Anda di halaman 1dari 10

MENENTUKAN KURVA IS DAN TEORI

PASAR KOMODITI

Disusun oleh:
KELOMPOK VI
Dixon Christopher Immanuel (1907511160)
Ricky Arianto Panjaitan (1907511188)
Yehezkiel Anggi Hasudungan Naibaho (1907511194)

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DAFTAR ISI

Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I
1.1 Pendahuluan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pasar Komoditi.....................................................................................2
2.2 Variabel Dalam Pasar Komoditi.........................................................................2
2.3 Menurunkan Kurva IS........................................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
Refrensi....................................................................................................................8

ii
BAB I
Pendahuluan

Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat suku bunga serta tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Dalam The General Theory, keyness menyatakan bahwa
pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, sangat di tentukan oleh keinginan
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya.
Semakin banyak orang yang mengeluarkan pendapatannya, semakin banyak barang dan
jasa yang bisa dijual perusahaan. Semakin banyak perusahaan menjual barang, semakin
banyak output yang akan mereka produksi dan semakin banyak pekerja yang akan
dibutuhkan. Kurva IS ( Investasi-Saving) adalah kurva yang menghubungkan tingkat-
tingkat pendapatan nasional dengan berbagai tingkat bunga dimana dipenuhi syarat
keseimbangan di pasar barang. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu.

iii
BAB II
Mampu Memahami Teori Pasar Komoditi dan Menurunkan
Kurva IS

2.1 Definisi Pasar Komoditi


Pasar Komoditi adalah tempat jual beli barang dari sektor ekonomi primer,
baik dalam bentuk fisik maupun melalui kontrak derivatif. Secara umum, ada
dua jenis komoditi yang diperdagangkan, yaitu Soft Commodities dan Hard
Commodities.
Soft Commodities mencakup produk agri seperti gandum, kopi, kakao, gula,
dan lain sebagainya; sedangkan Hard Commodities meliputi barang hasil
tambang seperti emas dan minyak. Yang perlu diperhatikan: pasar komoditi
tidak memperdagangkan produk hasil olahan, melainkan semata barang dari
sektor ekonomi primer yang dapat disimpan dalam waktu cukup lama saja.
Perdagangan di Pasar Komoditi sebenarnya sudah terjadi sejak berabad-abad
lampau. Contohnya, petani mempertukarkan hasil pertaniannya dengan barang
lain (barter) ataupun dengan uang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Namun, dalam perkembangan dunia finansial modern, perdagangan di Pasar
Komoditi tak lagi hanya berupa transaksi fisik seperti itu, melainkan dapat
pula dilakukan melalui kontrak berjangka (Futures) dan kontrak derivatif
lainnya.

2.2 Variabel Variable Dalam Pasar Komoditi


Dalam upaya sistematisasi pembahasan ekonomi makro, kita bedakan struktur
perekonomian menjadi dua, yaitu : (1) perekonomian tertutup : dimana
perekonomian dianggap tidak melakukan transakasi dengan pihak luar negeri, dan
(2) perekonomian terbuka : dimana perekonomian telah melakukan transaksi
dengan pihak luar negeri.
Variabel-variabel ekonomi agregat yang perlu diperhatikan pada masing-masing
struktur perekonomian tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perekonomian tertutup sederhana (C,S,I & Y )

iv
Perekonomian tertutup yaitu arus perekonomian yang tidak melibatkan luar negeri
sehingga tidak mengenal ekspor dan impor. Sedangkan perekonomian sederhana yaitu
tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Kesimpulannya,
perekonomian tertutup sederhana yaitu sistem perekonomian yang hanya melibatkan dua
pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
Variabel-variabelnya adalah C, S, I dan Y, dimana :
C = pengeluaran konsumsi
S = saving atau tabungan
I = pengeluaran investasi
Y = pendapatan nasional

2) Perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal ( C , S , I ,Y, Tx, , G & T )


Dalam perekonomian tertutup tanpa adanya tindakan fiskal pemerintah, diasumsikan
bahwa besar-kecilnya pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tergantung pada besar
kecilnya pendapatan nasional. Demikan pula dengan saving, besar kecilnya saving suatu
perekonomian diasumsikan tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional.
Variabel-variabelnya adalah C, S, I, Y, Tx, G dan T, dimana :
Tx = pajak
G = pengeluaran pemerintah
T = transfer pemerintah

3). Perkonomian terbuka tanpa kebijaksaan fiskal ( C , S , I , Y , X & Z )


Dimana perekonomian yang melakukan ekspor impor tanpa kebijakan pemerintah
Variabel- variabelnya adalah C, S, I, Y, X dan Z, dimana :
X = ekspor,
Z = impor

4). Perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal (C , S , I , Y , X , Z , Tx , G)


Dimana perekonomian yang melakukan ekspor impor dengan kebijakan pemerintah

Variabel-variabelnya adalah C, S, I, Y, X, Y, Tx, G dan T

v
2.3 Menurunkan Kurva IS
2.3.1 Teori Umum
Kurve IS ( Investasi-Saving) adalah kurve yang menghubungkan tingkat-tingkat
pendapatan nasional dengan berbagai tingkat bunga dimana dipenuhi syarat
keseimbangan di pasar barang. Untuk memudahkan pembahasan, kita
menggunakan struktur perekonomian tertutup sederhana, dimana variabel-variabel
yang perlu diperhatikan hanya C,S,I,Y. Oleh karena dalam analisis IS-LM,
investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga ( r ), maka variabel tingkat bunga
ini perlu ditambahkan dalam keempat variabel tersebut. Setelah variabel-variabel
yang diperlukan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah menurunkan fungsi
IS sebagai berikut.
-Menetapkan syarat keseimbangan di pasar barang: S = I …………………… a)
-Syarat ini dapat pula dipenuhi dengan : Y = C + I …………………………. .b)
-Jika fungsi konsumsi dan fungsi investasi masing-masing adalah :
C = a + cY, di mana 0 < c< 1, dan I = b + ir, di mana i < 0.
Maka diperoleh :
Y = C + I = (a + cY) + (b + ir) = a+cY+b+ir
Y-cY = a + b + ir
(1-c)Y = a + b +ir

Contoh : Suatu perekonomian mempunyai fungsi konsumsi dan fungsi Investasi


sebagai berikut.
Fungsi Konsumsi : C = 40 + 0,6Y ( dalam milyar rupiah)
Fungsi Investasi : I = 80 – 4r
Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut akan diperoleh fungsi IS :
a) Menggunakan rumus b) :
Y=C+I
Y = 40 + 0,6Y +80 – 4r

vi
0,4Y = 120 – 4r
Y = 300 - 10r
b) Menggunakan rumus c):
a + b + ir 40 + 80 + (-4r) 120 – 4r

= 300-10r

Secara grafis, fungsi IS tersebut dapat digambarkan seperti pada Gb. 4.2. di bawah
ini.

Dari Gb.4.2. tersebut dapat dinyatakan bahwa dengan menurunnya tingkat bunga
tingkat pendapatan nasional riel yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar
barang meningkat. Pada tingkat bunga 20% tingkat pendapatan nasional yang
memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang adalah 100 milyar rupiah. Jika
tingkat bunga menurun menjadi 10% maka tingkat pendapatan nasional yang
memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang berubah menjadi 200 milyar
rupiah.

vii
2.3.2 Menurunkan kurva IS
Kembali kita gunakan fungsi matematis yang telah dibahas diatas, yaitu : C =
0,6Y +40 ; S =0,4Y – 40; dan I = - 4r +80. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1) Gambar fungsi saving pada kuadran timur laut, sebagai kurve SS,
2) Gambar fungsi Investasi pada kuadran barat daya, sebagai fungsi II,
3) Gambar garis pertolongan bersudut 450 yang ditandai dengan I =I, dengan
maksud agar kurve IS yang akan digambar pada kuadran tenggara nanti benar-
benar memenuhi syarat S =I,
4) Pindahkan nilai I pada kuadran barat daya (tentukan dua titik) ke kuadran barat
laut ,kemudian bandingkan nilai I tersebut dengan nilai S pada kuadran timur laut,
sehingga diperoleh OC =OD =OE. Pengeluaran investasi OE berhubungan dengan
tingkat bunga OF. OF =OG =Hb.
5. Dengan menghubungkan titik b dan a diperoleh kurve IS.

viii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa dalam upaya sistematisasi
pembahasan ekonomi makro, kita bedakan struktur perekonomian menjadi dua, yaitu
perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka. Serta kurva IS ( Investasi-Saving)
adalah kurva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional dengan berbagai
tingkat bunga dimana dipenuhi syarat keseimbangan di pasar barang. Kurva IS meringkas
hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan ini. Karena kenaikan tingkat
bunga menyebabkan investasi yang direncanakan menurun, yang lalu menyebabkan
pendapatan menurun, kurva IS melandai ke bawah. Ringkasnya kurva IS menunjukkan
kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium pada
pasar barang dan jasa. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu. Perubahan-
perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan barang dan jasa menggeser
kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang menurunkan permintaan
barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.

Refrensi
Mankiw, Gregory, N. 2009, Macroeconomics. Edisi 7, Salemba Empat,
Jakarta
https://www.ajarekonomi.com/2019/03/kurva-is-lm-ekuilibrium-di-pasar-barang.html
https://www.slideshare.net/gadissriyamti/analisa-kurva-islm

ix
Sukirno, Sadono.1998.Pengantar, Teori Makroekonomi. Ed 2, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai