Anda di halaman 1dari 12

‫اكب ْر ‪9x‬‬

‫اهللُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫اَللَّهُ اَ ْكَب ْر َكبِْيًرا َواحْلَ ْم ُد للَّه َكثْيًرا َو ُسْب َحا َن اللَّه بُ ْك َر ًة َواَص ْيالً‪,‬ـ آل الَهَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫االَّ اللَّهُ َوالََن ْعبُ ُد اَالَّ ايَّاهُ‪ ,‬خُمْلص نْي َ لَ هُ الدِّيْ َن‪َ ,‬ولَ ْو َك ِر َه الْ َك اف ُر ْو َن‪ ,‬آلالَ هَ‬
‫ِ‬
‫اب‬ ‫َح َز َ‬ ‫صَر َعبِ َدهُ‪َ ,‬واَ َعَّز ُجْن َدهُ َو َهَز َم اأْل ْ‬ ‫‪,‬ص َد َق َو ْع َـدهُ‪َ ,‬ونَ َ‬ ‫االَّ اللَّهُ َو ْح َدهُ َ‬
‫َو ْح َدهُ‪ ,‬آل اِلَهَ اِالَّ اللَّهُ ‪.‬اَللَّهُ اَ ْكَب ْر َولِلَ ِه احْلَ ْم ُد‬
‫هلل حَنْم ُده ونَس تَعِينُه ونَس َت ْغ ِفره و َنع وذُ بِ ِ‬
‫اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر‬ ‫إِ َّن احْل م َد ِ‬
‫َ ُ َ ْ ْ ُ َ ْ ُُ َ ُ ْ‬ ‫َْ‬
‫ض لِ ْل فَالَ‬ ‫ض َّل لَ هُ َو َم ْن يُ ْ‬ ‫ات أ َْعمالِنَ ا من يه ِد ِه اهلل فَالَ م ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ َ‬
‫أَْن ُف ِس نَا وس يِّئ ِ‬
‫َََ‬
‫ِ‬
‫َن‬‫َش َه ُد أ َّ‬‫ك لَ هُ َوأ ْ‬‫َش َه ُد أَ ْن الَ إِلَ هَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬ ‫ي لَ هُ َوأ ْ‬ ‫َه اد َ‬
‫حُمَ َّمداً َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‬
‫ين َآمنُواْ َّات ُقواْ اللّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمو َن‬ ‫َّ ِ‬
‫يَا أَيُّ َها الذ َ‬
‫ص لِ ْح لَ ُك ْم‬ ‫ِ‬
‫ين َآمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َوقُولُ وا َق ْوالً َس ديداً ‪ .‬يُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬‫ي ا أَيُّه ا الَّ ِ‬
‫َ َ‬
‫أ َْع َم الَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َمن يُ ِط ْع اللَّهَ َو َر ُس ولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْوزاً‬
‫َع ِظيماً‪ .‬أما بعد‬

‫‪1‬‬
Ma’asyirol Muslimin wal muslimat, rohima kumullah.
Alhamdulillah. Puji syukur sedalam-dalamnya, dengan penuh rasa haru kita
haturkan kepada Rabbul ‘Izzah, Allah SWT., yang telah memberikan hidayah
dan taufiq-Nya kepada kita semua, yang memanjangkan usia kita dengan
berkah dan salamah sehingga pada pagi ini kita dapat bersimpuh di hadapan-
Nya, di masjid tercinta ini untuk melahirkan rasa syukur atas segala karunia
dan anugerah.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda agung Habiibina
Muhammad SAW., keluarganya, sahabat-sahabatnya dan seluruh penerus
risalahnya hingga akhir zaman. Semoga sholawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada mereka dan kepada kaum Muslimina wal Muslimat, wal
Mu’minina wal Mu’minat al-ahya’i minhum wal amwat, fi jami’il jihat,
terutama kepada kita yang hadir di masjid ini beserta keluarganya, semoga
kelak di hari qiyamat kita dikumpulkan bersama-sama mereka, minan
Nabiyyiina, wash-Shiddiiqiina, wasy-Suhadaa’i, wash-Sholihin, di bawah
panji-panji La-ilaha illalla-h, Muhammadurrasululla-h Shallalla-hu Alaihi wa
Alihi Wa Sallam.

‫اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر َولِلَّه احْلَ ْم ُد‬


Jamaa'ah Idul Fitri Yang Berbahagia
Pagi ini semua umat islam
Dalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini, dengan segala kebahagian
yang terasa, dengan segala luar biasa yang sukar dibayangkan, oleh gemuruh
takbir kemenangan yang menggema diragat raya, meliputi seluruh angkasa
raya, menggelora ke dalam jiwa, hingga berdirilah bulu-bulu roma. Marilah
sejenak kita melakukan perenungan pada hakikat makna ibadah yang telah
kita lalui bersama, pada nuansa hati yang tak terkendali ini ........
Mari kita merenung dan membuka mata hati kita yang paling dalam.
Benarkah, selama sebulan lamanya kita telah menjalankan ibadah puasa,
dengan penuh keta’atan dan kepatuhan, hanya mengharap ridh-Nya, sebagai
bukti meningkatnya kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT. ... .. ?
Sebagaimana maksud dicanangkannya puasa itu sendiri;
2
‫الص یام كم ا كتب على الّ ذین من قبلكم‬
ّ ‫یآایّھا الّ ذین أمن وا كتب علیكم‬
‫لعلّكم تتّقون‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian
semua berpuasa, sebagaimana ia diwajibkan kepada orang orang sebelum
kalian, mudah-mudahan kalian semua bertaqwa.” (Qs. Al Baqarah : 183)
Betulkah, kita semua telah lulus dalam menghadapi ujian berpuasa sebulan
penuh lamanya, membendung dan menyingkirkan segala godaan dan nafsu
angkara murka .......? ataukah sebaliknya Kita tidak pernah puasa dan sholat
tarawih?
Berhasilkah kita membersihkan iman, dari bintik-bintik kemaksiatan,
kemunafikan, dan kemungkaran serta benci dengan orang lain.......? Berapa
kalikah kita Sholat Terawih? atau kita hanya sholat diawal dan diakhir
Ramadhon atau bahkan kita tidak pernah sama sekali sholat terawih…?
Benarkah kita sudah mengikuti larangan/perintah puasa, padahal dihati kita
selalu menghina dan mencaci orang lain?
Hari ini Ramadhan telah berlalu, meninggalkan kita ...., bulan suci, bulan yang
penuh rahmat dan maghfiroh, bulan pengampunan, apakah kita sedih dan
menangis atau bahkan kita senang karena tidak berpuasa lagi?? Pernahkah kita
berpikir bila tahun depan kita tidak bisa ikut puasa lagi dan mati? Tidak ada
yang menjamin hidup kita sampai dimana atau mungkin setelah sholat Id ini
kita mati?? Hari ini hari bersuka ria. Namun adakah suka ria kita sedang
mensyukuri kemenangan atas setan dan melawan hawa nafsu ........?.
Dan Benarkah tahun depan kita bisa berpuasa lagi dan sholat ID bersama lagi
seperti ini, ataukah kita sudah didalam kubur, Bersama cacing-cacing dan
hanya mengunakan kain kafan atau bahkan kita sudah membusuk dimakan
cacing dan belatung?
Ya Allah Hari ini kami lihat disekeling shop-shop sholat, tahun kemaren
mereka masih ada bersama kami dan sekarang telah mendahuli
menghadapMU, Ya..Robb..hamba memohon agar kiranya kami bisa
melaksanakan puasa tahun depan karena kepadaMUlah kami memohon.
Ya..Robbi ...! Rasanya puasa kami hampa, jiwa ini miskin tak berarti apa apa,
bahkan diri ini bergelimang noda dan dosa. Maka hanya rahmat dan
3
maghfirahmu Ya Allah yang kami meminta, kami ibarat setetes embun dalam
lautan keagunganmu ........

