Anda di halaman 1dari 19

MODUL PRAKTIKUM AUDIT

PERTEMUAN 6:
SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN INVESTASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai siklus perolehan dan
pembayaran investigasi. Melalui makalah ini, anda harus mampu:
1.1 Mampu menjelaskan siklus perolehan dan pembayaran investasi
1.2 Mampu membuat laporan siklus perolehan dan pembayaran investasi

B. URAIAN MATERI
Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal
mempengaruhi secara signifikan audit terhadap akun-akun berikut:

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap


transaksi seringkali jumlahnya material. Misalnya, sebagian besar
perusahaan jarang mengeluarkan obligasi, tetapi seringkali obligasi
diterbitkan, umumnya dalam jumlah yang besar. Oleh karena berjumlah
besar, umumnya dilakukan verifikasi terhadap setiap transaksi yang
terjadi dalam siklus tersebut untuk seluruh tahun sebagai bagian dalam
verifikasi atas akun neraca. Tidaklah lazim untuk melihat kertas kerja
audit yang meliputi saldo awal dari setiap akun dalam siklus perolehan
dan pembayaran kembali modal atau hutang jangka panjang dan
dokumentasi dari setiap transaksi yang terjadi selama tahun yang
bersangkutan.
2. jika Tidak dimasukkannya satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya
akan material. Dengan pertimbangan akibat dari pelaporan kewajiban
serta kurang saji modal, pengabaian suatu transaksi merupakan masalah
audit yang utama.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang
saham, obligasi atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.Dalam
melakukan audit atas transaksi-transaksi dan jumlah-jumlah dalam siklus
ini, harus benar-benar yakin bahwa syarat-syarat hukum penting yang

37
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

mempengaruhi laporan keuangan telah ditaati dan diungkapkan secara


memadai dalam laporan.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan
kewajiban dan modal. Dalam audit terhadap hutang berbunga, dianggap
perlu untuk melakukan verifikasi secara bersamaan atas beban dan
hutang bunga. Verifikasi ini juga harus dilakukan atas modal dividen dan
hutang dividen.

Siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan,


berhubungan dengan perolehan pendanaan dalam bentuk hutang dengan beban
bunga dan modal serta pembayaran kembali modal. Siklus perolehan dan
pembayaran kembali modal meliputi pembayaran bunga dan dividen. Berikut ini
adalah akun-akun utama dalam siklus tersebut:

 Wesel bayar
 Hutang kontrak
 Hipotek
 Hutang obligasi
 Beban bunga
 Bunga masih harus dibayar
 Kas di bank
 Modal saham biasa
 Modal saham preferen
 Modal disetor di atas nilai pari
 Modal donasi
 Laba di tahan
 Appropiasi laba di tahan
 Saham tresuri
 Dividen yang diumumkan
 Hutang dividen
 Perusahaan perorangan- akun modal
 Persekutuan - akun modal

38
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Prosedur audit untuk berbagai akun dalam siklus perolehan dan pembayaran
kembali modal, dapat lebih dipahami dengan mengambil beberapa contoh akun
untuk dipelajari. Oleh karena itu, kami akan membahas:

1. audit terhadap wesel bayar dan beban atas hutang bunga yang berhubungan
dan beban bunga untuk mengilustrasikan modal berbunga
2. saham biasa, modal disetor di atas nilai pari, laba di tahan dan dividen.
Metodologi yang digunakan untuk menentukan pengujian terinci atas saldo
akun modal sama dengan metode yang digunakan untuk semua akun lainnya.

Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang dijamin


oleh aktiva ataupun sama sekali tidak dijamin. Biasanya, suatu wesel di keluarkan
untuk jangka waktu antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga wesel yang
jangka waktu nya lebih dari satu tahun.Wesel di keluarkan untuk berbagai maksud
kekayaan yang dijaminkan meliputi berbagai jenis aktiva seperti efek efek,
persediaan dan aktiva tetap.

Pembayaran pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai


dengan persyaratan dalam perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek,
pembayaran pokok pinjaman dan bunga umumnya dilakukan pada saat hutang
tersebut jatuh tempo; tetapi untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya
mensyaratkan pembayaran bunga bulanan atau setiap triwulanan.

Biasanya dilakukan pengujian terhadap pembayaran pokok pinjaman dan


bunga sebagai bagian dari audit atas siklus perolehan dan pembayaran karena
pembayaran bunga maupun pokok pinjaman atas siklus dalam jurnal pengeluaran
kas. Tetapi karena frekuensinya relatif tidak begitu sering, transaksi-transaksi
modal dalam berbagaikasus jarang disertakan dalm sampel penguijian atas
transaksi. Oleh karena itu, pengujian terhadap transaksi-transasi tersebut biasanya
dilakukan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran kembali modal.

Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan
apakah:

39
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

 Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai


 Transaksi-transaksi berkenaan dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta
bunga wesel telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan
keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.
 Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus
dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan
kedelapan dari Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (nilai yang
dapat direalisasikan tidak dapat diterapkan pada wesel bayar).

Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:

 Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas
penerbitan wesel baru harus terletak pada dewan direksi atau manajemen
puncak. Biasanya diperlukan dua tanda tangan pejabat tinggi perusahaan untuk
setiap perjanjian pinjaman. Jumlah pinjaman, tingkat bunga, syarat-syarat
pembayaran, dan aktiva yang dijaminkan harus menjadi bagian dari perjanjian
pinjaman yang diotorisasikan. Bila wesel tersebut diperpanjang, adalah penting
bahwa prosedur otorisasi serupa diberlakukan seperti hal nya untuk penerbitan
wesel baru.
 Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman
bunga. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman harus dikendalikan sebagai
bagian dari siklus perolehan dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitkan,
bagian akuntansi harus menerima satu rangkapan seperti halnya penerimaan
faktur pemasok dan laporan penerimaan. Bagian hutang secara otomatis harus
mengeluarkan cek untuk wesel yang telah jatuh tempo, sama halnya seperti
penyiapan cek untuk pembelian barang jasa. Rangkapan wesel merupakan
dokumen pendukung untuk pembayaran.
 Dokumen dan catatan-catatan yang memadai. Hal ini meliputi buku tambahan
dan pengawasan terhadap wesel-wesel kosong atau yang telah dibayar oleh
seorang petugas yang bertanggung jawab. Wesel-wesel yang telah dibayar
harus dibatalkan dan disimpan oleh karyawan yang berwenang untuk itu.
 Verifikasi independen secara periodic. Secara periodic, catatan-catatan wesel
yang dibuat terperinci harus direkonsiliasikan dengan buku besar dan

40
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

dibandingkan dengan catatan pemegang wesel, oleh karyawan yang tidak


bertanggung jawab atas pencatatan rinci. Pada waktu yang sama, karyawan
independen menghitung kembali beban bunga wesel untuk menguji keakuratan
dan kecukupan pencatatan. Pengujian terhadap transaksi-transaksi wesel bayar
meliputi penerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali pokok pinjaman
serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan bunganya harus lebih
menekankan pengujian terhadap empat pengendalian intern terpenting yang
dibahas dalam bagian sebelumnya. Selain itu harus ada penekanan terhadap
ketepatan jumlah penerimaan dan pembayaran.

Prosedur analisis merupakan hal yang essensial untuk wesel bayar


karena pengujian rinci atas beban bunga dan bunga hutang sering kali dapat
dieliminasi bila hasilnya menguntungkan. Contoh prosedur analitis untuk wesel
bayar dan akun-akun bunga yang berhubungan:

PROSEDUR ANALITIS KEMUNGKINAN KEKELIRUAN

Hitung kembali taksiran beban bunga Salah saji beban bunga atau bunga
dengan dasar tingkat bunga rata-rata wesel terhutang, atau pengabaian wesel bayar
bayar bulanan keseluruhan. beredar

Bandingkan wesel bayar yang beredar Pengabaian atau salah saji wesel bayar
dengan tahun sebelumnya

Bandingkan saldo total wesel bayar, Salah saji beban bunga, bunga
beban bunga, dan bunga terhutang tahun terhutang atau wesel bayar sebelumnya
sebelumnya

Auditor memperkirakan beban bunga, menggunakan rata-rata wesel


bayar yang beredar dan rata-rata tingkat bunga, pengujian kelayakan beban bunga,
serta juga pengujian pengabaian wesel bayar. Jika beban bunga actual secara
material lebih besar dari taksiran auditor, salah satu kemungkinan penyebabnya

41
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

adalah pembayaran bunga atas wesel bayar yang tidak dicacat. Langkah awal
yang umum dilakukan dalam audit wesel bayar adalah penggunaan skedul wesel
bayar dan bunga terhutang yang diperoleh dari klien.
Skedul ini biasanya memuat keterangan rinci dari semua transaksi yang
terjadi untuk tahun berjalan secara keseluruhan baik untuk pokok pinjaman
maupun bunga, saldo awal dan saldo akhir wesel bayar dan hutang bunga, serta
informasi yang jelas dan rinci mengenai wesel seperti tanggal jatuh tempo, tingkat
bunga, dan aktiva yang dijaminkan. Bila selama tahun berjalan terdapat banyak
transaksi yang melibatkan wesel bayar, kemungkinan skedul tersebut menjadi
tidak memadai. Dalam keadaan seperti ini, auditor biasanya meminta klien untuk
memeprsiapkan skedul wesel-wesel pada akhir tahun masih mempunyai saldo
yang belum dilunasi. Skedul ini akan berisi keterangan mengenai setiap wesl,
saldo akhir, dan bunga yang masih terhutang pada akhir tahun, termasuk jaminan
serta tingkat bunga.
Tujuan nilai yang dapat direalisasi tidak dimasukkan dalam table karena
tidak berlaku untuk wesel bayar. Skedul wesel bayar digunakan sebagai kerangka
acuan untuk prosedur tersebut. Dalam hal ini pun banyaknya pengujian yang
dilakukan sangat bergantung pada materialitas wesel bayar dan efektifitas struktur
pengendalian intern.Tiga tujuan terpenting dalam audit atas wesel bayar adalah:

 Seluruh wesel bayar yang ada telah disertakan (kelengkapan)


 Wesel bayar dalam skedul dinilai dengan benar (keakuratan)
 Wesel bayar telah disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian
dan pengungkapan)

Dua tujuan pertama penting karena bila terjadi suatu kesalahan saja,
misalnya satu wesel diabaikan atau salah dicatat, nilai nya mungkin material.
Penyajian dan pengungkapan penting karena prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan adanya catatan kaki yang memberi keterangan tetang jangka
waktu wesel yang masih belum jatuh tempo dan aktiva yang dijaminkan. Jika
perjanjian pinjaman menimbulkan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan,
seperti misalnya saldo minimum kompensasi, atau pembatasa pembayaran
dividen, maka hal-hal tersebut juga harus diungkapkan dalam catatan kaki.

42
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Perbedaan utama harus dibuat antara audit terhadap perusahaan publik


dan perusahaan keluarga. Dalam kebanyakan perusahaan keluarga, hanya sedikt
atau bahkan mungkin tidak ada transaksi akun ekuitas pemillik selama setahun
yang bersangkutan, dan umumnya jumlah pemegang saham sedikit. Transaksi-
transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik
disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian deviden. Waktu yang
digunakan utnuk verifikasi ekuitas pemilik pada perusahaan keluarga seringkali
hanya sedikit walaupun auditor harus melakukan pengujian terhadap catatan-
catatan perusahaan. Verifikasi terhadap ekuitas pemilik pada perusahaan public
lebih rumit karena jumlah pemegang saham yang lebih banyak serta seringnya
terjadi pergantian pemegang saham.
Tujuan dari pemeriksa auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk
menentukan apakah :

 Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang


berkaitan mencukupi
 Transaksi-transaksi “ekuitas pemilik” telah dicatat sesuai dengan keenam
tujuan spesifik audit.
 Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai
dengan tujuan spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang
dapat direalisasikan tidak berlaku)

Beberapa pengendalian intern yang penting akan diutamakan oleh


auditor, yaitu : otorisasi yang memadai atas transaksi, pencatatan yang memadai,
pemisahan tugas antara antara pencatatan ekuitas pemilik dan penanganan kas
serta sertifikat saham, dan penggunaan petugas serta agen penjualan saham yang
bebas. Otorisasi yang memadai untuk transaksi Karena masing-masing transaksi
yang mempengaruhi ekuitas pemilik biasanya material, sebagian besar transaksi
ini harus disetujui oleh dewan direksi. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik berikut
ini umumnya memerlukan otorisasi yang khusus.

