Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANAJEMEN

DI SUSUN OLEH :
RAFIF QAIS ARDIENSYAH.
(19120011)

AKADEMI PARIWISATA
MANDALA BHAKTI
SURAKARTA
6.1 PENGELOLAAN LINGKUNGAN GLOBAL

1. Pengelolaan Dalam Lingkungan Global


Dunia bisnis telah menjadi subuah lapangan global
yang terpadu saat hambatan-hambatan perdagangan
(trade barries) menghilang, komunikasi menjadi
lebih cepat dan murah, sserta selera konsumen
mulai berubah mulai dari pakaian sampai telepon
seluler. Perusahaan-perusahaan yang berpikir secara
global mempunyai keunggulan kompetitif.  
Setiap perusahaan dapat berpartisipasi dalam arena
internasional pada beragam tingkat, dan proses
globalisasi biasanya melalui empat tahap berikut :
1     .         Tahap Domestik (domestic stage )
potensi pasar terbatas pada negara asal, dimana
semua produksi dan fasilitas pemasaran berada di
negara tersebut.
2     .         Tahap Internasional  (international stage)
ekspor meningkat dan biasanya menerapkan
pendekatan multidesk untuk berhubungan dengan
pemasaran produk di beberapa negara secara
individu.
3    .         Tahap multinasional (multinasional stage)
perusahaan menempatkan fasilitas pemasaran dan
produksi di banyak negara, dengan lebih dari
sepertiga penjualannya berasal dari luar negeri.
4    .         Tahap Global (global  stage) atau tanpa
negara (stateless)
perusahaan-perusahaan ini benar-benar beroperasi
secara global, menghasilkan penjualan dan
memperoleh sumber-sumberdaya di negara
manapun yang menawarkan peluang terbaik dan
biaya terendah.

2. Lingkungan Bisnis Internasional


Manajemen internasional (international
management)
 adalah pengelolaan operasi bisnis yang berlokasi
lebih dari satu negara. Fungsi-fungsi dasar
manajemen yaitu : perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, dan pengendalian adalah sama, baik
sebuah perusahaan beroperasi secara domestik
maupun internasional. Namun para manajer akan
mengalami kesulitan dan resiko yang lebih besar
ketika mereka menjalankan fungsi-fungsi
manajemen tersebut dalam skala internasional.
3. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi mewakili kondisi ekonomi
dinegara dimana organisasi internasional beroperasi.
Lingkungan ekonomi meliputi faktor-faktor seperti :
·         Perkembangan ekonomi  negara-negara di dunia
dapat dikategorikan sebagai “sedang berkembang”
atau “maju”. “negara-negara yang sedang
berkembang disebut less-developed
countries (LDCs). Kriteria tradisional yang
digunakan untuk mengklarifikasikan negara sebagai
maju atau sedang berkembang adalah pendapatan
per kapita, yaitu pendapatan yang di peroleh
dengan membagi produksi barang dan jasa yang
yang di hasilkan sebuah negara dengan total
penduduk negara tersebut.
·         Infrastruktur. Fasilitas-fasilitas fisik sebuah
negara Yang meliputi fasilitas transportasi seperti
pelabuhan udara, jalan raya, dan jalan kreta, fasilitas
produksi energi seperti energi seperti pembangkit
tenaga listrik, dan fasilitas  komunikasi seperti
telepon dan stasiun radio yang di bangun untuk
aktivasi-aktivasi ekonomi.
·         Pasar Sumber Daya dan Pasar Produk ketika
beroperasi dinegara lain, para manajer harus
mengevaluasi permintaan pasar untuk produk-
produk mereka. Jika permintaan pasar tinggi para
manajer dapat mengekspor produk kenegara itu.
Namun apabila perusahaan ingin membangun
sebuah pabrik, maka pasar sumberdaya yang
menyediakan bahan baku dan tenaga kerja harus
dievaluasi.
·         Nilai Tukar  (exchange rate) adalah tingkat
dimana mata uang sebuah negara dapat ditukarkan
dengn mata uang negara lain. Perubahan dalam nilai
tukar dapat memberikan dampak besar terhadap
profitabilitas dari operasi-operasi internasional yang
setiap harinya menukarkan jutaan dolar menjadi
mata uang lain.
4. Lingkungan Legal-Politik
Para pembisnis harus berhubungan dengan sistem
politik yang tidak familiar ketika mereka merambah
dunia internasional, juga pengawasan dan
pengaturan pemerintah yang lebih banyak. Beberapa
faktor legal-politik yang mempengaruhi bisnis
internasional yaitu: 
      Resiko politik (political risk) resiko politik meliputi
pengambilalihan pemerintah atas hak milik sebuah
perusahaan atau karyawan.
      Ketidakstabilan politik . Masalah lain yang sering
ditemui oleh perusahaan internasional adalah
ketidakstabilan politik yang meliputi huru-hara,
revolusi, gangguan sipil, dan perubahan-perubahan
yang sering terjadi di pemerintahan.
     Undang undang dan peraturan undang-undang
dan peraturan pemerintah berbeda satu negara
kenegara lain dan menimbulkan tantangan berat
dalam melakukan produksi dan jualan bagi
prusahaan-perusahaan internasional 

5. Lingkungan Sosial Budaya


Budaya (culture) sekelompok nilai, kepercayaan,
pemahaman, dan norma-norma utama yang di miliki
bersama oleh anggota masyarakat atau organisasi. 
Nilai-nilai Sosial  geert hofstede melakukan riset
terhadap 116.000 karyawan IBM do 40 negara
mengidentifikasikan empat dimensi sistem nilai
nasional yang mempengaruhi hubungan kerja
organisasi dan karyawan
1. Jarak kekuasaan (power distance) sejauh
mana orang-orang menerima ketimpangan dalam
kekuasaan antara instituisi, organisasi, dan individu.
2. Penghindaran ketidakpastian (uncertainty
avoidance) suatu nilai yang dicirikan intoleransi
terhadap ketidakpastian dan ambiguitas dan
dukungan terhadap sikap mental yang menjanjikan
kepastian dan keselarasan.
3. Individualisme (individualism) referensi
terhadap hubungan sosial yang lebih longgar
dimana individu lebih cenderung memperdulikan
diri sendiri. Kolektivisme (collectivism) preferensi
terhadap kerangka sosial yang erat dimana
individu saling membantu satu sama lain dan
organisasi melindungi kepentingan anggotanya.
4. Makulinitas (masculinity) prefensi budaya
akana pencapaian, kepahlawanan, ketegasan,
orientasi kerja, dan pencapaian materi. Femininitas
(memininity) prefensi budaya terhadap kerjasama,
pembuatan keputusan berkelompok, dan kualitas
hidup.

6.2 MENGELOLA ETIKA DAN TANGGUNG


JAWAB SOSIAL

APAKAH ETIKA MANAJEMEN ITU


Etika adalah hal yang sulit dijelaskan dengan cara
yang pasti. Dalam konteks umum, etika (ethics)
adalah kode prinsip dan nilai moral yang
membangun perilaku seseorang atau sebuah
kelompok yang berhubungan dengan benar atau
salah. Etika adalah penentu standar-standar
darimana yang baik atau buruk dalam tindakan dan
keputusan. Etika dapat dipahami dengan lebih jelas
ketika dibandingkan dengan perilaku yang
ditentukan oleh hukum dan pilihan bebas.

DILEMA ETIS : APAKAH YANG AKAN


ANDA LAKUKAN?
            Dilema etis adalah situasi yang muncul
ketika semua pilihan alternatif atau perilaku yang
tidak diinginkan karena konsekuensi yang
berpotensi negatif, sehingga sulit untuk
membedakan yang benar dan salah. Etika selalu
berhubungan dengan pengambilan keputusan, dan
beberapa permasalahan etika sangatlah sulit
dipecahakan. Oleh karena standar etika tidaklah
ditetapkan, perbedaan pendapat dan dilema
mengenai perilaku mana yang patut dan tidak sering
kali muncul. Dilema etis (ethical dilemma) muncul
dalam situasi yang menyangkut benar atau salah
ketika nilai-nilai menjadi bertentangan. Individu
harus mebuat pilihan etis dalam sebuah organisasi
yang disebut agen moral.

1. KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


YANG ETIS
Sebagian besar dilema etis melibatkan konflik 
antara kebutuhan sebagian pihak dan keseluruhan
pihak-individu melawan organisasi atau organisasi
melawan masyarakat keseluruhan. Banyak
perusahaan dan individu bermasalah dengan
pandangan yang disederhanakan bahwa pilihan-
pilihan dibangun baik oleh hukum atau oleh pilihan
bebas. Pilihan yang lebih baik adalah mengenali
wilayah etika dan menerima nila-nilai moral sebagai
daya yang kuat untuk kebaikan.
Pendekatan bermanfaa Pendekatan bermanfaat
adalah konsep tentang etika bahwa perilaku moral
menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah
terbesar. Pendekatan individualisme Pendekatan
individualisme adalah konsep tentang etika bahwa
suatu tindakan dianggap pantas ketika tindakan
tersebut mengusung kepentingan terbaik dalam
jangka waktu seorang individu.
Pendekatan hak-hak moral
            Pendekatan hak-hak moral menyatakan
bahwa umat manusia memiliki hak asasi dan
kebebasan yang tidak bisa direbut oleh keputusan 1
individu. 6 hak-hak moral harus dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan:
 Hak persetujuan bebas. Individu akan diperlakukan
hanya jika individu tersebut secara sadar dan tidak
dipaksa setuju untuk diperlakukan.
 Hak atas privsasi. Individu dapat memilih untuk
melakukan apa yang dia inginkan diluar pekerjaana
dan memegang kendali akan informasi tentang
kehidupan pribadinya.
 Hak kebebasan hati nurani. Individu dapat menahan
diri dari memberikan perintah yang melanggar
moral dan norm agamanya.
 Hak untuk bebas berpendapat. Individu dapat secara
benar mengkritik etika atau legalitasyang dilakukan
orang lain.
 Hak atas proses hak. Individu berhak untuk
berbicara tanpa berat sebelah dan berhak atas
perlakuan yang adil.
 Hak atas hidup dan keamanan. Individu berhak
untuk hidup tanpa bahaya dan ancaman terhadap
kesehatan dan keamanannya.
Pendekatan keadilan

            Pendekatan keadilan adalah konsep tentang


etika bahwa keputusan moral haru berdasarkan pada
standar keadilan,kejujuran,dan ketidak berat
sebelahan. Tiga jenis keadilan berikut harus
diperhatikan oleh para manajer:
1. Keadilan distributif. Mengharuskan bahwa
perlakuan yang berbeda terhadap orang-orang
tidaklah berdaarkan pada karakteristik kesewenang-
wenangan.
2. Keadilan prosedural. Menghruskan bahwa peraturan
didirikan dengan adil, peraturan harus denga jelas
diberikan dan dijalankan secara konsisten dan tidak
berat sebelah.
3. Keadilan kompensasi. Mengatakan bahwa individu
harus diberikan kompensasi atas cidera yang
dideritanya yang disebabkan oleh pihak yang
bertanggung jawab.