‫اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر َولِلَّه احْلَ ْم ُد‬


Jamaah yang dirahmati Allah
Pagi ini gempita takbir, tahmid dan tahlil berkumandang di segenap
pelosok negeri dan penjuru dunia. Sungguh pada pagi, ini kita dianjurkan
untuk memperbanyak takbir, mengagungkan asma Allah SWT sebagai
ungkapan rasa syukur kepada-Nya, setelah selama satu bulan kita
melaksanakan amaliah ramadhan, kendati dalam suasana pandemi covid_19.
Sudah lebih dari dua bulan sejak ditetapkanya negara kita dalam
keadaan darurat corona dan kita merasakan suasana keprihatinan yang luar
biasa atas apa yang kita lihat maupun apa yang kita dengar serta kita rasakan.
Sesuai dengan protocol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah di awal
bulan maret, kita berusaha menjaga diri dari orang lain dari ketularan virus
yang berbahaya itu, yaitu dengan mengadakan jarak social dan tinggal di
rumah masing masing sampai masa darurat selesai. Kita merasakan segala
kegiatan kita terbatas, sehingga ekonomi, pergaulan maupun melaksanakan
peribadahan juga tidak bisa leluasa sebagaimana biasa.
Hadirin yang berbahagia.
Dalam agama Islam diajarkan bahwa di setiap musibah yang
menimpa manusia ada hikmah kebaikan yang tersimpan di dalamnya. Sesuatu
yang menimpa manusia baik suka maupun duka tentu mempunyai hikmah
yang dapat diambil pelajaran bagi orang orang sabar dan beriman kepada
Allah SWT. Sebagaimana maksud yang tercantum dalam Firman Allah
dalam Surat Al Baqarah 216,

ُ َ‫ب َعلَْي ُك ُم الْ ِقت‬


ۚ ‫ال َو ُه َو ُك ْرهٌ لَّ ُك ْم ۚ َو َع ٰ ٓسى اَ ْن تَكَْر ُه ْوا َشْئـًا َّو ُه َو َخْي ٌر لَّ ُك ْم‬ ِ
َ ‫ُكت‬
– ࣖ ‫ اَ ْن حُتِ ُّب ْوا َشْئًـا َّو ُه َو َش ٌّر لَّ ُك ْم ۗ َوال ٰلّ هُ َي ْعلَ ُم َواَْنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُم ْو َن‬D‫َو َع ٰ ٓسى‬
٢١٦

4
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
Oleh karena itu dalam menghadapi musibah wabah yang sedang
melanda dunia sekarang walaupun dirasakan tidak menyenangkan, atau
sesuatu yang dianggap buruk dan kebanyakan orang membencinya bahkan
banyak yang stress karenanya dan semua berharap wabah ini cepat berlalu
dan bisa hidup normal kembali tentu ada hikmah yang besar jika bagi orang
orang yang pandai mengambilnya. Berdasarkan kepada makna firman Allah
dalam surat al Baqoroh 216 di atas, maka optimisme akan muncul dan harapan
baik akan kita dapatkan. Kita yakin di balik musibah yang sangat memilukan
ini ada beberapa pelajaran positif yang dapat kita gali sebagai ibrah bagi kita
semua.

‫اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر َولِلَّه احْلَ ْم ُد‬


Hadirin yang dirahmati Allah
Pelajaran pertama, adalah kita merasakan makin dekat dengan Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selama ini mungkin agak terabaikan oleh
kesibukan duniawi kita. Musibah yang terjadi sebagai peringatan dari Allah
kepada manusia supaya mereka kembali kepada kebenaran yang diajarkan
Allah SWT. Dalam Al Quran Surat Arum 41 maupun Sajdah 21 Allah SWT
menyatakan bahwa setiap musibah adalah peringatan kepada Manusia supaya
mereka kembali. Kedua ayat tersebut di akhiri dengan kalimat “la’alahum
yarjiun” yang artinya: supaya mereka kembali.
Saya sebut musibah pandemic Covid-19 sekarang sebagai peringatan
kepada manusia. Sebab kehidupan manusia akhir akhir ini sungguh sudah
keterlaluan jika diukur dari ketentuan Allah SWT. Mereka sudah menjauhkan
dirinya dari Tuhan bahkan melupakan-Nya. Dengan kemampuan manusia
yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
mereka sombong dan meremehkan kekuasaan Tuhan. Karena kemampuan
akal yang luarbiasa tersebut, kepercayaan kepada Tuhan semakin menipis
bahkan mungkin sudah hilang sama sekali.
Jika kepercayaan kepada Tuhan sudah hilang, maka otomatis manusia
tidak mengakui agama sebagai aturan Tuhan. Mereka ciptakan sendiri aturan
dan hukum menurut kebutuhan mereka sehingga timbul keadaan yang tidak
5
singkron dengan hukum Allah. Merebaknya kebohongan, melegalkan LGBT,
kawin sesama jenis, hidup bersama di luar nikah serta menumpuk kekayaan
dengan segala cara tanpa mengindahkan kemanusiaan serta berbagai
penyimpangan lain dari kehidupan individu mereka.
Tetapi dengan munculnya wabah dan musibah, semua menjadi kalang
kabut. Kesombongan yang mereka banggakan dalam kekuasaan politik,
kekuatan ekonomi, kekuatan ilmu pengetahuan, hampir tidak berdaya. Tidak
ada satu kekuasaan pun yang bisa menahan sakit dan kematian. Tidak ada
satupun kekuatan ekonomi yang bisa bertahan. Bisnis yang dibanggakan
menjadi lumpuh banyak saudagar bangkrut banyak pabrik yang gulung tikar,
pengangguran di mana mana. Begitupun Ilmu pengetahuan tidak berdaya
karena sampai hari ini belum ditemukan obat maupun vakcinnya sehingga
tingkat kematian masih tetap tinggi. Dalam keadaan seperti itu seharusnya
manusia menyadari kelemahan dan kembali kepada Tuhan.

٢١ – ‫اب ااْل َ ْكرَبِ لَ َعلَّ ُه ْم َي ْر ِجعُ ْو َن‬ َ ْ


ِ ‫ولَنُ ِذ ْي َقنَّهم ِّمن الْع َذ‬
ِ ‫اب ااْل َ ْدىٰن ُدو َن الْع َذ‬
َ َ ُْ َ
Dan Kami bersumpah akan merasakan kepada mereka sebagian azab yang
dekat sebelum azab yang lebih besar, mudah-mudahan mereka kembali.”(QS
As Sajdah:21)

‫اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر َولِلَّه احْلَ ْم ُد‬


Hadirin yang dirahmati Allah
Pelajaran yang kedua, adalah hendaknya manusia semakin menyadari
hakekat kehidupan di dunia ini, harus meyakini bahwa hidup ini sementara,
dan akan pulang ke negeri akherat. Dengan banyaknya korban meninggal
hendaknya menjadi pelajaran bahwa hidup ini Allah yang menentukan.
Sebagaimana manusia hidup kedunia atas kehendak dan ketentuan Allah
begitu pula kematian atas kehendak dan ketentuan Allah. Atas kehendak
Tuhan manusia lahir ke dunia dan dan atas kehendak Tuhan pula kita akan
kembali kepadaNya. Kapan dan dimana semua ada ada dalam taqdir Allah
SWT

6
ِ
َ Dۚ ‫اع ۚ ِة َويَُن ِّز ُل الْغَْي‬
‫ث َو َي ْعلَ ُم َم ا ىِف ااْل َْر َح ا ۗ ِم َو َم ا تَ ْد ِر ْي‬ َّ ‫ا َّن ال ٰلّ هَ ِعْن َدهٗ ِع ْل ُم‬
َ ‫الس‬
ُ ۗ ‫ض مَتُْو‬
‫ت اِ َّن ال ٰلّهَ َعلِْي ٌم َخبِْيٌر‬ ٍ ‫ي اَْر‬ ِّ َ‫سٌ بِا‬ ۢ ‫ْسب َغ ًد ۗا وما تَ ْد ِري َن ْف‬ ِ
ُ ‫س َّماذَا تَك‬
ْ ََ ٌ ‫َن ْف‬
٣٤ – ࣖ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)
apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Lukman :34)

‫اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَبُر َولِلَّه احْلَ ْم ُد‬


Hadirin yang dirahmati Allah
Pelajaran ketiga adalah, hendaknya manusia semakin punya
kepedulian social yang tinggi, memperhatikan sanak saudara, handai tolan dan
tetangga. Jika ada yang kekurangan kita bantu semampu kita. Dengan
banyaknya orang kehilangan mata pencaharian otomatis makin banyak orang
yang kesusahan untuk makan. Dengan memberi pertolongan pada tetangga
yang kesulitan maka makin sempurnalah keimanan kita kepada Allah SWT.
“Tidak beriman seseorang jika dirinya kenyang tetapi tetangganya tidak bisa
tidur karena kelaparan”. Murah hati adalah karakter orang orang sholeh
terdahulu dan merupakan akhlak mulia yang terpuji. Dirahmati hidupnya
diberkahi hartanya dan dimuliakan kedudukanya.

‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحون‬


َ ِ‫وق ُش َّح َن ْف ِس ِه فَأُوٰلَئ‬
َ ُ‫َو َم ْن ي‬
Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung. (At-Taghabun:16)
Selanjutnya kebaikan yang ada di balik musibah ini ialah, kedekatan hati
dengan keluarga. Kalau dulu kita jarang tinggal di rumah karena aktifitas yang
sangat tinggi, sekarang setiap waktu kita tinggal di rumah. Bercengkrama
bersendagurau serta saling melepaskan kasih sayang diantara anggota
keluarga. Keluarga adalah tiangnya masyarakat, jika keluarga buruk maka
7
masyarakat pun buruk. Membangun masyarakat dimuali dengan membangun
keluarga. Kasih sayang dan pendidikan keluarga sangatlah penting.
Banyaknya kejahatan dan penyimpangan dalam masyarakat disebabkan oleh
keadaan keluarga kurang baik, hubungan antar anggotanya tidak berdasarkan
kasih sayang yang tulus tetapi berdasarkan keuntungan duniawi. Maka
dengan adanya kumpul bersama dan lebih intent menimbulkan kedekatan
antara orang tua dengan anak. Secara psikologis akan menyebabkan
pertumbuhan mental dan ruhani anak yang baik, sehingga penjagaan keluarga
sebagaimana yang dikehendaki Allah akan terwujud.

‫َّاس َواحْلِ َج َارةُ َعلَْي َه ا‬ ِ ِ َّ ٓ


ُ ‫ٰياَيُّ َها الذيْ َن اٰ َمُن ْوا ُق ْٓوا اَْن ُف َس ُك ْم َواَ ْهلْي ُك ْم نَ ًارا َّو ُق ْو ُد َه ا الن‬
٦ – ‫ص ْو َن ال ٰلّهَ َمآ اََمَر ُه ْم َو َي ْف َعلُ ْو َن َما يُ ْؤ َم ُر ْو َن‬ ِ ِ ۤ
ُ ‫َم ٰل ِٕى َكةٌ غاَل ٌظ ش َد ٌاد اَّل َي ْع‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (Attahrim:6)
Maka untuk menyikapi musibah ini tetap tenang, waspada, ikuti
protocol kesehatan dari pada ahli dan tidak berhenti berdoa kepada Allah
SWT dengan doa yang tulus dan bertawakal dalam kesabaran.

‫ الَّ ِذيْ َن‬٤٥ –‫وة ۗ َواِن ََّه ا لَ َكبِْي َرةٌ اِاَّل َعلَى اخْل ِٰش عِنْي ۙ َن‬
ِ ‫الص ٰل‬ َّ ‫الص رْبِ َو‬ َّ ِ‫اس تَعِْيُن ْوا ب‬ ْ ‫َو‬
٤٦ – ࣖ ‫ن‬ َ ‫يَظُن ُّْو َن اَن َُّه ْم ُّم ٰل ُق ْوا َرهِّبِ ْم َواَن َُّه ْم اِلَْي ِه ٰر ِجعُ ْو‬
Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan shalat. Dan
sesungguhhya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusu’ , ( yaitu ) orang-orang yang menyakini , bahwa mereka akan
menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” ( QS Al
Baqarah : 45 -46 )
Kalau di antara kita ada yang mendapat musibah sakit, atau terkena virus
corona, semoga segera Allah sembuhkan. Itu semua tidaklah seberapa, karena
ini hanyalah musibah dunia.

8
‫‪Justru, musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat adalah musibah‬‬
‫‪agama, yakni manakala kita sudah enggan lagi shalat berjamaah di masjid,‬‬
‫‪malas bertadarus Al-Quran dan berat shalat malam, kikir bersedekah di jalan‬‬
‫‪Allah, takut berjuang di jalan Allah, serta jauh dari petunjuk Allah.‬‬
‫‪Na’udzubillaahi min dzalik.‬‬
‫‪Semoga Allah melindungi dan menyelematkan kita dari wabah virus corona‬‬
‫‪dan berbagai ujian dan bencana. Aamiin.‬‬

‫َس َت ْغ ِف ُر اهللَ الْ َع ِظْي َم يِل ْ َولَ ُك ْم َولِ َس ائِِر الْ ُم ْس لِ ِمنْي َ ‪.‬‬
‫أَُق ْو ُل َق ْويِل ْ َه َذا َوأ ْ‬
‫اسَت ْغ ِف ُر ْوهُ‪ ،‬إِنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر َّ‬
‫الر ِحْي ُم‬ ‫فَ ْ‬

‫اكب ْر ‪9x‬‬
‫اهللُ َ‬
‫اَللَّهُ اَ ْكَب ْر َولِلَ ِه احْلَ ْم ُد‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص طََفى َو َعلَى‬ ‫ُس لِّ ُم َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد الْ ُم ْ‬ ‫ُص لِّ ْي َوأ َ‬ ‫اَحْلَ ْم ُد هلل َو َك َفى َوأ َ‬
‫َص َحابِِه أ َْه ِل الْ َوفَ ا أ ََّما َب ْع ُد‪َ ،‬فيَ ا أَيُّ َه ا الْ ُم ْس لِ ُم ْو َن‪ ،‬أ ُْو ِص ْي ُك ْم‬ ‫آل ه َوأ ْ‬
‫ِِ‬
‫َن اهللَ أ ََم َر ُك ْم بِأ َْم ٍر َع ِظْي ٍم‪،‬‬‫اهلل الْ َعلِ ِّي الْ َع ِظْي ِم َو ْاعلَ ُم ْوا أ َّ‬
‫و َن ْف ِس ي بَِت ْق وى ِ‬
‫َ ْ َ‬
‫ِ‬
‫ال‪ :‬إِ َّن اللَّهَ َو َماَل ئ َكتَ هُ‬ ‫الس اَل ِم َع ٰلى نَبِيِّ ِه الْ َك ِرمْيِ َف َق َ‬ ‫الص اَل ِة َو َّ‬ ‫أ ََم َر ُك ْم بِ َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫يما‪،‬‬ ‫ص لُّوا َعلَْي ه َو َس لِّ ُموا تَ ْس ل ً‬ ‫ين َآمنُ وا َ‬ ‫ص لُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَ ا أَيُّ َه ا الذ َ‬ ‫يُ َ‬
‫ص ِّل َع ٰلى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد َو َع ٰلى ِآل َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد‪.‬‬ ‫ٰ‬
‫اَللّ ُه َّم َ‬
‫‪9‬‬
‫َحيَ ِاء‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ ٰ
ْ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْس لمنْي َ َوالْ ُم ْس ل َمات والْ ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَ ات اأْل‬
ِ ‫ِمْنهم واأْل َمو‬
،‫ات‬ َْ َ ْ ُ
Allahuma Ya Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini kami berkumpul di
lapangan ini, untuk melaksanakan perintah-Mu. Kami melakukan ini untuk
melampiaskan rasa syukur kami kepadamu, menyatakan rasa bahagia kami
atas perjuangan kami selama ini. Terimalah segala amal kami. Ampunilah
segala dosa kami Ya rabb.
Ya Allah Ya Robb, ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami, baik yg masih
hidup maupun yg sudah meninggal, Terangilah kuburnya, lapangkanlah
kuburnya bagi org tua kami yg telah meninggal
Ya Allah Ya Ghoffar Ampunilah dosa kedua orang tua kami. Jadikanlah
setiap luka hati, tiap tetes keringatnya dalam mendidik dan membesarkan kami
sebagai penghapus dosa-dosa mereka, Yaa Allah Ya Rahman,,, janganlah
Engkau azab kedua orang tua kami, disebabkan karena maksiat dan dosa kami
anak2nya. Ya Allah Ya Robb,, ampuni dan maafkan kesalahan jika kami tidak
berada disisinya saat dia sakit di masa tuanya. Ya Allah ya Robb,, ampuni dan
maafkan jika kami lebih sering menyapa teman melalui medsos daripada
menyapa orang tua kami, Ya Allah Ya Robb, ampuni dan maafkan kami jika
sering mengabaikan amanah org tua kami dan tdk sungguh2 dlm belajar dan
bekerja, Ya Allah Ya Robb berikan kami kesempatan utk membalas semua
kasih sayang org tua kami hingga mereka Ridho terhadap kami
Ya Allah Ya Robb jangan biarkan kesibukan kami dlm bekerja dan menuntut
ilmu mengurangi bakti kami kpd mereka berdua, Ya Allah Ya Robb jika tiba
waktunya Engkau akan memanggilnya, berikan kesempatan kami berada
disisinya dan sempat meminta maaf kdpnya serta berterima kasih atas kasih
sayangnya selama ini.
Ya Allah kemaren waktu shaum di bulan romadhan, kami tinggalkan harta
halal tidak kami dimakan, Istri yang syah tidak kami jamah di siang hari,
semuanya hanyalah mengejar ridho Mu, mengharap ampunan Mu,
membersihkan kotoran jiwa yang mengganggu. Terimalah pengorbanan kami
ya Allah, gantilah dengan ridho Mu.

