Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMBERIAN POLLARD TEROLAH TERHADAP PERTUMBUHAN

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT DAN JAMUR PADA USUS HALUS AYAM
KAMPUNG UMUR 7 MINGGU

THE EFFECT OF POLLARD TREATED ON TOTAL OF LACTIC ACID BACTERIA AND


TOTAL FUNGI IN THE SMALL INTESTINE ON 7 WEEKS OF NATIVE CHICKENS.

B. Sulistiyanto, C. S. Utama dan M. R. Ulfah


Dept. Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
*Correspondence author: cahyasetyautama@gmail.com
Diterima: 21 Juni 2019, Direvisi: 25 Nop 2019, Disetujui: 26 Nopember 2019

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh pollard terolah terhadap jumlah bakteri
asam laktat dan total jamur pada usus ayam kampung umur 7 minggu. Bahan yang digunakan
adalah 200-an day old chick (DOC) ayam kampung asli dengan berat awal 38 ± 0,32g, pakan pabrik
BR-IAJ, jagung, bungkil kedelai, vitamin-campuran, pollard, asam amino, limbah kubis yang
difermentasi sebagai starter, sirup gula dan garam. Desain eksperimental yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari pakan pabrik BR-
IAJ sebagai kontrol positif (T0), pollard yang tidak diobati (T1), pollard yang diolah secara fisik
(dikukus) (T2) dan pollard yang diolah secara fisik dan biologis (dikukus dan difermentasi) (T3).
Hasil penelitian menunjukkan ayam yang diberi pakan berdasarkan pollard yang diproses secara
fisik dan biologis lebih baik daripada kontrol, pada parameter jumlah bakteri asam laktat (BAL) di
jejunum (p <0,05), sedangkan duodenum dan ileum memiliki tidak ada efek signifikan, begitu juga
parameter jamur total tidak menunjukkan efek signifikan pada semua bagian usus (p> 0,05).
Disimpulkan bahwa ransum olahan pollard (pengukusan dan fermentasi) berbasis lebih baik
daripada pakan pabrik seperti yang terlihat pada aspek total bakteri asam laktat dalam usus ayam
umur tujuh minggu.

Kata Kunci: Ayam Kampung, Pollard, BAL, Kubis, Fermentasi

ABSTRACT

The study was aimed to study the effect of treated pollard on the number of lactic acid
bacteria and total fungi of the intestine of the native chicken aged 7 weeks. The material used was
200s unsexed day old chick (DOC) of native chicken with an initial weight of 38 ± 0.32g, BR-IAJ
manufacturer's feed, corn, soybean meal, vitamin-mix, pollard, amino acids, fermented cabbage
waste as a starter, molasses and salt. The experimental design used was a completely randomized
design with 4 treatments and 5 replications. The treatment consisted of BR-IAJ mill feed as the
positive control (T0), untreated pollard (T1), physically treated pollard (steamed) (T2) and
physically and biologically treated pollard (steamed and fermented) (T3). The results showed
chickens fed the pollard-based feed that was physically and biologically processed was better than
the control, on the parameters of the number of lactic acid bacteria (LAB) in the jejunum (p<0.05),
while the duodenum and ileum had no significant effect, so did the total fungi parameters had not
showing any significant effects on all parts of intestine (p>0.05). It was concluded that the rations
processed pollard (steaming and fermentation) based is better than factory feed as seen the aspect
of total lactic acid bacteria in the intestine of chickens age seven weeks.

