BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Identifikasi Masalah...............................................................................................6
C. Rumusan Masalah..................................................................................................6
D. Tujuan Penelitian....................................................................................................6
E. Manfaat Penelitian.................................................................................................6
F. Definisi Operasional...............................................................................................8
G. Spesifikasi dan Komponen Produk.........................................................................8
BAB II................................................................................................................................11
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................................11
A. Pembahasan Teori................................................................................................11
1. Pengertian Pengembangan..............................................................................11
2. Media Pendidikan.............................................................................................11
3. Pengembangan Media Video Pembelajaran....................................................14
4. Minat Belajar....................................................................................................15
B. Kerangka Pemikiran..............................................................................................16
C. Pengajuan Hipotesis.............................................................................................16
BAB III...............................................................................................................................17
METODE PENELITIAN.......................................................................................................17
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................17
B. Model Penelitian dan Pengembangan..................................................................17
C. Prosedur Pengembangan.....................................................................................17
1. Analisis (Analysis).............................................................................................17
2. Desain (Design).................................................................................................17
3. Pengembangan (Development)........................................................................17
4. Implementasi (Implementation).......................................................................17
5. Evaluasi (Evaluations).......................................................................................18
D. Uji Coba Produk....................................................................................................18
1. Desain Uji Coba................................................................................................18
2. Subjek Uji Coba.................................................................................................18
3. Jenis Data.........................................................................................................19
E. Instrumen Pengumpulan Data.............................................................................19
1. Observasi..........................................................................................................19
2. Peningkatan Minat Belajar...............................................................................19
F. Teknik Analisis Data..............................................................................................19
1. Analisis Deskriptif.............................................................................................19
2. Analisis Uji-T.....................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses pembelajaran untuk
mencerdaskan sumber daya manusia melaui kegiatan pengajaran,
bimbingan atau latihan bagi perannya dimasa mendatang. Menurut
UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pencapaian tujuan tersebut dapat
terlaksana dengan baik apabila pengajar memiliki keahlian,
keterampilan, kompetensi dan pengetahuan yang luas dalam
menciptakan suasana belajar yang baik, menarik, efektif, dan
efisien dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru diharapkan
menjadi seseorang yang melakukan fasilitasi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan kecakapan siswa. Peran guru
sebagai sumber pengetahuan utama diminimalisir dengan
menempatkan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Peserta didik bukanlah sebuah gelas kosong,
namun peserta didik adalah sebuah gelas yang sudah terisi, bahwa
tugas dari pendidik bukanlah mengisi peserta didik dengan sesuatu
yang dianggap perlu dan baik, namun membantu dan membimbing
peserta didik untuk mengolah apa yang sudah ada dalam dirinya
dengan berbagai hal yang akan membuat potensi dirinya menjadi
maksimal. Untuk membuat siswa aktif seorang pendidik harus
mampu medesain/menyusun konsep menentukan pendekatan,
strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran yang
menarik sehingga siswa terpancing untuk melibatkan diri dalam
proses pembelajaran. Tetapi faktanya dilapangan masih banyak
guru yang belum mampu membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran, guru menggunakan metode yang kurang menarik
sehingga membuat siswa kurang berminat dalam proses
pembelajaran.
Sekarang dunia sudah memasuki era industry 4.0 sehingga
media berkembang dengan sangat pesat, misalnya media komputer.
Dengan komputer kita bias melakukan pembelajaran apa saja
seperti PowerPoint, video pembelajaran, dll. Media sekarang bisa
dimanfaatkan dengan apa saja, dalam multimedia sekarang terdapat
aplikasi adobe flash. Aplikasi adobe flash biasanya sering
digunakan untuk membuat game sederhana, tetapi disini peneliti
ingin membuat aplikasi adobe flash sebagai media pembelajaran.
Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun
animasi gambar tersebut. Dengan memanfaatkan media adobe flash
akan lebih efektif dibanding menggunakan media powerpoint yang
hanya bermain slide. Dengan adobe flash kita bisa memasukkan
sebuah animasi atau bahkan video didalamnya sehingga siswa
tertarik dengan materi yang disampaikan dan membuat kondisi
kelas lebih kondusif.
Kondisi kelas yang kurang kondusif menjadi salah satu faktor
terhambatnya proses belajar mengajar. Kondisi seperti ini
disebabkan oleh banyak faktor, misalnya tidak menggunakan
media. Karena guru hanya sebatas metode ceramah tanpa
menggunakan media, siswa akhirnya menjadi cepat bosan dan
tidak fokus dengan pelajaran.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti di
SDN Inti Pangambangan 3 kelas 5 mata pelajaran IPA, penelti
mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung dimana
siswa kurang antusias mengikuti mata pelajaran karena guru
mengunakan metode kurang menarik sehingga membuat siswa
kurang berminat dalam proses pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang berminat dalam kegiatan pembelajaran
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat diambil
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah menggunakan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran?
2. Apakah mengunakan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar
siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penggunaan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Mengetahui penggunaan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar
siswa
E. Manfaat Penelitian
Adapun signifikansi yang menegaskan pentingnya penelitian
mengenai pemanfaatan media sederhana pada pembelajaran IPA
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu untuk menciptakan
pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan belajar siswa
sehingga kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
sederhana dapat bervariatif. Hal ini juga guru dituntut untuk
mengembangkan media pembelajaran yang variatif serta sesuai
dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar yang semakin meningkat
Ada manfaat dari peneliti yaitu:
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Sekolah
Manfaat teoritis :
F. Definisi Operasional
Media video adalah alat yang isi pesannya berupa gambar dan
suara yang diterima hanya dengan indra pendengaran dan
penglihatan
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembahasan Teori
1. Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan
kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah
suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis
dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan
potensi dan kompetensi peserta didik.1 Maka pengembangan
pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan
yang sulit diterapkan dalam kehidupan. Pengembangan
pembelajaran adalah usaha meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, baik secara materi maupun metode dan subtitusinya.
Secara materi, artinya dari aspek bahan ajar yang disesuaikan
dengan perkembangan pengetahuan, sedangkan secara metodologis
dan subtansinya berkaitan dengan pengembangan strategi
pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis.2
2. Media Pendidikan
Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan
dalam kamus besar Bahasa Indonesia, media adalah alat
(sarana) komunikasi. Menurut komisi tentang teknologi
Instruksional dalam laporannya yang monumental kepada
Dewan Perwakilan Rakyat (congress) A.S. dalam Gene L.
Wilkinson, mencatat cara yang berbeda dalam mendefinisikan
media, yaitu definisi media pendidikan dikenal secara tradisional
adalah media yang lahir dari revolusi komunikasi, yang dapat
digunakan untuk keperluan instruksional bersama-sama guru, buku
teks dan papan tulis. Menurut Santoso S. Hamijaya, dalam Ahmad
rohani menyebutkan media adalah semua bentuk perantara yang
dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu
sampai pada penerima. Menurut Ahmad Rohani media adalah
segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai
perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar
mengajar). Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika membatasi media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Dan agak berbeda batasan
yang diberikan oleh NEA (National Education Association)
berpendapat bahwa media adalah segala benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Menurut Wilbur Schram : “Information carrying technologies that
can be used for instruction … the media of instruction,
consequently are extensions of the reacher”. Artinya: informasi-
informasi yang berisi teknologi dapat digunakan untuk bahan
pengajaran … media pengajaran dapat memperluas atau
memperjelas pencapaian tujuan belajar.
Pada buku yang sama Leslie J. Briggs menjelaskan bahwa media
pendidikan adalah “The physical means of conveying instructional
content …. books, films, video tapes, slide-tapes, etc”. Maksudnya
adalah suatu alat yang dapat menyampaikan isi bahan pengajaran
…. buku, film,video tape,slide tape, dan lain-lain. Sedangkan
menurut Zakiah Daradjat media pendidikan adalah suatu benda
yang dapat di inderai, khususnya penglihatan dan
pendengaran (alat peraga pengajaran) baik yang terdapat di dalam
maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu
penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa.
4. Minat Belajar
Keberhasilan proses kegiatan belajar dan pembelajaran, selain
dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor siswa itu
sendiri. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran
dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut terhadap
pembelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik dengan
pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang sering
dikenal dengan istilah minat.
B. Kerangka Pemikiran
Gambar skema kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Peningkatan minat
Pembelajaran materi Penggunaan media belajar setelah
pengenalan organ tubuh video pembelajaran menggunakan video
pembelajaran
C. Pengajuan Hipotesis
Media video pembelajaran ini dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas 3 SDN Inti Pengembangan 5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pengembangan
C. Prosedur Pengembangan
1. Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens.
Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan
instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran
serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
2. Desain (Design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen
penilaian, latihan, konten, dan analisis yang terkait materi
pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan media. Fase
desain dilakukan secara sistematis dan spesifik.
3. Pengembangan (Development)
Dalam tahan pengembangan dilakukan pembuatan dan
penggabungan konten yang sudah dirancang pada tahapan desain.
Pada fase ini dibuat storyboard, penulisan konten dan perancangan
grafis yang diperlukan.
4. Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan
dan instrukturnya/ fasilitator. Pelatihan bagi fasilitator meliputi
materi kurikulum,hasil pembelajaran yang diharapkan, metode
penyampaian dan prosedur pengujian. Aktivitas lain yang harus
dilakukan pada fase ini meliputi penggandaan dan pendistribusian
materi dan bahan pendukung lainnya, serta persiapan jika terjadi
masalah teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.
5. Evaluasi (Evaluations)
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini
adalah multidimensional dan merupakan komponen penting dari
proses ADDIE. Ini mengasumsikan bentuk evaluasi formatif dalam
tahap pengembangan. Evaluasi dilakukan selama tahap
implementasi dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah
pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan
untuk perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi
harus memastikan apakah masalah yang relevan dengan program
pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang diinginkan
terpenuhi.