10
Ya Allah engkau tahu, negeri kami dihuni oleh sembilan puluh persen umat
Islam yang selalu mengagungkan asmamu, menjaga agamamu, jangan
timpakan kepada kami ujian dan musibah yang berat akibat kesalahan dan
keserakahan para pemimpin kami. ampunilah kami, hindarkanlah kami dari
wabah virus corona dan segala penyakit yang berbahaya jadikanlah negeri
kami, negeri yang aman sentosa berilah penduduknya rizki yang baik,
terutama orang yang beriman kepadamu dan hari akhirmu.
Ya Allah, hajat kami kepada-Mu begitu banyak, hanya Engkaulah Yang
Mengetahui seluruh hajat dan kebutuhan kami. Kami memohon kepada-Mu ya
karim, sepanjang hajat dan kebutuhan kami ini baik menurutmu, dan memberi
kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kami, maka penuhilah hajat dan
kebutuhan kami ini, juga hajat dan kebutuhan istri, keluarga, orang tua, dan
saudara serta sahabat kami.
Ya Allah, tiada tempat berharap bagi kami selain kepada-Mu, tiada tempat
bergantung bagi kami, selain Engkaulah tempat kembali kami. Penuhilah
seluruh harapan kami, kabulkan seluruh pinta dan keinginan kami. Sungguh
Engkau tidak pernah mengingkari janji-janji-Mu

,‫ َوالْ َف ْح َش اءَ َوالْ ُمْن َك َر‬,َ‫ َوالْ َوبَ اء‬,َ‫ َوالْغَاَل ء‬,َ‫اللهم ْادفَ ْع َعنَّا الْبَاَل ء‬
‫ َم ا ظَ َه َر ِمْن َه ا َو َم ا‬،‫الش َدائِ َد َوالْ ِم َح َن‬ َّ ‫ف الْ ُم ْختَلِ َف ةَ َو‬
َ ‫الس ُي ْو‬
ُّ ‫ َو‬,‫َوالَْب ْغ َي‬
ِ َّ ‫ ِم ْن َبلَ ِدنَا َه َذا َخ‬،‫بَطَ َن‬
‫ك َعلَى‬ َ َّ‫ إِن‬،ً‫ َو ِم ْن بُْل َد ِان الْ ُم ْس ل ِمنْي َ َع َّامة‬,ً‫اص ة‬
,‫ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيٌر‬
ِ ِ ُّ ‫ِ َربَّنَا آتِنَا يِف‬
‫اب النَّار‬َ ‫الد ْنيَا َح َسنَةً َويِف اآْل خَر ِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ‬

11
‫ِ ِ ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِعب اد ِ‬
‫اهلل‪َّ ،‬‬
‫إن اهللَ يَ أْ ُم ُر بالْ َع ْدل َواإْل ْح َس ان َوإ ْيتَ اء ذي الْ ُق ْرىَب َ‬
‫ويْن َهى‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الب ْغ ِي‪ ،‬يَعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪ .‬فَاذ ُك ُروا اهللَ‬‫َع ِن ال َف ْح َشاء َوالْ ُمْن َك ِر َو َ‬
‫الْع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ُر‪.‬‬ ‫َ َْ َ ْ ْ َ ُ‬
‫‪Wassalam‬‬

‫‪12‬‬

Anda mungkin juga menyukai