Anda di halaman 1dari 15

281

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295 e-ISSN:2548-9909

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


MINAT BERINVESTASI DI PASAR MODAL BAGI
GENERASI MILENIAL
(STUDI PADA MAHASISWI JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BATAM)
Shinta Wahyu Hati1, Windy Septiani Harefa2

1) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam, Indonesia


E-mail: shinta@polibatam.ac.id
2) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam, Indonesia
F-mail: windy.septiani22@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pengetahuan pasar modal, dan
preferensi risiko terhadap minat berinvestasi generasi milenial. Jenis penelitian yang digunakan
adalah eksplanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Populasil penelitian adalah
mahasiswa jurusan manajemen bisnis yang sudah mengikuti matakuliah pasar modal dan
manajemen keuangan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, pengambilan data
menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Bisnis
Politeknik Negeri Batam yang telah mendapatkan mata kuliah Keuangan Bisnis ataupun Pasar
Modal. Jumlah sampel sebanyak 67 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh motivasi terhadap minat berinvestasi generasi milenial, terdapat pengaruh
pengetahuan pasar modal terhadap minat berinvestasi generasi milenial, terdapat pengaruh
preferensi risiko terhadap minat berinvestasi generasi milenial. Terdapat pengaruh simultan
antara motivasi, pengetahuan pasar modal, dan preferensi risiko terhadap minat berinvestasi
pada generasi milenial di Politeknik Negeri Batam
Kata kunci: Motivasi, pengetahuan pasar modal, preferensi risiko, minat berinvestasi.

Abtract

The purpose of this research was to determine motivation, capital market knowledge, and
preferences for interests. This type of research is explanatory research with quantitative
research. The research population is students majoring in business management who have
participated in capital market and financial management courses. The sampling technique using
purposive sampling, data collection using a questionnaire. The sample of this research were
students in the Department of Business Management who received 67 Business Finance or
Capital Market courses. The results of this study indicate that there is no motivation for
millennial generation investment interests, there is a relationship with capital market knowledge
of millennial generation investment interests, is a preferential preference for millennial
generation investment interests. There are simultaneous influences on motivational variables,
capital market knowledge, and risk preferences for investment interest in millennial generation

Keywords: Motivation, capital market knowledge, risk preference, investment intention.


282

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

PENDAHULUAN Pada kenyataan di lapangan, dapat


Bagi perekonomian suatu Negara, diketahui bahwa sebagian besar masyarakat
pasar modal memiliki peran yang sangat Indonesia masih merasa khawatir untuk
penting karena pasar modal menjalankan berinvestasi di pasar modal. Hal ini
dua fungsi, yaitu pertama pasar modal disebabkan oleh karna masyarakat dihantui
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau oleh rasa takut akan kerugian, modal dapat
sebagai sarana untuk mendapatkan dana dari hilang, dan efek-efek negatif lainnya dari
masyarakat pemodal (investor). Kedua, berinvestasi di pasar modal.
yaitu pasar modal sebagai sarana bagi Menurut Ayub (2013), pengetahuan
masyarakat untuk berinvestasi pada sebagian masyarakat yang masih awam
instrumen keuangan. Keikutsertaan terkait dunia investasi di pasar modal
masyarakat investor melalui instrumen pasar Indonesia sehingga menyebabkan persepsi
modal menjadi harapan bersama untuk yang keliru. Saat seseorang berniat untuk
memberikan sumbangan bagi pembangunan berinvestasi di pasar modal dengan
ekonomi secara nasional (idx.co.id). pengetahuan investasi yang minim, orang
Jumlah investor di pasar modal tersebut memiliki kecenderungan lebih besar
memang terus meningkat, namun jumlah untuk terjerumus dalam investasi bohong
tersebut masih sangat sedikit bahkan tidak atau penipuan sehingga akan merasa
mencapai 1% dari total penduduk indonesia. dirugikan. Oleh sebab itu pengetahuan
hal ini menunjukkan bahwa perekonomian investasi sangat penting bagi masyarakat
indonesia masih memiliki sangat banyak Indonesia sehingga tidak lagi khawatir
peluang untuk berkembang melalui pasar ataupun mengalami penipuan serta dapat
modal namun masih belum dimanfaatkan merasa aman dalam berinvestasi.
secara maksimal. Penelitian terdahulu yang dilakukan
Dilihat dari segi demografi, pada oleh Aloysius (2017) dan Adha (2016)
profil investor yang tercatat berdasarkan menunjukkan bahwa motivasi dan
data Press Release KSEI per tanggal 31 Juli pengetahuan investasi berpengaruh terhadap
2017, porsi investor kaum muda yaitu minat berinvetasi mahasiswa sedangkan
mereka yang berusia antara 21 sampai 30 preferensi risiko tidak berpengaruh terhadap
tahun berada di posisi puncak yakni sebesar minat berinvestasi mahasiswa. Berbeda
26,24 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penelitian terdahulu, penelitian ini
generasi milenial memiliki minat berfokus pada wanita sebagai sampel
berinvestasi yang cukup besar dibanding penelitian. Berdasarkan jumlah investor di
generasi lainnya (Pers, 2017). Pasar Modal Indonesia, SID (Single Investor
Berdasarkan Studi Investor Global Identification) individu didominasi oleh
2017, generasi yang lebih tua memiliki investor laki-laki sebanyak 59% sedangkan
kecenderungan lebih tinggi untuk investor perempuan menjadi bagian
menginvestasikan pendapatan yang siap minoritas padahal investasi sangatlah
dibelanjakan dalam bentuk sekuritas penting bagi kaum wanita. Wanita-wanita
dibandingkan generasi milenial dan mereka masa kini sudah banyak yang berpendidikan
cenderung lebih berani mengambil risiko bahkan sampai ke jenjang sarjana. Ilmu yang
(Global, 2017). Namun, dari survei yang didapatkan tidak dapat dipergunakan secara
melibatkan 18.000 responden dari 16 negara optimal saat seorang wanita memutuskan
termasuk Indonesia oleh HSBC Media untuk hanya menjadi ibu rumah tangga.
Advisory 2017, diketahui bahwa, kaum Wanita berinvestasi, dapat
milenial adalah mereka yang terlihat lebih menggunakan ilmu yang didapatkan untuk
berani mengambil risiko dalam berinvestasi. kehidupan lebih baik terutama terkait
Sebanyak 39% milennial sangat tertarik investasi dan pentingnya investasi. Wanita
untuk mengambil investasi berisiko untuk cenderung berkelompok, hal ini dapat
menjamin kondisi finansial mereka stabil. mempengaruhi cepatnya penyebaran
283
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

