Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas bisnis yang melibatkan berbagai


negara di dunia dengan berbagai perusahaan dan industri di dalamnya dimana setiap transaksi
bisnis dijalankan secara lintas negara. Perdagangan internasional telah terjadi berabad-abad yang
lalu, namun pada masa itu semuanya berlangsung secara sederhana, sekarang sistem
perdagangan telat terjadi secara lebih modern. Bahkan transaksi bisnis e-commerce dapat
dianggap sebagai hal yang biasa, dimana barang bisa dikirim via kurir yang siap mengantaer
hingga ke tempat tujuan.

B. Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Internasional

Pada dekade 1950-an dan 1960-an, perekonomian negara-negara berkembang masih


didominasi oleh sector-sektor primer, khususnya pertanian. Akan tetapi, setelah melewati proses
pembangunan dan modernisasi ekonomi yang cukup lama, sector-sektor sekunder (seperti
industri dan pembangunan) dan sector tersier (jasa), termasuk keuangan menjadi lebih penting
dari pada sector-sektor primer. Perkembangan dan perubahan yang terjadi begitu cepat telah
membawa banyak pengaruh pada perdagangan internasional dan itu semua membawa dampak
lebih pada perubahan tatanan ekonomi negara di kawasan tersebut. Negara-negara di Asia Timur
(seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong) dan Singapura di Asia Tenggara dapat
dianggap sebagai negara-negara berkembang yang sangat berhasil dalam mentransformasikan
stuktur ekonomi mereka dengan tingkat efisiensi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama
periode yang cukup panjang. Dampak kemajuan mereka telah terasa hingga saat ini, seperti
mobil merek Hyundai buatan Korea Selatan memiliki pangsa pasar khusus dimata konsumen
Indonesia. Serta berbagai jenis merek lain dari Taiwan dalam bentuk alat-alat rumah tangga dan
lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi dunia yang begitu dinamis ini ternyata telah terjadi
seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan internasional pada setiap negara tersebut.
Dan lebih jauh perdagangan internasional ternyata telah turut mempercepat naiknya angka
pertumbuhan ekonomi setiap negara, seperti pada perolehan devisa, dan lain sebagainya.

C. Kebijakan Proteksi

Keputusan untuk menerapkan proteksi ada banyak argumentasi yang bisa ditemukan.
Dan salah satu alasan yang paling dominan yang menyebabkan suatu proteksi itu dilakukan
adalah untuk melindungi bisnis dalam negri dari berbagai permasalahan yang terjadi, dengan
tujuan agar industry dalam negri tetap bisa bertahan. Menurut Little, et al 1970, ada empat alasan
proteksi itu diberlakukan. Pertama, sebagaimana telah sering didengar, yakni alasan industri
muda (infant-industries). Kedua, proteksi dilakukan dengan alasan eksternalitas yang disebabkan
ketidaksempurnaan mekanisme harga. Ketiga, proteksi untuk memperkecil risiko dari
ketidakpastian atau ketidakstabilan ekonomi dunia. Keempat, proteksi dilakukan atas dasar untuk
mendorong skala ekonomi.

Keputusan proteksi industri sebenarnya juga memiliki muatan pengaruh politik di


dalamnya. Tidak akan terjadi proteksi industri jika tidak ada dukungan politik. Para politisi yang
memiliki kepedulian pada pembangunan ekonomi akan mendukung pada pelaksanaan proteksi,
namun jika ingin mengambil keuntungan maka tentu politisi tersebut akan lebih menentang
kebijakan proteksi industri. 1

D. Keputusan Ekonomi Politik pada Perdagangan Internasional


Pembentukan organisasi dagang Internasional atau WTO (World Trade Organization)
bertujuan untuk menata suatu modal dan bentuk dagang Internasional yang lebih baik.
Indonesia termasuk salah satu anggota WTO. Menjadi anggota WTO berarti bersedia
membuka pasar dalam negeri bagi produksi negara lain dan menerima segala konsekuensi
perdagangan bebas.
Secara fakta tidak selalu semua urusan itu semudah seperti yang di konsepkan. Ada
banyak kendala untuk mewujudkan aturan sesuai dengan ketentuan dalam WTO. Bahkan
negara maju seperti Amerika dan sekutunya juga belum mampu menyelesaikan dan
mewujudkan seluruh aturan WTO secara benar benar murni, karena setiap negara memiliki
kepentingannya masing masing.
Jika impor bisa diterima sebagai bagian dari kesepakatan WTO maka setiap negara harus
bersaing produk dalam negrinya dengan produk dari negara lain yang bisa masuk
kenegaranya. Jepang adalah negara yang berskeras melarang impor beras untuk
menghindarkan malapetaka kemarahan petani beras yang enggan pindah ke sektor lain.
Setiap negara selalu berusaha membuat struktur ekonomi yang kuat termasuk ekspor
lebih besar daripada impor. Namun ini bukan alasan yang mudah tapi itu menjadi syarat

1
Irham Fahmi,Ekonomi Politik.(Bandung:Alfabeta,2013).hal.255-258.
mutlak untuk membangaun stabilitas pembangunan yang berkelanjutan. Disisi lain
kesejahteraan masyarakat juga bagian dari program pembangunan ekonomi politik. Dan untuk
mewujudkan stabilitas ekonomi politik yang baiksalah satunya suatu negara harus memiliki
ketahanan pangan yang baik.2

2
Ibid,hal 267-268.

Anda mungkin juga menyukai