Anda di halaman 1dari 10

MODUL 3

SEJARAH DAKWAH

MATERI 3
Tantangan Dakwah dan Kondisi Masyarakat di masa Khulafaurrasyidiin
(Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, dan Ali Bin
Abi Thalib)

Disusun oleh:
Hendi Suhendi, S.Sos.I. M.M.

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITASISLAM BANDUNG
2021
A. Pengantar
Modul pembelajaran mata kuliah Sejarah Dakwah ini dibuat sebagai pengantar pada
pembelajaran online. Materi ketiga memaparkan tentang Sejarah Dakwah Pada Masa Khulafa
Al-Rasyidin

B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sejarah Sejarah Dakwah Pada Masa
Khulafa Al-Rasyidin

C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan


Mahasiswa mampu menganalisis sejarah Dakwah Pada Masa Khulafa Al-Rasyidin

D. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan sistem online dimana mahasiwa melakukan aktivitas
pengunduhan modul, ikut forum diskusi, isi quiz dan mengerjakan tugas.

Pendahuluan
Khalifah Al-Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama Islam yang
dipercaya oleh ummat islam sebagai penerus kempemimpinan setelah Rasulullah shalallahu
alaihi wassalam wafat. Status Nabi Muhammad sebagai Rasulullah merupakan hal yang tidak
dapat digantikan oleh siapapun (Khatami al-anbiya wal-mursalin), tetapi kedudukan beliau
sebagai pemimpin kaum muslimin harus segera ada gantinya. Hal tersebut yang menjadikan
peganti Rasulullah disebut dengan khalifah artinya yang mengantikan Rasulullah sebagai
pemimpin kaum muslimin dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan
serta menegakkan hukum-hukum Islam. Khalifah tersebut dipilih berdasarkan consensus
bersama umat Islam. Khulafaur rasyidin terdiri dari empat orang yaitu, Abu bakar As-Shiddiq,
Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Khalifaturrasuulullaah atau pengganti (kepemimpinan) Islam pasca nabi wafat ini
diawali dengan musyarawah. Hal tersebut menandakan bahwa kepemimpinan Islam identik
dengan musyawarah (QS. 3: 159). Keempat sahabat senior ini saling mendukung dan
melengkapi dalam menjalankan roda pemerintahan sesuai ketentuan Allah dan apa yang telah
dicontohkan Rasulullaah sehingga setiap tindakan atau pun kebijakan yang diambil merupakan
bentuk tindakan yang penuh kehati-hatian dengan dasar taat dan takut pada Allah serta
berupaya meneladani Rasulullaah.

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


2
1. Islam pada masa Khalifah Abu Bakar (11 H- 13 H)
Mamiliki nama lengkap Abdullah Bin Abi Quhafa at-Tamimi. Ia termasuk kepada
assabiqunal awwalun. Dujuluki Abu Bakar karena orang yang paling awal memeluk Islam.
Gelar As-Shiddiq karena ia membenarkan nabi dalam peristiwa Isra Mi’raj. Sebelum masuk
Islam, ia dipanggil dengan sebutan Abdul Ka’bah.
Nama Abu Bakar ash-Shiddiq sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin
Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr
alQurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin
Lu’ai. Dan ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad
bin Taim. Berarti ayah dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim. Ayahnya diberi kuniyah
(sebutan panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq digelari
Atiq. Imam Thabari menyebutkan dari jalur Ibnu Luhai’ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah
tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu’taq dan ketiga Utaiq.
Keislaman Abu Bakar paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum
muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan
semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah. Dengan keislamannya maka masuk
mengikutinya tokoh tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi
Waqqas, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah.
Setelah Rasulullah wafat, sahabat berkumpul untuk bermusyawarah untukmenentukan
penerus kepemimpinan Rasulullah. Dalam musyawarah tersebut Kaum Anshor dan Muhajirin
bersitegang, dengan tenang Abu Bakar berdiri kemudian berpidato merinci kebaikan dan jasa
kedua kaum dalam peranan perkembangan Islam, kemudian menyampaikan hadits Rasulullah:
“Al Aimmaatu min Quraisy” (kepemimpinan dalam Islam adalah dari golongan Quraisy).
Akhirnya dari hasil musyawarah tersebut terpilihlah Abu Bakar sebagai Khalifah Ar-Rasul
(penerus Rasul). Berikut pencapaian dimasa kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq:
a. Menghimpun Mushaf Al-Quran. Setelah wafatnya para penghafal Quran dalam perang
Yamamah. Umar Bin Khatab mengusulkan untuk menghimpun seluruh Al-Quran. Zaid
Bin Harits ditugaskan untuk mengumulkan Al-Qur’an dari pelepah kurma, kulit binatang
dan dari hafalan kaum muslimin.
b. Memerangi nabi palsu,orang-orang yang murtad (riddah) dan tidak mengeluarkan zakat.
Wafatnya Rasulullah meninggalkan luka yang mendalam di kaum musimin sehingga
timbul kelompok yang murtad (kaum riddah), tidak mau membayar zakat dan orang-orang
yang mengaku sebagi Nabi.

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


3
c. Ilmu pengetahuan. Pola pendidikan masa Abu bakar masih seperti pada masa Nabi,
baikdari segi materi maupun lembaganya. Dari segi materi pendidikan meliputi tauhid,
ibadah, akhlak, kesehatan dan sebagainya. Adapun lembaga untuk belajar membaca dan
menulis Al-Quran disebut dengan Kuttab. Sedangkan yang bertindak sebagai pendidik
ialah para sahabat Rasul terdekat.

Selain itu, beberapa kebijaksanaan abu Bakar dalam pemerintahan atau


kenegaraan,sebagai berikut:
a. Bidang eksekutif
Pendelegasian sahabat-sahabat rasul terhadap tugas-tugas pemerintahan di Madinah
maupun daerah.
b. Pertahanan
Mengorganisasikan pasukkan-pasukkan yang ada untuk pertahanan eksistensi kegamaan
dan pemerintahan
c. Yudikatif
Fungsi kehakiman yang dilaksanakan Umar Khattab dengan alim sehingga selama masa
pemerintahan Abu Bakar tidak terdapat suatu permasalahan yang yang tidak terpecahkan.
d. Sosial dan Ekonomi
Mendirikan lembaga pengelola harta benda yang didapat dari zakat,infaq, sedekah,harta
rampasan perang.penggunaan harta tersebut digunkan untuk gaji pegawai negara dan
kesejahteraan ummat.

Setelah Abu Bakar berhasil mengembalikan stabilitas keamanan Jazirah Arab, pada
tahun 12 H (633 M) Ekpedisi keluar Jazirah Arab mulai dilakukan. Musanna dan pasukannya
dikirm ke Persia untuk mengahdapi perlawanan sengit dari tentara kerajaan Persia. kemudian
Khalid Bin Walid yang berada di Yamamah bersama pasukkannya membantu Musanna. Kedua
pasukkan ini bergerak maju menuju wilayah Persia. Pasukkan Persia berhasil diporak-
pondakan. Perang ini dalam sejarah disebut dengan Mauqi’ah Zat As-Salasil artinya peristiwa
untaian rantai.
Pada tahap selanjutnya, Abu Bakar beupaya menaklukan kerajaan Romawi dengan
membentuk empat barisan pasukkan yang dipimpin oleh seorang panglima dengan tugas
wilayah yang berbeda-beda, daerah penaklukan meliputi Romawi Timur, Suriah Utara,
Yordania dan Suriah Selatan. Kepemimpinan Abu Bakar berlangsung hingga beliau wafat

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


4
2. Islam pada masa Khalifah Umar Bin Khattab (13 H- 23 H)
Nama lengkap Umar bin Khattab adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul „Uzza
bin Rabbahbin Qurth bin Razah bin ‘Ady bin Ka’ab Ibn Lu’ay. Bani Adi bin Ka’ab, salah satu
rumpun suku Quraisy. Umar dilahirkan tiga belas tahun setelah tahun Gajah.
Ayahnya Al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin
Razah bin Adi bin Ka’ab. Adi adalah saudara Murrah, kakek Nabi yang ke delapan. Ibunya
Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Lahir setelah
tiga belas tahun kelahiran Nabi.
Umar Bin khattab dilahirkan di Mekkah pada 513 M dari keturunan suku Quraisy yang
terpandang dan terhormat. Umar memeluk Islam pada tahun kelima kenabian, sebelum abu
bakar meninggal, beliau telah menunjuk umar sebagai penerus kekhalifahan.
Sejak kecil Umar telah diajarkan membaca dan menulis yang jarang sekali kaum Quraisy
saat itu mengajarkan bahkan cenderung meninggalkan. Hal tersebut membuat Umar menjadi
istimewa di kalangan seusianya hingga beranjak dewasa Umar tumbuh dan berkembang pesat
serta mahir di berbagai bidang olahraga seperti gulat, berkuda, dan sebagainya.
Umar bin Khattab adalah orang yang adil, penyayang, antusias, cerdas, tegas, dan selalu
sedia membela agamanya. Umar adalah orang yang adil karena dia mewarisi jabatan qadi dari
Kabilah dan orang tuanya. Dia adalah yang paling cerdas dari keluarga Bani ‘Adi yang termulia
yang memegang jabatan sebagai duta kaumnya dan mengurus pengadilan di masa Jahiliyah.
Umar menjadi adil karena keluarganya dari Bani ‘Adi telah merasakan pahit getirnya
kezaliman dari kerabat mereka Bani Abdu Syam yang sangat kejam dalam peperangan. Umar
menjadi adil karena pengajaran agama yang dianutnya dan kegigihannya sebagai penganut
agama itu sama dengan kegigihannya ketika dia memusuhinya. Sebab dia adalah orang adil
yang paling kuat sebagaimana dia adalah orang muttaqin dan mukmin yang paling kuat.
Masa pemerintahan Umar Bin Khattab berlangsung selama 10 tahun, 6 bulan. Beliau
wafat pada usia 64 tahun. Selama masa pemerintahannya Umar menyebarkan ajaran Islam dan
memperluas kekuasaan Islam ke seluruh semenanjung Arab dengan mengambil Alih
Mesopotamia, sebagian Persia, Mesir, Palestina, Suriah, Afrika Utara dan Armenia dari
kekuasaan Romawi (Byzantium).
Kebesarannya terletak pada keberhasilan Umar baik sebagai negarawan yang bijaksana,
maupun sebagai Mujtahid yang ahli dalam membangun negara besar yang ditegakkan atas
prinsip-prinsip keadilan,persamaan, dan persaudaraan yang diajarkan oleh Rasulullah.
Umar banyak melakukan reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat
kebijakan publik dan membangun sistem administrasi. Ia juga memerintahkan untuk

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


5
diselenggarakan sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Pada masa kepemimpinan Umar
Bin Khattab peradaban Islam berkembang sangat pesat, diantaranya sebagai berikut:
a. Memperluas wilayah dan merenovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
b. Pada sekitar tahun 17 H, mengeluarkan keputusan penanggalan Islam di mulai saat
peristiwa hijrah nya Rasulullah ke Madinah.
c. Menata struktur pemerintahan bercorak desentralisasi. Administrasi diatur menjadi 8
provinsi : Mekkah, Madinah, Basrah, Kuffah, Palestina dan Mesir.
d. Dibentuknya lembaga penerangan dan pembinaan hukum Islam.
e. Terbentuknya sistem dan badan kemiliteran. Melakukan ekspansi Islam meliputi daerah
Arab, Suriah, Mesir dan Persia.
f. Menertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah.
g. Mendirikan pengadilan dalam rangka memisahkan eksekutif dengan yudikatif.
h. Membentuk jawatan kepolisian. Mendirikan Bait al-Mal.
i. Perkembangan pengetahuan keilmuan Islam berpusat di Madinah dan pendirian Masjid di
Wilayah taklukan sebagai tempat pendidikan dan pengajaran isi Al Qur’an.
Umar Bin Khattab meninggal pada 644 M ditikam oleh Fairu (budak Mughirah Bin abu
Sufyan). Pembunuhan politik pertama kali yang dikarenakan adanya rasa syu’ubiyah
(fanatisme suku) yang berlebihan dalam dirinya. Sebelum meninggal, Umar mengangkat
Dewan presidium untuk memilih khalifah peganti dari salah satu anggotanya. Mereka adalah
Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Saad, dan Abdurrahman Bin Auf. Kemudian terpilihlah Utsman
sebagau penerus kekhalifahannya.
3. Islam pada masa Khalifah Utsman Bin Affan (23H - 35 H)
Utsman bin Affan adalah Khalifah ketiga setelah Abu bakar al- Shiddiq dan Umar bin
Khattab. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abd. Al-
Syam bin Abd. Al-Manaf. Ia lahir di kota Mekah pada tahun keenam dari tahun gajah, atau
pada tahun 576 M (kira-kira lima tahun setelah Nabi Muhammad SAW. Lahir).
Utsman Bin Affan berasal dari keturunan Bani Ummayyah. Beliau memeluk Islam pada
usia 30 tahun atas ajakan Abu Bakar. Utsman dijuluki dzun nurain karena menikahi dua putri
Rasulullah secara berurutan setelah salah satu putri Rasulullah meninggal, yakni Ruqayyah dan
Ummu Kulsum.
Kepemimpian Utsman berlangsung selama 12 tahun. Beliau dipilih sebagai khalifah saat
usia beliau 70 tahun. Usia beliau yang telah tua, menjadikan beliau memiliki kepribadian yang
agak lemah. Kelemahan ini dipergunakan oleh orang sekitarnya untuk kepentingan pribadi,

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


6
untuk kemewahan dan kekayaan. Pelaksanaan pemerintahan mengutamakan sanak saudaranya
(nepotisme)
Misi Utsman dalam menjalankan kekhalifahannya lebih bercorak agama ketimbang
politik. Perluasan wilayah Islam diteruskan ke Barat sampai Maroko India dan menuju
konstatinopel. Perluasan tersebut dilakukan untuk memenuhi kehendak jenderal-jenderalnya.
Perkembangan islam di Masa Utsman Bin Affan diantaranya :
a. Menyalin ulang dan membuat standarisasi Al-Qur’an.
b. Menyalin menjadi 5 Mushaf, sebagai standar penulisan dan bacaan. kemudian dikirimkan
ke Mekkah, Kairo, Damaskus dan Baghdad.
Utsman dituduh oleh sebagian sahabatnya telah mengangkat familinya untuk duduk di
jabatan kekhalifahan sehingga terjadi pemberontakkan yang di mulai di Mesir. Rumah beliau
dikepung karena menolak menyerah. Kemudian beliau di bunuh oleh salah seorang pengacau.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 36 H/656 M
4. Islam pada masa Ali Bin Abi Thalib
Ali Bin Abi Thalib merupakan menantu sekaligus dari Rasulullah dari Abu Thalib paman
beliau yang memiliki nama lengkap Abdul Manaf. Beliau diangkat menjadi khalifah setelah
Utsman Bin Affan wafat. Banyak yang dilakukan beliau dalam usaha pengembangan
Islam,baik dalam bisang sosial, politik, militer serta ilmu pengetahuan. Namun di masa
kepemimpinannya terjadi banyak pergolakan-pergolakan oleh kaum yang menentang
kebijakannya.
Kisah Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib tidak semulus ketiga penerus sebelumnya. Ia
dibai’at oleh mayoritas rakyat dari Muhajirin dan Anshor serta para tokoh sahabt, seperti
Talhah dan Zubair, tetapi ada beberapa orang sahabat senior, seperti Abdullah bin Umar bin
Khathab, Muhamad bin Maslamah, Saad bin Abi Waqqos, Hasan bin Tsabit, dan Abdullah bin
Salam yang waktu itu berada di Madinah tidaak mau membai’at Ali. Dengan demikian, Ali
tidak dibai’at oleh kaum muslimin secara keseluruhan, karena banyak sahabat senior yang
ketika itu tidak berada di kota Madinah. Salah seorang tokoh yang menolak untuk membai’at
Ali dan menunjukan sikap konfrontatif adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, keluarga Ustman
dan gubernur Syam. Alasan yang dikemukakan mereka karena menurutnya Ali
bertanggungjawab atas terbunuhnya Ustman.
Adapun perkembangan peradaban Islam ditangan Ali Bin Abi thalib sebagai berikut:
a. Terjadi peningkatan dalam bidang mliter

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


7
b. Dalam bidang ilmu pengetahuan Ali memerintahkan Abu Al-Aswad al-Duali mengarang
pokok-pokok ilmu Nahwu Qawaid Nabahab yang dijadikan pedoman dalam mempelajari
bahasa Al-Qur’an
c. Menata kota dengan baik seperti di Kuffah
Selain itu, Ali Bin Abi Thalib juga menerapkan kebijakan politik, diantaranya:
a. Memecat kepala daerah angkatan Utsman dan menggantikannya dengan yang baru
b. menarik kembali tanah milik negara yang pada masa Utsman Bin Affan diberikan kepada
sanak saudaranya.
Pergolakkan –pergolakkan pada masa Ali Bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib terjadi banyak pergolakan yang disebabkan
karena adanya perbedaan dalam penyelesaian kasus pembunuhan Utsman Bin Affan, serta
penolakkan kabijakan yang ditetapkan, hingga timbulnya perpecahan kaum Muslimin yang
berujung peperangan:
a. Perang Jamal (36H)
b. Perang Shiffin (37H)
c. Perang Nahrawan
Tahkim Shiffin
Tahkim Shiffin, adalah proses negosiasi dan arbitrase yang dilakukan setelah perang
Shiffin untuk menyelesaikan masalah ketidakberesan penyelesaian kasus pembunuhan Utsman
dan sejumlah mantan pejabat yang kehilangan kedudukannya.
Hasil negosiasi yang dilakukan oleh Abu Musa Al-Asyari sebagai delegasi dari pihak
Ali, dan Amr Bin Ash dari pihak Muawiyah menghasilkan keputusan Ali Bin abi Thalib dan
Muawiyah diberhentikan dari jabatannya, dan Muawiyah ditetapkan sebagai pengganti Ali Bin
Abi Thalib.
Perpecahan Umat
Hasil Tahkim Shiffin tersebut sangat mengecewakan pasukkan Ali.pendukung ali
terpecah menjadi 2 kelompok. Kelompok pendukung setia ali disebut dengan Syi’ah, dan
kelompok yang keluar dari barisan Ali disebut dengan Khawarij. Kelompok ketiga merupakan
tetap mendukung Abu Shafyan.
Berakhirnya kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib
Ali Bin Abi Thalib menjalankan kepemimpinannya selama 5 tahun. Akhirnya, ketika
sedang melakukan sholat shubuh di masjid Kufah. Ali Bin abi Thalib dihujam pedan beracun
oleh Abdurrahman Bin Muljam hingga beliau menggeram kesakitan. Pada malam harinya
beliau wafat dan dimakamkan di Kuffah.

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


8
E. Referensi

1. Tim Dosen PAI 5 Unisba, 2017, Sejarah Peradaban Islam: Buku Panduan
Pendidikan Agama Islam, Bandung: LSIPK Unisba
2. Abbas Mahmoud Al-Akkad, alih bahasa Bustami A. Gani & Zainal Abidin
Ahmad. 1978. Kecemerlangan Khalifah Umar Bin Khattab. Jakarta: Butan
Bintang.
3. Ahmad Al-Husairy, 2008, Sejarah Islam Sejak Jaman Nabi Adam Hingga Abad XX.
Diterjemahkan dari at-Tarikh al-Islam oleh Samson Rahman. Jakarta: Akbar Media
Eka Sarana.
4. Ajid Thohir, 2004, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, Melacak
Akar-Akar Sejarah, Sosial Politik Dan Budaya Umat Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
5. Andi Bastoni Hepi.2008. Sejarah Para Khalifah. Jakarta: Pustaka al- Kautsar.
6. As-Suyuti. 2003. Sejarah Khulafaur Rasyidin. Jakarta: Lintas Pustaka.
7. Badri Yatim, 2000, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
8. Dedi Supriyadi. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
9. Departemen Agama R.I. 1987. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Proyek Pembinaan
Kelembagaaan Agama Islam Proyek Peningkatan Prasarana dan Sarana Perguruan
Tinggi Agama Islam/IAIN.
10. Fatikhah, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Pekalongan: STAIN pekalongan press
11. Hikmat Darmawan, 2003, Perang Suci : Dari Perang Salib Hingga Perang Teluk.
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
12. Hitti, Philip K, 2008, The History of Arabs. Diterjemahkan dari The History of
Arabs; From The Earliest Times to The Present oleh R. Cecep Lukman Yasin dan
dedi Slamet Riyadi. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
13. Imam Fu’adi, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta: Sukses Offset.
14. Izzu al-Din ibn, Al-Atir Abi Hasan bin Muhammad al-Jazariy, Usud al-Ghabah,
Juz 3 (T.tt: Dar al-Fikr, 230 H).
15. Jaih Mubarok, 2004, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
16. Lincoln, C. Eric, 1961, Black Muslims, The New York Times Book Review,Third
Edition June 1994
17. Muhammad Husain Mahasnah, 2016, Pengantar Studi Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


9
18. Muhammad Husain Mahasnah, 2016, Pengantar Studi Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
19. Munawiyah, dkk., 2009, Sejarah Peradaban Islam, Banda Aceh: PSW IAIN
ArRaniry.
20. Samsul Munir Amin, 2010, Sejarah Peradaban Islam, cet 2, Jakarta: Amzah.
21. Zainal Abidin Ahmad, 2001, Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang
(Perkembangannya dari Zaman ke Zaman), Jakarta: Bulan Bintang
22. Zuhairi Misrawi, 2010, Al-Qur’an Kitab Toleransi: Tafsir Tematik Islam
Rahmatan lil’Alamin, Jakarta: Pustaka Oasis

MODUL 3 SEJARAH DAKWAH PADA MASA KHULAFA AL-RASYIDIN


10

Anda mungkin juga menyukai