a. Poligon Frekuensi
35
30
25
20 Frekuensi
15 Nilai MK statistik 31-40 41-50 51-60
61-70 71-80 81-90 91-100
10
5
0
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
d. Simpangan baku
Frekuensi
Nilai MK statistik 31-40 41-50 51-60
61-70 71-80 81-90 91-100
-100
Frekuensi komulatif
0
1
6
18
46
78
98
98
F.X d1 d2 Tb Jumlah Frekuensi sebelum median
35.5
227.5
666
1834 4 12 70.5 46
2416
1710
191
7080
70.8
86.125
73
rata-rata
70.8
70.8
70.8
70.8
70.8
70.8
70.8
3. Hasil pengukuran data IQ siswa
Sekolah Negeri
Sekolah Swasta
Mean 106.8333 99
Variance 31.76667 74.8
Observations 6 6
Pearson Correlation 0.689291
Hypothesized Mean Difference 0
df 5
t Stat 3.058144
P(T<=t) one-tail 0.014081
t Critical one-tail 2.015048
P(T<=t) two-tail 0.028162
t Critical two-tail 2.570582
Kesimpulan
1 Dari data tersebut karena t hitung (t star) lebih besar dari t tabel (T critical one-tail) maka kita menolak H0 dan men
2 Dari data tersebut karena p value (0,01) lebih kecil dari alfa (0,05) maka kita menolak H0 dan menerima H1 bahwa ti
102
96
a kita menolak H0 dan menerima H1 bahwa tidak ada hubungan antar jenissekolah dengan dengan IQ siswa
dan menerima H1 bahwa tidak ada hubungan atara jenis sekolah dan IQ siswa
4.a no Responden Rata-rata SKHU Rata-rata Nilai Tes Saringan Masuk
1 6 6
2 6 7
3 7 7
4 8 9
5 7 8
6 8 8
7 6 7
8 7 8
Korelasi 0.832050294337844
Jadi kerena koefisien korelasi pada data tersebut adalah 0,83 maka hubungan anatar Rata-rata SKHU dan Rata-rata
tar Rata-rata SKHU dan Rata-rata Nilai Tes Saringan masuk siswa sangat tinggi