informasi diantara mereka. Dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang


teknologi yang semakin maju diketahui Mempengaruhi Minat Berivestasi di Pasar
bahwa kaum wanita adalah mereka yang Modal Bagi Generasi Milenial (Studi pada
paling banyak menghabiskan waktu dengan Mahasiswi Jurusan Manajemen Bisnis di
gadget. Hal ini sangat potensial untuk Politeknik Negeri Batam)”.
dimanfaatkan sebagai sarana
pengembanganan tren berinvestasi. LANDASAN TEORI
Generasi milenial dewasa saat ini Generasi Milenial
berada pada situasi beriklim resiko tinggi Menurut Howe & Strauss (2000)
yang memaksa untuk bertahan dalam berdasarkan teori perbedaan generasi,
keadaan resesi ekonomi. Mahasiswa- perbedaan generasi dikelompokkan menjadi
mahasiswi yang saat ini sedang menempuh empat kelompok, yaitu Silent Generation
pendidikan di perguruan tinggi merupakan yaitu mereka yang terlahir dari tahun 1925
generasi milenial dewasa yang berada pada sampai tahun 1943, Boom Generation yaitu
titik penentuan dimana setelah lulus, maka mereka yang terlahir dari tahun 1944 sampai
akan mulai bekerja dan harus mulai tahun 1960, 13th Generation yaitu mereka
memikirkan keuangan dan masa depan yang terlahir dari tahun 1961 sampai tahun
mereka. 1981, dan Millenial Generation/Generation
Perguruan Tinggi Negeri Politeknik Y yaitu mereka yang terlahir dari tahun 1982
Negeri Batam memiliki mata kuliah terkait sampai tahun 2000 (Putra, 2016).
pasar modal dalam kurikulum akademik Jennie (2012) menyatakan bahwa
pada jurusan Manajemen Bisnis dimana Generasi Milenial atau Generasi Milenium
jurusan Manajemen Bisnis tersebut terbagi yang juga dikenal dengan sebutan Generasi
atas tiga program studi yaitu D3 Akuntansi, Y, adalah mereka yang lahir sekitar akhir
D4 Akuntansi Manajerial, dan D4 1970-an atau awal 1980-an sampai 2000-an.
Administrasi Bisnis Terapan. Namun, hanya Sebagian besar dari mereka telah lulus
mahasiswa-mahasiswi dengan program perguruan tinggi, memasuki dunia kerja, dan
studi Akuntansi Manajerial dan porgam berada di usia produktif. Mereka dikenal
studi Administrasi Bisnis Terapan yang sebagai “digital native” dikarenakan sejak
mendapatkan edukasi terkait pasar modal lahir generasi milenial telah akrab dengan
tersebut. Program studi Akuntansi berbagai macam alat elektronik dan internet
Manajerial dengan mata kuliah Pasar Modal dengan ratusan saluran televisi juga video
dan porgam studi Administrasi Bisnis games.
Terapan dengan mata kuliah Keuangan
Bisnis. Motivasi
Politeknik Negeri Batam juga Motivasi adalah proses pemberian
merupakan salah satu Perguruan Tinggi dorongan yang dapat menentukan intensitas,
yang memiliki Galeri Investasi (pojok arah, dan ketekunan individu dalam usaha
bursa). Galeri Investasi ini dibuat agar para mencapai sasaran serta berpengaruh secara
mahasiswa dan civitas akademika kampus langsung terhadap tugas dan psikologi
dapat memanfaatkan galeri ini untuk seseorang, Robbin (2006), Sulistiyani dan
mempelajari seluk beluk pasar modal lebih Rosidah (2003), Falk (2000). David (2013)
jauh tidak hanya dari sisi teori saja mengembangkan teori motivasi yang
melainkan juga prakteknya. dikenal dengan McClelland’s theory of
Seminar motivasi berinvenstasi juga learned needs. Teori ini menyatakan bahwa
pernah diadakan oleh pihak kampus ataupun ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi
organisasi kampus guna meningkatkan seseorang individu untuk berperilaku yaitu
motivasi untuk dapat berinvestasi khususnya 1) kebutuhan untuk sukses, 2) kebutuhan
di pasar modal. Berdasarkan uraian di atas, untuk afiliasi (membina hubungan sesama),
maka peneliti melakukan penelitian dengan 3) kebutuhan kekuasaan.
284

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

Investor termotivasi untuk Minat


berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan Minat merupakan kecenderungan
diri (kesuksesan dan return) juga membantu afektif seseorang untuk membuat pilihan
perkembangan perekonomian dalam afiliasi aktivitas, kondisi-kondisi individual yang
dengan emiten atau perusahaan terbuka, dan dapat merubah minat seseorang, sehingga
juga untuk kebutuhan kekuasaan yang dapat dikatakan minat itu tidak stabil
terkait dengan menjaga keterpenuhan sifatnya (Yuliati, 2011). Teori sikap yaitu
kebutuhan diri atau keluarga dalam jangka Theory of Reasoned Action yang
waktu yang lama (keturunan) dan bisa juga dikembangkan oleh Triwijayati dan
ditafsirkan untuk pengembangan kekuasaan Koesworo mengungkapkan adanya
dalam investasi dalam rangka menjaga keinginan untuk bertindak karena adanya
kestabilan perekonomian dengan menjadi keinginan yang spesifik untuk berperilaku
majoritas pemegang saham. Ketika (Kusmawati, 2011). Hal ini juga berarti
seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhan bahwa seorang yang memiliki minat
substansialnya, maka kebutuhan berikutnya berinvestasi maka kemungkinan besar dia
akan menjadi motivasi bagi seseorang untuk akan melakukan tindakan-tindakan yang
melakukan tindakan selanjutnya. Seseorang dapat mencapai keinginannya untuk
yang memiliki dana yang melebihi berinvestasi.
kebutuhan substansialnya akan berfikir Menurut Khairani (2017) minat pada
untuk memanfaatkan dana tersebut, dasarnya adalah sebab akibat dari
Kusmawati (2011). pengalaman. Salah satu factor yang
mempengaruhi minat adalah factor inner
Pengetahuan urge yaitu bahwa rangsangan yang datang
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dari lingkungan atau ruang lingkup yang
yang terjadi setelah melakukan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. seseorang akan mudah menimbulkan minat.
Penginderaan terjadi melalui panca indera Minat sangat besar pengaruhnya terhadap
manusia yaitu: indera penglihatan, aktivitas yang dilakukan. Faktor yang
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. mendukung pengembangan minat adalah
Sebagian besar pengetahuan manusia faktor internal dan eksternal.
diperoleh melalui mata dan telinga
(Soekidjo, 2003). Berdasarkan polanya,
pengetahuan dibedakan menjadi tiga (Keraf,
2001) yaitu: 1) tahu bahwa, 2) tahu
bagaimana, 3) tahu/akan mengenai.
Pengetahuan pasar modal adalah
pengetahuan terkait pasar modal itu sendiri.

