Anda di halaman 1dari 11

PENILAIAN TINGKAT EFISIENSI PENGELOLAAN RUMAH SAKIT

DENGANAPLIKASI GRAFIK BARBER-JOHNSON


DI RUMAH SAKIT USADA SIDOARJO

Dyan Angesti., S.Kom., MM


STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo, Jl. Karangmenjangan 12 Surabaya 60286
Surel : dyanangesti@gmail.com

ABSTRAK
Upaya pemberian pelayanan terbaik kepada customer oleh pihak manajemen rumah sakit
tidak dapat dipungkiri apabila membutuhkan cost yang tidak sedikit. Langkah ataupun
kebijakan yang akan diambil pihak manajemen haruslah merupakan langkah yang bijak.
Disinilah informasi yang dihasilkan oleh unit rekam medis memegang peranan penting.
Informasi yang berkualitas menjadi bermanfaat bagi pengambil keputusan baik keperluan
internal maupun eksternal rumah sakit tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
sampai dengan Juli 2010 bertempat di Rumah Sakit Usada Sidoarjo.Variabel pada penelitian
ini adalah Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over (BTO), Average Length of Stay
(AvLOS), Turn Over Interval (TOI). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
dengan tujuan mengembangkan laporan rumah sakit menjadi sebuah grafik Barber Johnson
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu
pengambilan keputusan bagi pihak manajemen.

Kata Kunci: Barber Johnson, rekam medis, alat bantu

ASSESMENT OF LEVEL EFFICIENCY MANAGEMENT HOSPITAL WITH


BARBER ± JOHNSON APPLICATION IN USADA HOSPITAL SIDOARJO

Dyan Angesti., S.Kom., MM


STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo, Jl. Karangmenjangan 12 Surabaya 60286
Surel : dyanangesti@gmail.com

ABSTRACT

Efforts to provide the best service to the customer by management of hospital need high cost.
Policy would be taken by management hospital should be a wise move. This was role of
information generated by medical records had an important role. Information that high quality
would be useful for decision makers both internal and external purpose the hospital. This
study was conducted from March to July 2010 in the Usada Hospital Sidoarjo. Variabel in this
study were Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over (BTO), Average Length of Stay
(AvLOS), Turn Over Interval (TOI). This research was development with the aim of
developing a hospital report into a graph Barber Johnson using Microsoft Visual Basic 6.0
that could be used as a tool for decision maker.

Keyword : Barber Johnson, medical record, tools

1. PENDAHULUAN maupun rumah sakit swasta tidak dapat


Seiring dengan perkembangan dihindari. Tidak hanya menambah sarana
teknologi, persaingan yang semakin pelayanan kesehatan sesuai dengan
kompetitif diantara rumah sakit pemerintah kebutuhan pasien namun pihak manajemen
Penilaian Tingkat Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit dHQJDQ «

rumah sakit melakukan perbaikan dalam sakit. Indikator-indikator yang dijelaskan di


peningkatan kualitas pelayanan jasa. atas dapat digunakan sebagai tolok ukur
Untuk memberikan pelayanan untuk menilai tingkat efisiensi pengelolaan
terbaik kepada customerpihak manajemen rumah sakit maupun mutu pelayanannya.
rumah sakit harus jeli menangkap kebutuhan Berdasarkan survei yang ada di Rumah
customer dan berusaha untuk memenuhi Sakit Usada Sidoarjo selama ini, penyajian
kebutuhan tersebut sebagai upaya perbaikan informasi yang dilakukan unit rekam medis
pelayanan. Namun disisi lain tidak dapat belum menggunakan grafik barber jhonson
dipungkiri bila upaya tersebut membutuhkan dengan penggabungan empat parameter.
cost yang tidak sedikit. Disisi lain Rumah Sakit Usada Sidoarjo
Sehingga langkah ataupun kebijakan yang akan mengikuti akreditasi rumah sakit dan
akan diambil pihak manajemen haruslah salah satu persyaratannya adalah telah
merupakan langkah yang bijak. Disinilah digunakannya grafik barber jhonson sebagai
peranan informasi yang dihasilkan oleh unit salah satu output dari unit rekam medis.
rekam medis memegang peranan penting. Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk
Dimana dengan adanya informasi yang mengatasi permasalahan yang ada melalui
berkualitas, diharapkan informasi yang SHQHOLWLDQ PHQJHQDL ³Penilaian Tingkat
dihasilkan menjadi bermanfaat bagi Efisiensi Pengelolaan Rumah SakitDengan
pengambil keputusan baik keperluan Aplikasi Grafik Barber-Johnson Di Rumah
internal maupun eksternal rumah sakit Sakit 8VDGD 6LGRDUMR´
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah mengembangkanaplikasi Grafik Barber
sakit terbagi dalam unit-unit pelayanan Jhonson berbasis microsoft visual basic
yang berbeda-beda antara lain adalah unit dalam rangka efisiensi pengelolaan Rumah
rawat inap, unit rawat jalan, unit gawat Sakit Usada Sidoarjo.
darurat, unit pelayanan penunjang dan lain-
lain. Masing-masing unit tersebut memiliki 2.1. Grafik Barber Johnson
indikator-indikator sendiri yang telah Efisiensi pengelolaan rumah sakit secara
ditetapkan untuk mengukur mutu dan garis besar dapat dilihat dari dua segi, yaitu
efisiensi pelayanan yang telah dilakukan segi medis yang meninjau efisiensi dari
pada rumah sakit tersebut. sudut mutu pelayanan medis dan dari segi
Salah satu indikator penting di rumah sakit ekonomi yang meninjau efisiensi dari sudut
yang dapat digunakan untuk menilai tingkat pendayagunaan sarana yang ada.
efisiensi pengelolaan rumah sakit adalah Pada tahun 1973 Barry Barber,M.A. , ph.D.
indikator pelayanan rawat inap. Indikator , Finst P. , Afina dan David Johnson, M. Sc,
yang dipakai di unit rawat inap antara lain berhasil menciptakan suatu grafik yang
adalah indikator tingkat efisiensi secara visual dapat menyajikan dengan jelas
pengelolaan yang dapat diukur dengan tingkat efisiensi kedua segi tersebut. Suatu
parameter BOR (Bed Occupancy Ratio) usaha untuk mendayagunakan statistik
yaitu ukuran tingkat pemanfaatan tempat rumah sakit dalam rangka memenuhi
tidur. Selain itu tidak hanya BOR yang kebutuhan manajemen akan indikator
dipakai untuk menilai tingkat efisiensi dari efisiensi pengelolahan rumah sakit (soejadi,
unit rawat inap tetapi juga diperlukan 1996).
parameter-parameter yang lain yaitu BTO
(Bed Turn Over) adalah jumlah pasien per Fungsi dari Grafik Barber Johnson
tempat tidur dalam setahun, TOI (Turn Over a. Fungsi dari grafik Barber Johnson
Internal) yaitu jumlah rata-rata hari tempat antara lain:
tidur kosong hingga terisi lagi oleh pasien 1) Perbandingan dalam kurun waktu
lain dan AvLOS (Average length of Stay) tertentu.
yaitu rata-rata lama pasien dirawat di rumah 2) Memonitor kegiatan

2
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo

3) Perbandingan kegiatan antar rumah sakit Angka ini diperoleh dengan membagi rata-
4) Meneliti akibat perubahan kebijaksanaan. rata jumlah tempat tidur terisi dengan
5) Mengecek kesalahan laporan. jumlah tempat tidur tersedia.
b. Makna dari Grafik Barber Johnson FORMULA :
P= O x 100/A
1) Makin dekat grafik BOR dengan
sumbu Y-ordinat, maka BOR semakin
tinggi b. AvLOS (Average Length of
2) Makin dekat grafik BTO dengan titik Stay = Rata ± rata lamanya Pasien
sumbu maka pasien keluar (hidup + Dirawat)
mati) makin tinggi jumlahnya. Angka untuk setahun yang merupakan /
3) Apabila TOI tetap, LOS berkurang, menunjukkan rata ±rata lamanya seorang
maka BOR akan menurun pasien dirawat dan menggunakan sebuah
4) Jika TOI tinggi, kemungkinan tempat tidur. Dikonsentrasikan bahwa
disebabkan organisasi yang kurang jumlah lamanya dirawat seorang pasien
baik. TOI tinggi dapat diturunkan dihitung sejak pasien masuk sebelum pukul
dengan mengadakan perbaikan 24.00 tengah malam, karena sudah itu
organisasi, tanpa mempengaruhi LOS. dimulai menghitung tenggang perputaran
5) Bertambahnya LOS disebabkan (TOI).
karena kelambanan administrasi Semuanya itu berdasarkan sensus harian
dirumah sakit, kurang baiknya pasien rawat inap pada pukul 00.00 tengah
perencanaan dalam memberikan malam.
pelayanan kepada pasien atau Angka ini diperoleh dengan membagi
kebijaksanaan dibidang medis perkalian antara rata ±rata tempat tidur terisi
(soejadi, 1996). dengan jumlah pasien keluar dalam satu
tahunan (=L)
c. Batasan nilai efisien
1) BOR : 75%-85% FORMULA : L= O x 365/D
2) TOI : 1-3 hari
3) LOS : 3-12 hari
4) BTO : 30 kali c. TOI ( Turn Over Interval =
Apabila titik temu antara BOR, AvLOS, tenggang perputaran)
TOI dan BTO berada di luar daerah efisien Rata ± rata jumlah hari sebuah tempat tidur
maka sistem yang sedang berjalan kurang tidak terisi, yaitu selang waktu antara
efisien (Soejadi, 1996) sebuah tempat tidur ditinggalkan seorang
2.2. Rumus pada Grafik Barber pasien sampai dengan saat ditempati lagi
Johnson oleh pasien berikutnya (=T)
Untuk mendapatkan empat parameter Angka ini diperoleh dengan cara membagi
diperlukan tiga data, yaitu : selisih antara jumlah tempat tidur tersedia
a. Jumlah tempat tidur tersedia(=A) dengan rata ± rata tempat tidur terisi dalam
b. Rata ± rata tempat tidur terisi(=O) satu tahun dengan jumlah pasien keluar.
c. Jumlah pasien keluar hidup dan
meninggal(=D) FORMULA : T=(A-O x 365/D)
Dari ketiga parameter tersebut diturunkan
empat parameter sebagai berikut:
a. BOR (Bed Occupancy Ratio = d. BTO (Bed Turn Interval =
Angka/prosentase penggunaan angka perputaran tempat tidur)
tempat tidur) Angka yang menunjukkan tingkat
Angka yang menunjukkan prosentase penggunaan sebuah tempat tidur selama
pemakaian tempat tidur yang digunakan setahun, yaitu rata ± rata jumlah pasien yang
dalam satu tahun (=P)

3
Penilaian Tingkat Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit dHQJDQ «

menggunakan setiap tempat tidur dalam


tahun yang bersangkutan (=B)
Angka ini diperoleh dengan cara membagi
jumlah pasien yang keluar dalam satu tahun
dengan jumlah tempat tidur yang tersedia.
FORMULA :
B= D/A
(Soejadi,1996)

2.3. Menggambar Grafik Barber


Johnson Gambar 2.1
Pembuatan garis BOR 75% dilakukan Grafik Barber Johnson
dengan mencari angka Avlos dan TOI nya.
Pencarian dilakukan dengan persamaan- Perpotongan antara BOR 75% dengan batas-
persamaan berikut: batas TOI ( 1hingga 3 hari) dan AvLOS (1
a. A adalah TT tersedia hingga 12 hari) membentuk daerah efisiensi
b. O adalah Rata TT terisi dan (efficiency area) diatas. Daerah efisiensi
c. D adalah jumlah pasien keluar tersebut merupakan pedoman untuk melihat
TOI = T efisensi pengelolaan RS nantinya.
AvLOS = L
BOR 75% maka rata-rata penggunaan Apabila titik perpotongan antara BOR dan
tempat tidur (TT) adalah sebesar BTO berada diluar area tersebut maka
= 75/100 =3/4 A` dikatakan kurang efisien.
Sehingga L= (O x 365/D)
L= 3/4 A x (365/D) Tabel 2.1
Sedangkan Menentukan titik ordinat
T= (A-O) x (365/D) Grafik Barber Jonhson
T= (A-(3/4)A) x (365/D) X1 X2 Y1 Y2
T= ¼ A x (365/D) (100-
BOR 0
BOR)
0 BOR
Dari hal ini perlu kita ingat bahwa L=T,
(periode/ (periode
sehingga BTO BTO)
0 0
/BTO)
L:T = ¾ A x (365/D) : ¼ A x (365/D) TOI TOI TOI 0 AvLOS
L:T = ¾ : ¼
L:T = 3:1 AvLOS 0 TOI AvLOS AvLOS

Sehingga angka L adalah 3 dan T adalah 1.


2.4. Visual Basic 6.0
Angka ini dimasukkan dalam diagram
kartesius dimana x adalah L atau sebesar 1 1. Definisi Visual Basic 6.0
sedangkan y adalah T atau sebesar 3. Titik Visual basic selain disebut sebagai bahasa
tersebut dapat ditarik garis lurus dari titik pemrograman (Language Program), juga
potong sumbu x dan y ke tak terhingga yang sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk
merupakan Garis BOR 75% menghasilkan program-program aplikasi
berbasis windows. Secara umum ada
beberapa manfaat yang diperoleh dari
pemakaian program visual
basic,diantaranya:
a. Dipakai dalam membuat aplikasi berbasis
windows.
b. Dipakai dalam membuat obyek-obyek
pembantu program, seperti fasilitas help,

4
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo

kontrol activeX, aplikasi internet, dan b. Gunakan metode untuk menggambar


sebagainya. grafik
c. Digunakan untuk menguji program c. Memposisikan Text untuk
(Debugging) dan menghasilkan program keterangan/legend dari Grafik.
akhir EXE yang bersifat Executetable,
atau dapat langsung dijalankan. 4. Langkah Membuat Grafik Pada
d. Selain menyediakan tipe data sendiri Visual Basic
yang berupa argumen atau properti dan a. Membuat Sistem Koordinat
metode publik, visual basic 6.0 juga bisa 1. Buat sumbu X dan sumbu Y
menghasilkan array dari suatu fungsi atau 2. Buat skala sebagai batas sumbu X dan
properti suatu prosedur (Subari dan sumbu Y, sebagai contoh kita tentukan
Yuswanto, 2008) untuksumbu X dari ±10 s/d 80 dan
2. Kode Program sumbu Y dari ±1 s/d 6.
Kode Program adalah serangkaian tulisan
perintah yang akan dilaksanakan jika suatu
obyek dijalankan. Kode-kode program ini
akan mengontrol dan menentukan jalannya
suatu obyek.
a. Event
Event adalah peristiwa atau kejadian
yang diterima oleh suatu obyek, msalnya Gambar 2.2
click,dblclick, keypress, dan sebagainya. Cara membuat grafik dengan cara manual
b. Metode Dengan Visual Basic 6.0 hal yang serupa
Metode (Method) adalah suatu set dapat dilakukan dengan cara :
perintah seperti halnya fungsi dan prosedur Scale(a,d)-(b,c)
tetapi sudah tersedia di dalam suatu obyek. Line(a,0)-(b,0)
c. Module Line(0,c)-(0,d)
Module dapat disejajarkan dengan form, Sehingga grafik diatas dapat digambar
tetapi tidak terdapat obyek. Module hanya dengan cara :
berisi kode-kode program atau prosedur pGrafik.Scale (-1, 80)-(6, -10)
yang dapat digunakan dalam program pGrafik.Line (-1, 0)-(6, 0)
aplikasi. pGrafik.Line (0, -10)-(0, 80)

3. Menggambar Grafik Pada Visual b. Metode Grafik


Basic Grafik Barber Johnson dapat digambar
Visual Basic 6.0 menyediakan cara untuk menggunakan metode Line, dengan cara :
menggambar grafik. Dengan Grafik, Tarik garis misalnya ambil posisi koordinat
informasi yangdisajikan akan mudah untuk (x1,y1) - (x2,y2), misalnya (2,40)-(5,60)
dilihat, daripada menggunakan angka-angka
yang rumit. Sejumlah fungsiyang disediakan
Visual Basic 6.0 sudah mencukupi untuk
merepresentasikan data dengan grafik,
baikyang bersumber dari data statis maupun
dinamis, misalnya data dari tabel-tabel dari
sebuahdatabase. Gambar 2.3
Untuk menggambar Grafik secara manual, Cara membuat grafik dengan Visual Basic
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Definisikan sistem koordinat Dengan Visual Basic Hal serupa dapat
dilakukan dengan

