Anda di halaman 1dari 21
SALINAN 'BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (appr) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 04 TAHUN 2018 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan ‘Teknologi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 82); Menetapkan 3. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di lingkungan Pemerintah; 4, Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 5. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon 1 Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 11); 6. Keputusan Presiden Nomor 64/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; 7. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 12 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Pencrapan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1543); MEMUTUSKAN: PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam satu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS atau CPNS yang ditugaskan oleh Pemerintah pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, yang diukur dengan kinerja kehadiran pegawai, penilaian capaian sasaran kerja pegawai dan ketentuan lain yang dipersyaratkan. Pegawai Aktif adalah Pegawai yang aktif bekerja dalam jabatan tertentu sesuai dengan daftar pada analisis Jabatan dan tidak sedang dalam status cuti luar tanggungan negara dan sedang menjalani_ masa persiapan pensiun, Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana kerja dan target kerja Pegawai yang akan dicapai selama satu tahun, mengacu pada Rencana Kerja Tahunan, dan dinilai setiap tiga bulan (pertriwulan) oleh atasan langsung (penilai) kepada seseorang (yang dinilai) dengan target capaian yang telah disepakati bersama. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang Pegawai di BPPT. 6. Nilai Jabatan adalah akumulasi poin faktor evaluasi Jabatan struktural maupun jabatan fungsional yang digunakan untuk menentukan kelas jabatan. 7. Kelas Jabatan adalah tingkatan jabatan_struktural maupun jabatan fungsional di BPPT yang digunakan untuk menentukan besaran Tunjangan Kinerja. 8. Kinerja Kehadiran adalah capaian atas target kinerja kehadiran setiap bulan. 9. Sumpah/Janji Jabatan adalah sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil sebelum menduduki Jabatan tertentu dalam pemerintahan, 10. Surat Perjalanan Dinas selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang diterbitkan Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pelaksanaan_perjalanan dinas Pegawai. BAB IL TUNJANGAN KINERJA Pasal 2 Pegawai yang mempunyai Jabatan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan peraturan _perundang-undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan. Pasal 3 (1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. persentase presensi 2 (dua) bulan sebelumnya > 76% (lebih besar atau sama dengan tujuh puluh enam persen); (2) b. penilaian Sasaran Kinerja Pegawai triwulan sebelumnya 2 76% (lebih besar atau sama dengan tujuh puluh enam persen); c. ketentuan sebagaimana tersebut pada huruf b dan huruf c khusus untuk CPNS yang masa kerja Kurang dari 2 (dua) bulan diperhitungkan presensi dan SKP 100% (seratus persen); dan d. _ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan huruf c khusus Pegawai yang aktif kembali kurang dari 2 (dua) bulan diperhitungkan absensi kehadiran dan SKP 100% (seratus persen). Pegawai diberi Tunjangan Kinerja