NIM : 1101801127
TAHUN 2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nim : 1101801127
Telah diperiksa dan disetujui Proposal Karya Tulis Ilmiahnya sesuai dengan
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
ini yang berjudul” Analisis Pelaksanaan Assembling Berkas Rekam Medis Rawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka Tahun 2021”. Penulisan Proposal
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Landbouw Padang.
ini tidak akan selesai tanpa pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak, maka
Landbouw Padang.
6. Kepada Kedua Orang Tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu
Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan
Akhir kata semoga penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita, terutama semua bagi penulis dan semoga segala
bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT Amiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
praktik pribadi, peran pencatatan rekam medis sangat penting dan sangat
bahwa rekam medis adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien. Hal
tersebut dapat dipahami karena catatan demikian akan berguna untuk merekam
keadaan pasien, hasil pemeriksaan serta tindakan pengobatan yang diberikan pada
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat (Depkes RI, 2006). Isi rekam medis merupakan dokumen resmi yang
mencatat semua pelayanan medis di rumah sakit. Pada prinsipnya isi rekam medis
adalah milik pasien, sedangkan berkas rekam medis (secara fisik) adalah milik
disimpan minimal dalam jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat. Oleh karena itu di setiap institusi pelayanan kesehatan, dibentuk
rekam medis. Ada beberapa sistem pengolahan dalam rekam medis salah satu
(Suci, 2020).
merakit berkas rekam medis pasien rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan
serta mengecek kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan form yang harus
efektif adalah isi dari dokumen rekam medis belum memenuhi standar yang sudah
ada serta ketidaklengkapan formulir berkas rekam medis dan terjadinya
pelaksanaan assembling berkas rekam medis rawat inap di RSUD Arosuka hanya
tugas pokok yaitu, mengurutkan formulir berkas rekam medis rawat inap yang
sudah kembali dari bangsal sesuai dengan urutan formulir yang sudah ada,
Pada survay awal yang dilakukan pada tanggal 03 maret 2021 melalui
waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap, tidak lengkapnya pengisian
1.3.2.1 Untuk mengidentifikasi proses assembling berkas rekam medis rawat inap
pelayanan kesehatan di masa yang akan datang dan bisa sebagai masukan
masyarakat.
1.4.3 Bagi Akademik
TINJAUAN PUSTAKA
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
Rumah Sakit, klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan kelas rumah sakit
memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh)
buah.
memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 200 (dua ratus) buah.
2.1.2.3 Rumah sakit umum kelas C
medis adalah berkas berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan.
segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
Pengertian lain tentang rekam medis adalah siapa, apa, dimana dan
bagaimana perawatan pasie selama diruma sakit, untuk melengkapi rekam medis
harus memiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna
2010).
2.2.2 Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis
dapat dilihat dari dua kelompok besar. Pertama, yang paling berhubung langsung
dengan pelayanan pasien (primer). Tujuan utama (primer) rekam medis terbagi
(sekunder). Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan
dengan lingkungan seputar pelayanan pasien yaitu untuk kepentigan edukasi, riset,
upaya pelayanan kesehatan di instalasi pelayanan kesehatan terkait oleh sebab itu
dengan tujuan tersebut tanpa di dukung oleh suatu sistem pengelolaan rekam
medis yang baik dan benar maka tidak akan tercipta tertib administrasi yang
diharapkan.
yang akurat dari pasien mengenai kehidupan dan riwayat penyakit pasien dimasa
lalu serta dimasa sekarang, juga pengobata yang telah diberikan oleh pihak
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain
penggunaannya di dalam berkas rekam medis saat ini sangat diperlukan karena
kita melihat proses pengobatan dan tindakan yang diberikan atas diri seorang
pasien dapat diakses secara langsung oleh bagian yang berwenang atas
pemeriksaan tersebut.
memudahkan semua puhak yang berwenang, dalam hal ini petugas administrasi di
suatu instansi pelayanan kesehatan dapat segera mengetahui rincian biaya yang
harus dikeluarkan oleh pasien selama pasien yang menjalani pengobatan di rumah
sakit.
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka
usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk
menegakkan keadilan, rekam medis adalah milik Dokter dan Rumah Sakit
Tindakan dan Pelayanan Lain yangtelah diberikan kepada pasien adalah sebagai
informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku (UU Praktik Kedokteran RI No. 29 Tahun 2004 Pasal 46
rekam medis dengan aspek keuangan sangat erat sekali dalam hal pengobatan,
terapi serta tindakan-tindakan apa saja yang diberikan kepada seorang pasien
selama menjalani perawatan di rumah sakit, oleh karena itu penggunaan sistem
kesehatan.
penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang cukup efektif dan efisien.
kegunaan yang sangat luas karena tidak hanya menyangkut antara pasien dan
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit
terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI, 1997).
2.4 Assembling
Assembling merupakan salah satu bagian dari unit rekam medis yang
berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan penyakit dokumen rekam medis
sebelum disimpan. Dokumen-dokumen rekam medis yang telah diisi oleh unit
pencatat data rekam medis yaitu unit rawat jalan (URJ), unit Gawat Darurat
(UGD), unit Rawat Inap (URI) dan instalasi pemeriksaan penunjang (IPP) akan
kode dokter.
6. Analisa kuantitatif.
7. Alat tulis kantor (ATK) misalnya pembolong kertas (perforator), gunting,
8. Perlengkapan kantor furnitur (meja, kursi, rak kertas, rak sortir), alat
komunikasi (telpon).
1. Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan
a. Identitas pasien.
riwayat penyakit.
d. Diagnosis.
e. Rencana penatalaksanaan.
2. Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari
sekurang-kurangnya memuat:
a. Indetitas pasien.
b. Tanggal dan waktu.
riwayat penyakit.
d. Diagnosis.
e. Rancana penatalaksanaan.
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
a. Identitas pasien.
riwayat penyakit.
e. Diagnosis.
f. Rencana penatalaksanaan.
g. Pengobatan dan/atau tindakan.
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi data rekam medis, pengendali
pelayanan.
inap, rawat jalan, dan unit gawat darurat dengan menandatangani buku
ekspedisi.
tertulis pada sensus harian. Jumlah dokumen rekam medis yang di terima
atas secarik kertas yang ditempelkan yang ditempelkan pada sampul depan
17. Menerima pengembalian dokumen rekam medis dan sensus harian rawat
inap, rawat jalan, dan unit gawat darurat dengan menandatangani buku
ekspedisi.
18. Mencocokan jumlah dokumen rekam medis dan jumlah pasien yang
tertulis pada sensus harian. Jumlah dokumen rekam medis yang di terima
atas secarik kertas yang ditempelkan pada sampul depan dokumen rekam
pengembalian.
23. Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum
Rekam medis yang telah diteliti kelengkapan isi dan merakit berkas rekam
3. Lembaran poliklinik.
5. Salinan resep.
2. Pembatas masuk.
5. Instruksi dokter.
6. Lembar konsultasi.
7. Catatan perawat.
8. Catatan perkembangan.
1. Ringkasan.
2. Pembatas masuk.
3. Surat dokumen pengantar.
5. Laporan pembedahan.
6. Instruksi dokter.
7. Catatan perkembangan.
8. Lembar konsultasi.
9. Catatan perawat.
1. Pembatas masuk.
4. Lembar obstetrik.
5. Catatan persalinan.
7. Instruksi dokter.
8. Catatan perkembangan.
9. Lembar konsultasi.
2.4.3.5 Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus bayi lahir:
1. Pembatas masuk.
3. Riwayat kelahiran.
4. Instruksi dokter.
5. Catatan perkembangan.
6. Lembar konsultasi.
7. Catatan perawat.
8. Grafik bayi.
9. Pengawasan kusus.
2. Sarana
c. Pembuka klip.
d. Gunting kertas.
f. Sablon ( manual ).
h. Stiker warna.
i. Spidol.
3. Prasarana
4. Prosedur
poliklinik buka.
menggunakan spidol.
d. Untuk rumah sakit yang telah menggunakan sistem komputerisasi
penyelesaian.
2. Sarana
c. Pembuka klip.
d. Gunting kertas.
f. Sablon ( manual ).
h. Stiker warna.
i. Spidol.
3. Prasarana
4. Prosedur
maksimal 2 x 24 jam.
menggunakan spidol.
penyelesaian.
i. Tahun kunjungan pasien harus selalu diberi tanda.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pelaksanaan assembling.
kelengkapan
formulir dan
kelengkapan isi Telaah
formulir . pelaksanaan Monitoring &
ketepatan waktu dalam Assembling. evaluasi.
pengembalian berkas
rekam medis rawat
inap dari bangsal.
Ket : Tidak Diteliti
Gambar 3.1
3.2.1 Input
manajemen, keuangan, serta sumber daya manusia dan sumber daya (resouces)
lainnya di puskesmas dan rumah sakit. Beberapa aspek penting yang harus
mendapat perhatian dalam hal ini adalah kejujuran, efektivitas dan efisiensi,serta
3.2.2 Proses
Proses adalah semua kegiatan atau aktifitas dari seluruh karyawan dan
Monitoring dan evaluasi adalah Suatu langkah yang akan dilakukan untuk
melihat dan menilai proses pelaksanaan Assembling berkas rekam medis rawat
inap di RSUD Arosuka. Cara yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi
rawat inap.
BAB IV
METODE PENELITIAN
universal yang dialami oleh seorang individu terhadap suatu fenomena yang
Data sekunder diperoleh dari rumah sakit yaitu berupa sejarah rumah sakit,
struktur organisasi rumah sakit, struktur organisasi rekam medis, jumlah petugas
mengumpulkan data, dan alat tulis lainnya sebagai alat penunjang penelitian.
dikumpulkan pada penelitian ini maka analisis terhadap data yang dikumpulkan
pengecek atau sebagai perbanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini
derajat kepercayaan suatu informsi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajri, dan membuat kesimpulan
data. Adapun langkah-langkah analisis data kualitatif dan Colaizzi adalah sebagai
berikut :
1. Mendeskripsikan fenomena yang diteliti.
partisipan.
partisipan.
kelompok tema.