43
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

TABEL 1.3
Tujuan Spesifik Audit Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Wesel
Bayar dan Bunga

TUJUAN SPESIFIK PENYAJIAN ATAS RINCIAN KETERANGAN


AUDIT SALDO SALDO YANG LAZIM

Wesel bayar dalam Jumlahkan daftar wesel bayar Seringkali prosedur-prosedur


skedul wesel bayar untuk wesel bayar dan bunga ini dilakukan untuk seluruh
cocok dengan berkas yang masih harus di bayar transaksi karena umumnya
induk atau register populasinya kecil.
wesel bayar klien, dan Telusuri jumlahnya ke buku

jumlah telah besar


ditambahkan dengan
Telusuri masing-masing wesel
tepat dan cocok dengan
bayar ke berkas induk
buku besar (kecocokan
rincian)

Wesel bayar yang ada Konfirmasikan wesel bayar Tujuan keberadaan tidak
dalam skedul benar- sepenting tujuan kelengkapan
benar ada (keberadaan) Periksa duplikat/copy wesel dan ketepatan
bayar mengenai otorisasinya

Periksa risalah rapat mengenai


persetujuan pengeluaran wesel
bayar

Seluruh wesel bayar Periksa wesel yang dibayarkan Tujuan ini penting untuk
yang ada telah setelah akhir tahun untuk menemukan kekeliruan atau
dimasukkan dalam menentukan apakah pada tanggal penuimpangan
skedul wesel bayar neraca wesel bayar tersebut telah
(kelengkapan) diakui sebagai hutang Tiga prosedur yang pertama
dilakukan untuk hamper

44
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Minta konfirmasi standar bank semua audit. Prosedur lain


yang menunjukkan secara dilaksanakan hanya bila
khusus akan keberadaan wesel pengendalian internnya
bayar kepada seluruh bank yang lemah
berhubungan dengan klien.
(konfirmasi bank dibahas lebih
jauh dalam bab 20)

Telaah rekonsiliasi bank


mengenai wesel bayar baru yang
dikreditkan langsung ke rekening
oleh bank. Dalam rekonsiliasi
bank, wesel-wesel tersebut harus
ditandai sebagai “pos-pos yang
direkonsiliasi”. (rekonsiliasi
bank juga dibahas lebih jauh
dalam bab 20)

Minta konfirmasi dari kreditur


yang pernah memiliki wesel
bayar klien di masa lalu tetapi
sekarang tidak lagi termasuk
dalam skedul. Ini sama dengan
konsep “konfirmasi saldo nol”
dalam hutang usaha.

Minta konfirmasi standar untuk


wesel bayar yang lazim dipakai
(di Amerika, sesuai
dengan Uniform Commercial
Code, lihat contoh dalam gambar
19-4)

45
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Lakukan analisis beban bunga


untuk menemukan pembayar
kepada kreditur yang tidak
terdapat dalam skedul. Prosedur
ini otomatis dilakukan bila
skedul yang dibuat sama seperti
skedul Gambar 19-3. Karena
seluruh pembayaran-pembayaran
bunga dicocokan dengan buku
besar

Periksa apakah wesel bayar


yang telah dibayar diberi tanda
untuk meyakinkan bahwa wesel
tersebut sudah tidak beredar.
Wesel-wesel tersebut harus
disimpan harus disimpan secara
baik oleh klien

Telaah risalah rapat direksi


mengenai wesel yang telah
disetujui untuk dikeluarkan
tetapi tidak tercatat

Wesel bayar dan bunga Periksa duplikat wesel Dalam beberapa kasus,
yang masih harus mengenai pokok dan tingkat mungkin dipandang perlu
dibayar yang terdapat bunganya untuk menghitung, dengan
dalam skedul telah teknik nilai sekarang, tingkat
terhitung dengan tepat Konfirmasikan wesel
bayar, bunga atau pokok wesel.

(ketapatan) tingkat bunga, dan terakhir Contohnya, bila peralatan


pembayaran kepada pemegang dibeli dengan wesel bayar
wesel

46
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Hitung kembali bunga


terhutang

Wesel bayar telah Periksa duplikat wesel untuk Wesel harus dimasukkan
dicatat pada periode menemukan apakah wesel diberi dalam periode berjalan jika
yang tepat (pisah batas) tanggal pada atau sebelum bertanggal pada atau sebelum
tanggal neraca tanggal neraca

Perusahaan Periksa wesel untuk menemukan


berkewajiban untuk apakah perusahaan memiliki
membayar wesel bayar kewajiban untuk membayarnya
(kewajiban)

Wesel bayar, beban Periksa duplikat wesel bayar Penyajian laporan keuangan
bunga, dan bunga yang memadai termasuk
masih harus dibayar Konfirmasikan pengungkapan dalam catatan
telah disajikan dan kaki merupakan hal yang
Periksa catatan, risalah, dan
diungkapkan dengan penting diperhatiakan untuk
konfirmasi bank mengenai
memadai (penyajian wesel bayar.
pembatasan-pembatasannya
dan pengungkapan)

Periksa neraca mengenai


penyajian dan pengungkapan-
pengungkapan atas bagian tidak
lancer, hubungan afiliasi, harta
yang dijaminkan untuk wesel,
dan pembatasan-pembatasan
yang timbul karena pengeluaran
wesel

Otorisasi meliputi jenis saham yang akan diterbitkan (misalnya apakah


saham preferen atau saham biasa), jumlah yang diterbitkan, nilai pari saham,
kondisi kekhususan dari saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitannya.

47
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Pembelian kembali saham, baik saham biasa maupun saham preferen, waktu
pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian kembali
saham, seluruhnya harus disetujui oleh dewan direksi. Dewan direksi harus
memberikan otorisasi terhadap bentuk dividen (tunai atau dalam bentuk saham),
jumlah dividen untuk setiap saham dan catatan serta tanggal pembelian dividen.
Jika suatu perusahaan melakukan sendiri pencatatan atas transaksi saham dan
saham yang beredar, maka perusahaan harus mempunyai struktur pengendalian
yang memadai untuk memastikan bahwa pemilik saham dicatat dalam catatan
perusahaan, jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemilik saham per tanggal
catatan dividen telah benar dan kemungkinan kecurangan karyawan
diminimalkan. Untuk itu diperlukan penugasan personil yang tepat dan prosedur
pencatatan yang memadai.
Prosedur terpenting untuk mencegah kekeliruan dalam ekuitas pemilik
adalah (1) kebijakan yang jelas untuk pembuatan sertifikat saham dan pencatatan
transaksi saham (2) verifikasi intern yang independen terhadap informasi dalam
catatan. Pada saat menerbitkan dan mencatat saham, klien harus memastikan
bahwa peraturan pemedasar perusahaan telah dipenuhi. Contohnya ,nilai pari
saham ,jumlah saham yang boleh diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan
,dan pajak terhadap penerbitan saham semuanya mempengaruhi penerbitan dan
pencacatan saham .
Pengendalian atas modal saham yang digunakan oleh kebanyakan
perusahaan adalah penggunaan buku sertifikasi saham dan buku besar pemegang
saham .Buku sertifikasi saham merupakan catatan penerbitan dan pembelian
kembali saham selama operasi perusahaan. Pencatatan suatu transaksi penjualan
meliputi informasi mengenai sertifikat ,jumlah saham yang dikeluarkan ,nama
pemegang saham dan tanggal penerbitan saham .Jika ada saham yang dibeli
kembali ,buku sertifikasi saham harus mencatat saham yang dibeli kembali ,dan
tanggal pembelian kembali saham tersebut. Buku besar pemegang
saham merupakan catatan saham yang beredar pada suatu waktu tertentu .Buku
besar ini digunakan untuk mencek keakuratan buku sertifikasi saham dan saldo-
saldo dalam buku besar serta digunakan sebagai dasar pembayaran deviden .

48
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden harus dikendalikan dengan cara


yang sama seperti dibahas dalam Bab 15 (penyiapan dan pembayaran gaji) .Cek-
cek pembayaran deviden harus disiapkan berdasarkan buku saham oleh pegawai
yang tidak melakukan pencatatan dalam buku saham .Setelah seluruh buku cek
disiapkan ,sebaiknya dilakukan verifiaksi secara independen terhadap nama
pemegang saham ,jumlah seluruh cek dan rekonsiliasi antara jumlah total cek
deviden dengan jumlah pembayaran dividen yang disetujui dalam notulen rapat
.Dalam hal ini juga dapat digunakan suatu rekening dividen impress untuk
mencegah pembayaran dividen yang lebih besar daripada jumlah yang telah
diotorisasi .
Perusahaan yang mengeluarkan sahamnya di pasar modal ,diharuskan
menggunakan petugas catat yang bebas sebagai suatu alat pengendalian untuk
mencegah pengeluaran sertifikat saham yang tidak sah .Tanggungjawab petugas
catat yang bebas adalah memastikan bahwa saham yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan sesuai dengan kebijakan mengenai saham dalam akte pendirian
perusahaan tersebut dan otorisasi dewan direksi .Petugas catat bertanggungjawab
menandatangani seluruh sertifikat saham yang baru dikeluarkan dan menyimpan
serta membatalkan sertifikat lama sebelum sertifikat pengganti diterbitkan ,dalam
hal ada penggantian kepemilikan saham.
Sebagai bagian perusahaan besar juga mengggunakan jasa agen
pemindahan saham untuk melakukan pencatatan mengenai pemegang saham
,termasuk mendokumentasikan pemindahan kepemilikan saham .Penggunaaan
agen pemindahan saham tidak hanya dimaksudkan sebagai alat pengendalian atas
catatan-catatan saham ,karena sifatnya yang independen ,tetapi juga mengurangi
biaya pencatatan dengan menggunakan jasa tenaga ahli .Disamping itu ,banyak
pula perusahaan yang menggunakan jasa agen pemindahan saham untuk
membayarkan deviden dalam bentuk tunai kepada pemegang saham ,yang
merupakan cara untuk meningkatkan struktur pengendalian intern.
Terdapat 4 hal penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan
modal disetor di atas nilai pari:

 Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan)

49
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

 Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat


(keberadaan dan keakuratan)
 Modal saham dinilai dengan benar (keakuratan)
 Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan
pengungkapan)

Dua yang pertama mengharuskan adanya pengujian transaksi dan dua


yang terakhir mengharuskan pengujian rincian saldo .

 Seluruh transaksi saham yang ada telah dicatat .Tujuan ini dengan mudah dapat
dicapai jika digunakan jasa pencatat atau agen pemindahan saham .Auditor
dapat meminta konfirmasi mereka mengenai transaksi-transaksi modal saham
dan mengenai nilai dari transaksi-transaksi saham tersebut .Penelitian terhadap
notulen rapat ,terutama yang dibuat mendekati tanggal neraca dan pemeriksaan
terhadap buku catatan saham klien ,dapat juga menunjukkan adanya
pengeluaran dan pembelian kembali saham .
 Transaksi saham yang dicatat benar dan dicatat dengan tepat. Pengeluaran
saham baru secara tunai ,merjer dengan perusahaan lain melalui pertukaran
saham ,modal yang dihadiahkan dan saham yang dibeli kembali semuanya
memerlukan audit yang ekstensif .Tanpa memperhartikan pengendalian intern
yang ada ,umunya seluruh transaksi modal saham diverifikasi karena nilainya
yang material dan sifat permanen di dalam catatan .Keberadaan biasanya diuji
dengan memeriksa notulen rapat dewan direksi .

Ketetapan nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai dapat


diverifikasi dengan meminta konfirmasi tentang jumlahnya kepada agen
pemindahan saham dan menelusuri jumlah transaksi saham yang ada ke dalam
penerimaan uang .(Dalam hal pembelian kembali saham ,jumlahnya ditelusuri ke
dalam jurnal pengeluaran aks ).Selain itu ,auditor harus memeriksa jumlah yang
dikredit ke dalam modal saham dan tambahan modal disetor di atas nilai pari atau
nilai modal saham ditetapkan . Jika transaksi-transaksi saham melibatkan dividen
saham ,pembelian aktiva dengan saham ,merjer atau transfer saham yang tidak
melibatkan uang tunai lainnya ,verifikasi terhadap penilaian mungkin lebih sulit

50
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

dilakukan .Untuk transaksi-transaksi jenis ini auditor harus yakin bahwa klien
telah menghitung jumlah pengeluaran saham dengan benar sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum .MIsalnya ,dalam mengaudit suatu transaksi merjer
yang besar ,auditor harus menilai apakah transaksi ini merupakan pembelian
perusahaan atau penggabungan perusahaan .Seringkali diperlukan penelaahan
seksama untuk menentukan metode yang tepat ,perlu dilakukan verifiaksi untuk
mengetahui apakah nilai transaksi telah dihitung dengan tepat.

Saldo akhir dalam akun modal diverifikasi ,mula-mula dengan


menentukan jumlah saham beredar pada tanggal neraca .Konfirmasi dari agen
pemindahan saham merupakan carfa verifikasi termudah .Jika tidak ada agen
pemindahan saham ,auditor harus mengandalkan pada pemeriksaan atas catatan
saham dan menghitung seluruh saham yang beredar dalam buku sertifikasi saham
,meneliti sertifikat yang dibatalkan dan menghitung seluruh saham yang beredar
dalam buku sertifikasi saham ,meneliti sertifikat yang diabtalkan dan menghitung
sertifikat kosong .Setelah auditor yakin bahwa jumlah saham yang beredar benar
,nilai pari yang dicatat dalam akun modal dapat diverifikasi dengan mengalikan
jumlah saham dengan nilai dari saham .Saldo akhir dalam akun modal disetor di
atas niali pari saham yangmerupakan nilai sisa .Akun ini diaudit dengan verifikasi
terhadap jumlah transaksi yang dicatat selama tahun yang bersangkutan dan
menambahkan atau mengurangkan jumlahnya dari saldo awal akun tersebut .

Pertimbangan penting dalam penilaian modal saham adalah verifikasi


terhadap jumlah saham yang digunakan dalam menghitung laba per lembar saham
.Jika hanya ada satu jenis saham dan sejumlah kecil transaksi saham ,tidak sulit
menetukan jumlah saham yang benar dalam menghitung laba per saham
.Masalahnya,menjadi rumit jika ada saham yang dapat diubah menjadi obligasi
,opsi saham atau surat jaminan .Penting sekali adanya pemahaman terhadap
PSAK No. 21 (di Amerika : APB No. 15) sebelum jumlah saham utama maupun
saham yang dipecahkan dapat diverifikasi .

51
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan memadai. Sumber informasi


paling penting dalam menentukan apakah modal saham telah diungkapkan secara
memadai adalah akte pendirian perusahaan ,notulen rapat dewan direksi ,dan
analisis auditor terhadap transaksi-transaksi modal saham .Auditor harus yakin
bahwa terdapat penjelasan yang mencukupi untuk setiap golongan saham
,termasuk informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan dan yang beredar
dan hak khusus dari setiap jenis saham tertentu .Penyajian dan pengungkapan
yang layak tentang opsi saham ,waran dan saham konvertibel harus diverifikasi
dengan memeriksa dokumen-dokumen hukum atau bahan bukti lain yang
membuktikan adanya peraturan-peraturan tentang hal-hal tersebut di atas.
Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan
saldo akhir .Kecuali jika ada hutang dividen .Keenam tujuan spesifik audit atas
ktransaksi tetap relevan untuk deviden .Tetapi ,biasanya dividen diaudit
seluruhnya dan jarang timbul masalah .Berikut ini adalah tujuan-tujuan terpenting
dari kontrol terhadap dividen ,termasuk yang berkaitan dengan hutang dividen .

 Dividen yang dicatat benar ada (keberadaan)


 Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan)
 Dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
 Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada
(keberadaan)
 Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)

Keberadaan atas dividen yang dicatat dapat dicek dengan meneliti


notulen rapat dewan direksi menganai jumlah dividen per saham dan tanggal
pembayaran dividen .Pada waktu meneliti notulen rapat dewan direksi untuk
memverifikasi dividen yang diumumkan .auditor harus berhati-hati teerhadap
kemungkinan adanya pengumuman dividen yang tidak dicatat ,terutama
mendekati tanggal neraca .Suatu prosedur audit yang berhubungan dengan itu
adalah menelaah arsip kertas kerja audit untuk melihat apakah ada pembatasan
terhadap pembayaran dividen ,dalam perjanjian obligasi atau ketentuan mengenai
saham preferen .

