Tahun 2019 dengan PPh final 0,5%, maka wajib pajak orang pribadi yang
penjaulannnya setahun tidak lebih Rp 4.800.000.000 dikenakan PPh Final
0,5% atau memilih tarif umum ( tarih 5%. 15%. 25% dan 30%).
a. MENGGUNAKAN PEMBUKUAN
*menyelenggarakan Buku buku ( buku penjualan, pembelian, buku kas dll
*menyusun Neraca dan Laporan Laba Rugi
*Menghitung PPh dari Laba (Rugi) .
MENGGUNAKAN NORMA
syarat: adalah
*Penjualan setahun tidak lebih Rp 4.800.000.000
*mencatat peredaran usaha /penjualan
*lapor ke kantor pajak bila menggunakan Norma Penghasilan neto
*PPh dihitung dari laba bersih berdasarkan Norma Penghasilan Neto
Jawab: Pembukuan
Pendapatan /penghasilan
Biaya Usaha
Laba Bersih
PTKP
Penghasilan kena pajak
pajak terutang 5%x 50.000.000 2,500,000
15%x78.000.000 11,700,000
Jawab : NORMA anggap norma 35% x penjualan/penerimaan).
Contoh
PT XYZ Maju dalam beberapa tahun tahun kegiatan usaha mengalami kerugian
Tahun 2019 Rugi Rp200,000,000
Tahun 2020 Rugi Rp300,000,000
Hitung PPh terutang tahun 2020.
Jawab. Tahun 2020 masih Rugi maka tidak dihitung pajaknya
PT XYZ Maju dalam beberapa tahun tahun kegiatan penjualan diatas Rp 51.000.000.000
Tahun 2018 Rugi Rp200,000,000
Tahun 2019 Rugi Rp300,000,000
Tahun 2020 laba Rp600,000,000
Hitung PPh terutang tahun 2020.
jawab:
Tahun 2020 Laba Rp600,000,000
Kompensasi Rugi 2018 Rp200,000,000
2019 Rp300,000,000
jumlah kompensasi Rugi Rp500,000,000
Laba bersih setelah kompensasi Rp100,000,000
PPh terutang 25%xRp 100.000.000 Rp25,000,000
Hitung Cara Kompensasi Rugi dan PPh terutang pada saat laba
Jawab :
Tahun 2016 Laba Rp300,000,000
kompensasi rugi tahun 2014 Rp 800.000.000 Rp300,000,000
Penghasilan kena pajak NIHIL
PPh terutang NIHIL ( tahun 2016 tidak kena pajak)
Sisa rugi tahun 2014 Rp500,000,000 (Rp 800.000.000 - Rp 300.000.000)
Hitung Cara Kompensasi Rugi dan PPh terutang pada saat laba
Jawab
Penjualan Rp60,000,000,000 Rp30,000,000,000
HPP Rp55,000,000,000 Rp25,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000 Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp3,000,000,000 Rp2,000,000,000
lab bersih Rp2,000,000,000 Rp3,000,000,000
Jawab
Penjualan Rp55,000,000,000 Rp20,000,000,000
HPP Rp50,000,000,000 Rp15,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000 Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000 Rp1,000,000,000
lab bersih Rp3,000,000,000 Rp4,000,000,000
PPh terutang 120,000,000.00
25%x Rp 3.000.000.000 Rp750,000,000 Rp760,000,000
880,000,000.00
Kredit pajak PPh apasal 25 Rp300,000,000 Rp200,000,000
PPh akhir tahun (PPh pasal 29) Rp450,000,000 680,000,000.00
Jawab
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp200,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,200,000,000
Budi (K/3 npwp) dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 53.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 1.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 200.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 4,000.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
Jawab
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp200,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,200,000,000
PTKP Rp72,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,128,000,000
PPh terutang
5% Rp50,000,000 Rp2,500,000
15% Rp200,000,000 Rp30,000,000
25% Rp250,000,000 Rp62,500,000
30% Rp628,000,000 Rp188,400,000
Rp283,400,000
Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp4,000,000
PPh pasal 25 Rp100,000,000
Rp179,000,000
PPh akhir tahun ( PPh 29) Rp104,400,000
1 ANTOK (K/4, npwp) dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 200.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 4,000.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
PPh pasal 25 Wajib Pajak Badan ( PT, CV, Kopersi dan Yayasan dll).
1. Perusahaan setiap akhir tahun menghitung PPh pasal 29 ( PPh akhir tahun )
2, setelah menhitung no. 1 , perusahaan harus langsung menghitung berapa
PPh yang harus dibayar sendiri atau PPh Pasal 25 bulan tahun berikutnya
3. cara menghitung PPh pasal 25 secara umum sebagai berikut
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
PPh terutang 25%x 1.000.000.000 Rp250,000,000
Dikurangi PPh pa 22 Rp75,000,000
PPh pa 23 Rp0
PPh pa 24 Rp10,000,000
Rp85,000,000
PPh yang harus dibayar sendiri setahun Rp165,000,000
PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020 Rp 161.000.000/12 Rp13,750,000
* perhatian muali tahun 2019 yang dikenakan PPh final 0,5% tidak menghitung
PPh pasal 25
Rp179,000,000
PPh akhir tahun ( PPh 29) Rp71,000,000
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
Jawab No 1
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp50,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
lab bersih Rp3,000,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu 2018 Rp1,500,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,500,000,000
Jawab No 1
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp50,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
lab bersih Rp3,000,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu 2018
Rp3,500,000,000 Rp3,000,000,000
Penghasilan kena pajak NIHIL
contoh
penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000 penghasilan tidak teratur
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp0
Penghasilan kena pajak Rp3,020,000,000
Penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp 1.000.000.0 Rp1,000,000,000
Penghasilan kena pajak Rp2,020,000,000
Penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp 3.500.000.0 Rp3,020,000,000
Penghasilan kena pajak Nihil
Rp480,000,000
PPh Terutang : 25%xRp 0 Nihil
Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp400,000
PPh pasal 24 Rp10,000,000
PPh Pasal 25 Rp100,000,000
Rp185,400,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh psl 28) Rp185,400,000 Lebih bayar
Contoh lagi
CV Gemilang dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 20.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 400.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 24 Rp 10.000.000, PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka sesuai UU Pph).