berdasarkan nilai tugas/pekerjaan/Jabatan dan Kelas Jabatan yang telah ditetapkan. Pasal 4 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tidak diberikan kepada Pegawai apabila: a. Pegawai tidak mempunyai tugas/pekerjaan/Jabatan tertentu di BPPT; diberhentikan sementara_—(schorsing) — atau dinonaktifkan; diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar BPPT; sedang menjalani: 1) cuti besar; 2) cuti bersalin ketiga dan seterusnya; 3) cuti sakit dan tidak rawat inap; 4) _cuti karena alasan penting; 5) _cuti di luar tanggungan Negara; dan 6) _menjalani masa persiapan pensiun. . telah menerima tunjangan remunerasi atau Tunjangan Kinerja atau dengan sebutan lainnya sebagai pengelola Badan Layanan Umum (BLU) atau sebutan lain di BPPT; dan f, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf d angka 6) tidak berlaku bagi Pegawai yang sakit karena kecelakaan kerja dalam rangka menjalankan tugas kedinasan. Pasal 5 (1) Tunjangan Kinerja diberikan terhitung mulai tanggal Pegawai_ melaksanakan _ tugas/Jabatan/pekerjaan tertentu dan telah melaksanakan Sumpah/Janji Jabatan (pelantikan). (2) Pembayaran Tunjangan Kinerja diberikan setelah 5 (lima) hari kerja pada bulan berikutnya. Pasal 6 Pegawai yang sedang tugas belajar, training, atau bentuk pendidikan lainnya disamakan dengan Pegawai Aktif. BAB III PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA DAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN Bagian Kesatu Pengurangan Tunjangan Kinerja Pasal 7 Pengurangan ‘Tunjangan Kinerja akibat _penjatuhan hukuman disiplin diberlakukan terhitung mulai bulan berikutnya setelah penjatuhan hukuman_— disiplin ditetapkan. @ 2) (4) q (2) Pasal 8 Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 1 (satu) jenis hukuman adalah 1 (satu) jenis hukuman yang paling berat. Apabila Pegawai yang telah dijatuhi hukuman disiplin tetapi masih melakukan pelanggaran dan dijatuhi hukuman disiplin berikutnya dikenakan pengurangan Tunjangan Kinerja berdasarkan persentasi yang lebih besar ditambah 1/3 (satu per tiga) Pengurangan Tunjangan Kinerja_sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) paling banyak adalah 100% (seratus persen). Besaran pengurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 terdapat dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB IV TATA CARA PERHITUNGAN DAN PENGURANGAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAL Pasal 9 Tata cara perhitungan pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai diberikan —berdasarkan _perhitungan sebagaimana diatur dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini, Besarnya Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 7 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 10 (1) Tunjangan Kinerja Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrasi, dan Pejabat Fungsional diberikan sesuai dengan Kelas Jabatannya. (2) Tunjangan Kinerja_Pejabat_ Fungsional yang ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsionalnya diperhitungkan sesuai dengan Kelas Jabatan yang lebih tinggi Pasal 11 Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai dapat dikenakan pengurangan karena: a. jumlah persentasi nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Kurang dari 100% (seratus persen); b. jumlah persentasi Kinerja Kehadiran Pegawal kurang dari 100% (seratus persen); cuti bersalin pertama dan kedua dikenakan pengurangan sebesar 2% (dua persen) perhari; d. cuti sakit rawat inap dikenakan pengurangan sebesar 1% (satu persen) perhari; e, tidak mencatatkan kehadiran siang dikenakan pengurangan sebesar 2,5% (dua koma lima persen) perhari, dan apabila tidak mencatatkan kehadiran siang > 20% (lebih besar atau sama dengan dua puluh persen) dalam satu bulan dikenakan pengurangan sebesar 5% (lima persen) perhari; f. izin mengajar di perguruan tinggi swasta dikenakan pengurangan sebesar 2,5% (dua koma lima persen) perhari, kecuali ada perjanjian kerja sama; dan g. izin bekerja di luar tugas dari BPPT dikenakan pengurangan sebesar 2,5% (dua koma lima persen) perhari, kecuali yang bekerja di Lembaga Pemerintah, Instansi, atau Badan Usaha Milik Negara Pasal 12 Pegawai yang melaksanakan dinas atau cuti tahunan tidak dikenakan pengurangan Tunjangan Kinerja, BABV KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2018 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN, PENERAPAN TEKNOLOGI, ttd, UNGGUL PRIYANTO. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, KERJA SAMA, DAN HUMAS, NM eit. Ardi Matutu P. LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 04 TAHUN 2018 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TATA CARA PERHITUNGAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA Maksud dan Tujuan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dimaksudkan sebagai landasan dalam pelaksanaan _pemberian tunjangan kinerja kepada pegawai berdasarkan capaian kinerja. Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan ‘Teknologi dimaksudkan sebagai landasan tata cara perhitungan pemberian tunjangan kinerja kepada pegawai. Perhitungan Tunjangan Kinerja Tunjangan Kinerja (TK) adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan oleh Pemerintah pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang diukur dengan penilaian capaian sasaran kerja pegawai, kinerja kehadiran pegawai, dan ketentuan lain yang dipersyaratkan. Jumlah penerimaan TK pegawai adalah hasil perhitungan melalui 3 (tiga) tahapan sebagai berikut : 1, Tahap Pertama adalah nilai besaran individu (NBI) dikurangi dengan besaran persentase hukuman disiplin, Dengan rumus sebagai berikut: Tahap I = NBI - (d) Keterangan: NBI = Nilai Besaran individu sesuai dengan kelas jabatannya. d= Besaran pergentase hukuman disiplin Tahap Kedua adalah persentase nilai sasaran kerja pegawai (SKP) terhadap hasil Tahap Pertama. Tahap Il = SKP x Tahap I Keterangan: SKP = Persentase nilai sasaran kerja pegawai _triwulan sebelumnya Tahap Ketiga adalah persentase nilai kinerja kehadiran (KK) terhadap hasil Tahap Kedua. ‘Tahap Ill = KK x Tahap II Keterangan: KK = Nilai kinerja kehadiran Sehingga didapat rumusan perhitungan ‘Tunjangan_ Kinerja sebagai berikut: TK = ((NBI - d) x SKP) x KK Sasaran Kerja Pegawai (SKP) SKP adalah rencana kerja dan target kerja pegawai dan dinilai setiap tiga bulan (triwulan) dengan target capaian yang telah disepakati. Nilai SKP merupakan nilai rata-rata capaian realisasi liga unsur penilaian yakni kuantitas, kualitas dan waktu dalam satu triwulan dan dikonversi sesuai dengan tabel berikut : No Golongan Skala Nilai SKP Nilai Konversi SKP 91-100 100.0 90 98.7 89 97.3 88 96.0 87 94.7 86 93.3 85. 92.0 84 90.7 1 IV 83 89.3 82 88.0 81 86.7 80 85.3 79 84.0 78 82.7 77 81.3 76 80.0 <76 0 88-100 100 87 98.3 86 96.7 85 95.0 84 93.3 83 91.7 82 90.0 2 MW /e-m/a : aa 80 86.7 79 85.0 78 83.3 77 81.7 76 80.0 <76 0 86-100 100.0 ‘| 85 98.0 84 96.0 83 94.0 82 92.0 Il/a - Ill/b 7 ta 80 88.0 79 86.0 78 84.0 77 82.0 76 80.0 <76 0 84-100 100 83 97.5 82 95 81 92.5 fie 80 90 79 87.5 78 85 77 82.5 76 80 <76 0 Kinerja Kehadiran Kinerja Kehadiran adalah capaian atas target kinerja kehadiran setiap bulan. Capaian Nilai Kinerja Kehadiran dihitung dengan cara membandingkan Jumlah Jam Kehadiran dengan Jumlah jam dalam bulan terkait dikalikan 100 dikurangi jumlah hari yang diperhitungkan tersendiri dalam kinerja kehadiran (y) dalam persentasi dengan rumus sebagai berikut: (cums Jam Kehadiran Jumiah Jam Bulan * 100) 7 Dengan demikian perhitungan kinerja kehadiran per hari dan per menit adalah: - Rumus perhitungan kinerja kehadiran per hari: 1 Hari kerja KK hart = 7 Tah hari kerja i balan x 100 - Rumus perhitungan kinerja kehadiran per menit : KK perhari KK menit = = emit dalam 1 hartkerja * 100 Pegawai yang mengalami kekurangan jam kerja dikarenakan terlambat masuk bekerja, pulang sebelum waktunya, dan tidak mengganti waktu keterlambatan maka akan diakumulasikan dan diperhitungkan dalam persentase kinerja kehadiran. Persentase dan ketidakhadiran pegawai (y) yang diperhitungkan dalam kinerja kehadiran adalah sebagai berikut: No Jenis Ketidahadiran | Perhitungan (p) Cuti Sakit Rawat Inap 1%/hari Cuti Bersalin pertama dan kedua | 2 %fhari Mengajar PTS tanpa perjanjian kerja 2,5 %/hari sama 4 | Tidak mencatatkan kehadiran siang 2,5 %/hari 5. | Bekerja di liar tugas dari BPPT 2,5 %/hari Rumus pengurangan Tunjangan kinerja kerena ketidakhadiran sebagaimana table diatas: yenxp Keterangan: Y jumlah hari yang diperhitungkan tersendiri dalam kinerja kehadiran jumlah hari kerja yang diperhitungkan dalam 1 bulan 0 " perhitungan Contoh kasus : Bulan Februari 2017 dengan hari kerja berjumlah 20 hari, 1. Perhitungan jam kerja 7,5 jam per hari dikalikan 20 hari berjumlah 150 jam. Pegawai an. Fulan setiap hari tercatat bekerja sesuai jam yang ditentukan. Kinerja kehadiran pegawai an. Fulan berjumlah: 150 kK= ( x 100) - y KK = 100%-0 KK = 100% Sari bekerja dalam bulan Februari 2017, menjalani cuti sakit rawat inap 2 hari, dengan jam kehadiran berjumlah 137 jam. Perhitungan kinerja kehadiran Sari adalah sebagai berikut: KK = 91,33-y yoonxp = 2x1% y =2% KK = 91,33 %-2% KK 89,33 % F. Nilai Besaran Individu (NBD adalah nilai besaran tunjangan kinerja sesuai dengan kelas jabatan pegawai, Tabel kelas jabatan dan besaran tunjangan kinerja sebagai berikut: ‘A. TABEL KELAS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM No Struktural oru | Kel8s | Tunjangan 01 02 03 04 05 1 | Kepala BPPT 17 26,324,000 2 | Pejabat Tinggi Madya 16 20,695,000 3 | Pejabat Tinggi Pratama 15 14,721,000 4 14 11,670,000 5 | Kepala Balai/Kepala Unit 13 8,562,000 6 | Administrator (Kepala Bagian) 12 7,271,000 7_| Administrator (Kepala Bidang) ul 5,183,000 8 10 4,551,000 9 | Pengawas (Kepala Sub Bagian) 9 3,781,000 10 | Pengawas (Kepala Sub Bidang) 8 3,319,000 i eget 7 2,928,000 12 6 2,702,000 se Golongan 5 2,493,000 14 4 2,350,000 15 CPNS, PNS Golongant | 3 2,216,000 dan Il 16 2 2,089,000 17 1,968,000 B, TABEL KELAS JABATAN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU No Fungsional Jenjang | Kelas | Tunjangan o1 02 03 04 05 Utama 13 8,562,000 1 | Perekayasa dan Peneliti Madya ie a Muda 9 3,781,000 Pertama 8 3,319,000 Utama aaa 11 5,183,000 2 | Perencana Muda 9 3,781,000 Pertama 8 3,319,000 Utama, g | Pengendali Dampak Madya 9 3,781,000 Lingkungan Muda Pertama 8 3,319,000 / Mave ul 5,183,000 fee Muda 9 3,781,000 Pertama 8 3,319,000 Utama _ 5 | Dokter Gigi Masye. oY ai521000 Muda Pertama 9 8,781,000 Utama Madya 9 3,781,000 6 | Perancang UU Muda Pertama 8 3,781,000 Utama M1 5,183,000 Madya Muda 9 3,781,000 7 ‘| Auditor Pertama 7 aco Penyelia Mahir 7 2,928,000 Terampil 6 2,702,000 Madya Mae 9 3,781,000 jPerlama {| g 3,319,000 8 | Pranata Humas Penyelia Mahir 7 2,928,000 ‘Terampil 6 2,702,000 Pemula 5 2,493,000 Utama Madya 9 3,781,000 Muda 9 | Pranata Komputer ee 8 3,319,000 Penyelia Mahir 7 2,928,000 Terampil 6 2,702,000 Pemula 5 2,493,000 Madya Was 3,781,000 Pertama 10 | Analis Kepegawaian Penyelia 8 3,319,000 Mahir 7 2,928,000 ‘Terampil 6 2,702,000 He Utama Madya 9 3,781,000 Muda 11 | Pustakawan Pertama : aio Penyelia Mahir 7 2,928,000 Terampil 6 2,702,000 Utama Madya Muda 8 3,319,000 12 | Arsiparis Pertama Penyelia Mahir 7 2,928,000 Terampil 6 2,702,000 Penyelia 8 3,319,000 Mahir 7 2,928,000 13 | Teknisi Litkayasa Tema 3 2.702.000 Pemula 5 2,493,000 -10- G. (d) adalah besaran nilai pengurang tunjangan kinerja dalam persentasi terhadap nilai tunjangan kinerja berdasarkan kelas jabatan karena hukuman disiplin. Tabel faktor (n) sebagai berikut: NO JENIS HUKUMAN Bee A. Hukuman Disiplin terhadap Pelanggaran Kewajiban dan Larangan ol 02 03 1 | Teguran lisan 25% (1 bulan) 2 | Teguran tertulis 25% (2 bulan) g | Pernyataan tidak puas secara Seba | Penundaan kenaikan gaji berkala | 50% (4 bulan) selama 1 tahun 5, | Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun Boe Cini) Penurunan pangkat setingkat lebih © | rendah selama 1 tahun poe eeaian) 7 | Penurunan pangkat setingkat lebih | 7546 ¢7 putan) rendah selama 3 tahun Pemindahan dalam rangka 8 | penurunan jabatan setingkat lebih | 90% (8 bulan) rendah 9 | Pembebasan Jabatan 100% (12 bulan) B. Hukuman Disiplin Kode Etik Sanksi moral berupa pernyataan 1 | secara tertutup untuk pelanggaran | 25% (1 bulan) kode etik pegawai Sanksi moral berupa pernyataan 2 | secara terbuka untuk pelanggaran | 50% (1 bulan) kode etik pegawai Sanksi moral berupa pernyataan 8 | secara tertutup untuk pelanggaran | 50% (1 bulan) kode etik profesi Sanksi moral berupa pernyataan 4 | secara terbuka untuk pelanggaran | 75% (1 bulan) kode etik profest “lle H. Contoh perhitungan penerimaan Tunjangan Kinerja 1. Contoh 1: - JFT Perekayasa Muda = Nilai Kelas Jabatan 9 - Nilai Besaran Individu (NB) = Rp. 3.781.000 - d (disiplin) =0 - SKP = 90% - KK = 85% (jin 2 Hari, Sakit 1 hari) TK = ((NBI-d) x SKP) x KK ((3.781.000-0) x 90%) x 85% Rp.3.402.900 x 85% Rp. 2.892.465,- Pengurangan Tunjangan Kinerja JFT Perekayasa Muda Rp. 3.781.000,- dikurangi Rp. 2.892.465,- adalah sebesar Rp. 888.535,- 2. Contoh 2: - JFT Perekaysa Madya = Nilai Kelas Jabatan 11 + d(disiplin) teguran lisan = 25% - SKP = 90% - KK = 80% (Sakit 2 hari, Cuti Alasan Penting 2 hari) ‘TK = ((NBI-d) x SKP) x KK = ((5.183.000-25%) x 90%) x 80% = (Rp3887.250 x 90%) x 80% Rp3.498.525 x 80% Rp2.798.820,- <12- Pengurangan Tunjangan Kinerja JFT Perekayasa Madya Rp5.183.000,- dikurangi Rp. 2.798.820,- adalah sebesar Rp2.384.180,- KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, ted. UNGGUL PRIYANTO Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, KERJA SAMA, DAN HUMAS, MVE folr. Ardi Matutu P.

Anda mungkin juga menyukai