PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tabel 1.1
LUAS WILAYAH KECAMATAN, JUMLAH DESA DAN JUMLAHKELURAHAN
JUMLAH
LUAS WILAYAH
NO KECAMATAN DESA/KELURAHA
(HA)
N
1. Jatinangor 3.160,35 12
2. Cimanggung 5.555,18 11
3. Tanjungsari 4.486,04 12
4. Sukasari 4.181,77 7
5. Pamulihan 5.069,83 11
6. Rancakalong 5.506,87 10
7. Sumedang Selatan 9.251,27 10/4
8. Sumedang Utara 3.040,17 10/3
9. Ganeas 2.289,70 8
10. Situraja 4.323,37 14
11. Cisitu 6.502,82 10
12. Darmaraja 4.937,64 16
13. Cibugel 5.951,82 7
14. Wado 8.426,83 11
15. Jatinunggal 7.212,00 9
16. Jatigede 10.624,03 12
17. Tomo 8.474,29 10
18. Ujungjaya 8.622,62 9
19. Conggeang 10.697,52 12
20. Paseh 3.162,36 10
21. Cimalaka 4.328,85 14
22. Cisarua 1.770,74 7
23. Tanjungkerta 4.372,13 12
24. Tanjungmedar 6.067,27 9
B. Topfografi
C. Demografi
Tabel 1.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN PER KECAMATAN DIKABUPATEN
SUMEDANG TAHUN 2017
Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang
Nomor 11 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Sumedang. Beberapa perubahan SKPD sesuai SOTK terbaru tersebut diantaranya :
Susunan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang
Nomor 11 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Sumedang.
a. Sekretariat Daerah
b. Sekretariat DPRD
c. Inspektorat
d. Dinas Daerah, terdiri dari:
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan
5. Satuan Polisi Pamong Praja
6. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
10. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
11. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Tabel 1.3
JUMLAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN 2015-2017
Tahun
SATUAN KERJA
NO
PERANGKAT DAERAH
2015 2016 2017
1. Asisten Sekda 3 3 3
2. Badan Daerah 7 7 4
3. Dinas Daerah 15 15 19
4. Kantor Daerah 3 3
5. Kecamatan 26 26 26
6. Kelurahan 7 7 7
7. Sekretariat 2 2 2
8. Inspektorat 1 1 1
9. Rumah Sakit Daerah 1 1 1
10. Lembaga Lain 1 1
Sumber : Bagian Organisasi Setda kabupaten Sumedang, 2016
Landasan hukum yang menjadi pedoman dalam penyusunan LKIP Pemerintah Kabupaten
Sumedang sebagai berikut:
a. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor : XI/ MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.25 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menegaskan bahwa instansi pemerintah
berkewajiban untuk mepertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah diamanatkan oleh para pemberi mandat dalam rangka mencapai misi organisasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini menguraikan capaian-capaian kinerja selama Tahun
Anggaran 2017. Capaian tersebut kemudian diperbandingkan dengan variabel yang terdapat dalam
RPJMD tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diperjanjikan/ Penetapan Perjanjian
Kinerja Kepala Daerah. Melalui operasional variabel tersebut, maka kerangka sistematika penyusunan
LKIP Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Menjelaskan Gambaran Umum Daerah, Landasan Hukum, Aspek
Strategis, Permasalahan dan Isu Strategis, Maksud dan Tujuan, serta
sistematika penyusunan LKIP;
BAB 2 : PERENCANAAN KINERJA
Menjelaskan tentang RKPD dan Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun
2017;
BAB 3 : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017
Menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja organisasi,
perbandingan capaian kinerja, analisis penyebab keberhasilan dan
kegagalan serta alternatif solusi, analisis atas efisiensi penggunaan
sumber daya, analisis program yang menunjang pencapaian sasaran,
dan akuntabitis keuangan Tahun 2017.;
BAB 4 : PENUTUP
Menjelaskan simpulan dan langkah perbaikan kinerja pada tahun
mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya;
LAMPIRAN -LAMPIRAN
an Sasaran Pembang
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
Secara umum Strategi Pembangunan Nasional menggariskan hal-hal antara lain, Norma
Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019 akan
diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:
1) Sasaran Makro;
2) Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:
3) Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4) Sasaran Dimensi Pemerataan;
5) Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
6) Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
Atas dasar Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang RPJMD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, bahwa dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,
permasalahan, tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di Jawa Barat, maka Visi
Tahun 2013-2018 yaitu "Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua".
Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan
mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial
masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika
perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal dan
berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.
Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan
batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.
Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan, elemen dan komponen masyarakat
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi
dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki,
maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:
Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing. Hal ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Masyarakat Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia,
sehat, cerdas, bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi
Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.Hal ini untuk menciptakan
sosok Jawa Barat 2018 yaitu Perekonomian Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing,
bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non pertanian yang mampu menarik
investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis
yang Berkelanjutan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Pembangunan Jawa
Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan, memiliki infrastruktur
dasar yang memadai, serta didukung oleh tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan
konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi.
Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga
serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Hal ini untuk menciptakan sosok
Jawa Barat 2018 yaitu Kehidupan sosial kemasyarakatan yang kokoh dan berbudaya yang
bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam pembangunan, meningkatnya ketahanan
keluarga, menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran
pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional,
terpeliharanya seni dan warisan budaya dan industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai
kearifan lokal.
Untuk mendukung tujuan dan pencapaian sasaran misi, kebijakan umum pembangunan Jawa
Barat diarahkan untuk :
1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing dimaknai melalui kebijakan
optimalisasi kualitas dan sebaran layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial,
serta peningkatan kapabilitas sumber daya manusia Jawa Barat;
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan dimaknai melalui kebijakan
pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat berbasis potensi lokal;
3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan
partisipasi publik dimaknai melalui kebijakan penyelenggaraan good governance yang
bermutu, akuntabel, toleran, dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur strategis
yang berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan optimalisasi kuantitas, kualitas, dan
SEJAHTERA adalah kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang secara lahir batin
mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan, yang ditandai dengan
meningkatnya IPM, rendahnya kemiskinan (persentase), rendahnya indeks pemerataan (Gini
Coefficient), dan berkurangnya kasus kejahatan.
NYUNDA adalah karakter masyarakat Kabupaten Sumedang yang dilandasi filosofi dan
nilai-nilai kesundaan sebagai pengungkit Pembangunan. Ditandai dengan banyaknya kegiatan-
kegiatan kebudayaan, partisipasi dalam kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan.
MAJU adalah kondisi terwujudnya akselerasi pembangunan ke arah yang lebih baik dengan
semakin meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan hasil-hasil pembangunan, ditandai dengan
meningkatnya PDRB (pertumbuhan ekonomi).
Sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Sumedang, dapat dijelaskan bahwa hubungan visi, misi, tujuan, dan
sasaran pembangunan adalah sebagaimana yang digambarkan dalam Tabel 2.1
Tabel 2.1
Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Visi : Pada Tahun 2018 Sumedang Senyum Manis
Misi Tujuan Sasaran
Adapun Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang pada tahun 2017 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2.
Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Sumedang
Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran dari sasaaran dan program yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan SKPD dalam setiap tahun
Anggaran. Rencana Kinerja tersebut, selain berfungsi sebagai alat kendali capaian kinerja organisasi
juga merupakan instrument dalam menilai keberhasilan kinerja organisasi. Rencana Kinerja
Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2017 sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang memuat
sasaran serta indikator kinerja Organisasi yang akan dicapai pada tahun 2017, melalui tabel sebagai
berikut :
Tabel 2.3
Penetapan Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2017
JUMLAH
NO SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET URAIAN PROGRAM ANGGARAN
STRATEGIS KINERJA ( Dalam Rp )
1 2 3 4 5 6 7
1. Terwujudnya Penilaian Peringkat 49,89 Program Peningkatan 4.668.280.400
kelembagaan LAKIP Pelayanan Kedinasan
pemerintah yang Kepala Daerah/Wakil
efisien dan Kepala Daerah
Program Peningkatan 2.998.207.620
efektif
Kualitas Kebijakan
Manajemen
Pemerintahan
Penilaian Peringkat 2,900 Program Peningkatan 222.693.000
LPPD Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
Program Peningkatan
Sarana
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Tingkat Opini BPK WTP Program Peningkatan 3.096.750.250
Kewajaran Sistem Pengawasan
Penyajian Internal dan
Informasi Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
keuangan KDH
Program Peningkatan 155.495.000
Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Program 130.480.000
Pengembangan
Data/Informasi ke PU-
an
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
Program Peningkatan 75.000.000
Pemasaran hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Program 437.760.000
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Lapangan
Program 162.500.000
Pengembangan Nilai
Budaya
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
Program 653.000.000
Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Program
Pengembangan Nilai
Budaya
Program Pengelolaan 335.910.650
Kekayaan Budaya
Tabel 3.1
SKALA PENILAIAN
80 – 100 Baik
60 – 79 Cukup Baik
40 – 59 Kurang
A. Sasaran 1
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Sasaran 1
Penilaian Interval
LAKIP 0-100
41,45 48,5 101,5 48,58 97%
Terwujudnya
kelembagaan Penilaian Interval
2,559 3,018 107,78 3,032 105%
pemerintah LPPD 0-4
yang efisien
dan efektif Tingkat
Kewajaran
Penyajian WDP WTP 100 WTP 100%
Informasi
Keuangan
Diagram 3.1.
Nilai LKIP
Indikator Penilaian LPPD berdasarkan Hasil EKPPD di tingkat Provinsi menunjukan bahwa
Pemerintah Kabupaten Sumedang status kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan skor
(3.0322) atau dengan kategori prestasi Sangat Tinggi atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
berdasarkan LPPD Tahun 2017.
Diagram 3.2
Nilai LPPD
Nilai LPPD
3018 3032
3050
3000
2950
2900 2831
2850 Nilai LPPD
2800
2750
2700
Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017
Diagram 3.3
Tingkat Kewajaran Penyajian Informasi Keuangan
OPINI BPK
100 WTP 100 WTP
100
80
60
OPINI BPK
40
20
0
Tahun 2016 Tahun 2017
Dari beberapa Indikator tersebut, dapat kita lihat bahwa Sasaran Perwujudan Kelembagaan
Pemerintah Yang Efisien dan Efektif dapat dicapai secara Sangat Baik. Terdapat capaian indikator
kinerja yang grafiknya memang meningkat namun Persentase capaiannya cenderung menurun
namun secara keseluruhan Indikator yang ada signifikan dan berkontribusi positip terhadap
pencapaian Perwujudan Kelembagaan Pemerintah Yang Efisien dan efektif .
Tabel 3.2
Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatnya
Nilai Survey
kualitas
Kepuasan Persen 74,72 77.93 101 79,17 102,91
pelayanan Masyarakat
publik
SANGAT BAIK 102,91
Gambar 3.1
Pelayanan Publik
Diagram 3.4
Perkembangan Nilai IKM Tahun 2016 dan Tahun 2017
Nilai SKM
Berdasarkan hasil Survey Kepuasan masyarakat Tahun 2017 s.d semester 2 (dua) Nilai SKM/ IKM
Tahun 2017 : “78,87”
Kategori Penilaian : B A I K
Dari indikator Nilai SKM tersebut terhadap pencapaian Sasaran dapat kita lihat bahwa
Perwujudan Sasaran Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik menunjukan suatu Pencapaian Sangat
Baik, dimana indikator SKM tersebut signifikan dan berrkontribusi positif terhadap Pencapaian
Sasaran Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Kabupaten Sumedang.
Tabel 3.3
Capaian Sasaran 3
Meningkatnya
Rata-Rata
kualitas
Lama Angka 7,66 7,72 100 7,98 100
penyelenggaraan Sekolah
pendidikan
BAIK 100
Gambar 3.2
Ilustrasi Pembangunan Manusia di Bidang pendidikan
Tabel 3.5
Capaian Sasaran 5
Meningkatnya
Angka
derajat
Harapan Angka 67,53 71,96 100 72 100
kesehatan hidup
masyarakat
BAIK 100
1. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
Penjelasan :
kemitraan dukun & bidan serta beberapa kecamatan dan desa sudah dibuat Peraturan Daerah
tentang KIBBLA. Adanya bimbingan teknis terhadap bidan secara berjenjang dan
berkesinambungan, ditambah dengan didukungnya sarana prasarana kesehatan seperti
meningkatnya jumlah puskesmas PONED menjadikan cakupan cakupan pelayanan KIA
meningkat secara signifikan
Penjelasan :
Sesuai dengan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas Pasal 39 ayat 1 bahwa dalam
upaya meningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3
(tiga) tahun sekali. Secara teknis Permenkes tersebut di perkuat dengan Peraturan Menteri
Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang mulai melakukan pendampingan pada tahun 2015
dan mulai dilakukan survei atau penilaian pada tahun 2016. Output kegiatan ini adalah Puskesmas
Terakreditasi dan outcome dari kegiatan ini adalah Terstandarnya Pelayanan Kesehatan di UPT
Puskesmas. Target RPJMD Puskesmas terakreditasi sampai dengan tahun 2017 adalah 21 Unit dan
yang sudah terakreditasi baru sebanyak 11 unit (52,38%). Adapun
No Puskesmas Akreditasi
1 Puskesmas Kota Kaler Akreditasi Madya
2 Puskesmas Situraja Akreditasi Madya
3 Puskesmas Cimalaka Akreditasi Dasar
4 Puskesmas Buah Dua Akreditasi Dasar
5 Puskesmas Ujung Jaya Akreditasi Dasar
6 Puskesmas Sukamantri Akreditasi Madya
7 Puskesmas Tanjungsari Akreditasi Madya
8 Puskesmas Situ Akreditasi Dasar
9 Puskesmas Cibugel Akreditasi Madya
10 Puskesmas Rancakalong Akreditasi Madya
11 Puskesmas Sumedang Selatan Akreditasi Dasar
Tidak tercapainya target RPJMD tersebut dikarenakan dalam penyusunan target mengacu pada
kegiatan akreditasi versi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Menurut versi tersebut penilaian
akreditasi berdasarkan basic six (enam program upaya kesehatan) yang ada di Puskesmas.
Dalam perjalanannya system penilaian akreditasi Puskesmas mengacu pada Permenkes 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Dokter Gigi. Sistem penilaian yang dilakukan secara komprehensif meliputi Administrasi dan
manajemen, Upaya Kesehatan Masyarakat serta Upaya Kesehatan Perseorangan. Proses
akreditasi mulai dari persiapan sampai dengan penilaian memerlukan waktu rata-rata 6-8 bulan.
Pendampingan harus dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi tingkat kabupaten yang ditunjuk
oleh Kepala Dinas Kesehatan dan dengan persayaratan harus sudah mendapat pelatihan yang
dibuktikan dengan memiliki sertifikat pelatihan Tim Pendamping Akreditasi.
Penjelasan :
Penjelasan :
PONED dilaksanakan di tingkat puskesmas, dan menerima rujukan dari tenaga atu fasilitas
kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan merujuk ke rumah sakit.
Pembangunan Puskesmas Poned harus berpedoman KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN NOMOR HK.02.03/II/1911/2013TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS MAMPU PELAYANAN OBSTETRI
NEONATALEMERGENSI DASAR (PONED) Besarnya anggaran yang dibutuhkan dalam
pemenuhan Puskesmas Perawatan mulai dari pembangunan sarana dan prasarana dan tenaga
kesehatan ini menjadi hambatan dalam pemenuhan target jumlah Puskesmas Poned di
Kabupaten Sumedang.
Penjelasan :
Tidak tercapainya cakupan desa siaga aktif purnama yang belum mencapai target disebabkan
karena forum desa /Kelurahan yang sudah dibentuk belum melaksanakan pertemuan forum
secara rutin minimal 3 bulan sekali.
Penjelasan :
Angka penemuan pasien baru TB BTA + (CDR) masih belum mencapai target Provinsi, minimal
80 % dikarenakan berbagaifakor antara lain :
1. Penjaringan Kasus belum maksimal
2. Tenaga terlatih DOTS 23 orang, dari 39 faskes dots (59%)
3. Belum semua Fasilitas kesehatan swasta melaporkan hasil penemuannya ke
Puskesmas/Dinas Kesehatan
4. Tidak semua Puskesmas Memiliki Mikroskop sehingga untuk pemeriksaan harus
mengirimkan ke Puskesmas lain.
Penjelasan :
Belum tercapainya target cakupan disebabkan oleh masih terdapat kasus komplikasi yang lahir di
Rumah Sakit di Luar Kabupaten Sumedang yang tidak terlaporkan sehingga mempengaruhi
angka cakupan Kabupaten dan Kalaupun ditemukan kasus Neonatal komplikasi dalam
pengelolaan oleh petugas masih belum sesuai standar sehingga tidak bisa dimasukan dalam
kategori penanganan, hal ini disebakan oleh karena SDM belum kompeten/terlatih kegawat
daruratan Neonatal.
Baru mencapai 96 % desa / kelurahan yang mencapai Universal Child Imunitation hal ini
dikarenakan pada tahun 2017 ada keterlambatan vaksin sehingga ada sekitar 7 desa yang tidak
mencapai target UCI.
Tabel 3.9
Capaian Sasaran 5
Prosentase
Meningkatnya
penurunan
penerapan kasus yang
nilai-nilai disebabkan
Persen 0 100 100 100 100
agama dalam masalah
perbedaan
kehidupan
agama/
bermasyarakat keyakinan
BAIK 100
Tabel 3.10
Capaian Sasaran 6
Prosentase
Jalan
Meningkatnya kewenangan Persen 25,5 57,61 83,63 62,8 89,41
kualitas kabupaten
infrastruktur dalam
kondisi baik
wilayah dalam
mendorong
pengembangan Luas Irigasi
wilayah Kabupaten
Ha 17.007,20 22.324,50 102,03
dalam 22.940,38 101,89
kondisi baik
BAIK 95,65
Adapun data Jalan Kabupaten dalam kondisi baik yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.11
Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Tabel 3.13
Capaian Sasaran 7
Terwujudnya Jumlah
infrastrukur di Kawasan
kawasan Pengemban Angka 0 2 100 2 100
pengembangan gan Ekonomi
Baru
ekonomi baru
BAIK 100
Dari Indikator tersebut, dapat kita lihat bahwa Perwujudan Infrastrukur di kawasan
pengembangan ekonomi baru menunjukan capaian Baik. Telah terdapat Kawasan Pengembangan
ekonomi baru Yaitu Kawasan baru Jatigede dan seputaran Jalan Lingkar Selatan Meliputi Situraja,
Darmaraja dan Wado yang berbatasan dengan Kabupaten Garut. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang telah berhasil mewujudkan Kawasan Pengembangan
Ekonomi Baru yang dapat mendorong Aktivitas Ekonomi Baru sekaligus mendongkrak Investasi dan
Pertumbuhan Ekonomi.
H. Sasaran 8
Tabel 3.14
Capaian Sasaran 8
Meningkatnya
Laju
pertumbuhan
ekonomi Kabupaten
Pertumbuhan Persen 4,84 5.70 100 6.23 100
Ekonomi
Sumedang
Adapun data Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) yang bersumber dari Badan Pusat
Statistik Sumedang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15
Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Sumedang Dirinci
Menurut Kategori Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2013– 2017
Dari data diatas menunjukan bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Sumedang
dari awal Tahun 2015 s.d tahun 2017 mengalami peningkatan secara signifikan. Terutama pada sektor
Perdagangan besar dan eceran, yang jika dibandingkan dengan sektor lapangan usaha lainnya
tingkat prosentase pertumbuhan per tahunnya cenderung tumbuh secara konstan, dalam artian tidak
terjadi penurunan yang signifikan dan tidak terjadi kenaikan yang fantastis.
Meningkatnya
pemerataan
pendapatan Indeks Gini Poin 0,30 0.349 125,92 0,37 142,31
masyarakat
Indeks Gini memiliki kisaran 0 sampai 1. Nilai 0 menunjukkan distribusi yang sangat merata
yaitu setiap orang memiliki jumlah penghasilan atau kekayaan yang sama persis. Nilai 1 menunjukkan
distribusi yang timpang sempurna yaitu satu orang memiliki segalanya dan semua orang lain tidak
memiliki apa-apa. Bila GR = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang
menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya.Bila GR = 1 artinya ketimpangan pendapatan
timpang sempurna atau pendapatan itu hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja.
Adapun Indeks Gini kabupaten Sumedang s/d Tahun 2017 adalah 0,37*
Tabel 3.17
Capaian Sasaran 14
Rasio luas
kawasan lindung
untuk menjaga
Meningkatnya keanekaragaman Persen 42,24 42,27 100,02 42,3 100,09
kualitas hayati terhadap
lingkungan total luas
kawasan hutan
hidup
berkelanjutan
Rasio Ruang
Terbuka Hijau Persen 4,76 5,24 55,98 7,13 70,59
(RTH)
BAIK 85,34
Tabel 3.19
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) berdasarkan PERDA No. 2 Tahun 2012 tentang RTRW
Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031
Rencana Rencana
Permukiman Pengembangan Capaian
No Kecamatan % Capaian
Perkotaan Ruang Terbuka RTH (Ha)
(Ha) Hijau (Ha)
1 Jatinangor 1.503,56 451,07 10,30 2,28%
2 Cimanggung 635,49 190,65 0,80 0,42%
3 Pamulihan 81,18 24,36 1,10 4,52%
4 Tanjungsari 670,81 201,24 1,55 0,77%
5 Sukasari 238,43 71,53 - 0,00%
6 Sumedang Utara 826,48 247,94 14,17 5,72%
Sumedang
7 257,47 77,24 66,38 85,94%
Selatan
8 Cimalaka 335,83 100,75 6,14 6,09%
9 Paseh 107,72 32,32 0,50 1,55%
10 Tomo 155,79 46,74 1,94 4,15%
Luas 4.812,77 1.443,83 102,88 7,13%
Tabel 3.20
DATA DAERAH TANGGAP BENCANA FORUM KEBENCANAAN TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6
Interval
Penilaian LAKIP
0-100
41,45 48,5 101,5 48,58 97%
Terwujudnya Menurun
kelembagaan Interval
Penilaian LPPD
0-4
2,559 3,018 107,78 3,032 105% Menurun
pemerintah
yang efisien
dan efektif Tingkat
Kewajaran
Penyajian WDP WTP 100 WTP 100% Stabil
Informasi
Keuangan
Sangat
103,09 101%
Baik
Meningkatnya
kualitas Rata-Rata Lama
penyelenggaraan Sekolah
Angka 7,66 7,72 100 7,98 100
pendidikan
Meningkat
PERUBAHAN LKIP KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2017 77
100 100 Baik
Meningkatnya
derajat Angka Harapan
kesehatan hidup
Angka 67,53 71,96 100 72 100
masyarakat
Stabil
100 100 Baik
Prosentase
Meningkatnya penurunan kasus
penerapan nilai- yang disebabkan
nilai agama masalah Persen 0 100 100 100 100
dalam kehidupan perbedaan
bermasyarakat agama/
keyakinan Stabil
Prosentase Jalan
kewenangan Persen 25,5 57,61 83,63 62,8 89,41 Meningkat
Meningkatnya
kualitas kabupaten dalam
kondisi baik
infrastruktur
wilayah dalam
mendorong
pengembangan
wilayah Luas Irigasi
Kabupaten
Ha 17.007,20 22.324,50 102,03 22.940,38 101,89 Menurun
dalam kondisi
baik
Terwujudnya
infrastrukur di Jumlah Kawasan
kawasan Pengembangan Angka 0 2 100 2 100
pengembangan Ekonomi Baru
ekonomi baru
Stabil
100 100 Baik
Meningkatnya
pertumbuhan Laju
ekonomi Pertumbuhan Persen 4,84 5.70 100 6.23 100
Kabupaten Ekonomi Stabil
Sumedang
Meningkatnya
pemerataan
pendapatan
Indeks Gini Poin 0,30 0.349 125,92 0,37 142,31
masyarakat
Meningkat
Rasio luas
kawasan lindung
untuk menjaga
keanekaragaman 42,24 42,27 100,02 42,3 100,09
Meningkatnya hayati terhadap
kualitas total luas
lingkungan hidup kawasan hutan
berkelanjutan
Meningkat
Rasio Ruang
Terbuka Hijau Persen 4,76 5,24 55,98 7,13 70,59
(RTH)
Menurun
78 85,34 Baik
PERSENTASE CAPAIAN ( % )
4 (Empat) Tahun SELISIH PERSENTAS
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 PERCENTASE % E CAPAIAN
KUMULATIF (2014, SASARAN
SASARAN INDIKATOR 2015, 2016,2017) S.D TAHUN
NO SATUAN
STRATEGIS KINERJA 2014 PER INDIKATOR 2017
Sampai Pada TERHADAP TERHADAP
Sampai
TARGE REALIS TARG REALIS TARGE REALIS Dengan Tahun TARGET AKHIR TARGET
% % % Dengan
T ASI ET ASI T ASI 2016 2017 2018 AKHIR 2018
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Terwujudnya Interval
Penilaian LPPD 2,6 1,4 55,84 2,7 2,8 104,85 2,8 3,018 107,78 268,47 105 373,47 74,694 -25,3
kelembagaan 0-4
pemerintah
yang efisien Tingkat
dan efektif Kewajaran
Penyajian WTP WDP WTP 100 WTP WTP 100 WTP WTP 100 300 100 400 80 -20
Informasi
Keuangan
PENCAPAIAN SASARAN 1 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 234,77 21,74 78,26
PENCAPAIAN SASARAN 2 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 404,93 -19,01 80,98
Meningkatnya
kualitas Rata Rata Lama -20
3 Tahun 7,66 7,66 100 7.66 7,66 100 7,72 7,72 100 300 100 400 80
penyelenggara Sekolah
an pendidikan
PENCAPAIAN SASARAN 3 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 80 -20 80
Meningkatnya
Angka Usia
4 derajat Tahun 71,89 71,89 100 71,91 71,91 100 71,96 71,96 100 300 100 400 80 -20
Harapan Hidup
kesehatan
PENCAPAIAN SASARAN 4 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 80 -20 80
Prosentase
Meningkatnya Penurunan
penerapan Kasus Yang 100 400 80 -20
nilai-nilai disebabkan
5 Persen 0 0 100 0 0 100 0 0 100 300
agama dalam masalah
kehidupan perbedaan
bermasyarakat agama/
keyakinan
Prosentase
Meningkatnya Jalan Persen 37,73 39,5 104,69 54,04 68,88 57,61 83,63 275,44 89,41 364,85 72,97 -27,03
kualitas Kewenangan
6 47,08 87,12
infrastruktur Kabupaten
wilayah Dalam Kondisi
Baik
PENCAPAIAN SASARAN 6 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 168,04 -15,98 84,02
Terwujudnya
Jumlah
infrastrukur di
Kawasan
7 kawasan Angka 0 0 100* 0 0 100 2 2 100 300 100 400 80 -20
Pengembangan
pengembangan
Ekonomi Baru
ekonomi baru
PENCAPAIAN SASARAN 7 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 80 -20 80
Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi Laju
8 Kabupaten Pertumbuhan Persen 4,71 4,71 100 5,25 5,25 100 5,7 5,7 100 300 100 400 80 -20
Sumedang Ekonomi
PENCAPAIAN SASARAN 8 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 80 -20 80
Rasio luas
kawasan
Meningkatnya lindung untuk
kualitas menjaga
100,0 -
10 lingkungan keanekaragama Persen 42,25 45,19 106,96 42.25 42 99,4 42,26 42,27 100,02 306,38 406,47 81,294
9 18,706
hidup n hayati
berkelanjutan terhadap total
luas kawasan
hutan
Prosentase
Ruang Terbuka Persen 6,28 4,99 79,6 8,52 5,16 60,6 9,36 5,24 55,98 196,18 70,59 266,77 53,354 -46,64
Hijau (RTH)
PENCAPAIAN SASARAN 10 SAMPAI DENGAN TAHUN 2017 TERHADAP TARGET AKHIR TAHUN 2018 134,65 -32,68 67,32
Tabel 3.23
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Pencapaian Sasaran
1 2 3 4 5 6 7
Nilai Survey
Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
Kepuasan 1 79,17 102,91
Masyarakat
Meningkatnya kualitas
Rata-Rata Lama
penyelenggaraan
Sekolah
1 7,98 100
pendidikan
Prosentase
penurunan kasus
Meningkatnya penerapan
yang disebabkan
nilai-nilai agama dalam
masalah
1 100 100
kehidupan bermasyarakat
perbedaan
agama/ keyakinan
Luas Irigasi
Kabupaten dalam 22.940,38 101,89
kondisi baik
Meningkatnya pertumbuhan
Laju Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten
Ekonomi
1 6.23 100
Sumedang
Meningkatnya pemerataan
pendapatan masyarakat
Indeks Gini 1 0,37 142,31
Rasio luas
kawasan lindung
untuk menjaga
keanekaragaman 42,3 100,09
Meningkatnya kualitas hayati terhadap
lingkungan hidup total luas kawasan 2
berkelanjutan hutan
Rasio Ruang
Terbuka Hijau 7,13 70,59
(RTH)
25. Program Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Kapasitas lembaga Terciptanya kapasitas lembaga
Lembaga Perwakilan Rakyat Perwakilan Rakyat Daerah Perwakilan Rakyat Daerah
Daerah sesuai dengan subtansi dan
sesuai dengan amanat
Peraturan Perundang-
undangan
26. Program Peningkatan Sarana dan Meningkatnya Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan
Prasarana Aparatur Aparatur prasarana yang memadai
Lancarnya kinerja aparatur
27. Program Penyelamatan dan Meningkatnya Penyelamatan dan Terjaganya Keselamatan
Pelestarian Dokumen Arsip Daerah Pelestarian Dokumen Arsip Daerah Dokumen/ arsip-arsip Daerah
28. Program Pemeliharaan Meningkatnya Pemeliharaan Rutin/ Terpeliharanya arsip-arsip
Rutin/Berkala Sarana Prasarana Berkala Sarana Prasarana Kearsipan daerah
Kearsipan
29. Program Peningkatan Kualitas Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Adanya arsiparis pada tiap
Sumber Daya Aparatur Pelayanan Aparatur Pelayanan Kearsipan SKPD SKPD yang mempunyai
Kearsipan SKPD kemampuan dan pemahaman
yang subtantif tentang
pengelolaan kearsipan Daerah
30. Program Penataan Peraturan Meningkatnya Penataan Peraturan Termanfaatkannya produk
Perundang - Undangan Perundang-undangan hukum daerah sesuai subtansi
dan sesuai aturan perundang-
undangan
Termanfaatkannya produk
hukum daerah bagi
kepentingan kebijakan public
31. Program Penataan Kelembagaan Meningkatnya Penataan Kelembagaan Terselenggaranya Penataan
dan Ketatalaksanaan dan Ketatalaksanaan Kelembagaan Organisasi dan
Ketatalaksanaan sesuai dengan
subtansi dan peraturan
perundang-undangan
32. Program Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Kapasitas Aparatur Terciptanya SDM Aparatur
Aparatur Pemerintah Desa Pemerintah desa pemerintahan desa yang
memiliki pemahaman
subtantif mengenai
pengelolaan Manajemen
Pemerintahan Desa
Terpecahkannya masalah-
masalah sosial
kemasyarakatan di lingkungan
Perdesaan
Terselenggaranya
penyelenggaraan
Pemerintahan Perdesaan yang
optimal
33. Program Pembangunan Prasarana Meningkatnya Pembangunan prasarana Terciptanya Prasarana dan
dan Fasilitas Perhubungan dan Fasilitas perhubungan Fasilitas Perhubungan yang
sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya
Terlayaninya masyarakat dan
terciptanya kenyamanan dan
keselamatan masyarakat
34. Program Rehabilitasi Dan Meningkatnya Rehabilitasi dan Terpeliharanya Prasarana dan
Pemeliharaan Prasarana dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Fasilitas LLAJ
Fasilitas LLAJ LLAJ Terciptanya Prasarana dan
fasilitas LLAJ yang layak dan
sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya
Terlayaninya masyarakat dan
terciptanya kenyamanan dan
keselamatan masyarakat
selaku pengguna fasilitas
LLAJ
35. Program Peningkatan Pelayanan Meningkatnya Pelayanan Angkutan Terciptanya kualitas
Angkutan pelayanan angkutan yang
optimal bagi masyarakat
Terciptanya pelayanan
angkutan yang layak sesuai
dengan fungsi dan
peruntukannya
Terlayaninya masyarakat dan
terciptanya kenyamanan dan
keselamatan masyarakat
selaku pengguna pelayanan
angkutan
36. Program Pengendalian dan Meningkatnya Pengendalian dan Terciptanya kualitas
Pengamanan Lalu Lintas Pengamanan Lalu Lintas pengendalian dan pengamanan
lalu lintas yang optimal bagi
masyarakat
Terciptanya pengendalian dan
pengamanan lalu lintas yang
layak sesuai dengan fungsi
dan peruntukannya
Terlayaninya masyarakat dan
terciptanya kenyamanan dan
keselamatan masyarakat
selaku pengguna pelayanan
lalu lintas
37. Program Peningkatan Kelaikan Meningkatnya Kelaikan Pengoperasian Terwujudnya kelaikan
Pengoperasian Kendaraan Bermotor Kendaraan Bermotor kendaraan bermotor sesuai
dengan standar peraturan
yang berlaku
Terlayaninya masyarakat
selaku pengguna kendaraan
bermotor, dan terciptanya
keamanan dan keselamatan
masyarakat
38. Program DAK Bidang Perhubungan Meningkatnya Fasilitas Perhubungan Terciptanya Prasarana dan
dari Dana Alokasi Khusus Fasilitas Perhubungan yang
sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya
Terlayaninya masyarakat dan
terciptanya kenyamanan dan
keselamatan masyarakat
selaku pengguna fasilitas
perhubungan
39. Program Pembinaan Telematika Meningkatnya Telematika Daerah Terciptanya SDM praktisi
Daerah Telematika yang Optimal
45. Program Pengembangan Wilayah Meningkatnya Pengembangan Wilayah Adanya pemetaan potensi
Transmigrasi Transmigrasi wilayah tujuan transmigrasi
60. Program Kerjasama Informasi Meningkatnya kerjasama Informasi Adanya keseimbangan berita
dengan Media Masa dengan Media Masa dan fungsi kontrol bagi prosesi
pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Adanya informasi yang dapat
dikonsumsi oleh publik dan
mencerdaskan masyarakat
61. Program Kerjasama Informasi Meningkatnya kerjasama Informasi Adanya keseimbangan berita
dengan Media Masa dengan Media Masa dan fungsi kontrol bagi prosesi
pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Adanya informasi yang dapat
dikonsumsi oleh publik dan
mencerdaskan masyarakat
62. Program Pengembangan Wawasan Meningkatnya Pengembangan Terciptanya karakter dan
Kebangsaan Wawasan Kebangsaan pemahaman masyarakat yang
berwawasan kebangsaan
Kesadaran masyarakat akan
wawasan kebangsaan
Terciptanya keamanan dan
ketertiban dilingkungan
masyarakat
63. Program Pendidikan Politik Meningkatnya Pendidikan Politik Terlahirnya masyarakat yang
Masyarakat masyarakat melek politik
64. Program Peningkatan Peran Serta Meningkatkan Peran Serta Kepemudaan Terlahirnya generasi muda
Kepemudaan yang yang terarah serta
berkarakter dan siap
berpartisipasi dalam prosesi
pembangunan
65. Program Peningkatan Peran Serta Meningkatkan Peran Serta Kepemudaan Terlahirnya generasi muda
Kepemudaan yang yang terarah serta
berkarakter dan siap
berpartisipasi dalam prosesi
pembangunan
66. Program Peningkatan Aktifitas Meningkatnya Aktivitas Perempuan Terciptanya wahana dan
Perempuan dalam Pembangunan dalam Pembangunan peluang bagi kaum
(P2WKKS) perempuan, untuk bisa
berpartisifasi dalam prosesi
Pembangunan
Meningkatnya taraf hidup
kaum perempuan
67. Program Penguatan Kelembagaan Meningkatnya Penguatan Kelembagaan Optimalnya asfek Yuridis bagi
Gender dan Anak Gender dan Anak Kelembagaan Gender dan
Anak
Optimallnya manajemen
pengelolaan Kelembagaan
gender dan Anak
Optimalnya SDM pengelola
Kelembagaan Gender dan
Anak
Terjaminnya taraf hidup kaum
perempuan dan anak
68. Program Pembinaan Peranserta Meningkatnya Peran serta Masyarakat Terciptanya pemahaman dan
Masyarakat Dalam Pelayanan KB- dalam Pelayanan KB-KR yang Mandiri komitmen yang jelas dan
KR yang Mandiri berkelanjutan bagi
masyarakat/ keder KB
Kemudahan akses bagi kader
KB terhadap kebutuhan
pelayanan KB
69. Program Pengembangan Pusat Meningkatnya Pengembangan Pusat Kemudahan akses bagi
Pelayanan Informasi dan Konseling Pelayanan Informasi dan Konseling masyarakat terhadap
KRR KRR kebutuhan pelayanan KRR
73. Program Peningkatan Partisipasi Meningkatnya Partisifasi Masyarakat Terciptanya SDM masyarakat
Masyarakat dalam Membangun Dalam Membangun Desa perdesaan yang Partisipatif
Desa dalam upaya-upaya
pembangunan Desa
ketertiban lingkungan
masyarakat
Terciptanya keamanan dan
ketertiban dilingkungan
masyarakat
80. Program Penyelenggaraan Terselanggaranya Pendidikan pada Tersedianya/ terlayaninya
Pendidikan Pada BLUD BLUD akses Pendidikan Bidang
Kesehatan
Terlahirnya SDM dengan
disiplin ilmu Kesehatan
81. Program Peningkatan Operasional Meningkatnya Operasional tingkat Lancarnya kinerja tingkat
Tingkat Satuan Pendidikan satuan pendidikan satuan pendidikan
82. Program Pendidikan Anak Usia Tersedianya/ terlayaninya
Dini Meningkatnya mutu Pendidikan anak akses yang mudah bagi
usia dini (masyarakat/ anak-anak usia
dini) dalam memenuhi
kebutuhan Pendidikan Anak
Usia dini
Terlahirnya generasi dini di
Kabupaten Sumedang yang
mengenyam pendidikan sejak
usia dini.
83. Program Wajib Belajar Pendidikan Meningkatnya mutu Pendidikan Dasar Terciptanya komitmen yang
Dasar Sembilan Tahun jelas bagi masyarakat, bahwa
masyarakat wajib mengenyam
pendidikan dasar minimal
sampai 9 (Sembilan) tahun.
Terciptanya kesadaran yang
tinggi masyarakat, perihal
Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun.
Terlayaninya pendidikan dasar
9 (Sembilan) tahun bagi
masyarakat
84. Program Pendidikan Menengah
85. Program Pendidikan Non Formal Meningkatnya kualitas mutu Mudahnya akses pendidikan
Pendidikan Non Formal bagi masyarakat/ peserta didik
yang putus sekolah, untuk
mengikuti dan mengenyam
pendidikan non formal (Kejar
paket B/ kejar paket C).
Terciptanya generasi
Sumedang yang mengenyam
pendidikan berkelanjutan,
sehingga tidak ada lagi
generasi yang hilang (Not
Again Lost Generation).
Terlayaninya Pendidikan Non
Formal bagi masyarakat
86. Program Peningkatan Mutu Meningkatnya Mutu Pendidik dan Terlahirnya SDM tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan Kependidikan yang optimal
dan bermutu
Terlahirnya generasi yang
berkualitas
87. Program Manajemen Pelayanan Terwujudnya Manajemen Pelayanan Tersedianya Data Base
Pendidikan Pendidikan Pendidikan berbasis Sistem
Informasi Manajemen
Tersedianya/ terlayaninya
kemudahan akses informasi
98. Program Pengadaan, peningkatan Meningkatnya sarana dan prasarana Terciptanya sebuah Pusat
dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Masyarakat yang memadai
dan Jaringannya bagi pelayanan kesehatan
masyarakat
Terlayaninnya Masyarakat
dalam hal kebutuhan
pelayanan kesehatan
99. Program Kesehatan Remaja Meningkatnya Kesehatan Remaja Terciptanya pemahaman dan
komitmen yang baik
dikalangan usia remaja perihal
Kesehatan Remaja
Terlayaninya kebutuhan
kesehatan khususnya bagi usia
remaja
100. Program Kemitraan Peningkatan Meningkatnya Kemitraan dalam bidang Terciptanya kemitraan/
Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan kerjasama yang baik dalam
upaya-upaya pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
Terlayaninya dan tersedianya
jaminan kemudahan bagi
masyarakat dalam hal
kebutuhan pelayanan
kesehatan
101. Program Peningkatan Pelayanan Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Terciptanya pemahaman dan
Kesehatan Lansia dan Remaja Lansia dan remaja komitmen yang baik perihal
kesehatan bagi masyarakat
lanjut usia dan usia remaja
Terlayaninya kebutuhan
pelayanan kesehatan
khususnya bagi masyarakat
lanjut usia dan bagi
masyarakat usia remaja
102. Program Peningkatan Keselamatan Meningkatnya Keselamatan Ibu Tersedianya informasi yang
Ibu Melahirkan dan Anak Melahirkan dan Anak memadai tentang penjagaan
Keselamatan Ibu dan anak
bagi masyarakat
Terciptanya pemahaman dan
komitmen yang baik bagi
masyarakat, khususnya bagi
calon ibu melahirkan/ ibu
hamil
Terlayananinya ibu hamil dan
ibu melahirkan
Terciptanya Keselamat bagi
ibu dan anak
103. Program Bantuan Keuangan dari Fasilitasi Kegiatan Peningkatan Terlayaninya dan
Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan dari dana Bantuan Provinsi terfasilitasinya masyarakat
Kesehatan dalam hal pelayanan kesehatan
dari dana bantuan Provinsi
104. Program DAK Bidang Kesehatan Termanfaatkannya DAK Bidang Terwujudnya masyarakat
Kesehatan sumedang sehat
105. Program Pemeliharaan Sarana dan Meningkatnya pemeliharaan sarana dan Terciptanya sebuah Rumah
Prasarana Rumah Sakit/Rumah prasarana Rumah Sakit Sakit yang memadai bagi
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru- pelayanan kesehatan
Paru/Rumah Sakit Mata masyarakat
Terlayaninnya Masyarakat
dalam hal kebutuhan
pelayanan kesehatan
106. Program DAK Bidang Kesehatan Termanfaatkannya DAK Bidang Terwujudnya masyarakat
Kesehatan sumedang sehat
107. Program Pelayanan Kesehatan Pada Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Termanfaatkannya Pelayanan
BLUD Pada BLUD kesehatan oleh masyarakat
Terjaminnya kesehatan
masyarakat
108. Program Keserasian Kebijakan Meningkatnya kualitas anak dan Terciptanya peranan
Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan perempuan/ anak dalam
Perempuan pembangunan guna
meningkatkan tarap hidup
109. Program Keluarga Berencana Meningkatnya Keluarga Berencana Terlayaninya kader Keluarga
berencana melalui fasilitasi
layanan KB
Terakomodirnya data kader
KB
110. Program pelayanan kontrasepsi Meningkatnya Pelayanan kontrasepsi Terlayaninya kebutuhan
masyarakat berkaitan dengan
pelayanan pemasangan
kontrasepsi
111. Program DAK Bidang Keluarga Termanfaatkannya DAK Bidang Lancarnya pemenuhan
Berencana Keluarga Berencana kebutuhan perihal KB bagi
para stakeholders KB dan bagi
para kader KB/ masyarakat
112. Program Pemberdayaan Meningkatnya Pemberdayaan Terlayaninya kebutuhan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Lembaga-lembaga Sosial yang
ada di masyarakat
Terarahnya Peran serta
Lembaga Kesejahteraan Sosial
di Masyarakat
113. Program Pembangunan Jalan dan Meningkatnya Pembangunan Jalan dan Terciptanya dan tersedianya
Jembatan Jembatan kemudahan akses jalan dan
jembatan yang layak untuk
digunakan oleh masyarakat
Lancarnya aktifitas
masyarakat dalam bidang
sosial, ekonomi, pendidikan,
kesehatan dan lain-lain
Terlayaninya masyarakat
dalam hal kebutuhan
penggunaan jalan dan
jembatan
114. Program Pembangunan Sistem Meningkatnya Sistem Informasi/ Data Tersedianya Sistem Informasi
Informasi/Data Base Jalan dan Base Jalan dan Jembatan Manajemen perihal Data Base
Jembatan Jalan dan Jembatan
Terlayaninya masyarakat
dalam rangka mengakses
informasi tentang Data Jalan
dan Jembatan
115. Program Pembangunan Saluran Meningkatnya Pengembangan Terciptanya karakter dan
Drainase/Gorong-gorong Wawasan Kebangsaan pemahaman masyarakat yang
berwawasan kebangsaan
Kesadaran masyarakat akan
wawasan kebangsaan
Terciptanya keamanan dan
ketertiban dilingkungan
masyarakat
116. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Meningkatnya Rehabilitasi Terpeliharanya jalan dan
Jalan dan Jembatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan jembatan dalam kondisi yang
baik
Terciptanya dan tersedianya
kemudahan akses jalan dan
jembatan yang layak untuk
digunakan oleh masyarakat
Lancarnya aktifitas
masyarakat dalam bidang
sosial, ekonomi, pendidikan,
kesehatan dan lain-lain
117. DAK Bidang Infrastruktur Jalan Termanfaatkannya DAK Bidang Terciptanya dan tersedianya
Infrstruktur Jalan kemudahan akses jalan dan
yang layak untuk digunakan
oleh masyarakat
Lancarnya aktifitas
masyarakat dalam bidang
sosial, ekonomi, pendidikan,
kesehatan dan lain-lain
118. Program Pembangunan Saluran Meningkatnya Pembangunan Saluran Terciptanya drainase yang
Drainase/Gorong-gorong Drainase/ gorong-gorong baik
Lancarnya saluran-saluran air
Tersedianya dan terlayaninya
masyarakat dalam hal
kebutuhan pembuangan air
limbah (rumah tangga/
industri).
Berkurangnya tingkat
peluapan air/ banjir ketika
musim penghujan
119. Program Pembangunan Meningkatnya Pembangunan Terciptanya infrastuktur
Infrastruktur Perdesaan Infrastruktur Pedesaan perdesaan yang optimal
Terlayaninya masyarakat
dalam hal kebutuhan
penggunaan infrastruktur
(jalan, jembatan, gedung,
perumahan) dan lain-lain
Lancarnya akses jalan antar
desa
Lancarnya aktifitas ekonomi
masyarakat
Meningkatnya taraf hidup
masyarakat perdesaan
120. Program Pengembangan dan Meningkatnya Pengembangan dan Tersedianya pedoman
Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa Pengelolaan Irigasi Rawa dan Jaringan perencanaan pembangunan
dan Jaringan Pengairan Lainnya Pengairan jaringan pengairan
Terpenuhinya kebutuhan
pengairan bagi lahan budidaya
(sawah, kebun, kolam ikan)
dan lain lain
Terlayaninya kebutuhan
pengairan bagi masyarakat
bermata pencaharian sebagai
petani
121. Program Pengembangan dan Meningkatnya Pengembangan dan Termanfaatkannya sungai,
Pengelolaan Konservasi Sungai, Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau, danau, dan sumber daya air
Danau & Sumber Daya Air Lainnya dan Sumber daya Air Lainnya lainnya oleh masyarakat
secara ekonomis
Terjaganya sungai, danau dan
sumberdaya air lainnya dari
eksploitasi berlebihan
122. Program DAK PU Irigasi Termanfaatkannya DAK PU Irigasi Terpeliharanya Irigasi dengan
baik
Lancarnya aliran-aliran Irigasi
Terpenuhinya kebutuhan
pengairan bagi areal pertanian/
perkebunan dengan baik
Meningkatnya tingkat
produksi bidang pertanian
perkebunan
Meningkatnya taraf hidup para
pelaku pertanian, perkebunan
dan lain-lain yang terkait
dengan dampak pemanfaatan
Irigasi.
123. Program Pengembangan Meningkatnya Pengembangan Data/ Tersedianya data yang akurat
Data/Informasi ke PU-an Informasi ke PU-an perihal ke PU-an
Terlayaninya dan tersedianya
kemudahan akses data dan
informasi tentang ke PU-an
bagi masyarakat
124. Program Penyediaan dan Meningkatnya Penyediaan dan Terlayaninya dan tersedianya
Pengelolaan Air Baku Pengelolaan Air Baku kebutuhan air baku bagi
masyarakat
125. Program Peningkatan Sarana dan Meningkatnya Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan
Prasarana Kebinamargaan kebinamargaan prasarana kebinamargaan guna
menunjang kelancaran kinerja
Lancarnya aktifitas
Kebinamargaan
126. Program Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Terlayaninyakebutuhan
Kelembagaan Perencanaan Perencanaan Pembangunan Daerah masyarakat dalam hal
Pembangunan Daerah Bidang ke Bidang ke PU-an pemenuhan data dan
PU-an informasi tentang Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang
ke Pu-an ( RTRW, tata ruang
kota, jalan, jembatan, irigasi,
perumahan) dan lain-lain
127. Program DAK Cipta Karya Meningkatnya DAK Bidang Cipta Termanfaatkannya DAK
Karya Bidang Cipta Karya
128. Program Lingkungan Sehat Meningkatnya Lingkungan Sehat Terciptanya pola hidup sehat
Perumahan Perumahan di lingkungan masyarakat
Terlayaninya kebutuhan
masyarakat dalam hal (MCK/
sanitasi)
129. Program Pemberdayaan Fakir Meningkatnya Pemberdayaan Fakir Terciptanya tatanan kehidupan
Miskin, Komunitas Adat Terpencil miskin, Komunitas Adat Terpencil dan sosial kemasyarakatan yang
(KAT) dan Penyandang Masalah Penyendang Masalah Kesejahteraan layak
Kesejahteraan Sosial (PMKS) social
Lainnya
130. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Meningkatnya Pelayanan dan Terciptanya peningkatan
Kesejahteraan Sosial Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial kesejahteraan bagi masyarakat
131. Program Pembinaan Eks Penyakit Meningkatnya pembinaan Eks Penyakit Terarahnya aktifitas para Eks
Sosial (Eks Napidana, PSK, Sosial Penyandang penyakit Sosial
Narkoba dan Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,
lainnya) Narkoba dll)
Meningkatnya tarap
kehidupan Eks Penyandang
penyakit social
132. Program Pemberdayaan Meningkatnya Pemberdayaan Terlayaninya kebutuhan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Lembaga-lembaga Sosial yang
ada di masyarakat
Terarahnya Peran serta
Lembaga Kesejahteraan Sosial
di Masyarakat
133. Program Pembinaan dan Latihan Meningkatnya Pembinaan dan Latihan Meningkatnya kualitas hidup
bagi Penyandang Cacat dan Eks Bagi Penyandang Cacat dan Eks penyandang cacat dan eks
Trauma Trauma trauma
134. Program Penciptaan Iklim Usaha Meningkatnya Penciptaan Iklim Usaha Berkembangnya kualitas
Kecil Menengah dan Produktif Kecil Menengah dan Produktif produk UMKM
Terlahirnya SDM KUMKM
yang berkualitas
135. Program Pengembangan Industri Meningkatnya Pengembangan Industri Terwujudnya daya saing
Kecil dan Menengah Kecil dan Menengah produkIndustri Kerajinan kecil
dan menengah
Meningkatnya taraf hidup para
pelaku industry kerajinan
menengah dan kecil
136. Program Peningkatan Kesempatan Meningkatnya kesempatan Kerja Terciptanya peluang
Kerja kesempatan kerja
Terakomodirnya masyarakat
pencari kerja
Terciptanya kesejahteeraan
masyarakat
137. Program Pengembangan Kemitraan Meningkatnya Pengembangan Terciptanya peluang
kemitraan kerjasama
Terjalinnya pola kerjasama
melalui kemitraan yang saling
menguntungkan
138. Program Peningkatan Pelayanan Meningkatkan Pelayanan perijinan Kemudahan akses perijinan
Perizinan bagi masyarakat
Terlayaninya masyarakat
dalam hal kebutuhan
pelayanan perijinan
139. Program penciptaan iklim Usaha Meningkatnya Penciptaan Iklim Usaha Terjalinnya kerjasama usaha
Kecil Menengah yang kondusif Kecil Menengah Yang Kondusif yang kondusif
140. Program Peningkatan Iklim Meningkatnya iklim investasi dan Terciptanya iklim investasi
Investasi dan Realisasi Investasi realisasi investasi yang kondusip
Terjalinnya kerjasama bagi
para pelaku usaha
141 Peningkatan Keberdayaan Lembaga Meningkatnya Keberdayaan Lembaga Terciptanya Lembaga
Ekonomi dan Kesejahteraan Ekonomi dan Kesejahteraan Ekonomi dan Kesejahteraan
Masyarakat perdesaan Masyarakat Perdesaan yang berdaya saing dan
mampu menopang
kesejahteraan masyarakat
perdesaan
142. Program Peningkatan Keberdayaan Meningkatnya Keberdayaan dan Terciptanya lembaga-lembaga
dan Kemandirian Lembaga Kemandirian Lembaga Ekonomi dan ekonomi perdesaan yang
Ekonomi dan Kesejahteraan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan berdaya saing, ekonomis, dan
Masyarakat Perdesaan mandiri dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan
sosial kemasyarakatan
143. Program DAK Perdagangan Pasar Termanfaatkannya DAK Bidang Lancarnya aktifitas
Perdagangan Pasar perdagangan pasar
144. Program Peningkatan Efesiensi Meningkatnya Efisiensi Perdagangan Terselenggaranya aktifitas
Perdagangan dalam Negeri Dalam negeri perdagangan dalam negeri
secara efisien dan kondusif
145. Program Pengembangan Sistem Meningkatnya Pengembangan Sistem Terciptanya jaringan usaha
Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil antar pelaku UMKM
Menengah Mudahnya akses pemasaran
bagi UMKM
146. Program Pengembangan Meningkatnya Pengembangan Tumbuhnya daya saing UKM
Kewirausahaan dan Keunggulan Kewirausahaan dan Keunggulan Tumbuhnya wirausaha baru
Kompetitif Usaha Kecil Menengah Kompetitif Usaha Kecil Menengah
148. Program Peningkatan Kualitas dan Meningkatnya Kualitas dan Terbentuknya masyarakat
Produktifitas Tenaga Kerja Produktifitas Tenaga Kerja yang mempunyai keterampilan
dan skill guna menunjang
kesejahteraan hidup/
kesejahteraan social
Terciptanya wirausaha baru
yang produktif
149. Program Peningkatan dan Meningkatnya kelembagaan Hubungan Terfasilitasinya Kelembagaan
Pemberdayaan Kelembagaan Industrial Perusahaan (PP/ PKB)
Hubungan Industrial
150. Program Perlindungan Tenaga kerja Meningkatnya Perlindungan Tenaga Terciptanya Perlindungan bagi
dan Pengembangan Sistem Kerja dan Sistem Pengawasan tenaga kerja
Pengawasan Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
151. Program Perlindungan dan Jaminan Meningkatnya perlindungan jaminan Terciptanya kesejahteraan
Sosial soial social bagi tenaga kerja
152. Program Penyiapan potensi Meningkatnya Penyiapan Potensi Tertatanya potensi
sumberdaya, sarana dan prasarana sumberdaya sarana dan prasarana sumberdaya sarana dan
daerah daerah prasarana daerah sebagai
pedoman kebijakan
selanjutnya
159. Program Peningkatan Meningkatnya Kesejahteraan Petani Daya beli petani tinggi
Kesejahteraan Petani Kehidupan sosial para petani
meningkat
160. Program Peningkatan Ketahanan Meningkatnya Ketahanan Pangan Ketersediaan stok pangan
Pangan (Pertanian/Perkebunan) (Pertanian/ perkebunan) memadai
Tingkat kerawanan pangan
berkurang
161. Program Peningkatan Pemasaran Meningkatnya Pemasaran Hasil Kemudahan akses Pemasaran
hasil Produksi Produksi Pertanian Perkebunan produksi hasil pertanian/
Pertanian/Perkebunan perkebunan bagi para pelaku
pertanian/ perkebunan
Meningkatnya kesejahteraan
para pelaku pertanian/
perkebunan
162. Program Peningkatan Penerapan Meningkatnya Penerapan Teknologi Meningkatnya jumlah dan
Teknologi Pertanian/Perkebunan Pertanian/ perkebunan kualitas hasil panen
Kehidupan sosial para pelaku
pertanian meningkat
163. Program Peningkatan Produksi Meningkatnya Produksi Pertanian/ Kualitas dan Kuantitas
Pertanian/Perkebunan Perkebunan Produksi Pertanian/
perkebunan Meningkat
Daya saing hasil produksi
tinggi
Tarap hidup para pelaku
pertanian/ perkebunan
meningkat
164. Program Pemberdayaan Penyuluh Meningkatnya Pemberdayaan Penyuluh Terlahirnya SDM Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan Pertanian/ Perkebunan lapangan yang kompeten sesuai dengan
bidangnya
Meningkatnya pengetahuan
para pelaku pertanian/
perkebunan
165. Program Pencegahan dan Meningkatnya Pencegahan dan Terjaganya hewan peternakan
penanggulangan penyakit ternak Penanggulangan penyakit ternak dari penyakit
Tingkat kualitas hasil hewan
ternak meningkat
166. Program Peningkatan Produksi Meningkatnya Produksi Hasil Secara kuantitas dan secara
Hasil Peternakan Peternakan kualitas hasil peternakan
meningkat
Kesejahteraan para pelaku
Peternakan meningkat
167. Program Peningkatan pemasaran Meningkatnya Pemasaran hasil Kemudahan akses Pemasaran
hasil produksi peternakan produksi peternakan produksi hasil ternak bagi para
pelaku peternakan
Meningkatnya kesejahteraan
para pelaku peternakan
168. Program Pembangunan Sarana, Meningkatnya Pembangunan sarana, Lancarnya aktifitas Pertanian,
Prasarana dan Infrastruktur Prasarana dan Infrastruktur Pertanian perkebunan, perikanan
Pertanian lainnya Lainnya Meningkatnya kualitas hasil
produksi
169. Program DAK Bidang Pertanian Termanfaatkannya DAK bidang Meningkatnya taraf hidup para
pertanian pelaku pertanian
170. Program Peningkatan Kesehatan Meningkatnya Kesehatan Masyarakat Kualitas hidup masyarakat
Masyarakat Veteriner Veteriner veteriner meningkat
171. Program Pengembangan Data / Meningkatnya Pengembangan Data Terkelolanya Data Base
Informasi Peternakan / Perikanan Informasi Peternakan/ Perikanan Peternakan / Perikanan
Kemudahan akses informasi
bagi masyarakat perihal
informasi Peternakan/
perikanan
172. Proggram Peningkatan Pengelolaan Meningkatnya Pengelolaan Hasil Terciptanya hasil produksi
Hasil Produksi Peternakan Produksi Peternakan peternakan dengan kualitas
dan kuantitas yang memadai
Meningkatnya taraf hidup para
pelaku peternakan
173. Program Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Terlahirnya SDM pelaku
Sumber Daya Manusia Peternakan Manusia Peternakan dan Perikanan Petenakan dan Perikanan yang
dan Perikanan kompeten di bidangnya
Meningkatnya taraf hidup
masyarakat pelaku peternakan
dan perikanan
174. Program Pengembangan Budidaya Meningkatnya Pengembangan Adanya bibit-bibit ikan
Perikanan Budidaya Perikanan unggulan
Termanfaatkannya potensi
budidaya perikanan
175. Program Peningkatan Konsumsi Meningkatnya Konsumsi Hasil Meningkatnya animo
Hasil Perikanan Perikanan masyarakat untuk
mengkonsumsi ikan/
perikanan
Terpenuhinya kebutuhan
protein bagi masyarakat
melalui konsumsi ikan/
perikanan
176. Program Optimalisasi pengolahan Meningkatnya optimalisasi pengolahan Terwujudnya pola pengolahan
dan pemasaran produksi perikanan dan pemasaran produksi perikanan perikanan yang optimal
Terwujudnya pasar untuk
produk perikanan
177. Program Peningkatan Meningkatnya Sarana/ Prasarana Termanfaatkannya sarana dan
Sarana/Prasarana Bidang Perikanan Bidang Perikanan prasarana perikanan oleh para
petani perikanan
Meningkatnya kualitas hasil
produksi perikanan
178. Program Peningkatan Produksi Meningkatnya Produksi Pertanian/ Terciptanya produk pertanian/
Pertanian/Perkebunan Perkebunan perkebunan yang memadai
dari segi kuantitas
179. Program Pembangunan Sarana, Meningkatnya pembangunan sarana, Meningkatnya kelancaran
Prasarana dan Infrastruktur prasarana dan infrastruktur pertanian produksi pertanian
Pertanian lainnya lainnya
183. Program Rehabilitasi Hutan dan Meningkatnya Rehabilitasi Hutan dan Pengendalian dan
Lahan Lahan pemanfaatan lahan hutan
secara bijaksana
Terjaganya eksploitasi lahan
hutan secara berlebihan
184. Program Perlindungan dan Meningkatnya Perlidungan dan Terlindunginya Sumber Daya
Konservasi Sumber Daya Hutan Konservasi Sumber Daya Hutan Hutan
Terjaganya eksploitasi Sumber
Daya Hutan secara berlebihan
185. Program Perencanaan dan Meningkatnya Perencanaan dan Adanya acuan perencanaan
Pengembangan Hutan Pengembangan Hutan Pengembangan Hutan
Termanfaatkanya Perencanaan
Pengembangan Hutan
186. Program Peningkatan Pengendalian Meningkatnya Pengendalian Polusi Terciptanya instrumen
Polusi pengendalian polusi
Terjaganya lingkungan sosial
kemasyarakatan dari Polusi
187. Program DAK Energi Pedesaan Meningkatnya DAK Bidang Energi Termanfaatkannya Energi
Perdesaan Perdesaan untuk menopang
kehidupan social
kemasyarakatan perdesaan
188. Program Pengendalian Pencemaran Meningkatnya Pengendalian Terjaganya lingkungan hidup
dan Perusakan Lingkungan Hidup Pencemaran dan Perusakan Lingkungan dari pencemaran
Hidup Terjaganya SDA dari
eksploitasi berlebihan
Terlindunginya kehidupan
sosial kemasyarakatan dari
presenden negatif yang
ditimbulkan oleh dampak
pencemaran atau eksploitasi
berlebih terhadap suatu
lingkungan
189. Program Perlindungan dan Meningkatnya Perlindungan dan Tersedianya sistem Informasi
Konservasi Sumber Daya Alam Konservasi Sumber Daya Alam Manajemen Lingkungan hidup
daerah
Terlayaninya kemudahan
akses data dan informasi bagi
masyarakat perihal informasi
yang berkaitan dengan status
lingkungan hidup daerah
Terlindunginya Sumber Daya
Alam dari eksploitasi
berlebihan
190. Program Pengelolaan Ruang Meningkatnya Pengelolaan Ruang Termanfaatkanya Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Terbuka Hijau Terbuka Hijau sesuai dengan
peruntukan dan fungsinya
Terciptanya lingkungan yang
bernuansa hijau dan terbebas
dari pencemaran lingkungan
Termanfaatkannya Ruang
Terbuka Hijau bagi kehidupan
sosial kemasyarakatan
191. Program Peningkatan Kesiagaan Meningkatnya Kesiagaan dan Terciptanya pemahaman yang
dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Pencegahan Bahaya Kebakaran baik bagi masyarakat dalam
hal pencegahan bahaya
kebakaran
Tersedianya sarana penunjang,
dan tersedianya SDM yang
siap siaga mengantisifasi
bahaya kebakaran
Adapun target dan realisasi APBD Tahun 2017 pada sektor pendapatan sebagai
berikut
Tabel 3.25
REALISASI APBD TAHUN 2017
CAPAIAN
NO URAIAN TARGET (RP) REALISASI (RP)
%
1. Pendapatan Asli 523.047.667.603,07 553.309.848.691,69 105,79
Daerah
2. Pendapatan Transfer 2.170.975.774.480,00 2.071.212.093.959,00 95,40
3. Lain-lain Pendapatan 34.473.960.000,00 34.473.960.000,00 100
yang Sah
JUMLAH 2.728.497.402.083,07 2.658.995.902.650,69 97,45
Tabel 3.26
RENCANA DAN REALISASI APBD TAHUN 2017
Pada dimensi belanja daerah pada tahun 2017 mengalami kenaikan 4,20 % di
bandingkan dengan tahun 2016, realisasi belanja tahun 2016 sebesar Rp.
2.512.458.298.088,00,-.sedangkan pada tahun 2017 Rp. 2.622.529.787.508,00
C. Pembiayaan Daerah
Rencana dan realisasi APBD Sumedang Tahun 2017 berdasarkan aspek
pembiayaan daerah dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.27
PEMBIAYAAN DAERAH
URAIAN CAPAIAN
NO TARGET (RP) REALISASI (RP)
PEMBIAYAAN %
1. Penerimaan 22.521.812.431,85 22.521.812.431,85 100
Pembiayaan
2. Pengeluaran 9.223.306.332,00 9.223.306.332,00 100
Pembiayaan
JUMLAH 13.298.506.099,85 13.298.506.009,85 100
PEMBIAYAAN
NETO
Tabel.3.28
PERBANDINGAN REALISASI APBD 2016 DAN 2017
JUMLAH REALISASI
NO SASARAN STRATEGIS URAIAN PROGRAM ANGGARAN ANGGARAN PERSENT
ASE (%)
( Dalam Rp ) (Dalam Rp.)
1 2 2 3 4 5
1. Terwujudnya Program Peningkatan
kelembagaan Pelayanan Kedinasan Kepala 4.490.423.850 4.384.460.400 97.64%
pemerintah yang Daerah/Wakil Kepala Daerah
efisien dan efektif Program Peningkatan Kualitas
Kebijakan Manajemen 3.620.661.410 3.480.899.535 96.14%
Pemerintahan
Program Peningkatan
Kerjasama Antar Pemerintah 272.987.600 246.874.100 90.43%
Daerah
Program Peningkatan Sarana
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
2.249.003.050 2.237.609.650 99.49%
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga 148.750.000 146.950.000 98.79%
Pemeriksa dan Aparatur
Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan
10.000.000 10.000.000 100%
Sistem dan Prosedur
Pengawasan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
344.590.270 335.283.500 97.30%
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program Peningkatan
Perencanaan dan 162.821.400 158.421.400 97.30%
Penganggaran SKPD
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya 100.000.000 53.890.000 53.89%
Aparatur
Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga 9.643.014.051 8.801.440.056 83.30%
Perwakilan Rakyat Daerah
Program Pemeliharaan
Rutin/Berkala Sarana 106.211.750 104.811.750 98.68%
Prasarana Kearsipan
39.591.815.551 93,00
36.819.281.365
2. Meningkatnya Program Penataan
kualitas pelayanan Kelembagaan dan 1.807.968.000 1.762.102.200 97.46%
publik Ketatalaksanaan
Program Pengembangan
Sumber Daya Komunikasi dan 16.000.000 16.000.000 100%
Informatika
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas 274.951.000 265.904.000 96.71%
Perhubungan
Program Pengembangan
sarana dan prasarana 66.000.000 64.180.000 97.24%
komunikasi dan informatika
Program Pengembangan
Sumber Daya Komunikasi dan 16.000.000 16.000.000 100%
Informatika
Program Penataan
1.999.819.130 1.923.820.780 95.54%
Administrasi Kependudukan
Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
Program Pengembangan
662.458.000 659.545.500 99%
Data/Informasi
Program Kerjasama
100.000.000 - 0%
Pembangunan
Program Perencanaan
1.828.958.350 1.724.086.200 88%
Pembangunan Daerah
Program Perencanaan
560.000.000 556.917.400 98%
Pembangunan Ekonomi
Program Pengembangan
650.750.000 650.750.000 100%
Wawasan Kebangsaan
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan 2.022.986.000 2.016.533.250 99.68%
Pencegahan Tindak Kriminal
Program Pengembangan
650.750.000 650.750.000 100%
Wawasan Kebangsaan
Program Penyelenggaraan
217.447.928.047 232.001.644.001 96.33%
Pendidikan Pada BLUD
Program Manajemen
119.665.200.000 119.192.445.394 99.60%
Pelayanan Pendidikan
Program DAK Pendidikan 20.436.769.050 18.972.380.800 92.83%
Program Pencegahan
Penanggulangan Penyakit 627.391.100 587.453.536 87.67%
Menular
Program Pengadaan,
peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana 11.067.490.000 10.345.311.292 87.37%
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan 346.111.000 333.350.500 92.76%
dan Anak
Program pelayanan
80.759.650 80.759.650 100%
kontrasepsi
Meningkatnya
Program Pemberdayaan
penerapan nilai-nilai
5. Kelembagaan Kesejahteraan 277.876.000 274.950.000 99%
agama dalam kehidupan
Sosial
bermasyarakat
Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan 277.876.000 274.950.000 99%
Sosial
Terwujudnya
Infrastuktur di
7. kawasan 0
pengembangan
ekonomi baru
8. Meningkatnya Program Penciptaan Iklim
pertumbuhan Usaha Kecil Menengah dan 60.000.000 60.000.000 100%
Produktifi
ekonomi Kabupaten
Sumedang Program Pengembangan
61.637.000 61.337.000 99.02%
Industri Kecil dan Menengah
Program Peningkatan
1.156.640.000 1.133.021.600 97.96%
Kesempatan Kerja
Program Peningkatan
1.230.325.430 1.151.291.430 93.58%
Pelayanan Perizinan
Program Penciptaan Iklim
Usaha Kecil Menengah yang 508.884.750 371.472.210 72.99%
kondusif
Program peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi 400.000.000 395.275.000 98.82%
Investasi
Peningkatan Keberdayaan
Lembaga Ekonomi dan
395.262.750 365.676.909 92.51%
Kesejahteraan Masyarakat
Pedesaan
Program Peningkatan
Keberdayaan dan
Kemandirian Lembaga 167.818.360 165.905.850 98.86%
Ekonomi dan Kesejahteraan
Masyarakat Pedesaan
Program Pengembangan
2.163.620.000 513.860.500 98%
Destinasi Pariwisata
Program Peningkatan
1.454.831.600 1.435.195.900 98.65%
Produksi Hasil Peternakan
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan 529.900.000 524.053.500 97.80%
(Pertanian/Perkebunan)
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan 39.953.345.350 39.345.676.525 96.98%
(Pertanian/Perkebunan)
Program Pembangunan
Sarana, Prasarana dan 23.790.859.900 23.582.830.625 98.25%
Infrastruktur Pertanian Lainnya
Program DAK Bidang
11.633.222.600 11.435.882.400 96.63%
Pertanian
Program Peningkatan
Kesehatan Masyarakat 161.333.000 153.251.000 94.99%
Veteriner
Proggram Peningkatan
Pengelolaan Hasil Produksi 465.618.000 413.223.000 88.75%
Peternakan
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
101.333.000 101.333.000 100%
Manusia Peternakan dan
Perikanan
Program Pengembangan
312.781.600 295.981.800 94.63%
Budidaya Perikanan
Program Peningkatan
79.701.000 79.701.000 100%
Konsumsi Hasil Perikanan
Program Optimalisasi
pengolahan dan pemasaran 52.932.350 52.932.350 98.85%
produksi perikanan
Program Peningkatan
Sarana/Prasarana Bidang 703.829.500 701.644.200 99.69%
Perikanan
Program Peningkatan
331.200.000 309.535.475 93.5%
Pengendalian Polusi
Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan 543.444.400 524.043.160 96.4%
Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya 251.950.000 248.865.000 98.8%
Alam
Program Pengelolaan Ruang
726.020.300 711.775.900 98.0%
Terbuka Hijau (RTH)
Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan 947.075.000 946.325.000 99.92%
Bahaya Kebakaran
Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban 30.897.276.500 30.897.276.500 99.82%
Bencana Alam
Program Pembinaan dan
Pengawasan Bidang
Pertambangan
Berikut ini adalah data Penghargaan yang diraih Pemerintah Kabupaten Sumedang
dari Bulan Januari sampai dengan akhir Bulan Desember Tahun 2017, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.30
Penghargaan Tahun 2017
Peri
Internasional
ngk
Kabupaten
Lembaga Yang
Nasional
Provinsi
Nama Prestasi/ Bidang at
WIL
NO Penghargaan Prestasi Memberi Ket
Pre
Instansi Penghargaan
stas
i
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penerapan
Kepala Daerah yang telah
Teknologi
1 BUPATI SUMEDANG mempelopori Sistem
Informatika
Informasi Izin Cetak Mandiri ASPRUMNAS
pada PTSP
KAB.SMD
DINAS KEPENDUDUKAN Quality Manajemen System Manajemen
2 TCL
DAN PENCATATAN SISPIL ISO 9001 : 2008 Mutu
Pengawasan
INSPEKTORAT DAERAH BPKP
3 Pencapaian Level 2 Internal
KABUPATEN SUMEDANG Perwakilan Jawa
Pemerintah
Barat
Dinas
Peningkat Kinerja dalam
Lingkungan Lingkungan
5 RSUD Pengelolaan Lingkungan
Hidup Hidup Provinsi
Hidup
Jawa Barat
Badan Karantina
Kabupaten terbaik dalam Pertanian
DNAS PERTANIAN peningkatan luas tambahan selaku
6 Pertanian
KABUPATEN SUMEDANG tanam (LTT) padi se penanggungjawa
Provinsi Jawa barat b UPSUS Jawa
Barat
Perangkat daerah penerima
Penghargaan Kegiatan Sosial
DINAS SOSIAL DAN Gubernur Jawa
7 gelar Capaian serapan 2 Ketenagakerja
TENAGA KERJA barat
(dua) juta Kesempatan an
kerja Tahun 2017
4.1. Kesimpulan.
Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan kemudian diperkuat dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka untuk itu dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa
Bupati/Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah Kabupaten/Kota dan
menyampaikan kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri.
Hasil pengukuran atas 10 Sasaran Strategis dan 14 Indikator Kinerja Utama tersebut
secara umum telah memenuhi target dengan capaian sebagai berikut :
1. Sasaran Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif : 101%
(SANGAT BAIK)
2. Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik : 102,91 (SANGAT BAIK).
3. Sasaran Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan : 100 (BAIK).
4. Sasaran Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat : 100 (BAIK).
Sangat Baik;
35,71%
Baik; 64,29%
Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 ini dapat memenuhi
permintaan pertanggungjawaban kinerja sekaligus menjadi sumber informasi dalam
pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja serta dapat menjadi salah satu sumbangan
penting dalam penyusunan dan implementasi Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana
Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) yang pada tingkat
Pemerintah Daerah disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada
masa mendatang.