Anda di halaman 1dari 8

Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila

Dosen pengampu : Lia Nur Khotijah, S.Sos., M.A.

Disusun oleh :

Ika Imeldasari 18106070021

Dewi Vitama P 18106070022

Dewi Masrukhah 18106070035

Alvina Nur Maghfiroh 18106070037

Pendidikan Kimia

Fakultas Sains Dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2019
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena berkat karunianya kami
bisa menyelesikan makalah ini. Tak lupa salawat beserta salam saya curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabatnya yang telah membawa kita dari alam
kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan pada program studi
Pendidikan Kimia, penulis mengangkat judul Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila untuk
makalah ini. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini. Besar
harapan penulis untuk mendapat kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Yogyakarta, 27 Februari 2019


BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang

Hampir semua negara mengakui pentingnya demokrasi, demokrasi diakui sebagai tolak ukur
dari keabsahan politik suatu negara. Tegaknya sistem politik demokrasi selalu didasari oleh
kewenangan rakyat dalam memegang kewenangan pemerintahan. Demokrasi meletakan rakyat pada
posisi penting, dimana rakyat adalah menjadi subjek pelaku pemegang kedaulatan. Sejak
kemerdekaan, perjalanan kehidupan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut. Dari
demokrasi parlementer/liberal (1950-1959), demokrasi terpimpin (1959-1966), dan demokrasi
pancasila (1967-1998). Ketiga demokrasi ini telah memberikan sederet rekaman sejarah yang
panjang bagi indonesia dan sangat berpengaruh pada perkembangan sistem pemerintahan Indonesia
hingga saat ini.

Demokrasi merupakan konsep pemerintahan yang bermula dari konsep yang dijalankan di Polis
Athena pada masa Yunani Kuno. Konsep tersebut sempat terkubur lama tetapi kembali menemukan
jalannya seiring berakhirnya abad pertengahan Eropa. Ide demokrasi telah masuk ke Indonesia
sejak negeri masih menjadi negeri jajahan.

2. Rumusan Masalah
2.1. Apa pengertian dari demokrasi liberal dan demokrasi pancasila?
2.2. Bagaimana sejarah lahirnya demokrasi liberal dan demokrasi pancasila?
2.3. Apa saja ciri-ciri demokrasi liberal dan demokrasi pancasila?
2.4. Bagaimana perbandingan antara demokrasi liberal dengan demokrasi pancasila?
2.5. Bagaimana penerapan demokrasi liberal dan demokrasi pancasila pada beberapa negara?
3. Tujuan Makalah
3.1. Menjelaskan pengertian dari demokrasi liberal dan demokrasi pancasila
3.2. Menjelaskan sejarah lahirnya demokrasi liberal dan demokrasi pancasila
3.3. Menjelaskan ciri-ciri demokrasi liberal dan demokrasi pancasila
3.4. Menjelaskan perbandingan antara demokrasi liberal dengan demokrasi pancasila
3.5. Menjelaskan penerapan demokrasi liberal dan demokrasi pancasila pada beberapa negara
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila
Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem pemerintahan demokrasi
dengan perjalanan demokrasi yang panjang dan terus berkembang. Perkembangannya
mengakibatkan banyak perubahan baik secara konstitusi maupun sistem pemerintahan. Indonesia
pernah menganut beberapa macam demokrasi, diantaranya adalah demokrasi liberal dan demokrasi
pancasila.

Demokrasi liberal atau sering disebut juga demokrasi konstitsional adalah sistem politik yang
menganut kebebasan individu1. Dalam Cambridge Dictionary dituliskan bahwa pengertian
demokrasi liberal adalah suatu bentuk sistem pemerintahan dimana perwakilan-perwakilan
demokrasi bekerja berdasar atas prinsip liberalisme, yaitu melindungi hak individu dengan
menuangkannya pada aturan. Secara umum, demokrasi pancasila adalah suatu paham demokrasi
yang berlandaskan pada nila-nilai yang terkandung di dalam ideologi pancasila2. Berdasarkan
pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden soeharto pada tanggal 16 Agustus 1945
menyatakan bahwa demokrasi pansila berarti demokrasi kedaulatan rakyat yang dijiwai dan
diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.

2. Sejarah Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila


a. Sejarah Demokrasi Liberal

Setiap demokrasi tidak lahir dengan sendirinya, melainkan muncul melalui proses pemikiran,
perdebatan, dan polemik yang panjang. Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada abad
pencerahan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-
Jacques Rousseau. Demokrasi ini merupakan hasil interaksi anatara tradisi nondemokratis dan
antidemokratis dengan tradisi demokratis yang ada, serta presepsi baru dalam kemanusiaan,
keagamaan, kebutuhan politik, dan hak politik. Semasa perang dingin, istilah demokrasi liberal
bertolak belakang dengan komunisme ala republik rakyat. Pada zaman sekarang demokrasi liberal
umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi.
Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat di Amerika serikat,
Britania raya, Kanada dan negara barat lainnya.

b. Sejarah demokrasi pancasila

Istilah demokrasi pancasila lahir sebagai reaksi terhadap demokrasi terpimpin di bawah
kekuasaan Soekarno. Gagasan demokrasi terpimpin seperti yang diketahui telah di bakukan secara
yuridis dalam bentuk ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965. Era demokrasi pancasila ini dilatar
belakangi oleh peristiwa sejarah yang sangat gelap, yaitu pemberontakan G30S/PKI yang membawa
angin perubahan baik secara sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Sistem demokrasi terpimpin
merupakan dasar penyebab pemerintahan diktator oleh soekarno yang menyebabkan banyak konflik
yang terjadi di indonesia dan menimbulkan ketidakstabilan. Karena kekacauan yang terjadi rezim
1
Azyumardi azra, demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani, jakarta, UIN syarif hidayatullah, 2003, hlm
23.
2
Mohammad Hatta, demokrasi kita, bandung, segaarsy, 2008, hlm 144
orde lama akhirnya runtuh dan indonesia di gantikan oleh rezim baru yang di sebut orde baru di
bawah kepemimpinan jenderal soeharto. Pertama kali orde baru dibentuk, hampir semua kalangan
masyarakat indonesia mendukungnya. Langkah pertama orde baru dalam memperbaiki kekacauan
yang ada adalah merekontruksi sistem demokrasi di indonesia yang bertujuan untuk memperbaiki
cita cita demokrasi indonesa yang melenceng. Dan sistem demokrasi yang merupakan hasil
rekontruksi itu adalah demokrasi pancasila.

3. Ciri-ciri Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila


Ciri-ciri Demokrasi Pancasila Ciri-ciri Demokrasi Liberal
1) Kedaulatan ada di tangan rakyat. 1) Agama Adalah Urusan Masing-
2) Selalu berdasarkan kekeluargaan Masing
3) Pengambilan keputusan melalui musyawarah 2) Mengutamakan Kepentingan Pribadi
4) Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan 3) Mengutamakan Hak Asasi Yang
partai oposisi. Berkaitan Dengan Kebebasan
5) Adanya keselarasan antara hak dan kewajiban. 4) Memiliki Dua Kelompok Masyarakat
6) Menghargai hak asasi manusia. 5) Pembatasan Kebebasan Pada
7) Tidak menghendaki adanya demonstrasi Minoritas
dan pemogokan karena merugikan semua 6) Adanya Kekuatan Mayoritas
pihak. 7) Keputusan di Ambil Berdasarkan
8) Tidak menganut sistem monopartai. Suara Terbanyak
9) Pemilu dilaksanakan secara luber. 8) Kepentingan Mayoritas di Utamakan
10) Mengandung sistem mengambang. 9) Pemerintahan Tidak Dapat di
11) Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan Ganggu Gugat.4
tirani minoritas.
12) Mendahulukan kepentingan umum.3

4. Perbedaan Demokrasi Pancasila dengan Demokrasi Liberal

No Demokrasi Pancasila Demokrasi Liberal


1 Bersifat/berfalsafah pancasila Bersifat/berfalsafah liberal
2 Menganut asas kekeluargaan dan Menganut asas liberalistik/
gotong royong indivudualistik
3 Menghargai HAM dan diimbangi Mengutamakan HAM
dengan tanggung jawab
4 Memberi jaminan kebebasan yang Mengutamakan kebebasan belaka
bertangung jawab
5 Tidak mengenal oposisi tetapi Mengenal oposisi dan perbedaan
mengenal perbedaan pendapat yang pendapat diakui sepenuhnya
disalurkan melalui konsitusional
6 Menganut multi partai Menganut multi partai
7 Contoh negara: Indonesia Contoh negara: Amerika Serikat, Prancis,
Belanda, Inggris, Italia5

