JUDUL:
Oleh:
2019
i
LEMBAR PERSETUJUAN
GOLONGAN III
JUDUL:
COACH
MENTOR
GOLONGAN III
JUDUL:
NIP : 199203302019032004
2019
COACH MENTOR
Nya, sehinggaPenulisdapatmenyelesaikanpenyusunanlaporandenganjudul
“Peningkatan Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila”.
Semogadenganpembuatanlaporaninipenulisdapatmengaktualisasikannilai-
nilaidasarAkuntabilitas, Nasionalisme, EtikaPublik, KomitmenMutudan Anti
Korupsi di tempattugasdanlingkunganmasyarakat.
UcapanterimakasihPenulisucapkankepadapihak-pihak yang
telahberkonstribusidalampembuatanrancanganaktualisasiini.
1. KepalaBadanPengembanganSumberDayaManusia (BPSDM) Provinsi
Gorontalo.
2. Kepala Badan Kepegawaian PengembanganSumberDayaManusia (BKPSDM)
Kabupaten Bone Bolango.
3. Kepala seksi pelayanan medis RSUD Toto Kabila dr. Ronald Ibrahim yang
sekaligus menjadi mentor dalam aktualisasi ini.
4. KepalaBadanDiklatPelatihanDasar Provinsi Gorontalo.
5. Bapak DR.Ir.H.Nurdin Mokoginta,
MMSelakuPembimbingdalampembuatanrancanganaktualisasi.
6. Semuapihak yang tidakdapatpenulissebutkansatupersatu.
Penulismenyadaribahwalaporaninijauhdari sempurna,
olehkarenaitupenulismengharapkan sarandankritik yang
bersifatmembangun.Akhirnya
penulisberharapsemogalaporaninidapatbermanfaatbagipenulisdanpembacasemua.
Bone Bolango, 28 Agustus
2019 Penulis,
Suci Trisnawaty Djunu, S.Kep, Ns
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1
dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di
instansi Rumah Sakit.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Rumah
Sakit adalah penanggungjawab penyelenggara kesehatan untuk jenjang tingkat
pertama. Agar peran dan fungsi rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan
yang rujukan dapat lebih maksimal melayani masyarakat, maka setiap rumah
sakit
yang ada maupun yang didirikan harus mememenuhi standar. Rumah Sakit dapat
dikatakan telah bermutu apabila dalam melayani masyarakat telah sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditentukan dan pelanggan merasa puas.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di
instansi tempat bekerja.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:
dan kenyamanan
masyarakat sebagai stakeholder .
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake holder
juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan
yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar .
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai dasar
profesi PNS Peningkatan Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi
protein dan rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang
menjalani terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila dalam
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun Anggaran 2019.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
C E M E R L A N G “
Responsibilitas
Pengetahuan
Komitmen
Kasih Sayang
Empathy
Masalah kesehatan masyarakat yang masih banyak dihadapi saat ini adalah
makin meningkatnya kasus PenyakitTidakMenular PTM, seperti Hipertensi,
Diabetus Militus (DM), stroke, kanker, dan penyakit kronis lainnya, dimana angka
kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada Tahun 1995 menjadi 59,5%
padaTahun 2007 (Riskesdas 2007).
Di RSUD Toto Kabila3 tahun terakhir di dapatkan jumlah pasien dengan
Gagal Ginjal Kronik pada level end stageyang sudah melakukan terapi hemodialisis
paling tinggi diantara penyakit tidak menular lainnya. Didapatkan total pasien dalam
kurun waktu tersebut sebanyak 222 orang.
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena selain
berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun
dan pengatur. Menurut penelitan yang dipublikasikan oleh Mohamad I. Djihu di
Manado pada tahun 2014 bahwa Protein berperan penting dalam transportasi zat besi
dalam tubuh. Kurangnyaasupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi
terhambat sehingga akan terjadi defisiensi besi Kekurangan zat besi menyebabkan
kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normalnya, keadaan ini disebut
anemia. Pada pasien gagal ginjal kronik, mengalami penurunan fungsi ginjal, salah
satu fungsi ginjal adalah memproduksi hormone eritropoetin yang berperan penting
dalam pembentukan sel darah merah. Mekanisme itu terganggu pada pasien dengan
gagal ginjal kronik yang menyebabkan umur sel darah merah pada penderita gagal
di RSUD Toto Kabila, terdapat beberapa isu yang diangkat antara lain :
1) Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan
rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani
terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila.
Hal ini terkait masih rendahnya paparan pasien tentang informasi mengenai
pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium terhadap penyakit tersebut.
2) Ketidakefektifan manajemen complain.
Hal ini terkait dengan masih rendahnya penyelesaian complain yang terintegrasi
3) Kurangnya Kesadaraan Perawat dalam melengkapi informed consent.
