Anda di halaman 1dari 4

Bab.

5
Geomorfologi Terapan
Geomorfologi dalam tahap awal perkembangannya dipandang sebagai suatu subjek
kajian akademik. Beberapa dekade terakhir ini sudah dimulai tampak arti penting
geomorfologi sebagai pendukung ilmu kebumian lainnya dan ilmu yang terkait dalam
arti praktisnya. Geomorfologi sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti
peranannya dalam geografi fisik dan terapannya dalam penelitian. Geomorfologi sudah
mulai dimasukkan dalam ke dalam kurikulum pada fakkultas-fakultas seperti Fakultas
Pertanian, Teknik, Arkeologi, dan sebagainya serta banyak penelitian-penelitian yang
menggunakan pendekatan geomorfologi. Sebagai contohnya adalah penggunaan
pendekatan geomorfologi untuk studi bencana alam, kerekayasaan, lingkungan,
pemetaan tanah, pemetaan air tanah dan sebagainnya. Namun demikian, geomorfologi
dalam pengajaran serta penelitian-penelitian yang bertema fisik yang non
geomorfologik, uraian geomorfologi hanya sekedar ilustrasi yang tradisional dan belum
dimanfaatkan untukdasar pengambilan sampel daerah ataupun analisisnya. Hal ini
disebabkan oleh berbagai hal di antaranya adalah kurangnya atau langkanya buku-buku
geomorfologi.

Kajian geomorfologikal akan menghasilkan data/informasi yang utama dan pertama dari
bentanglahan fisikal yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun terapan
praktisnya. Dalam penerapan geomorfologi pada dasarnya banyak diwarnai oleh
Verstappen dalam bukunya yang berjudul "Applied Geomorphology Geomorphological
Surveys for Environmental Development)" tahun 1983. Dalam buku tersebut memuat
berbagai terapan geomorfologi. Adapun terapan geomorfologi yang dikemukakan oleh
Verstappen tersebut adalah meliputi :

1. Aplikasi dalam bidang ilmu kebumian (geoogy, ilmu tanah, hidrologi), ilmu
vegetasi, dan lain-lain termasuk topografi dan pemetaan tematik

Geomorfologi 101
2. Aplikasi dalam survei dan penelitian lingkungan, terutama yang ditimbulkan
oleh bencana alam seperti longsor, gempa bumi, kegunungan, amblesan (land
subsidence), banjir atau kekeringan
3. Aplikasi dalam pembangunan pedesaan dan perencanaan wilayah, terutama
dalam bidang pertanian, pemanfaatan lahan, kotrol erosi dan konversi lahan dan
daerah aliran sungai
4. Aplikasi dalam bidang perkotaan terutama diarahkan pada perluasan wilayah
kota, pemilihan untuk permukiman, industri atau kegiatan pembangunan,
5. Aplikasi dalam bidang kerekayasaan (engineering), seperti kerekayasaan jalan
raya, sungai dan pantai.

Peran dan terapan geomorfologi dalam survei dan pemetaan, survei geologi, hidrologi,
vegetasi, penggunaan lahan pedesaan, keteknikan, ekplorasi mineral, pengembangan
dan perencanaan, analisis medan, banjir, serta bahaya alam disebabkan oleh gaya
endogen.

Dari apa yang telah dikemukakan di atas, maka geomorfologi mempunyai peran dan arti
yang cukup penting. Karena dalam suatu perencanaan pengembangan wilayah,
memerlukan informasi dasar yang menyeluruh baik aspek fisik maupun aspek sosial.
Pada aspek fisik geomorfologi dapat memberikan informasi melalui kajian dengan
pendekatan geomorfologi. Pendekatan geomorfologi digunakan dalam melakukan
analisis dan klasifikasi medan (terrain analysis and classification) dengan beberapa
parameter seperti yang dikemukakan oleh Zuidam, et al (1978 : 9 – 22), dimana pada
intinya dalam analisis dan klasifikasi medan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Relief/morfologi meliputi bagian lereng, ketinggian, kemiringan lereng, panjang
lereng, bentuk lereng, bentuk lembah, dan aspek relief yang lain.
2. Proses geomorfologi meliputi erosi dan tipe erosi, kecepatan dan daerah yang
terpengaruh; banjir yang meliputi tipe, frekuensi, durasi, kedalaman, dan daerah
yang terpengaruh; gerakan massa yang meliputi tipe, kecepatan, daerah yang
terpengaruh.
3. Tipe material batuan meliputi batuan induk, material permukaan, kedalaman
pelapukan.

Geomorfologi 102
4. Vegetasi dan penggunaan lahan meliputi tipe vegetasi, kepadatan, tipe
penggunaan lahan, periode, durasi, dan konservasi.
5. Air tanah mencakup kelembaban permukaan, kedalaman air tanah, fluktuasi air
tanah, dan kualitas air tanah.
6. Tanah mencakup kedalaman, kandungan humus, tekstur, drainase, dan daerah
berbatu.
Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas, maka geomorfologi memegang
peranan yang cukup penting, sebab hasil analisis dan klasifikasinya medan ataupun
lahan dapat dimanfatkan untuk berbagai kepentingan. Seperti dalam bidang keteknikan,
ekonomi, hidrologi dan lain sebagainya. Berbagai bentuklahan yang ada di permukaan
bumi, merupakan bagian kajian dari geomorfologi terutama dan terutama tentang sifat
alami, asal mula, proses perkembangan, dan komposisi material penyusunnya.

Kaitannya dengan hal tersebut Thornbury (1954) dalam Sutikno (1987: 12) menyatakan
bahwa ada lima kelompok terapan geomorfologi, yaitu:

1. Terapan geomorfologi dalam hidrologi, yang membahas hidrologi di daerah


karst dan air tanah daerah glasial. Masalah hidrologi di daerah karst dapat
diketahui dengan baik apabila geomorfologinya diketahui secara mendalam. Air
tanah di daerah glasial tergatung pada tipe endapannya, dan tipe endapan ini
dapat lebih mudah didekati dengan geomorfologi.
2. Terapan geomorfologi dalam geologi ekonomi, yaitu membahas pendekatan
geomorfologi untuk menentukan tubuh bijih, jebakan residu, mineral epigenetik,
dan endapan bijih.
3. Terapan geomorfologi dalam keteknikan, aspek keteknikan yang dibahas
meliputi jalan raya, penentuan pasir, dan kerakal, pemilihan situs bendungan dan
geologi militer. Terapan geomorfologi dalam keteknikan ini semua aspek
geomorfologi dipertimbangkan
4. Terapan geomorfologi dalam ekplorasi minyak, banyak unsur-unsur minyak di
AS yang ditentukan dengan pendekatan geomorfologi terutama bentuklahan
termasuk topografi, untuk mengenal struktur geologi dalam penentuan
terdapatnya kandungan minyak.

Geomorfologi 103
5. Terapan geomorfologi dalam bidang lain, yaitu menyangkut pemetaan tanah,
kajian pantai, dan erosi..

Geomorfologi 104

Anda mungkin juga menyukai