Anda di halaman 1dari 40

REPRODUKSI SEL

( Pembelahan sel )
BIOLOGI SEL KULIAH KE 10
TIM DOSEN PENGAMPU
2019/2020
Reproduksi sel
• Meiosis adalah proses pembelahan sel pada

eukariota;

• Pada hewan digunakan untuk menghasilkan :


gamet : sperma dan sel telur,

• Pada tumbuhan digunakan untuk menghasilkan


spora-spora yang merupakan awal dari
pertumbuhan gametofit; di mana akan dihasilkan
gamet-gamet (dengan mitosis karena sel-sel
pemulanya sudah haploid).

2
Meiosis
•Meiosis adalah proses dimana sel membelah menjadi gamet.
Gamet mempunyai bahan genetik hanya setengahnya dari
yang terdapat pada sel induknya;

•Meiosis pada sel eukariota dikarakterisasi menjadi Dua


divisions (pembagian ) Yaitu

Meiosis I dan Meiosis II

- Tidak ada sintesis DNA ( tidak ada fase S) di antara


kedua pembagian tadi,
- hasilnya : 4 sel dengan jumlah kromosoma separuhnya/
setengahnya dari kromosoma. sel awal (the
starting sel),
yaitu : 2n ( Fusi dari 2 sel tadi menghasilkan zigot 2n.)

MEIOSIS I
• Profase dari meiosis I (= profase I) merupakan proses
yang lebih terelaborasi dibanding profase dari mitosis dan
biasanya lebih lama.

4
Ringkasan dari prosesnya :

• 1. Pada waktu kromosoma pertama kali tampak (visibel),


mereka sudah digandakan (menjadi dua), masing-masing
homolog telah diduplikasikan pada fase S sebelumnya;
•2. Hasilnya : pasangan-pasangan dari homolog diad
(homologous dyads), setiap diad terdiri dari 2 sister
chromatids, diikat bersama- sama oleh protein yang disebu
kohesin (cohesins);

5
•3. Pemasangan (pairing) : setiap pasang dari homolog diad terikat
satu sama lain secara memanjang;
•4. Hasilnya : suatu tetrad (struktur-struktur ini seringkali disebut
sebagai bivalents karena pada tahap ini tidak dapat
dibedakan masing-masing sister chromatids di bawah
mikroskop;
•5. Kedua diad yang homolog diikat bersama oleh : * satu atau
lebih chiasmata (tunggal chiasma) yang terbentuk di antara 2
nonsister chromatids pada titik-titik di mana mereka
bersinggungan (crossed over); *the synaptonemal complex
(SC), suatu susunan kompleks dari protein (termasuk kohesin).
•Metafase I :
• Mikrotubulus-mikrotubulus dari serat gelendong (spindle fibers)
menempel kepada : *Sister kinetochores dari satu homolog,
menarik kedua sister kromatid ke arah masing-masing kutub dari
sel *Sister kinetochores dari homolog yang lain menarik sister-
sister tadi ke arah kutub yang berlawanan.

Hasil :
Satu homolog di tarik di atas plat metafase, dan homolog lainnya di
bawah plat tadi , Chiasmata menjaga homolog-homolog tadi
melekat satu sama lain dan kohesin menjaga sister chromatid
bersama pula. 7
•Anafase I :
* kohesin di antara tangan-tangan kromosom (chromosome
arms) memecah, sehingga * Chiasmata memisah,
* Hasilnya :
The homologous dyads memisah dan bermigrasi
menuju masing-masing kutub.
Meiosis II
Perilaku kromosoma pada meiosis II seperti pada mitosis.

•Metafase II, serat-serat gelendong (spindle fibers)


melekatkan satu kinetokor dari diad kepada
salah satu kutub, yang lainnya ke kutub yang
berlawanan;
•Anafase II, kromatid-kromatid memisah (masing-masing
sekarang merupakan kromosoma yang bebas
(independent chromosome) dan bergerak ke
masing-masing kutub.
.
9
Perilaku kromosoma selama meiosis
(2n n)

Fertilisasi ( n + n 2 n)
merupakan dasar dari
Hukum Mendel tentang pewarisan / keturunan.
Overview of the major events in meiosis. 11
12
3 CARA PEMBELAHAN SEL

13
Fase-fase siklus sel

• Reproduksi sel diperlukan untuk


mempertahankan hidup;
• Reproduksi dari gamet (sperma dan sel telur)
terjadi melalui proses meiosis;
• Reproduksi atau pembelahan dari sel-sel tubuh
yang lainnya (sel-sel somatik) meliputi 2 fase
terpisah yang berurutan (sequential) yaitu
mitosis atau pembelahan inti (nuclear division),
dan sitokinesis atau pembelahan sitoplasmik;
14
• Ada 4 fase dalam siklus sel :

1. Fase S (S phase, S = sintesis), DNA disintesis dalam inti sel


(nucleus);
2. Fase G2 (G = gap), terjadi sintesis RNA dan protein, ini
merupakan periode antara penyelesaian sintesis DNA dan
fase berikutnya (M);
3. Fase M (M = mitosis), yang meliputi pembelahan inti dan
pembelahan / pembagian sitoplasmik;
4. Fase G1 yaitu periode di antara fase M dan awal dari sintesis
DNA
Fase Mitosis dan Sitokinesis

Interfase (fase G1, S, dan G2) merupakan fase terlama dalam


siklus sel; kromatin merupakan batang-batang sangat panjang di
dalam nukleus, pada masa akhir interfase terjadi pemendekan dan
penebalan kromatin;
Fase M dari siklus mulai dengan profase, penampakan pertama
dari kromosoma
Setiap kromosoma tampak sebagai 2 bagian / paruhan yang identik
dinamakan kromatida, yang secara bersama dilekatkan di tempat
yang disebut sentromer.

16
Kedua kromatida dari setiap kromosoma yang identik
secara genetik, seringkali disebut sister chromatids;
Membran inti yang mengelilingi nukleus menghilang,
serat-serat gelendong (spindle fibers) adalah
mikrotubulus yang terbentuk di dalam sitoplasma dan
terpancar dari 2 sentriol yang terletak pada kutub
yang berlawanan; menarik kromosoma , dan
memulai metafase;
Sentromer-sentromer mengumpul di bagian tengah
gelendong yang disebut plat ekuatorial (equatorial plate)
atau plat metafase dari sel. Pada tahap ini kromosom
paling mudah diamati dengan mikroskop, karena sangat
pekat (highly condensed) dan tersusun dengan cara
yang relatif terorganisir; Serat-serat gelendong memendek,
menyebabkan sister chromatids tertarik, pertama-tama
sentromer, ke arah sisi sel yang berlawanan. Bilamana
sister chromatids sudah terpisah, masing-masing
dipandang sebagai satu kromosoma.
•Anafase :

sentromer-sentromer memisah dan sister chromatids ditarik


menjadi terpisah. Serat-serat gelendong memendek,
menyebabkan sister chromatids tertarik, pertama-tama
sentromer, ke arah sisi sel yang berlawanan. Bilamana sister
chromatids sudah terpisah, masing-masing dipandang
sebagai satu kromosoma. Maka sel manusia mempunyai 92
kromosoma pada waktu tahap ini. Pada akhir anafase
terdapat 46 romosoma terletak pada masing-masing sisi /
kutub dari sel.
•Telofase :
Tahap akhir, membran inti yang baru terbentuk di
sekeliling masing- masing kelompok 46 kromosoma,
serat-serat gelendong menghilang, dan kromosoma
mulai terburai (uncoiled);
•Sitokinesis :
Menyebabkan sitoplasma membagi menjadi bagian
yang sama selama fase ini; Pada akhir dari telofase,
2 sel diploid yang identik telah terbentuk dari sel
semula, dinamakan sel anak (daughter cells).
21
Overview of the major events in mitosis.

22
The events of Prophase. Image from Purves et al., Life: The Science
of Biology, 4th Edition, by Sinauer Associates (www.sinauer.com) and
WH Freeman (www.whfreeman.com), used with permission. 23
The events of Metaphase and Anaphase. Image from Purves et al.,
Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer Associates 24
(www.sinauer.com) and WH Freeman (www.whfreeman.com), used
The events of Telophase. Image from Purves et al., Life: The
Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer Associates
25
(www.sinauer.com) and WH Freeman (www.whfreeman.com),
used with permission
Structure and main features of a spindle apparatus. Image from
Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer
Associates (www.sinauer.com) and WH Freeman 26
(www.whfreeman.com), used with permission
Pewarisan genetik
•Pewarisan genetik (genetic inheritance) adalah

• Aspek pertama yang dipelajari dalam genetika karena

berkaitan langsung dengan Fenotipe;

•Contoh : Gregor Johann Mendel mempelajari pewarisan


tujuh sifat pada tanaman kapri, Karl Pearson
(salah satu pelopor genetika kuantitatif)
mempelajari pewarisan ukuran tubuh orang tua
dan anaknya;

•Kajian genetika yang mempelajari aspek ini disebut genetica


transmisional, karena membahas bagaimana bahan genetik
dialihkan dari satu generasi ke generasi lainnya beserta
implikasi yang menyertainya;
27
•Hereditas adalah
• Pewarisan watak dari induk ke keturunannya, secara
biologis melalui gen;
•Bahan genetik adalah
• Material atau substansi yang menyimpan informasi
genetik dari suatu organisme hidup. Bahan ini diwariskan
secara generatif dari satu individu ke individu lain.
Dalam transmisi ini, bahan genetik harus kekal (tidak
berubah);
• Hampir semua organisme hidup di bumi menyimpan informasi
genetik dalam bentuk DNA. Sejumlah virus dan organisme
subvirus menyimpan bahan genetik dalam bentuk RNA.
Hukum Pewarisan Mendel

Adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang


dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel (1865) dalam karyanya
“Percobaan mengenai Persilangan Tanaman”. Hukum ini terdiri dari
dua bagian :

(1) Hukum segregasi secara bebas (independent segregation),


juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan

(2) Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment),


juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel

29
Hukum Segregasi secara Bebas/ Hukum
Pemisahan Gen (Hukum Pertama Mendel)

Secara garis besar, hukum ini mencakup tigak pokok :

1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi


pada karakter. Ini adalah konsep mengenai alel.
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan
dan satu dari tetua betina.
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel
dominan akan terekspresikan.
Alel resesif, yang tidak terekspresikan, tetap akan diwariskan
pada gamet yang dibentuk.

30
Hukum Pengelompokan Gen secara Bebas
(Hukum Kedua Mendel)

Jika dua pasang alel dipelajari dalam satu persilangan


yang sama, maka ciri-ciri yang dikendalikan oleh alel tadi
membentuk golongan-golongan secara bebas terhadap
sesamanya”

Alel
Genetika klasik : alel (allele) merupakan bentuk
alternatif dari gen dalam kaitan dengan ekspresi suatu sifat
(fenotipe).
31
Sebagai ilustrasi, suatu lokus dapat ditempati gen
yang mengatur warna kelopak bunga merah (alel untuk
bunga merah) dan juga alel untuk warna kelopak bunga
putih (alel untuk bunga putih).

Pada individu, pasangan alel menentukan genotipe dari


individu yang bersangkutan.
Genetika modern : alel adalah berbagai ekspresi alternatif
dari gen atau seberkas DNA, tergantung tingkat ekspresi
genetik yang diamati.
Fenotipe
• Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural,
biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari
suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan;
• Fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen
dari suatu organisme;
• Pada tingkat organisme, fenotipe adalah sesuatu yang
dapat dilihat / diamati / diukur, sesuatu sifat atau karakter;
• Pada tingkat biokimiawi, fenotipe dapat berupa kandungan
substansi kimiawi tertentu di dalam tubuh;
• Pada taraf molekuler fenotipe dapat berupa jumlah RNA
yang diproduksi atau terdeteksinya pita DNA atau RNA
pada elektroforesis;

33
• Fenotipe ditentukan sebagian oleh genotipe individu,
sebagian oleh lingkungan tempat individu itu hidup, waktu,
dan interaksi antara genotipe dan lingkungan;

P = G + E + GE
P = fenotipe,
G = genotipe,
E = lingkungan,
GE = interaksi antara genotipe dan lingkungan bersama-sama
(yang berbeda dari pengaruh G dan E sendiri-sendiri);
• Fenotipe, khususnya yang bersifat kuantitatif, seringkali
diatur oleh banyak gen.
Genotipe
Genotipe (tipe gen) :
istilah yang dipakai untuk menyatakan keadaan genetik dari
suatu individu atau sekumpulan individu populasi;
Genotipe dapat merujuk pada keadaan genetik suatu lokus
maupun keseluruhan bahan genetik yang dibawa oleh
kromosom (genom);
Genotipe dapat berupa homozigot, heterozigot, atau hemizigot;
Dalam genetika Mendel (genetika klasik), genotipe sering
dilambangkan dengan huruf yang berpasangan, misalnya AA,
Aa, atau B1B1 . Pasangan huruf yang sama menunjukkan bahwa
individu yang dilambangkan adalah homozigot (AA dan B1B1),
sedangkan pasangan huruf yang berbeda melambangkan
individu
35
Heterozigot;

Sepasang huruf menunjukkan bahwa individu yang


dilambangkan ini adalah diploid (2n). Sebagai
konsekuensi, individu tetraploid (4n) homozigot
dilambangkan dengan AAAA, misalnya.
Dalam genetika molekular, posisi ini biasa
dinyatakan dalam suatu base (basa nitrogen)
DNA merupakan rangkaian nukleotida dengan
satu basa N yang khas.
Heterozigot
•Satu dari bentuk genotipe yang mungkin terjadi
pada individu;
•Pada keadaan heterozigot, alel-alel yang
menempati suatu lokus berbeda-beda untuk
suatu kromosom;
•Pada individu diploid misalnya, keadaan ini
dilambangkan sebagai Aa atau B1B2 (pilihan
huruf terserah, bisa juga singkatan baku untuk
gen).

37
Homozigot

• Merupakan salah satu keadaan genotipe;

• Individu homozigot memiliki kromosom dengan alel

yang sama pada setiap lokus gen-gennya;

• Lokus dengan genotipe homozigot memiliki alel yang


sama;

• Disebut “homozigot resesif” apabila keadaan homozigot


terjadi karena alelnya bertindak resesif, dan
“homozigot dominan” apabila alelnya bertindak dominan.
Hemizigot
•Bentuk genotipe pada suatu lokus dengan keadaan
setidaknya satu kromosom tidak memilki alel (zero
allele);
•Hal ini dapat terjadi akibat paling sedikit dua hal :
(1) pada lokus tersebut terjadi bentuk mutasi yang
disebut delesi di salah satu atau beberapa
kromosom, tetapi tidak pada semuanya, atau
(2) terjadi translokasi pada suatu posisi di salah
satu atau beberapa kromosom tetapi tidak pada
semuanya. Keadaan terakhir ini bisa disengaja
karena transformasi
Lokus
Kata lokus berasal dari kata Latin locus (jamak : loci)
yang berarti “tempat”.
Merupakan suatu gen pada suatu berkas kromosom;
Karena kromosom berbentuk berkas panjang, ia
dapat dianalogikan sebagai suatu kalung;
Lokus dapat dianggap sebagai suatu posisi manik-
manik pada kalung itu;

40

Anda mungkin juga menyukai