Hal ini terkait kurangnya kesadaran perawat melengkapi status rekam medis
sehingga banyak terjadi kekurangan dalam informed consent
4) Ketidakefektifan pelayanan kerohanian pada pasien tahap terminal di Rumah
sakit.
Hal initerkait karena kurangnya regulasi dari pihak Rumah sakit untuk
memberlakukan pelayanan kerohanian untuk pasien-pasien tahap terminal.
5) Ketidakefektifan pemberian heparin dosis awal pada pasien pre dialysis.
Hal ini terkait karena kebiasaan yang harus diubah agar supaya pemberian
heparin dosis awal tetap diberikan.
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk
menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK
menggunakan bobot penilaian sebagai berikut:
Bobot Keterangan
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Kurangnya 5 4 5 5 19 1
Pengetahuan
Pasien tentang
pentingnya diet
tinggi protein
dan rendah
kalium
pada pasien Gagal
Ginjal
Kronik End Stage
yang menjalani
terapi
Hemodialisa pada
Unit Hemodialisis
RSUD Toto
Kabila
2 Ketidakefektifan 3 3 3 3 12 4
manajemen
komplain
3 Kurangnya 3 3 3 4 13 3
Kesadaraan
Perawat dalam
melengkapi
informed consent
4 Ketidakefektifan 3 3 3 2 11 5
pelayanan
kerohanianpada
pasien tahap
terminal di Rumah
sakit
5 Ketidakefektifan 4 3 4 3 14 2
pemberian heparin
dosis awal pada
pasien pre dialysis
Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.
Masalah U S G
1. Kurangnya Pengetahuan 5 5 4 14 1
Pasien tentang pentingnya
diet tinggi protein dan
rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal
Kronik End Stage yang
menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit
Hemodialisis RSUD Toto
Kabila
2. Ketidakefektifan 5 4 3 12 2
pemberian heparin dosis
awal pada pasien pre
dialysis
3. Kurangnya Kesadaraan 3 3 4 10 3
Perawat dalam
melengkapi informed
consent
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat
bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu
final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “ Kurangnya
Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa . ”
Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis di atas adalah
“ Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa . Oleh karena itu, perlu dilakukan pemecahan isu dengan “ Peningkatan
”
Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa melalui
”
2. Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila
pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung jawab, dan
transparan. (2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling
menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong royong,
cinta tanah air, menjaga ketertiban, dan mengutamakan kepentingan publik. (4) sila
keempat: musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan
serakah, bersikap adil, dan kerja keras.
3. Etika publik , nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas
tinggi, cermat, disiplin, hornat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
perintah, dan menjaga rahasia.
5. Anti korupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
2.6 Matrix Rancangan
Identifikasi Isu :
1) Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan
rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani
terapi Hemodialisa pada Unit Hemodialisis
2) Ketidakefektifan manajemen complain
3) Kurangnya Kesadaraan Perawat dalam melengkapi informed consent
4) Ketidakefektifan pelayanan kerohanian pada pasien tahap terminal di Rumah
sakit
5) Ketidakefektifan pemberian heparin dosis awal pada pasien pre dialysis
1) Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rencana yang akan dilakukan
2) Mencari dan membaca literatur tentang Diet pasien Hemodialisa
3) Membuat rancangan leaflet sebagai alat bantu edukasi kepada pasien
4) Pemberian Edukasi kepada pasien yang menjalani terapi dialisis dengan
bantuan leaflet
5) Evaluasi manfaat dari edukasi kepada pasien
15
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar KontribusiTerhad PenguatanNilaiOr
apVisi- ganisasi
MisiOrganisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Membuat agenda Demi terjalinnya Komitmen Mutu Pelaksanaan
Kegiataninimenduk
koordinasi dengan konsultasidengan koordinasi yang kegiatan
ung salah satumisi
mentorterkait mentor baik antar inimemilikipenguat
rencana yang akan Rumah Sakit yaitu andari tata
mentor dengan
"Memberikan nilaiorganisasiyaitu
dilakukan saya terlebih
kesehatan Senyum,
dahulu saya ”
Komitmen,Kasih
2. Melakukan Meminta waktuEtika Publik Sayang,
konfirmasi waktu pada pihak yang Empathy ”
16
pihak terkait
SebagaiNasionalisme
pelaksana kebijakan publik, ASN
perlu koordinasi sebelum
melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan Publik.
17
yang dikatakan
oleh lawan
bicara, tidak
memotong
pembicaraan Sa
2.Mencari dan 1. Mencariliteratur Akuntabilitas Kegiataninimenduk Pelaksanaan
ya
membaca literature tentang diet pada akanmencari dan ung salah satumisi kegiatan
tentang diet pasien pasien hemodialisa membaca Rumah Sakit yaitu inimemilikipenguat
Hemodialisa khususnya diet tinggi literature dengan "Meningkatkan andaritata
protein dan rendah rasa kualitasdan nilaiorganisasiyaitu
kalium tanggungjawab d kuantitassumber Senyum,
”
membacaliteratur
demi
mendapatkanhasi
lyang
maksimaluntukk e
pentinganpublik
Literatur harus
18
berdasarkanKomitmenMutu
referensi yang
bermutu dan kredibel, guna memaksimalkan
pengetahuan
Membaca
2. Membaca dan literature dengan Akuntabilitas
memahamiisidariliter tanggung jawab
ature sebelum
melakukan
edukasi kepada
pasien sangat
diperlukan. Agar
dapat memahami
isinya.
Saya sebagai
3. Mengaplikasikanhasil pelayan Komitmen Mutu
yang didapatkan dari kesehatan akan
literatur mencerminkan
seorang perawat
yang
professional dan 19
bermutu dengan
cara menerapkan
apa yang sudah
saya pelajari
Sayaakan
memberikanAnti Korupsi
informasiyang
baik dan benar
sertajelas
sumbernya
kepadapasien-
pasien tersebut,
dan juga tidak
mengurangi
informasiyang
sudahsaya
pelajari
3.Membuatrancangan1. Menyiapkan alat dan Saya Akuntabilitas Pelaksanaan
Kegiataninimenduk
Leaflet sebagaialat bahan untuk membuat akanmembuatran kegiatan
ung salah satumisi
banturancangan Leaflet dalammemberikane cangan inimemilikipenguat
Rumah Sakit yaitu
dukasikepadapasien hemodialisa leafletsecara prof andari tata
"Memberikan nilaiorganisasiyaitu
esional dan
bertanggungjaw kpeasreiphautranna, Senyum,
”
Integritas,
ab bermutu
Responsibilita
dan terjangkau s,
yang berorientasi Pengetahuan,
Dengan Komitmen Mutu
pelanggan
pada kepuasan
”
dengan tujuan
memaksimalkan
20
pelayanan public
21
didukung oleh
regulasi yang ada
di Rumah Sakit.
22
memberikan
edukasi kepada
pasien secara
profesional
Dengan
menjelaskan
23
tidak boleh
dikonsumsi oleh
pasiensecara
transparan,
benar, dan valid
sertatanpa
mengurangi
informasi tersebut
5.Evaluasimanfaat1. Mengkaji kembali Menanyakan Etika Publik Pelaksanaan
Kegiataninimenduk
pemahaman pasien
dari edukasi tentang diet pasien
kepada kembali dengan kegiatan
ung salah satumisi
pasien
hemodialisa yang telah dijelaskan perilaku yang inimemilikipenguat
Rumah Sakit yaitu
sebelumnya sopan, dan tutur "Memberikan andari tata
kata yang mudah nilaiorganisasiyaitu
kesehatan Senyum,
dipahami pasien ”
khususnya
harus pada
disertai
pemeriksaan
dengan ketelitian memeriksa status rekam medis
Hemoglobin
pasien disertai data yang akurat
24
25
2.7. Jadwal Kegiatan
Bulan/Minggu ke-
No Kegiatan September Portofolio/Bukti Kegiatan
1 2 3 4
Melakukan koordinasi dengan mentor terkait Laporan konsultasi, draft alur, draft
1 rencana yang akan dilakukan pembagian tugas dan jadwal, Foto
BAB III
27
Komitmen Mutu
Demi terjalinnya koordinasi yang baik antar mentor dengan saya terlebih dahulu
saya membuat draft yang akan dikonsulkan atau dikoordinasikan dengan mentor
sebelum melaksanakan kegiatan aktulisasi
Dokumentasi
Analisis Dampak
28
Jika saya mengadakan pertemuan dengan Kepala Seksi Pelayanan Medis selaku
mentor saya denganmenyiapkan draft maka konsultasi dan koordinasi untuk kegiatan
aktualisasi akan terlaksana secara maksimal dan terarah. Jika saya langsung
melaksanakan konsultasi dan koordinasi tanpa menyiapkan draft terlebih dahulu
makakonsultasi tidak maksimal karena rencana yang disusun belum terstruktur
sehingga memungkinkan kesulitan jika berkomunikasi dengan
mentor. 2. Melakukan konfirmasi waktu pertemuan dengan mentor
Etika Publik
Meminta waktu pada pihak yang bersangkutan sebelum bertemu dengan bahasa yang
sopan dan baik
Dokumentasi
(Gambar 4.2)
29
(Gambar 4.3)
Analisis Dampak
Akuntabilitas
Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara transparan kepada pihak –
pihak terkait untuk selanjutnya diteruskan kepada petugas kesehatan yang berada
diabawah pengawasannya
Nasionalisme
Sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN perlu koordinasi sebelum
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Publik. Oleh karena itu perlunya
koordinasi dengan pihak terkait agar tercipta pelayanan publik yang maksimal.
Etika Publik
30
Berdiskusi dengan mentor menggunakan bahasa yang baik, perilaku yang sopan
sebagai ASN, mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh lawan bicara,
tidak memotong pembicaraan untuk tercapainya komunikasi yang efektif.
Dokumentasi
(Gambar 4.4)
Analisis Dampak
31
menjalani terapi hemodialisis di RSUD Toto Kabila. Jika saya tidak memberitahu
maksud dilaksanakannya kegiatannya aktualisasi kepada Kepala Seksi Pelayanan
Medis maka koordinasi antar pihak terkait seperti tim PROMKES Rumah Sakit,
dan juga kepala ruangan hemodialisis tidak berjalan dengan baik yang
menyebabkan proses aktualisasi tidak maksimal
4. Menerima masukan dan saran terkait konsep rencana yang akan dilakukan
Etika Publik
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor dengan
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh lawan bicara, tidak
memotong pembicaraan untuk tercapainya komunikasi yang a, serta menerima
masukan, saran, arahana, maupun kritikan yang diberikan oleh mentor demi
tercapainya hasil aktualisasi yang maksimal.
Dokumentasi
(Gambar 4.7)
Analisis Dampak
32
meminimalisir dampak yang akan ditemui dilapangan nanti pada saat melakukan
aktualisasi. Maka dari itu, sangat penting meminta pendapat dan bimbingan dari
mentor terkait kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 2 :
33
Tahapan Kegiatan
1. Mencari literatur tentang diet pada pasien hemodialisa khususnya diet tinggi
Nasionalisme
Dalam mencari literature tentang diet pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisis, sebagai ASN kita turut berkontribusi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Komitmen Mutu
Literatur harus berdasarkan referensi yang bermutu dan kredibel, guna
memaksimalkan pengetahuan khususnya pada pasien gagal ginjal kronik.
Dokumentasi
(Gambar 4.8)
Analisis Dampak
34
Dalam mencari literature harus mempertimbangkan asal dan isi dari literature
tersebut. Dalam ilmu kesehatan selalu diperbarui setiap 3 tahun untuk
mengembangkan ilmu kesehatan itu sendiri. Maka dari itu dalam mencari
literature, diperpustakaan maupun melalui media elektronik harus berdasarkan
sumber yang valid dan kredibel agar informasi yang didapatkan maksimal dan
dapat diterima dengan baik.
2. Membaca dan memahami isi dari literature
Akuntabilitas
Membaca literature sebelum melakukan edukasi kepada pasien sangat
diperlukan. Agar dapat memahami isinya, dan bisa mentransfer ilmu yang
didapatkan tersebut kepada pasien-pasien secara bertanggung jawab untuk
kepentingan kesehatan masyarakat khususnya yang sudah menjalani terapi
hemodialisis.
Dokumentasi
(Gambar 4.9)
35
Analisis Dampak
Pemberian edukasi dapat berjalan baik jika yang memberikan edukasi lebih
paham tentang isi dari materi yang diajarkan kepada pasien-pasien tersebut. Dan
jika ada pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang diberikan, maka pemateri
tersebut dapat menjawab dengan tepat pertanyaan yang diajukan.
Komitmen Mutu
Saya sebagai pelayan kesehatan akan mencerminkan seorang perawat yang
professional dan bermutu dengan cara menerapkan apa yang sudah saya pelajari
sebelumnya melalui media cetak maupun elektronik dan menyampaikannya
secara bertanggung jawab kepada pasien-pasien yang kurang terpapar informasi
mengenai diet pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien-pasien tersebut.
Anti Korupsi
36
Saya akan memberikan informasi yang baik dan benar serta jelas sumbernya
kepada pasien-pasien tersebut, dan juga tidak mengurangi informasi yang sudah
Dokumentasi
(Gambar 4.14)
Analisis Dampak
Tujuan dari pembelajaran sebuah informasi adalah untuk mengembangkan
wawasan dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam konsep ini, setelah mendapatkan
informasi dari berbagai macam literature, kiranya dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari agar ilmu yang telah dipelajari dapat bermanfaat untuk
kehidupan masyarakat. Jika tidak diterapkan, maka ilmu yang sudah dipelajari
tersebut akan sia-sia dan pasti akan terlupakan seiring dengan berjalannya
waktu.
B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi
37
D. Analisis Manfaat
Manfaat dari koordinasi dengan Direktur Rumah Sakit, Kepala Seksi Pelayanan
Medis, Kepala Seksi Keperawatan dan Kepala Ruangan Hemodialisis serta tim