Anda di halaman 1dari 7

EFFECT OF MINDFULNESS INTERVENTION ON THE INTENSITY OF

ANXIETY IN NASOPHARINGEAL CANCER PATIENTS


WITH RADIATION

Anna Jumatul Laely1), Awal Prasetyo2), Chandra Bagus Ropyanto3)


1) Magister Keperawatan Universtas Diponegoro, RSUP dr Kariadi
2) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
3) Departemen Keperawatan Universitas Diponegoro

Abstrak

Kecemasan yang terjadi pada pasien kanker nasofaring pada masa radioterapi terutama
disebabkan karena efek dari radiasi tersebut. Kecemasan pada tahap pengobatan menjadi sangat
penting untuk diatasi karena dapat menyebabkan komorbiditas, trauma psikologis dan
peningkatan mortalitas. Mindfulness merupakan psikoterapi yang efektif digunakan untuk
mengurangi kecemasan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
intervensi mindfulness terhadap intensitas kecemasan pada pasien kanker nasofaring yang
sedang menjalani pengobatan radiasi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah quasy eksperiment pre-post control trial design. Tigapuluh tiga responden dipilh dengan
consecutive sampling dan terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol. Pengukuran intensitas kecemasan dilakukan sebelum dan sesudah diberikan
mindfulness selama 6 sesi menggunakan instrument Hamilton rating scale for anxiety (HAM-A).
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh mindfulness dengan membedakan hasil sebelum
dan sesudah dilakukannya intervensi pada kedua kelompok. Hasil Penelitian menunjukkan
terjadi penurunan rata-rata tingkat kecemasan pada kelompok perlakuan setelah diberikan
intervensi mindfulness dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan signifikan
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan mindfulness pada kelompok perlakuan
dengan nilai P =0,001 (P<0,005).

Kata Kunci: Cemas, kanker nasofaring, mindfulness, radiasi

Korespondensi: Semarang, Jawa Tengah, Indonesia; HP 081325410925; e-mail


annajumatullaely@yahoo.co.id

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 8


Anna Jumatul Laely: Effect Of Mindfulness Intervention On The Intensity Of Anxiety In
Nasopharingeal Cancer Patients With Radiation

EFFECT OF MINDFULNESS INTERVENTION ON THE INTENSITY OF


ANXIETY IN NASOPHARINGEAL CANCER PATIENTS
WITH RADIATION

Abstract

Anxiety that occurs in patients with nasopharyngeal cancer during radiotherapy is mainly due
to the effects of radiation. Anxiety at the treatment becomes very important to overcome because
it can cause comorbidity, psychological trauma and increased mortality. Functional disorders
due to the effects of radiotherapy are the main stressors of psychological distress in different
nasopharyngeal patients from patients with other types of cancer. Mindfulness is an effective
psychotherapy used to reduce anxiety in patients. This study aims to determine the effect of
mindfulness intervention on the intensity of anxiety in patients with nasopharyngeal cancer
undergoing radiation treatment. The research method used in this research is quasy experiment
pre-post control trial design. Thirty three respondents were selected by consecutive sampling
and divided into two groups: treatment group and control group. Anxiety intensity
measurements were performed before and after being given a mindfulness of 6 sessions using
the Hamilton rating scale for anxiety (HAM-A) instrument. Hypothesis test is performed to see
the effect of mindfulness by distinguishing the results before and after intervention in both
groups. The results showed a decrease in average anxiety levels in the treatment group after
given mindfulness intervention compared with the control group. There was significant
difference of an anxiety level before and after mindfulness in treatment group with P = 0,001 (P
<0,005).

Keywords: Anxiety, mindfulness, nasopharyngeal cancer, radiation,

Pendahuluan penampilan fisik akan menyebabkan trauma


Prognosis, gejala penyakit serta emosional. Dampak fisik ini dapat
efek pengobatan pada pasien kanker akan berlangsung sampai dengan 3 bulan setelah
menimbulkan respon kecemasan yang pengobatan selesai (J.Lu , Cooper JS ,
berbeda pada setiap individu. Pada pasien W.M.Lee A, 2010).
Kanker Nasofaring (KNF) stadium lanjut Manajemen psikologis pada pasien
dengan terapi radiasi, kecemasan terutama KNF selama pengobatan sangat penting
terjadi selama dalam pengobatan dan dapat dilakukan, karena distress psikologis dapat
berlangsung untuk beberapa bulan bahkan menimbulkan komorbiditas dan trauma.
tahun setelah pengobatan selesai. (1,2) Komorbiditas pada pasien kanker
Pada studi cross sectional terhadap 157 nasofaring dapat menurunkan tingkat
pasien dengan kriteria 6-12 bulan setelah survival dan meningkatkan resiko
didiagnosis KNF, didapatkan sebesar mortalitas. Studi menunjukkan bahwa 40%
13,4% pasien dalam tingkat kecemasan pasien kanker nasofaring meninggal setelah
sedang dan 7,1% sudah mengalami 23 bulan disebabkan komorbiditasnya
kecemasan berat (Elani HW, Allison PJ, (Judith A. Toth, 2017). Sebesar 87,2%
2011). pasien kanker stadium lanjut mengalami
Efek terapi radiasi pada pasien Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
kanker nasofaring merupakan penyebab akibat ketidakmampuan fisik dan efek
utama terjadinya distress psikologis yang pengobatan (Mystakidou K, Parpa E, dkk,
berbeda dari pasien dengan jenis kanker 2012).
lain. Koster dan Bersgma (2010) Menghindari koping yang
mengemukakan bahwa gangguan fisik maladaptif di tahap pengobatan ini, pasien
karena efek radiasi seperti gangguan kanker nasofaring harius diperkenalkan
bernafas, ketidakmampuan berkomunikasi, dengan strategi koping yang efektif
gangguan menelan, dan perubahan sehingga kondisi adaptif muncul dengan

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 9


Anna Jumatul Laely: Effect Of Mindfulness Intervention On The Intensity Of Anxiety In
Nasopharingeal Cancer Patients With Radiation

penerimaan keadaan saat ini. Pendidikan B. Target Populasi dan Sampel


kesehatan dan strategi koping yang Populasi penelitian adalah seluruh pasien
akomodatif dapat mengurangi kecemasan kanker nasofaring stadium lanjut di ruang
dan meningkatkan kualitas hidup pasien radioterapi Rumah Sakit Umum Pusat
kanker nasofaring (Haisfield-wolfe ME, dokter Kariadi Semarang. Tehnik sampling
2009). yang digunakan adalah consecutive
Pada systematic review telah sampling dengan kriteria inklusi adalah
teridentifikasi bahwa terapi psikoterapi pasien dewasa berumur 20-70 tahun, pasien
seperti Mindfullness Based Intervention sedang mendapatkan pengobatan radiasi,
memberi keuntungan untuk menurunkan pasien paham bahasa komunikasi verbal,
kecemasan, ketakutan akan kekambuhan pasien tidak ada gangguan pendengaran
dan meningkatkan kesehatan fisik serta dan tidak ada gangguan jiwa.
kualitas hidup (Arthur V. Johson, 2011). C. Instrument
Metode mindfulness dapat Pengukuran intensitas kecemasan dilakukan
mengakomodir aspek spiritualitas individu dengan menggunakan kuisioner Hamilton
menuju tahap acceptance. Studi tentang rating scale for anxiety (HAM-A).
survivor pasien kanker paru-paru, Pengukuran intensitas kecemasan pada
menunjukkan bahwa spiritualitas responden dilakukan sebelum dan sesudah
berpengaruh pada lympochytemediated mindfulness diberikan baik pada kelompok
biomarkers sehingga dapat meningkatkan intervensi maupun kelompok kontrol.
tingkat respon penyakit terhadap D. Prosedur Penelitian
pengobatan, peningkatan survival selama 3 Intervensi mindfulness akan diberikan
tahun, dan peningkatan rata-rata jumlah dilakukan selama 6 sesi yang akan
limfosit post kemoterapi (Kharitonov SA, dilakukan oleh seorang terapis yang sudah
2012). mempunyai sertifikasi dalam melakukan
Mindfulness bertujuan untuk intervensi ini. Untuk membantu pelatih
mentransformasi kesadaran, dengan guna memperlancar jalannya pelatihan dan
mengintegrasikan pikiran, tubuh, dan jiwa mengamati serta mencatat hal-hal yang
(mind, body and soul) (Prabowo H, 2007). berkaitan dengan respon subyek selama
Kesadaran diri inilah yang membantu pelatihan, maka digunakan 2 asisten pelatih.
individu menuju tahap Latihan mindfulness dilakukan dalam 3 kali
penerimaan/acceptance sebagai strategi pertemuan. Pertemuan pertama adalah sesi
koping yang efektif menuju kondisi yang perkenalan dan ekplorasi pengalaman,
adaptif (Antoni MH, 2014). Tujuan dari pertemuan kedua sampai dengan keenam
penelitian ini adalah untuk melihat adalah latihan mindfulness sensory dan
pengaruh mindfulness terhadap intensitas emosi dengan pendeteksian tubuh (body
kecemasan pada pasien kanker nasofaring scanning) dan latihan mindfulness sadar
dalam masa terapi radiasi. diri. Tahap perkenalan dan eksplorasi
pengalaman bertujuan untuk
Metode mengeksplorasi pengalaman responden
A. Design penelitian terkait penyakit, keluhan dan respon nyeri
Desain yang digunakan dalam penelitian ini serta kecemasan dengan mengisi kuisioner
adalah penelitian kuantitatif dengan VAS. Tahap latihan body scanning
rancangan quasi experimental Pre and bertujuan untuk menjadikan responden
Post Test Control Trial. Responden dibagi mampu mengenali dan menyadari beberapa
dengan sistem simple random sampling objek sensoris yang dapat muncul pada
dalam 2 kelompok yaitu kelompok tubuh mereka (deteksi tubuh) dengan cara
intervensi yang diberi pelatihan meditasi mengarahkan perhatiannya pada beberapa
mindfulness sebanyak 6 sesi dan kelompok bagian badan dari tubuh dari jari kaki
kontrol yang hanya memperoleh pelayanan hingga kepala dalam keadaan rileks,
standar dari rumah sakit. sedangkan tahap latihan mindfulness sadar
diri bertujuan agar responden mampu
mengenali dan menyadari perasaan dan

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 10


Anna Jumatul Laely: Effect Of Mindfulness Intervention On The Intensity Of Anxiety In
Nasopharingeal Cancer Patients With Radiation

pikirannya yang muncul saat ini dan mengikuti pelatihan ini, 1 responden di
menerima semuanya itu dengan baik. kelompok perlakuan tidak mengikuti sesi
E. Analisa Statistik latihan secara penuh, sehingga dikeluarkan
Uji kappa cohen’s dilakukan untuk dari sampel (drop out). Berdasarkan studi
pengukuran kecemasan antara 2 observer demografi didapatkan bahwa jenis kelamin
untuk menjaga validasi internal hasil sebagian besar responden adalah laki-laki,
pengukuran. Sebelum melakukan uji pada kelompok perlakuan sebesar 12 (75%)
hipotesis, uji homogenitas dan normalitas dan kelompok kontrol 11 (64,7%),
data dilakukan pada semua variabel. Uji keseluruhan responden merupakan pasien
hipotesis dilakukan dengan menggunakan kanker nasofaring stadium lanjut .Rata-rata
uji paired t-test karena data berdistribusi usia responden pada kelompok intervensi
normal. adalah 46.4 tahun dan kelompok kontrol
adalah 48.9 tahun, jumlah rata-rata radiasi
Hasil yang sudah diterima responden adalah 14-
1. Studi Populasi 17 kali. Karakteristik responden
Dari 34 responden yang sesuai dengan diperlihatkan pada tabel 1 dan 2 berikut ini.
kriteria inklusi dan menyatakan bersedia

Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,


stadium dan dukungan social

Total
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol (N=33)
Karakteristik
( N = 16) ( N=17)

Jenis Kelamin
Laki-laki 12(75%) 11 (64,7%) 23 (69,7%)
Perempuan 4 (25%) 6 (35,3%) 10 (30,3%)
Stadium
Stadium 3 14 (87,5%) 15 (88,2%) 29 (87,9%)
Stadium 4 2 (12,5%) 2 (11,8%) 4 (12,1%)
Dukungan sosial
Ya 15 (93,8%) 16 (94,1%) 31 (93,9%)
Tidak 1(6,2%) 1(5,9%) 2 (0,1%)

Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan usia


dan jumlah radiasi yang dilakukan

Variabel Mean SD Min-Maks 95% CI

Usia
Kelompok Perlakuan 46,4 12,6 24-67 40.22-52,66

Kelompok kontrol 48,9 11,4 24-62 43,06-54,82

Jumlah Radiasi
Kelompok Perlakuan 17 8,7 2-31 12,67-21,96

Kelompok kontrol 14 6,9 1-26 11,08-18,21

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 11


Anna Jumatul Laely: Effect Of Mindfulness Intervention On The Intensity Of Anxiety In
Nasopharingeal Cancer Patients With Radiation

2. Intensitas Kecemasan Sebelum


Intervensi

Tabel 3. Intensitas Kecemasan Pasien KNF Sebelum Intervensi Mindfulness

Variabel Mean SD Min-Maks 95% CI P-value

Intensitas Cemas
Sebelum
Kelompok Perlakuan 21,19 4,96 14-30 19,29-24,58 0.155

Kelompok kontrol 22,65 3,52 15-27 20,84-24,46


Rata-rata tingkat kecemasan minimal HAM-A yaitu 15 dan maksimal
responden kelompok perlakuan sebelum 27. Uji homogenitas data menunjukkan
dilakukan mindfulness adalah 21,19 bahwa sebaran data pada kedua kelompok
dengan nilai minimal HAM-A yaitu 14 dan tersebut adalah homogen dengan P>0,005
maksimal 30. Sedangkan pada kelompok 3. Intensitas Kecemasan Setelah
kontrol nilai rata-rata tingkat kecemasan Intervensi
responden adalah 22,65 dengan nilai

Tabel 4. Intensitas Kecemasan Pasien KNF Setelah Intervensi Mindfulness

Variabel Mean SD Min-Maks 95% CI P-value


Intensitas Cemas Setelah
Kelompok Perlakuan 17,88 3,931 15-24 15,78-19,97 0.332
Kelompok kontrol 23,53 3,737 15-28 21,61-25,45

Setelah dilakukan latihan kedua kelompok tersebut adalah homogen


mindfulness selama 6 sesi pada kelompok dengan P>0,005.
perlakuan menunjukkan bahwa nilai rata- Berdasarkan uji cohen’s kappa
rata tingkat kecemasan pada kelompok terhadap pengukuran tingkat kecemasan
tersebut adalah 17,88 dengan nilai minimal menunjukkan hasil untuk nilai kappa
HAM-A adalah 15 dan maksimal adalah tingkat kecemasan 0.715 yang artinya
24, sedangkan pada kelompok kontrol nilai terdapat korelasi antara observer 1 dan 2
rata- rata tingkat kecemasan adalah 23,53 terhadap pengukuran tingkat kecemasan
dengan nilai minimal HAM-A adalah 15 pada responden.
dan maksimal adalah 28. Uji homogenitas 4. Pengaruh Mindfulness Terhadap
data menunjukkan bahwa sebaran data pada Tingkat Nyeri dan Kecemasan pada
Responden

Tabel 5. Uji Pengaruh Intensitas Kecemasan pasien KNF sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi
Variabel Mean SD 95% CI P-value
Intensitas Kecemasan
Kelompok intervensi 4.062 3.435 2.232-5.893 0.001
Kelompok kontrol 0.882 1.965 -1.893-0.128 0.083
Perbedaan tingkat 4.945 2.974 - 6.916 0.001
kecemasan pada
kelompok perlakuan
dan kontrol

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 12


Anna Jumatul Laely: Effect Of Mindfulness Intervention On The Intensity Of Anxiety In
Nasopharingeal Cancer Patients With Radiation

Diskusi gangguan fisik dan psikologis yang


Hasil penelitian ini menunjukkan menimbulkan dan mempengaruhi
bahwa rata-rata intensitas kecemasan pada kecemasan, depresi dan persepsi nyeri
kedua kelompok sebelum intervensi pada (Joyce L.C. Ma, 1998).
tingkat kecemasan sedang. Hasil ini sesuai Penurunan intensitas kecemasan
dengan hasil dari beberapa penelitian pada subyek setelah dilakukan mindfulness
sebelumnya yang menunjukkan bahwa dapat dilihat dari penurunan rata-rata
Pasien KNF akan mengalami tingkat tingkat kecemasan dari sedang menjadi
kecemasan sedang sampai dengan tinggi ringan. Pada kelompok kontrol terjadi hal
pada saat terdiagnosis, selama pengobatan yang sebaliknya yaitu terjadi peningkatan
dan setelah pengobatannya, dimana 30 – intensitas kecemasan, terjadi peningkatan
40% kecemasan tersebut akan meningkat nilai rata-rata HAM-A dari 22,65 menjadi
pada saat pengobatan (Tang Y, Luo D, dkk, 23,53. Jun zang et al (2015) yang
2012). menyelidiki efek meditasi mindfulness
Responden menyatakan bahwa untuk pasien kanker mamae menunjukkan
kecemasan yang dialaminya selama hasil bahwa terjadi penurunan kecemasan,
pengobatannya ini terutama dipengaruhi depresi, fatique dan ketakutan akan
oleh gangguan dan perubahan fisik yang kekambuhan pada pasien setelah dilakukan
ditimbulkan karena efek pengobatan yang mindfulness. Disebutkan pula dalam
sedang dijalani saat ini. Hasil penelitian penelitian ini terjadi peningkatan kualitas
menunjukkan rat-rata nilai HAM-A pada hidup yang ditunjukkan dengan
kelompok perlakuan dan kontrol 21,19 dan peningkatan kesehatan fisik pada pasien
22,65. Respon kecemasan yang (Zhang J, Xu R, dkk, 2016).
ditunjukkan adalah dengan sering gelisah, Heather (2013) menyatakan bahwa
mudah marah/tersinggung dan insomnia. pada pasien KNF yang sedang menjalani
Oncology Nursing Forum menyebutkan radiasi melakukan beberapa strategi koping
bahwa terjadinya kecemasan pada pasien salah satunya adalah emotion-focused
KNF terutama disebabkan karena gangguan coping. Emotion-focused coping yang
fisik berhubungan dengan mulut kering, akomodatif untuk mengatasi masalah
hilangnya appetite, insomnia dan nyeri psikologis pada pasien KNF adalah
yang dialami pasien selama dalam rekonsiliasi, hope, self-inventory, self-
pengobatan. Perubahan citra tubuh yang reflection dan spiritualitas (Wallace HM,
dialami pasien karena efek radiasi juga 2013). Pada penelitian ini prosedur
merupakan pukulan terberat bagi klien itu mindfulness yang melibatkan eksplorasi
sendiri (Haisfield-wolfe ME, 2009). pengalaman, pendeteksian tubuh dan
Respon kecemasan yang yang masih mindfulness sadar diri yang merupakan
dalam taraf sedang pada responden, kombinasi strategi koping self inventory
disebabkan karena berbagai faktor. dan self reflection. Strategi koping self-
Penelitian menunjukkkan bahwa dukungan inventory adalah koping untuk membantu
sosial dari keluarga pada responden cukup individu memperkuat sumber daya internal
besar, hampir semua responden dan meningkatkan kemampuannya
mendapatkan dukungan sosial dari mengakses sumber daya tersebut ,
keluarga. Joyce L.C (1998) menyatakan sedangkan self-reflection membantu
bahwa semakin tinggi dukungan dari individu untuk menerima apa yang
keluarga dan teman pada pasien kanker sekarang dan membantu melalui
nasofaring yang mendapatkan radiasi akan pengalaman yang tidak menyenangkan
menurunkan persepsi terhadap stress dan tanpa menghindarinya (Wallace HM,
kecemasan ( r -19, p<0.05). dukungan 2013).
sosial dari keluarga pada pasien dengan
radiasi berkolerasi secara positip terhadap Daftar Pustaka
overall short term adjustment (r -18, J.Lu , Cooper JS , W.M.Lee A.
P<0,05). Overall short term adjustment Nasopharyngeal Cancer :
yang dimaksud disini adalah adanya Multidisciplinary Management. 1st

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 13


Anna Jumatul Laely: Effect Of Mindfulness Intervention On The Intensity Of Anxiety In
Nasopharingeal Cancer Patients With Radiation

ed. New York: Springer; 2010. Kharitonov SA. Religious and Spiritual
Wallace HM. Getting To The Other Side : Biomarkers in Both Health and
An Exploration Of The Head And Disease. Religions. 2012;3:467–97.
Neck Cancer Treatment Experience. Prabowo H. Mengembangkan model
Kentucky; 2013. psikoterapi transpersonal. Psikologi,
Elani HW, Allison PJ. Coping and Ekon Sastra, Arsitek Sipil.
psychological distress among head 2007;2:21–2.
and neck cancer patients. Support Antoni MH. Psychosocial Intervention
Care Cancer. 2011;19(11):1735–41. Effects On Adaptation Disease
Haisfield-wolfe ME. Symptoms, Symptom Course And Biobehavioral
Distress, Depressive Symptoms, and Processes In Cancer. Brain Behav
Uncertainty in Newly Diagnosed Immun. 2014;30:1–23.
Head and Neck Cancer Patients Tang Y, Luo D, Rong X, Shi X, Peng Y.
Receiving Definitive Radiotherapy Psychological disorders, cognitive
with or without Chemotherapy. dysfunction and quality of life in
Maryland Baltimore; 2009. nasopharyngeal carcinoma patients
Judith A. Toth. Concepts in Cancer Pain with radiation-induced brain injury.
Management [Internet]. US Pharm. PLoS One. 2012;7(6):3–9.
2009 [cited 2017 Jul 12]. p. 3–12. Joyce L.C. Ma. Effect of perceived social
Mystakidou K, Parpa E, Tsilika E, support on adjustment of patients
Panagiotou I, Roumeliotou A, suffering from nasopharyngeal
Galanos A, et al. Traumatic carcinoma. Health Soc Work
Experiences of Patients With [Internet]. 1998;23(3):167–74.
Advanced Cancer. J Loss Trauma Zhang J, Xu R, Wang B, Wang J. Effects of
[Internet]. 2012;17(2):125–36. mindfulness-based therapy for
Arthur V. Johson. An Investigation Of patients with breast cancer: A
Spiritual Mediators Of Quality Of systematic review and meta-
Life And Mood Among Cancer analysis. Complement Ther Med
Survivors Participating In Psycho- [Internet]. 2016;26(35):1–10.
Spiritual Integrative Therapy.
Institute of Transpersonal
Psychology; 2011.

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 14

Anda mungkin juga menyukai