Preferensi Risiko
Preferensi risiko diartikan sebagai
kecenderungan seorang individu untuk
memilih opsi berisiko (Probo, 2011).
Prefensi risiko adalah sikap pembuat
keputusan atau investor untuk sebuah risiko.
Dilihat dari kesediaan untuk menanggung
risiko, investor dikategorikan menjadi tiga Gambar 1 Model Penelitian
tipe yaitu: 1) Risk Taker, 2) Risk Averse, 3)
Risk Moderate.
285
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

Hipotesis H2: Pengetahuan pasar modal


Motivasi memiliki pengaruh berpengaruh terhadap minat berinvestasi
terhadap minat investasi mahasiswa di pasar generasi milenial.
modal calon investor akan tertarik
melakukan investasi apabila rekan, saudara Melakukan investasi adalah suatu
dan lingkungan mereka telah melakukan aktivitas ekonomi yang sangat
investasi di pasar modal (Riyadi, 2016). menguntungkan. Namun, perlu dipahami
Investor termotivasi untuk bahwa ketika seorang individu atau
berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan kelompok melakukan investasi, maka secara
diri (kesuksesan dan return) juga membantu tidak langsung pihak yang melakukan
perkembangan perekonomian dalam afiliasi investasi tersebut harus siap dengan berbagai
dengan emiten atau perusahaan terbuka, dan risiko yang mungkin terjadi.
juga untuk kebutuhan kekuasaan yang Menurut Wardiningsih (2012) risiko
terkait dengan menjaga keterpenuhan suatu investasi dapat diartikan sebagai
kebutuhan diri atau keluarga dalam jangka probabilitas tidak dicapainya tingkat
waktu yang lama (keturunan) dan bisa juga keuntungan yang diharapkan. Risiko
ditafsirkan untuk pengembangan kekuasaan investasi adalah berbagai macam
dalam investasi dalam rangka menjaga kemungkinan yang dapat terjadi sehingga
kestabilan perekonomian dengan menjadi menyebabkan kerugian atas investasi karena
majoritas pemegang saham. Seseorang yang adanya perbedaan antara pendapatan aktual
memiliki dana yang melebihi kebutuhan yang diterima dengan pendapatan yang
substansialnya akan berfikir untuk diharapkan ketika melakukan investasi.
memanfaatkan dana tersebut (Kusmawati, Menurut Aloysius (2017), risiko
2011). Berdasarkan paparan diatas maka adalah suatu faktor yang biasanya ditakuti
hipotesis pertama penelitian ini yaitu: setiap orang, termasuk investor. Tidak ada
H1: Motivasi berpengaruh terhadap seorang pun yang menyukai risiko.
minat berinvestasi pada generasi Perbedaannya hanya pada seberapa besar
milenial. setiap orang mampu menerima risiko. Ada
yang hanya mampu menerima risiko rendah,
Pemahaman dasar tentang investasi namun ada juga yang mampu atau siap
yang meliputi jenis investasi, return, dan menanggung risiko yang tinggi.
risiko investasi memudahkan seseorang Berdasarkan paparan diatas maka hipotesis
untuk mengambil keputusan berinvestasi. ketiga penelitian ini yaitu:
Dalam melakukan investasi di pasar modal Melakukan investasi adalah suatu
diperlukan pengetahuan yang cukup, aktivitas ekonomi yang sangat
pengalaman serta naluri bisnis untuk menguntungkan. Namun, perlu dipahami
menganalisis efek-efek mana yang akan bahwa ketika seorang individu atau
dibeli (Merawati, 2015). Pengetahuan yang kelompok melakukan investasi, maka secara
memadai sangat diperlukan untuk tidak langsung pihak yang melakukan
menghindari terjadinya kerugian saat investasi tersebut harus siap dengan berbagai
berinvestasi di pasar modal, seperti pada risiko yang mungkin terjadi.
instrumen investasi saham. Hasil penelitian Menurut Wardiningsih (2012) risiko
Yolanda (2017) menunjukkan adanya suatu investasi dapat diartikan sebagai
pengetahuan pasar modal terhadap minat probabilitas tidak dicapainya tingkat
berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian keuntungan yang diharapkan. Risiko
Aloysius (2017) juga menunjukkan adanya investasi adalah berbagai macam
pengetahuan pasar modal terhadap minat kemungkinan yang dapat terjadi sehingga
berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan menyebabkan kerugian atas investasi karena
paparan diatas maka hipotesis kedua adanya perbedaan antara pendapatan aktual
penelitian ini yaitu: yang diterima dengan pendapatan yang
diharapkan ketika melakukan investasi.
286

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

Menurut Aloysius (2017), risiko Pengetah 1. Investor bebas mengurangi


adalah suatu faktor yang biasanya ditakuti uan Pasar ataupun menambah modal
setiap orang, termasuk investor. Tidak ada Modal 2. Edukasi pasar modal
seorang pun yang menyukai risiko. (X2) menambah pengetahuan
Perbedaannya hanya pada seberapa besar investasi di pasar modal
setiap orang mampu menerima risiko. Ada 3. Dividen dan capital gain
yang hanya mampu menerima risiko rendah, merupakan keuntungan yang
namun ada juga yang mampu atau siap didapatkan dari pasar modal
menanggung risiko yang tinggi. 4. Sebelum membeli saham,
Berdasarkan paparan diatas maka hipotesis akan melakukan analisis
ketiga penelitian ini yaitu: teknikal dan fundamental
H3: Preferensi risiko berpengaruh terlebih dahulu
terhadap minat berinvestasi generasi Sumber: Aloysius (2017)
milenial. Preferensi 1. Investasi di pasar modal
Risiko memberikan keuntungan
Penelitian ini juga ingin mengetahui (X3) yang besar sesuai risiko yang
pengaruh variabel independen secara ada
simultan terhadap variabel dependen. 2. Dapat menerima keuntungan
Motivasi, pengetahuan pasar modal, dan sebesar 10% dan
preferensi risiko merupakan faktor yang mentoleransi kerugian 5%
mempengaruhi minat berinvestasi di pasar jika nilai investasi dapat
modal. Pengetahuan pasar modal berkurang akibat fluktuasi
memotivasi serta dalam hal preferensi risiko pasar
secara bersama-sama mempengaruhi minat 3. Akan segera mencairkan
berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan Investasi jika nilai investasi
paparan diatas maka hipotesis ketiga mengalami penurunan
penelitian ini yaitu: sebesar 5% dari nilai investasi
H4: Motivasi, pengetahuan pasar modal, 5 bulan lalu
preferensi risiko berpengaruh secara Sumber : Aloysius (2017)
simultan terhadap minat berinvestasi
generasi milenial. Minat 1. Tertarik karena informasi
Berinvest yang di dapat
METODE PENELITIAN asi 2. Berminat investasi di pasar
Jenis Penelitian ini adalah (Y) modal karena investasi di
eksplanatory research, dengan pendekatan pasar modal sangat
kuantitatif. menjanjikan
Definisi Operasonal Variabel 3. Sudah mencari informasi
mengenai investasi di pasar
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel modal
4. Investasi di pasar modal
Variabel Indikator merupakan investasi yang
Motivasi 1. Investasi berarti memiliki menarik
(X1) perusahaan Sumber : Adha (2016)
2. Investasi berarti membantu
perusahaan berkembang Populasi dan Sampel
3. Berinvestasi jika teman Populasi penelitian ini adalah seluruh
berinvestasi mahasiswi Jurusan Manajemen Bisnis
4. Berinvestasi jika kebutuhan Politeknik Negeri Batam yang telah
substansial terpenuhi mendapatkan mata kuliah Keuangan Bisnis
Sumber : Adha (2016) ataupun Pasar Modal. Proses pemilihan
287
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

sampel menggunakan metode purposive frekuensi item-item penelitian setiap


sampling dikarenakan dalam penelitian ini variabel
penentuan sampel yang dipilih memerlukan
kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan Statistik Inferensial
penelitian sehingga diharapkan dapat Uji Regresi Linear Sederhana
menjawab permasalahan penelitian. Untuk mengetahui pengaruh antara satu
Sampel adalah bagian dari populasi buah variabel bebas terhadap satu buah
yang mewakili seluruh karakteristik dari variabel terikat, dilakukan analisis regresi
populasi. Populasi penelitian ini adalah linear sederhana. Menurut Ghozali (2013),
mahasiswi Perguruan Tinggi Politeknik persamaan umumnya adalah:
Negeri Batam dengan jurusan Manajemen
Bisnis yang telah mendapatkan mata kuliah Y=a+bX
pasar modal atau keuangan bisnis.
Dengan X adalah variabel bebas dan Y
Penetapan jumlah sampel ditentukan
adalah variabel terikat. Koefisien a
menggunakan rumus slovin yaitu:
merupakan konstanta (intercept) yang
adalah titik potong antara garis regresi
𝑁
𝑛= dengan sumbu Y pada koordinat kartesius.
1 + 𝑁𝑒 2 Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji
apakah variabel independen secara parsial
Keterangan rumus : atau individual berpengaruh terhadap
n = Jumlah sampel variabel dependen. Uji statistik t tersebut
N = Jumlah populasi dapat dilihat dari tarif signifikasi α = 5%.
e = Presentasi error tolerance Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga
(10%) terdukung jika koefisien regresi bernilai
Populasi sebanyak 198 mahasiswi dengan positif dan nilai signifikasi kurang dari 0,05
batas toleransi kesalahan 10%. Maka, dapat sedangkan apabila koefisien regresi bernilai
diketahui jumlah sampel dalam penelitian ini negatif dan memiliki nilai signifikasi lebih
adalah sebagai berikut: dari 0,05 maka hipotesis tersebut tidak
198
𝑛= terdukung. Secara sistematis rumus regresi
1 + 198(0.12 ) linear sederhana yaitu: Rumus regresi
198
= 2.98 sederhana untuk motivasi:
= 67 MB = α + β1MO + 𝛆
Maka jumlah sampel minimum dalam
Rumus regresi sederhana untuk pengetahuan
penelitian ini adalah 67 orang mahasiswi
pasar modal:

MB = α + β2PPM + 𝛆
Teknik Analisi Data
Statistik Deskriptif Rumus regresi sederhana untuk preferensi
Statistik deskriptif digunakan untuk risiko:
memberikan gambaran suatu data yang
MB = α + β3PR + 𝛆
dilihat dengan nilai minimum, maximum,
Dimana MB adalah minat beinvestasi
mean, dan standar deviasi. Variabel
merupakan variabel dependen; MO adalah
independen pada penelitian ini adalah
variabel motivasi; PPM adalah variabel
motivasi (X1), pengetahuan pasar modal
pengetahuan pasar modal; PR adalah
(X2), dan preferensi risiko (X3). Sedangkan
variabel preferensi risiko. Sedangkan α
variabel dependen adalah minat
merupakan nilai konstanta dan β merupakan
berinvestasi (Y). Interprestasi skor item
nilai koefisien regresi (nilai peningkatan
variabel penelitian dapat dilihat Distribusi
ataupun penurunan) serta 𝛆 adalah error.
288

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

Uji Analisis Berganda Tabel 2 Karakteristik Responden


Uji Analisis regresi linear berganda Berdasarkan Usia, Program Studi, dan
sebenarnya sama dengan analisis regresi Status
linear sederhana, hanya variabel bebasnya
lebih dari satu buah. Menurut Ghozali
(2013), persamaan umumnya adalah:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn + e

Dengan Y adalah variabel tetap. dan X


adalah variable bebas, a adalah konstanta
(intersept). b adalah koefisien regresi pada
masing-masing variabel bebas dan e adalah
error. Uji hipotesis ini digunakan untuk
menguji apakah variabel independen secara
simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen. Untuk mengetahui pengaruh Pengelompokan responden
tersebut signifikan atau tidak, maka berdasarkan usia menunjukkan bahwa
dilakukan keberartian regresi linear ganda jumlah responden dengan usia dibawah 17
(uji F). Secara sistematis rumus regresi tahun adalah sebesar 3,0 persen. Responden
berganda penelitian ini adalah sebagai dengan rentang usia 17 – 21 tahun adalah
berikut: sebesar 40,3 persen. Sedangkan responden
dengan rentang usia 22 – 26 Tahun yaitu
MB = α + β1MO + β2PPM + β3PR + 𝛆 sebesar 56,7 persen. Dari hasil di atas dapat
Dimana MB adalah minat dilihat bahwa terdapat responden minoritas
beinvestasi merupakan variabel dependen; yaitu responden dengan rentang usia
MO adalah variabel motivasi; PPM adalah dibawah 17 tahun
variabel pengetahuan pasar modal; PR Tabel tersebut juga menunjukan
adalah variabel preferensi risiko. Sedangkan bahwa jumlah responden dengan program
α merupakan nilai konstanta dan β studi Administrasi Bisnis Terapan dengan
merupakan nilai koefisien regresi (nilai Presentase sebesar 61,2 persen dan
peningkatan ataupun penurunan) serta 𝛆 responden dengan program studi Akuntansi
adalah error. Manajerial dengan Presentase sebesar 38,8
persen. Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN jumlah responden program studi
Jurusan Manajemen Bisnis Administrasi Bisnis Terapan lebih
Jurusan Manajemen Bisnis terbagi mendominasi.
atas tiga program studi yaitu Program Studi
Administrasi Bisnis Terapan (D4),
Akuntansi Manajerial (D4), dan Akuntansi
(D3) namun, hanya Program Studi
Administrasi Bisnis Terapan dan Akuntansi
Manajerial yang mendapatkan mata kuliah
terkait pasar modal, sedangkan Program
Studi Akuntansi tidak ada mata kuliah
terkait pasar modal.
289
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

Tabel 3 Identitas Responden membedakan jenis-jenis investasi?” Sebanyak


55 orang memilih jawaban `Ya’ yang artinya
setelah mengikuti mata kuliah terkait pasar
modal mereka dapat membedakan jenis-jenis
investasi yaitu sebesar 82,1 persen.
Responden yang memilih jawaban `Tidak’
adalah 12 orang yaitu 17,9 persen dari total
responden.
Pada pertanyaan umum nomor lima
yaitu “Setelah mengikuti mata kuliah terkait
pasar modal, apakah anda pernah mencoba
membuka website terkait pasar modal?”
Sebanyak 58 orang responden menjawab `Ya’
pada pertanyaan umum nomor 5 yaitu 86,6
persen sedangkan sisanya 9 orang yaitu 13,4
persen menjawab `Tidak'.
Hasil akumulasi jawaban dari
pertanyaan umum nomor enam yaitu “Jika
Pada hasil di atas dapat diketahui bahwa dari anda menjawab Ya pada pertanyaan
total 67 responden terdapat 7 orang yang tidak sebelumnya, berapa kali anda membuka akses
memiliki tabungan yaitu 10,4 persen tersebut?” diketahui bahwa responden yang
sedangkan 60 orang yaitu 89,4 persen membuka akses terkait pasar modal setelah
menjawab mereka memiliki tabungan. Tabel mengikuti mata kuliah terkait yaitu satu kali
tersebut juga menunjukan akumulasi jawaban adalah sebanyak 11 orang yaitu 16,4 persen,
pada pertanyaan umum nomor dua yaitu dua kali adalah sebanyak 19 orang yaitu 28,4
“Apakah anda memiliki rekening efek?” untuk persen, tiga kali adalah sebanyak 14 orang
mengetahui seberapa dari responden yang yaitu 20,9 persen, empat kali adalah sebanyak
memiliki rekening efek yaitu mereka yang 2 orang yaitu 3,0 pesen, diatas empat kali
memiliki SID (Single Investor Identification). adalah sebanyak 12 orang yaitu 17,9 persen.
Hasil menunjukkan bahwa dari total 67 Sisanya 9 orang yaitu 13,4 persen responden
responden, hanya 16 orang yaitu 23,9 persen tidak menjawab yang berarti tidak pernah
yang memiliki rekening efek sedangkan 51 membuka akses terkait pasar modal setelah
orang lainnya yaitu 76,1 persen tidak memiliki mengikuti mata kuliah terkait pasar modal.
rekening efek. Berdasarkan hasil akumulasi jawaban
Pertanyaan umum nomor tiga adalah pertanyaan umum nomor tujuh yaitu “Dimasa
“Apakah anda aktif dalam Pasar Modal?” depan, apakah anda memiliki keinginan
Jumlah responden yang menjawab bahwa bahwa Pasar Modal menjadi bagian dari masa
mereka aktif dalam pasar modal adalah 10 depan anda?” dapat diketahui bahwa sebanyak
orang yaitu 14,9 persen dari total responden. 58 orang yaitu 86,6 persen dari total responden
Diketahui sebelumnya bahwa jumlah memiliki keinginan bahwa Pasar modal
responden yang memiliki rekening efek yaitu menjadi bagian dari masa depan mereka.
16 orang sehingga terdapat responden yang Sedangkan, 9 orang responden yaitu 13,4
tidak aktif di pasar modal walaupun sudah persen menjawab `Tidak’ yang berarti mereka
memiliki rekening efek. Sebanyak 57 orang tidak memiliki keinginan untuk menjadikan
yaitu 85,1 persen dari responden menjawab Pasar Modal sebagai bagian dari masa depan
mereka tidak aktif dalam pasar modal. mereka.
Pada tabel tersebut juga menunjukan
hasil akumulasi dari pertanyaan umum nomor
empat yaitu “Setelah mengikuti mata kuliah
terkait pasar modal, apakah anda dapat
290

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

melakukan analisis teknikal dan


Tabel 4 Variabel Motivasi (X1) fundamental terlebih dahulu’ adalah
pernyataan dengan rata-rata paling sedikit
yaitu 3,87. Menunjukkan bahwa responden
memiliki kecenderungan untuk tidak
menjadikan analisis teknikal dan analisis
fundamental sebagai pertimbangan dalam
membeli saham.

Tabel 6 Variabel Preferensi Resiko (X3)

Tabel di atas menunjukkan bahwa


jawaban responden terhadap variabel Motivasi
(X1) didominasi oleh jawaban setuju, dengan
rata-rata sebesar 3,91. Berdasarkan tabel di
atas dapat diketahui bahwa pernyataan
‘Investasi berarti membantu perusahaan
berkembang’ merupakan pernyataan dengan
rata-rata tertinggi yaitu 4,13. Kemudian
pernyataan ‘Berinvestasi jika teman
berinvestasi’ adalah pernyataan dengan rata- Tabel di atas menunjukkan bahwa
rata paling sedikit yaitu 3,4 dan menunjukkan jawaban responden terhadap preferensi risiko
bahwa kecenderungan efek bandwagon (X3) didominasi oleh jawaban setuju, dengan
ataupun efek ikut-ikut teman tidak terlalu rata-rata sebesar 3,74. Berdasarkan tabel
kuat. tersebut dapat diketahui bahwa pernyataan
‘Investasi di pasar modal memberikan
Tabel 5 Variabel Pengetahuan Pasar keuntungan yang besar sesuai risiko yang ada’
Modal (X2) merupakan pernyataan dengan rata-rata
tertinggi yaitu sebesar 4,06. Kemudian
pernyataan ‘Akan segera mencairkan Investasi
jika nilai investasi mengalami penurunan
sebesar 5% dari nilai investasi 5 bulan lalu’
adalah pernyataan dengan rata-rata paling
sedikit yaitu 3,55. Menunjukkan bahwa
responden memiliki kecenderungan untuk
segera mencairkan Investasi jika nilai
investasi mengalami penurunan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa Tabel 7 Minat Berinvestasi (Y)


jawaban responden terhadap variabel
pengetahuan pasar modal (X2) didominasi
oleh jawaban setuju dan sangat setuju,
dengan rata-rata sebesar 4,06. Berdasarkan
tabel di atas dapat diketahui bahwa
pernyataan ‘Edukasi pasar modal menambah
pengetahuan investasi di pasar modal’
merupakan pernyataan dengan rata-rata
tertinggi yaitu sebesar 4,22. Kemudian
pernyataan ‘Sebelum membeli saham, akan
291
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

Tabel di atas menunjukkan bahwa regresi linier sederhana dapat ditulis sebagai
jawaban responden terhadap variabel minat berikut:
berinvestasi (Y) didominasi oleh jawaban MB = 12.152 + 0,206 MO.
setuju, dengan rata-rata sebesar 3,85. Persamaan diatas menunjukkan
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif antara variabel
bahwa pernyataan ‘Tertarik karena independen terhadap variabel dependen.
informasi yang di dapat’ merupakan Nilai konstanta 12.152 menunjukkan bahwa
pernyataan dengan rata-rata tertinggi yaitu apabila motivasi konstan atau tetap, maka
sebesar 3,94. Kemudian pernyataan rata-rata tingkat berinvestasi sebesar 12.152.
‘Berminat investasi di pasar modal karena koefisien regresi motivasi sebesar 0,206
investasi di pasar modal sangat menjanjikan’ mempunyai arti bahwa apabila motivasi
adalah pernyataan dengan rata-rata paling meningkat satu satuan, maka akan diikuti
sedikit yaitu 3,87. Menunjukkan bahwa peningkatan tingkat berinvestasi sebesar
responden memiliki kecenderungan 0,206. Koefisien determinasi (Adjusted R2)
pemahaman bahwa investasi di pasar modal sebesar 0,021 berarti 2,1% niat berinvestasi
tidak terlalu menjanjikan. dapat dijelaskan oleh variabel motivasi,
sedangkan sisanya 97,9% dijelaskan oleh
Pengujian Hipotesis variabel lain diluar penelitian ini.
Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang diajukan Hipotesis 2
dalam penelitian ini menyatakan bahwa Hipotesis kedua yang diajukan
motivasi berpengaruh terhadap minat dalam penelitian ini menyatakan bahwa
berinvestasi. Penelitian ini menggunakan pengetahuan pasar modal berpengaruh
sebanyak 67 sampel yang diolah signifikan terhadap minat berinvestasi. Hasil
menggunakan SPSS dan hasilnya disajikan uji dapat dilihat pada tabel 3.
dalam tabel 2.

Tabel 8 Hasil Pengujian Hipotesisi Tabel 9 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua


Pertama (H1) (H2)
Std. Std.
Variabel B T Sig. Variabel B Erro T Sig.
Error
5.86 0.00 r
Constant 12.152 2.074 5.68 1.93 2.93 0.00
0 0 Constant
Motivasi 1.56 0.12 9 9 3 5
0.206 0.132 Pengetahua
(X1) 2 3 0.59 0.11 5.01 0.00
0.03 n Pasar
R Square 6 9 9 0
6 Modal (X2)
Adjusted 0.02 0.52
R Square
R Square 1 8
Sumber: Hasil Olah Data IBM SPSS Adjusted R 0.27
Statistics 23 Square 9
Sumber: Pengolahan data IBM SPSS
Berdasarkan tabel di atas, dapat Statistics 23
dilihat bahwa hasil yang diperoleh adalah Berdasarkan tabel di atas, dapat
motivasi signifikansi sebesar 0,123 lebih dilihat bahwa hasil yang diperoleh adalah
besar dari 0,05 (0,123 > 0,05). Nilai t hitung pengetahuan pasar modal signifikansi
1.562 lebih kecil dari t tabel yaitu 1.998 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 >
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 0,05). Diketahui bahwa nilai t tabel 5.019
pertama tidak terdukung. Persamaan rumus lebih besar dari t tabel 1.998 sehingga dapat
292

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

disimpulkan bahwa hipotesis kedua Berdasarkan table di atas, dapat


terdukung. Persamaan rumus regresi linier dilihat bahwa hasil yang diperoleh adalah
sederhana dapat ditulis sebagai berikut: preferensi risiko signifikansi sebesar 0,012
lebih kecil dari 0,05 (0,012 > 0,05).
MB = 5.689 + 0,596 PPM Diketahui bahwa nilai t tabel 2.542 lebih
Persamaan diatas menunjukkan besar dari t tabel 1.998 sehingga dapat
bahwa ada pengaruh positif antara variabel disimpulkan bahwa hipotesis ketiga
independen terhadap variabel dependen. terdukung. Persamaan rumus regresi linier
Nilai konstanta 5.689 menunjukkan bahwa sederhana dapat ditulis sebagai berikut:
apabila pengetahuan pasar modal konstan
atau tetap, maka rata-rata tingkat MB = 10.087 + 0,472 PR.
berinvestasi sebesar 5.689. koefisien regresi Persamaan diatas menunjukkan bahwa
pengetahuan pasar modal sebesar 0,596 ada pengaruh positif antara variabel
mempunyai arti bahwa apabila pengetahuan independen terhadap variabel dependen.
pasar modal meningkat satu satuan, maka Nilai konstanta 10.087 menunjukkan bahwa
akan diikuti peningkatan tingkat berinvestasi apabila preferensi risiko konstan atau tetap,
sebesar 0,596. Koefisien determinasi maka rata-rata tingkat berinvestasi sebesar
(Adjusted R2) sebesar 0,279 berarti 27,9% 10.087. koefisien regresi preferensi risiko
niat berinvestasi dapat dijelaskan oleh sebesar 0,472 mempunyai arti bahwa apabila
variabel pengetahuan pasar modal, preferensi risiko meningkat satu satuan,
sedangkan sisanya 72,1% dijelaskan oleh maka akan diikuti peningkatan tingkat
variabel lain diluar penelitian ini. berinvestasi sebesar 0,472. Koefisien
determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,094
Hipotesis 3 berarti 9,4% niat berinvestasi dapat
dijelaskan oleh variabel preferensi risiko,
Hipotesis ketiga yang diajukan sedangkan sisanya 90,6% dijelaskan oleh
dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel lain diluar penelitian ini.
preferensi risiko berpengaruh signifikan
terhadap minat berinvestasi. Hasil uji dapat Hipotesis 4
dilihat pada tabel 4. Hipotesis keempat yang diajukan
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
Tabel 10 Hasil Pengujian Hipotesis motivasi, pengetahuan pasar modal dan
Ketiga (H3) preferensi risiko berpengaruh secara
Std. simultan terhadap minat berinvestasi. Hasil
Variabel B Erro T Sig. uji dapat dilihat pada tabel 5.
r
10.08 2.04 4.92 0.00
Constant Tabel 11 Hasil Pengujian Hipotesis
7 7 7 0
Preferensi Keempat (H4)
0.18 2.59 0.01
Risiko 0.472 Sum of
2 7 2 Variabel F Sig.
(X3) Squares
0.30 Regression 73.118 9.808 0.000
R Square
7 Residual 156.553
Adjusted 0.09 Total 229.672
R Square 4 R Square 0.564
Sumber: Pengolahan data IBM SPSS Adjusted R
0.318
Statistics 23 Square
Sumber: Pengolahan data IBM SPSS
Statistics 23
293
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

Berdasarkan tabel di atas, dapat bahwa hipotesis pertama (H1) tidak


dilihat bahwa hasil yang diperoleh adalah terdukung. Hal ini tidak mendukung dari
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
0,05 (0,000 > 0,05). Diketahui nilai f hitung Adha (2016) yang menyatakan bahwa calon
adalah sebesar 9.808 lebih besar dari f tabel investor akan tertarik melakukan investasi
3,14 sehingga dapat disimpulan bahwa apabila rekan, saudara dan lingkungan
hipotesis keempat terdukung. Terdapat mereka telah melakukan investasi di pasar
pengaruh variabel independen secara modal. Investor termotivasi untuk
dimultan terhadap variabel dependen. berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan
Besaran R2 adalah 0.318 atau 31.8% nilai diri (kesuksesan dan return) juga membantu
tersebut menunjukkan bahwa pengaruh perkembangan perekonomian dalam afiliasi
variabel independen terhadap variabel dengan emiten atau perusahaan terbuka.
dependen sebesar 31.8% dan sisanya 68,2% Seseorang yang memiliki dana yang
dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. melebihi kebutuhannya akan berfikir untuk
memanfaatkan dana tersebut, Kusmawati
(2011). Memungkinkan bahwasanya
mahasiswi Jurusan Manajemen Bisnis di
Pembahasan
Politeknik Negeri Batam lebih cenderung
Tabel 12 Ringkasan Hasil Uji Statistik memiliki keyakinan untuk tidak ikut-ikutan
teman atau disebut juga Bandwagon effect
Hipotesis Hasil (Efek ikut-ikutan). Kemudian dari sisi
motivasi berpengaruh pemenuhan kebutuhan diri memungkinkan
Tidak bahwasanya Mahasiswi Jurusan Manajemen
H1 signifikan terhadap
terdukung Bisnis di Politeknik Negeri Batam tidak
minat berinvestasi
Pengetahuan pasar terlalu memikirkan untuk memanfaatkan
modal berpengaruh dana lebih dari terpenuhinya kebutuhan
H2 Terdukung hidup.
signifikan terhadap
minat berinvestasi Pengaruh Pengetahuan Pasar Modal
Preferensi risiko
terhadap Minat Berinvestasi
berpengaruh
H3 Terdukung Berdasarkan hasil pengujian
signifikan terhadap
minat berinvestasi hipotesis, H2 menunjukkan bahwa
pengetahuan pasar modal tidak berpengaruh
Hipotesis Hasil terhadap minat berinvestasi. Hal ini
Motivasi, menyatakan bahwa hipotesis kedua (H2)
pengetahuan pasar terdukung. Hal ini mendukung dari
modal, dan preferensi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
H4 risiko berpengaruh Terdukung Aloysius (2017) yang menyatakan bahwa
secara simultan semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki,
terhadap minat maka akan semakin tinggi pula minat untuk
berinvestasi berinvestasi si pasar modal. Hal ini sejalan
Sumber: data diolah dengan dari penelitian yang dilakukan oleh
siti (2017) yang berhasil menunjukkan
Pengaruh Motivasi Terhadap Minat bahwa pengetahuan pasar modal
Berinvestasi berpengaruh signifikan terhadap minat
berinvestasi. Dengan adanya pengetahuan
Berdasarkan hasil pengujian pasar modal, orang akan lebih tertarik dan
hipotesis, H1 menunjukkan bahwa tidak percaya diri untuk berinvestasi di pasar
terdapat pengaruh antara motivasi terhadap modal dibandingkan dengan orang yang
minat berinvestasi. Hal ini menyatakan
294

Journal of Business Administration Vol 3, No 2, September 2019, hlm, 281-295

tidak memiliki pengetahuan pasar modal itu 2. Pengetahuan pasar modal berpengaruh
sendiri. positif terhadap minat berinvestasi di
Politeknik Negeri Batam.
Pengaruh Preferensi Risiko Terhadap
3. Preferensi risiko berpengaruh positif
Minat Berinvestasi
Berdasarkan hasil pengujian terhadap minat berinvestasi. di
hipotesis, H3 menunjukkan bahwa Politeknik Negeri Batam.
preferensi risiko berpengaruh terhadap 4. Motivasi, pengetahuan pasar modal, dan
minat berinvestasi. Hal ini menyatakan preferensi risiko secara simultan
bahwa hipotesis ketiga (H3) terdukung. Hal berpengaruh terhadap minat
ini tidak mendukung dari penelitian berinvestasi di pasar modal
sebelumnya yang dilakukan oleh Aloysius
(2017) dan menyatakan bahwa responden
sudah mengabaikan faktor risko sebagai Saran
pertimbangan untuk berinvestasi di pasar Saran untuk penelitian selanjutnya
modal. Hasil ini juga tidak mendukung yaitu Memperluas sampel penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Raditya dibeberapa perguruan tinggi yang
(2014) yang menunjukkan bahwa preferensi menerapkan edukasi pasar modal ataupun
risiko tidak berpengaruh terhadap minat ekomoni makro. Penelitian selanjutnya
berinvestasi. Risiko adalah suatu faktor yang diharapkan menambahkan variabel lain yang
biasanya ditakuti setiap orang, termasuk mungkin berpengaruh terhadap minat
investor. Perbedaannya hanya pada seberapa berinvestasi. Pada haril uji regresi berganda,
besar setiap orang mampu menerima risiko. variabel yang di teliti hanya berpengaruh
Ada yang hanya mampu menerima risiko sebesar 31.8% dan sisanya 68,2%
rendah, namun ada juga yang mampu atau dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti
siap menanggung risiko yang tinggi. sehingga penelitian selanjutnya diharapkan
dapat menggunakan variabel lain yang
Pengaruh motivasi, pengetahuan pasar belum diteliti ataupun menambah jumlah
modal dan preferensi risiko terhadap variabel penelitian.
minat berinvestasi
Berdasarkan hasil pengujian
DAFTAR PUSTAKA
hipotesis, H4 menunjukkan bahwa motivasi,
pengatahuan pasar modal dan preferensi Ahdiah, I. (2013). Peran-peran perempuan
risiko berpengaruh terhadap minat dalam masyarakat. Jurnal Academica
berinvestasi. Hal ini menyatakan bahwa Fisip Untad Vol. 05 No. 02, 1085-1092.
hipotesis ketiga (H4) terdukung. Terdapat B. Andrew Cudmore, J. P. (2007). The
pengaruh variabel independen secara Millennials and money management.
simultan terhadap variabel dependen. Journal of Management and Marketing
Besaran R2 adalah 0.163 atau 16.7% nilai Research, Vol 1-28.
tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Boedijoewono, D. N. (2001). Pengantar
variabel independen terhadap variabel Statistik Ekonomi Bisnis Jilid 1 Edisi
dependen sebesar 16.7% dan sisanya 83,3% Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit
dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. dan Percetakan (UPP) AMP YKPN .
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis
KESIMPULAN Multivariate dengan program IBM
1. Motivasi tidak berpengaruh terhadap SPSS 20. Semarang: Universitas
minat berinvestasi di Politeknik Negeri Diponegoro.
Batam. Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
295
Shinta Wahyu Hati & Windy Septiani Harefa, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi...

SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Untuk Berinvestasi di Pasar Modal


Universitas Diponegoro. (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
HSBC. (2017). Millennial: Hadapi Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan
Kenyataan Pensiun Sejak Dini. Kalijaga Yogyakarta). 1-74.
https://www.hsbc.com/ 21 Juni 2017. Schroders. (2017). Studi Investor Global
KSEI. (2017). Berita Pers KSEI Terus 2017 Perilaku investor: dari prioritas
Upayakan Kemudahaan Pembukaan ke ekspektasi. Schroder Investment
Rekening Investasi. PT Kustodian Management Limited.
Sentral Efek Indonesia. Sitohang, S. N. (2017). Pengaruh
Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Pengetahuan Investasi Terhadap Minat
Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal
Modal Dengan Pemahaman Investasi (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Bisnis Universitas Sumatera Utara).
Jurnal Ekonomi dan Informasi Tandio, T. (2016). Pengaruh Pelatihan Pasar
Akuntansi (JENIUS) Vol. 1 N0. 2, 103- Modal, Return, Persepsi Risiko,
117. Gender, dan Kemajuan Teknologi Pada
Kuswardhana, A. F. (2017). Pengaruh Minat Investasi Mahasiswa. E-Jurnal
Informasi Produk, Risiko Investasi, Akuntansi Universitas Udayana Vol.
Kepuasan Investor dan Minat 16. No. 3, 2316-2341.
Mahasiswa Berivestasi . Jurnal Wawan, A. &. (2010). Teori pengukuran
Sekretaris & Administrasi Bisnis pengetahuan sikap, dan perilaku
(JSAB) Vol. 1, 08-17. manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Larson, Lindsay R.L.; Eastman, Jacqueline Winantyo, A. G. (2017). Pengaruh Modal
K.; Bock, Dora E. (2016). A Multi- Minimal Investasi, Pengetahuan
Method Exploration Of The Invastasi dan Preferensi Terhadap
Relationship Between Knowledge And
Minat Berinvestasi Mahasiswa. 1-82.
Risk: The Impact On Millennials’
Retirement Investment Decisions. Yuwono, S. R. (2011). Pengaruh
Journal of Marketing Theory and
Karakterstik Investor Terhadap Besaran
Practice, Vol 72–90.
Malik, A. D. (2017). Analisa Faktor – faktor Minat Investasi Saham di Pasar Modal.
Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat 1-90.
Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
Melalui Bursa Galeri Investasi UISI.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.
3, No. 1, 61 - 84.
Pajar, R. C. (2017). Pengaruh Motivasi
Investasi dan Pengetahuan Investasi
Terhadap Minat Investasi di Pasar
Modal Pada Mahasiswa FE UNY.
Jurnal Profita Edisi 1 , 1-16.
Pesselpa, Y. (2017). Pengaruh Pengetahuan
Pasar Modal dan Tipe Kepribaadian
Investor Terhadap Minat Investasi
Mahasiswa di Pasar Modal. 1-77.
Putra, Y. S. (2016). Theoritical Review:
Teori Perbedaan Generasi. Among
Makarti Vol.9 No.18, 123-134.
Riyadi, A. (2016). Analisis Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai