Anda di halaman 1dari 4

3.

7 Alat dan Bahan

Alat :

 Corong pisah

 Gelas beker

 Mikro pipet

 oven

 Nearbeken

 Kaca Mulut

 sonde

 Pinset

 gelas minum

 masker dan sarung tangan

 alat tulis

 form penelitian

Bahan :

 Pelarut aseton

 Pelarut n-heksan

 Larutan Madu

 Disclosing Solution

 air putih

3.8 Prosedur Kerja

3.8.1 Prosedur Ekstraksi

Proses ekstraksi madu menggunakan metode ekstrak cair-cair. Dengan

perbandingan (madu : pelarut) sebanyak (1:1). ambil madu sebanyak50 mL.

Kemudian madu dimasukkan kedalam masing-masing corong pisah A dan B. lalu


tambahkan pelarut 50 mL asseton pada corong pisah A dan 50 mL n-heksan pada

corong pisah B. setelah itu corong pisah dikocok selama 3 jam dengan shaker.

Lalu pindahkan dari corong pisah A ke gelas beker C dan corong pisah B ke gelas

beker D untuk dilakukan pemisahan secara sempurna antara madu dan pelarut

selama 12 jam. Lalu hasil ekstrak madu dengan pelarut yang sudah didiamkan

selama 12 jam pada gelas beker C dan D kemudian dikeluarkan dan dipisahkan

menggunakan pipet lalu diletakkan pada gelas beker E,F,G,H. kemudian

dipekatkan menggunakan oven dengan suhu 80˚C.

Keterangan

1. corong pisah A : campura (madu + aseton)

2. Corong pisah B : campuran (madu + n-heksan)

3. Gelas beker C : Hasil ekstrak ( madu+ aseton)

4. Gelas beker D : hasil ekstrak (madu+ n-heksan)

5. Gelas beker E : residu/ cairan hasil ekstrak (madu+ aseton)

6. Gelas beker F : sedimen/ endapan hasil ekstrak (madu+ aseton)

7. Gelas beker G : residu/ cairan hasil ekstrak (madu+ n-heksan)

8. Gelas beker H : sedimen/ endapan hasil ekstrak (madu+ n-heksan)

3.8.2 Prosedur Penelitian

1) Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan terlebih dahulu.

2) Sebelum dilakukan penelitian, calon sampel diminta untuk mengisi dan

menandatangani inform consent untuk kesediaan menjadi sampel.

3) Menjelaskan jalannya penelitian kepada subjek penelitian dan menjelaskan

hal-hal yang harus dilakukan selama penelitian dilaksanakan.

4) Pada penelitian pertama, sebanyak 25 sampel diberikan perlakuan dengan


mengoleskan disclosing agent, kemudian dilakukan pemeriksaan dan dinilai

agar mendapat indeks plak awal perorangan. Sebagai kelompok kontrol,

sampel diinstruksikan berkumur dengan air putih sebanyak 20 ml selama 1

menit. Setelah berkumur, skor plak dicatat kembali dan dimasukkan ke

dalam tabel.

5) Pada penelitian kedua, dilakukan seminggu kemudian. Sebanyak 30 sampel

tersebut kembali diberikan perlakuan dengan mengoleskan disclosing agent,

kemudian dilakukan pemeriksaan dan dinilai agar mendapat indeks plak awal

perorangan. Sebagai kelompok perlakuan, sampel diinstruksikan berkumur

dengan mouthwash mengandung ekstrak madu sebanyak 20 ml selama 1

menit. Setelah berkumur, skor plak dicatat dan dimasukkan ke dalam tabel.

6) Hasil pengukuran dicatat pada form yang telah tersedia.


3.9 Alur Penelitian
Survei pada anak SD Kartika I 11

Pembuatan ekstrak madu 1:1

Pengukur skor plak awal


(Penelitian
Pre Test)

Kontrol (air Obat Kumur Mengandung


mineral) Ekstrak Madu

Pengukuran skor plak akhir


(Post Test)

Anda mungkin juga menyukai