2)  Ketidakefektifan manajemen complain.
Hal ini terkait dengan masih rendahnya penyelesaian complain yang terintegrasi
3)  Kurangnya Kesadaraan Perawat dalam melengkapi informed consent. 
Hal ini terkait kurangnya kesadaran perawat melengkapi status rekam medis
sehingga banyak terjadi kekurangan dalam informed consent 
4)  Ketidakefektifan pelayanan kerohanian pada pasien tahap terminal di Rumah

sakit.
Hal initerkait karena kurangnya regulasi dari pihak Rumah sakit untuk
memberlakukan pelayanan kerohanian untuk pasien-pasien tahap terminal.
5)  Ketidakefektifan pemberian heparin dosis awal pada pasien pre dialysis.
Hal ini terkait karena kebiasaan yang harus diubah agar supaya pemberian
heparin dosis awal tetap diberikan.

2.3 Analisis Isu 

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk
menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK
menggunakan bobot penilaian sebagai berikut:

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 1. Analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK

 No ISU A K P K Jml Peringkat

(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

1 Kurangnya 5 4 5 5 19 1
Pengetahuan
Pasien tentang
 pentingnya diet
tinggi protein
dan rendah
kalium
 pada pasien Gagal
Ginjal
Kronik End Stage
yang menjalani
terapi
Hemodialisa pada
Unit Hemodialisis
RSUD Toto
Kabila
2 Ketidakefektifan 3 3 3 3 12 4
manajemen
komplain

3 Kurangnya 3 3 3 4 13 3
Kesadaraan
Perawat dalam
melengkapi
informed consent
4 Ketidakefektifan 3 3 3 2 11 5
 pelayanan
kerohanianpada

 pasien tahap
terminal di Rumah
sakit

5 Ketidakefektifan 4 3 4 3 14 2
 pemberian heparin
dosis awal pada
 pasien pre dialysis

Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness  dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.

Tabel 2. Analisis Identifikasi Isu menggunakan Teknik USG


No  Penilaian  Kriteria  Jml  Rank  

Masalah  U  S  G 

1. Kurangnya Pengetahuan 5 5 4 14 1
Pasien tentang pentingnya
diet tinggi protein dan
rendah kalium pada
 pasien Gagal Ginjal
Kronik End Stage yang
menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit
Hemodialisis RSUD Toto
Kabila

2. Ketidakefektifan 5 4 3 12 2
 pemberian heparin dosis
awal pada pasien pre
dialysis

3. Kurangnya Kesadaraan 3 3 4 10 3
Perawat dalam
melengkapi informed
consent

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat
 bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu
final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “ Kurangnya
 Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
 pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa . ”

2.4 Argumentasi terhadap Core I ssue Terpilih 

Isu yang terpilih menjadi core issue  dari dua alat analisis di atas adalah
“ Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
 Hemodialisa . Oleh karena itu, perlu dilakukan pemecahan isu dengan “ Peningkatan

 Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
 pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa melalui

kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut antara lain:


1)  Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rencana yang akan dilakukan
2)  Mencari dan membaca literatur tentang Diet pasien Hemodialisa
3)  Membuat rancangan leaflet sebagai alat bantu edukasi kepada pasien
4)  Pemberian Edukasi kepada pasien yang menjalani terapi dialisis dengan
 bantuanleaflet
5)  Evaluasi manfaat dari edukasi kepada pasien

2.5.Nilai-nilai Dasar Profesi PNS

1. Akuntabilitas, nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur, kejelasan


target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, dan
 partisipasif.

2. Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila
 pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung jawab, dan
transparan. (2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling
menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong royong,
cinta tanah air, menjaga ketertiban, dan mengutamakan kepentingan publik. (4) sila
keempat: musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan
serakah, bersikap adil, dan kerja keras.

3. Etika publik , nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas
tinggi, cermat, disiplin, hornat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
 perintah, dan menjaga rahasia.

4. Komitmen mutu, nilai dasar di dalamnya antara lain: efektifitas, efisiensi,


inovasi, dan berorientasi mutu.

5. Anti korupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
 jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
2.6 Matrix Rancangan 

Matrix Rancangan Aktualisasi 

Unit Kerja : RSUD Toto Kabila

Identifikasi Isu  :

1)  Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan
rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik  End Stage yang menjalani
terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis
2)  Ketidakefektifan manajemen complain
3)  Kurangnya Kesadaraan Perawat dalam melengkapi informed consent
4)  Ketidakefektifan pelayanan kerohanian pada pasien tahap terminal di Rumah
sakit
5)  Ketidakefektifan pemberian heparin dosis awal pada pasien pre dialysis

Isu yang diangkat : Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya


diet tinggi protein dan rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik  End Stage
yang menjalani terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis

Gagasan pemecahan isu  :Meningkatnya tingkat Pengetahuan Pasien tentang


 pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik
 End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis sebagai
 berikut:

1)  Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rencana yang akan dilakukan
2)  Mencari dan membaca literatur tentang Diet pasien Hemodialisa
3)  Membuat rancangan leaflet sebagai alat bantu edukasi kepada pasien
4)  Pemberian Edukasi kepada pasien yang menjalani terapi dialisis dengan
 bantuan leaflet
5)  Evaluasi manfaat dari edukasi kepada pasien

15
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar KontribusiTerhad PenguatanNilaiOr
apVisi- ganisasi
MisiOrganisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1.  Membuat agenda Demi terjalinnya Komitmen Mutu Pelaksanaan
Kegiataninimenduk 
koordinasi dengan konsultasidengan koordinasi yang kegiatan
ung salah satumisi
mentorterkait mentor  baik antar inimemilikipenguat
rencana yang akan Rumah Sakit yaitu andari tata
mentor dengan
"Memberikan nilaiorganisasiyaitu
dilakukan saya terlebih
kesehatan Senyum,
dahulu saya ”

 paripurna, bermutu  Integritas,


membuat draft
dan terjangkau  Responsibilita
yang akan  yang berorientasi s,
dikonsulkan  pada kepuasan  Pengetahuan,
 pelanggan  

 Komitmen,Kasih
2.  Melakukan Meminta waktuEtika Publik Sayang,
konfirmasi waktu  pada pihak yang Empathy   ”

 pertemuan dengan  bersangkutan sebelum bertemu


mentor denganbahasa yang sopan dan
 baik  

3.  Mendiskusikanko MenjelaskanAkuntabilitas 


nsep rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
yangakan dilakukan
secara transparan kepada pihak – 

16

 pihak terkait

SebagaiNasionalisme
 pelaksana kebijakan publik, ASN
perlu koordinasi sebelum
melaksanakan kegiatan yang
 berkaitan dengan Publik.

Berdiskusi Etika Publik


dengan mentor
menggunakan
 bahasa yang
 baik, perilaku
yang sopan
sebagai ASN,
4.  Menerimamasuka Dalam Etika Publik
n dan saran melakukan
terkaitkonsepkoordinasi dan
rencana yangkonsultasi
akandilakukandengan mentor dengan
mendengarkan dengan baik apa

17

yang dikatakan
oleh lawan
 bicara, tidak
memotong
 pembicaraan Sa
2.Mencari dan 1.  Mencariliteratur Akuntabilitas  Kegiataninimenduk Pelaksanaan
ya
membaca literature tentang diet pada akanmencari dan ung salah satumisi kegiatan
tentang diet pasien  pasien hemodialisa membaca Rumah Sakit yaitu inimemilikipenguat
Hemodialisa khususnya diet tinggi literature dengan "Meningkatkan andaritata
 protein dan rendah rasa kualitasdan nilaiorganisasiyaitu
kalium tanggungjawab d kuantitassumber Senyum,

an sungguh- daya manusia yang  Integritas,


sungguh  profesionalserta  Responsibilit
as,
 sarana prasarana  Pengetahuan,
 pelayanan disemua  Komitmen,Kasih
Saya Nasionalisme  bidang secaraSayang, Empathy  

