Muhammad Ilfadry Rifasta - MODUL 3
Muhammad Ilfadry Rifasta - MODUL 3
NPM : 260110190057
Shift :B
I. Tujuan
Melakukan identifikasi fragmen-fragmen simplisia dari sampel
campuran simplisia
II. Prinsip
2.1 Pemeriksaan Mikroskopik
Merupakan suatu metode pengamatan menggunakan mikroskop
yang bertujuan untuk melihat sel-sel dari suatu organisme (Ngatirah,
2017).
III. Teori Dasar
Simplisia merupakan bahan alamiah yang digunakan sebagai
obat yang belum mengalami pengolahan apa pun juga dan kecuali
dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Ada 3 jenis
simplisia. Ada simplisia nabati yang merupakan simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman
ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang
dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnva, atau zat-zat nabati lainnya
yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannva dan belum
berupa zat kimia murni. Kemudian ada simplisia hewan yang
merupakan simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
murni. Dan ada simplisia mineral yang merupakan simplisia yang
berupa bahan pelican (mineral) yang belum diolah atau telah diolah
Praktikum Farmakognosi Ganjil 2020/2021
dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. (Depkes RI,
1989)
Kayu secang (Caesalpinia sappanL.)merupakan tanaman famili
Caesalpiniaceae yang banyak ditemui di Indonesia.Kayu secang
secara empiris diketahui memiliki banyak khasiat penyembuhan
dan sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai minuman kesehatan.
Kayu secang memiliki kandungan senyawa berupa brazilin
(C16H14O5), sappanin (C12H12O4), brazilein, dan minyak atsiri
seperti D-α-felandrena, asam galat, osinema, dan damar.
Berdasarkan hasil penelitian. kayu secang memiliki daya antioksidan
yang andal dengan indeks antioksidatif ekstrak air kayu secang lebih
tinggi daripada antioksidan komersial (BHT dan BHA) sehingga
potensial sebagai agen penangkal radikal bebas. (Sugiyanto dkk, 2013)
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah salah satu tanaman
yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai
macam penyakit. Beberapa penelitian melaporkan tentang khasiat
mengkudu baik biji, buah, daun dan kulit akarnya antara lain sebagai
antidislipidemia, antioksidan, menyembuhkan luka akibat diabetes
hepatoprotektor, menghambat aktivitas Angiotensin Converting Enzim
(ACE) , analgetik, hipoglikemi antiinflamasi dan kemopreventif kanker.
(Anwar dan Triyasmono, 2016)
Pinang sirih (Areca Catechu L), merupakan salah satu tanaman
obat yang banyak dimanfaatkan untuk tujuan komersial karena memiliki
nilai ekonomis yang tinggi dalam berbagai bidang, hanya belum banyak
dikelola . Tanaman ini dikatakan sebagai tanaman serbaguna karena
mulai dari daun, batang, serabut, dan biji dapat dimanfaatkan. Daun
tanaman tersebut, banyak mengandung minyak atsiri, biji buahnya
banyak mengandung tannin dan alkaloid sebagai obat dan penyamak
pada industri kulit. Serabut buahnya digunakan sebagai obat gangguan
pencernaan, sembelit, aderma dan beri- beri. Sedangkan batangnya
Praktikum Farmakognosi Ganjil 2020/2021
Bunsen
Cover glass
Spatel
Mikroskop
Object glass
4.2 Bahan
a. Aquadest
b. Biji pinang
c. Buah mengkudu
d. Daun jambu biji
e. Kayu secang
f. Kloralhidrat
V. Prosedur Kerja
Praktikum Farmakognosi Ganjil 2020/2021
VI. Perhitungan
-
Praktikum Farmakognosi Ganjil 2020/2021
10x40 (Areca
catechu)
(Psidium
guajava)
Dan Biji
Pinang
(Areca
10x40 catechu)
Sulastri, T. 2010. Analisis Kadar Tanin Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol
pada Biji Pinang Sirih (Areca Catechu. L). Jurnal Chemica. Vol 10
(1): 59-63