Anda di halaman 1dari 30

NORMA PENGHASILAN NETO

Norma adalah persentase (%) laba bersih menurut peraturan pajak


Laba Bersih = .... %x jumlah penjualan setahun

Tahun 2019 dengan PPh final 0,5%, maka wajib pajak orang pribadi yang
penjaulannnya setahun tidak lebih Rp 4.800.000.000 dikenakan PPh Final
0,5% atau memilih tarif umum ( tarih 5%. 15%. 25% dan 30%).

Usaha Orang pribadi yang peredaran usaha tidak lebih Rp 4.800.000.000


untuk menghitung laba bersih :
* Bisa menggunakan pembukuan (menyusun Neraca dan laba Rugi)
* Menggunakan Norma ( laba bersih berdasarkan Norma).

a. MENGGUNAKAN PEMBUKUAN
*menyelenggarakan Buku buku ( buku penjualan, pembelian, buku kas dll
*menyusun Neraca dan Laporan Laba Rugi
*Menghitung PPh dari Laba (Rugi) .

MENGGUNAKAN NORMA
syarat: adalah
*Penjualan setahun tidak lebih Rp 4.800.000.000
*mencatat peredaran usaha /penjualan
*lapor ke kantor pajak bila menggunakan Norma Penghasilan neto
*PPh dihitung dari laba bersih berdasarkan Norma Penghasilan Neto

Contoh Norma penghasilan neto di kota Semarang antara lain


Konsultan 50%
Dokter 50%
Pekerjaan bebas bidang tehnik 25%
Pekerjaan bebas bidang Medis 29%
Pekerjaan bebas bidang Seni 35%
Dst
Contoh
Karno (K/3) dalam tahn 2020 melakukan kegiatan jasa pelatihan olah raga
menerima penghasilan Rp 700.000.000 Biaya usaha Rp 500.000.000
Hitung PPh tahun 2020
a. Karno memilih menggunakan pembukuan
b. Karno memilih menggunakan Nornma

Jawab: Pembukuan
Pendapatan /penghasilan
Biaya Usaha
Laba Bersih
PTKP
Penghasilan kena pajak
pajak terutang 5%x 50.000.000 2,500,000
15%x78.000.000 11,700,000
Jawab : NORMA anggap norma 35% x penjualan/penerimaan).

Laba bersih (dg norma 35%x 700.000.000 Rp


PTKP Rp
Penghasilan Kena pajak Rp

pajak terutang 5%xRp 50.000.000


15%xRp 123.000.000

Bila pekerjaan Jasa diganti dengan Dagang


maka PPh terutang 0,5%x 700.000.000

RUGI MENURUT PERPAJAKAN


1. Usaha yang mengalami kerugian tidak dikenakan pajak penghasilan, bahkan
Rugi dapat dikompensasikan (dapat dikurangkan atau dapat diperhitungkan
laba tahun berikutnya.
2. Kompensasi Rugi menurut perpajakan
a. Kompensasi rugi selama 5 tahun berturut-turut.
b. Rugi atau sisa rugi setelah lewat 5 tahun tidak dapat dikompensasikan.

Contoh
PT XYZ Maju dalam beberapa tahun tahun kegiatan usaha mengalami kerugian
Tahun 2019 Rugi Rp200,000,000
Tahun 2020 Rugi Rp300,000,000
Hitung PPh terutang tahun 2020.
Jawab. Tahun 2020 masih Rugi maka tidak dihitung pajaknya

PT XYZ Maju dalam beberapa tahun tahun kegiatan penjualan diatas Rp 51.000.000.000
Tahun 2018 Rugi Rp200,000,000
Tahun 2019 Rugi Rp300,000,000
Tahun 2020 laba Rp600,000,000
Hitung PPh terutang tahun 2020.
jawab:
Tahun 2020 Laba Rp600,000,000
Kompensasi Rugi 2018 Rp200,000,000
2019 Rp300,000,000
jumlah kompensasi Rugi Rp500,000,000
Laba bersih setelah kompensasi Rp100,000,000
PPh terutang 25%xRp 100.000.000 Rp25,000,000