3
Idris Israil, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, (2005:52-53)

4
Suhelmi Ahmad, Pemikiran Politik Barat, 2007, 83
5
Ibid
5. Pelaksanaan Demokrasi Liberal Dan Pancasila, Di Beberapa Negara Di Dunia
a. Pelaksanaan demokrasi liberal di Amerika
Demokrasi telah menjadi American Ethos dan menjadi nilai-nilai pengatur dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat Amerika Serikat selama
ratusan tahun. Demokrasi telah menjadi tradisi yang kokoh sejak diproklamasikannya Deklarasi
Kemerdekaan 4 Juli 1776. Dalam pelaksanaan demokrasinya Amerika memiliki prinsip, yaitu
kedaulatan rakyat dan pemerintahan yang demokratis serta kebebasan dan egaliterianisme. Terkait
prinsip kedaulatan rakyart dan pemerintahan yang demokratis Presiden abraham Lincoln pada
upacara peresmian pemakaman tentara di Gettysburg 19 November 1863 mengatakan bahwa
demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 6 Dari ungkapan
salah satu presiden yang pernah menjabat di Amerika ini diketahui bahwa sisi yang paling penting
ditekankan adalah partisipasi masyarakat dalam sistem kenegaraan. Jika suatu negara dimana sistem
pemerintahannya menganut paham demokrasi, maka konsekuensi lohis yang harus dilakukan oleh
elit yang berkuasa adalah membuka lebar-lebar pintu kebebasan dari rakyatnya untuk berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan politik. Terkait prinsip kebebasan dan egaliterianisme dalam demokrasi
yang ditekankan adalah kebebasan sebab tanpa kebebasan yang baik, penilaian terhadap jalannya
proses politik dan pemerintahan tak akan terwujud. Namun, perkembangan kehidupan demokrasi di
Amerika Serikat tidak selamanya menunjukkan grafik yang terus stabil, Amerika juga mengalami
pasang surut, hambatan, dan dianggap tidak taat asas dalam melaksanakan demokrasi.
Dipertahankannya sistem perbudakan yang berlangsung lama dan baru dihapuskan tahun 1865.
Adanya Civil Right Movement pada tahun 1960-an yang menggambarkan perjuangan hak-hak
orang-orang kulit hitam Amerika Serikat, pengakuan hak pilih wanita baru di tahun 1920, dan baru
disahkannya undang-undang untuk melindungi hak-hak warga negara minoritas di tahun 1954, serta
kurang diberikannya persamaan hak dan keadilan kepada penduduk asli Amerika Serikat,
menunjukkan fluktuasi dari perkembangan demokrasi di Amerika Serikat.

b. Penerapan demokrasi pancasila di Indonesia


Dalam perkembangannya demokrasi di Indonesia mengalami perubahan sebanyak 3 kali, yaitu
demokrasi terpimpin, demokrasi parlementer hingga saat ini digunakan demokrasi pancasila. 7
Prinsip demokrasi yang dianut di Indonesia juga mengambil nilai demokrasi secara universal yakni
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun, dalam pelaksanaannya demokrasi di
Indonesia berpegang dalam asas pancasila yang diambil dari nilai luhur bangsa. Pelaksanaan
demokrasi pancasila di indonesia juga mengalami pasang surut. Dengan digunakannya demokrasi
pancasila tidak menjamin seluruh sistem demokrasi sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Contohnya,
masih banyaknya penyimpangan-penyimpangan dalam pemilihan umum, seperti money politik,
kampanye hitam, kurangnya partisipasi rakyat dalam pemilu dan lain sebagainya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya demokrasi pancasila di Indonesia masih perlu dibenahi.

BAB III

6
Badu, M. N. (2015, Januari). The Politics: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Demokrasi dan
Amerika Serikat, 1.
7
Noviati, C. E. (2013, Juni). Jurnal Konstitusi. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan, 10.
Penutup
1. Kesimpulan

Ada berbagai macam tipe demokrasi yang digunakan oleh berbagai macam negara di dunia.
Indonesia sendiri telah menggunakan berbagai macam demokrasi pada masanya, yaitu demokrasi
liberal, demokrasi terpimpin, dan demokrasi pancasila. Demokrasi liberal adalah suatu bentuk
sistem pemerintahan dimana perwakilan-perwakilan demokrasi bekerja berdasar atas prinsip
liberalisme yang lahir dengan dilatarbelakangi oleh perang dingin, sedangkan demokrasi pancasila
suatu paham demokrasi yang berlandaskan pada nila-nilai yang terkandung di dalam ideologi
pancasila yang lahir dengan dilatarbelakangi oleh pemberontakan G30SPKI. Demokrasi liberal
memiliki ciri pokok yaitu memiliki kebebasan penuh terhadap setiap individu sedangkan demokrasi
pancasila merupan demokrasi yang dibatasi oleh sila-sila yang mengikat. Demokrasi liberal
biasanya digunakan oleh negara bagian barat seperti Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, dan
lainnya sedangkan demokrasi pancasila hanyadigunakan oleh Indonesia.

2. Saran

Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1) Pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia harus sesuai dengan sifat bangsa Indonesia.
2) Sejarah buruk dimasa lalu dapat dijadikan pembelajaran untuk sistem pemerintahan masa kini
maupun masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: UIN
syarif hidayatullah.

Badu, M. N. 2015. Demokrasi dan Amerika Serikat. The Politics: Jurnal Magister Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin.

Hatta, Mohammad. 2008. Demokrasi Kita. Bandung : segaarsy.

Idris, Israil. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang:


Universitas Brawijaya

Noviati, C. E. 2013. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi.

Suhelmi, Ahmad. 2007. Pemikiran Politik Barat.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai