Anda di halaman 1dari 19

MANUAL OPERASI

Airnav Indonesia PERUM LPPNPI CABANG PONTIANAK

BAB IV

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

4.1 Umum

Kebijakan keselamatan penyelenggaraan pelayanan navigasipenerbangan,


diperlukan oleh seluruh personel Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan di Kantor Perum LPPNPI Cabang Pontianak. Dimana keselamatan
pelayanan navigasi penerbangan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kebijakan manajemen keselamatan. Untuk menerapkan hal tersebut maka
General Manager memiliki komitmen dalam bentuk deklarasi pernyataan
keselamatan dari General Manager Bandara Supadio (terlampir).

Tujuan kebijakan keselamatan dalam penyelenggaraan pelayanan


telekomunikasi dan radio navigasi penerbangan adalah untuk menyediakan
pelayanan navigasi penerbangan yang selamat, efektif, dan efisien. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut maka di dalam penyelenggaraan pelayanan navigasi
penerbangan kami menerapkan budaya keselamatan pada seluruh aspek yang
terkait dalam penyelenggaraan pelayanan telekomunikasi dan radio navigasi
penerbangan.

4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggaraan Pelayanan

Untuk mewujudkan penerapan system manajemen keselamatan sesuai dengan


peraturan yang ditetapkan pada Civil Aviation Safety Regulation Part 171,
Advisory Circular 171-3 dan Manual of Standar CASR Part 171. Melalui
Peraturan Direksi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia nomor: PER.004/LPPNPI/II/2015 tanggal 10 Februari
2015 tentang Sistem Tata Kelola Data dan Informasi di Lingkungan Perum
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. Dan
PER.005/LPPNPI/III/2016 tentang Sistem Manajemen Keselamatan (Safety
Management System). Melalui peraturan direksi diatas maka sudah terbentuk
suatu unit khusus yang memiliki tanggung jawab dalam penanganan isu-isu

IV-1
keselamatan di bidang Operasi dan Teknik dan Safety Management System.
Adapun struktur Organisasi sebagai berikut:

General Manager Kepala Cabang dan Unit


Wasyudi Zufka

Manager Perencanaan & Evaluasi Operasi Karno

Jr. Manager Perencanaan dan EvaluasiJr.


Pelayanan
ManagerJr.
Heris
ATFM
Manager
Trilaksono
dan Perencanaan
ATS System Setyo
dan Evaluasi
Utomo Pelayanan Komunikasi Penerbangan Galih

Manager Operasi:
1.Sudrajat 2.Fani Sagita 3.Hamsan
4.Andre Situmorang

Manager Fasilitas Teknik


Kusmulyadi
Jr. Manager Fasilitas CNSJr.
dan Otomasi
Manager Fasilitas Teknik Penunjang Indra Setiadi
Agus Salim

Manager Teknik: 1.Soni Herianto B. 2.Jaelani


3.Dudy Hermawan 4.Denny Harley

Manager Keselamatan, Keamanan, dan Standarisasi Zuhron Navani

Jr. Keselamatan Bidang Operasi danJr.Keamanani


Keselamatan Bidang Teknik dan K3
Rahmad Syahputra Ridho Hendri

Manager Administrasi dan Keuangan


Dedi Setiadi
Jr. Manager Keuangan Irda Safitri Jr. Manager Personalia dan Umum
Albert Tjahyo

Gamabar 4.1 Struktur Organisasi Cabang Pontianak


a. General Manager Pontianak
Nama : Wasyudi Zufka
No. Telp/HP : 081345115054
b. Manager Perencanaan dan Evaluasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
Nama : Karno
No. Telp/HP : 087814278624
c. Manager Operasi
Nama :
Sudrajat
No. Telp/ Hp : 087818255863
d. Manager Operasi
Nama : Fani Sagita
No. Telp/ HP : 082254666027
e. Manager Operasi
Nama : Hamsan
No. Telp/ HP : 08125813341
f. Manager Operasi
Nama : Andre Situmorang
No. Telp/ HP : 08128010013
g. Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi pelayanan lalu
lintas Nama : Heris Trilaksono
No. Telp/ HP : 082252262821
h. Junior Manager ATFM dan ATS
System Nama : Setyo Marsudi
Hutomo No. Telp/ HP : 081345067234
i. Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi Pelayanan
Komunikasi Penerbangan
Nama : Galih Chandra
No. Telp/ HP : 085730507222
j. Manager Fasilitas Teknik
Nama : Kusmulyadi
No. Telp/ HP : 082152983331
k. Manager Teknik
Nama : Soni Herianto
Batubara No. Telp/ HP :
082189525019
l. Manager Teknik
Nama : Jaelani
No. Telp/ HP : 089649377750
m. Manager Teknik
Nama : Dudy
Hermawan No. Telp/ HP :
085366967949
n. Manager Teknik
Nama : Denny Harley
Davianto No. Telp/ HP :
082292756555
o. Junior Manager CNS &
Otomasi Nama : Agus Salim
No. Telp/ HP : 081348932617
p. Junior Manager Teknik Fasilitas Pendukung
Nama : Indra Setiadi
No. Telp/ HP : 085348476508
q. Manager Administrasi dan
Keuangan Nama : Dedi Setiadi
No. Telp/HP : 08125088943
r. Junio Manager Keuangan
Nama : IrdaSafitri
No. Telp/HP : 082161637760
s. Junior Manager Personalia dan
Umum Nama : Albert Tjahyo Hersanto
No. Telp/HP : 081339443008
t. Manager Safety
Nama : Zuhron Navani
No. Telp/HP : 085289420964
u. Junior Manager Safety Teknik dan
K3 Nama : Ridho Hendri
Fredinata No. Telp/HP :
081345209747
v. Junior Manager Safety Operasi dan
Keamanan Nama : Rahmad Sahputra
No. Telp/HP : 08993232305

Tugas pokok dan fungsi pada struktur organisasi keselamatan tersebut sebagai
berikut:

a. General Manager
Pengendali kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi
kegiatan penjaminan kualitas pelayanan Lalu Lintas Udara baik dari sisi
operasi, fasilitas & kesisteman dalam rangka menunjang pelaksanaan dan
pengembangan usaha kantor Cabang Pontianak.

b. Manager Operasi Kantor Cabang Perum LPPNPI Cabang Pontianak

1. Bertanggungjawab untuk operasi keselamatan penerbangan dalam hal


Operasi dan melaporkan kepada General Manager/Distrik Manager
Perum LPPNPI;
2. Memantau bahwa semua operasi berjalan dengan baik;
3. Memastikan bahwa petugas dalam Unit Pelayanan Operasi sadar akan
aturan dan peraturan keselamatan;
4. Memastikan bahwa sistem manajemen keselamatan dilaksanakan pada
semua petugas yang ada di Unit operasi;
5. Memastikan bahwa staf yang bertugas memiliki pengetahuan yang
memadai untuk melaksanakan pekerjaannya dengan aman;
6. Mendorong serta mendukung Petugas / karyawan unit operasi untuk
melaporkan hazard yang terjadi yang dapat menyebabkan
kecelakaan/insiden dan accident.

c. Manager/Junior Manager Teknik Kantor Cabang/Kantor Distrik Perum


LPPNPI Cabang Pontianak

1. Bertanggungjawab untuk operasi keselamatan penerbangan dalam Unit


Teknik dan melaporkan kepada General Manager/Distrik Manager;
2. Memantau semua operasi Fasilitas berjalan dengan baik dan normal;
3. Memastikan bahwa semua petugas dan karyawan Unit Teknik sadar
akan aturan dan peraturan keselamatan;
4. Memastikan bahwa sistem manajemen keselamatan dilaksanakan pada
semua kegiatan operasional di Unit Teknik;
5. Memastikan bahwa staf yang bertugas memiliki pengetahuan yang
memadai untuk melaksanakan pekerjaannya dengan aman;
6. Memastikan bahwa konfigurasi dan fasilitas Operasional Pelayanan
Keselamatan Penerbangan selalu siap untuk digunakan dan dalam
keadaan normal dan aman;
7. Memastikan bahwa operasional di Unit Teknik tidak berdampak
negative terhadap operasi keselamatan penerbangan;
8. Mendorong dan mendukung petugas dan karyawan dalam unit Teknik
untuk melaporkan hazard yang berpotensi dapat menyebabkan
kecelakaan/ insiden dan accident.

d. Safety Management System Manager

1. Membantu Kantor Cabang dan Distrik Perum LPPNPI dalam


mengembangkan sistem manajemen keselamatan;
2. Memberi masukan kepada General Manager dan Distrik Manager
Perum LPPNPI terkait dengan kesiapan dalam melaksanakan rencana
operasi untuk keadaan darurat pesawat udara atau kecelakaan/ insiden,
accident.
3. Melakukan inspeksi, audit, dan investigasi keselamatan penerbangan
dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam inspeksi
keselamatan penerbangan;
4. Bekerja sama dengan tim investigasi eksternal maupun internal dalam
investigasi kecelakaan/ insiden, accident penerbangan;
5. Menerbitkan berita terkait keselamatan dengan unit yang ada dalam
rangka mencegah terjadinya kecelakaan/ insiden penerbangan;
6. Melakukan dan memantau tindak lanjut terhadap laporan keselamatan;
7. Menetapkan informasi dan analisa keselamatan penerbangan;
8. Mengembangkan dan menangani rencana sistem manajemen
keselamatan dengan menetapkan peraturan, panduan, dan penerapan
berdasarkan kepada operasi keselamatan penerbangan dengan
assistansi dari petugas/ karyawan Direktur yang membidangi Safety
&Standard Kantor Pusat;
9. Mengajukan usulan dalam penetapan komite manajemen keselamatan
penerbangan perum LPPNPI;
10. Mengajukan ditetapkannya komite Investigasi kecelakaan/ insiden
penerbangan;
11. Memeriksa, membantu, dan memberikan masukan untuk setiap Kantor
Cabang maupun Distrik Perum LPPNPI dalam hal keselamatan
penerbangan;
12. Merencanakan inspeksi dan evaluasi aktifitas keselamatan
penerbangan;
13. Mengumpulkan informasi berdasarkan keselamatan penerbangan dan
menindak lanjuti perkembangan teknologi keselamatan penerbangan
dari sumber luar;
14. Menetapkan program pelatihan keselamatan penerbangan untuk semua
petugas terkait;
15. Menginvestigasi kecelakaan/ insiden penerbangan di Seluruh Kantor
Cabang dan Distrik Perum LPPNPI sesuai instruksi Kantor Pusat;
16. Mempersiapkan laporan pertemuan keselamatan penerbangan dan
menyerahkannya kepada eksekutif dan memberikan saran kepada unit
terkait untuk operasi yang penting dalam mencegah kecelakaan/
insiden penerbangan;
17. Membagikan informasi terkait dengan kecelakaan/ insiden
penerbangan kepada unit terkait yang ada di lingkungan Kantor
Cabang dan Distrik Perum LPPNPI;
18. Menyimpan dan menganalisa data dari kecelakaan/ insiden
penerbangan menentukan trend, dan mencatat data statistik terkait
dengan kecelakaan/ insiden pesawat udara;
19. Mempromosikan aktifitas keselamatan penerbangan pada Perum
LPPNPI dan bekerja sama dengan organisasi di luar bandara untuk
aktifitas keselamatan penerbangan;
20. Memberikan saran kepada eksekutif serta merekomendasikan
informasi keselamatan penerbangan serta melaksanakan seminar
keselamatan penerbangan untuk memecahkan masalah yang ada dan
kelemahan kelemahan dalam keselamatan penerbangan.
Adapun struktur organisasi Safety Management System yang terdapat pada
Kantor Cabang Pontianak sebagai berikut :

MANAGER KESELAMATAN, KEAMANAN DAN STANDARISASI

ZUHRON NAVANI

JUNIOR MANAGER KESELAMATAN BIDANG OPERASI DAN KEAMANAN


JUNIOR MANAGER KESELAMATAN BIDANG TEKNIK DAN K3
RAHMAT SAHPUTRA
RIDHO HENDRI F.

