Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS SLOW STROKE BACK MASSAGE DAN IMAJINASI

TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN PRA BEDAH
DI RS PANTIWILASA CITARUM

Agustina Pujiani*),. Sri Puguh Kristiyawati**), Supriyadi***)

*) Mahasiswa Program Studi S 1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi S 1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***) Dosen Jurusam Keperawatan Poltekes Kemenkes Semarang

ABSTRAK

Pembedahan merupakan cara dokter untuk mengatasi kondisi yang sulit atau tidak mungkin.
Pasien sebelum menjalani pembedahan, mengalami kecemasan yang disebabkan karena
pembedahan dapat menimbulkan stress psikologis dan implikasinya. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui efektifitas Slow Stroke Back Massage dan imajinasi terbimbing terhadap
penurunan kecemasan pasien pra bedah di RS Pantiwilasa Citarum. Desain penelitian ini
menggunakan pre-post desaign, dilakukan pada 34 responden dengan teknik purposive
sampling. Analisa data penelitian menggunakan uji t indepnendent. Hasil peneltian
menunjukan bahwa responden yang mengalami kecemasan ringan sebesar 19 (55.8%)
responden dan yang mengalami cemas sedang 15 (44.2%) responden. Rata-rata selisih
penurunan sebelum sesudah kecemasan Slow Stroke Back Massage sebesar 18.94 dan rata-
rata selisih penurunan sebelum sesudah kecemasan imajinasi terbimbing sebesar 15.29.
Penelitian ini dapat disimpulkan ada perbedaan efektifitas antara Slow Stroke Back Massage
dan imajinasi terbimbing terhadap penurunan kecemasan pasien pra bedah di RS Pantiwilasa
Citarum dengan p value 0.008<0.05.

Kata kunci: Slow Stroke Back Massage, teknik imajinasi terbimbing, penurunan kecemasan
pasien pra bedah

ABSTRACT

Surgery is one of doctor method to over come the complication and impossibility condition.
Before the surgery, patient became so anxious of psycological stress effect and implications.
The aim of this research was to know the effectiveness of Slow Stroke Back Massage and
guided imagination technique toward anxiety patients pre-surgery reduction in Pantiwilasa
Citarum Hospital. This design of research used pre-post design, applied for 34 respondents by
using purposive sampling technique. This data analysis used Independent T Test. The result
of this research showed 19 (55,8%) respondents were huge anxious and 15 (44.2%) were fair
anxious. The range average reduction before and after the anxiety of Slow Stroke Back
Massage 18.94 and the range average reduction before and after the anxiety of guided
imagination 15.29. This research could be concluded that there were different effetivity
between Slow Stroke Back Massage and guided imagination toward anxiety patients pre-
surgery reduction in the Pantiwilasa Citarum hospital about p value 0.008<0.05. The
proposition of this research was the hospital was expected to apply Slow Stroke Back
Massage and guided imagination toward anxiety patients pre-surgery reduction.

Efektivitas Slow Stroke Back Massage dan Imajinasi....(A. Pujiani, 2015)


Keywords: Slow Stroke Back Massage, guided imagination technique, anxiety patients pre-
surgery reduction.

PENDAHULUAN Teknik massage yang bisa dilakukan oleh


Pembedahan merupakan cara dokter untuk perawat adalah Slow Stroke Back
mengatasi kondisi yang sulit atau tidak Massage(SSBM). SSBM adalah suatu
mungkin disembuhkan hanya dengan obat- tidakan dengan usapan perlahan dan
obatan sederhana (Potter & Perry, 2006, berirama di punggung yang terbukti
hlm 1793). menurunkan tekanan darah. Massage ini
disebut juga stimulasi kutenus karena
Berdasarkan data yang usapan di kulit dapat menurunkan persepsi
didapatdariRumahSakitPantiwilasaCitaru nyeri dan mengurangi ketegangan otot
m, kasusbedahpadatahun 2014 didapatkan sehingga tubuh akan relaksasi (Potter &
data denganjumlah 1.443 kasus.Jikadirata- Perry, 2006, hlm. 11533).
rata setiapbulankasusbedah yang
ditanganisebanyakkuranglebih 120 pasien Teknik relaksasi terbimbing merupakan
(RekamMedis RS PantiwilasaCitarum, kegiatan dengan membuat suatu bayangan
2014). yang menyenangkan dan
mengonsentrasikan diri pada bayangan
Pembedahanmenimbulkan stress tersebut serta berangsur-angsur
psikologis yang tinggi. Stress adalah membebaskan diri dari perhatian terhadap
kondisiketika individu berespons terhadap nyeri (Tamsuri, 2007, hlm.63). Sedangkan
perubahan dalam status keseimbangan manfaat dari teknik imajinasi terbimbing
normal.Pasien yang untuk relaksasi dan meredakan nyeri
kurangdapatmengatasisituasi (stres) sehingga pasien akan merasakan
menganggappembedahanakanmengganggu kenyamanan (Muttaqin, 2011, hlm.528).
gayahidupmerekadankawatirtentangkema
mpuankembali normal danproduktif Sedangkan manfaat lain dari teknik
(Potter & Perry, 2006, hlm. 1796). imajinasi terbimbing untuk relaksasi dan
meredakan nyeri sehingga pasien akan
Kecemasan dalam pra operatif merupakan merasakan kenyamanan (Muttaqin, 2011,
suatu respon antisipasi terhadap suatu hlm.528). Dengan imajinasi terbimbing
pengalaman yang dianggap pasien sebagai otak akan menrima rangsangan dari
suatu ancaman dalam peran hidup, berbagai indra sehingga menjalankan
integritas tubuh, bahkan kehidupan itu menuju sensor talamus dan menuju ke
sendiri (Smeltzer & Bare, 2013, hlm. 429). hipokampus memberikan sinyal atau
memori yang indah dari rangsangan
Intervensi dalam mengatasi kecemasan
pengindra. Dari hipokampus rangsangan
dengan dua cara yaitu farmakologis dan
memori yang indah akan dikirim ke
non farmakologis. Intervensi non
amigdala (pusat pengontrol emosi)
farmakologis seperti relaksasi, yang
sehingga menghasilkan respon perilaku
bertujuan untuk menenangkan pikiran, dan
yang sesuai sesui rangsangan pengindra.
melepas ketegangan. Keuntungan dari
Rangsangan tersebut bersifat relaksan
penggunaan relaksasi adalah tidak
(Guyton & Hall, 2014, hlm.933).
memiliki efek samping, ekonomis, dan
mampu dilakukan oleh perawat. Beberapa Fenomena yang ada di rumah sakit pasien
teknik relaksasi yang sering digunakan yang akan menjalani pembedahan di
seperti latihan nafas, massage, relaksasi rumah sakit akan diberikan inform consent
otot progresif, imajinasi, biofeedback, tanpa memperhatikan apakah pasien
yoga, meditasi, terapi musik, terapi humor mengalami cemas atau tidak. Jika cemas
atau tawa (Koizer, et.al, 2010, hlm. 537). yang tidak diatasi akan menimbulkan

Jurnal Imu Keperawatan dan Kebodanan (JIKK), Vol....No..


masalah seperti psikosis dan gangguan rancangan eksperimen dengan cara sampel
kepribadian (Potter & Perry, 2006, hlm. diberikan kuesioner (pengukuran) sebelum
1514). Berdasarkan data diatas peneliti dan setelah dilakukan tretment
tertarik untuk meneliti tentang efktivitas (perlakuan). Sampel dalam penelitian
pemberian Slow Stroke Back Massage dan adalah pasien sebelum menjalani
imajinasi terbimbing dalam menurunkan pembedahan. Pengambilan data
tingkat kecemasan pasien pra bedah di menggunakan teknik sampling Purpoive
Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Sampling.Purposive sampling adalah suatu
Semarang. teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel di antara populasi sesuai
TUJUAN dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian),
Tujuan Umum
sehingga sampel tersebut dapat mewakili
Menganalisis efektivitas pemberian karakteristik populasi yang telah dikenal
Slow Stroke Back Massage dan sebelumnya (Nursalam, 2013, hlm. 174).
Teknik Relaksasi Terbimbing
Penelitian ini dilakukan di ruang Anggrek
terhadap penurunan tingkat
dan Cempaka Rumah Sakit Pantiwilasa
kecemasan Pasien pra-operatif bedah.
Citarum pengamilan data pada 16 Maret –
Tujuan Khusus 13 april 2015.

Menggambarkan tingkat kecemasan Alat pengumpul data yang digunakan


sebelum dilakukan tindakan Slow dalam penelitian ini adalah alat ukur
Stroke Back Massage lembak kuesioner kecemasan Zung Self-
Menggambarkan tingkat kecemasan Ratting Anxiety Scale (SAS/SRAS). Analisa
setelah dilakukan tindakan Slow yang digunakan dalam penelitian ini
Stroke Back Massage adalah analisa bivariat membandingkan
perbedaan tingkat kecemasan sebelum
Menggambarkan tingkat kecemasan
sebelum dilakukan tindakan Teknik dilakuakan dan sesudah dilakukan Slow
Imajinasi terbimbing Stroke Back Massage, membandingkan
perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan
Menggambarkan tingkat kecemasan
sesudah dilakukan Imajinasi Terbimbing,
setelah dilakukan tindakan Teknik
dan membandingkan perbedaan tingkat
Imajinasi terbimbing
kecemasan setelah dilakukan Slow Stroke
Menganalisis tingkat kecemasan
Back Massage dan Imajinasi Terbimbing.
sebelumdan sesudah dilakukan
tindakan Slow Stroke Back Massage. Analisa univariat dilakukan analisis
Menganalisis perbedaan tingkat dengan menggunakan mean, standart
kecemasan sebelum dan sesudah deviasi, minimum, maksimum, untuk data
dilakukan tindakan Teknik Imajinasi jenis kategorik dianalisis dengan distribusi
Terbimbing frekuensi (Arikunto, 2002, hll. 38).
Menganalisisefektifitas tindakan Slow Analisa univariat dalam penelitian ini
Stroke Back Massage adalah karakteristik responden (jenis
danTeknikImajinasiTerbimbingterhad kelamin, usia, dan jenis operasi),
ap penurunan tingkatkecemasan distribusi responden sebelum dilakukan
Slow Stroke Back Massage dan Imajinasi
Terbimbing, dan distribusi responden
METODE PENELITIAN setelah dilakukan Slow Stroke Back
Massage dan Imajinasi Terbimbing.
Desain penelitian yangdigunakan adalah
quasy eksperimen: pre-post design, yaitu

Efektivitas Slow Stroke Back Massage dan Imajinasi....(A. Pujiani, 2015)


Analisis bivariat Ringan
Cemas 7 41.2 8 47.1
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua Sedang
variabel yang diduga berhubungan atau Cemas Berat 0 0 0 0
berkorelasi (Notoadmojo, 2010, hlm.182). jumlah 17 100 17 100
Pada penelitian ini dilakukanan alisa
bivariat untuk menguji perbedaan sebelum
pemberian dan sesudah pemberian Slow Dari tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat
Stroke Back Massage dengan nilai kecemasan sebelum dilakukan intervesi
normalitas sebelum pemberian terapi 0.342 Slow Stroke Back Massage tingkat
dan sesudah terapi 0.601 sehingga kecemasan paling banyak adalah cemas
menggunakan depeneden t-test. Untuk ringan yaitu sebanyak 10 (58.8%)
menguji perbedaan sebelum dan sesudah responden. Sedangkan responden sebelum
pemberian Imajinasi Terbimbing dengan dilakukan tindakan imajinasi terbimbing
nilai normalitas sebelum pemberian terapi paling banyak yaitu mengalami cemas
0.312 dan sesudah terapi 0.328 sehingga ringan sebanyak 9 (52.9%) responden.
menggunakan depneden t-test. Sedangkan
untuk menguji ada efektifitas anatara Slow 2. Gambaran tingkat kecemasan sesudah
Stroke Back Massage dan Imajinasi dilakukan tindakan Slow Stroke Back
Terbimbing dengan nilai normalitas Slow Massage dan Imajinasi Terbimbing
Stroke Back Massage 0.601 dan Imajinasi
Terbimbing 0.328 sehingga menggunakan Tabel 2
indepnedent t-test.Untuk pengambilan Distribusi Tingkat Kecemasan Sesudah
keputusan menerima atau menolak Dilakukan TindakanSlow Stroke Back
hipotesis dapat dilakukan dengan syarat Massage dan Imajinasi Terbimbingdi
sebagai berikut: 1) hasil p value ≥0,05, Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum
maka Ha ditolak dan Ho diterima. 2) dan Tahun 2015
hasil p value ≤0,05, maka ha diterima dan Slow Stroke Imajinasi
Ho ditolak. Kecem Back Massage Terbimbing
HASIL PENELITIAN asan freku Persen freku Persen
ensi tasi ensi tasi
Analisa univariat Tidak 15 88.2 8 47.1
cemas
1. Gambaran tingkat kecemasan sebelum Cemas 2 11.8 9 52.9
dilakukan tindakan Slow Stroke Back Ringan
Massage dan Imajinasi Terbimbing Cemas 0 0 0 0
Sedang
Tabel 1
Cemas 0 0 0 0
Distribusi Tingkat Kecemasan Sebelum
Berat
Dilakukan TindakanSlow Stroke Back
jumlah 17 100% 17 100%
Massage dan Imajinasi Terbimbingdi
Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum
Tahun 2015 Pada tabel 2 adalah gambaran tingkat
kecemasan sesudah dilakukan intervensi
Slow Imajinasi
Slow Stroke Back Massage tingkat
Stroke Terbimbin
kecemasan yang paling banyak adalah
Kecemasan Back g
tidak cemas yaitu sebanyak 15 (88.2%)
Massage
responden. Pada Imajinasi Terbimbing
f % f %
paling banyak responden mengalami
Tidak cemas 0 0 0 0
cemas ringan yaitu sebanyak 9 (52.9%)
Cemas 10 58.8 9 52.9
responden.

Jurnal Imu Keperawatan dan Kebodanan (JIKK), Vol....No..


Analisis Bivariat F Rera SD p-
ta valu
1. Analisis tingkat kecemasan sebelum e
dan sesudah dilakukan Slow Stroke Imajinasi 0
Back Massage Terbimbing
Tabel 3 Sesudah
44.4
Analisis Tingkat Kecemasan Sebelum dan Imajinasi 17 4.71
1
Sesudah Intervensi Slow Stroke Back Terbimbing
Massagedi Rumah Sakit Pantiwilasa Pada tabel 4 menunjukkan rata-rata
Citarum Tahun 2015 sebelum pemberian Imajinasi Terbimbing
59.70 dan sesudah pemberian Imajinasi
F Rera SD p-value Terbimbing dengan rata-rata 44.41.
ta Berdasarkan dependen t-test menunjukkan
Sebelum 58.0 7.1 hasil p-value sebesar 0.00. Hasil p value
17 <0.05 menunjukan bahwa ada perbedaan
SSBM 5 1
0.00 secara bermakna nilai kecemasan sebelum
Sesudah 39.1 6.1
17 dan sesudah pemberian Imajinasi
SSBM 1 0
Terbimbing di Rumah Sakit Pantiwilasa
Citarum. Sehingga dapat disimpulkan
Pada tabel 3 menunjukkan rata-rata pemberianImajinasi Terbimbing memiliki
sebelum pemberian Slow Stroke Back pengaruh terhadap penurunan kecemasan
Massage 58.05 dan sesudah pemberian pada pasien pra bedah di Rumah Sakit
Slow Stroke Back Massage dengan rata- Pantiwilasa Citarum.
rata 39.11. Berdasarkan dependen t-test
menunjukkan hasil p-value sebesar 0.00. 3. Analisis tindakan Slow Stroke Back
Hasil p value <0.05 menunjukkan bahwa Massage dan Imajinasi terhadap
ada perbedaan secara bermakna nilai kecemasan
kecemasan sebelum dan sesudah
Tabel 5
pemberian Slow Stroke Back Massage di
Analisis Tingkat Kecemasan Setelah
Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum.
Pemberian Slow Stroke Back
Sehingga dapat disimpulkan
Massage danSetelah Pemberian Imajinasi
pemberianSlow Stroke Back Massage
Terbimbingdi Rumah Sakit Pantiwilasa
memiliki pengaruh terhadap penurunan
CitarumTahun 2015
kecemasan pada pasien pra bedah di
Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum
2. Analisis tingkat kecemasan sebelum F Rera SD p-
dan sesudah dilakukan Imajinasi ta value
Terbimbing Slow
Stroke 39.1
17 6.10
Tabel 4 Back 1
Analisis Tingkat Kecemasan Sebelum dan Massage 0.008
SesudahIntervensi Imajinasi Terbimbingdi Imajinasi
44.4
Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Terbimbi 17 4.71
1
Tahun 2015 ng

Pada tabel 5 menunjukkan rata-rata


F Rera SD p- pemberian Slow Stroke Back Massage
ta valu 39.11 dan pemberian Imajinasi
e Terbimbing dengan rata-rata
Sebelum 17 59.7 8.38 0.00 44.41.Berdasarkan independen t-

Efektivitas Slow Stroke Back Massage dan Imajinasi....(A. Pujiani, 2015)


testmenunjukkan hasil p-value sebesar disebabkan faktor hormonal pada
0.008. Hasil p value <0.05 menunjukkan perempuan. Stresor akan
bahwa ada perbedaan secara bermakna mempengaruhi sistem limbik sebagai
nilai kecemasan pemberian Slow Stroke pusat pengatur emosi yang terjadi,
Back Massage dan Imajinasi Terbimbing serangkaian yang diperantarai oleh
di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum. Ini HPA-axis (Hipotalamus, Pituitari, dan
dapat disimpulkan pemberian Slow Stroke Adrenal). Stres akan merangsang
Back Massage danImajinasi Terbimbing hipotalamus untuk merangsang,
memiliki pengaruh terhadap penurunan meningkatkan produksi Cirticotropin
kecemasan pada pasien pra bedah di Releasing Factor (CRF). CRF ini
Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum. selanjutnya akan merangsang kelenjar
pituiari arterior untuk meningkatkan
produksi adrenocorticotrophin
hormone (ACTH). Hormon ini yang
PEMBAHASAN akan meningkatkan sekresi kortisol
Analisa Univariat dan aksi katekolamin (epineprine dan
1. Kecemasan Responden Sebelum norepineprine). Pelepasan hormon
Dilakukan Slow Stroke Back Massage tersebut merangsang peningkatan
kerja sistem parasimpatik dan simpatis
Pembedahan menimbulkan stres susunan saraf otonom sehingga
psikologis yang tinggi. Responden mempengaruhi kerja metabolik seperti
sering merasa cemas tentang mengeluh sering kencing atau susah
pembedahan dan implikasinya. kencing, mulas, mencret, kembung,
Responden kurang merasa dapat perih di lambung, keringat dingin,
situasi mereka sendiri karena berdebar-debar, darah tinggi, sakit
pembedahan dapat mengganggu gaya kepala, dan sesak nafas.
hidup mereka (Potter & Perry, 2006,
hlm. 1796). Selain itu kecemasan juga dipengaruhi
oleh usia, dari penelitian didapatkan
Jenis pembedahan dapat hasil sebesar 7 (41.2%) respoden
mempengaruhi tingkat kecemasan, berusia 38-45 dilakukan Slow Stroke
karena semakin besar tindakan Back Massage dan 7 (41.2%)
respoden semakin cemas tentang respodnen berusia 20-28 dilakukan
pembedahan dan implikasinya. Hasil Imajinasi Terbimbing. Pieter & Lubis
penelitian di dapatkan hasil sebanyak (2010, hlm 86) pada usia dewasa
16 (94.1%) respoden Slow Stroke penyesuaian diri tergolong radikal dan
Back Massage akan menjalani bedah peran dalam kehidupan yang berubah-
mayor dan 12 (70.6%) responden ubah, khususnya disertai perubahan
Imajinasi Terbimbing akan menjani fisik dapat mengganggu homeostatis
bedah mayor. fisik, ketegangan emosional dan stres.
Jenis kemanin dapat mempengaruhi 2. Kecemasan Responden Sesudah
kecemasan , seperti hasil penelitian Pemberian Slow Stroke Back Massage
didapatkan hasil 10 (58.8%)
responden perempuan dilkukan Slow Terapi nonfarmakologis sangat
Stroke Back Massage dan 11 (64.7%) bermanfaat untuk mengurangi
responden perempuan dilakukan kecemasan pasien. Terapi ini memiliki
Imajinasi Terbimbing. Berdasarkan banyak manfaat dan sedikit efek
psikoneurologi menurut Muttaqin & samping untuk tubuh (ginjal) sehingga
Sari (2009, hlm.24) kecemasan terapi ini banyak digunakan. Relaksasi
merupakan stresor yang dapat adalah suatu proses pembebasan diri

Jurnal Imu Keperawatan dan Kebodanan (JIKK), Vol....No..


dari segala macam bentuk ketegangan pada pasien pre operasi bedah mayor
otot maupun pikiran netral atau tidak di RSUD Tugurejo Semarang dengan
memikirkan apapun (Maryumi, 2010, jumlah responden 32 dengan hasil ada
hlm.41) pengaruh yang signifikan sebelum dan
sesudah dilakukan relaksasi massage
Analisa Bivariat punggung pada pasien pre operasi
bedah mayor dengan p=0.00.
1. Pengaruh Penurunan Kecemasan
Sebelum dan Sesudah Pemberian
2. Pengaruh Penurunan Kecemasan
Sebelum dan Sesudah Pemberian
Pemberian Slow Stroke Back Massage
Imajinasi Terbimbing di Rumah
kepada pasien yang akan menjalani
SakitPantiwilasa Citarum
bedah sangatlah efektif untuk
mengurangi tingkat kecemasan pasien
Respon relaksasi ini dominan pada
pra bedah karena pemberian terapi ini
sistem saraf parasimpatik, sehingga
mudah dilakukan, murah, dan dapat
mengendorkan saraf yang tegang.
dilakukan oleh keluarga. Pada pasien
Saraf parasimpatik berfungsi
pre operasi sebelum pembedahan
mengendalikan fungsi denyut jantung
maka dapat membantu dalam
sehingga membuat tubuh rileks.
menghilangkan ketegangan atau
menurut Simon (2003, Hidayati, 2007)
kecemasan dengan melakukan terapi
dalam pada teknik imajinasi
relaksasi yang terdiri dari berbagai
mempunyai hubungan yang kuat
macam jenis, salah satunya adalah
dengan sistem syaraf otonom, yang
terapi massage punggung (Anonnim,
mengontrol gerakan involunter di
2009, ¶4). Massage punggung adalah
antaranya: nadi, pernafasan dan
suatu tindakan yang difokuskan pada
respon fisik terhadap stres dan
punggung untuk mengurangi
membantu mengeluarkan hormon
ketegangan otot dan memberikan rasa
endorpin (substansi ini dapat
rileks pada tubuh dan juga
menimbulkan efek analgesik yang
mengurangi stres (Anonim, 2009, ¶7).
sebanding dengan yang ditimbulkan
Sejalan dengan Aksono (2009, hlm.
morphin dalam dosis 10-50 mg/kgBB)
25) menyebutkan bahwa terapi pijat
sehingga terjadi proses relaksasi dan
(massage) dapat merangsang jaringan
kecemasan menurun.
otot, menghilangkan toksin, membuat
persendian rileks, meningkatkan aliran
Sejalan dengan penelitian yang
oksigen dan nutrien, menghilangkan
dilakukan oleh Aprianto (2013)
ketegangan otot, merilekskan tubuh,
dengan judul efektifitas teknik
dan menciptakan perasaan tenang,
relaksasi imajinasi terbimbing dan
sehingga yang berdamapak terjadinya
nafas dalam terhadap penurunan
penurunan tekanan darah. Kecemasan
kecemasan pada pasien pre operasi di
merupakan gejolak emosi seseorang
RSUD RA Kartini Jepara dengan
yang berhubungan dengan sesuatu di
jumlah 60 respoden. Terdiri dari 3
luar dirinya dan mekasnisme diri yang
(5.0%) mengalami cemas ringan, 28
digunakan dalam mengatasi
(46.7%) responden mengalami cemas
permasalahan (Asmadi, 2009,
sedang dan 29 (48.3%) responden
hlm.165).
mengalammi cemas berat. Rata-rata
skor kecemasan sebeum dan sesudah
Sesuai dengan penelitian yag
tindakan Imajinasi Terbimbing adalah
dilakukan oleh Neno (2013) tentang
43.97 dan 34.90. selisih skor
pengaruh relaksasi massage punggung
kecemasan sebelum dan sesudah
terhadap penuruan tingkat kecemasan
tindakan imajinasi terbimbing adalah

Efektivitas Slow Stroke Back Massage dan Imajinasi....(A. Pujiani, 2015)


9.07. selisih skrok kecemasan sebelum kecemasan dan gangguan depresi
dan sesudah nafas dalan adalah 41.70 sering berhubungan dalam
dan 33.40. selisih skore kecemasan membayangkan sesuatu.
setelah tindakan nafas dalam adalah Ketidakmampuan untuk menghasilkan
8.3. Penelitian dapat disimpukan gambar yang kuat, merupakan
bahwa ada perbedaan efektifitas antara kesulitan dalam emosinal. Imajinasi
teknik imajinasi terbimbing dan nafas terbimbing ini efektif meningkatkan
dalam terhadap penurunan kecemasan kenyamanan dan mengurangi gejala
pasien pre bedah di RSUD RA Kartini dan perlu di ingat imajinasi terbimbig
dengan p=0.00. hanya sebagi intervensi pelengkap.
Sehigga perlu saat sebelum dilakukan
3. Efektifitas Pemberian Slow Stroke imajinasi terbimbing perlu dilakukan
Back Massage dan Imajianasi komunikasi teraputik sehingga ketika
Terbimbing Terhadap Penurunan responden sudah trust kepada perawat,
Kecemasan di Rumah Sakit perawat dapat menggali memori yang
Pantiwilasa Citarum paling menyenangkan responden, dan
ketika dilakukan imajinasi terbimbing
Hasil penelitian ini memberikan akan lebih efektif.
gambaran bahwa responden dengan
dilakukan Slow Stroke Back Massage
dan Imajinasi Terbimbing diperoleh SIMPULAN
terdapat perbedaan penurunan
1. Berdasarkan tingkat kecemasan
kecemasan pada pasien pra bedah.
responden yang sebelum diberikan
Hasil penelitian teknik Slow Stroke
Slow Stroke Back Massage sebesar
Back Massage diperoleh selisih rata-
17 responden dengan 10 (58.8%)
rata penurunan kecemasan sebesar
responden mengalami cemas ringan
18.94 lebih tinggi dibandingkan
dan 7 (41.2%) responden mengalami
dengan sesudah dilakukan terapi
cemas sedang.
Imajinasi Terbimbing dengan selisih
2. Setelah diberikan Slow Stroke Back
rata-rata penurunan kecemasan
Massage tingakat kecemasan menjadi
sebesar 15.29. Tingkat keefektifan
15 (58.2%) responden mengalami
antara Slow Stroke Back Massage dan
tidak cemas dan 2 (11.8%) responden
Imajinasi Terbimbing lebih efektif
mengalami cemas ringan.
Slow Stroke Back Massage karena
3. Pada respoden yang sebelum
pada terapi imajinasi terbimbing
diberikan Imjinasi terbimbing
diperoleh selisih sebelum dan sesudah
sebanyak 17 responden dengan tingat
perlakuan sebesar 18.94 sedangkan
kecemasan 9 (52.9%) responden
pada teknik imajinasi terbimbing
mengalami cemas ringan dan 8
terdapat selisih sebelum dan sesudah
(47.1%) responden menglami cema
perlakuan sebear 15.29.
sedang
4. Setelah diberiakan imajinasi
Slow Stroke Back Massage lebih
terbimbing kecemasan berkurang
efektif dibandingkan dengan imajinasi
menjadi 8 (47.1%) responden
terbimbing karena ketika dilakukan
mengalami tidak cemas dan 9 (52.9%)
imajinasi terbimbing responden sulit
mengalami cemas ringan.
untuk mengimajinasikan hal-hal yang
5. Perubahan tingkat kecemasan sebelum
indah dengan penggunaan kelima
dan sesudah dilakuakan Slow Stroke
panca indra responden. Sependapat
Back Massage dengan dilakukan
dari penelitian yag dilakukan oleh
dependent t-test mendapatkan hasil p-
Apostollo & Kocalba (2009)
value 0.00
perbedaan emosi yang terkait dengan

Jurnal Imu Keperawatan dan Kebodanan (JIKK), Vol....No..


6. Perubahan tingkat kecemasan sebelum Stres On Psyciatric Inpatients With
dan sesudah dilakuakan imajinasi Depressive
terbimbing dengan dilakukan Disorder.http://www.uc.pt/en/fmuc/ph
dependent t-test mendapatkan hasil p- dhs/Courses/HealthandDevelopment/T
value 0.00 he_Effects_of_Guided_Imagery_on.p
7. Efektifitas Slow Stroke Back Massage df.diakses pada 16 Mei 2015 pada jam
dan Imajinasi Terbimbing dan 19.30
penurunan kecemasan pasien pra
bedah setelah dilakukan independent Asmadi. 2008. Teknik Prosedural
t-test didapatkan hasil p-value Keperawatan Konsep Dan Aplikasi
sebebsar 0.008 Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Madika

SARAN Koizer, Barbara; ERB, Glenora; Berman,


Audrey; Snyder, Shirlee J. 2010. Buku
1. Bagi STIKES Telogorejo
Ajar Foundamental Keperawatan:
Sebagai bahan masukan dalam proses
Konsep, Proses, & Praktik, Ed. 7, Vol
pembelajaran khususnya pengendalian 1. Jakarta; EGC
dan penanganan non farmakologis
terutama dalam menurunkan tingkat
kecemasan pasien pra bedah agar .2010. Buku Ajar Foundamental
tidak mempengaruhi proses operasi Keperawatan: Konsep, Proses, &
yang akan dilakukan pada pasien. Praktik, Ed. 7, Vol 2. Jakarta; EGC
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk mengetahui tingkat kecemasan, Maryuni, Anik. 2010. Nyeri Dalam
peneliti menggunakan salah satu Persalinan “ Teknik Dan Cara
metode/cara untuk mengetahui skala Penanganannya”. Jakarta: Trans Info
kecemasan responden yaitu dengan Media
Zung Self-Rating Anxiety
Scale(SAS/SRAS). Untuk peneliti Mutaqqin, Arif. 2011. Buku Ajar
selanjutnya dapat dilakukan pada Keperawatan Klien Dengan
metode-metode yang lain, sehingga Gangguan Sistem Persarafan Arif
akan dapat diperoleh hasil penelitian Mutaqqin. Jakarta: Salemba Medika
yang lebih baik

DAFTAR PUSTAKA Muataqqin, Arif., Sari, K., 2009.


Pengantar Asuhan Keperawatan
Aksono, Tri. 2009. Bebas Stress. Perioperatif: Konsep, Proses dan
Yogjakarta: Kanisius Aplikasi. Jakarta: Salemba Merdeka

Anonim. 2009. Pemanfaatan Stimulasi Potter, Patricia A., Perry Anne G.. 2010.
Kutaneus (Slow Stroke Back Fundamenal Keperawatan Edisi 7
Massage). Buku 2. Jakarta; Salemba Medika
http://www.Journal.unipdu.ac.id/inede
x.php/seminas/article/dowload/166/11.
. 2006. Buku Ajar Fundamental
Diakses pada 2 Mei 2015 jam 14.00
Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 4. Jakarta ; EGC
Apostolo, Joao A., Kalcaba, K., 2009. The
Effect Of Guided Imagery On
Smeltzer, Susane, Brenda Bare. 2013.
Comfort, Depression, Anxiety, And
Buku Ajar Keperawatan Medikal

Efektivitas Slow Stroke Back Massage dan Imajinasi....(A. Pujiani, 2015)


Bedah Brunner & Suddarth Edisi 9.
Jakarta ; EGC

Tamsuri, Anas. 2007. Konsep &


Penatalaksanaan Nyeri.
Jakarta:EGC

Jurnal Imu Keperawatan dan Kebodanan (JIKK), Vol....No..

Anda mungkin juga menyukai