Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MASITA

NIM : 21506016

KELAS : REG .A

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DALAM

PERAWATAN DIRI POST OPERASI KATARAK


TABEL SINTESA JURNAL PENELITIAN

NO JUDUL METODE HASIL KESIMPULAN


PENELITIAN
1 Hubungan Penelitian yang Berdasarkan dari hasil Kesimpulan dari hasil
pengetahuan dan digunakan adalah penelitian ini yaitu analisa penelitian ini adanya
sikap dengan penelitian bersifat univariat hubungan pengetahuan
kepatuhan observasi analtik Tabel 1 berdasarkan umur dan sikap dengan
perawatan pada dengan didapatkan jumlah responden kepatuhan perawatan,
postoperasi katarak pendekatan cross 63 orang dari pasien karena bertambahnya
di Balai Kesehatan sectional study. postoperasi katarak dengan suatu pengetahuan
Mata Masyarakat usia mulai dari 40 sampai > 70 sehingga bertambah
Sulawesi Utara. tahun, jadi hasil yang pula wawasan untuk
(Novita Maloring didapatkan yaitu dengan mengetahui tentang
dkk, 2014) persentase terbesar dari umur kepatuhan perawatan
rata-rata 40-50 tahun dengan diri masing-masing
jumlah 29 orang (46,0%). individu.
Tabel 2 berdasarkan jenis
kelamin Laki-laki dan
Perempuan dengan jumlah
responden 63 orang maka
didapatkan hasil dari jenis
kelamin pada pasien post
operasi adalah Laki-laki
dengan jumlah 33 orang
(52,4%).
Tabel 3 berdasarkan
pendidikan dari SD sampai
Perguruan Tinggi pada pasien
post operasi katarak dengan
jumlah reponden 63 orang
didapatkan hasil adalah rata-
rata pendidikan dari responden
yaitu dari sekolah menengah
keatas (SMA) dengan jumlah
sebesar 23 orang (36,5%).
Tabel 4 berdasarkan dari
pekerjaan pada pasien post
operasi katarak dengan jumlah
reponden 63 orang didapatkan
hasil yaitu rata-rata responden
memiliki pekerjaan PNS dan
Swasta dengan jumlah 17
orang (27,0%)
Tabel 5 berdasarkan
pengetahuan pasien post
operasi katarak dengan jumlah
responden 63 orang di
dapatkan hasil rata-rata
pengetahuan responden Baik
yaitu berjumlah 54 orang
(85,7%)
Tabel 6 berdasarkan sikap,
pasien post operasi katarak
dengan jumlah responden 63
orang di dapatkan hasil rata-
rata sikap responden Baik
yaitu berjumlah 54 orang
(85,7%)
Tabel 7 berdasarkan dari
kepatuhan pasien post operasi
katarak dengan jumlah
responden 63 orang di
dapatkan hasil Baik yaitu
berjumlah 55 orang (87,3%).

Berdasarkan dari hasil


penelitian ini yaitu analisa
Bivariat :
Tabel 8 jadi hasil dari
penelitian tentang kepatuhan
perawatan pada pasien post
operasi katarak dari 63 orang
responden sebanyak 55 orang
memiliki pengetahuan yang
baik dalam kepatuhan
keperawatan dari hasil uji
statistik dengan menggunakan
uji chi square (x²) memperoleh
nilai ,(ρ = 0,00 < α = 0,05),

Tabel 9 hasil dari penelitian


tentang sikap dan kepatuhan
perawatan pada pasien post
operasi katarak dari 63 orang
responden sebanyak 50 orang
yang memiliki sikap yang baik
dalam kepatuhan perawatan
dari hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square
(x²) memperoleh nilai 0,011 <
α = 0,05
2 Hubungan Penelitian ini Berdasarkan dari hasil Kesimpulan dari
pengetahuan dan menggunakan penelitian ini sebanyak 45 penelitian ini
sikap keluarga deskriptif analitik orang responden di ketahui berdasarkan dari hasil
dengan perawatan dengan bahwa lebih dari separuh dari bias diketahui
postoprasi katarak pendekatan secara usia > 60 tahun hasil rata- responden yang
di poli mata RSUD cross section. ratanya (62,2%). memiliki pengetahuan
PARIAMAN Berdasarkan pekerjaan hampir rendah (76,2%)
(Dini Qurrata setengah responden memiliki sehingga sikap negative
Ayuni dkk, 2018). pekerjaan sebagai wiraswasta pada keluarga dalam
(37,8%) perawatan post operasi
Berdasarkan dari pendidikan katarak sebanyak
sebagian besar berpendidikan (87%),
SMP (44,4%). Dan responden yang
Dari hasil penelitian secara didapatkan
Univariat dan Bivariat berpendidikan tinggi
sebagian besar responden yang sebanyak (23,8%)
berpengetahuan rendah tentang sehingga yang bersikap
perawatan post operasi katarak positif dibanding
(53,3%), responden yang
Dari hasil sikap negative memiliki sikap yang
tentang perawatan post operasi positif (13%).
katarak sebagian besar
berjumlah (51,1%)
Dari hasil responden yang
tidak sesuai melakukan
perawatan post operasi katarak
(51,1%).
Responden yang sesuai dalam
melakukan perawatan post
operasi katarak lebih banyak di
temukan berpendidikan tinggi
(76,2%)
Responden berpengetahuan
rendah sebanyak (25%)
Responden yang tidak sesuai
melakukan perawatan post
operasi katarak lebih banyak
ditemukan pada responden
yang berpengetahuan rendah
(75%) sedangkan yang
berpengetahuan tinggi
(23,8%).
Setelah di uji statistic antara
Pengetahuan Keluarga dengan
Perawatan Pasien Post Operasi
Katarak di dapat p value =
0.002 < 0.05 dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa
terdapatnya hubungan yang
bermakna antara Pengetahuan
Keluarga dengan Perawatan
Pasien Post Operasi Katarak
dan ketahui bahwa responden
yang sesuai dalam melakukan
perawatan post operasi katarak
lebih banyak ditemukan pada
responden yang memiliki sikap
positif (86,4%) dibanding
responden yang memiliki sikap
negatif (13.6%), dan begitupun
sebaliknya dimana responden
yang tidak sesuai melakukan
perawatan pot operasi katarak
lebih banyak ditemukan pada
responden yang memiliki sikap
negatif (87%) dibanding
responden yang memiliki sikap
yang positif (13%).Setelah
dilakukan uji statistik antara
sikap keluarga dengan
perawatan pasien post operasi
katarak
3 Hubungan Jenis penelitian Berdasarkan dari hasil Kesimpulan dari
Pengetahuan ini yang penelitian ini penelitian ini menurut
Dengan Tingkat digunakan adalah Tabel 1 Menurut jenis kelamin jenis kelamin
Kecemasan Pada penelitian survei pada klien pre operasi katarak perempuan memiliki
Klien Pre Operasi analitik dengan dengan jumlah responden 42 frekuensi 23 orang, dari
Katarak Di Balai menggunakan orang, di dapatkan hasil yaitu tabel pendidikan pre
Kesehatan Mata pendekatan penyakit katarak lebih banyak operasi katarak hamper
Masyarakat Cross-Sectional. dialami oleh perempuan rata-rata SMA frekunsi
(Bkmm) Manado dengan frekuensi 23 orang 17 orang
(Rolly Rondonuwu, (54,8%) dibandingkan dengan danpengetahuan pada
ddk 2014) laki-laki yang sedikit yaitu klien pre operasi
frekuensinya 19 orang katarak dengan jumlah
(45,2%). responden
Table 2 Menurut pendidikan adalah Baik dengan
pada klien pre operasi katarak frekuensi 29 orang
dengan jumlah responden 42 (69,0%),
orang, di dapatkan hasil yaitu responden yang
rata-rata pendidikan responden memiliki pengetahuan
adalah hanya sampai di yang Kurang sebanyak
Sekolah Menengah Atas 13 orang(31,0%).
(SMA) dengan frekuansi 17 Berdasarkan tingkat
orang(40,5%). kecemasan pada klien
Table 3 Berdasarkan pre operasi katarak
pengetahuan pada klien pre memiliki kecemasan
operasi katarak dengan jumlah ringan dengan frekuansi
responden 42 orang, di 16 orang(38,1%),
dapatkan hasil yaitu rata-rata sedangakan kecemasan
dari pengetahuan klien atau yang paling sedikit
responden adalah Baik dengan adalah tidak cemas
frekuensi 29 orang (69,0%), dengan frekuensi 2
sedangakan klien atau orang(4,8%).
responden yang memiliki responden yang tidak
pengetahuan yang Kurang cemas dengan
sebanyak 13 orang(31,0%). pengetahuan baik
Tabel 4 Berdasarkan tingkat sebanyak 2 orang(4,8%)
kecemasan pada klien pre
operasi katarak dengan jumlah dan dapat disimpulkan
responden 42 orang, di pengetahuan ada
dapatkan hasil yaitu hubungannya dengan
kebanyakan dari responden sebelum menjalani
memiliki kecemasan ringan operasi katarak karena
dengan frekuansi 16 kecemasan seseorang
orang(38,1%), sedangakan dapat mempengaruhi
kecemasan yang paling sedikit keinginan pasien untuk
adalah tidak cemas dengan melakukan operasi pada
frekuensi 2 orang(4,8%). matanya.
Table 5 Berdasarkan data yang
di dapatkan bahwa responden
yang tidak cemas dengan
pengetahuan baik sebanyak 2
orang(4,8%), responden yang
memiliki kecemasan ringan
dengan pengetahuan baik
sebanyak 15 orang(35,7%),
responden yang memiliki
kecemasan sedang dengan
pengetahuan baik sebanyak 10
orang(23,8%), dan sedangkan
responden yang memiliki
kecemasan berat dengan
pengetahuan kurang sebanyak
7 orang(16,7%). Penelitian ini
menggunakan uji chi-square
dan di peroleh nilai α=0,001
yaitu lebih kecil dari α=0,05.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan dengan
tingkat kecemasan klieb pre
operasi.

4 Gambaran tingkat Penelitian ini Berdasarkan dari hasil Dalam penelitian ini
pengetahuan merupakan jenis Tabel 4.1 berdasarkan usia dari pengetahuan pasien
keluarga tentang penelitian 50 responden usia 20- 69 yang lebih banyak 22
perawatan pasca deskriptif. tahun yang rata-rata di usia orang yang kurang
operasi katarak di Pengambilan 40-49 tahun yang memiliki pengetahuan , darn
Klinik Spesialis sampel dalam frekuensi 20 (40,0%). dapat di simpulkan
Mata SMEC penelitian ini Tabel 4.2 berdasarkan jenis hubungan klien dengan
Samarinda sendiri kelamin dari 50 responden anak sebanyak (52,0%)
(Novrida Ayu menggunakan rata-rata jenis kelamin sehingga dapat di
Maryani, 2018). metode perempuan frekuensinya 28 gambarkan tingkat
Accidental (56,0%) pengetahuan keluarga
Sampling dengan Tabel 4.3 berdasarkan tentang perawatan pasca
jumlah sampel 50 pendidikan dari 50 responden operasi katarak sangat
responden dan mulai Tidak sekolah – kurang karna
teknik Perguruan Tinggi jumlah rata- kebanyakan dari
pengumpulan data rata terbanyak SMA/ sederajat kalangan pendidikan
dengan dengan frekuensi 34 (68,0) SMA/ Sederajat.
menggunakan Tabel 4.4 berdasarkan
kuesioner. pekerjaan dari PNS – DLL
berjumlah 50 responden dan
rata-rata pekerjaan Wiraswasta
frekuensi 19 (38,0%)
Tabel 4.5 berdasarkan
hubungan dengan klien
Dari 50 responden terdapat
rata-rata pada anak frekunsi 26
(52,0%)
Tabel 4.6 berdasarkan
pengetahuan dari 50 responden
dalam kategori kurang
sebanyak 22 orang (44%)
5 Hubungan tingkat Metode penelitian Berdasarkan dari hasil Kesimpulan dari
pengetahuan ini korelasional penelitian penelitian ini
tindakan dengan Tabel 1. Berdasarkan jenis kebanyakan jenis
Phacoemulsifikasi menggunakan kelamin dari 97 responden di kelamin perempuan,
dengan kecemasan tehnik dapatkan rata-rata jenis berdasarkan dari
pada pasien katarak pengambilan data kelamin perempuan pendidikan ddapatkan
di Rumah Sakit dan pendekatan frekuensinya 51 orang responden hanya
Mata Solo (Septia cross sectional (52,6%). sampai SD, dilihat dari
Putri yang digunakan Tabel 2. Berdasarkan pekerjaan Swasta yang
Wahyuningtyas, untuk meneliti Pendidikan dari 97 responden lebih banyak dan dilihat
2016). data variabel dari Tidak sekolah sampai dari pengetahuan sangat
independen dan Perguruan Tinggi rata- rata banyak responden
dependen pada yang di dapatkan SD dengan pengetahuan cukup
waktu yang frekuensi 28 (28.9%). kemungkinan faktor
bersamaan Tabel 3 berdasarkan pekerjaan dari pendidikan, dan
dari PNS sampai Petani dari 97 dilihat dari tingkat
responden di dapatkan rata-rata kecemasan rata-rata
Pekerjaan Swasta sedang dan jika di
frekuensinya 30 (30.9%). hubungkan tingkat
Tabel 4 berdasarkan pengetahuan dan
pengetahuan dari responden 97 kecemasan dengan
orang tingkat pengetahuan tindakan
baik, cukup dan kurang di phacoemulsifikasi
dapatkan lebih banyak Analisa data
pengetahuan cukup menggunakan uji
frekuensinya 56 (57.7). Korelasi Spearman
Tabel 5 berdasarkan tingkat Rank (Rho) dengan
kecemasan terhadap tindakan taraf signifikansi (α =
Phacoemulsifikasi dari 97 0,05) didapatkan p
resonden tingkat kecemasan value 0,001 (p<0,05)
Ringan, Sedang, Berat di sehingga Ho ditolak dan
dapatkan dari rata-rata sedang Ha diterima.
frekuensinya 39 (40,2%) . kesimpulan yaitu
Tabel 6 berdasarkan Tabulasi adanya hubungan antara
silang antara Tingkat tingkat pengetahuan
Pengetahuan terhadap tentang tindakan
kecemasan tindakan phacoemulsifikasi
phacoemulsifikasi dari 97 dengan kecemasan pada
responden tingkat pasien katarak di
pengetahuan cukup dengan Rumah Sakit Mata Solo
kecemasan rata-rata frekuensi
19 responden (33,9)
Tabel 7 berdasarkan Hasil uji
analisis Spearman Rank
diperoleh p value adalah 0,001
menunjukkan lebih kecil dari
0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan
antara variabel pengetahuan
dengan kecemasan terhadap
tindakan phacoemulsifikasi

Anda mungkin juga menyukai