5
Penilaian Tingkat Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit dHQJDQ «

Line(x1,y1)-(x2,y2) Barber Johnson menggunakan Microsoft


Sehingga dapat digambar dengan : Visual Basic 6.0
pGrafik.Scale (-1, 80)-(6, -10) Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
pGrafik.Line (-1, 0)-(6, 0) sampai dengan Juli 2010 bertempat di
pGrafik.Line (0, -10)-(0, 80) Rumah Sakit Usada Sidoarjo.
pGrafik.Line (2, 40)-(5, 60) Subyek penelitian adalah subyek yang dituju
untuk diteliti oleh peneliti (Arikunto, 2006).
Kerangka konsep yang diambil dalam Subyek penelitian ini adalahrekapitulasi
penelitian ini didapat dari parameter BOR, sensus harian(RP1)di Rumah Sakit Usada
AvLOS, TOI dan BTO yang dari parameter Sidoarjo
tersebut dapat menghasilkan tingkat Variabel Penelitian :
efisiensi pengelolan rumah sakit yang a. Bed Occupancy Rate (BOR)
disajikan dalam bentuk grafik Barber- b. Bed Turn Over (BTO)
Johnson. c. Average Length of Stay (AvLOS)
d. Turn Over Interval (TOI)
Definisi Operasional Variabel
BOR a. Bed Occupancy Rate (BOR)
adalah persentase pemakaian tempat tidur
pada satu satuan waktu (tahun).
b. Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi
TOI pemakaian tempat tidur, berapa kali
Efisiensi dalam satuan waktu tertentu (biasanya
Pengelolaan satu tahun) tempat tidur rumah sakit
Rumah Sakit dipakai.
AvLOS c. Average Length of Stay (AvLOS)
yaitu rata-rata lama hari perawatan
seorang pasien, indikator ini memberikan
gambaran tingkat efisiensi dan mutu
pelayanan.
BTO
d. Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata
Grafik hari, tempat tidur, tidak ditempati dari
Barber- saat terisi ke saat terisi berikutnya.
Johnson Instrumen penelitian adalah alat bantu yang
akan digunakan untuk pengumpulan data
penelitian (Notoatmodjo,2005:48).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Gambar 2.3 ini adalah sebuah panduan wawancara yang
Kerangka Berfikir Penelitian ditujukan kepada pihak manajemen Rumah
Sakit Usada Sidoarjo.
METODE Pengambilan data dilakukan melalui
Berdasarkan tujuan dan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
permasalahan penelitian ini, maka jenis a. Wawancara
penelitian yang dirancang adalah penelitian Wawancara adalah suatu metode yang
pengembangan. Penelitian pengembangan digunakan untuk mengumpulkan data,
yaitu penelitian yang mengadakan dimana peneliti mendapat keterangan
percobaan dan pengembangan (Arikunto, atau pendirian secara lisan dari seseorang
2006). sasaran penelitian (responden), atau
Pengembangan yang dimaksud dalam bercakap-cakap berhadapan muka dengan
penelitian ini adalah mengembangkan orang tersebut (face to face)
laporan rumah sakit menjadi sebuah grafik (Notoatmodjo, 2005).

6
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo

Pada penelitian ini, peneliti melakukan HASIL


wawancara kepada pihak Rumah Sakit Usada Sidoarjoyang
manajemenRumah Sakit Usada sekarang ini sedang dalam proses
Sidoarjountuk mendapatkan informasi mendapatkan akreditasi Rumah sakit.
yang dibutuhkan. Namun ada beberapa hal yang dirasa dapat
b. Dokumentasi mengurangi nilai akreditasi yang akan
Dokumentasi adalah mencari data diperoleh khususnya pada unit Rekam
mengenai hal-hal atau variabel yang Medis. Hal ini dikarenakan pada unitRekam
berupa catatan, transkrip, buku, surat Medis belum menggunakan grafik Barber
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, Jhonson sebagai salah satuindikator evaluasi
agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006). untuk mengetahui apakah pengelolaan
Pada penelitian ini, peneliti melakukan rumah sakit sudah efisien atau belum, serta
dokumentasi dengan cara mengumpulkan membantu dalam pengambilan keputusan
data yang terkait dengan pembuatan atau kebijakan baru mengenai peningkatan
grafik Barber Johnson, yaitu laporan pelayanan rumah sakit.
tahunan (RL1) Rumah Sakit Usada Selama ini dalam pembuatan laporan,
Sidoarjo yang dibuat oleh petugas petugas rekam medis khususnya mereka
pelaporan. yang bertugas pada bagian pelaporan
membuat laporan tanpa menggunakan grafik
Teknik Analisis Data Barber Jhonson untuk ditujukan kepada
mulai
pihak manajemen.
Oleh karena itu, keberadaan aplikasi grafik
Laporan tahunan/bulanan
Barber Jhonson untuk Rumah Sakit Usada
Sidoarjodibutuhkan oleh pihak manajemen
Laporan tahunan
yang terdiri :
Laporan bulanan
Yang terdiri :
Rumah Sakit Usada Sidoarjomengetahui
Hari perawatan Hari perawatan
Pasien keluar Pasien keluar apakah pengelolaan rumah sakit sudah
Tempat tidur Tempat tidur
periode periode efisien atau belum dan dengan harapan
Proses : Proses :
dapatmemperoleh nilai akreditasi yang
mengolah
Hari perawatan, Pasien keluar, Tempat
mengolah
Hari perawatan, Pasien keluar, Tempat
optimal.
tidur, periode tidur, periode
Menjadi Menjadi Berdasarkan hasil observasi yang telah
BOR, BTO , LOS, TOI BOR, BTO , LOS, TOI
dilakukan , petugas pelaporan telah
Output :
BOR
Output :
BOR
membuat laporan harian rawat inap dari
BTO
LOS
BTO
LOS
microsoft excel yang kemudian ditujukan
TOI TOI
kepada pihak manajemen, tetapi tanpa
disertai grafik Barber Johnson dikarenakan
selesai belum tersedianya aplikasi untuk membuat
Gambar 3.1Flowchart alur pembuatan grafik Barber Johnson. Oleh karena itu
laporan Barber Johnson peneliti merancang sebuah aplikasi yang
dapat menampilkan grafik Barber Johnson
Keterangan: dari laporan yang telah dibuat oleh petugas
Pembuatan laporan yang dibedakan antara pelaporan, sehingga petugas tidak perlu lagi
laporan tahunan dan bulanan dimulai ketika merubah atau memindahkan laporan yang
petugas melakukan proses penghitungan terdahulu kedalam database dan dapat
jumlah hari perawatan, jumlah pasien melanjutkan laporan untuk yang akan
keluar(hidup+mati), jumlah tempat tidur, datang seperti pembuatan laporan
dan periode menjadi BOR, BTO, LOS, TOI. sebelumnya.
Tetapi tidak diikuti dengan pembuatan Berdasarkan tujuan penelitian yaitu mampu
grafik Barber Johnson. mengembangkan aplikasi Grafik Barber
Jhonson berbasis microsoft visual basic
dalam rangka efisiensi pengelolaan Rumah

7
Penilaian Tingkat Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit dHQJDQ «

Sakit Usada Sidoarjo, maka akan dijelaskan 2. Pembuatan Aplikasi Barber Johnson
beberapa hal sebagai berikut. Dalam Aplikasi Grafik Barber Johnsonadalah
perancangan software aplikasi Grafik Barber sebuah aplikasi yang dirancang dengan
Johnson berbasis microsoft visual basic ini tujuan memudahkan user dalam membuat
peneliti menyiapkan database dari hasil Grafik Barber Johnson dengan
laporan petugas pelaporan dari Microsoft menggunakan microsoft visual basic 6.0,
Excel yang digunakan sebagai sumber data sehingga diharapkan dapat diketahui
aplikasi, flowchart aplikasi dan interface informasi mengenai mutu rekam medis
desain form rumah sakit yang digunakan sebagai sarana
1. Database analisa pengelolaan rumah sakit dan
Peneliti mengambil database dari hasil pengambilan keputusan atau kebijakan baru
laporan petugas pelaporan dari Microsoft mengenai peningkatan pelayanan rumah
Excel yang digunakan sebagai sumber data sakit.
aplikasi. Hasil pelaporan tersebut, kemudian a. Alat dan Bahan
di eksport ke aplikasi Grafik Barber Peralatan yang digunakan dalam pembuatan
Johnson. aplikasi pelaporan ini terbagi menjadi
Dalam aplikasi Barber Johnson, sumber data perangkat keras dan perangkat lunak.
yang digunakan adalah laporan harian rawat 1) Perangkat keras yang digunakan berupa
inap(RP1) dari microsoft excel yang CPU dengan spesifikasi intel(R) Pentium
kemudian diambil beberapa data untuk (R) Dual CPU T3200@ 2.00GHz,
membentuk grafik Barber Johnson, yaitu : Memory 1 GB of RAM, Hard disk 160
1) Hari perawatan GB.
2) Lama dirawat 2) Perangkat lunak yang digunakan berupa
3) Jumlah pasien keluar (hidup + mati) Operating System Windows XP
4) Jumlah tempat tidur tersedia Profesional Service Pack 2, 32-bit,
5) Jumlah periode Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft
Yang kemudian dihitung dengan rumus dan Office Excel 2003.
menghasilkan :
1) BOR b. Pembuatan User Interface
2) BTO Dalam membangun software aplikasi
3) TOI diperlukan user interface dengan tujuan
4) AvLOS untuk mempermudah user/pengguna dalam
Setelah didapatkan hasil dari proses menggunakan program aplikasi Barber
penghitungan, maka akan ditentukan titik Johnson ini. Dengan adanya user interface
ordinat dari Grafik Barber Jonhson dengan diharapkan agar aplikasi ini lebih mudah
cara menarik sumbu x dan y dari setiap digunakan baik pengguna awam, maupun
penghitungan kedalam grafik, seperti yang sudah berpengalaman dapat
berikut : mengoperasikan program ini.
Hasil dari aplikasi Grafik Barber Johnson
Tabel 4.1 terdiri dari form menu utama, form file
Menentukan titik ordinat Grafik Barber input, form file proses, output grafikdan
Johnson exit. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan
X1 X2 Y1 Y2 kegunaan masing-masing form dalam
BOR 0 (100- 0 BOR
gambar berikut ini :
BOR) 1) Form menu utama
BTO (periode/BTO 0 0 (periode/BT Form menu utama merupakan form yang
) O)
TOI TOI TOI 0 AvLOS
berisi dua menu yaitu: File dan Exit. Berikut
AvLOS 0 TOI AvLOS AvLOS adalah gambar form menu utama.

8
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo

Gambar 4.1
form menu utama

2) Form menu file


Form menu file merupakan form yang berisi
dua menu yaitu: Input dan Proses. Berikut Gambar 4.3
adalah gambar form menu file: form sub menu file-input

4) Form menu Proses


FormProses merupakan formlanjutan dari
form input diatas. Dimana pada form ini
dapat digunakan untuk memproses hasil
perhitungan dari 4 indikator yang
dibutuhkan yaitu: Bed Occupancy Rate, Bed
Turn Over, Average Length of Stay dan
Turn Over Interval. Selain itu ada command
button untuk pembuatan grafik output.
Berikut adalah gambar form menu proses.

Gambar 4.2
form sub menu file

3) Form input
Forminput merupakan form yang digunakan
untuk menginputkan data keterangan untuk
tahun, hari perawatan, lama dirawat, jumlah
tempat tidur, jumlah pasien keluar dan
Gambar 4.4
jumlah periode dalam satu tahun. Dalam
form sub menu file-proses
menu ini ada beberapa command button
untuk: Baru, Edit, Simpan, Hapus, Tutup,
5) Form Output grafik
Ke Proses. Berikut adalah gambar form
FormOutput Grafik merupakan output akhir
input.
yaitu grafik barber jhonson dengan
menggunakan 4 indikator yang ada. Berikut
adalah gambar formoutput grafik.

9
Penilaian Tingkat Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit dHQJDQ «

Dalam penelitian ini, Peneliti bermaksud


merancang dan membangun aplikasi Grafik
Barber Johnson sebagai media untuk
mengetahui informasi mengenai mutu rekam
medis rumah sakit yang sebelumnya tidak
pernah ada, sekaligus sebagai salah satu
syarat agar Rumah Sakit UsadaSidoarjo
mendapatkan akreditasi.
Dalam perancangan dan pembuatan aplikasi
ini terdapat beberapa perubahan dari desain
awal aplikasi hingga akhir. Perubahan
tersebut dimaksudkan agar aplikasi menjadi
sempurna, user friendly dan bermanfaat
Gambar 4.5 khusunya di Rumah Sakit Usada Sidoarjo.
form output grafik Perubahan tersebut diantaranya adalah,
sebagai berikut :
PEMBAHASAN 1) Bentuk laporan
Aplikasi Grafik Barber Johnson Setelah melakukan diskusi dengan user,
adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk dalam penggunaan aplikasi, ini bentuk
membuat Grafik Barber Johnson. Sesuai laporan rumah sakit dengan aplikasi ini
dengan rumusan masalah pada bab I yaitu untukgrafik barber jhonson telah mengikuti
Bagaimana pengembangan Aplikasi Grafik kaidah atau aturan yang telah ditetapkan
Barber Jhonson berbasis Microsoft Visual Depkes RI.
Basic dalam rangka efisiensi pengelolaan
Rumah Sakit UsadaSidoarjo, dimana 2) Print out
diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat Dalam pembuatan suatu aplikasi, print out
memudahkan user dalam membuat Grafik juga sangat diperlukan sebagai bahan
Barber Johnson sehingga diketahui peloparan yang nantinya dapat digunakan
informasi mengenai mutu rekam medis sebagai pedoman dalam mementukan
rumah sakit yang digunakan sebagai sarana keputusan. Print out telah disesuaikan
analisa pengelolaan rumah sakit dan dengan kebutuhan user dalam penggunaan
pengambilan keputusan atau kebijakan baru aplikasi untuk kedepannya.
mengenai peningkatan pelayanan rumah
sakit. 3) Analisa
Berdasarkan hasil observasi, selama ini Menurut hasil wawancara dan observasi,
dalam pembuatan laporan. Petugas rekam dalam analisa akan diberikan suatu tombol
medis khususnya pada pelaporan membuat untuk mengetahui gambaran secara singkat
laporan tanpa menggunakan grafik Barber dari grafik yang dibuat, dan kemudian akan
Jhonson untuk ditujukan kepada pihak dijabarkan sendiri oleh useruntuk
manajemen. Hal semacam ini mempersulit direkomendasikan ke pihak manajemen
pihak manajemen untuk menentukan rumah sakit sebagai sarana analisa
keputusan atau kebijakan baru mengenai pengelolaan rumah sakit dan pengambilan
peningkatan pelayanan rumah sakit. Selain keputusan atau kebijakan baru mengenai
dikarenakan sulit untuk mengetahui peningkatan pelayanan rumah sakit.
keputusan yang akan diambil, peningkatan
pelayanan rumah sakit juga terkendala oleh SIMPULAN DAN SARAN
belum terakreditasinya rumah sakit sebagai
akibat belum adanya grafik Barber Johnson SIMPULAN
sebagai salah satu syarat akreditasi. Peneliti telah mengembangkan aplikasi
Grafik Barber Jhonson berbasis microsoft

10
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo

visual basic yang dapat digunakan untuk


memberikan informasi mengenai efisiensi
pengelolaan Rumah Sakit UsadaSidoarjo.

SARAN
1. Untuk mengoptimalkan penggunaan
aplikasi ini, perlu diadakan pelatihan
dan sosialisasi kepadapetugas dan
komitmen dari pihak manajemen untuk
penggunaan aplikasi ini.
2. Untuk optimalisasi sistem rekam
medis secara keseluruhan, dibutuhkan
data yang terintegrasi dari awal sampai
akhir proses pelayanan kepada pasien.

1. REFERENSI

Aditama, Tjandra Y.1999. Manajemen


Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia

Azwar, A. 1988. Administrasi Kesehatan.


Jakarta : Binarupa Aksara

DepKes. RI, 2001. Petunjuk Pelaksanaan


Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
Jakarta : DirJen YanMed

Istiyani, Khori.2004.Tinjauan Tingkat


Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit Umum
PKU Usada Bantul Tahun 2003 dengan
Grafik Barber-Johson. Dalam KTI. UGM

Notoadmodjo, S. 2002. Metode Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Soejadi, 1996. Efisiensi Pengelolaan Rumah


Sakit dengan Grafik Barber-Johnson.
Jakarta : Katiga Bina

Sabarguna, 2005. Prosedur Manajemen


Rumah Sakit dan Tingkat Efisiensi.
Yogyakarta : Konsorsium Rumah Sakit
Islam Jateng-DIY

Wijono, D.1999. Manajemen Mutu


Pelayanan Kesehatan. Vol.1. Bandung :
Airlangga

11

Anda mungkin juga menyukai