Anda di halaman 1dari 5

Format askep

Pengkajian :

Pada tanggal 2 Mei 2020 dilakukan pengkajian pada klien An.A yang berusia 5 thn dengan jenis kelamin
perempuan beragama islam tinggal di jl. Musa kaluku, kec.telaga. klien tinggal bersama kedua
orangtuanya. Pada saat ditanyakan tentang keadaan anak tersebut ibunya mengatakan bahwa anak
tersebut sehat tidak merasakan sakit ataupun keadaan yang cukup kronis lainnya. Anak ini merupakan
anak pertama dari 2 bersaudara.

Pada saat pengkajian ibunya mengatakan bahwa anak tidak terbiasa untuk BAB/BAK di toilet, dan lebih
nyaman BAB di popok dan BAK di halaman rumah. Ibu juga mengatakan anaknya jarang sekali makan
nasi, anaknya sangat suka makan snack, klien tampak terlihat kurus. Saat ditanyakan riwayat masuk
rumah sakit ibu mengatakan anaknya pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit DBD. Dari data
yang didapat anak tersebut telah imunisasi lengkap dengan jenis BCG, DPT (I,II,III), Polio (I,II,III,IV),
Campak, Hepatitis.

Pada pengkajian tumbuh kembang didapatkan BB:15 kg, TB:113 cm, saat menimbang berat badannya
anak tersebut malu karena merasa berat badannya kurang sehingga ia ingin menaikkan berat badan.
ditanyakan riwayat alergi ibunya mengatakan anak ini tidak ada riwayat alergi.

Pengkajian aktivitas sehari-hari

Nutrisi : ibu mengatakan anaknya jarang sekali makan nasi dan sangat suka makan snack

Cairan : ibu mengatakan anaknya rajin minum air putih dan juga teh hangat

Eliminasi : ibu mengatakan bahwa anaknya tidak terbiasa untuk BAB/BAK di toilet, dan lebih nyaman
BAB di popok dan BAK di halaman rumah dengan frekuensi waktu yang tidak menentu. Ketika anaknya
sudah ingin BAB maka anaknya langsung memakai popok.

Istirahat tidur : ibu mengatakan bahwa anaknya kadang tidur siang kadang tidak dengan waktu yang
tidak menentu, biasanya pada malam hari anaknya tidur dari jam 22.00-07.00, kebiasaan sebelum tidur
main hp, tidak ada kesulitan tidur.

Olahraga : ibu mengatakan anaknya hamper tidak pernah melakukan olahraga kecuali di sekolah

Personal Hygiene : klien sudah bisa mandi sendiri tetapi masih didampingi ibunya dengan frekuensi
2x/hari, klien belum bisa memotong kuku sendiri.

Aktifitas : kegiatan sehari-hari klien yaitu bersekolah tetapi berhubung masih ada pandemic covid19
klien belajar di rumah didampingi orangtuanya, setelah itu klien bersepeda di halaman rumah.

Rekreasi : perasaan saat sekolah klien sangat senang karena akan bertemu da bermain bersama teman-
temannya, ketika ada waktu luang klien biasanya rekreasi bersama keluarga dengan perasaan senang
dan puas.
Pada pemeriksaan fisik semua sistem normal tidak terdapat kelainan/masalah kesehatan apapun, SB=
37,3˚C N=96x/mnt RR= 22x/mnt. Bentuk kepala mesosefalus, tidak terdapat lesi, keadaan rambut bersih,
warna rambut hitam, distribusi rambut merata, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan. Kondisi mata
simetris kanan kiri, tidak ada edema, tidak ada peradangan, sclera putih, konjungtiva merah muda, pupil
isokor, posisi mata simetris, gerakan bola mata normal, bulu mata terdistribusi merata, penglihatan
normal/berfungsi dengan baik, tidak ada nyeri tekan. Kondisi hidung simetris, tidak ada secret/cairan.
Kondisi telinga simetris kanan dan kiri, lubang telinga bersih, tidak memakai alat bantu pendengaran ,
tidak ada nyeri tekan. Kondisi mulut simetris, keadaan gigi banyak yang rusak karena anak sering makan
permen dan coklat, keadaan bibir nampak tidak pucat. Tidak ada nyeri tekan ataupun nyeri telan pada
tenggorokan. Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Bentuk dada normal chest, irama pernapasan teratur, terdapat kembang kempis paru, ekspansi paru
baik, tipe pernapasan vesikuler, vocal fremitus normal, tidak ada nyeri, tidak suara napas tambahan.
tidak ada pembesaran jantung, ictus cordis tidak teraba, perkusi pekak, bj I,II normal, tidak ada bunyi
jantung tambahan. Bentuk perut datar, tidak ada luka, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, tidak ada
nyeri tekan, peristaltik usuk 17x/mnt, bunyi perkusi timpani. Genetalia tidak ada kelainan. Pada
ekstremitas atas, pergerakan kanan/kiri normal, tidak ada pergerakan abnormal, kekuatan otot
kanan/kiri normal (nilai 5), tonus otot kanan/kiri normal, koordinasi gerak normal, refleks bisep
kanan/kiri normal, refleks trisep kanan/kiri normal. Pada ekstremitas bawah, gaya berjalan normal,
kekuatan otot kanan/kiri normal (nilai 5), tonus otot kanan/kiri normal, refleks KPR kanan/kiri normal,
refleks APR kanan/kiri normal, refleks babinsky kanan/kiri normal. Pada pemeriksaan nervus I-XII
semuanya normal tidak ada kelainan.

Diagnosa :

1. Defisit perawatan diri:toileting b.d penurunan motivasi/minat d.d :


Ds :
 Menolak melakukan perawatan diri
Do :
 Tidak mampu ke toilet secara mandiri
 Minat melakukan perawatan diri kurang
2. Risiko defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)
Ds :
- Ibu klien mengatakan klien makan hanya setengah porsi
- Ibu mengatakan anaknya sangat suka makan snack
- Ibu klien ingin anaknya asupan nutrisinya bertambah
Do :

- Klien nampak kurus

Intervensi :

Perencanaan

1. Defisit Perawatan Diri


Perawatan Diri
No L.11103
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan perawatan diri
klien meningkat dengan kriteria hasil :
- Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) meningkat
- Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat
- Minat melakukan perawatan diri meningkat
2. Risiko defisit nutrisi
Status Nutrisi
No L.03030
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan perawatan diri
klien meningkat dengan kriteria hasil :
- Porsi makan yang dihabiskan meningkat
- Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat meningkat
- Frekuensi makan membaik
- Nafsu makan membaik

Intervensi

1. Defisit Perawatan Diri


Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK
No I.11349
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia
Terapeutik :
- Buka pakaian yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi
- Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten
- Jaga privasi selama eliminasi
- Latih BAK/BAB sesuai jadwal, jika perlu
Edukasi :
- Anjurkan BAK/BAB secara rutin
- Anjurkan ke kamar mandi/toilet, jika perlu
2. Resiko defisit nutrisi
Edukasi Nutrisi Anak
No I.12396
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan kebutuhan seimbang pada anak
- Anjurkan menghindari makanan jajanan yang tidak sehat (mis. mengandung
pemanis buatan, pewarna buatan, pengawet, penyedap)
- Ajarkan ibu mengidentifikasi makanan dengan gizi seimbang
- Ajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebelum
dan sesudah makan, cuci tangan dengan sabun setelah ke toilet)

Implementasi

1. Dx defisit perawatan diri


Pada jam 08.00
1) Mengidentifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia
2) Membuka pakaian yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi

Pada jam 08.15

3) Mendukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten


4) Menjaga privasi selama eliminasi
5) Melatih BAK/BAB sesuai jadwal

Pada jam 8.30

6) Menganjurkan BAK/BAB secara rutin


7) Menganjurkan ke kamar mandi/toilet
2. Risiko defisit nutrisi
Pada jam 09.00
1) Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2) Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3) Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4) Memberikan kesempatan untuk bertanya
Pada jam 09.20
5) Menjelaskan kebutuhan seimbang pada anak
6) Menganjurkan menghindari makanan jajanan yang tidak sehat (mis. mengandung
pemanis buatan, pewarna buatan, pengawet, penyedap)
7) Mengajarkan ibu mengidentifikasi makanan dengan gizi seimbang
Pada jam 09.35
8) Mengajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebelum dan
sesudah makan, cuci tangan dengan sabun setelah ke toilet)

Evaluasi :

1. Defisit perawatan diri


S : ibu mengatakan anaknya sudah mau BAB/BAK di toilet
O : klien nampak BAB/BAK di toilet
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2. Risiko defisit nutrisi
S : - Ibu mengatakan anaknya nafsu makannya bertambah
- Ibu mengatakan anaknya sudah tidak meminta snack terus menerus
O : Porsi makan meningkat dan dihabiskan
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai