NIM : 032020037
PALOPO
2020/2021
1. Defenisi (DM TIPE II)
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan
gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi
komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long2017)
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan
multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi
insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart 2016)
Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh
faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik
hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Suyono, 2016).
2. Anatomi Fisiologi
7. Patoflow/ pathway
DM TIPE II Diabetik
Osmolaris meningkat
Mk:
ketidakstabilan
kadar glukosa
Poliuri polidipsi poliphagi darah
8. Pemeriksaan Diagnostik
- Glukosa darah : meningkat 270 mg/dL
- Aseton plasma ( keton ) : positif
- Asam lemak bebas : peningkatan lipid dan kolesterol
- Osmolalitas serum : peningkatan kurang dari 330 mOsm / L
- Elektrolit :
Natrium : normal, meningkat ataupun turun
Fosfor : menurun
- Hipoglikemia.
Merupakan komplikasi dari terapi insulin. Terjadi akibat pelepasan epinefrin
(gejala berupa berkeringat, gemetaran, sakit kepala dan palpitasi) dan karena
kekurangan glukosa dapat otak ( tingkah laku aneh, sensorium yang tumpul
dan koma).
b. Komplikasi vaskular jangka panjang
- Retinopai diabetik
- Nefropati
- Arterosklerosis
- Gangguan kehamilan
a. Diet
mineral)
menurunkan kadar glukosa darah dan menurunkan kadar glukosa darah dengan
meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian
yang berguna bagi semua penderita diabetes. Pemantauan ini merupakan dasar
untuk melaksanakan terapi insulin yang intensif dan untuk menangani kehamilan
yang dipersulit oleh penyakit diabetes. Pemeriksaan ini juga sangat dianjurkan
efektivitas latihan, diet, dan obat hipoglikemia oral. Metode ini juga dapat
Diabetes Mellitus tipe II, pemantauan mandiri glukosa darah harus dianjurkan
berlebihan)
d. Terapi Insuli
Pada Diabetes Mellitus tipe II insulin mungkin diperlukan seabgai terapi
jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika diet dan obat
dengan diet dan obat oral kadang membutuhkan insulin secara temporer selama
e. Pendidikan / Penyuluhan
penyesuaian keadaan psikologik serta kualitas hidup yang lebih baik. Sasaran
maupun lingkungan lain. Pada pasien Diabetes Mellitus tipe II yang beru
1) Perawatan kaki
2) Perawatan mata
a. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme regulasi (00027).
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
Ketidakmampuan dalam mengabsorbsi nutrisi.
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d manajemen diabetes tidak
tepat(00176)
b. Intervensi keperawatan
No. Dx Keperawatan Tujuan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
B. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : Klien masuk RS dengan keluhan ada luka gangreng pada kakinya
yang tak kunjung sembuh, klien juga mengeluh mudah haus, lapar, dan seringBAK
keluhan saat ini : Klien mengeluh luka gangreng pda kakinya, mudah haus, lapar
dan sering BAK terutama pada malam hari
tidak pernah opnama pernah opname dengan sakit : ........di RS :
Pernah mendapat pengobatan : Tidak Ya , yaitu :
BB sebelum sakit : 57 kg Pernah operasi : Tidak Ya : yaitu : ..........
C. Keadaan umum :
Kesadaran : CM Somnolen Apatis Soporos Coma Coma
D. Kebutuhan Dasar
Rasa Nyaman/Nyeri
Suhu : 36 ° C Gelisah
Nyeri : Skala Nyeri : Gambaran Nyeri :
Lain-lain :
Masalah keperawatan :
nyeri hipertermia
Hipotermia
Eliminasi Oksigenasi
Jumlah/frekuensi: ..............................
- Lain-lain : ........
Masalah keperawatan : Masalah keperawatan :
Diare konstipasi Inkontinen
disuria urgensi Bersihan jalan nafas tidak efektif
Retensi urin inkontinensia urina intoleransi aktivitas Pola nafas tak efektif,
keseringan gangguan pertukaran gas,
Penurunan curah jantung, Gangguan
perfusi jaringan
Neurosensori Keamanan
Seksualitas
- Keputusasaan :.......
ketidakberdayaan: .................
- Lain-lain: ............
Masalah keperawatan :
kecemasan ketakutan koping individu tak efektif isolasi sosial
hambatan komuniasi verbal spritual distres resiko merusak diri harga diri
rendah
E. Penyuluhan dan Pembelajaran
1. Bahasan dominan (khusus) Buta huruf :
ketidakmampuan belajar (khusus) keterbatasan kognitif :
2. Informasi yang telah disampaikan :
0 pengaturan jam besuk hak dan kewajiban klien 0 tim/petugas
yang merawat
Lain-lain : .....
3. Masalah yang ingin dijelaskan :
0 perawatan diri di RS obat-obatan yang diberikan , lain-lain: .......
0 orientasi spesifik terhadap perawatan :
Obat yang diresepken (lingkari dosis terahir)
Hasil :
Diabetes mellitus :
- Puasa ³ 120 mg%
KELUARGA
Genogram :
? ? ? ?
? ?
57 48
63
Keterangan:
= laki-laki
= Perempuan
= Meninggal dunia
= garis keturunan
? =usia tidak diketahui
= tinggal serumah
= klien
H. Masalah keperawatan :
a. Kekurangan volume cairan b/d lehilangan cairan aktif
RENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan
No. Diagnosa Kep.
Tujuan Intervensi
resep
- Identifikasi
kemungkinan penyebaba
hiperglikemia
pengenalan tanda-tanda
hiperglikemia
3. Kerusakan Penyembuhan luka: primer Perawatan luka
integritas kulit
Kriteria hasil: - Angkat balutan dengan
b/d gangguan
- Memperkirakan plester pelekat
metabolik
(00046) kondisi kulit (4) - Monitori karakteristik
gejala infeksi
CATATAN KEPERAWATAN
10/03/21 13:30
09:00 - Menjaga intake/
asupan S: klien mengatakan mudah
yang akurat dan catat output
I haus dan sering BAK
klien
09:05
- Memonitori tanda-tanda O: Klien nampak pucat,
09:10
vital pasien turgor kulit jelek, mata
- Memonitori status hidrasi nampak cekung CTR >3 detik
09:15 (membrane mukosa lembab, A: kekurangan volume cairan
denyut nadi adekuat) P: Masalah belum teratasi
kemungkinan penyebaba
hiperglikemia
- Monitori karakteristik
- Mengoleskan saleb
gejala infeksi
11/03/21 13:30
09:00 - Menjaga intake/
asupan S: Klien mengatakan haus
yang akurat dan catat output
I dan BAK mulai terkontrol
klien
09:05
- Memonitori tanda-tanda O: Klien nampak tenang,
09:10
vital pasien BAK terkontrol 4 kali sehari
- Memonitori status hidrasi dan sudah tidak mudah haus,
09:15 (membrane mukosa lembab, CTR < 2
denyut nadi adekuat) A: kekurangan volume cairan
- Memberikan terapi IV, mulai terarasi
09:20 seperti yang di tentukan P: Masalah mulai teratasi
- Memberikan cairan yang lanjutkan intervensi (1,2,3,4 )
tepat
- Jaga intake/ asupan
yang akurat dan catat
output klien
- Monitori tanda-tanda
vital pasien
- Monitori status hidrasi
(membrane mukosa
lembab, denyut nadi
adekuat)
- Berikan terapi IV,
seperti yang di tentukan
09:35 dan 4 )
- Memberikan insuline
- Monitori kadar
sesuai resep
09:40 glukosa darah, sesuai indikasi
- mengidentifikasi
- Monitori tanda dan
kemungkinan penyebaba
gejala hiperglikemia: poliuria,
09:45 hiperglikemia
polidipsi, polifagi,
- Menginsrtuksikan pasien
kelemahan, latergi, malaise,
dan keluarga mengenai pandangan kabaur atau sakit
- Identifikasi
kemungkinan penyebaba
hiperglikemia
- Monitori karakteristik
- Mengoleskan saleb
gejala infeksi
12/03/21 13:30
09:00 - Menjaga intake/
asupan S: Klien mengatakan sudah
yang akurat dan catat output
I tidak mudah merasa haus dan
klien
09:05
- Memonitori tanda-tanda BAK normal 4 kali sehari
09:10
vital pasien O: Klien nampak tenang,
- Memonitori status hidrasi BAK terkontrol 4 kali sehari
09:15 (membrane mukosa lembab, dan sudah tidak mudah haus,
denyut nadi adekuat) CTR < 2
- Memberikan terapi IV, A: kekurangan volume cairan
seperti yang di tentukan terarasi
P: Masalah teratasi
Manajemen hiperglikemia 14:00
09:25 - Memonitori kadar glukosa S: Klien mengatakan sudah
tidak mudah lapar , Haus dan
darah, sesuai indikasi
Sering BAK
- Memonitori tanda dan O:GDS: 135 mg/dl
09:30
gejala hiperglikemia: poliuria, A: Ketidakstabilan kadar
glukosa darah teratasi
II polidipsi, polifagi, kelemahan,
P: Masalah teratasi
latergi, malaise, pandangan kabaur
sesuai resep
09:40
- mengidentifikasi
kemungkinan penyebaba
09:45 hiperglikemia
- Menginsrtuksikan pasien
manajemen hiperglikemia
Perawatan luka 14:00
09:50 - Mengangkat balutan S: Klien mengatakan luka
pada kakinya mulai membaik
dengan plester pelekat
O: Nampak luka tertutup
10:00
- Memonitori karakteristik kasa steril, luka nampak
10:10 - R: 22 x/m
- Memberikan balutan steril
A: Kerusakan integritas kulit
yang sesuai dengan kulit/ lesi teratasi
10:15
- Menganjurkan pasien dan P: Masalah teratasi
gejala infeksi