relamengorbank a transparan, efektif,


nwaktusayauntu efisien dan
kmencaridan akuntabel   

membacaliteratur
demi
mendapatkanhasi
lyang
maksimaluntukk e
pentinganpublik

Literatur harus

18

 berdasarkanKomitmenMutu
referensi yang
 bermutu dan kredibel, guna memaksimalkan
 pengetahuan 
Membaca
2.   Membaca dan literature dengan Akuntabilitas
memahamiisidariliter  tanggung jawab
ature sebelum
melakukan
edukasi kepada
 pasien sangat
diperlukan. Agar
dapat memahami
isinya.

Saya sebagai
3.   Mengaplikasikanhasil  pelayan Komitmen Mutu
yang didapatkan dari kesehatan akan
literatur mencerminkan
seorang perawat
yang
 professional dan 19
 bermutu dengan
cara menerapkan
apa yang sudah
saya pelajari

Sayaakan
memberikanAnti Korupsi
informasiyang
 baik dan benar
sertajelas
sumbernya
kepadapasien-
 pasien tersebut,
dan juga tidak
mengurangi
informasiyang
sudahsaya
 pelajari 
3.Membuatrancangan1. Menyiapkan alat dan Saya Akuntabilitas  Pelaksanaan
Kegiataninimenduk 
Leaflet sebagaialat bahan untuk membuat akanmembuatran kegiatan
ung salah satumisi
 banturancangan Leaflet dalammemberikane cangan inimemilikipenguat
Rumah Sakit yaitu
dukasikepadapasien hemodialisa leafletsecara prof  andari tata
"Memberikan nilaiorganisasiyaitu
esional dan
bertanggungjaw  kpeasreiphautranna, Senyum,

 Integritas,
ab bermutu
 Responsibilita
dan terjangkau s,
 yang berorientasi  Pengetahuan,
Dengan Komitmen Mutu 
 pelanggan  
 pada kepuasan

menyiapkan alat  Komitmen,Kasih


dan bahan untuk Sayang,
membuat leaflet, Empathy   ”

dengan tujuan
memaksimalkan

20
 pelayanan public

2.  Mencatat hal-hal apa Mencatat dengan Anti Korupsi


saja yang akan  penuh rasa
dimasukkan kejujuran,
kedalamLeaflet menjauhi
 perilaku curang
seperti mencatat
hal-hal yang
tidak dibutuhkan
dalam rancangan
leaflet.

3.  Membuat rancangan Saya Nasionalisme


leaflet sebaik dan akanmembuatran
semenarik mungkin canganleafletse
kr eatif dan
semenarik
mungkin

4.  Mencetak rancangan Mencetak leaflet AntiKorupsi


leaflet  bekerja sama
dengan tim
PROMKES RS
secara
transparan,
efektif dan
inovatif

21

didukung oleh
regulasi yang ada
di Rumah Sakit.

4Pemberian Edukasi 1.  Koordinasi dengan Menjelaskan Etika Publik   Pelaksanaan


Kegiataninimenduk 
kepada pasien yang kepala ruangan dengan bahasa kegiatan
ung salah satumisi
menjalaniterapi hemodialisa terkait yang mudah inimemilikipenguat
Rumah Sakit yaitu
dialisisdengan materi yang akan dimengerti dan andari tata
 bantuan leaflet diedukasi kepada "Memberikan nilaiorganisasiyaitu
 perilaku yang
 pasien kesehatan Senyum,
sopan kepada ”

 paripurna, bermutu  Integritas,


kepala ruangan
dan terjangkau  Responsibilita
hemodialisa.  yang berorientasi s,
 pada kepuasan  Pengetahuan,
 pelanggan  

2.  Memberikan edukasi memberikan Akuntabilitas  Komitmen,Kasih


dan motivasi tentang edukasikepada Sayang,
Empathy   ”

 pentingnya diet tingi  pasien secara


 protein dan rendah  jelas dan
kalium dengan  bertanggung
 bantuan leaflet  jawabdapat
membantu
meningkatkan
 pasienyang
menjalani
hemodialisa.

Saya akan Komitmen Mutu

22

memberikan
edukasi kepada
 pasien secara
 profesional
Dengan
menjelaskan

mseactaerai beadiuk agsiar


 pasien mengerti
dan dapat
mengaplikasikan
nya dikehidupan
sehari-hari 

3.  Memberikan contoh menggunakan Etika Publik


makanan yang boleh  bahasa yang
dikonsumsi dan tidak mudah
 boleh dikonsumsi dimengerti oleh
oleh pasien  pasien agar
 pesan yang ingin
disampaikan
dapat diterima
dengan baik

Memberikan Anti Korupsi


informasi terkait
contoh makanan
yang boleh
dikonsumsi dan

23

tidak boleh
dikonsumsi oleh
 pasiensecara
transparan,
 benar, dan valid
sertatanpa
mengurangi
informasi tersebut
5.Evaluasimanfaat1.  Mengkaji kembali Menanyakan Etika Publik   Pelaksanaan
Kegiataninimenduk 
 pemahaman pasien
dari edukasi tentang diet pasien
kepada kembali dengan kegiatan
ung salah satumisi
 pasien
hemodialisa yang telah dijelaskan  perilaku yang inimemilikipenguat
Rumah Sakit yaitu
sebelumnya sopan, dan tutur "Memberikan andari tata
kata yang mudah nilaiorganisasiyaitu
kesehatan Senyum,
dipahami pasien ”

 paripurna, bermutu  Integritas,


dan terjangkau  Responsibilit
2.  Membandingkannya Memberikan Komitmen Mutu  yang berorientasi as,
dengan pemeriksaan  pelayanan publik  pada kepuasan  Pengetahuan,
 Komitmen,Kasih
 pelanggan  

laboratorium yangmaksimal Sayang, Empathy   ”

khususnya
harus pada
disertai
 pemeriksaan
dengan ketelitian memeriksa status rekam medis
Hemoglobin
 pasien disertai data yang akurat

3.  MembandingkannyaSebagai seorangAnti Korupsi

24

dengan pemeriksaan perawat dan juga


laboratoriumASN harus
khususnya padamelihat data real
 pemeriksaan Kalium  pasien tanpa
manipulasi.

25
2.7. Jadwal Kegiatan

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSUD Toto Kabila antara


tanggal 01September sampai dengan tanggal 30 September 2019. Kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel sebagai
 berikut.

Tabel 3. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Bulan/Minggu ke-
No Kegiatan September  Portofolio/Bukti Kegiatan

1 2 3 4

Melakukan koordinasi dengan mentor terkait Laporan konsultasi, draft alur, draft
1 rencana yang akan dilakukan  pembagian tugas dan jadwal, Foto

Mencari dan membaca literatur tentang Laporan konsultasi, Foto



diet pasien hemodialisa Membuatrancangan
Laporan konsultasi, Hasil desain leaflet,
Leaflet sebagaialat
3   bantu Hasil cetakan leaflet, foto
dalammemberikanedukasikepadapasien
yang menjalani hemodialisa

Pemberianedukasikepadapasien yang Laporan konsultasi, Daftar jadwal


4  menjalani terapi dialysis dengan bantuan kegiatan, Absen, Materi edukasi,
leaflet
 Notulensi dan Foto video
Laporan konsultasi, Foto
5 Melakukanevaluasimanfaatdari edukasiyang
diberikan

Keterangan: Pelaksanaan Kegiatan


26

2.8 Kendala dan Antisipasi 

Kegiatan aktualisasi dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi kendala-


kendala yang berisiko menghambat kegiatan tersebut sehingga menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu diperlukanantisipasi untuk menghadapi kendala-kendala
tersebut, sehingga dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapikendala-kendalaselamaaktualisasidapatdijelaskanlebih
lanjut pada tabel dibawahini:
Tabel 4. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan
No. Kegiatan Kendala
Strategi
Menghadapi
Kendala
Membuatleaflet Waktu tidak cukup Membuat leaflet dengan
1. sebagaialat bantu
untuk proses  pedoman yang bisa didapatkan
dalammemberikaneduk 
 pembuatan desain dengan mudah seperti melalui
asikepadapasien yang
dan pencetakan internet ataupun melalui media
menjalani hemodialisa
leaflet youtube.

