LN2 - Company and Marketing Strategy and Analysing The Marketing Environment
LN2 - Company and Marketing Strategy and Analysing The Marketing Environment
Week 2
Company and Marketing Strategy
and Analyzing the Marketing
Environment
Dipandu oleh pernyataan misi dan tujuan perusahaan, dewasa ini manajemen harus
merencanakan portofolio bisnisnya (business portofolio), yakni kumpulan bisnis dan produk
yang membentuk perusahaan. Portofolio bisnis terbaik adalah portofolio bisnis yang paling
sesuai dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk mengambil peluang dalam
lingkungan bisnis.
Aktivitas utama dalam perencanaan strategis adalah analisis portofolio (Portofolio Analysis)
bisnis, dimana manajemen mengevaluasi produk dan bisnis perusahaan. Perusahaan akan
menginginkan penempatan sumberdaya yang kuat pada bisnis yang lebih menguntungkan dan
mengurangi atau menghilangkan bisnis yang lemah.
Langkah pertama manajemen adalah mengenali bisnis utama yang membentuk perusahaan.
Bisnis utama ini dapat disebut Unit Bisnis Strategis. Unit Bisnis Strategis (Strategic Business
Unit - SBU) adalah unit perusahaan yang mempunyai misi dan tujuan terpisah serta dapat
direncanakan secara independen dari bisnis perusahaan lain. SBU bisa berupa divisi
perusahaan, lini produk di dalam divisi, atau kadang-kadang produk atau merek tunggal.
Jadi, sebagian besar metode analisis portofolio standar mengevaluasi SBU dalam dua
dimensi penting, yaitu : 1) daya tarik pasar atau industri SBU, dan 2)kekuatan posisi SBU di
pasar atau industri itu. Metode perencanaan portofolio yang paling terkenal dikembangkan
oleh Boston Consulting Group, sebuah perusahaan konsultan manajemen terkemuka.
Nilai dan kepuasan pelanggan adalah bahan penting dalam formula pemasaran untuk
mencapai kesuksesan. Pemasar tidak dapat berdiri sendiri dalam menghasilkan nilai yang
unggul untuk pelanggan. Meskipun pemasar menjalan peranutama, pemasaran hanya bisa
menjadi mitra dalam menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Selain
Selanjutnya, mereka harus bermitra secara efektif dengan perusahaan lain dalam
sistem pemasaran untuk membentuk jaringan penghantar nilai (value delivery network)
unggul yang kompetitif.
Konsumen berada di pusat. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan pelanggan yang kuat dan menguntungkan. Berikutnya adalah
strategi pemasaran (marketing strategy) - logika pemasaran di mana perusahaan berharap
untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan.
Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan
target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi dan positioning).
Perusahaan tahu bahwa mereka tidak dapat melayani semua konsumen dalam pasar
tertentu dengan baik-setidaknya tidak semua konsumen dengan cara yang sama. Ada terlalu
banyak jenis konsumen dengan terlalu banyak ragam kebutuhan. Sebagian besar perusahaan
berada dalam posisi untuk melayani beberapa segmen dengan lebih baik daripada segmen
lainnya . Oleh karena itu, masing-masing perusahaan harus membagi keseluruhan pasar,
memilih segmen terbaik, dan merancang strategi untuk melayani segmen terpilih dengan
Pasar terdiri dari banyak tipe pelanggan, produk, dan kebutuhan. Pemasar harus
menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik. Konsumen dapat
dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara berdasarkan faktor geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku. Proses pembagian pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang
mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda, yang mungkin memerlukan
produk atau program pemasaran terpisah disebut segmentasi pasar (market segmentation).
Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasar, perusahaan dapat memasuki satu atau
beberapa segmen tersebut. Penetapan target pasar (market targeting) melibatkan evaluasi
setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.
Perusahaan harus menargetkan daya tarik segmen di mana perusahaan dapat menghasilkan
nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu.
Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.
Seperti yang dinyatakan seorang ahli positioning, positioning adalah “bagaimana cara Anda
mendiferensiasikan produk atau perusahaan Anda-mengapa pembelanja bersedia membayar
sedikit lebih banyak untuk merek Anda.” Oleh karena itu, pemasar merencanakan posisi yang
membedakan produk mereka dari merek pesaing dan member mereka manfaat terbesar dalam
target pasar mereka.
Para manager pemasaran harus memastikan bahwa uang pemasaran mereka tidak
terbuang percuma. Di masa lalu, banyak divisi pemasaran menghamburkan uang untuk
program pemasaran yang mahal dan besar, sering kali tanpa berfikir dengan seksama tentang
pengembalian finansial terhadap pengeluaran mereka. Mereka percaya bahwa hasil
pemasaran tidak dapat diukur, sehingga mereka sendiri tidak siap mengukur produktivitas
atau pengembalian.
Pemasar harus bisa membangun hubungan dengan pelanggan, pihak lain di dalam
perusahaan, dan mitra eksternal. Untuk melakukan hal ini secara efektif, para pemasar harus
memahami kekuatan lingkungan utama yang mengelilingi semua semua hubungan ini.
Lingkungan pemasaran (marketing environment) perusahaan terdiri dari pelaku dan kekuatan
di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mengetahui pentingnya melakukan
pengamatan secara terus-menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah itu.
Lingkungan senantiasa berubah dengan cepat, dan baik konsumen maupun pemasar bertanya-
tanya apa yang akan terjadi di masa mendatang. Lebih dari bagian lain di dalam perusahaan,
pemasar harus menjadi pelacak trend dan pencari peluang. Meskipun setiap manajer di
dalam organisasi harus memperhatikan lingkungan luar, pemasar mempunyai dua kapasitas
khusus.
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi
lingkungan mikro, yaitu: kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
Kotler and Garry Armstrong. (2016). Principle of Marketing. 16. PE. ISBN: 978-1-
292-09249-2