Anda di halaman 1dari 4

Nama : Iim Ismaya

NIM/Kelas : 1805930/Kimia-D 2018


Tugas : Resume dan Analisis Materi Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan

Poin-poin inti dari materi podcast “Identitas Nasional (Part II)”


Sub tema yang dibahas ada dua yaitu Unsur-Unsur Identitas Nasional dan Dinamika
dan Tantangan Identitas Nasional. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Unsur-Unsur
Identitas Nasional terdiri atas Suku Bangsa, Agama, Kebudayaan, dan Bahasa. Selain unsur-
unsur tersebut terdapat pula istilah Identitas Fundamental, merupakan nilai-nilai dasar
kehidupan bagi bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia,
yaitu Pancasila, yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar negara dan Ideologi Negara;
Identitas Instrumental, merupakan kesepakatan bersama yang dapat menyatukan bangsa
Indonesia, seperti UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara,
Bendera Negara, dan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”; Identitas Alamiah, merupakan
identitas alami yang melekat di negara Indonesia. Misalnya, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Terbentang antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik dengan perairannya yang sangat luas; Identitas Kultural, dapat
dilihat dari suku-suku bangsa yang ada di Indonesia, yang berjumlah 1128 suku bangsa.
Terdapat Suku Melayu dibagian barat dan Suku Papua di timur Indonesia. Bila dilihat dari
bahasa dan daerah, terdapat misalnya sunda, jawa, batak dan seterusnya; Identitas Politik,
Politik Indonesia adalah negara demokrasi Pancasila. Segala sesuatu di Indonesia diatur dan
dimusyawarahkan secara mufakat, hikmat dan kebijaksanaan. Sistem politik Indonesia
menganut Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif; dan Identitas
Sosial Ekonomi, Perekonomian bangsa Indonesia diatur dalam UUD 1945 adalah bersifat
kerakyatan. Segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak diatur oleh negara untuk
sebesar-besarnya digunakan demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Banyak faktor yang dapat menjadi tantangan Identitas Nasional Indonesia. Hal-hal
tersebut dapat berupa konflik dan tantangan yang berasal dari dalam dan dari luar. Dari dalam
dapat diidentifikasi seperti konflik antar suku, agama, ras dan upaya sparatisme yang dapat
mengancam identitas dan kedaulatan bangsa. Dari luar dapat berupa arus globalisasi dengan
berbagai bentuk dan segala akibatnya. Jika tidak disikapi dengan baik, maka pengaruhnya
dapat menggerogoti nilai-nilai luhur Identitas Nasional bangsa Indonesia secara perlahan.
Oleh karenanya, upaya repitalisasi dan penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman
hidup dan dasar negara sangat penting untuk terus dikembangkan dan dijaga dengan baik,
sehingga Identitas Nasional dapat terus kokoh, bertahan dan lestari hingga selamanya.

Resume Materi Unsur-Unsur Identitas Nasional

Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwasanya terdapat beberapa unsur-unsur Identitas
Nasional yang dibawah ini akan sedikit dijelakan kembali, diantaranya
1. Identitas Fundamental, merupakan identitas pembentuk yang terdiri dari berbagai faktor
dasar yang bersifat pembangun atau sebuah pondasi dari identitas itu sendiri. Untuk
Indonesia, identitas fundamentalnya adalah Pancasila;
2. Identitas Instrumental, perangkat yang digunakan sebuah negara. Di Indonesia seperti
UUD 1945 yang telah dibentuk dan direvisi dari tahun ke tahun, Lambang Pancasila
dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika, Bendera Negara yakni berwarna merah yang
melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian, dan Lagu Kebangsaan
“Indonesia Raya”;
3. Identitas Alamiah, merupakan salah satu jenis identitas negara Indonesia yang ada
berdasarkan beberapa spekulasi alamiah. Beberapa diantaranya adanya negara
kepulauan, adanya sifat pluralisme di dalam budaya, kepercayaan, agama dan suku
bangsa;
4. Identitas Kultural, selain dapat dilihat dari suku-suku bangsa yang ada di Indonesia,
Penduduk di Indonesia sendiri terdapat sekitar 3% populasi etnis Tionghoa, 85,2 %
penduduk yang memeluk agama Islam, 8,9 % agam Protestan, 3% Katholik, 1,8 %
Budha, dan lain-lain (0,3%). Terdapat 750 bahasa namun baru sekitar 270 bahasa yang
telah dipelajari oleh masyarakat setempat;
5. Identitas Politik, selain yang dijelaskan diatas tentang Identitas Politik, Politik luar negri
Indonesia seperti tertuang dalam UUD 1945 adalah politik bebas aktif, yang artinya
Indonesia tidak terikat oleh negara manapun di dunia, Indonesia berhak menentukan
sikapnya sendiri dalam perpolitikan di dunia serta mengatur urusan dalam negri tanpa
campur tangan asing;
6. Identitas Sosial Ekonomi, seperti yang sudah dijelakan diatas bahwasanya perekonomian
bangsa Indonesia diatur dalam UUD 1945 adalah bersifat kerakyatan. Bangsa Indonesia
memiliki azas perekonomian yang untuk kekayaan alam dan menyangkut hidup orang
banyak diatur oleh negara sedangkan bidang lainnya dijalankan oleh swasta dan
koperasi.
Resume materi Dinamika dan Tantangan Indentitas Nasional

Dinamika dan tantangan yang muncul salah satunya pada nilai-nilai primordialisme
kedaerahan sehingga tidak jarang munculnya rasa kedaerahan yang sempit. Disadari bahwa
rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara dalam bersikap dan
berperilaku menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
khususnya pada era reformasi bangsa Indonesia bagaikan berada dalam tahap disintegrasi
karena tidak ada nilai-nilai yang menjadi pegangan bersama. Padahal bangsa Indonesia telah
memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, yakni Pancasila. Warisan agung yang tak ternilai harganya dari
para the founding fathers adalah Pancasila.
Selanjutnya, yang menjadi penyebab dari tentang luntur dan memudarnya rasa
nasionalisme dan patriotisme perlu mendapat perhatian. Apabila orang lebih menghargai dan
mencintai bangsa asing, tentu perlu dikaji aspek/bidang apa yang dicintai tersebut. Bangsa
Indonesia perlu ada upaya yakni membuat strategi agar apa yang dicintai tersebut beralih
kepada bangsa sendiri. Demikian pula, apabila orang Indonesia lebih mengagungkan prestasi
bangsa lain dan tidak bangga dengan prestasi bangsa sendiri, sebenarnya sesuatu yang aneh.
Hal ini perlu ada upaya dari generasi baru bangsa Indonesia untuk mendorong agar bangsa
Indonesia membuat prestasi yang tidak dapat dibuat oleh bangsa asing. Demikian pula,
apabila orang Indonesia lebih bangga menggunakan produk asing dari pada produk bangsa
sendiri, hendaknya bangsa Indonesia mampu mendorong semangat berkompetisi. Intinya,
bangsa Indonesia perlu didorong agar menjadi bangsa yang beretos kerja tinggi, rajin, tekun,
ulet, tidak malas, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran. Semua nilai-nilai tersebut telah
tercakup dalam Pancasila sehingga pada akhirnya semua permasalahan akan terjawab apabila
bangsa Indonesia mampu dan berkomitmen untuk mengamalkan Pancasila.
Pada hakikatnya, semua unsur formal identitas nasional, baik yang langsung maupun
secara tidak langsung diterapkan, perlu dipahami, diamalkan, dan diperlakukan sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku. Permasalahannya terletak pada sejauh mana warga
negara Indonesia memahami dan menyadari dirinya sebagai warga negara yang baik yang
beridentitas sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu, warga negara yang baik akan
berupaya belajar secara berkelanjutan agar menjadi warga negara bukan hanya baik tetapi
cerdas (to be smart and good citizen).

Sumber :
Dirjen Belmawa Kemenristekdikti. (2016). Pendidika Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta cetakan 1
Dosen PKN MKWU DPU FPIPS UPI. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi edisi revisi. Bandung: Cv Maulana Media Grafika
GuruPPKN.com. 4 Unsur-Unsur Identitas Nasional Dalam Suatu Bangsa. [daring]
https://guruppkn.com/unsur-unsur-identitas-nasional

Anda mungkin juga menyukai