Pemberianedukasikepa Kegiatan tidak tepat Managemen waktu sehingga


dapasien yang waktu atau tidak sesuai dengan perencanaan
2.
menjalani terapi sesuai jadwal  jadwal yang telahdibuat
dialisis
Melakukan evaluasi Daya tangkap Memberikan edukasi dengan
3. manfaat dari edukasi
masing-masing media yang menarik dan
yang diberikan
 pasien berbeda diselingi dengan permainan
dalam menerima untuk meningkatkan
dan memproses antusiasme sehingga pasien
informasi yang telah dapat menerima informasi
diberikan dengan baik

BAB III
27

HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 01


Septembers/d 30 September 2019 di RSUD Toto Kabila yang terdiri dari 5 kegiatan,
dengan rincian kegiatan disertai pembuktian sebagai berikut:
Kegiatan 1 :
MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN MENTOR TERKAIT RENCANA
YANG AKAN DILAKUKAN
A.   Tahapan Kegiatan
1.   Membuat agenda konsultasi dengan mentor  

Komitmen Mutu
Demi terjalinnya koordinasi yang baik antar mentor dengan saya terlebih dahulu
saya membuat draft yang akan dikonsulkan atau dikoordinasikan dengan mentor
sebelum melaksanakan kegiatan aktulisasi
Dokumentasi 

Analisis Dampak
28

Jika saya mengadakan pertemuan dengan Kepala Seksi Pelayanan Medis selaku
mentor saya denganmenyiapkan draft maka konsultasi dan koordinasi untuk kegiatan

aktualisasi akan terlaksana secara maksimal dan terarah. Jika saya langsung
melaksanakan konsultasi dan koordinasi tanpa menyiapkan draft terlebih dahulu
makakonsultasi tidak maksimal karena rencana yang disusun belum terstruktur
sehingga memungkinkan kesulitan jika berkomunikasi dengan
mentor. 2.  Melakukan konfirmasi waktu pertemuan dengan mentor

Etika Publik
Meminta waktu pada pihak yang bersangkutan sebelum bertemu dengan bahasa yang
sopan dan baik  

Dokumentasi

(Gambar 4.2)
29

(Gambar 4.3)

Analisis Dampak

Meminta waktu sebelum bertemu untuk menghindari menganggu aktifitas yang


sedang dilakukan oleh pihak yang bersangkutan. Jika saya langsung menghadap
tanpa mengecek waktu, aktifitas yang dilakukan oleh pihak –  pihak terkait bisa
terganggu

3.  Mendiskusikankonsep rencana yangakan dilakukan

Akuntabilitas
Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara transparan kepada pihak  –  
 pihak terkait untuk selanjutnya diteruskan kepada petugas kesehatan yang berada
diabawah pengawasannya
Nasionalisme
Sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN perlu koordinasi sebelum
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Publik. Oleh karena itu perlunya
koordinasi dengan pihak terkait agar tercipta pelayanan publik yang maksimal.
Etika Publik
30

Berdiskusi dengan mentor menggunakan bahasa yang baik, perilaku yang sopan
sebagai ASN, mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh lawan bicara,
tidak memotong pembicaraan untuk tercapainya komunikasi yang efektif.