2. PILIHAN-PILIHAN ETIS SEORANG


MANAJER
Sejumlah faktor dapat memengaruhi kemampuan
seorang manajer untuk membuat sebuah keputusan
yang beretika. Individu membawa kepribadianya
sendiri dan ciri perilaku ketempat kerjanya. Salah
satu ciri pribadi yang penting adalah tahap
pengembangan moral. Ingkatan pengembangan
moral pribadi dibagi menjadi 3 tngkat:
1. Tingkat prekonvensional. Memathi peraturan untuk
menhindari hukum bertindak dalam kepentingannya
sendiri,patuh.
2. Tingkat konvensional. Menghidupkan pengharapan
orang lain, memenuhi kewajiban sistem sosial,
menjujung hukum.
3. Tingkat Poskonvensional . mengikuti prinsip
keadilan dan hak yang dipilih sendiri, mengetahui
bahwa orang-orang menganut nillai-nilai yang
berbed dan mencari solusi kreatif.
Bagaimana menegur bos atas permasalahan
tentang etika
Banyak eksekutif puncak kini menempatkan
penekanan yang baru terhadap etika dalam
keterangan dari penyelewengan etika yang menodai
reputasi dan menyakiti kinerja perusahaan yang
sebelumnya sukses dan dihormati. Berikut ini
adalah cara menegur bos yang baik atas
permasalahan tentang etika:
 ·         Lakukan penelitian
 ·         Mulailah pertemuan ini dengan membiarkan
bos anda menjelaskan
 ·         Perhatinkanlah pilihan kata-kata anda dan
cara bertindak
 ·         Berhati-hatilah ketika anda mengajukan
solusi alternatif yang anda buat
 ·         Bersabrlah
Apakah tanggung jawab sosial perusahaan itu?

            Tanggung jawab sosial perusahaan adalah


tanggung jawab manajemen organisasi untuk
membuat keputusan dan melakukan tindakan yang
akan meningkatkan kesejaheraan dan kepentingan
masyarakat serta perusahaan.
Pemangku kepentingan dalam organisasi Pemangku
kepentingan (stake holder) adalah kelompok apapun
yang berada didalam maupun diluar organisasi yang
memiliki andil dalam kineja organisasi.
Dasar piramida
            Konsep dasar piramida, adalah pemikiran
bahwa perusahaan-perusahaan besar dapat
mengurangi permasalahan sosial dan tetap
mendapatkan keuntungan dengan menjual barang
dan jasa pada orang-orang termiskin didunia.

3. ETIKA KETAHANAN
Ketahanan adalah perkembangan ekonomi yang
menghasilkan kekayaan dan memenuhi kebutuhan
poppulasi saat ini sekalius menjaga lingkungan
untuk kebutuhan genrasi mendatang.

MENGEVALUASI TANGGUNG JAWAB


SOSIAL PERUSAHAAN
            Tanggung jawab sosial keseluruhan dari
perusahaan dapat dibagi kedalam 4 kriteria utama:
tanggung jawab ekonomi,hukum,etika,dan
kebijaksanaan. Keempat krteria ini saling sesuai
untuk membentuk keseluruhan kemampuan
perusahaan dalam bereaksi terhadap sosial.
Tanggung jawab diskresionari
            Tnggung jawab diskresionari adalah tanggun
jawab organisasi yang bersifat sukarela dan
dibimbing oleh hasrat organisasi untuk memberikan
kontribusi ssosial yang tidak dimandatkan oleh
ekonomi,hukum,atau etika.

MENGATUR ETIKA DAN TANGGUNG


JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nialai-nilai
yang dianut oleh perusahaan yang berkaitan dengan
persoalan etika dan sosial.
Struktur etis .Struktur etis  mewakili beragam
sistem posisi dan program yang dapat dilaksanakan
oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku
beretika. Komite etika adalah kelompok eksekutif
yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan. Kepala
pegawai etika adalah eksekutif perusahaan yang
mengawasi etika dan kepatuhan hukum.
Pelatihan Etika
Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk
membantu para pegawai dalam menghadapi
pegawai dalam menghadapi persoaln etika dan nilai-
nilai
Whistle-Blowing
Whistle-Blowing adalah penyingkapan yang
dilakukan seorang pegawai atas praktik-praktik
ilegal,moral,atau tidak sah yang dilakukan
organisasi.

Kasus Bisnis Tentang Etika dan Tanggung


Jawab Sosial
Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa
memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial
adalah sama pentingnya dengan memperhatikan
pengeluaran, keuntungan, dan pertumbuhan bisnis.
Secara alami, hubungan antara etika dan tanggung
jawab sosial perusahaan dengan kinerja
keuangannya berkaitan dengan gelar manajer dan
gelar sarjananya. 

Anda mungkin juga menyukai