NIM : 21506016
KELAS : REG .A
4 Gambaran tingkat Penelitian ini Berdasarkan dari hasil Dalam penelitian ini
pengetahuan merupakan jenis Tabel 4.1 berdasarkan usia dari pengetahuan pasien
keluarga tentang penelitian 50 responden usia 20- 69 yang lebih banyak 22
perawatan pasca deskriptif. tahun yang rata-rata di usia orang yang kurang
operasi katarak di Pengambilan 40-49 tahun yang memiliki pengetahuan , darn
Klinik Spesialis sampel dalam frekuensi 20 (40,0%). dapat di simpulkan
Mata SMEC penelitian ini Tabel 4.2 berdasarkan jenis hubungan klien dengan
Samarinda sendiri kelamin dari 50 responden anak sebanyak (52,0%)
(Novrida Ayu menggunakan rata-rata jenis kelamin sehingga dapat di
Maryani, 2018). metode perempuan frekuensinya 28 gambarkan tingkat
Accidental (56,0%) pengetahuan keluarga
Sampling dengan Tabel 4.3 berdasarkan tentang perawatan pasca
jumlah sampel 50 pendidikan dari 50 responden operasi katarak sangat
responden dan mulai Tidak sekolah – kurang karna
teknik Perguruan Tinggi jumlah rata- kebanyakan dari
pengumpulan data rata terbanyak SMA/ sederajat kalangan pendidikan
dengan dengan frekuensi 34 (68,0) SMA/ Sederajat.
menggunakan Tabel 4.4 berdasarkan
kuesioner. pekerjaan dari PNS – DLL
berjumlah 50 responden dan
rata-rata pekerjaan Wiraswasta
frekuensi 19 (38,0%)
Tabel 4.5 berdasarkan
hubungan dengan klien
Dari 50 responden terdapat
rata-rata pada anak frekunsi 26
(52,0%)
Tabel 4.6 berdasarkan
pengetahuan dari 50 responden
dalam kategori kurang
sebanyak 22 orang (44%)
5 Hubungan tingkat Metode penelitian Berdasarkan dari hasil Kesimpulan dari
pengetahuan ini korelasional penelitian penelitian ini
tindakan dengan Tabel 1. Berdasarkan jenis kebanyakan jenis
Phacoemulsifikasi menggunakan kelamin dari 97 responden di kelamin perempuan,
dengan kecemasan tehnik dapatkan rata-rata jenis berdasarkan dari
pada pasien katarak pengambilan data kelamin perempuan pendidikan ddapatkan
di Rumah Sakit dan pendekatan frekuensinya 51 orang responden hanya
Mata Solo (Septia cross sectional (52,6%). sampai SD, dilihat dari
Putri yang digunakan Tabel 2. Berdasarkan pekerjaan Swasta yang
Wahyuningtyas, untuk meneliti Pendidikan dari 97 responden lebih banyak dan dilihat
2016). data variabel dari Tidak sekolah sampai dari pengetahuan sangat
independen dan Perguruan Tinggi rata- rata banyak responden
dependen pada yang di dapatkan SD dengan pengetahuan cukup
waktu yang frekuensi 28 (28.9%). kemungkinan faktor
bersamaan Tabel 3 berdasarkan pekerjaan dari pendidikan, dan
dari PNS sampai Petani dari 97 dilihat dari tingkat
responden di dapatkan rata-rata kecemasan rata-rata
Pekerjaan Swasta sedang dan jika di
frekuensinya 30 (30.9%). hubungkan tingkat
Tabel 4 berdasarkan pengetahuan dan
pengetahuan dari responden 97 kecemasan dengan
orang tingkat pengetahuan tindakan
baik, cukup dan kurang di phacoemulsifikasi
dapatkan lebih banyak Analisa data
pengetahuan cukup menggunakan uji
frekuensinya 56 (57.7). Korelasi Spearman
Tabel 5 berdasarkan tingkat Rank (Rho) dengan
kecemasan terhadap tindakan taraf signifikansi (α =
Phacoemulsifikasi dari 97 0,05) didapatkan p
resonden tingkat kecemasan value 0,001 (p<0,05)
Ringan, Sedang, Berat di sehingga Ho ditolak dan
dapatkan dari rata-rata sedang Ha diterima.
frekuensinya 39 (40,2%) . kesimpulan yaitu
Tabel 6 berdasarkan Tabulasi adanya hubungan antara
silang antara Tingkat tingkat pengetahuan
Pengetahuan terhadap tentang tindakan
kecemasan tindakan phacoemulsifikasi
phacoemulsifikasi dari 97 dengan kecemasan pada
responden tingkat pasien katarak di
pengetahuan cukup dengan Rumah Sakit Mata Solo
kecemasan rata-rata frekuensi
19 responden (33,9)
Tabel 7 berdasarkan Hasil uji
analisis Spearman Rank
diperoleh p value adalah 0,001
menunjukkan lebih kecil dari
0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan
antara variabel pengetahuan
dengan kecemasan terhadap
tindakan phacoemulsifikasi