Anda di halaman 1dari 9

Pemeriksaan Fisik

Pengertian
Memberikan penilaian terhadap tanda-tanda vital, tinggi badan danberat badan, kebiasaan serta
penampilan klien secara umum.
Macam-Macam Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan menggunakan indera penglihatannya untuk
mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien.

Cara Pemeriksaan
1). Posisi pasien dapat tidur, duduk atau berdiri
2). Bagian tubuh yang diperiksa harus terbuka (diupayakan pasien membuka sendiri pakaiannya
Sebaiknya pakaian tidak dibuka sekaligus, namun dibuka seperlunya untuk pemeriksaan
sedangkan bagian lain ditutupi selimut).
3). Bandingkan bagian tubuh yang berlawanan (kesimetrisan) dan abnormalitas.
4). Catat hasilnya
Palpasi
Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan
bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan. Palpasi dapat digunakan untuk mendeteksi
suhu tubuh, adanya getaran, pergerakan, bentuk, kosistensi dan ukuran.Rasa nyeri tekan dan
kelainan dari jaringan/organ tubuh.
Cara Pemeriksaan
1). Posisi pasien bisa tidur, duduk atau berdiri tergantung bagianmana yang diperiksa dan Bagian
tubuh yang diperiksa harusterbuka.
2). Pastikan pasien dalam keadaan rilek dengan posisi yangnyaman untuk menghindari
ketegangan otot yang dapatmengganggu hasil pemeriksaan
3). Kuku jari-jari pemeriksa harus pendek, tangan hangat dankering
4). Minta pasien untuk menarik napas dalam agar meningkatkanrelaksasi otot.
5). Lakukan palpasi dengan sentuhan perlahan-lahan yaitu dengantekanan ringan dan perlahan-
lahan.
6). Palpasil daerah yang dicurigai, adanya nyeri tekan menandakankelainan.
7).Lakukan Palpasi secara hati-hati apabila diduga adanya fraktur tulang.
8). Hindari tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah.
9). Lakukan palpasi ringan apabila memeriksa organ/jaringan yangdalamnya kurang dari 1 cm.
10). Lakukan palpasi agak dalam apabila memeriksa organ/jaringandengan kedalaman 1-2,5 cm.
11). Lakukan Palpasi bimanual apabila melakukan pemeriksaandengan kedalaman lebih dari 2,5
cm. Yaitu denganmempergunakan kedua tangan dimana satu tangandirelaksasi dan
diletakkan dibagian bawah organ/jaringantubuh, sedangkan tangan yang lain menekan
kearah tanganyang dibawah untuk mendeteksi karakteristik organ/ jaringan.
12). Rasakan dengan seksama kelainan organ/jaringan, adanyanodul, tumor bergerak/tidak
dengan konsistensi padat/kenyal,bersifat kasar/lembut, ukurannya dan ada/tidaknya
getaran/trill, serta rasa nyeri raba/tekan.
13). Catatlah hasil pemeriksaan yang didapat
Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran/ gelombang
suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa. Pemeriksaan
dilakukan dengan ketokan jari atau tangan pada permukaan tubuh.

Cara Pemeriksaan
 1) Metode langsung yaitu melakukan perkusi atau mengetokkan jaritangan langsung dengan
menggunakan 1 atau 2 ujung jari.
2) Metode tidak langsung dengan cara sebagai berikut :
a.Jari tengah tangan kiri (yang tidak dominan) sebagai fleksimeter diletakan dengan lembut di
atas permukaan tubuh, upayakantelapak tangan dan jari-jari lain tidak menempel pada
permukaantubuh.
b.Ujung jari tengah dari tangan kanan (dominan) sebagai fleksor,untuk memukul/mengetuk
persendian distal dari jari tengahtangan kiri.
c.Pukulan harus cepat, tajam dengan lengan tetap/tidak bergerakdan pergelangan tangan
rileks.
d.Berikan tenaga pukulan yang sama pada setiap area tubuh
Auskultasi
Aukultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang terbentuk di
dalam organ tubuh.. Auskultasi yang dilakukan di dada untuk mendengar suara napas, bunyi
jantung dan bila dilakukan di abdomenmen dengarkan suara bising usus,
Penilaian pemeriksaan auskultasi meliputi :
:1).Frekwensi yaitu menghitung jumlah getaran permenit
2). Durasi yaitu lama bunyi yang terdengar 
3). Intensitas bunyi yaitu ukuran kuat/lemahnya suara
4). Kualitas yaitu warna nada/variasi suara
.
Cara Pemeriksaan
 1). Posisi pasien dapat tidur, duduk atau berdiri tergantung bagianmana yang diperiksa dan
bagian tubuh yang diperiksa harusterbuka.
2). Pastikan pasien dalam keadaan rilek dengan posisi yang nyaman.
3). Pastikan stetoskop sudah terpasang baik dan tidak bocor antarabagian kepala selang dan
telinga.
4). Pasanglah ujung stetoskop bagian telinga ke lubang telingapemeriksa sesuai arah, ukuran dan
lengkungannya stetoskoptelinga.
5). Hangatkan dulu kepala stetoskop dengan cara menempelkan padatelapak tangan pemeriksa
atau menggosokan pada pakaianpemeriksa.
6). Tempelkan kepala stetoskop pada bagian tubuh pasien yang akandiperiksa dan lakukan
pemeriksaan dengan seksama dansistimatis.
7). Pergunakanlah bel stetoskop untuk mendengarkan bunyi bernadarendah pada tekanan ringan
yaitu pada bunyi jantung dan vaskuler dan gunakan diafragma untuk bunyi bernada tinggi
seperti bunyiusus dan paru.
8). Informasikan hasil pemeriksaan dan catat pada status.

Posisi Dalam Pemeriksa

1.Posisi duduk dapat dilakukan di kursi atau tempat tidur. Digunakan untuk pemeriksaan pada
kepala, leher, dada, jantung, paru,mamae, ektremitas atas.
2. Posisi supine (terlentang) yaitu posisi berbaring terlentang dengan kepala disangga bantal.
Posisi ini untuk pemeriksaan pada kepala,leher, dada depan, paru, mamae, jantung, abdomen,
ektremitasdan nadi perifer.
3. Posisi dorsal recumbent yaitu posisi berbaring dengan lutut ditekukdan kaki menyentuh
tempat tidur.
4. Posisi sims (tidur miring) , untuk pemeriksaan rectal dan vagina.
5. Posisi Prone (telungkup), untuk evaluasi sendi pinggul danpunggung.
6. Posisi lithotomi yaitu posisi tidur terlentang dengan lutut dalamkeadaan fleksi, untuk
pemeriksaan rectal dan vagina.
7. Posisi knee chest (menungging), untuk pemeriksaan rectal.
8. Posisi berdiri yaitu untuk evaluasi abnormalitas postural, langkahdan keseimbangan
Pemeriksaan Diagnostik

A. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan
komunikan terhadap suatau masalah kesehatan dan proses kehidupan actual maupun
potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboraturium sangat penting dalam membantu
diagnose, memantau perjalan penyakit serta menentukan prognosa.
B. Jenis- jenis pemeriksaan diagnostik yaitu :
1. Ultrasonografi (USG)

merupakan suatu prosedur diagn osis yang dilakukan di atas


permukaan kulit di rongga tubuh menghasilkan suatu ultrasound di
dalam jaringan. Pemeriksaan inidigunakan untuk melihat struktur
jaringan tubuh4 untuk mendeteksi berbagai kelainan pada abdomen, otak,
jantung dan ginjal.
2. Rontgen

Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang


memanfaatkan peran sinar x untuk melakukan skrining dan mendeteksi
kelainan pada berbagai organd i a n t a r a n & a jantung, abdomen,
g i n j a l , u r e t e r , k a n d u n g k e m i h , t e n g g o r o k a n d a n rangka
3. Pap smear (papanicolaou smear )

Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi &y ang


d i g u n a k a n u n t u k m e n d e t e k s i adan&a kanker serviks atau sel
prakanker, mengkaji efek pemberian hormon se rta mengkaji respons
terhadap kemoterapi dan radiasi.
4. Endoskopi

Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk mendeteksi


adanya kelainan pada saluran cerna.

contoh : varises, esophagus, neoplasma, peptic ulcer  

5. colonoskopi

Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan sigmoid untuk


mendeteksi adanya kelainan pada saluran colon.
Contoh :varises hemoroid, neoplasma
6. CT Scan

Pemeriksaan spesifik / khusus untuk melihat organ yang lebih


dalam dan terlokalisir serta khusus.
contoh : organ dalam tengkorak dan organ dalam
7. Mamografi

Merupakan p e m e r i k s a a n dengan bantuan sinar x yang


d i l a k u k a n p a d a b a g i a n  payudara untuk mendeteksi adanya kistaatau
tumor dan menilai payudara secara periodik, .
8. Elektroensefalografi (EEG)

Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada otak


(melihat kelainan pada gelombang otak) dengan memasangkan elektroda
pada bagian kepala klien.
indikasi : epilepsy, trauma capitis
9. Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat system hantaran/konduksi dari jantung.
Indikasi : moicard infark (MCI), angna fektoris, gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai