Anda di halaman 1dari 5

A.

Metode Lagrange
Permasalahan sistem pegas dengan massa yang ada di ujung pegas dapat
diselesaikan dengan menggunakan persamaan m ẍ = − kx. Solusi persamaan ini
adalah fungsi sinusoidal. Diyakini bahwa untuk menyelesaikan solusi ini selain hanya
memperhatikan kuantitas fisik energi kinetik dan energi potensial. Solusi umum
Lagrangian adalah

dengan, T = energi kinetik ; V = energi potensial

Gambar 2.1 Sistem pegas


Pada sistem pegas berlaku persamaan Hooke : F = -kx
Persamaan gerak pegas diberikan oleh persamaan :

Atau dapat ditulis

sehingga, persamaan Euler Lagrangian

Solusi persamaan gerak menggunakan metode Lagrange dapat dicari dengan melihat
persamaan Euler Lagrange dan persamaan gerak pegas di atas yaitu :

Kemudian dicari solusi masing-masing persamaan


Jadi solusi persamaan gerak pegas

Dengan metode Lagrange ini kita dapat mencari solusi persamaan gerak dan
persamaan geraknya diberikan oleh persamaan Euler Lagrange.

B. Koordinat Umum
Posisi sebuah partikel dalam l ruang dapat dinyatakan dengan menggunakan tiga jenis
koordinat; dapat berupa koordinat Kartesian, koordinat polar atau koordinat silinder.
Jika partikel bergerak pada sebuah bidang, atau pada sebuah permukaan yang
terbatas, maka hanya dibutuhkan dua koordinat untuk menyatakan posisinya,
sedangkan untuk partikel yang bergerak pada sebuah garis lurus atau pada lintasan
lengkung cukup dengan menggunakan satu koordinat saja.
koordinat Kartesius yang bersesuaian adalah
Sebagai contoh sebuah partikel bergerak dalam bidang; kita memilih koordinat polar
untuk menyatakan konfigurasi sistem, maka dalam hal ini :

Koordinat Polar
q1=r,q2=θ
selanjutnya,

C. Gaya pada Sistem Koordinat Umum


Jika sebuah partikel mengalami pergeseran sejauh ∂ r dibawah
pengaruh sebuah gaya aksi F, gaya yang bekerja padanya dinyatakan dengan

Dalam bentuk yag lebih sederhana dinyatakan dengan

D. Gaya Umum untuk Sistem Konservatif


Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah partikel dalam sebuah medan
gaya konservatif, besarnya gaya tersebut dinyatakan oleh persamaan

dimana V menyatakan sebuah fungsi energi potensial. Oleh karena itu perumusan
gaya umum dapat dinyatakan

Misalkan, kita menggunakan koordinat polar q1=r,q2=θ maka


gaya umum dapat dinyatakan dengan

Jika
merupakan fungsi saja (dalam kasus gaya sentral), maka
Q θ=0
Persamaan diferensial gerak untuk suatu sistem konservatif dapat
dicari jika kita ketahui fungsi Lagrangian dalam bentuk koordinat tertentu. Di sisi
lain, jika gaya rampatan tidak konservatif, misalkan nilainya adalah
Qk maka
kita dapat menuliskan

Selanjutnya kita dapat mendefinisikan sebuah fungsi Lagrangian , dan


menuliskan persamaan diferensial gerak dalam bentuk

E. Contoh Pemakaian Metode Lagrange


Prosedur umum yang dipakai untuk mencari persamaan diferensial
gerak dari sebuah sistem adalah sebagai berikut:
1. Pilih sebuah kumpulan koordinat untuk menyatakan konfigurasi sistem.
2. Cari energi kinetik T sebagai fungsi koordinat tersebut beserta turunannya
terhadap waktu.
3. Jika sistem tersebut konservatif, cari energi potensial V sebagai fungsi
koordinatnya, atau jika sistem tersebut tidak konservatif, cari koordinat umum
Qk.
4. Persamaan deferensial gerak selanjutnya dapat dicari dengan menggunakan
persamaan di atas.
Beberapa contoh pemakaian metode Lagrange
1. Sebuah pendulum dengan terbuat dari pegas dengan massa m.
Pegas terikat kuat pada garis bidang datar (massa pegas diabaikan) dengan
panjang pegas l + x adalah kamudian pegas tersebut ditarik sejauh θ.

Anda mungkin juga menyukai