Gambar 4.2Struktur Organisasi Safety Management System

Tugas pokok dan fungsi pada struktur organisasi keselamatan tersebut sebagai
berikut:

1. Manager Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi.


Bertanggung jawab menyusun, melaksanakan dan evaluasi pelaksanaan
supervisi, inspeksi serta evaluasi kualitas pelayanan meliputi pelayanan lalu
lintas penerbangan, komunikasi penerbangan fasilitas navigasi penerbangan,
menjamin mutu keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan kerja serta
kegiatan standarisasi dan sertifikasi pelayanan navigasi penerbangan.
2. Junior Manager Keselamatan Bidang Operasi dan Keamanan
a. Melaksanakan supervisi, inspeksi dan evaluasi atas kualitas Pelayanan
Lalu Lintas Penerbangan, Telekomunikasi Penerbangan dan Keamanan;
b. Melaksanakan kegiatan standarisasi dan sertifikasi pelayanan navigasi
penerbangan bidang operasi dan keamanan.
3. Junior Manager KeselamatanBidang Teknik dan K3
a. Melaksanakan supervisi, inspeksi dan evaluasi atas kualitas fasilitas
telekomunikasi penerbangan dan fasilitas penunjang serta Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3);
b. Melaksanakan kegiatan standarisasi dan sertifikasi pelayanan navigasi
penerbangan bidang teknik dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

4.3 Pelaporan Data Keselamatan

Kami membuat laporan data keselamatan yang berfungsi untuk menyediakan


data mengenai isu-isu keselamatan kepadaManager Keselamatan dan personel
terkait lainnya pada pihak Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di
Bandar Supadio - Pontianak. Data isu- isu keselamatan yang dilaporkan
mengenai bahaya, kejadian/incident, faktor dan solusi untuk mencegah bahaya
yang sama.

1. Laporan Bahaya (Hazard)

Berikut adalah format laporan mengenai situasi atau keadaan yang dapat
menyebabkan kondisi berbahaya terhadap orang, pesawat udara, peralatan
dan peralatan pendukung lainnya walaupun kondisi tersebut belum
menyebabkan kecelakaan terhadap orang atau peralatan yang ada.
Laporan ini ditujukan kepada Manager Keselamatan dan personel terkait,
format laporan sebagai berikut:
KepadaYth :

Direktur Jenderal Perhubungan

Tabel 4.1.Format Laporan Kondisi Bahaya

a. DATA UMUM
1 Tanggal Kejadian :
2. Nama Penyelenggara Pelayanan :
3. Lokasi Kejadian :
4. Waktu Kejadian :
5. Jenis Kejadian :
6. Informasi Cuaca (Weather Report e.g Wind, :
Visibility)
b. DATA FASILITAS / PERALATAN / KENDARAAN
1. Nama Pengelolah Fasilitas / Peralatan dan :
Kendaraan
2. JenisFasilitas / Peralatan / Kendaraan :
Kerusakan Pada Fasilitas / Peralatan / Kendaraan :
Nama Operator :
Nomor Operator :
Jumlah Korban :
c. DESKRIPSI
1. Kronologi Kejadian :
2. Dampak Kejadian terhadap operasional :
Pelayanan

Tanggal, September 2011

Petugas Pelapor (Optional)


Tabel 4.2. Format Laporan Akhir

No Tanggal Kejadian Solusi Keterangan

2. Mekanisme Pelaporan
a. Setiap personel yang melihat kejadian bahaya dan kerusakan
peralatan wajib melaporkan kejadian tersebut pada format laporan
yang telah ditentukan pada kurun waktu 1 x 24 jam.

b. Laporan tersebut disampaikan kepada Manager Keselamatan yang


ditunjuk oleh pihak Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi
Penerbangan di Bandar Udara Supadio Pontianak.

c. Manager Keselamatan menganalisa kemungkinan tingkat bahaya dan


konsekuensi kejadian yang dilaporkan pada rapat internal unit teknis
apabila bahaya yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kecelakaan.
Manager keselamatan juga menentukan metode atau solusi untuk
menanggulangi atau mengurangi bahaya yang ditimbulkan.

d. Manager Keselamatan menyiapkan laporan akhir seluruh kejadian


kepada Kepala Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di
Bandar Udara Supadio Pontianak.

e. Kepala Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Bandar


Udara Supadio Pontianak menindaklanjuti laporan tersebut dan juga
mendokumentasikan laporan tersebut sebagai bukti.

f. Apabila terdapat kejadian yang terkait dengan instansi lain maka


pihak Penyelenggara Pelayanan menyampaikan informasi tersebut
secara tertulis kepada instansi tersebut.

g. Dalam kurun waktu tertentu pihak Penyelenggara


PelayananPenerbangan di Bandar Udara Supadio Pontianak
melaporkan kegiatan keselamatan yang telah dilaksanakan kepada
Ditjen Hubud.

h. Manager Keselamatan akan menyiapkan draft notam pada saat


mengetahui terjadinya kondisi bahaya yang dapat mengganggu
keselamatan penerbangan.

i. Kepala Penyelenggara Pelayanan Penerbangan di Bandar Udara


Supadio Pontianak segera menerbitkan notam setelah mendapatkan
laporan mengenai terjadinya kondisi bahaya yang mengganggu
keselamatan penerbangan.

3. Kejadian Bahaya Yang Harus Dilaporkan


a. Kerusakan peralatan
b. Kerusakan peralatan penunjang (pendingin ruangan, gedung
peralatan, dan lain sebagainya)
c. Gangguan hewan pada peralatan
d. Kebakaran peralatan
e. Tindakan tidak sesuai SOP
f. Kejadian lain yang menyebabkan kondisi bahaya

4.4 Mekanisme Monitoring berkelanjutan

1. Rencana Monitoring Keselamatan

Kami sebagai Unit SMS akan selalu melaksanakan Monitoring dalam


bentuk audit, audit ini kami laksanakan untuk menemukan hal- hal yang
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga hal- hal yang
membahayakan. Berdasarkan hasil audit dalam bentuk temuan maka akan
dirumuskan rekomendasi terhadap permasalahan tersebut sebagai laporan
akhir. Manual operasi pelayanan telekomunikasi penerbangan berisi
detail mengenai pengaturan keselamatan sebagai dasar untuk pelaksanaan
audit. Kinerja akan diukur berdasarkan system manajemen yang sudah
tercantum dalam manual operasi. Audit secara indepent akan
dilaksanakan setiap tahun dan sebelum pembaharuan Sertifikat
Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan.

2. Form Pengecekan (Meter Reading, Ground Check dan Checklist)

Daftar yang digunakan sebagai pedoman dalam setiap ground check


dengan format seperti yang tercantum dalam SKEP 83/VI/2005 tentang
Prosedur Pengujian Di Darat (Ground Inspection) Peralatan Fasilitas
Elektronika Dan Listrik Penerbangan.

3. Organisasi audit

Dalam melaksanakan audit, terdapat 3 (tiga) tingkatan, seperti berikut:

a. Self auditing
Dilaksanakan oleh manajer sesuai dengan tanggung jawab di masing-
masing bidangnya. Setiap manajer harus mengetahui kelemahan
keselamatan di bidangnya, melakukan audit untuk memastikan
kelemahan tersebut sudah diminimalisasi sebelum menjadi masalah
yang besar.

b. Independent internal audit


Audit ini dilaksanakan oleh pihak lain dalam organisasi Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia di Bandar Udara Supadio
- Pontianak secara independent yang sudah berpengalaman.
Keuntungan pelaksanaan independent internal audit adalah :

- Memberi kepastian dan keyakinan pada setiap manajer bahwa


semua persyaratan dan ketentuan keselamatan telah dipenuhi.
- Adanya tenggat waktu terhadap masalah- masalah keselamatan yang
lama penanganannya.
- Adanya standar keselamatan dalam organisasi di bandar udara
terhadap ide-ide baru mengenai keselamatan
- Setiap manajer tidak kebal terhadap tindakan yang mengancam
keselamatan
c. Auditing by regulator
Audit ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
sebagai regulator dan didampingi oleh kami sebagai unit yang
menangani masalah keselamatan di Penyelenggara Pelayanan
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia di Bandar
Udara Supadio – Pontianak.
4. Pelaksanaan audit

Kami sebagai unit SMS akan menentukan Jadwal pelaksanaan audit dan
akan mempublikasikan kepada pihak-pihak terkait. Adapun pelaksanaan
Self auditing akan kami laksanakan secara berkelanjutan, Independent
internal audit dilaksanakan 2 kali dalam setahun dan Auditing by regulator
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pihak regulator.

4. 5 Investigasi Kejadian Keselamatan

Kami sebagai Unit SMS akan melakukan Insvestigasi kejadian yang


dilaksanakan pada saat terjadi kecelakaan, dimana kecelakaan tersebut
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan telekomunikasi penerbangan.

Kami juga akan berkoordinasi dan membantu KNKT dalam melaksanakan


Investigasi kejadian serius dan membuatlaporan pelaksanaan Investigasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.6 Safety Assessment dilaksanakan pada Safety Management System


Pontianak

Safety Management pada Cabang dikepalai oleh Manager Keselamatan,


Kemanan, dan Kesehatan Lingkungan Kerja. Untuk Cabang terdapat jabatan
Junior Manager Jaminan Kualitas Fasilitas Operasi dan K3 untuk bidang
teknik, dan Junior Manager Sistem, Prosedur, dan Keamanan untuk bidang
Operasi.

4.7 Forum Keselamatan

Kami sebagai Unit SMS membentuk suatu forum yang bertujuan untuk
memfasilitasi masalah keselamatan dengan pihak-pihak terkait lainnya
misalnya personel Aeronautical Information Service, Radio Komunikasi
Penerbangan dan Pemandu Lalu Lintas Udara serta unit lain yang terkait.

4. 8 PelatihanPersonel

1. Tujuan

Pelatihan dan pendidikan ini kami laksanakan untuk mempertahankan


(recurrent) dan meningkatkan kompetensi personil teknisi telekomunikasi
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kerja.

2. Kompetensi

Kami mempekerjakan personil teknisi penyelenggara pelayanan


telekomunikasi penerbangan harus memilki Sertifikat Kecakapan Personil
dan Lisence peralatan yang selalu kami perbaharui apabila telah habis masa
berlakunya.

3. Pelatihan Untuk Teknisi

Pelatihan bagi personil penyelenggara akan selalu kami laksanakan secara


berkelanjutan untuk menjamin keselamatan penerbangan serta Manajer dan
personil yang tidak mematuhi sistem keselamatan akan kami kenakan
tindakan indisipliner.
Rencana Pelatihan Personil teknisi dalam 5 tahun kedepan :

Tabel 4.3. Rencana Pelatihan Personil Teknisi

RATING / DIKLAT
PERSONEL VOR- ATC
VRSS AGRC NDB ILS RADAR ADS
DME AUTOMASI
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T

Catatan :

A. Zikri Triandana
B. Fadhlan Adly Lubis
C. Ayu Putri Rahmawati
D. Valentino Ardianto
E. Widyastuti N.S.Vidmatan
F. Alex Andi Wibowo
G. Temotius Hutomo
H. Betty Rosida Sinaga
I. Farhan Walid Nasution
J. Muhammad Adnan Sutiana
K. Muhammad Hidayatullah
L. Rizki Febrianto
M. Niken Prawesti Sukarni
N. Devy Tri Agustin
O. Dita Lupita Sari
P. Fitri Ayu Lestari
Q. Muhardiansyah
R. Devi Widyawan Tuti
S. Thaliah Rana Salsabila
T. Nindya Nurul Bahary

Anda mungkin juga menyukai