Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Identifikasi Masalah...............................................................................................6
C. Rumusan Masalah..................................................................................................6
D. Tujuan Penelitian....................................................................................................6
E. Manfaat Penelitian.................................................................................................6
F. Definisi Operasional...............................................................................................8
G. Spesifikasi dan Komponen Produk.........................................................................8
BAB II................................................................................................................................11
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................................11
A. Pembahasan Teori................................................................................................11
1. Pengertian Pengembangan..............................................................................11
2. Media Pendidikan.............................................................................................11
3. Pengembangan Media Video Pembelajaran....................................................14
4. Minat Belajar....................................................................................................15
B. Kerangka Pemikiran..............................................................................................16
C. Pengajuan Hipotesis.............................................................................................16
BAB III...............................................................................................................................17
METODE PENELITIAN.......................................................................................................17
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................17
B. Model Penelitian dan Pengembangan..................................................................17
C. Prosedur Pengembangan.....................................................................................17
1. Analisis (Analysis).............................................................................................17
2. Desain (Design).................................................................................................17
3. Pengembangan (Development)........................................................................17
4. Implementasi (Implementation).......................................................................17
5. Evaluasi (Evaluations).......................................................................................18
D. Uji Coba Produk....................................................................................................18
1. Desain Uji Coba................................................................................................18
2. Subjek Uji Coba.................................................................................................18
3. Jenis Data.........................................................................................................19
E. Instrumen Pengumpulan Data.............................................................................19
1. Observasi..........................................................................................................19
2. Peningkatan Minat Belajar...............................................................................19
F. Teknik Analisis Data..............................................................................................19
1. Analisis Deskriptif.............................................................................................19
2. Analisis Uji-T.....................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses pembelajaran untuk
mencerdaskan sumber daya manusia melaui kegiatan pengajaran,
bimbingan atau latihan bagi perannya dimasa mendatang. Menurut
UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.  Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pencapaian tujuan tersebut dapat
terlaksana dengan baik apabila pengajar memiliki keahlian,
keterampilan, kompetensi dan pengetahuan yang luas dalam
menciptakan suasana belajar yang baik, menarik, efektif, dan
efisien dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru diharapkan
menjadi seseorang yang melakukan fasilitasi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan kecakapan siswa. Peran guru
sebagai sumber pengetahuan utama diminimalisir dengan
menempatkan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Peserta didik bukanlah sebuah gelas kosong,
namun peserta didik adalah sebuah gelas yang sudah terisi, bahwa
tugas dari pendidik bukanlah mengisi peserta didik dengan sesuatu
yang dianggap perlu dan baik, namun membantu dan membimbing
peserta didik untuk mengolah apa yang sudah ada dalam dirinya
dengan berbagai hal yang akan membuat potensi dirinya menjadi
maksimal. Untuk membuat siswa aktif seorang pendidik harus
mampu medesain/menyusun konsep menentukan pendekatan,
strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran yang
menarik sehingga siswa terpancing untuk melibatkan diri dalam
proses pembelajaran. Tetapi faktanya dilapangan masih banyak
guru yang belum mampu membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran, guru menggunakan metode yang kurang menarik
sehingga membuat siswa kurang berminat dalam proses
pembelajaran.
Sekarang dunia sudah memasuki era industry 4.0 sehingga
media berkembang dengan sangat pesat, misalnya media komputer.
Dengan komputer kita bias melakukan pembelajaran apa saja
seperti PowerPoint, video pembelajaran, dll. Media sekarang bisa
dimanfaatkan dengan apa saja, dalam multimedia sekarang terdapat
aplikasi adobe flash. Aplikasi adobe flash biasanya sering
digunakan untuk membuat game sederhana, tetapi disini peneliti
ingin membuat aplikasi adobe flash sebagai media pembelajaran.
Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun
animasi gambar tersebut. Dengan memanfaatkan media adobe flash
akan lebih efektif dibanding menggunakan media powerpoint yang
hanya bermain slide. Dengan adobe flash kita bisa memasukkan
sebuah animasi atau bahkan video didalamnya sehingga siswa
tertarik dengan materi yang disampaikan dan membuat kondisi
kelas lebih kondusif.
Kondisi kelas yang kurang kondusif menjadi salah satu faktor
terhambatnya proses belajar mengajar. Kondisi seperti ini
disebabkan oleh banyak faktor, misalnya tidak menggunakan
media. Karena guru hanya sebatas metode ceramah tanpa
menggunakan media, siswa akhirnya menjadi cepat bosan dan
tidak fokus dengan pelajaran.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti di
SDN Inti Pangambangan 3 kelas 5 mata pelajaran IPA, penelti
mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung dimana
siswa kurang antusias mengikuti mata pelajaran karena guru
mengunakan metode kurang menarik sehingga membuat siswa
kurang berminat dalam proses pembelajaran.

Media interaktif adalah metode komunikasi di mana output dari


media berasal dari masukan dari pengguna. Media interaktif yang
bekerja dengan pengguna partisipasi. Media masih memiliki tujuan
yang sama tapi masukan pengguna menambahkan interaksi dan
membawa fitur-fitur menarik untuk sistem untuk kenikmatan yang
lebih baik.Berdasarkan penjelasan pada jenis-jenis media
pembelajaran, bahwa Seels & Glasgow (dalam Arsyad,2002:33)
mengelompokkan media interaktif merupakan kelompok pilihan
media teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir sendiri
dibedakan menjadi media berbasis telekomunikasi, misalkan
teleconference,kuliah jarak jauh, dan media berbasis
mikroprosesor, misalkan computer-assistted instruction,permainan
komputer, sistem tutor intelejen, interaktif,hypermedia, dan
compact (video) disc. Media interaktif biasanya mengacu pada
produk dan layanan digital pada sistem berbasis komputer yang
merespon tindakan pengguna dengan menyajikan konten seperti
teks, gambar bergerak, animasi, video, audio, dan video game.

Berdasarkan, uraian tersebut Peneliti beranggapan bahwa dengan


media interktif sangat membuat siswa aktif dalam proses
pembelajran, dan membuat minat belajar mereka bertambah.
Sehingga, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan media interaktif berbasis adobe flash untuk
meningkatkan minat belajar siswa kelas 5 di SDN Inti
Pengambangan 3”

B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang berminat dalam kegiatan pembelajaran

2. Guru menggunakan metode ceramah plus dan tidak memakai


media sehingga kegiatan pembelajaran membosankan

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat diambil
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah menggunakan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran?
2. Apakah mengunakan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar
siswa?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penggunaan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Mengetahui penggunaan media interaktif berbasis Video
Pembelajaran berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar
siswa

E. Manfaat Penelitian
Adapun signifikansi yang menegaskan pentingnya penelitian
mengenai pemanfaatan media sederhana pada pembelajaran IPA
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu untuk menciptakan
pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan belajar siswa
sehingga kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
sederhana dapat bervariatif. Hal ini juga guru dituntut untuk
mengembangkan media pembelajaran yang variatif serta sesuai
dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar yang semakin meningkat
Ada manfaat dari peneliti yaitu:
1. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat


untuk mengetahui permasalahan-permasalahan secara langsung
yang ditemukan dilapangan. Sehingga menjadi bekal bagi
peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan belajar siswa
dalam kelas dikemudian hari. Selain itu penelitian ini
bermanfaat untuk menambah keterampilan peneliti dalam
melakukan penelitian tindakan kelas.

2. Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama

Penelitian ini dapat memotivasi para pendidik untuk


melakukan inovasi pembelajaran guna menciptakan generasi
penerus bangsa yang berintelektual tinggi serta berguna bagi
nusa dan bangsa. Menjadi acuan bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA yang berkualitas agar tidak menjalankan
pembelajaran yang monoton. Dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
merangsang atau memotivasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat


memberikan masukan positif bagi sekolah sehingga dapat
meningkatkan mutu lulusannya, selain itu dapat meningkatkan
kualitas di sekolah tersebut.
4. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat agar siswa dapat diukur tingkat


keberhasilannya, selain itu penelitian ini bertujuan juga sebagai
upaya memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dengan
menggunakan media sederhana.

Manfaat teoritis :

Pengembangan media video pembelajaran ini diharapkan mampu


memberi sumbangan bagi pengembangan, peningkatan, dan
perbaikan pada media pembelajaran yang berbasis software Adobe
Flash lainnya, sehingga penggunaan media pembelajaran berbasis
software Adobe Flash ini dapat membantu meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

F. Definisi Operasional
Media video adalah alat yang isi pesannya berupa gambar dan
suara yang diterima hanya dengan indra pendengaran dan
penglihatan

G. Spesifikasi dan Komponen Produk


Dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, penggunaan media pendidikan, khususnya media video
sudah merupakan tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat
pembelajaran yang kompleks. terdapat berbagai tujuan belajar yang
sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh
karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal
diperlukan adanya pemanfaatan media, salah satunya media video.

Video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara


yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai menjadi alur,
dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada
media pita atau disk (Arsyad, 2004:36 dalam Rusman dkk
2011:218).Video merupakan media audio visual yang
menampilkan gerak (Sadiman, 2008:74).

Menurut Heinich, Molenda, Russel 1993:188 dalam Rusman


dkk 2011:218) video dapat diartikan sebagai berikut:

The primary meaning of video is the display of pictures on a


television type screen (the latin word video literally means “I see”
Any media format that employs a chatode-ray screen to present the
picture portion of the massege can be reffered to as video.

Apabila diterjemahkan dapat diartikan sebagai tampilan dari


berbagai gambar dalam sebuah televisi atau sejenis layar. Dalam
bahasa latin video diartikan sebagai “Saya lihat (I see)”. Setiap
format media yang menggunakan sinar katoda untuk menampilkan
bagian gambar dari sebuah pesan dapat dikategorikan sebagai
video.

Jadi disimpulkan video adalah gambar gerak yang terdapat


seragkaian alur dan menampilkan pesan dari bagian sebuah gambar
untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Video pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara


sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan
dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip
pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta
didik mencemarti materi pelajaran secara lebih mudah dan
menarik. Secara fisik video pembelajaran merupakan program
pembelajaran yang dikemas dalam kaset video dan disajikan
dengan menggunakan peralatan VTR atau VCD player serta TV
monitor.
Konten-konten yang ada pada media ini yaitu meliputi SK/KD,
materi, kuis, dan profil. Media pembelajaran hasil pengembangan
digunakan untuk satu kali tatap muka selama tiga kali 45 menit.
Materi yang terkandung dalam media pembelajaran ini disesuaikan
dengan silabus IPA materi organ tubuh Kelas III yang terdiri dari
25 organ tubuh dan fungsinya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Pembahasan Teori
1. Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan
kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah
suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis
dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan
potensi dan kompetensi peserta didik.1 Maka pengembangan
pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan
yang sulit diterapkan dalam kehidupan. Pengembangan
pembelajaran adalah usaha meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, baik secara materi maupun metode dan subtitusinya.
Secara materi, artinya dari aspek bahan ajar yang disesuaikan
dengan perkembangan pengetahuan, sedangkan secara metodologis
dan subtansinya berkaitan dengan pengembangan strategi
pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis.2