Dokumentasi

(Gambar 4.4)

(Gambar 4.5) (Gambar 4.6)

Analisis Dampak
31

Saya memberitahukan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi


ini yang dapat bermanfaat bagi RSUD Toto Kabila khususnnya pasien yang

menjalani terapi hemodialisis di RSUD Toto Kabila. Jika saya tidak memberitahu
maksud dilaksanakannya kegiatannya aktualisasi kepada Kepala Seksi Pelayanan
Medis maka koordinasi antar pihak terkait seperti tim PROMKES Rumah Sakit,
dan juga kepala ruangan hemodialisis tidak berjalan dengan baik yang
menyebabkan proses aktualisasi tidak maksimal

4.  Menerima masukan dan saran terkait konsep rencana yang akan dilakukan
Etika Publik
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor dengan
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh lawan bicara, tidak
memotong pembicaraan untuk tercapainya komunikasi yang a, serta menerima
masukan, saran, arahana, maupun kritikan yang diberikan oleh mentor demi
tercapainya hasil aktualisasi yang maksimal.

Dokumentasi

(Gambar 4.7)
Analisis Dampak
32

Mendengarkan arahan mentor sangat baik dalam pelaksanaan aktualisasi. Agar


terciptanya kegiatan yang terkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dan

meminimalisir dampak yang akan ditemui dilapangan nanti pada saat melakukan
aktualisasi. Maka dari itu, sangat penting meminta pendapat dan bimbingan dari
mentor terkait kegiatan yang akan dilakukan.

B.   Kontribusi terhadap Visi dan Misi


Optimalisasi Koordinasi dengan mentor dengan menggunakan komunikasi yang baik,
 perilaku yang sopan dan profeisonal serta menggunakan draft sebagai acuan dalam
 pembuatan rencana aktualisasi dengan misi RSUD Toto Kabila dalam
“Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang profesional

serta sarana prasarana pelayanan disemua bidang secara transparan, efektif,


efisien dan akuntabel . ”

Koordinasi dengan pihak terkait sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan


aktualisasi.

C.   Penguatan Nilai Organisasi


Melapor kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala Seksi Pelayanan Medis, Kepala
Seksi Keperawatan dan Kepala Ruangan Hemodialisis serta tim PROMKES Rumah
Sakit sebelum melakukan kegiatan aktualisasi mencerminkan sikap yang memiliki

 penguatan nilai organisasi yaitu Disiplin dan amanah.


D.   Analisis Manfaat
Manfaat dari koordinasi dengan Direktur Rumah Sakit, Kepala Seksi Pelayanan
Medis, Kepala Seksi Keperawatan dan Kepala Ruangan Hemodialisis serta tim
PROMKES Rumah Sakit sebelum melakukan kegiatan aktualisasi yaitu agar
mendapatkan dukungan dari pihak terkait khususnya pihak manajemen dan tim
PROMKES Rumah Sakit dalam pembuatan leaflet untuk kepentingan edukasi agar
 pelayanan yang diberikan lebih maksimal.  

Kegiatan 2 :
33

MENCARI DAN MEMBACA LITERATURE TENTANG DIET PASIEN


HEMODIALISA 

Tahapan Kegiatan
1.   Mencari literatur tentang diet pada pasien hemodialisa khususnya diet tinggi

 protein dan rendah


kalium Akuntabilitas
Mencari literature tidak mudah, karena harus mengorbankan waktu untuk pergi ke
 perpustakaan, mencari referensi di jejaring internet. Dengan rasa tanggung jawab
dalam meningkatkan derajat kesehatan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
Hemodialisis secara tulus dan ikhlas.

Nasionalisme
Dalam mencari literature tentang diet pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisis, sebagai ASN kita turut berkontribusi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Komitmen Mutu
Literatur harus berdasarkan referensi yang bermutu dan kredibel, guna
memaksimalkan pengetahuan khususnya pada pasien gagal ginjal kronik.
Dokumentasi

(Gambar 4.8)

Analisis Dampak
34

Dalam mencari literature harus mempertimbangkan asal dan isi dari literature
tersebut. Dalam ilmu kesehatan selalu diperbarui setiap 3 tahun untuk

mengembangkan ilmu kesehatan itu sendiri. Maka dari itu dalam mencari
literature, diperpustakaan maupun melalui media elektronik harus berdasarkan
sumber yang valid dan kredibel agar informasi yang didapatkan maksimal dan
dapat diterima dengan baik.
2.   Membaca dan memahami isi dari literature

Akuntabilitas
Membaca literature sebelum melakukan edukasi kepada pasien sangat
diperlukan. Agar dapat memahami isinya, dan bisa mentransfer ilmu yang
didapatkan tersebut kepada pasien-pasien secara bertanggung jawab untuk
kepentingan kesehatan masyarakat khususnya yang sudah menjalani terapi
hemodialisis.

Dokumentasi

(Gambar 4.9)
35

(Gambar 4.10) (Gambar 4.11)

(Gambar 4.12) (Gambar 4.13)

Analisis Dampak
Pemberian edukasi dapat berjalan baik jika yang memberikan edukasi lebih
 paham tentang isi dari materi yang diajarkan kepada pasien-pasien tersebut. Dan
 jika ada pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang diberikan, maka pemateri
tersebut dapat menjawab dengan tepat pertanyaan yang diajukan.

3.   Mengaplikasikan hasil yang didapatkan dari literature

Komitmen Mutu
Saya sebagai pelayan kesehatan akan mencerminkan seorang perawat yang
 professional dan bermutu dengan cara menerapkan apa yang sudah saya pelajari
sebelumnya melalui media cetak maupun elektronik dan menyampaikannya
secara bertanggung jawab kepada pasien-pasien yang kurang terpapar informasi
mengenai diet pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien-pasien tersebut.

Anti Korupsi
36

Saya akan memberikan informasi yang baik dan benar serta jelas sumbernya
kepada pasien-pasien tersebut, dan juga tidak mengurangi informasi yang sudah

saya pelajari sebelumnya ataupun berbuat curang dengan menjelaskan materi


yang kurang lengkap sehingga ada beberapa poin penting dalam informasi yang
tidak tersampaikan atau terlewat kepada pasien-pasien tersebut.

Dokumentasi

(Gambar 4.14)
Analisis Dampak
Tujuan dari pembelajaran sebuah informasi adalah untuk mengembangkan
wawasan dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam konsep ini, setelah mendapatkan
informasi dari berbagai macam literature, kiranya dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari agar ilmu yang telah dipelajari dapat bermanfaat untuk
kehidupan masyarakat. Jika tidak diterapkan, maka ilmu yang sudah dipelajari
tersebut akan sia-sia dan pasti akan terlupakan seiring dengan berjalannya
waktu.
B.   Kontribusi terhadap Visi dan Misi
37

Optimalisasi peningkatan pengetahuan untuk pelayanan kesehatan dengan cara


mencari literature dari berbagai sumber, memahaminya serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari terutama untuk memperbaiki kualitas hidup pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Toto Kabila terkait
dengan misi RSUD Toto Kabila dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang
Paripurna,
Bermutu dan Terjangkau yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Mencari literature yang valid dan kredibel untuk pencarian informasi sangat baik
apalagi digunakan sebagai bahan edukasi untuk pasien-pasien yang kurang terpapar
informasi maupun pasien-pasien yang pasif dalam mencari informasi seputar
kesehatannya sendiri.

C.   Penguatan Nilai Organisasi


Melapor kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala Seksi Pelayanan Medis, Kepala
Seksi Keperawatan dan Kepala Ruangan Hemodialisis serta tim PROMKES Rumah
Sakit sebelum melakukan kegiatan aktualisasi mencerminkan sikap yang memiliki
 penguatan nilai organisasi yaitu Disiplin dan amanah.

D.   Analisis Manfaat
Manfaat dari koordinasi dengan Direktur Rumah Sakit, Kepala Seksi Pelayanan
Medis, Kepala Seksi Keperawatan dan Kepala Ruangan Hemodialisis serta tim

PROMKES Rumah Sakit sebelum melakukan kegiatan aktualisasi yaitu agar


mendapatkan dukungan dari pihak terkait khususnya dalam pencarian referensi
mengenai materi yang akan dijadikan sebagai bahan dalam memberikan promosi
kesehatan di rumah sakit. 
Kegiatan 3 :

Anda mungkin juga menyukai