Rugi Tahun 2016 Rp 6. 500.000.000
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
Hitung PPh pasal 25 tiap bulan di tahun 2020
Penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp 6.500.000.0 Rp3,020,000,000
Penghasilan kena pajak Nihil
PPh Terutang : 25%xRp 0 Nihil
Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp400,000
PPh pasal 24 Rp10,000,000
PPh Pasal 25 Rp100,000,000
Rp185,400,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh psl 28) Rp185,400,000 lebih bayar
2 Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan Pekerjaan Bebas, PPh 25 setiap
bulan berdasarkan PPh setahun tahun lalu yang dibayar sendiri dibagi 12 bulan
3 Wajib Pajak Orang Pribadi yang dikenakan PPh Final selain PPh Final 1%
tetap dikarenakan PPh Final menurut tarif PPh Final masing-masing sesuai
dengan jenis usaha yang kena PPh Final (halaman 113 s/d 117)
Soal 28
Pak Joniman Wajib Pajak OPPT tahun lalu penjualan lebih 4.800.000.000 dan
dalam tahun 2019 melakukan penjualan tiap bulan sebagai berikut :
Januari : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Februari : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
Maret : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
April : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
Mei : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
Juni : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
Juli : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Agustus : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
September : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Oktober : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
November : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
Desember : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Jumlah : 6.000.000.000 ; Jumlah PPh Pasal 25 tahun 2019 = 45.000.000
Soal 28A
Misal seperti pada Soal : 28
Penjualan tahun 2019 tidak lebih Rp 4.800.000.000 (Januari s/d Juni 2019)
dikenakan PPh Final 0,5% X penjualan setiap bulan
Pak Joniman Wajib Pajak OPPT dalam tahun 2019 melakukan kegiatan usaha
dengan penjualan tiap bulan sebagai berikut :
Januari : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Februari : penjualan 500.000.000 PPh Final = 0,5% X 500.000.000 = 2.500.000
Maret : penjualan 400.000.000 PPh Final = 0,5% X 400.000.000 = 2.000.000
April : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Mei : penjualan 500.000.000 PPh Final = 0,5% X 500.000.000 = 2.500.000
Juni : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Juli : penjualan 500.000.000 PPh Final = 0,5% X 500.000.000 = 2.500.000
Agustus : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
September : penjualan 400.000.000 PPh Final = 0,5% X 400.000.000 = 2.000.000
Oktober : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
November : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Desember : penjualan 400.000.000 PPh Final = 0,5% X 400.000.000 = 2.000.000
Jumlah : 4.500.000.000 ; Jumlah PPh Final 0,5% tahun 2019 = 22.500.000
Perbedaan PPh Final 0,5% dan PPh pasal 25 sebesar 0,75%
1. Wajib Pajak Baru Berdiri, misal Fredymin April 2019 mulai usaha
Maka dikenakan PPh Final 0,5% X Jumlah penjualan setiap bulan
2. Wajib Pajak Orang Pribadi Jasa Pekerjaan Bebas, menyetor PPh Pasal 25
setiap bulan berdasarkan PPh setahun yang dibayar sendiri dibagi 12
(PPh setahun dihitung dari perkiraan laba bersih setiap bulan disetahunkan)
Apabila tahun 2018 penjualan Januri s/d Desember tidak lebih Rp 4.800.000.000
maka tahun 2019 Januari s/d Desember menyetor PPh Final 0,5%
14,200,000
245,000,000
72,000,000
173,000,000
2,500,000
18,450,000
20,950,000
3,500,000
un 2016 tidak kena pajak)
0.000 - Rp 300.000.000)
alan Rp 51.000.000.000
3.000.000.000.
-angka sesuai UU PPh.
480,000,000 12.50%
Rp2,520,000,000 25%
2.000.000.000.
a-angka sesuai UU PPh.
Rp960,000,000 12.50%
Rp3,040,000,000 25%
000.000.000.
p 200.000.000
Rp 53.000.000.000.
p 200.000.000
HPP Rp 60.000.000.000.
p 200.000.000
60.000.000.000.
p 200.000.000
000.000.000.
Rp 4.000.000
000.000.000.
Rp 10.000.000,
40.000.000
000.000.000.
Rp 10.000.000,
40.000.000
000.000.000.
Rp 10.000.000,
40.000.000
60.000.000.000.
p 20.000.000
60.000.000.000.
p 20.000.000
00 = 1.500.000
00 = 2.500.000
00 = 2.000.000
00 = 1.500.000
00 = 2.500.000
00 = 1.500.000
00 = 2.500.000
00 = 1.500.000
00 = 2.000.000
00 = 1.500.000
00 = 1.500.000
00 = 2.000.000
9 = 22.500.000