Keywords: Native chicken, Pollard, BAL, Fermentation, Cabbage

Pengaruh Pemberian Pollard Terolah Terhadap Pertumbuhan Total Bakteri Asam Laktat dan Jamur Pada Usus 169
Halus Ayam Kampung Umur 7 Minggu – B. Sulistiyanto, C.S. Utama, M.R. Ulfah
PENDAHULUAN adalah 80 °C (Pantaya et al., 2005).
Hasil samping proses penggilingan Fermentasi memiliki beberapa keuntungan
gandum menjadi tepung terigu biasa yaitu memecah protein menjadi mono
disebut pollard dan banyak digunakan peptida dan asam amino, berperan dalam
sebagai bahan pakan ternak ruminansia menghambat bakteri patogen yang mampu
(Nuroso, 2010). Utama et al., (2019b) tumbuh dan berkembangbiak dalam
menyatakan bahwa pollard mempunyai saluran pencernaan (Utama et al., 2013).
energi yang tinggi (3100 Kcal/Kg) dan Fermentasi secara biokimiawi diartikan
mengandung polisakarida struktural sebagai pembentukan energi melalui
sehingga baik untuk pakan ternak senyawa organik, sedangkan aplikasinya
ruminansia. Pollard juga memiliki ke dalam industri diartikan sebagai suatu
kandungan polisakarida struktural seperti proses untuk mengubah bahan dasar
selulosa, hemiselulosa, selubiosa, lignin menjadi suatu produk melalui jasa
dan silika yang sukar dicerna sehingga mikrobia (Utama dan Setiani, 2014).
perlu ada batasan saat proses pencampuran Proses fermentasi mempunyai
pada ransum, terutama untuk pencam- kelebihan antara lain, tidak menimbulkan
puran ransum unggas (Utama et al., 2013). efek samping yang negatif, mudah
Hal ini dapat mengakibatkan flatuensi dilakukan, relatif tidak membutuhkan
sehingga menganggu penyerapan nutrient peralatan khusus dan biaya relatif murah.
didalam saluran pencernaan unggas Proses fermentasi dilakukan dengan
(Utama et al., 2019a). Kandungan serat menambahkan starter mikroorganisme
kasar yang tinggi pada pollard (kapang atau bakteri) yang sesuai dengan
mempengaruhi kemampuan pencernaan substrat dan tujuan proses fermentasi.
pada unggas dimana kandungan serat Penggunaan starter dipilih yang
tersebut merupakan non starch mempunyai kemampuan biokonversi
polisacharida (NSP), oleh sebab itu perlu optimal sesuai dengan tujuan fermentasi,
proses khusus agar struktur polisakarida mudah dibiakkan, mudah didapat dan
dapat dicerna dengan baik (Utama et al., murah. Tujuan fermentasi adalah meng-
2019a). Peningkatan kualitas pollard dapat hasilkan suatu produk (bahan pakan) yang
dilakukan dengan cara pengolahan fisik mempunyai kandungan nutrisi, tekstur dan
maupun gabungan fisik dan biologi. biological availibility yang lebih baik,
Pengolahan secara fisik dengan cara disamping itu juga dapat menurunkan anti
pemanasan dapat mengubah struktur kimia nutrisinya (Utama et al., (2017); Utama et
pollard sehingga mudah dicerna oleh al., (2018a); Utama et al., (2018b)).
saluran pencernaan (Sulistiyanto et al., Untuk itu diperlukan penelitian
(2017); Utama et al., (2017); Utama et al., tentang pengukuran kualitas pakan terolah
(2018a). terhadap respon kecernaan didalam
Pengolahan pollard bisa melalui saluran pencernaan unggas, sehingga
proses steaming (pollard terolah secara mampu mencerminkan kualitas pakan
fisik) dan proses steaming ditambah secara menyeluruh. Penelitian bertujuan
fermentasi (pollard terolah secara fisik mengkaji pengaruh pollard terolah
dan biologis) (Utama et al., 2019b). Pakan terhadap jumlah bakteri asam laktat dan
yang diolah dengan pemanasan dari uap total jamur pada ayam kampung umur 7
air mampu meningkatkan gelatinasi pati minggu. Manfaat penelitian yaitu
dan menurunkan zat antinutrisi yang dapat mengetahui kualitas pollard sebagai pakan
mengurangi konsumsi pakan. Suhu terbaik unggas dilihat dari aspek mikrobiologinya.
untuk menghasilkan gelatinisasi pati

170 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 17 Nomor 2 – Desember 2019
MATERI DAN METODE kedelai. Bahan pakan yang telah dicampur
Materi Penelitian merata kemudian dijemur hingga kering
Bahan yang digunakan adalah 200 dan digiling.
ekor day old chick (DOC) ayam kampung Pengolahan pollard secara fisik
unsexed dengan bobot awal rata-rata dan biologis (fermentasi) dilakukan
38±0,32 g, pakan pabrikan BR-IAJ, dengan cara mengolah pollard secara fisik
jagung, bungkil kedelai, vitamin mix, kemudian dilanjutkan secara biologi
pollard, asam amino, fermentasi limbah dengan cara difermentasi. Pengolahan
kubis sebagai starter fermentasi, molases, pollard secara fisik dilakukan menurut
garam dan bahan-bahan penyusun ransum Utama et al., (2019a), yaitu pollard
menurut Utama et al. (2019b). Alat yang terlebih dahulu diautoclave pada suhu
digunakan adalah kandang ayam dibuat 121°C selama 15 menit, selanjutnya
berpetak ukuran 1×1 meter sebanyak 16 pollard didingikan. Setelah dingin pollard
petak, plastik tebal sebagai fermentor kemudian dicampur dengan limbah kubis
ukuran 90×120 cm, blender untuk terfermentasi dan difermentasi selama 4
menggiling limbah kubis, pisau untuk hari, selanjutya pollard dicampur dengan
processing, ayakan ukuran 10 mesh, bahan penyusun ransum lainnya seperti
meteran, autoclave, dan timbangan digital jagung kuning giling, vitamin mix, asam
ketelitian 0,00 g dan kapasitas 5 kg. amino dan bungkil kedelai. Bahan pakan
yang telah dicampur merata kemudian
Metode Penelitian : dijemur hingga kering dan digiling.
Metode yang digunakan dalam
penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu Persiapan Kandang
tahap persiapan, tahap pemeliharaan, serta Kandang yang digunakan untuk
pengambilan dan analisis data. penelitian dipersiapkan dengan cara
dibersihkan dari sisa-sisa kotoran,
Tahap Persiapan pengecetan dinding dan lantai
Tahap persiapan terdiri dari menggunakan kapur dan fumigasi untuk
pembuatan starer fermentasi limbah kubis, mencegah pertumbuhan mikroba
pengolahan pollard dan fermentasi pollard penyebab penyakit, selanjutnya kandang
dengan starter limbah kubis terfermentasi. diistirahatkan selama 3 hari, peralatan-
Pengolahan limbah kubis fermen- peralatan kandang dicuci dan didesinfeksi
tasi menurut Utama et al. (2018a) yaitu terlebih dahulu sebelum digunakan.
limbah kubis dicacah sehalus mungkin,
kemudian ditambahkan garam sebanyak Tahap Pemeliharaan
8% dan tetes 6,7% dan difermentasi Ayam kampung dipelihara selama
selama 6 hari. Hasil fermentasi dibongkar 7 minggu dalam kandang litter tipe koloni
kemudian siap digunakan sebagai starter dengan masing-masing koloni berjumlah
fermentasi berprobiotik. 10 ekor. Ransum diberikan setiap hari
Pengolahan pollard secara fisik dengan perbandingan pagi 30%, siang
dilakukan menurut Utama et al., (2019a), 30% dan malam 40%. Perhitungan
yaitu pollard terlebih dahulu diautoclave pemberian dan sisa ransum dilakukan
pada suhu 121°C selama 15 menit, setiap hari, sedangkan air minum
selanjutnya pollard didinginkan kemudian diberikan secara adlibitum.
dicampur dengan bahan penyusun ransum Penelitian ini menggunakan
lainnya seperti jagung kuning giling, rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
vitamin mix, asam amino dan bungkil

Pengaruh Pemberian Pollard Terolah Terhadap Pertumbuhan Total Bakteri Asam Laktat dan Jamur Pada Usus 171
Halus Ayam Kampung Umur 7 Minggu – B. Sulistiyanto, C.S. Utama, M.R. Ulfah
perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan diambil dan dimasukkan ke dalam masing-
terdapat 10 ekor. masing cawan petri steril, kemudian
Perlakuan yang diberikan adalah : dituang media MRS agar steril sebanyak ±
T0 = Pakan pabrik BR 1 AJ 15 ml (dilakukan secara duplo untuk tiap
T1 = Ransum dengan pollard tanpa pengenceran) dan digoyang secara merata
diolah atau seperti angka 8. Media agar yang
T2 = Ransum dengan pollard diolah telah memadat dalam cawan petri,
secara fisik kemudian dibungkus dengan kertas lalu
T3 = Ransum dengan pollard diolah diinkubasi dengan posisi terbalik pada
secara fisik dan biologi. suhu 36°C-37°C selama 48 jam. Jumlah
bakteri asam laktat dihitung (skala 30–300
Pengambilan Data koloni) dan dinyatakan dalam cfu/ml.
Parameter yang diamati dalam
penelitian adalah jumlah bakteri asam Jumlah Bakteri Asam Laktat = jumlah
laktat dan total jamur pada usus halus
ayam kampung umur 7 minggu. Analisis koloni terhitung x .
jumlah bakteri asam laktat dan total jamur
yang dilakukan dengan menghitung Analisis Data
jumlah bakteri asam laktat dan total jamur Data yang didapatkan dianalisis
menggunakan metode hitung cawan. menggunakan uji F (Anova atau analyze of
Langkah dan prosedur untuk uji jumlah variance) pada taraf 5% (0,05) yang
bakteri asam laktat menggunakan metode dibantu menggunakan aplikasi software
total plate count (Fardiaz, 1993). SPSS 16.0. Apabila terdapat pengaruh
Perhitungan jumlah bakteri asam laktat maka akan dilakukan uji lanjut dengan
dilakukan dengan menghiung jumlah Duncan’s Multiple Range Test untuk
bakteri asam laktat yang tumbuh dihitung mengetahui perbedaan antar perlakuan.
pada media biakan MRS agar. Uji jumlah
bakteri asam laktat dilakukan dengan
mengambil sebanyak 1 g sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang Jumlah bakteri asam laktat (BAL)
berisi larutan pengencer berupa NaCl dalam usus halus ayam kampung
fisiologis sebanyak 9 ml sehingga Hasil penelitian mengenai
diperoleh suspensi sampel dengan perhitungan jumlah BAL pada usus halus
pengenceran 10-1 sampai dengan ayam kampung umur 7 minggu dapat
-8
pengenceran 10 . Sebanyak 1 ml sampel dilihat pada tabel 1.
masing-masing pengenceran 10-4 dan 10-5

172 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 17 Nomor 2 – Desember 2019
Tabel 1.
Rerata Kandungan Total Bakateri asam laktat (BAL) dan Total Fungi pada usus halus ayam
kampong yang diberi perlakukan pakan berbeda
Perlakuan
Parameter
T0 T1 T2 T3
Kandungan Total BAL (CFU/ml)
Duodenum 26,2 x 104 A 4,6 x 104 A 40,3 x 104 A 32,3 x 104 A
3B 4A 4A
Jejenum 7,5 x 10 2,5 x 10 32,5 x 10 24,3 x 104 A
Illeum 5,5 x 104 A 7,5 x 103 A 23,8 x 104 A 15,5 x 104 A

Kandungan total Fungi (CFU/ml)


Duodenum 2,5 x 103 A 2,5 x 103 A 5,00 x 103 A 7,50 x 103 A
4 4
Jejenum 0B 2,5 x 10 A 3,00 x 10 A 1,00 x 104 A
Illeum 1,8 x 103 A 2,5 x 104 A 5,00 x 103 A 5,00 x 103 A
Keterangan: Superskrip berbeda nyata pada kolom rata-rata menunjukkan perbedaan nyata

Berdasarkan tabel 1, nampak Lactobacillus brevis dan Lactobacillus


bahwa pemberian pakan pollard terolah plantarum dapat berperan untuk
terhadap jumlah bakteri asam laktat pada menghidrolisis selulosa menjadi glukosa
usus halus bagian duodenum dan ileum karena memiliki enzim selulase. Sejalan
tidak berpengaruh nyata. Hal ini dengan kajian Mizzoten et al (2013) dan
disebabkan pakan pollard terolah Savidou et al (2018), lactobasilus yang
(perlakuan T2 dan T3) pada bagian ada pada kubis fermentasi yang digunakan
duodenum dan ileum belum meningkatkan untuk mengolah pakan dapat berperan
jumlah bakteri asam laktat secara dalam meningkatkan kandungan BAL
signifikan. Hal ini dimungkinkan dalam usus halus.
terbentuknya gel di dalam usus halus pada
pollard terolah, sehinga menghambat Total jamur dalam usus halus ayam
proses penyerapan nutrien dan kampung
peningkatan jumlah bakteri asam laktat. Hasil penelitian mengenai
Wardani et al. (2004) menyatakan bahwa perhitungan total jamur pada usus halus
kandungan arabinoksilan dari pollard ayam kampung umur 7 minggu dapat
dapat berubah bentuk menjadi gel kental dilihat pada Tabel 1. Hasil penelitian
dalam usus halus dan menghambat proses menunjukkan bahwa pemberian pakan
penyerapan nutrien. pollard terolah terhadap total jamur pada
Berdasarkan hasil penelitian pada usus halus bagian duodenum dan ileum
usus halus bagian jejenum menunjukkan tidak berpengaruh nyata, namun pada
bahwa pemberian pakan terolah terhadap jejenum menunjukkan populasi jamur
jumlah bakteri asam laktat berpengaruh yang lebih tinggi dibanding kontrol. Hal
nyata. Hal ini disebabkan pengunaan ini menunjukkan pakan pollard terolah
pollard yang diolah secara fisik dan maupun tidak (perlakuan T1, T2 dan T3)
biologis mampu meningkatkan jumlah terhadap usus halus bagian duodenum,
bakteri asam laktat, sehingga proses jejunum dan ileum berperan terhadap
penyerapan nutrien dan penekanan bakteri keberadaan total jamur. Hal ini disebabkan
patogen di dalam usus halus bagian karena kondisi pH yang asam di dalam
jejenum mampu bekerja dengan baik. usus halus bagian duodenum, jejenum dan
Menurut Utama et al., (2018) bahwa ileum yang bersifat netral cenderung asam

Pengaruh Pemberian Pollard Terolah Terhadap Pertumbuhan Total Bakteri Asam Laktat dan Jamur Pada Usus 173
Halus Ayam Kampung Umur 7 Minggu – B. Sulistiyanto, C.S. Utama, M.R. Ulfah
belum dapat menghambat pertumbuhan
jamur di dalam usus. Menurut Hidayati KESIMPULAN
(2009), petumbuhan total jamur dapat Ransum pollard terolah yang
terhambat karena lingkungan asam. terdiri dari pollard terolah secara fisik dan
Penggunaan pakan fermentasi, seharunya biologis pada ayam kampong umur tujuh
mendorong penurunan pH pada saluran minggu lebih baik dibandingkan dengan
pencernaan sebagaimana yang dicatat oleh pakan pabrik dilihat dari kandungan total
Savidou et al. (2009), Steenfeld et al. bakteri asam laktatnya pada usus.
(2007) dan Loh et al. (2007), sehinga
kandungan jamur dapat diturunkan, namun
pada penelitian ini, pengaruh tersebut
belum bisa diperlihatkan.

174 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 17 Nomor 2 – Desember 2019
DAFTAR PUSTAKA Sulistiyanto, B., S. Kismiati dan C.S.
Fardiaz. S. 1993. Analisis Mirobiologi Utama. 2017. Perubahan kadar
Pangan. Raja Grafindo Persada, rafinosa, glukosa, manosa,
Jakarta. arabinosa dan sukrosa wheat
Hidayati, N.L. 2009. Mikrobiologi pollard akibat lama steam dan
Pangan. Dinas Kesehatan. penambahan air yang berbeda. J.
Kulonprogo. Litbang Prov. Jawa Tengah. 15 (2):
Missotten, J.A., J. Michiels, Nl, Dierick, 162-169.
A. Ovyn, A. Akbarian, S. De Smet. Utama, C.S., Sulistiyanto, B. dan Setiani,
2013. Effect of fermented moist feed B. E., 2013. Profil Mikrobiologis
on performance, gut bacteria and gut Pollard yang Difermentasi dengan
histo-morphology in broilers. Br Ekstrak Limbah Pasar Sayur pada
Poult Sci, 54 : 627-634 Lama Peram yang Berbeda. Agripet.
Nuroso. 2010. Pembesaran Ayam 13 (2) : 26-30
Kampung Pedaging Per Hari. Utama, C. S and B.E. Setiani. 2014.
Penerbit Swadaya, Jakarta. Production of Probiotic Supplement
Loh,T.C., F.L. Law, H.L. Foo, Y.M. Goh, Based on Agriculture Industrial
I. Zulkifli. 2007. Effects of feeding Waste. Pakistan Journal of Nutrition
a fermented product on egg 13 (7): 386-389.
production, faecal microflora and Utama, C.S., B. Sulistiyanto, and S.
faecal pH in laying hens. J Anim Kismiati. 2017. The effects of water
Feed Sci, 16 (2007), p. 452 addition and steaming duration on
Pantaya, D., Nahrowi dan L.A. Sofyan. starch composition of wheat
2005. Penambahan enzim cairan pollard. Reaktor. 17(4): 220-224.
rumen pada pakan berbasis wheat Utama, C. S., Zuprizal, C. Hanim dan
pollarddengan proses pengolahan Wihandoyo, 2018a. Isolasi dan
steam pelleting pada performans identifikasi bakteri asam laktat
broiler. Media Kedokteran Hewan. selulolitik yang berasal dari jus kubis
21 (1): 35-38. terfermentasi. Jurnal Aplikasi
Savvidou, J.D. Beal, P.H. Brooks, R.M. la Teknologi Pangan 7(1):1-6.
Ragione. 2018. Liquid feed Utama, C. S., Zuprizal, C. Hanim dan
fermented with a Lactobacillus Wihandoyo, 2018b. Probiotic testing
strain with probiotic properties, of Lactobacillus brevis and
reduces susceptibility of broiler Lactobacillus plantarum from
chickens to Salmonella enterica fermented cabbage waste juice. Pak.
typhimurium Sal 1344 NALr. J. Nutr. 17(7):323-328.
https://en.engormix.com/poultry- Utama, C. S., Zuprizal, C. Hanim dan
industry/articles/liquid-feed- Wihandoyo. 2019a. Pengaruh
fermented-lactobacillus-t40873.htm Lama Pemanasan terhadap
Steenfeldt, J.B. Kjaer, R.M. Engberg. Kualitas Kimia Wheat Pollard
2007. Effect of feeding silages or yang Berpotensi sebagai Prebiotik.
carrots as supplements to laying Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan
hens on production performance, 8 (3):113-122. DOI.
nutrient digestibility, gut structure, 10.17728/jatp.5262
gut microflora and feather pecking Utama, C. S., B. Sulistiyanto dan T. A.
behavior. Br Poult Sci, 48 pp. 454- Wicaksono. 2019b. Pengaruh
468 pemberian berbagai pollard terolah

Pengaruh Pemberian Pollard Terolah Terhadap Pertumbuhan Total Bakteri Asam Laktat dan Jamur Pada Usus 175
Halus Ayam Kampung Umur 7 Minggu – B. Sulistiyanto, C.S. Utama, M.R. Ulfah
terhadap pertumbuhan organ
pencernaan ayam broiler umur 7
minggu. Jurnal Litbang Provinsi
Jawa Tengah. 17 (1):101-110
Wardani, W., N. Ramli dan W. Hermana.
2004. Ketersediaan energi ransum
yang mengandung wheat pollard
hasil olahan enzim cairan rumen
yang diproses secara steam
pelleting pada ayam broiler. Media
Peternakan 27 (3): 123-128.

176 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 17 Nomor 2 – Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai