Oleh:
Arista Wahyuni Putri
119211414
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Hasil kinerja BPKP nantinya akan menjadi sorotan masyarat, karena hasil
audit dari BPKP akan dijadikan tolok ukur untuk menilai akuntabilitas dari
pemerintah pusat maupun daerah. Maka dari itu BPKP dalam melaksanakan
tugasnya sebagai auditor memiliki kewajiban untuk memberikan laporan audit
yang handal, reliabel serta transparan. Menurut DeAngelo (1981) kualitas audit
dapat terlihat dari kemungkinan auditor melaporkan kekeliruan dalam laporan
keuangan berdasarkan hasil temuannya (Arista, 2017).
Fenomena lainnya yakni kasus suap pada auditor BPK RI yang terjadi di
Jawa Barat oleh Pemerintah Kota Bekasi dan Sulawesi Utara oleh walikota
Tomohon (Putra dan Ariyanto, 2012). Selain itu, pada April 2015 dalam web
resmi BPK www.bpk.go.id berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester
(IHPS) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II Tahun 2014, Badan
Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) mengungkapkan 7.950 temuan yang terdiri
atas 7.789 masalah ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
senilai Rp40,55 triliun, dan 2.482 masalah kelemahan Sistem Pengendalian Intern
(SPI). Dari masalah ketidakpatuhan tersebut, sebanyak 3.293 masalah berdampak
pada pemulihan keuangan negara/daerah/perusahaan atau berdampak finansial
senilai Rp14,74 triliun.
Time budget pressure atau tekanan anggaran waktu merupakan salah satu dari
faktor eksternal yang dapat menyebabkan perilaku disfungsional auditor. Time
budget pressure mengarah pada terdesaknya waktu yang timbul saat masa
pelaksanaan tugas yang disebabkan oleh terbatasnya alokasi waktu (DeZoort dan
Lord, 1997). Auditor yang terjebak antara pemenuhan tugas audit dan kendala
alokasi waktu akan mengalami dilema (Cook dan Kelley, 1988). Time budget
pressure yang ada dalam pelaksanaan program audit biasanya terjadi akibat
ketidakseimbangan antara time budget pressure yang tersedia dan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan program audit (Kelley dalam Adek, 2012).
Selain itu pula menurut Willet dan Page (1996) dalam Wintari dkk. (2015)
menyebutkan bahwa faktor tekanan anggaran waktu merupakan penyebab terbesar
menurunnya kualitas audit serta kinerja auditor.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta pemahaman
terkait dengan pengaruh karakteristik personal auditor dan time budget
pressure pada perilaku disfungsional auditor. Selain itu, diharapkan dapat
menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.
2. Manfaat Praktis
1) Penelitian ini diharapkan secara praktis mampu membantu publik
dalam mempelajari perilaku disfungsional yang mungkin dilakukan
oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya.
2) Penelitian ini diharapkan secara praktis dapat memberikan
pengetahuan tambahan kepada mahasiswa maupun masyarakat umum
tentang faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab adanya
perilaku disfungsional auditor.
BAB II
BAB III
METODE PENELITIAN
Turnover Intention
(X2) H2: (+)
+)
:(
Sifat Machiavellian H4
(X4)
)
: (+
Time Budget Pressure H5
(X5)
Lokasi penelitian ini berada di Jalan Kapten Tantular, Denpasar, Bali dan
ruang lingkupnya adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Provinsi Bali yang menjadi anggota auditor.
3.6.1 Populasi
1) Uji validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item-item yang telah disusun
berdasarkan konsep operasionalisasi variabel beserta indikator-
indikatornya. Suatu item dianggap valid jika item tersebut mampu
mengngkapkan apa yang diungkapkan atau apa yang ingin diukur. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan program Statistic Package
for the Social Science (SPSS). Uji validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total dan ite kuesioner dapat
dikatakan valid jika Corrected item-Total Correlation memiliki nilai
kritis > dari 0,3 atau 30% karena faktor tersebut memiliki construct
yang kuat (Sugiono, 2014:115).
2) Uji reliabilitas
Ghozali (2013: 42) menyatakan bahwa tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi kuesioner dalam
mengukur suatu construct yang sama atau stabil bila digunakan dari
waktu ke waktu. Pada SPPS reliabilitas dilakukan dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu kunstruk dikatakan handal atau reliabel jika
memberikan nilai α > 0,70 (Nunally dlam Imam Ghozali, 2013:48).
1. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk menguji apakah
variabel dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan
variabel independen memiliki distribusi data yang normal atau
mendekati normal. Pengujian ini dilakukan dengan uji
Kolmogrov-Smirnov atau K-S dengan bantuan fasilitas (SPSS).
Data dikatakan berdistribusi normal apabila Asmp. sig (2 –
table)lebih besar dari level of significant yang dipakai, yaitu 0,05
(5%).
2. Uji Multikolonieritas
Ghozali (2013: 91) menyatakan uji multikolonieritas dilakukan
dengan tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terdapat korelasi antar variabel independen. Multikolonieritas
tidak terdapat pada sebuah model regresi apabila tolerance value
lebih tinggi dari 0,1 atau Variance Inflasion Factor (VIF) lebih
kecil dari 10.
3. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik
adalah tidak mengandung gejala heterokedastisitas atau
mempunyai varians yang homogen. Uji heterokedastisitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan uji Gletzer. Jika signifikansi tdari
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel bebas lebih
dari 0,05 maka model regresi tidak mengandung
heterokedastisitas.
Keterangan :
Y = Perilaku Disfungsional Auditor
α = konstanta
X1a = locus of control internal
X1b = locus of control eksternal
X2 = turnover intention
X3 = self esteem in relation to ambition
X4 = sifat machiavellian
X5 = time budget pressure
β 1, β2, β3, β4, β5 = koefisien regresi parsial
e = error
Adek, Mailisa. 2012. Pengaruh Pengalaman Auditor dan Batasan Waktu Audit
Terhadap Perilaku Penyimpangan Auditor. Skripsi. Universitas Negeri
Padang: Padang.
Anita, R., Rita A., dan Zulbahridar. 2016. Analisis Penerimaan Auditor atas
Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal
Auditor. Jurnal Akuntansi Universitas Riau, 4(2): 114-128.
Arista Devi, Ni Putu dan I Wayan Ramantha. 2017. Tekanan Anggaran Waktu,
Locus Of Control, Sifat Machiavellian, Pelatihan Auditor Sebagai
Anteseden Perilaku Disfungsional Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol.18.3. Maret (2017): 2318-2345.
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting
and Economics.183–199.
DeZoort, F.T., dan Lord, A. T. 1997. A Review and Systhesis of Pressure Effectst
Research in Accounting. Journal of Accounting Literature. 16: 28-26.
Mahatma Setya Devi, Luh dan I G.N.A Suaryana. 2016. Time Budget Pressure
Memoderasi Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Penerimaan
Perilaku Disfungsional Audit. E‐Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol.15.3. 1994-2023.
Malone, C.F., dan Roberts, R.W. 1996. Factors Associated with the Incidence of
Reduced Audit Quality Behavior. Auditing: A Journal of Practice and
Theory, 15(2): 49-64.
Nia Riska Dewi, Ni Made dan I Wayan Pradnyantha Wirasedana. 2015. Pengaruh
Time Budget Pressure, Loc, Dan Task Complexity Pada Dysfunctional Audit
Behavior Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.11.1
(2015). 1-14
Otley, David T., dan Pierce, Bernard J. 1996. Auditor Time Budget Pressure:
Consequences and Antecedents, Accounting. Auditing and Accountability
Journal. 9: 31-58.
Tanjung, Roni. 2013. Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Dan Time Budget
Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Empiris pada
KAP di Kota Padang dan Pekanbaru). Skripsi. Universitas Negeri Padang:
Padang.
Wintari, N.W.W.I., Sukartha, I.M., dan Badera, I.D.N. 2015. Pengaruh Tekanan
Anggaran Waktu, Locus of Control dan Komitmen Profesional pada
Perilaku Penurunan Kualitas Audit. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 20(2):
138-149.
Yuli Saputri, I G. Agung dan Dewa Gede Wirama. 2015. Pengaruh Sifat
Machiavellian Dan Tipe Kepribadian Pada Perilaku Disfungsional Auditor.
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4.02 (2015):70-86.
www.bpkp.go.id/bali
www.detik.com/news
www.economi.okezone.com