KELAS : 2A
NIM : 1801003
1. Berat Badan
Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah
sekitar 700 –1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 – 600
gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan dan pada
triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan
pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara
pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua,
kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat
badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap
adolesensia(remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan
panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah
sebesar + 50 cm. Pada tahun pertama, pertambahannya adalah 1,25
cm/bulan ( 1,5 X panjang badan lahir). Penambahan tersebut akan
berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5
7
cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan
tinggi badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada wanita,
sedangkan pada laki-laki peningkatannya sekitar 10 –30 cm/tahun.
Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan
berdasarkan rumus dari Behram (1992), yaitu :
a. Perkiraan panjang lahir : 50 cm
b. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
c. Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
d. Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia
1 tahun
e. Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
f. Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2
tahun
d) Language (Bahasa)
Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak
mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O) atau (
Refusal: R) Anak menolak untuk malakukan test. Kemudian ditarik
garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada
masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya
berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal,
meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable).
1. Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor
atau lebih.
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih
keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1
keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak
ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertikal usia.
2. Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan
dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada
kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
3. Tidak dapat dites
- Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes
menjadi abnormal atau meragukan.
4. Normal
- Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di
atas.
b. Suspec
Satu atau lebih kelambatan dan dua atau lebih banyak
kewaspadaan.
SDIDTK
1. Pemberian minum
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3
jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu
payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang
lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6
bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin.
Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai
tahapan usia bayi.
1. Pakaian
a. Neonatus
1) Gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak sempit
2) Segera ganti pakaian jika basah dan kotor
3) Pada saat di bawa keluar rumah, gunakan pakaian secukupnya
tidak terlalu tebal atau tipis
4) Jangan gunakan gurita terlalu kencang, yang penting pakaian
harus nyaman (tidak mengganggu aktivitas bayi)
2. Perumahan
a. Atur suhu rumah agar jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin
b. Bersihkan rumah dari debu dan sampah
c. Usahakan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah
d. Beri ventilasi pada rumah dan minimal 1/15 dari luas rumah
3. Sanitasi lingkungan
a. Persediaan air:
1) Air harus jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa
2) Air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya dan mineral
yang melebihi batas normal
3) Air tidak mengandung suatu bibit penyakit (cholera, thypus,
dysentri, cacing dll)
4) Tidak mengandung bakteri E coli, bakteri saprotik tidak lebih
100/ml air.
5) Lakukan pengurasan pada bak penampungan air dan lakukan
penutupan agar tidak ada jentik-jentik nyamuk
40
b. Pembuangan kotoran (septiteng)
1) Tempat pembuangan kotoran tidak boleh mengotori tanah
permukaan
2) Tidak mengotori air permukaan, tidak mengotori air dalam
tanah dan tidak boleh terbuka
3) Kakus terlindungi dari penglihatan orang.
c. Pembuangan sampah jangan terlalu dekat dengan rumah