2. Media Pendidikan
Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari  kata medium  yang  secara harfiah berarti  perantara
atau  pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan
dalam kamus besar Bahasa  Indonesia,   media  adalah  alat
(sarana)   komunikasi. Menurut komisi  tentang  teknologi
Instruksional  dalam  laporannya  yang monumental  kepada
Dewan Perwakilan  Rakyat  (congress)  A.S.  dalam Gene  L.
Wilkinson,  mencatat  cara  yang berbeda  dalam mendefinisikan
media, yaitu definisi   media pendidikan dikenal secara tradisional
adalah media yang lahir dari revolusi komunikasi,  yang dapat
digunakan untuk keperluan instruksional bersama-sama guru, buku
teks dan papan tulis. Menurut Santoso S. Hamijaya, dalam Ahmad
rohani menyebutkan media adalah semua bentuk perantara yang
dipakai orang penyebar ide, sehingga  ide  atau  gagasan  itu
sampai  pada penerima. Menurut Ahmad Rohani media adalah
segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai
perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar
mengajar). Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika   membatasi   media  sebagai
segala  bentuk  dan saluran  yang digunakan  orang  untuk
menyalurkan  pesan  atau  informasi. Dan  agak berbeda  batasan
yang diberikan  oleh NEA (National  Education Association)
berpendapat bahwa media adalah segala benda yang
dimanipulasikan,   dilihat,   didengar,   dibaca   atau   dibicarakan  
beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Menurut Wilbur Schram : “Information carrying technologies that
can be used for instruction … the media of instruction,
consequently are extensions of the reacher”.  Artinya: informasi-
informasi yang berisi teknologi dapat digunakan untuk bahan
pengajaran … media pengajaran dapat memperluas atau
memperjelas pencapaian tujuan belajar. 
Pada buku yang sama Leslie J. Briggs menjelaskan bahwa media
pendidikan adalah “The physical means of conveying instructional
content …. books, films, video tapes, slide-tapes,  etc”. Maksudnya
adalah suatu alat yang dapat menyampaikan isi bahan pengajaran
…. buku, film,video tape,slide tape, dan lain-lain. Sedangkan
menurut  Zakiah  Daradjat  media  pendidikan  adalah suatu   benda
yang   dapat   di   inderai,   khususnya    penglihatan    dan
pendengaran (alat peraga pengajaran) baik yang terdapat di dalam
maupun di luar kelas,  yang  digunakan  sebagai  alat bantu
penghubung  (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa.

Berdasarkan   uraian   yang   panjang   dari  beberapa   ahli


tentang batasan media pendidikan,  dapat penulis simpulkan  ciri-
ciri umum yang terkandung dalam pengertian media yaitu :

a. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses


belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

b. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan


interaksi guru serta siswa dalam proses pembelajaran.

c. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal


sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang
dapat dilihat, di dengar atau di raba dengan panca indera.

d. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal


sebagai software  (perangkat  lunak), yaitu kandungan  pesan
yang terdapat  di dalam  perangkat  keras  yang  merupakan  isi
yang  ingin disampaikan kepada siswa.

1. Media Video Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Dalam bahasa arab, medoe yang artinya perantara
antara pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan menurut
Azhar Arsyad (2011: 3). Hamidjojo dan Latuheru (Azhar Arsyad,
2011: 4) mengemukakan bahwa media sebagai bentuk perantara
yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar
ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat
yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju. Hal ini
diperkuat dengan pendapat dari Romiszowski (Basuki Wibawa dan
Farida Mukti, 1991: 8) media adalah pembawa pesan yang berasal
dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda)
kepada penerima pesan. Berdasarkan beberapa pengertian media di
atas, dapat dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa. Media pembelajaran sebagai suatu alat bantu dalam proses
belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa
dipungkiri keberadaannya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media,
maka materi pembelajaran sukar untuk dimengerti dan dipahami
oleh siswa, terutama pembelajaran yang rumit dan kompleks.
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang 10
bervariasi.

3. Pengembangan Media Video Pembelajaran


a. Penyusunan Rancangan
1) Analisis kebutuhan siswa
2) Perumusan tujuan
3) Pengembangan media pembelajaran
b. Media Video Pembelajaran
1) Pendahuluan
2) Tayangan pembuka
3) Pengantar
4) Isi video
5) Penutup

4. Minat Belajar
Keberhasilan proses kegiatan belajar dan pembelajaran, selain
dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor siswa itu
sendiri. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran
dapat mengindikasikan akan  ketertarikan  siswa  tersebut terhadap
pembelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak  tertarik dengan
pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa  inilah yang sering
dikenal dengan istilah  minat.

Sardiman (2011:76) menyatakan bahwa: “Pengertian


Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya
sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu
akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa
seseorang kepada seseorang (bisanya disertai dengan perasaan
senang), karena merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu”.

Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa minat merupakan


suatu kondisi yang mencerminkan adanya hubungan antara sesuatu
yang diamati atau dialami dengan keinginan atau kebutuhan
sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan
diamati seseorang merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
keinginan dan kebutuhannya.

B. Kerangka Pemikiran
Gambar skema kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Peningkatan minat
Pembelajaran materi Penggunaan media belajar setelah
pengenalan organ tubuh video pembelajaran menggunakan video
pembelajaran

C. Pengajuan Hipotesis
Media video pembelajaran ini dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas 3 SDN Inti Pengembangan 5
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pengembangan

B. Model Penelitian dan Pengembangan


Model ADDIE

C. Prosedur Pengembangan
1. Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens.
Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan
instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran
serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

2. Desain (Design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen
penilaian, latihan, konten, dan analisis yang terkait materi
pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan media. Fase
desain dilakukan secara sistematis dan spesifik.

3. Pengembangan (Development)
Dalam tahan pengembangan  dilakukan pembuatan dan
penggabungan konten yang sudah dirancang pada tahapan desain.
Pada fase ini dibuat storyboard, penulisan konten dan perancangan
grafis yang diperlukan.

4. Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan
dan instrukturnya/ fasilitator. Pelatihan bagi fasilitator meliputi
materi kurikulum,hasil pembelajaran yang diharapkan, metode
penyampaian dan prosedur pengujian. Aktivitas lain yang harus
dilakukan pada fase ini meliputi penggandaan dan pendistribusian
materi dan bahan pendukung lainnya, serta persiapan jika terjadi
masalah teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.

5. Evaluasi (Evaluations)
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini
adalah multidimensional dan merupakan komponen penting dari
proses ADDIE. Ini mengasumsikan bentuk evaluasi formatif dalam
tahap pengembangan. Evaluasi dilakukan selama tahap
implementasi dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah
pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan
untuk perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi
harus memastikan apakah masalah yang relevan dengan program
pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang diinginkan
terpenuhi.

D. Uji Coba Produk


1. Desain Uji Coba
a. Uji Coba Ahli
1) Uji coba ahli materi oleh Bapak Dr. H. Hamsi Mansur
M.M.Pd.
2) Uji coba alhi media oleh Bapak Rafiudin M.Pd
b. Uji coba kelompok dengan melibatkan siswa kelas 6

2. Subjek Uji Coba


a. Ahli
1) Ahli Materi
2) Ahli Media
b. Penggunaan Produk Siswa kelas 3 SDN Inti Pengembangan 5
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif. Data kualitatif
adalah data naratif atau deskriptif yang menjelaskan tentang kualitas
suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena tersebut biasanya tidak
mudah atau tidak bisa diukur secara numeric.

E. Instrumen Pengumpulan Data


1. Observasi
Suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek secara cermat
dan langsung di lokasi penelitian, serta mencatat secara sistematis
mengenai gejala-gejala yang diteliti.
Pendapat lain mengatakan bahwa arti observasi adalah suatu
tindakan atau proses mengamati sesuatu atau seseorang dengan
cermat untuk mendapatkan informasi atau membuktikan kebenaran
suatu penelitian.
Proses observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
apabila sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan ini direncanakan
dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikendalikan
keandalannya (reliabilitas) dan kesahihannya (validitas).

2. Peningkatan Minat Belajar


Suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian terhadap
sesuatu dan disertai keiinginan untuk mengetahui dan mempelajari
maupun membuktikannya lebih lanjut. Minat timbul karena adanya
perhatian yang mendalam terhadap suatu obyek, di mana perhatian
tersebut menimbulkan keinginan untuk mengetahui, mempelajari,
serta membuktikan lebih lanjut. Hal itu menunjukkan, bahwa dalam
minat, di samping perhatian juga terkandung suatu usaha untuk
mendapatkan sesuatu dari obyek minat tersebut.

F. Teknik Analisis Data


1. Analisis Deskriptif
Analisis yang dilakukan untuk menilai karakteristik dari sebuah data.
2. Analisis Uji-T
Uji-t untuk sampel independen merupakan prosedur uji-t untuk
sampel bebas dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus.
Kasus yang diuji bersifat acak. Pengujian hipotesis dengan distribusi t
adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji
statistik. Tabel pengujian disebut tabel t-student.

Anda mungkin juga menyukai