52
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

Ketepatan penilaian suatu pengumanan pembayaran dividen dapat dapat


diaudit dengan menghitung kembali jumlahnya berdasarkan dividen setiap saham
dan jumlahnya berdasarkan dividen setiap saham dan jumlah saham yang beredar
.Jika klien menggunakan agen pemindahan saham untuk membagikan dividen
,jumlah totalnya dapat dapat ditelusuri ke dalam jurnal pembayaran kas kepada
agen dan juga dengan mengkonfirmasikannya .
Jika klien membuat catatan-catatan dividend an membayar dividen
sendiri ,auditor dapat meverifikasi jumlah totalnya dengan menghitung kembali
dan melihat catatan mengenai uang tunai yang dibayarkan .Selain itu ,perlu
dilakukan verifikasi untuk melihat apakah pembayaran dilakukan kepada
pemegang saham yang memiliki saham tersebut pada tanggal pencatatan dividen
.Auditor dapat menguji hal ini dengan memilih suatu sampel pembayaran dividen
yang dicatat dan menelusuri nama penerima uang pada cek yang telah dibatalkan
oleh bank pada catatan dividen ,untuk meyakinkan bahwa pemenerima uang
memang berhak .Pada saat yang sama dapat dilakukan verifikasi terhadap jumlah
dan keaslian cek dividen tersebut .
Pengujian terhadap hutang dividen harus dilakukan bersamaan dengan
dividen yang diumumkan .Setiap dividen yang belum dibayar harus dicatat
sebagai hutang .
Bagi sebagian besar perusahaan ,satu-satunya transaksi yang melibatkan
laba ditahan adalah laba bersih untuk tahun berjalan dan dividen yang diumukan
.Tetapi mungkin pula ada koreksi terhadap laba tahun-tahun sebelumnya
,penyesuaian terhadap transaksi-transaksi tahun sebelumnya yang dikredit atau
dibebankan langsung terhadap laba ditahan dan pembuatan atau penghapusan
apropriasi laba di tahan.
Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba
ditahan untuk seluruh tahun yang bersangkutan .Skedul audit yang menunjukkan
analisis itu ,yang biasanya merupakan bagian dari arsep permanen ,meliputi
keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi akun laba ditahan . Audit
terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang
bersangkutan (atau pendebitan yang disebabkan kerugian) dilakukan dengan
menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada perhitungan laba

53
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

rugi .Prosedur ini tentu saja harus dilakukan pada saat-saat terakhir auditing
seluruh ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih diselesaikan .
Salah satu pertimbangan yang penting dalam mengaudit pendebitan dan
pengkreditan terhadap laba ditahan ,selain disebabkan oleh laba bersih dan
dividen ,adalah menentukan apakah transaksi tersebut harus dimasukkan ,sebagai
contoh ,penyesuain periode lalu hanya dapat dimasukkan ke dalam laba ditahan
jika transaksi tersebut sesuai dengan PSAK No. 21 (di Amerika :APB Opinions
dan FSAB Statement).
Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapa diklasifikasikan
sebagai transaksi laba ditahan,langkah berikutnya adalah menentukan apakah nilai
transaksi tersebut benar .Bahan bukti audit yang diperlukan untuk menguji apakah
penilaian dilakukan dengan benar bergantung pada sifat transaksi .Jika ada
peraturan yang mengharuskan adanya apropriasi untuk dana pelunasan obligasi
,jumlah apropriasi yang tepat dapat ditentukan dengan memeriksa perjanjian
obligasi .Jika terdapat suatu kerugian besar yang dibebankan pada laba ditahan
karena tidak digunakannya lagi suatu pabrik ,bahan baku yang diperlukan untuk
menentukan besarnya kerugian dapat meliputi sejumlah besar catatan dan
dokumen pabrik tersebut .
Perhitungan penting lainnya dalam audit terhadap laba ditahan adalah
menilai apakah ada transaksi yang seharusnya dimasukkan tetapi belum dicatat
.Contohnya jika diumumkan pembayaran dividen berupa saham ,nilai pasar dari
saham yang dikeluarkan harus dikapitalisasi dengan mendebitkan ke laba ditahan
dan kredit ke modal saham .Demikian pula jika dalam laporan keuangan tercakup
apropriasi laba ditahan ,auditor harus menilai apakah masih diperlukan
aprpropriasi pada tanggal neraca. Contohnya ,apropriasi laba ditahan untuk dana
pelunasan obligasi harus dihapuskan ,jika obligasinya telah dibayar, yaitu dengan
mengkreditkan laba ditahan.
Hal penting dalam mennetukan apakah laba ditahan diungkapkan
dengan benar dalam neraca adalah keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap
pembayaran dividen .Seringkali perjanjian dengan bankir ,pemegang saham dan
kreditor lainnya melarang atau membatasi jumnlah dividen yang dapat dibayarkan

54
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

oleh klien .Pembatasan-pembatasan ini harus diungkapkan dalam catatan atas


laporan keuangan.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Buatlah prosedur audit yang diperlukan dalam pemeriksaan Siklus
perolehan dan pembayaran investasi?
2. Buatlah surat konfirmasi investasi?

55
SJN-0916

Anda mungkin juga menyukai