PT XYZ Maju dalam beberapa tahun tahun kegiatan penjualan Rp 51.000.000.000


Laba Rugi sebagai berikut:
Tahun 2014 Rugi Rp800,000,000
Tahun 2015 Rugi Rp200,000,000
Tahun 2016 Laba Rp300,000,000
Tahun 2017 Rugi Rp150,000,000
Tahun 2018 Laba Rp200,000,000
Tahun 2019 Rugi Rp100,000,000
Tahun 2020 Laba Rp600,000,000

Hitung Cara Kompensasi Rugi dan PPh terutang pada saat laba
Jawab :
Tahun 2016 Laba Rp300,000,000
kompensasi rugi tahun 2014 Rp 800.000.000 Rp300,000,000
Penghasilan kena pajak NIHIL
PPh terutang NIHIL ( tahun 2016 tidak kena pajak)
Sisa rugi tahun 2014 Rp500,000,000 (Rp 800.000.000 - Rp 300.000.000)

Tahun 2018 Laba Rp200,000,000


kompensasi rugi tahun 2014 Rp 500.000.000 Rp200,000,000
Penghasilan kena pajak NIHIL
PPh terutang NIHIL ( tahun 2018 tidak kena pajak)
Sisa rugi tahun 2014 Rp300,000,000 (Rp 500.000.000 - Rp 200.000.000)

Tahun 2020 laba Rp600,000,000

Kompensasi sisa Rugi 2014 Rp0

Rugi 2015 Rp200,000,000


Rugi 2017 Rp150,000,000
Rugi 2019 Rp100,000,000
Jumlah Kompensasi Rugi Rp450,000,000

Penghasilan kena pajak Rp150,000,000


PPh terutang 25%xRp 150.000.000 Rp37,500,000

Soal Untuk dikerjakan


PT XYZ Maju dalam beberapa tahun tahun kegiatan penjualan Rp 51.000.000.000
Laba Rugi sebagai berikut:
Tahun 2014 Rugi Rp800,000,000
Tahun 2015 Laba Rp200,000,000
Tahun 2016 Laba Rp300,000,000
Tahun 2017 Rugi Rp150,000,000
Tahun 2018 Laba Rp300,000,000
Tahun 2019 Rugi Rp50,000,000
Tahun 2020 Laba Rp500,000,000

Hitung Cara Kompensasi Rugi dan PPh terutang pada saat laba

MENGHITUNG PPH AKHIR TAHUN

1. Pada prinsipnya PPh dikenakan akhir tahun berdasarkan laba/rugi


perusahaan, karena Laba Kena pajak dan Rugi tidak kena pajak
2. Pembayaran PPh yang akan terutang akhir tahun, wajib dibayar atau
diangsur setiap bulan dengan cara:
a. PPh yang dibayar sendiri oleh wajib pajak ( disebut PPh pasal 25)
b. PPh yang dibayar melalui dipotong atau dipungut pihak lain yaitu
1. PPh pasal 21
2. PPh pasal 22
3. PPh pasal 23
4. PPh pasal 24
3. Pembayaran angsuran PPh yang dibayar tiap bulan disebut Kredit pajak
4. PPh akhir tahun/PPh pasal 29= PPh terutang setahun dikurangi Kredit pajak
* keterangan
Jika sudah dikenakan PPh final 0,5% , dan telah disetor setiap bulan,
pajaknya selesai (Final)
akhir tahun tidak menghitung pajak lagi.

soal dan jawab

PT ABC tahun 2019 melakukan penjualan Rp 60.000.000.000/Rp 30.000.000.000.


Harga pokok penjualan Rp 55.000.000.000 /25.000.000.000. Biaya Usaha Rp 3.000.000.000.
atau 2000.000.000. PPh pasal 25 Rp 300.000.000/200.000.000 (asumsi angka-angka sesuai UU PPh.
Hitung PPh pasal 29 tahun 2019 (PPh akhir Tahun)

Jawab
Penjualan Rp60,000,000,000 Rp30,000,000,000
HPP Rp55,000,000,000 Rp25,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000 Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp3,000,000,000 Rp2,000,000,000
lab bersih Rp2,000,000,000 Rp3,000,000,000

PPh terutang 60,000,000.00


25%x Rp 2.000.000.000 Rp500,000,000 Rp630,000,000
690,000,000.00
Kredit pajak PPh apasal 25 Rp300,000,000 Rp200,000,000
PPh akhir tahun (PPh pasal 29) Rp200,000,000 490,000,000.00

Soal untuk dikerjakan


PT ABC tahun 2019 melakukan penjualan Rp 55.000.000.000/Rp 20.000.000.000.
Harga pokok penjualan Rp 50.000.000.000 /15.000.000.000. Biaya Usaha Rp 2.000.000.000.
atau 1.000.000.000. PPh pasal 25 Rp 300.000.000/200.000.000 (asumsi angka-angka sesuai UU PPh.
Hitung PPh pasal 29 tahun 2019 (PPh akhir Tahun)

Jawab
Penjualan Rp55,000,000,000 Rp20,000,000,000
HPP Rp50,000,000,000 Rp15,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000 Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000 Rp1,000,000,000
lab bersih Rp3,000,000,000 Rp4,000,000,000
PPh terutang 120,000,000.00
25%x Rp 3.000.000.000 Rp750,000,000 Rp760,000,000
880,000,000.00
Kredit pajak PPh apasal 25 Rp300,000,000 Rp200,000,000
PPh akhir tahun (PPh pasal 29) Rp450,000,000 680,000,000.00

SOAL Contoh BADAN


PT SERBA dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 53.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 1.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 200.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 4,000.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.

Jawab

Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp200,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,200,000,000

PPh terutang 25%xRp 1.200.000.000 Rp300,000,000


Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp4,000,000
PPh pasal 25 Rp100,000,000
Rp179,000,000
PPh akhir tahun ( PPh 29) Rp121,000,000

Soal Orang Pribadi

Budi (K/3 npwp) dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 53.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 1.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 200.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 4,000.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.

Jawab

Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp200,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,200,000,000
PTKP Rp72,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,128,000,000
PPh terutang
5% Rp50,000,000 Rp2,500,000
15% Rp200,000,000 Rp30,000,000
25% Rp250,000,000 Rp62,500,000
30% Rp628,000,000 Rp188,400,000
Rp283,400,000

Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp4,000,000
PPh pasal 25 Rp100,000,000
Rp179,000,000
PPh akhir tahun ( PPh 29) Rp104,400,000

Soal yang wajib dikerjakan

1 ANTOK (K/4, npwp) dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 200.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 4,000.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.

2 CV Gemilang dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.


Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 200.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 4,000.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.

MENGHITUNG PPh PASAL 25

PPh pasal 25 adalah pajak yang harus dibayar setiap bulan

PPh pasal 25 Wajib Pajak Badan ( PT, CV, Kopersi dan Yayasan dll).

1. Perusahaan setiap akhir tahun menghitung PPh pasal 29 ( PPh akhir tahun )
2, setelah menhitung no. 1 , perusahaan harus langsung menghitung berapa
PPh yang harus dibayar sendiri atau PPh Pasal 25 bulan tahun berikutnya
3. cara menghitung PPh pasal 25 secara umum sebagai berikut

Perhitungan PPh pasal 25 Wajib pajak Badan


laba bersih/Penghasilan Neto tahun lalu xxx
PPh terutang xxx
Dikurangi PPh pighak lain
PPh pasal 22, 23, 24 xxx
PPh yang harus dibayar sendiri xxx

PT XYZ dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 53.000.000.000.


Biaya Usaha Rp 1.000.000.000. dalam jumlah penjualan Rp 55,000,000,000
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 24 Rp 10.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
Hitung PPh Pasal 25 tahun 2020
Jawab

Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000
PPh terutang 25%x 1.000.000.000 Rp250,000,000
Dikurangi PPh pa 22 Rp75,000,000
PPh pa 23 Rp0
PPh pa 24 Rp10,000,000
Rp85,000,000
PPh yang harus dibayar sendiri setahun Rp165,000,000
PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020 Rp 161.000.000/12 Rp13,750,000

* perhatian muali tahun 2019 yang dikenakan PPh final 0,5% tidak menghitung
PPh pasal 25

PT SERBA dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 53.000.000.000.


Biaya Usaha Rp 1.000.000.000, PPh yang telah dipotong adalah PPh pasal 23 Rp 4.000.000
Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka angka tersebut sesuai UU Pph).
1 Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
2 Hitung PPh pasal 25 tahun 2020.
Jawab
Nomor 1 PPh pasal 29 tahun 2019
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000

Penghasilan kena pajak Rp1,000,000,000


PPh terutang 25%xRp 1.000.000.000 Rp250,000,000
Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp4,000,000
PPh pasal 24 Rp0
PPh pasal 25 Rp100,000,000

Rp179,000,000
PPh akhir tahun ( PPh 29) Rp71,000,000

Nomor 2 pasal 25 tiap bulan tahun 2020

Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp53,000,000,000
laba kotor Rp2,000,000,000
Biaya usaha Rp1,000,000,000
lab bersih Rp1,000,000,000

Penghasilan kena pajak Rp1,000,000,000

PPh terutang 25%xRp 1.000.000.000 Rp250,000,000


Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp4,000,000
PPh pasal 24 Rp0
Rp79,000,000
Pajak yang harus dibayar sendiri Rp171,000,000
PPh pasal 25 tahun 2020 Rp
Rp 171.000.000/12 Rp14,250,000

Soal yang wajib dikerjakan

PT SERBA dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 45.000.000.000. HPP Rp 35.000.000.000.


Biaya Usaha Rp 2.000.000.000, PPh yang telah dipotong adalah PPh pasal 22 Rp 10.000.000,
PPh pasal 23 Rp 20.000.000. PPh pasal 24 Rp 20.000.000 dan Pph pasal 25 Rp 40.000.000

Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.


Hitung PPh pasal 25 tahun 2020.

MENGHITUNG PPh PASAL 25 ADA RUGI TAHUN LALU

RUGI TAHUN LALU LEBIH KECIL DARI LABA


* menghitung PPh akhir tahun laba bersih /penghasilan neto dikurangi Rugi
* Menghitung PPh pasal 25 adalah laba bersih /penghasilan neto tidak
dikurangi sisa Rugi (Rugi tidak ada sisa).
Contoh
PT SERBA dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 50.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000, PPh yang telah dipotong adalah PPh pasal 22 Rp 10.000.000,
PPh pasal 23 Rp 20.000.000. PPh pasal 24 Rp 20.000.000 dan Pph pasal 25 Rp 40.000.000
Rugi tahun 2018 Rp 1.500.000.000
1 Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
2 Hitung PPh pasal 25 tahun 2020.

Jawab No 1
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp50,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
lab bersih Rp3,000,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu 2018 Rp1,500,000,000
Penghasilan kena pajak Rp1,500,000,000

PPh terutang 25%xRp 1.500.000.000 Rp375,000,000


Kredit pajak PPh 22 Rp10,000,000
PPh 23 Rp20,000,000
PPh 24 Rp20,000,000
PPh 25 Rp40,000,000 Rp90,000,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh pasal 29) Rp285,000,000

Jawab No 2 PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020

lab bersih Rp3,000,000,000


Kompensasi rugi tahun lalu 2018 Rp0
Penghasilan kena pajak Rp3,000,000,000

PPh terutang 25%xRp 3.000.000.000 Rp750,000,000


Kredit pajak PPh 22 Rp10,000,000
PPh 23 Rp20,000,000
PPh 24 Rp20,000,000
Rp50,000,000
Pajak yang dibayar sendiri Rp700,000,000
PPh pasal 25 Rp 700.000.000/12 Rp58,333,333

RUGI TAHUN LALU LEBIH BESAR DARI LABA


Contoh
PT SERBA dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 55.000.000.000. HPP Rp 50.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000, PPh yang telah dipotong adalah PPh pasal 22 Rp 10.000.000,
PPh pasal 23 Rp 20.000.000. PPh pasal 24 Rp 20.000.000 dan Pph pasal 25 Rp 40.000.000
Rugi tahun 2018 Rp 3.500.000.000
1 Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
2 Hitung PPh pasal 25 tahun 2020.

Jawab No 1
Penjualan Rp55,000,000,000
HPP Rp50,000,000,000
laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
lab bersih Rp3,000,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu 2018
Rp3,500,000,000 Rp3,000,000,000
Penghasilan kena pajak NIHIL

PPh terutang 25%x...............


Kredit pajak PPh 22 Rp10,000,000
PPh 23 Rp20,000,000
PPh 24 Rp20,000,000
PPh 25 Rp40,000,000 Rp90,000,000
PPh akhir tahun 2019 lebih bayar Rp90,000,000
(PPh pasal 28)

Jawab No 2 PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020

lab bersih Rp3,000,000,000


Kompensasi rugi tahun lalu 2018 Rp500,000,000
Penghasilan kena pajak Rp2,500,000,000

PPh terutang 25%xRp 2.500.000.000 Rp625,000,000


Kredit pajak PPh 22 Rp10,000,000
PPh 23 Rp20,000,000
PPh 24 Rp20,000,000
Rp50,000,000
Pajak yang dibayar sendiri Rp575,000,000
PPh pasal 25 Rp 700.000.000/12 Rp47,916,667

MENGHITUNG PPh PASAL 25 , ADA PENGHASILAN TIDAK TERATUR


1. Penghasilan teratur , diterima atau diperoleh tiap-tiap tahun (misalnya laba usaha)
2. Penghasilan tidak teratur , diperoleh tidak tiap tahun ( penghasilan luar usaha)
3. Menghitung PPh pasal 25 , hanya dari penghasilan teratur saja.

contoh

CV Gemilang dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.


Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 20.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 400.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 24 Rp 10.000.000, PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka sesuai UU Pph).
1. Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
2. Hitung PPh pasal 25 tiap bulan di tahun 2020

penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000 penghasilan tidak teratur
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp0
Penghasilan kena pajak Rp3,020,000,000

PPh Terutang : 25%xRp 3.020.000.000 Rp755,000,000


Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp400,000
PPh pasal 24 Rp10,000,000
PPh Pasal 25 Rp100,000,000
Rp185,400,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh psl 29) Rp569,600,000

Jawab No 2 PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020

laba bersih Rp3,020,000,000


Pengghasilan sewa mesin (dikurangi) Rp20,000,000
Penghasilan kena pajak Rp3,000,000,000

PPh terutang 25%xRp 3000.000.000 Rp750,000,000


Kredit pajak PPh 22 Rp75,000,000
PPh 23 Rp0
PPh 24 Rp10,000,000
Rp85,000,000
Pajak yang dibayar sendiri Rp665,000,000
PPh pasal 25 Rp 664.600.000/12 Rp55,416,667

MENGHITUNG PPh PASAL 25 , PENGHASILAN TIDAK TERATUR ,


1. Rugi tahun lalu lebih kecil dari laba
Contoh
CV Gemilang dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 20.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 400.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 24 Rp 10.000.000, PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka sesuai UU Pph).
Rugi Tahun 2018 Rp 1.000.000.000
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
Hitung PPh pasal 25 tiap bulan di tahun 2020

Penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp 1.000.000.0 Rp1,000,000,000
Penghasilan kena pajak Rp2,020,000,000

PPh Terutang : 25%xRp 2.020.000.000 Rp505,000,000


Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp400,000
PPh pasal 24 Rp10,000,000
PPh Pasal 25 Rp100,000,000
Rp185,400,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh psl 29) Rp319,600,000

Jawab No 2 PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020

laba bersih Rp3,020,000,000


Pengghasilan sewa mesin (dikurangi) Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,000,000,000
Konpensasi kerugian Rp0
Penghasilan Kena pajak Rp3,000,000,000

PPh terutang 25%xRp 3000.000.000 Rp750,000,000


Kredit pajak PPh 22 Rp75,000,000
PPh 23 Rp0
PPh 24 Rp10,000,000
Rp85,000,000
Pajak yang dibayar sendiri Rp665,000,000
PPh pasal 25 Rp665.000.000 Rp55,416,667

2. Rugi tahun lalu lebih besar dari laba

CV Gemilang dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.


Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 20.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 400.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 24 Rp 10.000.000, PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka sesuai UU Pph).
Rugi Tahun 2018 Rp 3.500.000.000
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
Hitung PPh pasal 25 tiap bulan di tahun 2020

Penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp 3.500.000.0 Rp3,020,000,000
Penghasilan kena pajak Nihil
Rp480,000,000
PPh Terutang : 25%xRp 0 Nihil
Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp400,000
PPh pasal 24 Rp10,000,000
PPh Pasal 25 Rp100,000,000
Rp185,400,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh psl 28) Rp185,400,000 Lebih bayar

Jawab No 2 PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020

laba bersih Rp3,020,000,000


Pengghasilan sewa mesin (dikurangi) Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,000,000,000
Konpensasi kerugian (dikurangi) Rp480,000,000
Penghasilan Kena pajak Rp2,520,000,000

PPh terutang 25%xRp 2.520.000.000 Rp630,000,000


Kredit pajak PPh 22 Rp75,000,000
PPh 23 Rp0
PPh 24 Rp10,000,000
Rp85,000,000
Pajak yang dibayar sendiri Rp545,000,000
PPh pasal 25 Rp665.000.000 Rp45,416,667

Contoh lagi
CV Gemilang dalam tahun 2019 melakukan sales Rp 65.000.000.000. HPP Rp 60.000.000.000.
Biaya Usaha Rp 2.000.000.000 ( penghasilan luar usaha menyewakan mesin Rp 20.000.000
dipotong PPh pasal 23 Rp 400.000). Dalam jumlah penjualan Rp 55.000.000.000,
termasuk penjualan ke instansi pemerintah Rp 5.000.000.000 dipotong PPh pasal 22
Rp 75.000.000); PPh pasal 24 Rp 10.000.000, PPh pasal 25 Rp 100.000.000 (angka sesuai UU Pph).
Rugi Tahun 2016 Rp 6. 500.000.000
Hitung PPh akhir tahun (PPh pasal 29) tahun 2019.
Hitung PPh pasal 25 tiap bulan di tahun 2020

Penjualan Rp65,000,000,000
Hpp Rp60,000,000,000
Laba kotor Rp5,000,000,000
Biaya usaha Rp2,000,000,000
Laba bersih Rp3,000,000,000
Penghasilan sewa mesin Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,020,000,000
Kompensasi rugi tahun lalu Rp 6.500.000.0 Rp3,020,000,000
Penghasilan kena pajak Nihil
PPh Terutang : 25%xRp 0 Nihil
Kredit pajak
PPh pasal 22 Rp75,000,000
PPh pasal 23 Rp400,000
PPh pasal 24 Rp10,000,000
PPh Pasal 25 Rp100,000,000
Rp185,400,000
PPh akhir tahun 2019 (PPh psl 28) Rp185,400,000 lebih bayar

Jawab No 2 PPh pasal 25 tiap bulan tahun 2020

laba bersih Rp3,020,000,000


Pengghasilan sewa mesin (dikurangi) Rp20,000,000
Penghasilan neto Rp3,000,000,000
Konpensasi kerugian (dikurangi) Rp3,000,000,000 3500000000
Penghasilan Kena pajak Nihil

PPh terutang 25%xRp 0 Nihil


Kredit pajak PPh 22 Rp0
PPh 23 Rp0
PPh 24 Rp0
Rp0
Pajak yang dibayar sendiri Nihil
PPh pasal 25 ....... : 12 nihil

MENGHITUNG PPh PASAL 25


WAJIB PAJAK OPRIBADI
1 Wajib pajak Orang pribadi pengusaha tertentu (OPPT) yaitu usaha grosir
dagang eceran dan jasa. PPh pasal 25 berdasarkan penjualan tahun lalu,
Penjualan Tahun Lalu lebih apa tidak Rp 4.800.000.000

Jawabnya Lebih Rp 4.800.000.000, menyetor PPh Pasal 25 setiap bulan


sebesar 0,75% penjualan setiap bulan untuk setiap tempat usaha, untuk tahun-
tahun selanjutnya PPh Pasal 25 (dikenakan PPh berdasarkan tarif pasal 17)

Jawabnya tidak Lebih Rp 4.800.000.000,


1. menyetor PPh Final 1% setiap bulan, Januari s/d Juni 2018
2. menyetor PPh Final 0,5% setiap bulan, Juli s/d Desember 2018

Apabila tahun berjalan penjualan lebih Rp 4.800.000.000, maka tahun


berikutnya dan seterusnya menyetor PPh Pasal 25 (PPh tarif pasal 17)

2 Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan Pekerjaan Bebas, PPh 25 setiap
bulan berdasarkan PPh setahun tahun lalu yang dibayar sendiri dibagi 12 bulan

3 Wajib Pajak Orang Pribadi yang dikenakan PPh Final selain PPh Final 1%
tetap dikarenakan PPh Final menurut tarif PPh Final masing-masing sesuai
dengan jenis usaha yang kena PPh Final (halaman 113 s/d 117)

Soal 28
Pak Joniman Wajib Pajak OPPT tahun lalu penjualan lebih 4.800.000.000 dan
dalam tahun 2019 melakukan penjualan tiap bulan sebagai berikut :
Januari : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Februari : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
Maret : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
April : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
Mei : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
Juni : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
Juli : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Agustus : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
September : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Oktober : penjualan 400.000.000 PPh 25 = 0,75% X 400.000.000 = 3.000.000
November : penjualan 600.000.000 PPh 25 = 0,75% X 600.000.000 = 4.500.000
Desember : penjualan 500.000.000 PPh 25 = 0,75% X 500.000.000 = 3.750.000
Jumlah : 6.000.000.000 ; Jumlah PPh Pasal 25 tahun 2019 = 45.000.000

Perhitungan PPh akhir tahun :


Akhir tahun 2017 harus menghitung pajak,
misal telah dihitung PPh terutang akhir tahun 2019
(seperti halaman 12 Soal Nomor : 7) = Rp 106.100.000
Maka Kredit Pajak PPh Pasal 25 = Rp 45.000.000
PPh Akhir tahun kurang bayar = Rp 61.100.000

Soal 28A
Misal seperti pada Soal : 28
Penjualan tahun 2019 tidak lebih Rp 4.800.000.000 (Januari s/d Juni 2019)
dikenakan PPh Final 0,5% X penjualan setiap bulan

Pak Joniman Wajib Pajak OPPT dalam tahun 2019 melakukan kegiatan usaha
dengan penjualan tiap bulan sebagai berikut :
Januari : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Februari : penjualan 500.000.000 PPh Final = 0,5% X 500.000.000 = 2.500.000
Maret : penjualan 400.000.000 PPh Final = 0,5% X 400.000.000 = 2.000.000
April : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Mei : penjualan 500.000.000 PPh Final = 0,5% X 500.000.000 = 2.500.000
Juni : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Juli : penjualan 500.000.000 PPh Final = 0,5% X 500.000.000 = 2.500.000
Agustus : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
September : penjualan 400.000.000 PPh Final = 0,5% X 400.000.000 = 2.000.000
Oktober : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
November : penjualan 300.000.000 PPh Final = 0,5% X 300.000.000 = 1.500.000
Desember : penjualan 400.000.000 PPh Final = 0,5% X 400.000.000 = 2.000.000
Jumlah : 4.500.000.000 ; Jumlah PPh Final 0,5% tahun 2019 = 22.500.000
Perbedaan PPh Final 0,5% dan PPh pasal 25 sebesar 0,75%

PPh Final 1%, PPh Final 0,5%


sebesar Rp 22.500.000 yang sudah disetor setiap bulan pajaknya selesai
dan akhir tahun tidak menghitung pajak lagi,
hanya melaporkan jumlah PPh Final 0,5% yang telah disetor Januari s/d Desember
dalam SPT Tahunan PPh

PPh Pasal 25 sebesar 0,75%


sebesar Rp 45.000.000 setiap bulan, pajaknya belum selesai,
dan akhir tahun masih menghitung pajak lagi dalam SPT Tahunan PPh.
PPh Pasal 25 sebesar 0,75% = Rp 45.000.000 sebagai kredit pajak akhir tahun.

PERUSAHAAN BARU BERDIRI


PPH 25 SETIAP BULAN PERUSAHAAN BARU BERDIRI
PPh Pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
(Dagang Grossir, Dagang Eceran dan Jasa)

1. Wajib Pajak Baru Berdiri, misal Fredymin April 2019 mulai usaha
Maka dikenakan PPh Final 0,5% X Jumlah penjualan setiap bulan

Apabila dalam tahun 2019 penjualannya melebihi Rp 4.800.000.000,-


Maka untuk tahun berikutnya dan seterusnya dikenakan PPh dengan Tarif
Umum (Psal 17), setiap bulan membayar PPh Pasal 25

2. Wajib Pajak Orang Pribadi Jasa Pekerjaan Bebas, menyetor PPh Pasal 25
setiap bulan berdasarkan PPh setahun yang dibayar sendiri dibagi 12
(PPh setahun dihitung dari perkiraan laba bersih setiap bulan disetahunkan)

PPh Pasal 25 Wajib Pajak Badan Baru Berdiri

PT A atau CV B baru berdiri bulan April 2019


Maka dikenakan PPh Final 0,5% dari jumlah penjualan setiap bulan

Apabila tahun 2018 penjualan Januri s/d Desember tidak lebih Rp 4.800.000.000
maka tahun 2019 Januari s/d Desember menyetor PPh Final 0,5%

Apabila tahun 2018 penjualan melebihi Rp 4.800.000.000,-


Maka tahun berikutnya dan seterusnya dikenakan PPh dengan tarif PPh Umum
(tarif pasal 17 atau pasal 31E)
Rp700,000,000
Rp500,000,000
Rp200,000,000
Rp72,000,000
Rp128,000,000

14,200,000
245,000,000
72,000,000
173,000,000

2,500,000
18,450,000
20,950,000

3,500,000
un 2016 tidak kena pajak)
0.000 - Rp 300.000.000)

un 2018 tidak kena pajak)


0.000 - Rp 200.000.000)

Lewat 5 thn ( Rp 300.000.000)


( 2015, 2016, 2017, 2018, 2019)
maka tdk daapat dikompensasi

alan Rp 51.000.000.000
3.000.000.000.
-angka sesuai UU PPh.

480,000,000 12.50%
Rp2,520,000,000 25%

2.000.000.000.
a-angka sesuai UU PPh.
Rp960,000,000 12.50%
Rp3,040,000,000 25%

000.000.000.
p 200.000.000

Rp 53.000.000.000.
p 200.000.000
HPP Rp 60.000.000.000.
p 200.000.000

60.000.000.000.
p 200.000.000
000.000.000.
Rp 4.000.000
000.000.000.
Rp 10.000.000,
40.000.000
000.000.000.
Rp 10.000.000,
40.000.000

000.000.000.
Rp 10.000.000,
40.000.000
60.000.000.000.
p 20.000.000

ngka sesuai UU Pph).


n tidak teratur

60.000.000.000.
p 20.000.000

ngka sesuai UU Pph).


60.000.000.000.
p 20.000.000

ngka sesuai UU Pph).


60.000.000.000.
p 20.000.000

ngka sesuai UU Pph).


0 = 3.750.000
0 = 3.000.000
0 = 4.500.000
0 = 3.000.000
0 = 4.500.000
0 = 3.000.000
0 = 3.750.000
0 = 4.500.000
0 = 3.750.000
0 = 3.000.000
0 = 4.500.000
0 = 3.750.000
= 45.000.000

00 = 1.500.000
00 = 2.500.000
00 = 2.000.000
00 = 1.500.000
00 = 2.500.000
00 = 1.500.000
00 = 2.500.000
00 = 1.500.000
00 = 2.000.000
00 = 1.500.000
00 = 1.500.000
00 = 2.000.000
9 = 22.500.000

Anda mungkin juga menyukai