Anda di halaman 1dari 9

Tugas makala menajemen keperawatan

Tugas ke-4
Nama: Trivena Puimera
Npm:12114201170206
Angkatan: 2017

Universitas kristen indonesia maluku


Fakultas kesehatan
Program studi keperawatan
A. Proses penyusunan rencana menyelesaikan masalah menajmen:
1 . Pengertian Perencanaan Tugas Perencanaan bagi setiap organisasi merupakan
pemandu (guite) dalam berbagai aktivitas organisasi, mengingat perencanaan sebagai
guite maka perencanakan sebagai langkah awal yang akan menentukan tercapai atau
tidaknya tujuan organisasi, perencanaan yang baik selalu diupayakan oleh setiap
organisasi dengan harapkan akan mempermudah dalam setiap langkah-langkah kerja
kedepan, perencanaan begitu penting bagi organisasi, sehingga setiap organisasi akan
membuat perencanaan sebaik-baiknya, baik perencanaan tingkat korporasi,
perencanaan tingkat deparemen, dan tingkat operasional. Perencanaan (planning)
adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena orrganizing, staffing, directing
dan kontroling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah
dinamis. Perencanaan ini ditunjukkan untuk masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian, karena adanya perubahan dan situasi. Perencanaan diproses oleh
perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan). Perencanaan adalah suatu proses
untuk menentukan rencana.1 Jadi menurut Malayu Hasibuan perencanaan itu bersifat
dinamis dimana perencanaan itu diproses oleh perencana sehingga menghasilkan
sebuah rencana.
Perencanaan menurut Richard L. Daft berarti mengidentifikasi berbagai tujuan untuk
kinerja organisasi dimasa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaaan sumber
daya yang diperlukan untuk mencapainya. perencanaan adalah tindakan yang
dilakukanuntuk menentukan tujuan perusahan.2Menurut Daft perencanaan merupakan
sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan mengidentifikasi berbagai
tujuan kinerja organisasi, memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya dimasa
mendatang. Perencanaan yaitu pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.3 Sedangkan
menurut Robbins, perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran
atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Perencanaan ini sekaligus
menyangkut tujuan (apa yang harus dikerjakan) dan sarana-sarana (bagaimana harus
dilakukan).4Dari pengertian tersebut diatas bahwa perencanaan merupakan suatu
pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,
kapan harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan, dan oleh siapa yang harus
melakukan.
Menurut Harold Koontzdan Cyril O’Donnel, perencanaan adalah fungsi seorang
manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakankebijakan,
prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada. Menurut
Sukanto Reksohadiprodjo perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum
dilakukan kegiatan-kegiatan.5 Jadi perencanaan yaitu penentuan segala sesuatu fungsi
seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-
kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif yang ada sebelum
dilakukan kegiatan-kegiatan. Menurut GR Terry, perencanaan adalah memilih dan
menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai
masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Louis A. Allen,
perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.6 Jadi perencanaan merupakan menetukan serangkaian tindakan dengan
jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan
organisasi di masa mendatang, memutuskan tugas, serta menyusun strategi menyeluruh
untuk 5 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Management, (Yogyakarta:
BPFEYOKYAKARTA, 1986), Ed-IV, h. 21 6 Ibid, h.9223 mencapai sasaran yang
ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Tugas adalah sesuatu yg wajib
dikerjakan atau sesuatu perintah yang telah ditentukan untuk dilakukan, Pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab seseorang, Pekerjaan yang dibebankan, dan hendaklah
dijalankan sesuai dengan fungsi masing-masing. Tugas juga merupakan wujud dari
pertanggung jawaban individu ataupun organisasi. 7 Tugas menurut fiedler adalah
suatu situasi kerja yang variabel membantu menentukan kekuatan seorang manajer.8
Dari pengertian tersebut di atas maka tugas adalah suatu perintah yang telah ditentukan
untuk dilakukan. Tugas dimaksudkan, kegiatan apa yang harus dikerjakan, dengan
tuuan dimaksudkan, nilai-nilai yang diharapkan untuk diperoleh atau diadakan.
Perencanaan tugas adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan
organisasi yang telah menjadi tanggung jawab organisasi, di masa mendatang,
memutuskan tugas, serta menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Suscatin (Kursus calon pengantin)
adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberian bekal pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam waktu 7 http://seputarpengertian.blogspot.co.id,
(dikutip tanggal 19 oktober 2015) 8Amin Widjaja Tunggal, Kamus Bisnis dan
Manajemen, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), h, 20824 singkat kepada calon
pengantin tentang kehidupan berumah tangga/keluarga supaya dapat menjadi keluarga
yang sakinah, mawaddah warrahmah. Peraturan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor
DJ.II/491 tahun 2009 tentang Suscatin bahwa dalam rangka meminimalisir tingginya
angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga/keluarga serta untuk
mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah maka perlu dilakukan Kursus Calon
Pengantin.9 Perencanaan tugas suscatin adalah suatu proses kegiatan yang
dilaksanakan berupa pemberian bekal pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam waktu singkat kepada calon pengantin tentang kehidupan berkeluarga yang telah
menjadi tanggung jawab organisasi, dimasa mendatang, serta menyusun strategi
menyeluruh untuk menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah dan
mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.

B. Tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah


Supervisor sebagai coach Supervise merupakan kegiatan pemberian pembekalan
kepada staf sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Super visior sebagai
cpach memberikan bantuan kepada staf memiliki bekal yang cukup untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaanya dengan hasil yang baik (suarli & bahtiar,
2010).50 2) Supervisor sebagai mentor Keterampilan klinik perawat perlu ditingkatkan
agar mampu memberikan pelayanan keperawatan yang optimal melalui mentoring dari
supervisor klinik kepada perawat. Mentoring merupakan suatu kegiatan pengarahan
yang dilakukukan supervisor untuk membangun staf yang kurang berpengalaman
dalam keterampilan klinik melalui pemberian dukungan dan bimbingan dari supervisor
yang lebih berpengalaman (skinner et al, 2005). 3) Supervisor memberi waktu untuk
refleksi Proses refleksi merupakan suatu uapaya mengidentifikasi dan menemukan
kebutuhn untuk mengembangkan kemampuan profesionalisme. Meningkatkan kualitas
hubungan supervisor-perawat yang di supervise. Supervise klinik merupakan
kolaborasi antara staf yang kurang berpengalaman dengan supervisor yang lebih
berpengalaman. Hal ini akan meningkatkan kualitas hubungan antara supervisor dan
staf .memberi kesempatan pada staf sehingga staf mampu merefleksikan pelaksanaan
praktik sebelumnya sebagai upaya untuk meningkatkan dan membangun praktik di
masa datang (Turner & Hill, 2011). I. Kompetensi supervisor Supervisor harus
mempunyai kompetensi yang sesuai agar mampu menjadi supervisior yang baik.
Adapaun kompetensi yang harus dimiliki supervisior menurut arwani (2005) ada 5
yaitu: a) Kemampuan memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas pada perawat
pelaksana sehingga menimbulkan miskomunikasi anatara supervisior dengan perawat
pelaksana. b) Mampu memberikan saran, nasihat dan bantuan yang dibutuhkan staf dan
perawat pelaksana. Pemberian saran atau nasihat harus dilakukan secara hati-hati
sehingga tidak menyebabkan perasaan tersinggung pada bawahan. c) Mampu
memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja perawat pelaksana. Seorang
supervisior harus mampu memberikan motivasi pada kinerja perawat pelaksana pada
saat yang tepat. Pemberian motivasi saat bawahan menglami stress akibat pekerjaan
bukanlah waktu yang tepat bahkan dapat menyebabkan perasaan tersinggung.51 d)
Mampu memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan perawat
pelaksana. Supervisior harus memberikan latihan secara benar pada perawat pelaksana
sehingga mampu mengidentifikasi tindakan yang dilakukan bawahannya yang kurang
tepat. e) Mampu melakukan penilaian secara objektif dan benar pada kinerja
keperawatan penilaian kinerja pada bawahan harus dilakukan secara objektif dan
mengacu pada standar penilaian yang ada. Lynch (2008) menjelaskan bahwa
karakteristik supervisor klinik yang baik atau efektif harus mempunyai dua
kemempuan yaitu :
a) Keterampilan interpersonal merupakan hal utama yang harus dimiliki seseorang
supervisior dalam melakukan tehnik supervisi pada perawat pelaksana .
b) Keterampilan praktis supervisior klinik perlu memiliki keterampilan tinggi sebagai
komunikator. keterampilan tersebut meliputi menjadi pendengar aktif , klarifikasi
pertanyaan dan menyimpulkan pembicaraan. Sedangkan camh (2008) mengatakan
kmpetensi supevisor meliputi :

1. Pengetahuan
a) Mengetahui area yang akan disupervisi
b) Mengetahui model,teori penelitian yang relevan
c) Mempunyai kemampuan klinik
d) Mengembangan profesi dan pembelajaran
e) Pengetahuan etik dan legal isu untuk disuper visi

2. Keterampilan
a) Mengetahui metode supervisi
b) Mempunyai keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain
c) Mampu memberikan umpan balik yang efektif
d) Mampu mengkaji pembelajaran dengan pengembangan yang diperlukan perawt
yang disupervisi
e) Mampu mengevaluasi pelaksanaan feedback oleh perawat yang disupervis52

3. Nilai
a) Bertanggung jawab
b) Penuh dengan perhatian
c) Mempunyai pengetahuan tentang organisasi
d) Mempunyai kebijakan soaial yang berhubungan dengan supervisi
e) Kreatif menciptakan iklim kerja nyaman denagn memberikan dukungan

4. Sosial
a) Legal etik
b) Menguasai proses pengembangan
c) Mempunyai pengetahuan tentang orgainisasi
d) Mempunyai kebiajakn sosial berhubunagn denagn suoervisi

5. Pelatihan
a) Melanjutkan pendidikan tentang pengetahuan dan keterampilan supervisi
b) Mendapat pembelajaran supervisi melalui pengamatan denagn video, audiotape

6. Pengkajian kompetensi supervisi


a) Sukses melakukan supervisi
b) Melakukan observasi secara langsung
c) Mendokumentasikan umpan balik perawt yang di supervisi
d) Pengkajian diri dan memounyai kesadaran bahwa dirinya diperlukan untuk
konsultasi
e) Meningkatkan kepuasan klien J. Kegiatan supervisor Kegiatan supervisor menurut
deppkes (2008), dalam supervisi sebagai berikut:

a. Sebelum pertukaran shif (15-30 menit)


1) Kecukupan fasilitas/ sarana / peralatan hari itu
2) Mengecek jadwal kerja

b. Pada waktu mulai shif (15-30 menit )


1) Mengecek personil yang ada
2) Menganalisa keseimbangn personil dan pekerjaanya
3) Mengatur pekerjaanya
4) Mengidentifikasi kendala yang muncul
5) Mencari jalan agar pekerjaan dapat diselesaikan53

c. Sepanjang hari (6-7jam)


1) Mengecek pekerjan personil
2) Mengarahkan sesuai kebutuhan
3) Mengecek kemajuan pekerjaan personil
4) Mengejek pekerjaan rumah tangga
5) Menciptakan kenyamanan kerja khusunya personil baru
6) Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan atau permintaan bantuan
7) Mengatur istrahat jam personil
8) Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul saat itu serta solusinya
9) Mengecek kecukupan alat
10) Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melapornya
11) Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja

d. Sekali dalam sehari (15030 menit)


1) Mengobservasi satu personil atau area kerja sacara kontiniu untuk 15 menit
2) Melihat dengan seksama hal-hal yang terjadi misal : keterlambatan pekerjaan,
lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan

e. Sebelum pulang kerumah (15-30 menit )


1) Membuat daftar masalah yang belum diselesaikan
2) Berusaha menyelesaikan persoalan tersebut besok harinya
3) Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari
4) Lengkapi laporan harian sebelum pulang
5) Membuat daftar pekerjaan untuk besok
6) Membawa pulang dan mempelajarinya di rumah sebelum pergi bekerja.

Tanggung Jawab Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Keperawatan terhadap hal – hal sebagai berikut :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan.


2. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan.
3. Keobyektifan dan ketepatan penilaian kinerja tenaga keperawatan.
4. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru.
5. Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan keperawatan.
6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksana pelayanan keperawatan.
7. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat.

Wewenang Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap

1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.


2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan staf keperawatan.
3. Mengawasi, mengendali dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
mutu asuhan keperawatan diruang rawat.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Ruangan.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Bidang, Wakil Direktur, Direktur rumah sakit
untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Uraian Tugas Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap

1. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan


2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan diruang rawat yang
bersangkutan
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi
untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.

Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :

1. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat, melalui kerja
sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
2. Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain sesuai kebutuhan
pelayanandan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/ tenaga lain yang akan kerja di
ruang rawat. 
4. Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari – hari.
5. Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan pelayanan/ asuhan keperawatan
sesuai standar.
6. Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu – waktu dengan staf keperawatan dan petugas
lain yang bertugas di ruang rawatnya.
7. Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan ilmiah/
penataran dengan berkoordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai kebutuhan berdasarkan
ketentuan / kebijakan rumah sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
10. Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter, khususnya bila ada perubahan
program pengobatan pasien.
11. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang rawat menurut tingkat
kegawatan infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan.
12. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan
kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting untuk tindakan keperawatan.
13. Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan lingkungan ruang rawat.
14. Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.
15. Meneliti/ memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien berdasarkan macam
dan jenis makan pasien.
16. Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai dengan program
diet.
17. Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang rawatnya dan
selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian medical record bila pasien keluar/
pulang dari rawatan tersebut.
18. Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta kegiatan
lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasan.
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam
batas wewenangnya.
20. Melakukan serah terima pasien dan lain – lain pada saat pergantian dinas.

Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.


2. Melakukan penelitian kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan obat – obatan.
4. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan obat – obatan.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku secara
mandiri atau koordinasi dengan Tim Pengendali Mutu Asuhan Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai